SlideShare a Scribd company logo
ANATOMI SISTEM
ORGAN REPRODUKSI
Dr Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
REPRODUKSI PADA MANUSIA :
1. Tujuan reproduksi adalah untuk menghasilkan
keturunan.
2. Reproduksi pada manusia hanya terjadi secara seksual.
3. Reproduksi pada manusia diawali dengan perkawinan
(kopulasi).
4. Umumnya kopulasi diikuti dengan pembuahan
(fertilisasi) internal.
5. Fertilisasi merupakan penyatuan sperma dengan ovum.
6. Sperma dibentuk dalam proses spermatogenesis.
7. Ovum dibentuk dalam proses oogenesis.
8. Spermatogenesis dan oogenesis merupakan proses
pembentukan sel kelamin (gamet) yang disebut dengan
Gametogenesis.
SISTEMSISTEM REPRODUKSIREPRODUKSI
PRIAPRIA
GENITALIA MASCULINA
1. Eksterna : - Penis
- Scrotum
2. Interna : - Testis dan Epididimis
- Saluran keluar testis
- Kelenjar aksesoris
 1. Testicles
2. Epididymis
3. Corpus cavernosa
4. Foreskin
5. Frenulum
6. Urethral opening
7. Glans penis
8. Corpus spongiosum
9. Penis
10. Scrotum
GENITALIAGENITALIA
EKSTERNAEKSTERNA
• SKROTUMSKROTUM
• Kantung yang berisi testisKantung yang berisi testis
• Terdiri dari lapisan luar kulit yang tebalTerdiri dari lapisan luar kulit yang tebal
dengan sejumlah kelenjar lemak dandengan sejumlah kelenjar lemak dan
keringatkeringat
• Fungsi :Fungsi :
• sebagai penyangga bagi testissebagai penyangga bagi testis
• Regulasi temperaturRegulasi temperatur
 PENIS
Organ untuk kopulasi
Terdiri dari 2 corpus cavernosum dan
corpus spongiosum
Corpus cavernosum penis : disebelah
dorsal,dibungkus t.albugenia tebal ± 0,5 mm,
ketika ereksi tersusun o/ serabut kolagen
sirkuler (sblh dlm) dan longitudinale (luar)
Corpus spongiosum penis : disebelah
ventral,dilapisi t.albugenia,cavernae lebih padat
& kecil2,bgn tengah ditembus o/ urethra
INSISI
TRANSVERSAL
A. TESTIS dan EPIDIDYMIS
TESTIS
 Organ primer untuk reproduksi pria
 Mengalami penurunan dari daerah asalnya, melalui
kanalis inguinalis ke dalam skrotum
 Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin
 Fungsi :
Kelenjar endokrin : hormon testosteron
Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma
 Tidak terdapat dalam tubuh
 Struktur : alat ini tersusun atas kerangka bungkus &
Struktur dalam
GENITALIA INTERNAGENITALIA INTERNA
Bungkus luar :
A. Tunika vaginalis : 2 lapis sbg kantong
→mesothelium,melapisi permukaan testis bgn
anterior
B. Tunika albugenia : jar. Ikat padat fibrosa mrpk
kapsula yg lbh tebal sepanjang permukaan
posterior → mediastinum testis
C. Tunika vasculosa : sangat tipis
Struktur Dalam:
A. Septa : mrpk perluasan T. albugenia,membagi
testis mjd ± 250 lobulus
B. Lobulus : t.d 1-4 tubulus seminiferus → eksokrin
dan jaringan ikat longgar diantara tubulus tdpt
endocrynocytus interstitialis ( Leydig) →
endokrin
EpididymisEpididymis
• Saluran transport sperma pertamaSaluran transport sperma pertama
• caput, corpuscaput, corpus dandan caudacauda
• Mempunyai 4 fungsi :Mempunyai 4 fungsi :
• 1) Transpor sperma Transport1) Transpor sperma Transport
• 2) konsentrasi sperma2) konsentrasi sperma
• 3) Penyimpanan sperma3) Penyimpanan sperma
• 4) Maturasi/pematangan sperma4) Maturasi/pematangan sperma
(khususnya di daerah cauda)(khususnya di daerah cauda)
B. SALURAN KELUAR TESTIS
Komponen :Komponen :
a.a. Tubulus semineferus convolutusTubulus semineferus convolutus 
spermatogenesisspermatogenesis
b.b. Tubulus semiferus rectusTubulus semiferus rectus
c.c. Rete TestisRete Testis
d.d. Duktuli EfferentesDuktuli Efferentes
e.e. Duktus EpididymidisDuktus Epididymidis  pematanganpematangan
spermasperma
f.f. Duktus Deferen (Vas deferen)Duktus Deferen (Vas deferen)
g.g. Duktus EjaculatoriusDuktus Ejaculatorius
C. KELENJAR AKSESORIS PRIA
1. Vesikula Seminalis
2. Glandula Prostata
3. Kelenjar Bulbo uretral
4. Kelenjar Littre
FUNGSI-FUNGSI KELENJAR
AKSESORIS
1.1. Sekret Vesikula SeminalisSekret Vesikula Seminalis 
fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitasfruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas
dan Flavin (forensik) mendeteksi adanya semendan Flavin (forensik) mendeteksi adanya semen
2.2. Sekret Glandula ProstataSekret Glandula Prostata 
asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memeliharaasam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara
keseimbangan osmotik plasma semen),keseimbangan osmotik plasma semen),
spermin,spermidin, IgA danspermin,spermidin, IgA dan IgIgG (menstimulasiG (menstimulasi
kehidupan spermatozoa)kehidupan spermatozoa)
3.3. Kelenjar BulbouretraKelenjar Bulbouretra ( Kelenjar Cowperi) dan( Kelenjar Cowperi) dan
4.4. Kelenjar LittreKelenjar Littre ( kelenjar uretra) : membasahi bagian( kelenjar uretra) : membasahi bagian
pangkal uretrapangkal uretra..
SPERMATOGENESIS
1.1. Fase proliferasiFase proliferasi : saat pubertas sel: saat pubertas sel
primordial mprimordial miittoossiis menghasilkans menghasilkan
spermatogoniaspermatogonia
2.2. Fase PertumbuhanFase Pertumbuhan : spermatogonia: spermatogonia
menjadi spermatocytus primariusmenjadi spermatocytus primarius
3.3. Fase PematanganFase Pematangan : spermatocytus: spermatocytus
primarius bermeiosis I menjadiprimarius bermeiosis I menjadi
secundaris, bermeiosis ke II menjadisecundaris, bermeiosis ke II menjadi
spermatidiumspermatidium  kromosom (haploid)kromosom (haploid)
23, XY atau XX23, XY atau XX
4.4. Fase TransformasiFase Transformasi : spermatid menjadi: spermatid menjadi
spermatozoonspermatozoon  SpermiogenesisSpermiogenesis
TESTOSTERON:
1.diperlukan dalam proses pembentukan sperma
(spermatogenesis)
2. Turut menentukan pematangan organ reproduksi
dan sifat seks sekunder : kumis, jenggot, rambut
dada, suara dan libido
Air mani  sperma dan plasma semen.
sperma : kecebong, panjang 50 mikron, 20 juta/ml,
bergerak aktif 8-24 jam
semen : 2-6 ml, bau bunga akasia, warna putih keruh
EREKSI, KENAPA BISA
TERJADI ?
Adanya enzim cGMP otot polos menjadi rilex  aliran
darah semakin cepat  tabung-tabung mengembang
PDE5  sebagai penghancur pesta ereksi, yang memecah
cGMP
Fase ereksi :
Fase lemas (flasid)
Fase pengisian darah
Fase Tumesensi (pembesaran)
Fase ereksi
Fase Rigid
Fase detumesensi
PERBEDAAN OOGENESIS DAN
SPERMATOGENESIS
1.Spermatogenesis berlangsung setelah akil1.Spermatogenesis berlangsung setelah akil
balig sampai seumur hidup sedangkanbalig sampai seumur hidup sedangkan
oogenesis dimulai semenjak embrio,oogenesis dimulai semenjak embrio,
terhenti sebagian waktu lahir danterhenti sebagian waktu lahir dan
diladilannjutkan sampai akil balig sampaijutkan sampai akil balig sampai
menopausemenopause
2. Spermatogenesis tidak memiliki siklus2. Spermatogenesis tidak memiliki siklus
sedangkan oogenesis memiliki siklussedangkan oogenesis memiliki siklus
(menstruasi)(menstruasi)
SISTEM HORMON REPRODUKSI PRIA
Hormon:
Substansi kimia yang disekresi oleh ke-
lenjar endokrin, berfungsi mengatur pro
ses tubuh, hormon dibawa ke organ tar-
get spesifik & kejaringan oleh aliran da-
darah.
HORMON REPRODUKSI PRIA (1)
Susunan kimia hormon:
 Peptida: follicle stimulating hormone
(FSH) dan luteinizing hor-
mone (LH)
 Steroid: Testosteron, Estrogen dan
Progesteron.
HORMON REPRODUKSI PRIA
(2)
Hipotalamus:
 Bagian integral otak berhubungan de-
ngan kelenjar hipofisis
 Menghasilkan bermacam-macam hor-
mon
 Mengatur fungsi kelenjar hipofisis
HORMON REPRODUKSI PRIA
(3)
Hormon hipotalamus yang mengatur hi-
pofisis anterior ada 7 yaitu:
1.Growth-releasing hormone (GRH),go-
longan peptida,
fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk
mensekresi growth hormon (hormon per-
tumbuhan
2.Growth-inhibiting hormone (GIH), mengham
bat growth hormone apabila sekresinya telah
berlebihan.
HORMON REPRODUKSI PRIA
(4)
3.Thyrotropin-releasing hormone (TRH)
golongan tripeptida, fungsi: merang-
sang hipofisis anterior untuk mempro-
duksi hormon tiroid (TSH=tiroid stimulating
hormone)
4.Cortico-releasing hormone (CRH) polipeptida,
fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk
menghasilkan adenocortico tropic hormone
(ACTH)
5.Prolactin-releasing hormone (PRH), merangsang
hi
pofisis anterior mensekresi hormon prolaktin
HORMON REPRODUKSI PRIA
(5)
6.Prolactin-inhibiting hormone (PIH)
kerjanya produksi prolaktin apabila sek
resinya sudah berlebihan
7.Gonadotropin-releasing hormone (GnRH),
