Edaran KPI 2399/K/KPI/10/14
tentang Tayangan Program Jurnalisitik yang Dilarang
1. Langkah kejahatan secara terperinci
2. Reka ulang kejahatan seksual (perkosaan)
3. Membuka identitas kerabat dari pelaku teroris
4. Reka ulang bunuh diri
5. Adegan tawuran, perkelahian, penyiksaan
6. Detik-detik menjelang kematian
7. Gambar kecelakaan bersumber CCTV tanpa penyuntingan
8. Potongan tubuh korban, luka berat, berdarah-darah, atau mayat, dengan close
up
9. Wwcr anak di bawah umur sbgi narsumb di luar kapasitasnya
10. Menambah trauma korban bencana dg wwcr paksa dan diambil gambarnya
11. Talkshow seksualitas secara vulgar dan detail
12. Pertunjukan seni budaya esktrim dan berbahaya di bawah pukul 22.00-03.00
13. Memancing simpati warga terhadap gerakan yang dilarang pemerintah/MUI
Edaran KPI 2399/K/KPI/10/14
tentang Tayangan Program Jurnalisitik
yang Diwajibkan
1. Menyamarkan gambar wajah dan identitas korban kejahatan
seksual, keluarga, serta terduga pelaku
2. Menyamarkan gambar wajah dan identitaspelaku, korban
dan keluarga kejahatan maupun korbannya adalah anak di
bawah umur
3. Menyamarkan gambar dan identitas PSK dan orang dengan
penyekait tertentu, seperti HIV/Aids.
P3SPS, Perlakuan Terhadap
Narasumber
1. Memberitahukan tema, topik, bentuk acara, lokasi
2. Menjelaskan alasan narasumber dihubungi untuk
sebuah program
3. Memberitahukan siapa saja yang terlibat dalam
program
4. Memberitahukan garis besar pertanyaan yang akan
diajukan
5. Memberitahukan program live atau rekaman, sunting
atau tidak
6. Menjelaskan hal lain (nonpertanyaan) yang akan
diminta lembaga penyiaran
P3SPS, Perlakuan Terhadap
Narasumber Anak
1. Tidak boleh ditanya hal-hal di luar
kapasitasnya
2. Ada izin dari wali /orang tua sebelum
wawancara
3. Mempertimbangkan keamanan dan masa
depan anak
4. Terkait dengan polisi atau pengadilan,
disamarkan identitasnya
P3SPS: Kekerasan, Kecelakaan, dan Bencana
(dalam Program Faktual)
1. Adegan kekerasan tidak boleh disajikan secara eksplisit
2. Gambar luka tidak boleh diambil close up (BCU, MCU,
ECU)
3. Gambar penggunaan sajam dan senpi tidak boleh
diambil close up (BCU MCU ECU)
4. Korban Kekerasan tingkat berat, potongan organ tubuh,
genangan darah harus disamarkan
5. Durasi dan frekuensi penyorotan korban dibatasi
6. Detik kematian tdk boleh disiarkan
7. Adegan eksekusi hukuman mati tdk boleh disiarkan
P3SPS: Rekonstruksi Kejahatan
(ketentuan dan yang dilarang)
1. Adegan rekonstruksi kejahatan secara eksplisit & rinci
2. Adegan rekonstruksi kejahatan seksual &
pemerkosaan sama sekali tak boleh tayang
3. Siaran harus memperoleh izin dari korban kejahatan,
atau pihak yang dipandang mewakili
4. Aksi modus kejahatan secara eksplisit dan rinci
5. Cara pembuatan alat-alat kejahatan
P3SPS: Seksualitas
(ketentuan dan yang dilarang)
1. Ciuman
2. Hubungan seks (suara, bunyi, percakapan,
adegan hewan/ manusia, pembenaran
freeseks)
3. Pemerkosaan/pemaksaan seksual
4. Eksploitasi seks (lirik video, tarian sensual,
anak dan remaja busana minim, penonjolan
bagian tubuh tertentu)
5. Masturbasi
P3SPS: Seksualitas
(ketentuan dan yang dilarang)
6. Pembicaraan seks (22.00-04.00): ilmiah dan santun, bukan
mesum dan pengalaman seks secara eksplisit
7. Seks menyimpang: dewasa dg anak, hub seks bawah umur,
incest, seks manusia dg hewan, seks kelompok, seks dg alat
8. PSK: tidak mendorong pelacuran, wajah disamarkan, tayang
pukul 22.00-04.00
9. Homoseks/Lesbian: tayang 22.00-04.00, tidak berbau
promosi dan HL;
10. Adegan telanjang: dilarang tayang gambar manusia
telanjang, dilarang eksploitasi bagian tubuh tertentu; patung,
pahatan, lukisan diperbolehkan jika tidak mengeksploiotasi
daya tarik seksual.
