Dokumen tersebut membahas tentang pola-pola hereditas yang mengikuti hukum Mendel I dan II, termasuk dominansi monohibrid, dihibrid, kriptomeri, epistasis, hipostasis, komplementer, linkage, pindah silang, rasio fenotip, determinasi sex, tautan sex, dan gen letal.
PPT materi biologi kelas 12 pola pewarisan sifat. PPT ini berisi penjelesan tentang Hukum Mendel 1 dan 2, dan juga terdapat penyimpangan hukum mendel. semoga dapat membantu
hello guys, ini made ini saya, semoga dapat membantu, masih banyak lagi modul buatan saya , boleh riques, slama masih dalam cakupan saya, yaitu biologi
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
POLA PEWARISAN SIFAT DAN PENYIMANGAN HUKUM MENDEL (BIOLOGI SMA)REVINA SRI UTAMI,S.Pd
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
PPT materi biologi kelas 12 pola pewarisan sifat. PPT ini berisi penjelesan tentang Hukum Mendel 1 dan 2, dan juga terdapat penyimpangan hukum mendel. semoga dapat membantu
hello guys, ini made ini saya, semoga dapat membantu, masih banyak lagi modul buatan saya , boleh riques, slama masih dalam cakupan saya, yaitu biologi
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
POLA PEWARISAN SIFAT DAN PENYIMANGAN HUKUM MENDEL (BIOLOGI SMA)REVINA SRI UTAMI,S.Pd
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. POLA-POLA HEREDITAS
Dalam hal ini Sutton berpendapat
bahwa :
Jumlah kromosom pada ovum dan
sperma sama, yaitu ½ jml kromosom sel
tubuh
Organisma hasil fertilisasi bersifat diploid
(2set/perangkat kromosom)
Pewarisan sifat induk kepada keturunannya melalui
gamet mengikuti aturan tertentu
3. Dalam peristiwa meiosis, ke-2 perangkat
kromosom memisah secara bebas dan
mengelompok juga secara bebas dengan
kromosom lain yang bukan homolognya
Identitas dan bentuk setiap kromosom
tetap, dan gen sebagai kesatuan faktor
menurun adalah mantap
4. Berdasar Hukum Mendel
Dominansi Monohibrid 3 : 1
Intermediet 1 : 2 : 1
Dihibrid 9 : 3 : 3 : 1
Namun dalam kenyataannya ada beberapa
penyimpangan walaupun bersifat semu
(karena pada hakekatnya kalau dilihat masih
mengikuti pola Hukum Mendel)
5. TEST CROSS/ UJI SILANG
(1 : 1)
F1 disilangkan dengan galur murni (parental
1) yang resesif
A = bunga merah
a = bunga putih
P1 AA (merah) X aa (putih)
Gamet A a
F1 Aa (merah)
P2 Aa (merah) X aa(putih)
Gamet A,a a
F2 1Aa (merah) : 1 aa (putih)
7. BACK CROSS/Persilangan
kembali
(Semua sama)
F1 disilangkan dengan galur murni (parental
1) yang dominan
B = gen untuk warna marmot hitam
b = gen untuk warna putih
P1 BB (hitam) X bb (putih)
Gamet B b
F1 Bb (hitam)
P2 Bb (hitam) X BB (hitam)
Game B,b B
F2 Bb (hitam), Bb (hitam) semua hitam
8. Penyimpangan Semu Hukum
Mendel
Interaksi beberapa gen (Atavisme)
bentuk pial / jengger pada ayam
Ada 4 macam bentuk pial :
R – P – = walnut / sumpel dominan
RRpp = rose / gerigi
rrPP = pea / biji
rrpp = bilah / single resesif
9.
10. P1 ♂ RRpp X ♀ rrPP
Gamet Rp rP
F1 RrPp
P2 RrPp X RrPp
Gamet RP, Rp, rP, rp
F2
R – P – = 9 ….
R – pp = 3 ….
rrP – = 3 ….
rrpp = 1 ….