strukturnya decapeptida,
Fungsi: merangsang hipofisis anterior
mensekresi follicle stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH).
SISTEM REPRODUKSI
WANITA
ORGAN DALAM ORGAN LUAR
•OVIDUK
•OVARIUM
•UTERUS
•VAGINA
•VULVA
•KLITORIS
OVARIUM (INDUNG TELUR)
 Adalah kelenjar kelamin wanita yang berfungsi
menghasilkan ovum, hormon estrogen, dan
hormon progesteron.
 Estrogen disekresi oleh folikel de Graaf dan
dirangsang oleh FSH.
 Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan
mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita.
 Progesteron disekresi oleh Korpus Luteum dan
dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi
mempersiapkan dinding uterus agar dapat
menerima ovum yang sudah dibuahi.
 Ovarium ada sepasang kiri dan kanan.
OOGENESIS :
 Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur
di dalam ovarium.
 Di dalam ovarium terdapat Oogonium (sel indung
telur). Oogonium bersifat diploid.
 Oogonium memperbanyak diri dengan
pembelahan mitosis menghasilkan oosit primer,
yang bersifat diploid.
 Oogenesis sudah dimulai ketika janin berusia 5
bulan, sampai bayi berusia 6 bulan oosit primer
akan membelah secara meiosis, tetapi tidak
dilanjutkan sampai anak perempuan tadi
mengalami pubertas. Saat itu oosit primer dalam
keadaan dorman.
OOGENESIS :
 Saat bayi perempuan lahir ada sekitar 1 juta oosit
primer dalam setiap ovariumnya, terjadi degenerasi
selama masa pertumbuhan sampai ketika pubertas
jumlah oosit primer tersisa sekitar 200 ribu saja.
 Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis I,
menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit primer
 Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak
selesai sampai terjadinya ovulasi. Jika tidak terjadi
fertilisasi oosit sekunder akan berdegenerasi, jika
terjadi fertilisasi meiosis II akan dilanjutkan kembali
dengan hasil satu ootid dan satu polosit sekunder,
sedang polosit primer mebelah menjadi dua polosit
sekunder.
 Hasil akhir dari oogenesis adalah satu buah ootid yang
akan tumbuh menjadi ovum dan 3 buah polosit
OOGENESIS :
 Ketika mengalami oogenesis : oosit berada dalam suatu
folikel, yang berfungsi menyediakan sumber makanan
bagi oosit.
 Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan
peristiwa oogenesis :
 Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel sekunder,
saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder menjadi folikel
tersier.
 Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel de Graaf.
Setelah oosit sekunder keluar dari folikel, folikel de Graaf
menjadi Korpus Luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi korpus
luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans, jika terjadi
fertilisasi korpus luteum akan tetap mempertahankan
diproduksinya hormon estrogen dan progesteron.
OVIDUK (TUBA FALOPII) :
 Adalah saluran telur yang berjumlah sepasang
dengan panjang sekitar 10 cm.
 Bagian pangkal berbentuk corong disebut
infundibulum dengan rumbai-rumbai untuk
menangkap ovum yang dilepaskan ovarium.
 Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari
ovarium menuju uterus.
UTERUS (RAHIM) :
 Uterus adalah rongga pertemuan dari oviduk kiri dan
kanan, berbentuk buah pir dengan bagian bawah
mengecil disebut serviks (leher rahim)
 Uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan zygot
jika terjadi fertilisasi.
 Dinding uterus terdiri dari beberapa lapisan jaringan
otot polos dan endometrium yang mengandung banyak
pembuluh darah dan menghasilkan lendir.
VAGINA :
•Vagina adalah saluran akhir dari saluran reproduksi bagian
dalam wanita.
•Dinding vagina terdiri dari beberapa lapisan yaitu dari lapisan
dalam berturut-turut adalah : jaringan ikat berserat, jaringan
otot dan lapisan terluar kelenjar Bertholin.
•Jaringan berserat dan jaringan otot bersifat elastis untuk
memberikan jalan bagi janin ketika dilahirkan.
VULVA :
 Vulva merupakan celah terluar dari organ kelamin
wanita.
 Vulva terdiri dari mons pubis dan mons veneris
merupakan daerah terluar dari vulva yang banyak
mengandung jaringan lemak.
 Dibawah mons pubis terdapat sepasang lipatan bibir besar