Dilarang Melecehkan Kelompok
Masyarakat Tertentu
1. Pekerjaan tertentu: PRT, hansip, satpam
2. Kelompok menyimpang: waria, banci, pria
feminim, perempuan maskulin, dsb.
3. Lanjut usia, janda, duda
4. Kelompok berfisik di luar kewajaran: gendut,
cebol, tonggos, juling, dll.
5. Kelompok penyandang cacat: tuna netra, tuna
rungu, tuna wicara, dll
6. Kelompok terbelakang mental: idiot, embhisit,
dll.
Penggolongan Program Televisi
1. A : anak-anak < 11 tahun
2. R : usia 12-18 tahun
3. D : Tayangan > 18
4. SU : Semua Umur
Program Anak, dilarang:
1. Tidak menonjolkan kekerasan, verbal dan nonverbal,
serta adegan kekerasan yang mudah ditiru anak-anak
2. Tidak menyajikan perilaku yang membahayakan yang
mudah ditiru anak-anak
3. Tidak mendorong perilaku tak pantas: pacaran anak,
kurang ajar pada orang tua
4. Tidak mendorong kepercayaan pada kekuatan
paranormal: mistik, kontak dg roh, dll.
5. Tidak mengandung adegan yang mengerikan
6. Tidak memuat materi yang mengganggu
perkembangan jiwa anak: perceraian, selingkuh,
bunuh diri, penggunaan obat bius, dll.
Program Anak, mengandung:
• 1. Salah satu, atau beberapa terkait dg nilai-
nilai pendidikan, budi pekerti, hiburan,
apresiasi estetik, penumbuhan rasa ingin tahu
mengenai lingkungan sekitar
• 2. Akibat dan sanksi dari perilaku antisosial:
tamak, licik, penipu, berkhianat, dll.
Program ‘R’, bermuatan:
1. Memberi referensi pergaulan remaja yang positif
2. Memberi motivasi pengembangan potensi diri
3. Bermuatan nilai-nilaipendidikan, budi pekerti,
apresiasi estetik, penumbuhan rasa ingin tahu, dll.
4. Adegan kekerasan sekadar sebagai unsur
pengembangan cerita, bukan sebagai daya tarik
utama.
5. Unsur seksualitas dan hubungan antar jenis kelamin
ditampilkan secara wajar dan proporsional dlm
konteks pendidikan seks yang sehat
Program berklasifikasi ‘D’
1. Mengandung tema atau persoalan yang dianggap
masalah bagi orang dewasa: intrik keluarga, selingkuh,
cerai, dll.
2. Mengandung adegan kekerasan secara eksplisit dan
vulgar; tetapi tak boleh mengandung sadisme di luar
perikemanusiaan, serta tak boleh mendorong
kampanye kekerasan
3. Mengandung materi yang menakutkan dan ngeri bagi
anak dan remaja
4. Mengandung pembicaraan tentang seks dewasa, al
seks menyimpang, psk, HL
5. Mengandung penggambaran ttg penggunaan alkohol

EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - P3SPS

  • 1.