(rose/gerigi) (pea/biji)
(walnut)
(walnut) (walnut)
11. POLIMERI
( 15 : 1 (9+3+3) : 1 )
Sifat yang muncul pada pembastaran
heterozigotik dengan sifat beda yang berdiri
sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan
bagian organ tubuh yang sama
Banyak gen yang mempengaruhi satu
gejala/karakter disebut POLIGEN
misalnya :
warna kulit pada manusia
Warna bunga suatu tanaman
12. M = gen untuk warna bunga merah
m = gen tidak terbentuk warna
P1 M1M1M2M2 X m1m1m2m2
(merah ) ( putih )
Gamet M1M2 m1m2
F1 M1m1M2m2
(merah)
P2 M1m1M2m2 X M1m1M2m2
( merah ) (merah)
Gamet M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
F2
M1 – M2 – = 9 merah
M1 – mm = 3 merah
m1m1M2 – = 3 merah
M1m1m2m2= 1 putih
13. KRIPTOMERI 9:3:4
Gen dominan yang seolah-olah tersembnyi
apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya baru
tampak jika bersama-sama dengan gen
dominan yang lain
A = ada bahan pigmen antosianin
a = tidak ada antosianin
B = reaksi plasma bersifat basa
b = reaksi plsma bersifat asam
P1 AAbb X aaBB
(merah) (putih)
Gamet Ab aB
AaBb
(ungu)
14. P2 AaBb X AaBb
Gamet AB, Ab, aB, ab
F2
A – B – = 9 ….
A – bb = 3 ….
aaB – = 3 ….
aabb = 1 ….
(ungu) (ungu)
15. EPISTASIS &HIPOSTASIS
( 12 : 3 : 1 )
Interaksi gen dominan mengalahkan
gen dominan lainnya yang bukan
sealela
Gen dominan yang menutup gen
dominan lainnya epistasis
Gen dominan yang tertutup hipostatis
Contoh warna kulit gandum dan
warna kulit labu squash
16. H (hitam) dominan terhadap h (putih)
K (kuning) dominan terhadap k (putih)
H epiatasis terhadap K
P1 HHkk (hitam) X hhKK (kuning)
Gamet Hk hK
F1 HhKk (hitam)
P2 HhKk (hitam) X HhKk (hitam)
Gamet HK, Hk, hK, hk
F2
H – K – = 9 hitam
H – kk = 3 hitam
hhK – = 3 Kuning
hhkk = 1 putih
17. KOMPLEMENTER
( 9 : 7 )
Gen-gen yang berinteraksi dan saling
melengkapi
Apabila salah satu gen tidak ada maka
pemunculan suatu karakter akan
terhalang
Contoh ada 2 gen yang berinteraksi
dalam menumbuhkan pigmen
18. C = menyebabkan timbul pigmen
c = tidak menimbulkan pigmen
P = menumbuhkan enzim pengaktif pigmen
p = tidak menumbuhkan pigmen
P1 CCpp (putih) X ccPP (putih)
Gamet Cp cP
F1 CcPp (ungu)
P2 CcPp (ungu) X CcPp (ungu)
Gamet CP, Cp, cP, cp
F2
C – P – = 9 ….
C – pp = 3 ….
ccP – = 3 ….
Ccpp = 1 ….
19. komplementer
DDee x ddEE
tuli bisu tuli bisu
DdEe
Normal
DdEe x DdEe
Normal Normal
Pasangan suami istri tsb menginginkan 4 orang
anak. Bagaimana kemingkinan ratio fenotip
anak2nya?
20. Contoh soal
Sifat albino dikode oleh gen a. Suami
istri masing-masing normal tetapi
carrier albino, menginginkan 3 orang
anak. Berapa peluang :
a, ketiganya normal?
b, jika ada anak yang albino, sebaiknya
seorang saja pada laki-laki dan pada
anak terakhir?
21. Soal:
Pada tanaman diketahui sbb:
B gen buah bulat dan alelnya b gen buah
lonjong
H mendorong munculnya sifat dan alelnya h
menghambat munculnya sifat.
Hasil testcross diperoleh 60 tanaman
sebagai berikut: 20 tanaman bulat dan 40
tanamn buah lonjong, ujilah dengan Chi-
square apakah hasil tersebut sesuai dengan
harapan (baik)?
22. Soal
Pada tanaman dikenal gen B untuk
buah bulat dan T untk batang tinggi.