(labium Mayor) dan sepasang lipatan bibir kecil ( labium
minor), keduanya berfungsi melindungi vagina.
 Pada vulva bermuara dua saluran yaitu saluran uretra
dan saluran kelamin.
 Pada daerah dekat ujung vagina terdapat himen (selaput
dara) yaitu selaput yang mengandung banyak pembuluh
darah.
KLITORIS :
 Klitoris adalah tonjolan yang dibentuk dari
gabungan bagian atas labium mayor dan labium
minor.
 Klitoris merupakan gabungan organ erektil yang
dapat disamakan dengan penis pada pria.
Klitoris juga tersusun dari korpus carvenosa dan
juga banyak pembuluh darah dan ujung-ujung
saraf perasa.
MENSTRUASI :
 Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodik
dan siklik dari uterus yang disertai dengan pelepasan
endometrium pada saat ovum tidak dibuahi.
 Mekanisme siklus menstruasi dipengaruhi oleh
pelepasan hormon-hormon yang berkaitan dengan
adanya kerjasama hipotalamus dan ovarium.
SIKLUS MENSTRUASI
FASE MENSTRUASI
FASE PRA OVULASI
FASE OVULASI
FASE PASCA OVULASI
FASE MENSTRUASI :
 FASE MENSTRUASI : bila tidak terjadi
fertilisasi (ovum tidak dibuahi oleh
sperma ), korpus luteum akan mengkerut
menjadi korpus albicans sehingga
produksi hormon estrogen dan
progesteron terhenti. Turunnya kadar
estrogen dan progesteron menyebabkan
peluruhan endometrium dan ovum,
ditandai dengan pendarahan dari uterus
selama lk 5 hari dengan volume darah
sekitar 50 ml.
FASE PRA OVULASI :
 Pada fase akhir menstruasi ini, hipotalamus
mengeluarkan hormon Gonadotropin yang
merangsang hipofisis mengeluarkan FSH. FSH
merangsang pembentukan folikel primer di dalam
ovarium yang mengelilingi oosit primer. Keduanya
akan tumbuh sampai hari ke 14 dari hari I
menstruasi, saat itu folikel matang disebut dengan
folikel de Graaf dengan oosit sekunder di
dalamnya.
 Selama pertumbuhannya folikel melepaskan
hormon estrogen yang menyebabkan pembentukan
kembali lapisan endometrium (proliferasi) dan
penetralan sifat asam pada serviks agar lebih
mendukung kehidupan sperma.
FASE OVULASI :
 Pada umumnya pada hari ke 14 terjadi perubahan
produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama
pra ovulasi menimbulkan reaksi umpan balik negative
yaitu penghambatan pelepasan FSH dari hipofisis,
karena FSH berkurang maka hipofisis ganti
mengeluarkan LH. LH merangsang pelepasan oosit
sekunder daria folikel de Graaf siap untuk dibuahi
sperma.
FASE PASCA OVULASI :
 FOLIKEL DE Graaf yang ditinggalkan oleh oosit
sekunder akan berkerut dan berubah menjadi korpus
luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen dan
progesteron. Keduanya bekerja menebalkan
endometrium, juga merangsang sekresi lendir pada
vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara.
Keseluruhan fungsi tersebut adalah menyiapkan
implantasi zygot pada uterus bila terjadi pembuahan
atau kehamilan.
FERTILISASI :
 Terjadi saat oosit sekunder yang mengandung
ovum dibuahi oleh sperma.
 Sebelum sperma membuahi ovum, sperma harus
menembus beberapa lapisan. Sperma dapat
menembus oosit sekunder karena baik sperma
maupun ovum keduanya mengeluarkan enzym
yang saling mendukung.
 Sperma mengeluarkan beberapa jenis enzim al :
enzym untuk menghancurkan hialuronid pada
korona radiata, enzym untuk menghancurkan
glikoprotein pada zona pelusida dan antifertilizin
yang menyebabkan sperma dapat melekat pada
oosit sekunder.
FERTILISASI :
 Saat satu sperma menembus oosit sekunder,
segera terbentuk senyawa tertentu pada zona
pelusida sehingga tidak dapat ditembus oleh
sperma lainnya.
 Masuknya sperma ke dalam oosit sekunder
merangsang penyelesaian meiosis II.
 Segera setelah masuk ke dalam oosit sekunder,
nukleus pada kepala sperma membesar, eko
berdegenerasi. Kemudian inti sperma yang
mengandung 23 kromosom dengan ovum yang
juga mengandung 23 kromosom bersatu,
menghasilkan zygot dengan 23 pasang
kromosom.
GESTASI (KEHAMILAN) :
 Setelah fertilisasi, dalam perjalanannya menuju uterus,
zygot membelah secara mitosis berkali-kali. Dengan
tahapan sebagai berikut :
 Sesampainya di dalam rahim zygot akan
dimplantasikan (ditanam) pada endometrium uterus
K1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksi

More Related Content

What's hot

Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
basil_miaw
 
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaPresentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Annisa Khoerunnisya
 
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Rahmat Darmawansyah THP
 

What's hot (20)

SISTEM HORMON
SISTEM HORMON SISTEM HORMON
SISTEM HORMON
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaPresentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
 
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
 
Sistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptSistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria ppt
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
 
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptxBab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
 
Presentasi Sistem Saraf Otonom
Presentasi Sistem Saraf OtonomPresentasi Sistem Saraf Otonom
Presentasi Sistem Saraf Otonom
 
Biokimia - HORMON
Biokimia - HORMONBiokimia - HORMON
Biokimia - HORMON
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester GenapSistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
 
Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
 
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
 
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi Hormon
 
Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
 

Similar to K1. anatomi sistem reproduksi

Sistem reproduksi mata kuliah biologi manusia
Sistem reproduksi mata kuliah biologi manusiaSistem reproduksi mata kuliah biologi manusia
Sistem reproduksi mata kuliah biologi manusia
arumnyutnyut
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)
elmakrufi
 
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaBiologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
Fransisca Rompas
 
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
EvaHidayat2
 

Similar to K1. anatomi sistem reproduksi (20)

Genitalia masculina
Genitalia masculinaGenitalia masculina
Genitalia masculina
 
Sistem reproduksi mata kuliah biologi manusia
Sistem reproduksi mata kuliah biologi manusiaSistem reproduksi mata kuliah biologi manusia
Sistem reproduksi mata kuliah biologi manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)
 
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaBiologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
 
Repro masculina
Repro masculinaRepro masculina
Repro masculina
 
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMASistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
 
Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
 
Sistem reproduksi pria_kelompok 2
Sistem reproduksi pria_kelompok 2Sistem reproduksi pria_kelompok 2
Sistem reproduksi pria_kelompok 2
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
fisiologi Genetalia Maskulina
fisiologi Genetalia Maskulinafisiologi Genetalia Maskulina
fisiologi Genetalia Maskulina
 
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxBab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi i
 