    Edaran KPI 2399/K/KPI/10/14 tentangTayangan Program Jurnalisitik yang Dilarang 1. Langkah kejahatan secara terperinci 2. Reka ulang kejahatan seksual (perkosaan) 3. Membuka identitas kerabat dari pelaku teroris 4. Reka ulang bunuh diri 5. Adegan tawuran, perkelahian, penyiksaan 6. Detik-detik menjelang kematian 7. Gambar kecelakaan bersumber CCTV tanpa penyuntingan 8. Potongan tubuh korban, luka berat, berdarah-darah, atau mayat, dengan close up 9. Wwcr anak di bawah umur sbgi narsumb di luar kapasitasnya 10. Menambah trauma korban bencana dg wwcr paksa dan diambil gambarnya 11. Talkshow seksualitas secara vulgar dan detail 12. Pertunjukan seni budaya esktrim dan berbahaya di bawah pukul 22.00-03.00 13. Memancing simpati warga terhadap gerakan yang dilarang pemerintah/MUI
  • 2.
    Edaran KPI 2399/K/KPI/10/14 tentangTayangan Program Jurnalisitik yang Diwajibkan 1. Menyamarkan gambar wajah dan identitas korban kejahatan seksual, keluarga, serta terduga pelaku 2. Menyamarkan gambar wajah dan identitaspelaku, korban dan keluarga kejahatan maupun korbannya adalah anak di bawah umur 3. Menyamarkan gambar dan identitas PSK dan orang dengan penyekait tertentu, seperti HIV/Aids.
  • 3.
    P3SPS, Perlakuan Terhadap Narasumber 1.Memberitahukan tema, topik, bentuk acara, lokasi 2. Menjelaskan alasan narasumber dihubungi untuk sebuah program 3. Memberitahukan siapa saja yang terlibat dalam program 4. Memberitahukan garis besar pertanyaan yang akan diajukan 5. Memberitahukan program live atau rekaman, sunting atau tidak 6. Menjelaskan hal lain (nonpertanyaan) yang akan diminta lembaga penyiaran
  • 4.
    P3SPS, Perlakuan Terhadap NarasumberAnak 1. Tidak boleh ditanya hal-hal di luar kapasitasnya 2. Ada izin dari wali /orang tua sebelum wawancara 3. Mempertimbangkan keamanan dan masa depan anak 4. Terkait dengan polisi atau pengadilan, disamarkan identitasnya
  • 5.
    P3SPS: Kekerasan, Kecelakaan,dan Bencana (dalam Program Faktual) 1. Adegan kekerasan tidak boleh disajikan secara eksplisit 2. Gambar luka tidak boleh diambil close up (BCU, MCU, ECU) 3. Gambar penggunaan sajam dan senpi tidak boleh diambil close up (BCU MCU ECU) 4. Korban Kekerasan tingkat berat, potongan organ tubuh, genangan darah harus disamarkan 5. Durasi dan frekuensi penyorotan korban dibatasi 6. Detik kematian tdk boleh disiarkan 7. Adegan eksekusi hukuman mati tdk boleh disiarkan
  • 6.
    P3SPS: Rekonstruksi Kejahatan (ketentuandan yang dilarang) 1. Adegan rekonstruksi kejahatan secara eksplisit & rinci 2. Adegan rekonstruksi kejahatan seksual & pemerkosaan sama sekali tak boleh tayang 3. Siaran harus memperoleh izin dari korban kejahatan, atau pihak yang dipandang mewakili 4. Aksi modus kejahatan secara eksplisit dan rinci 5. Cara pembuatan alat-alat kejahatan
  • 7.
    P3SPS: Seksualitas (ketentuan danyang dilarang) 1. Ciuman 2. Hubungan seks (suara, bunyi, percakapan, adegan hewan/ manusia, pembenaran freeseks) 3. Pemerkosaan/pemaksaan seksual 4. Eksploitasi seks (lirik video, tarian sensual, anak dan remaja busana minim, penonjolan bagian tubuh tertentu) 5. Masturbasi
  • 8.