Hasil persilangan F1 dengan individu
yang diketahui resesif homosigotik,
diperoleh keturunan dengan perincian
sbb:
30 tanaman buah bulat btng tinggi, 10
tanaman buah bulat batang pendek dan
20 tnm buah kisut batang pendek.
23. PAUTAN/LINKAGE
Peristiwa di mana 2 atau lebih gen
terdapat pada satu kromosom yang
sama
Jk tidak linkage AaBb
Linkage (AB) (ab) atau —
AB
ab
A a
B b
A
B
a
b
A
b
a
B
1 2
1. Coupling phase (Sis)
2. Repulsion phase
(trans)
24. B = warna tubuh kelabu
b = warna tubuh hitam
V = sayap panjang
v = sayap pendek
P1 (BV) (BV) X (bv) (bv)
Gamet (BV) (bv)
F1 (BV) (bv)
P2 (BV) (bv) X (BV) (bv)
Gamet (BV) dan (bv)
F2 (BV)(BV), (BV)(bv), (bv)(BV), (bv)(bv)
3 kelabu panjang : 1 hitam pendek
(kelabu, panjang) (hitam, pendek)
(kelabu, panjang)
(kelabu, panjang) (kelabu, panjang)
Warna tubuh dan bentuk
sayap pada lalt buah
Drosophila melanogaster
25. Cu = sayap normal
cu = sayap keriput
Sr = dada polos
sr = dada bergaris-garis
P1 (CuSr) (CuSr) X (cusr) (cusr)
Gamet ?
F1 ?
Test cross ?
Bagaimana jika gen dalam susunan TRANS?
Bagaimana rasio fenotip pada F2 ?
26. LINKAGE PD MANUSIA
Polidaktili dan warna mata
P = jari polidaktili
p = jari normal
B = warna mata hitam
b = warna mata biru
P1 (PB)(PB) X (pb)(pb)
Gamet ?
F1 ?
F2 jika di test cross ?
27. PINDAH SILANG
M = biji ungu
m = biji merah
B = biji panjang
b = biji bulat
P1 (MB)(MB) X (mb)(mb)
(ungu, panj) (mrh,pd
G (MB) (mb)
F1 (MB)(mb)
Jika terjadi pindah silang, maka gamet yang
terbentuk 4 macam :
(MB), (Mb), (mB), (mb)
Di mana (MB) dan (mb) kombinasi parental (KP)
Sedangkan (Mb) dan (mB) kombinasi rekombinan
(KR)
(ungu,panjang)
28. PROSES PINDAH SILANG
A B
a b
AB = KP
Ab = KR
aB = KR
ab = KP
Jika ditest cross akan didapat perbandingan
n : 1 : 1 : n ( susunan Cis )
Jika trans 1 : n : n : 1
29. RASIO FENOTIP CO
Dengan susunan cis Jika di test cross rasio
fenotip n : 1 : 1 : n
Dengan susunan Trans, jika di test cross,
rasio fenotip 1 : n : n : 1
Catatan :
KP jumlahnya tak terhingga/ frekuensinya
lebih besar / lebih dari 50%
KR perbandingan 1/ frekuensinya lebih
kecil / kurang dari 50%
30. DETERMINASI SEX
Manusia XX dan XY
Wanita 22AA,XX , Pria 22AA,XY
Serangga XX dan XO
Betina 3AA,XX, jantan 3AA,XO
Burung, kupu-kupu, ikan ZZ dan ZW
Betina ZW, jantan ZZ
31. TAUTAN SEX
Gen yang tergantung terdapat pada
kromosom sex, atau tertaut pada sex
kromosom
Mis pada warna mata merah pada
Drosophila terpaut pada kromosom X
Yang putih pasti jantan , tetapi yang
jantan belum tentu putih
32. GEN LETAL #1
Gen yang menyebabkan kematian pada
suatu individu yang memilikinya.