SISTEM_REPRODUKSI.ppt
SISTEM_REPRODUKSI.pptSISTEM_REPRODUKSI.ppt
SISTEM_REPRODUKSI.ppt
 
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
 

K1. anatomi sistem reproduksi

  • 1. ANATOMI SISTEM ORGAN REPRODUKSI Dr Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
  • 2. REPRODUKSI PADA MANUSIA : 1. Tujuan reproduksi adalah untuk menghasilkan keturunan. 2. Reproduksi pada manusia hanya terjadi secara seksual. 3. Reproduksi pada manusia diawali dengan perkawinan (kopulasi). 4. Umumnya kopulasi diikuti dengan pembuahan (fertilisasi) internal. 5. Fertilisasi merupakan penyatuan sperma dengan ovum. 6. Sperma dibentuk dalam proses spermatogenesis. 7. Ovum dibentuk dalam proses oogenesis. 8. Spermatogenesis dan oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin (gamet) yang disebut dengan Gametogenesis.
  • 3.
  • 5. GENITALIA MASCULINA 1. Eksterna : - Penis - Scrotum 2. Interna : - Testis dan Epididimis - Saluran keluar testis - Kelenjar aksesoris
  • 6.  1. Testicles 2. Epididymis 3. Corpus cavernosa 4. Foreskin 5. Frenulum 6. Urethral opening 7. Glans penis 8. Corpus spongiosum 9. Penis 10. Scrotum
  • 7. GENITALIAGENITALIA EKSTERNAEKSTERNA • SKROTUMSKROTUM • Kantung yang berisi testisKantung yang berisi testis • Terdiri dari lapisan luar kulit yang tebalTerdiri dari lapisan luar kulit yang tebal dengan sejumlah kelenjar lemak dandengan sejumlah kelenjar lemak dan keringatkeringat • Fungsi :Fungsi : • sebagai penyangga bagi testissebagai penyangga bagi testis • Regulasi temperaturRegulasi temperatur
  • 8.  PENIS Organ untuk kopulasi Terdiri dari 2 corpus cavernosum dan corpus spongiosum Corpus cavernosum penis : disebelah dorsal,dibungkus t.albugenia tebal ± 0,5 mm, ketika ereksi tersusun o/ serabut kolagen sirkuler (sblh dlm) dan longitudinale (luar) Corpus spongiosum penis : disebelah ventral,dilapisi t.albugenia,cavernae lebih padat & kecil2,bgn tengah ditembus o/ urethra
  • 10.
  • 11. A. TESTIS dan EPIDIDYMIS TESTIS  Organ primer untuk reproduksi pria  Mengalami penurunan dari daerah asalnya, melalui kanalis inguinalis ke dalam skrotum  Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin  Fungsi : Kelenjar endokrin : hormon testosteron Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma  Tidak terdapat dalam tubuh  Struktur : alat ini tersusun atas kerangka bungkus & Struktur dalam GENITALIA INTERNAGENITALIA INTERNA
  • 12.
  • 13. Bungkus luar : A. Tunika vaginalis : 2 lapis sbg kantong →mesothelium,melapisi permukaan testis bgn anterior B. Tunika albugenia : jar. Ikat padat fibrosa mrpk kapsula yg lbh tebal sepanjang permukaan posterior → mediastinum testis C. Tunika vasculosa : sangat tipis Struktur Dalam: A. Septa : mrpk perluasan T. albugenia,membagi testis mjd ± 250 lobulus B. Lobulus : t.d 1-4 tubulus seminiferus → eksokrin dan jaringan ikat longgar diantara tubulus tdpt endocrynocytus interstitialis ( Leydig) → endokrin
  • 14.
  • 15. EpididymisEpididymis • Saluran transport sperma pertamaSaluran transport sperma pertama • caput, corpuscaput, corpus dandan caudacauda • Mempunyai 4 fungsi :Mempunyai 4 fungsi : • 1) Transpor sperma Transport1) Transpor sperma Transport • 2) konsentrasi sperma2) konsentrasi sperma • 3) Penyimpanan sperma3) Penyimpanan sperma • 4) Maturasi/pematangan sperma4) Maturasi/pematangan sperma (khususnya di daerah cauda)(khususnya di daerah cauda)
  • 16.
  • 17. B. SALURAN KELUAR TESTIS Komponen :Komponen : a.a. Tubulus semineferus convolutusTubulus semineferus convolutus  spermatogenesisspermatogenesis b.b. Tubulus semiferus rectusTubulus semiferus rectus c.c. Rete TestisRete Testis d.d. Duktuli EfferentesDuktuli Efferentes e.e. Duktus EpididymidisDuktus Epididymidis  pematanganpematangan spermasperma f.f. Duktus Deferen (Vas deferen)Duktus Deferen (Vas deferen) g.g. Duktus EjaculatoriusDuktus Ejaculatorius
  • 18. C. KELENJAR AKSESORIS PRIA 1. Vesikula Seminalis 2. Glandula Prostata 3. Kelenjar Bulbo uretral 4. Kelenjar Littre
  • 19.
  • 20. FUNGSI-FUNGSI KELENJAR AKSESORIS 1.1. Sekret Vesikula SeminalisSekret Vesikula Seminalis  fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitasfruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas dan Flavin (forensik) mendeteksi adanya semendan Flavin (forensik) mendeteksi adanya semen 2.2. Sekret Glandula ProstataSekret Glandula Prostata  asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memeliharaasam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara keseimbangan osmotik plasma semen),keseimbangan osmotik plasma semen), spermin,spermidin, IgA danspermin,spermidin, IgA dan IgIgG (menstimulasiG (menstimulasi kehidupan spermatozoa)kehidupan spermatozoa) 3.3. Kelenjar BulbouretraKelenjar Bulbouretra ( Kelenjar Cowperi) dan( Kelenjar Cowperi) dan 4.4. Kelenjar LittreKelenjar Littre ( kelenjar uretra) : membasahi bagian( kelenjar uretra) : membasahi bagian pangkal uretrapangkal uretra..
  • 21. SPERMATOGENESIS 1.1. Fase proliferasiFase proliferasi : saat pubertas sel: saat pubertas sel primordial mprimordial miittoossiis menghasilkans menghasilkan spermatogoniaspermatogonia 2.2. Fase PertumbuhanFase Pertumbuhan : spermatogonia: spermatogonia menjadi spermatocytus primariusmenjadi spermatocytus primarius 3.3. Fase PematanganFase Pematangan : spermatocytus: spermatocytus primarius bermeiosis I menjadiprimarius bermeiosis I menjadi secundaris, bermeiosis ke II menjadisecundaris, bermeiosis ke II menjadi spermatidiumspermatidium  kromosom (haploid)kromosom (haploid) 23, XY atau XX23, XY atau XX 4.4. Fase TransformasiFase Transformasi : spermatid menjadi: spermatid menjadi spermatozoonspermatozoon  SpermiogenesisSpermiogenesis
