2. • Metamorfosis adalah suatu proses
perkembangan biologi pada hewan yang
melibatkan perubahan penampilan fisik
dan/atau struktur setelah kelahiran atau
penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat
pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang
secara radikal berbeda.
• Metamorfosis sempurna, yaitu metamorfosis
yang mempunyai 4 tahap pertumbuhan. Tahapan
tersebut, yaitu telur, larva, pupa dan dewasa.
Metamorfosis tidak sempurna, yaitu
metamorfosis yang mengalami 3 tahap
pertumbuhan, yaitu telur, nimfa dan dewasa
4. Telur
Telur akan menetas antara 3 – 5
hari, larva akan berjalan ke
pinggir daun tumbuhan inang
dan memulai memakannya.
Sebagian larva mengkonsumsi
cangkang telur yang kosong
sebagai makanan pertamanya
5. Larva (Ulat)
• Kulit luar dari larva tidak meregang
mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika
menjadi sangat ketat, larva akan berganti
kulit.
• Jumlah pergantian kulit selama hidup
larva umumnya 4 – 6 kali, dan periode
antara pergantian kulit (molting) disebut
instar.
• Larva kupu-kupu bervariasi dalam bentuk,
tetapi pada sebagian besar berbentuk
silindris, dan terkadang mempunyai
rambut, duri, tuberkel atau filamen.
• Ketika larva mencapai pertumbuhan
maksimal, larva akan berhenti makan,
berjalan mencari tempat berlindung
terdekat, melekatkan diri pada ranting
atau daun dengan anyaman benang.
Larva telah memasuki fase prepupa dan
melepaskan kulit terakhir kali untuk
membentuk pupa.
6. Kepompong (pupa)
Fase pupa kalau dilihat dari luar
seperti periode istirahat, padahal di
dalam pupa terjadi proses
pembentukan serangga yang
sempurna.
Pupa pada umumnya keras, halus
dan berupa suatu struktur tanpa
anggota tubuh.
Biasanya pupa berwarna hijau,
coklat atau warna sesuai dengan
sekitarnya. (berkamuflase) .
Pembentukan kupu-kupu di dalam
pupa biasanya berlangsung selama
7 – 20 hari tergantung spesiesnya
7. Kupu-kupu
Setelah keluar dari pupa, kupu-
kupu akan merangkak ke atas
sehingga sayapnya yang lemah,
kusut dan agak basah dapat
menggantung ke bawah dan
mengembang secara normal.
Segera setelah sayap
mengering,mengembang dan
kuat, sayap akan membuka dan
menutup beberapa kali dan
percobaan terbang.
8. Biarkan Kupu-kupu Keluar dari Kepompongnya
Sendiri
• Suatu ketika, seorang anak laki-laki saat berjalan melewati hutan, dia
melihat sebuah kepompong kecil yang setengah rusak. Anak kecil
biasanya dekat dengan alam, ia melihat kepompong itu dan mulai
menangis melihat penderitaan kupu-kupu yang sedang berjuang untuk
keluar dari kepompong. Dia memutuskan untuk membantu kupu-kupu
itu.
• Dia mengambil pisau lipat dari saku bajunya, membukanya, dan
dengan perlahan mendorong kepompong itu kebelakang. Namun
ketika dia menyadari bahwa upayanya tidak berhasil dan sang kupu-
kupu masih terus berjuang untuk dapat keluar, lalu dia memotong
memanjang searah garis kepompong itu.
• Segera saja kepompong itu terbuka dan kupu-kupu itu berhasil keluar.
Anak laki-laki itu sangat bahagia. Tetapi apa yang dia lihat kemudian
… bahwa setelah kupu-kupu itu berusaha terbang selama bebera
detik, ia terjatuh dan mati. Anak itu tidak dapat memahami apa yang
terjadi, kesalahan apa yang telah ia lakukan.
9. • Dia berpikir bahwa saya telah menolong kupu-kupu, bahwa
saya menjauhkannya dari perjuangan keras dan telah
memberinya kebebasan. Tetapi mengapa ia tidak terbang?
Dia seharusnya bahagia. Dia seharusnya menjalani hidupnya
dengan lebih utuh. Apa yang terjadi. Sasaat kemudian,
ayahnya datang menghampiri dan menanyakan apa yang
telah terjadi.
• Lalu sang ayah menjelaskan bahwa saat kupu-kupu berada
dalam kepompong, kedua sayapnya penuh dengan cairan.
Ketika ia berjuang untuk keluar dari kepompong itu,
perjuangannya ini mendorong semua cairan keluar sehingga
memungkinkannya terbang. Engkau seharusnya membiarkan
kupu-kupu itu untuk berjuang dan keluar dari kepompong
dengan caranya sendiri.
• Ya begitulah sebuah pelajaran berharga yang bisa kita petik
bersama. Kadangkala kita selalu ingin membantu secara
penuh anak, saudara, atau teman atau sebaliknya kita
berharap untuk dibantu secara penuh dalam meraih sesuatu.
Namun bantuan secara penuh seringkali tidak membuat
kematangan diri seseorang, yang pada akhirnya tidak mampu
berevolusi secara natural dan akhirnya memetik kegagalan.
10. Hal yang paling menarik dari proses metamorfosis kupu-kupu
adalah perubahan yang terjadi sejak dari telur, ulat, kepompong,
dan akhirnya menjadi kupu-kupu. Perubahan yang terjadi setiap
fasenya tidak pernah sama. Seperti halnya dalam kehidupan kita,
ada satu hal yang pasti: PERUBAHAN.
Jika ulat yang menjijikan bisa merubah diri menjadi kupu-kupu yang cantik,
maka manusia juga bisa melakukan transformasi diri untuk menjadi yang lebih
baik. Sebagai mahluk mulia, manusia perlu belajar ber-metamorfosa. belajar
dari ulat menjadi kupu-kupu, belajar dari berudu menjadi katak...belajar untuk
menjadi yang lebih baik dalam kehidupan.
“untuk menjadi lebih baik, maka manusia harus berubah. Berubah untuk
menjadi yang lebih baik. Jika kesempurnaan dianggap sebagai
kemustahilan, maka mendekati kesempurnaan adalah hasil dari upaya
yang terbaik”.