    P3SPS: Seksualitas (ketentuan danyang dilarang) 6. Pembicaraan seks (22.00-04.00): ilmiah dan santun, bukan mesum dan pengalaman seks secara eksplisit 7. Seks menyimpang: dewasa dg anak, hub seks bawah umur, incest, seks manusia dg hewan, seks kelompok, seks dg alat 8. PSK: tidak mendorong pelacuran, wajah disamarkan, tayang pukul 22.00-04.00 9. Homoseks/Lesbian: tayang 22.00-04.00, tidak berbau promosi dan HL; 10. Adegan telanjang: dilarang tayang gambar manusia telanjang, dilarang eksploitasi bagian tubuh tertentu; patung, pahatan, lukisan diperbolehkan jika tidak mengeksploiotasi daya tarik seksual.
  • 9.
    Dilarang Melecehkan Kelompok MasyarakatTertentu 1. Pekerjaan tertentu: PRT, hansip, satpam 2. Kelompok menyimpang: waria, banci, pria feminim, perempuan maskulin, dsb. 3. Lanjut usia, janda, duda 4. Kelompok berfisik di luar kewajaran: gendut, cebol, tonggos, juling, dll. 5. Kelompok penyandang cacat: tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, dll 6. Kelompok terbelakang mental: idiot, embhisit, dll.
  • 10.
    Penggolongan Program Televisi 1.A : anak-anak < 11 tahun 2. R : usia 12-18 tahun 3. D : Tayangan > 18 4. SU : Semua Umur
  • 11.
    Program Anak, dilarang: 1.Tidak menonjolkan kekerasan, verbal dan nonverbal, serta adegan kekerasan yang mudah ditiru anak-anak 2. Tidak menyajikan perilaku yang membahayakan yang mudah ditiru anak-anak 3. Tidak mendorong perilaku tak pantas: pacaran anak, kurang ajar pada orang tua 4. Tidak mendorong kepercayaan pada kekuatan paranormal: mistik, kontak dg roh, dll. 5. Tidak mengandung adegan yang mengerikan 6. Tidak memuat materi yang mengganggu perkembangan jiwa anak: perceraian, selingkuh, bunuh diri, penggunaan obat bius, dll.
  • 12.
    Program Anak, mengandung: •1. Salah satu, atau beberapa terkait dg nilai- nilai pendidikan, budi pekerti, hiburan, apresiasi estetik, penumbuhan rasa ingin tahu mengenai lingkungan sekitar • 2. Akibat dan sanksi dari perilaku antisosial: tamak, licik, penipu, berkhianat, dll.
  • 13.
    Program ‘R’, bermuatan: 1.Memberi referensi pergaulan remaja yang positif 2. Memberi motivasi pengembangan potensi diri 3. Bermuatan nilai-nilaipendidikan, budi pekerti, apresiasi estetik, penumbuhan rasa ingin tahu, dll. 4. Adegan kekerasan sekadar sebagai unsur pengembangan cerita, bukan sebagai daya tarik utama. 5. Unsur seksualitas dan hubungan antar jenis kelamin ditampilkan secara wajar dan proporsional dlm konteks pendidikan seks yang sehat
  • 14.
    Program berklasifikasi ‘D’ 1.Mengandung tema atau persoalan yang dianggap masalah bagi orang dewasa: intrik keluarga, selingkuh, cerai, dll. 2. Mengandung adegan kekerasan secara eksplisit dan vulgar; tetapi tak boleh mengandung sadisme di luar perikemanusiaan, serta tak boleh mendorong kampanye kekerasan 3. Mengandung materi yang menakutkan dan ngeri bagi anak dan remaja 4. Mengandung pembicaraan tentang seks dewasa, al seks menyimpang, psk, HL 5. Mengandung penggambaran ttg penggunaan alkohol