  • 22.
  • 23. TESTOSTERON: 1.diperlukan dalam proses pembentukan sperma (spermatogenesis) 2. Turut menentukan pematangan organ reproduksi dan sifat seks sekunder : kumis, jenggot, rambut dada, suara dan libido Air mani  sperma dan plasma semen. sperma : kecebong, panjang 50 mikron, 20 juta/ml, bergerak aktif 8-24 jam semen : 2-6 ml, bau bunga akasia, warna putih keruh
  • 24.
  • 25.
  • 26. EREKSI, KENAPA BISA TERJADI ? Adanya enzim cGMP otot polos menjadi rilex  aliran darah semakin cepat  tabung-tabung mengembang PDE5  sebagai penghancur pesta ereksi, yang memecah cGMP Fase ereksi : Fase lemas (flasid) Fase pengisian darah Fase Tumesensi (pembesaran) Fase ereksi Fase Rigid Fase detumesensi
  • 27. PERBEDAAN OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS 1.Spermatogenesis berlangsung setelah akil1.Spermatogenesis berlangsung setelah akil balig sampai seumur hidup sedangkanbalig sampai seumur hidup sedangkan oogenesis dimulai semenjak embrio,oogenesis dimulai semenjak embrio, terhenti sebagian waktu lahir danterhenti sebagian waktu lahir dan diladilannjutkan sampai akil balig sampaijutkan sampai akil balig sampai menopausemenopause 2. Spermatogenesis tidak memiliki siklus2. Spermatogenesis tidak memiliki siklus sedangkan oogenesis memiliki siklussedangkan oogenesis memiliki siklus (menstruasi)(menstruasi)
  • 28.
  • 29. SISTEM HORMON REPRODUKSI PRIA Hormon: Substansi kimia yang disekresi oleh ke- lenjar endokrin, berfungsi mengatur pro ses tubuh, hormon dibawa ke organ tar- get spesifik & kejaringan oleh aliran da- darah.
  • 30. HORMON REPRODUKSI PRIA (1) Susunan kimia hormon:  Peptida: follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hor- mone (LH)  Steroid: Testosteron, Estrogen dan Progesteron.
  • 31. HORMON REPRODUKSI PRIA (2) Hipotalamus:  Bagian integral otak berhubungan de- ngan kelenjar hipofisis  Menghasilkan bermacam-macam hor- mon  Mengatur fungsi kelenjar hipofisis
  • 32. HORMON REPRODUKSI PRIA (3) Hormon hipotalamus yang mengatur hi- pofisis anterior ada 7 yaitu: 1.Growth-releasing hormone (GRH),go- longan peptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi growth hormon (hormon per- tumbuhan 2.Growth-inhibiting hormone (GIH), mengham bat growth hormone apabila sekresinya telah berlebihan.
  • 33. HORMON REPRODUKSI PRIA (4) 3.Thyrotropin-releasing hormone (TRH) golongan tripeptida, fungsi: merang- sang hipofisis anterior untuk mempro- duksi hormon tiroid (TSH=tiroid stimulating hormone) 4.Cortico-releasing hormone (CRH) polipeptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan adenocortico tropic hormone (ACTH) 5.Prolactin-releasing hormone (PRH), merangsang hi pofisis anterior mensekresi hormon prolaktin
  • 34. HORMON REPRODUKSI PRIA (5) 6.Prolactin-inhibiting hormone (PIH) kerjanya produksi prolaktin apabila sek resinya sudah berlebihan 7.Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), strukturnya decapeptida, Fungsi: merangsang hipofisis anterior mensekresi follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).
  • 35. SISTEM REPRODUKSI WANITA ORGAN DALAM ORGAN LUAR •OVIDUK •OVARIUM •UTERUS •VAGINA •VULVA •KLITORIS
  • 36. OVARIUM (INDUNG TELUR)  Adalah kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan ovum, hormon estrogen, dan hormon progesteron.  Estrogen disekresi oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH.  Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.  Progesteron disekresi oleh Korpus Luteum dan dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi.  Ovarium ada sepasang kiri dan kanan.
  • 37. OOGENESIS :  Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium.  Di dalam ovarium terdapat Oogonium (sel indung telur). Oogonium bersifat diploid.  Oogonium memperbanyak diri dengan pembelahan mitosis menghasilkan oosit primer, yang bersifat diploid.  Oogenesis sudah dimulai ketika janin berusia 5 bulan, sampai bayi berusia 6 bulan oosit primer akan membelah secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan sampai anak perempuan tadi mengalami pubertas. Saat itu oosit primer dalam keadaan dorman.
  • 38. OOGENESIS :  Saat bayi perempuan lahir ada sekitar 1 juta oosit primer dalam setiap ovariumnya, terjadi degenerasi selama masa pertumbuhan sampai ketika pubertas jumlah oosit primer tersisa sekitar 200 ribu saja.  Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis I, menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit primer  Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak selesai sampai terjadinya ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan berdegenerasi, jika terjadi fertilisasi meiosis II akan dilanjutkan kembali dengan hasil satu ootid dan satu polosit sekunder, sedang polosit primer mebelah menjadi dua polosit sekunder.  Hasil akhir dari oogenesis adalah satu buah ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dan 3 buah polosit
  • 39. OOGENESIS :  Ketika mengalami oogenesis : oosit berada dalam suatu folikel, yang berfungsi menyediakan sumber makanan bagi oosit.  Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan peristiwa oogenesis :  Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel sekunder, saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder menjadi folikel tersier.  Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel de Graaf. Setelah oosit sekunder keluar dari folikel, folikel de Graaf menjadi Korpus Luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans, jika terjadi fertilisasi korpus luteum akan tetap mempertahankan diproduksinya hormon estrogen dan progesteron.
