Dokumen tersebut membahas tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan keberadaan katalis. Semakin tinggi konsentrasi, suhu, dan luas permukaan, semakin cepat pula laju reaksinya. Katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang percobaan kinetika reaksi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi sistem H2SO4-Na2S2O3. Percobaan dilakukan dengan cara mengukur laju reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu reaktan untuk kemudian menentukan orde reaksi, konstanta laju reaksi, dan energi aktivasi sistem tersebut.
Makalah ini membahas tentang laju reaksi kimia dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi. Laju reaksi bermanfaat dalam berbagai aktivitas seperti memasak, industri, dan proses metabolisme dalam tubuh.
Laporan praktikum ini menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi antara larutan HCl dan Na2S2O3 dengan melakukan 4 percobaan menggunakan larutan Na2S2O3 dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan Na2S2O3, semakin cepat pula laju reaksinya. Dengan kata lain, konsentrasi mempengaruhi laju reaksi secara posit
Laporan praktikum ini membahas pengaruh konsentrasi dan temperatur terhadap laju reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida. Eksperimen dilakukan dengan mengubah konsentrasi natrium tiosulfat dan mengukur waktu reaksinya pada berbagai temperatur.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang percobaan kinetika reaksi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi sistem H2SO4-Na2S2O3. Percobaan dilakukan dengan cara mengukur laju reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu reaktan untuk kemudian menentukan orde reaksi, konstanta laju reaksi, dan energi aktivasi sistem tersebut.
Makalah ini membahas tentang laju reaksi kimia dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi. Laju reaksi bermanfaat dalam berbagai aktivitas seperti memasak, industri, dan proses metabolisme dalam tubuh.
Laporan praktikum ini menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi antara larutan HCl dan Na2S2O3 dengan melakukan 4 percobaan menggunakan larutan Na2S2O3 dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan Na2S2O3, semakin cepat pula laju reaksinya. Dengan kata lain, konsentrasi mempengaruhi laju reaksi secara posit
Laporan praktikum ini membahas pengaruh konsentrasi dan temperatur terhadap laju reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida. Eksperimen dilakukan dengan mengubah konsentrasi natrium tiosulfat dan mengukur waktu reaksinya pada berbagai temperatur.
Laju reaksi kimia dipengaruhi oleh luas permukaan kontak, suhu, keberadaan katalis, molaritas, dan konsentrasi zat reaktan. Semakin tinggi faktor-faktor tersebut, semakin cepat laju reaksinya. Laju reaksi diukur dalam satuan mol zat yang direaksikan per satuan waktu dan berhubungan langsung dengan konstanta laju reaksi serta orde reaksi zat-zat yang terlibat.
Dokumen tersebut membahas tentang laju reaksi kimia. Secara singkat, laju reaksi adalah kecepatan berkurangnya konsentrasi zat reaktan atau bertambahnya konsentrasi zat produk dalam satuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti luas permukaan, konsentrasi pereaksi, tekanan, suhu, dan penggunaan katalisator.
Laporan ini membahas pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi antara larutan Na2S2O3 dan H2SO4. Percobaan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi dan suhu, laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini terbukti dari data percobaan yang mengukur waktu reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu. Laporan ini juga memaparkan tinjauan pustaka mengenai faktor-faktor yang memp
Bab ini membahas kinetika reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Teori tumbukan menjelaskan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh energi kinetik dan arah partikel yang bertumbukan. Laju reaksi ditentukan oleh persamaan yang melibatkan konsentrasi, tetapan laju reaksi, dan orde reaksi terhadap pereaksi.
Laju reaksi kimia dipengaruhi oleh luas permukaan kontak, suhu, keberadaan katalis, molaritas, dan konsentrasi zat reaktan. Semakin tinggi faktor-faktor tersebut, semakin cepat laju reaksinya. Laju reaksi diukur dalam satuan mol zat yang direaksikan per satuan waktu dan berhubungan langsung dengan konstanta laju reaksi serta orde reaksi zat-zat yang terlibat.
Dokumen tersebut membahas tentang laju reaksi kimia. Secara singkat, laju reaksi adalah kecepatan berkurangnya konsentrasi zat reaktan atau bertambahnya konsentrasi zat produk dalam satuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti luas permukaan, konsentrasi pereaksi, tekanan, suhu, dan penggunaan katalisator.
Laporan ini membahas pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi antara larutan Na2S2O3 dan H2SO4. Percobaan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi dan suhu, laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini terbukti dari data percobaan yang mengukur waktu reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu. Laporan ini juga memaparkan tinjauan pustaka mengenai faktor-faktor yang memp
Bab ini membahas kinetika reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Teori tumbukan menjelaskan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh energi kinetik dan arah partikel yang bertumbukan. Laju reaksi ditentukan oleh persamaan yang melibatkan konsentrasi, tetapan laju reaksi, dan orde reaksi terhadap pereaksi.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
3. KD
Indikator
3.4 Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukan
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
& Indikator
3.4.1 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3.4.2 Menjelaskan teori tumbukan pada reaksi kimia
5. Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat-zat komponen
reaksi setiap satuan waktu:
Konsep Laju Reaksi
t
R
V
]
[
A + B AB
Pada reaksi kimia, pereaksi atau reaktan akan bereaksi untuk membentuk
hasil reaksi atau produk, dengan demikian maka reaktan akan berkurang,
sedangkan produk akan bertambah. Apabila perubahan konsentrasi
reaktan atau produk dibandingkan dengan banyaknya waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi, maka inilah yang dimaksud laju reaksi.
t
P
V
]
[
Jadi laju reaksi dapat dinyatakan dengan laju berkurangnya konsentrasi
pereaksi/reaktan dalam satuan waktu, atau laju bertambahnya konsentrasi
produk dalam satu satuan waktu.