Karena tugas gen asli untuk
menumbuhkan suatu karakter/ bagian
yg vital terganggu (mutasi)
Pengaruh gen letal kematian pd
embrio, pada waktu lahir, setelah
menjelang dewasa (gen subletal)
33. GEN LETAL #2
Homozigot Heterozigot
Resesif Letal Normal, mewarisi gen
letal
Dominan Letal Umumnya subletal, atau
menunjukkan fenotipik/
kelainan
Gen letal ada yang bersifat resesif ada yg bersifat
dominan (lihat tabel berikut)
Perbedaan Gen Letal Resesif dan Dominan
34. LETAL RESESIF
(Albino pada tanaman)
♂ ♀ A a
A AA Aa
a Aa aa*
Rasio fenotip: 1 hijau : 2 hijau kekuningan : 1 albino (letal)
Induk
Gamet
Aa
(hijau kekuningan)
A,a
Aa
(hijau kekuningan)
A,a
x
35. LETAL DOMINAN
(Ayam redep)
♂ ♀ R r
R RR* Rr
r Rr rr
Rasio fenotip
1 redep homozigot (letal) : 2 redep heterozigot : 1 normal
P Rr x Rr
36. LETAL DOMINAN
(Tikus berambut kuning)
Rasio fenotip
1 berambut kuning homozigot (letal) : 2 berambut kuning heterozigot : 1 normal
♂ ♀ A a
A AA * Aa
a Aa aa
Induk
Gamet
Aa
(berambut kuning)
A,a
Aa
(berambut kuning)
A,a
x
37. GEN LETAL PADA MANUSIA
(Siclemia)
Rasio fenotip
1 normal homozigot : 2 normal heterozigot : 1 letal
♂ ♀ S s
S SS Ss
s Ss ss*
Induk
Gamet
Ss
(Ibu)
A,a
Ss
(Ayah)
A,a
x
38. GEN LETAL PADA MANUSIA
(Thalassemia)
Rasio fenotip
1 Thalassemia mayor (letal) : 2 Thalassemia minor : 1 normal
♂ ♀ Th th
Th ThTh* Thth
th Thth thth
Induk
Gamet
Thth
(Ibu)
Th, th
Thth
(Ayah)
Th,th
x
40. Bahan Diskusi
1 2
1 2 3 4 5
I
II
III
IV
V
Nomor
generasi
Individu
pada
setiap
generasi
= Perempuan
(normal)
= Laki-laki
(normal)
= individu albino
KETERANGAN
41.
42. Brachydactily (Jari Pendek)
P Bb
(Brachydactily)
x Bb
(Brachydactily)
Gamet B,b B,b
F1 25% BB Letal
50% Bb Brachyd
actily
25% bb normal
44. Buta warna
♂ ♀ Normal Buta warna
Wanita XX, XXcb XcbXcb
Pria XY XcbY
Sifat buta warna tertaut pada kromosom X
♂ ♀ XY XcbY
XX 1 2
XXcb 3 4
XcbXcb 5 6
Tipe perkawinan pada masyarakat yg ada kemungkinan penderita buta warna
46. Hemofilia
Seks Normal Hemofilia
♀ XHXH, XHXh XhXh
♂ XHY XhY
Kemungkinan genotip orang yang normal yang hemofilia
♂ ♀
Berbagai tipe perkawinan penyebab hemofilia
48. Golongan Darah#2
Fenotip
Golongan Darah
Orang tua
Kemungkinan
Golongan Darah
Anak-anaknya
Golongan Darah
yang tidak
mungkin ada
1. O x O
2. O x A
3. O x B
4. O x AB
5. A x A
6. A x B
7. A x AB
8. B x B
9. B x AB
10. AB x AB
O
A, O
B, O
A, B
A, O
A, B, AB, O
A, B, AB
B, O
A, B, AB
A, B, AB
A, B, AB
B, AB
A, AB
O, AB
B, AB
--
O
A, AB
0
0
Golongan darah orang tu dan kemungkinan atau tidak mungkin
pada golongan darah anak-anaknya
49. Golongan Darah#3
Fenotip
Golongan Darah
Genotip
Kemungkinan
Macam Sel Gamet
M
N
MN
IMIM
ININ
IMIN
IM
IN
IM, IN
Hubungan antaran Fenotip Golongan Darah Sistem M, N,
Genotip, dan Kemungkinan Gamet
Fenotip Genotip Macam Gamet
Rhesus+
Rhesus-
IRhIRh, IRhIrh
IrhIrh
IRh, Irh
Irh
Genotip Orang Menurut Sistem Rh