  • 40. OVIDUK (TUBA FALOPII) :  Adalah saluran telur yang berjumlah sepasang dengan panjang sekitar 10 cm.  Bagian pangkal berbentuk corong disebut infundibulum dengan rumbai-rumbai untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium.  Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
  • 41. UTERUS (RAHIM) :  Uterus adalah rongga pertemuan dari oviduk kiri dan kanan, berbentuk buah pir dengan bagian bawah mengecil disebut serviks (leher rahim)  Uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan zygot jika terjadi fertilisasi.  Dinding uterus terdiri dari beberapa lapisan jaringan otot polos dan endometrium yang mengandung banyak pembuluh darah dan menghasilkan lendir.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45. VAGINA : •Vagina adalah saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam wanita. •Dinding vagina terdiri dari beberapa lapisan yaitu dari lapisan dalam berturut-turut adalah : jaringan ikat berserat, jaringan otot dan lapisan terluar kelenjar Bertholin. •Jaringan berserat dan jaringan otot bersifat elastis untuk memberikan jalan bagi janin ketika dilahirkan.
  • 46. VULVA :  Vulva merupakan celah terluar dari organ kelamin wanita.  Vulva terdiri dari mons pubis dan mons veneris merupakan daerah terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak.  Dibawah mons pubis terdapat sepasang lipatan bibir besar (labium Mayor) dan sepasang lipatan bibir kecil ( labium minor), keduanya berfungsi melindungi vagina.  Pada vulva bermuara dua saluran yaitu saluran uretra dan saluran kelamin.  Pada daerah dekat ujung vagina terdapat himen (selaput dara) yaitu selaput yang mengandung banyak pembuluh darah.
  • 47. KLITORIS :  Klitoris adalah tonjolan yang dibentuk dari gabungan bagian atas labium mayor dan labium minor.  Klitoris merupakan gabungan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Klitoris juga tersusun dari korpus carvenosa dan juga banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
  • 48. MENSTRUASI :  Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai dengan pelepasan endometrium pada saat ovum tidak dibuahi.  Mekanisme siklus menstruasi dipengaruhi oleh pelepasan hormon-hormon yang berkaitan dengan adanya kerjasama hipotalamus dan ovarium.
  • 49. SIKLUS MENSTRUASI FASE MENSTRUASI FASE PRA OVULASI FASE OVULASI FASE PASCA OVULASI
  • 50. FASE MENSTRUASI :  FASE MENSTRUASI : bila tidak terjadi fertilisasi (ovum tidak dibuahi oleh sperma ), korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans sehingga produksi hormon estrogen dan progesteron terhenti. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan peluruhan endometrium dan ovum, ditandai dengan pendarahan dari uterus selama lk 5 hari dengan volume darah sekitar 50 ml.
  • 51.
  • 52. FASE PRA OVULASI :  Pada fase akhir menstruasi ini, hipotalamus mengeluarkan hormon Gonadotropin yang merangsang hipofisis mengeluarkan FSH. FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi oosit primer. Keduanya akan tumbuh sampai hari ke 14 dari hari I menstruasi, saat itu folikel matang disebut dengan folikel de Graaf dengan oosit sekunder di dalamnya.  Selama pertumbuhannya folikel melepaskan hormon estrogen yang menyebabkan pembentukan kembali lapisan endometrium (proliferasi) dan penetralan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung kehidupan sperma.
  • 53.
  • 54. FASE OVULASI :  Pada umumnya pada hari ke 14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama pra ovulasi menimbulkan reaksi umpan balik negative yaitu penghambatan pelepasan FSH dari hipofisis, karena FSH berkurang maka hipofisis ganti mengeluarkan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder daria folikel de Graaf siap untuk dibuahi sperma.
  • 55.
  • 56.
  • 57. FASE PASCA OVULASI :  FOLIKEL DE Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen dan progesteron. Keduanya bekerja menebalkan endometrium, juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan fungsi tersebut adalah menyiapkan implantasi zygot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61. FERTILISASI :  Terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma.  Sebelum sperma membuahi ovum, sperma harus menembus beberapa lapisan. Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun ovum keduanya mengeluarkan enzym yang saling mendukung.  Sperma mengeluarkan beberapa jenis enzim al : enzym untuk menghancurkan hialuronid pada korona radiata, enzym untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida dan antifertilizin yang menyebabkan sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
  • 62. FERTILISASI :  Saat satu sperma menembus oosit sekunder, segera terbentuk senyawa tertentu pada zona pelusida sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya.  Masuknya sperma ke dalam oosit sekunder merangsang penyelesaian meiosis II.  Segera setelah masuk ke dalam oosit sekunder, nukleus pada kepala sperma membesar, eko berdegenerasi. Kemudian inti sperma yang mengandung 23 kromosom dengan ovum yang juga mengandung 23 kromosom bersatu, menghasilkan zygot dengan 23 pasang kromosom.
  • 63.
  • 64.
  • 65. GESTASI (KEHAMILAN) :  Setelah fertilisasi, dalam perjalanannya menuju uterus, zygot membelah secara mitosis berkali-kali. Dengan tahapan sebagai berikut :  Sesampainya di dalam rahim zygot akan dimplantasikan (ditanam) pada endometrium uterus