6. Konsep Laju Reaksi
Pada awal reaksi, reaktan ada dalam keadaan maksimum sedangkan
produk ada dalam keadaan minimal. Setelah reaksi berlangsung, maka
produk akan mulai terbentuk. Seiring berjalannya waktu, produk semakin
banyak terbentuk sedangkan reaktan jumlahnya semakin berkurang. Grafik
laju reaksi dapat digambarkan:
7. Teori Tumbukan
Teori ini menyatakan bahwa partikel-partikel reaktan atau pereaksi harus
saling bertumbukan terlebih dahulu sebelum terjadinya reaksi. Tumbukan
antar partikel reaktan yang berhasil menghasilkan reaksi disebut tumbukan
efektif, sedangkan tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi disebut
tumbukan tidak efektif. Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel
reaktan untuk bertumbukan efektif disebut energi aktivasi (Ea).
semakin rendah energi aktivasi (Ea) maka semakin cepat laju reaksinya,
dan sebaliknya.
8. Laju reaksi dipengaruhi oleh :
Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi
Luas permukaan sentuhan/ Ukuran partikel
Suhu
Konsentrasi
Katalis
Kembali
9. Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasinya maka akan semakin banyak partikelnya.
Dengan demikian semakin tinggi konsentrasi, semakin besar pula
kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel, sehingga semakin
tinggi pula laju reaksinya
Ilustrasi
Mana yang lebih mungkin terjadi tabrakan, di jalan lenggang atau
dijalanan padat?
?
Kembali
10. Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak partikel-partikel
dalam setiap satuan volume ruangan, dengan demikian tumbukan antar
partikel semakin sering terjadi, semakin banyak tumbukan yang terjadi
berarti kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif semakin
besar, sehingga reaksi berlangsung lebih cepat
Kembali
Jadi dapat disimpulkan
semakin besar
konsentrasinya maka
semakin cepat laju
reaksinya.
11. Suhu
• Semakin tinggi suhu maka laju reaksi akan semakin meningkat.
• Setiap partikel dalam keadaan selalu bergerak. Dengan menaikkan
temperatur, maka kecepatan gerak partikel menjadi lebih tinggi,
dengan demikian energi gerak atau energi kinetik partikel bertambah,
sehingga tumbukan lebih sering terjadi.
• Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka
kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan
reaksi juga semakin besar.
12. Luas Permukaan
Mana yang lebih luas permukaannya?
Sepotong tahu utuh atau sepotong tahu dipotong 4?
16. Luas Permukaan
Perhatikan bahwa luas permukaan tahu utuh lebih kecil dari
tahu yang dipotong 4
Sekarang!
Mana yang lebih luas permukaannya, gula berukuran butir
kasar atau gula berukuran butiran halus?
Mana yang lebih mudah larut, gula yang berukuran butir
kasar atau yang berukuran butiran halus ?
17. Luas Permukaan
Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin
luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang
saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya
tumbukan efektif menghasilkan perubahan
Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran
partikel zat, maka semakin luas bidang sentuhnya. Maka
semakin cepat laju reaksinya.
Kembali
18. Katalis
Pada umumnya katalis dapat meningkatkan laju
reaksi, tanpa mengalami perubahan kimia yang tetap dan
akan terbentuk kembali pada akhir reaksi. Katalis yang
dapat mempercepat laju reaksi disebut katalis positif atau
dikenal dengan nama katalisator. Sedangkan katalis
yang memperlambat laju reaksi disebut katalis negatif atau
dikenal dengan nama inhibitor.
Apakah reaksi harus dalam keadaan cepat
semuanya? Bukankah lebih cepat lebih baik, sehingga
reaksi dapat segera selesai? Tidak semua reaksi
diharapkan berjalan dengan lebih cepat. Untuk reaksi-
reaksi yang sifatnya merugikan maka reaksi diharapkan
berjalan selambat mungkin, misalnya reaksi pembusukan
dan reaksi perkaratan pada logam.
Kembali
19. Katalis
Bagaimana prinsip kerja katalis dalam mempercepat suatu
reaksi? Katalis dapat mempercepat laju reaksi karena
katalis menyediakan alternatif jalur reaksi dengan energi
aktivasi yang lebih rendah dibanding jalur reaksi tanpa
katalis sehingga reaksinya menjadi semakin cepat.
Perhatikan grafik berikut :
Kembali