1. Suatu teknik untuk menggambarkan model
operasional bisnis, otomasi, termasuk mencakup
infrastruktur teknologi informasi pendukung
enterprise.
4 komponen arsitektur utama AE
ARSITEKTUR BISNIS
ARSITEKTUR INFORMASI
ARSITEKTUR TEKNOLOGI
ARSITEKTUR APLIKASI
2. • Menentukan proses bisnis yang menjadi
motivator untuk komponen lain
Arsitektur
Bisnis
• Arsitektur data berupa sekumpulan entitas
yang mendukung proses bisnis
Arsitektur
Informasi
• Menentukan jenis aplikasi utama dan
aplikasi pendukung dalam melakukan bisnis
Arsitektur
Aplikasi
• Platform teknologi untuk penyediaan
lingkungan aplikasi sistem
Arsitektur
Teknologi
3. Mewujudkan keselarasan (alignment) antara:
Arsitektur enterprise dengan rencana strategis
organisasi dan fungsi bisnis
Alokasi sumber daya organisasi
Pemilihan teknologi informasi yang disesuaikan
dengan kebutuhan bisnis organisasi.
4.
5. ZF diperkenalkan oleh John Zachman (1987)
Framework ≈ tool untuk membuat struktur,
klasifikasi, dan dokumentasi berbagai artifak
(model, diagram, dokumen) yang berkaitan dengan
manajemen dan pembangunan sistem enterprise.
Berfungsi sebagai alat bantu (tool) untuk
memahami arsitektur enterprise.
6.
7. ZF BUKAN sebuah metodologi untuk
mengembangkan suatu arsitektur enterprise
Bersifat kategorisasi artifak EA
Tidak ada cara yang standar untuk
mengimplementasikan framework
ZF hanya berupa thingking tool
Membantu arsitek dan manajer untuk
mengisolasikan masalah dan mengatur apa saja yang
perlu diurus dalam membangun EIS
8. Federal Enterprise Architecture Framework
(FEAF)
DoD Architecture Framework (DoDAF)
Treasury Enterprise Architecture Framework
(TEAF)
The Open Group Architectural Framework
(TOGAF)
9. VERTIKAL
menyediakan berbagai cara pandang/perspektif
dari keseluruhan arsitektur.
» planner, owner, designer, builder,
subcontractor, user
HORISONTAL
abstraksi klasifikasi berbagai artifak dari arsitektur.
» data, function, network, people,
time, motivation
10. Perspektif merupakan sesuatu yang berurutan, di mana
secara kronologis harus jelas dari mulai planner hingga
ke user.
Setiap perspektif memberikan syarat dan batasan pada
arsitektur IS.
Setiap perspektif merupakan representasi lengkap IS
dari sudut pandang tertentu
Seluruh perspektif secara bersama memberikan
deskripsi lengkap dari EA.
11. Dimension Importance
Walaupun setiap kolom tidak memiliki prioritas, tetapi
secara konvensi untuk memudahkan dibaca dan
dijadikan acuan, kolom biasanya dari kiri ke kanan
Dimension Simplicity
Setiap kolom bersifat sederhana, model dasar untuk
menggambarkan bagian dari enterprise dan arsitektur
IS.
Dimension Uniqueness
Model dari setiap kolom harus bersifat unik.
Perspective Uniqueness
Setiap baris menampilkan sebuah perspektif yang
bersifat unik dan berbeda
12. Cell Uniqueness
Setiap sel ZF juga bersifat unik, artinya setiap isi suatu
sel tidak terdapat pada sel yang lain
Dimension Necessity
Keenam dimensi berfungsi untuk merepresentasikan
secara lengkap setiap perspektif
Logic Recursiveness
Setiap sel ZF bisa dibuat menjadi lebih detail dalam
berbagai level
13. Setiap kolom ZF menunjukkan komponen sistem
informasi yang berbeda.
“Produk yang sama dapat diuraikan, untuk tujuan
yang berbeda, dengan cara yang berbeda, maka
akan menghasilkan jenis uraian yang berbeda”
(Zachman).
14. Data
(what)
Function
(how)
Network
(where)
People
(who)
Time
(when)
Motivtion
(why)
Planner Daftar hal2
penting bagi
enterprise
Daftar
proses
Daftar
lokasi
operasional
Daftar unit
org
Daftar
waktu/siklus
bisnis
Daftar
tujuan/str
ategi bisnis
Owner Entity
Relationship
Diagram
(ERD)
Model
proses
bisnis (DFD)
Jaringan
logistik
(node &
link)
Struktur
org, dengan
peranan;
kumpulan
keahlian;
isu
keamanan
Jadwal bisnis
induk
Aturan
bisnis
Designer Model data,
entitas valid,
normalisasi
sepenuhnya
Diagram
aliran daa
spesifik;
arsitektur
aplikasi
Arsitektur
sistem yang
didistribusik
an
Arsitektur
antarmuka
manusia
(peranan,
data, akses)
Diagram
kebergantun
gan, sejarah
hidup entits
(struktur
proses)
Model
aturan
bisnis
15. Data Function Network People Time Mtivation
Builder Arsitektur
data (tabel
dan kolom);
peta data
baru
terhadap
data lama
Rancangan
sistem;
sturcture
chart,
pseudocode
Arsitektur
sistem(hard
ware, tipe
software)
Antarmuka
user (bgmn
perilaku
sistem);
rancangan
keamanan
Diagram
aliran
kendali
(sturktur
kendali)
Rancangan
aturan
bisnis
Sub
Contrac
tor
Rancangan
data
(denormalisas
i), rancangan
penyimpan
fisik
Rancangan
program
detail
Arsitektur
jaringan
Layar,
arsitektur
keamanan
(siapa dapat
melihat
apa)
Definisi
waktu
Spesifikasi
aturan
dalam
program
logis
User Data yang
dikonversi
Program
yang dapat
dieksekusi
Fasilitas
komunikasi
Orang yang
sudah
dilatih
Kejadian
bisnis
Aturan
yang
memaksa
16. PENGUMPULAN DATA
TINJAUAN KONDISI SAAT INI
PEMODELAN
BISNIS
SISTEM DAN
TEKNOLOGI
SAAT INI
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTUR
SCOPE
BUSNESS
MODEL
SYSTEM
MODEL
TECHNOLOGY
MODEL
HASIL PEMODELAN
MULAI
SELESAI
17. Suatu framework dapat dimanfaatkan untuk
menentukan apakah suatu metodologi EA meliputi
semua aspek EA.
atau
Aspek-aspek apa saja yang bisa dipenuhi oleh suatu
metodologi EA.
20. Proses mendefinisikan arsitektur-arsitektur yang
diperlukan dalam suatu enterprise dengan
menggunakan data/informasi yang mendukung
proses bisnis, dan juga mencakup rencana
implementasinya
Spewak (1992)
Pendekatan EAP:
Menyediakan arah, tahap, langkah, tugas, dan artifak
arsitektur yang dihasilkan
Memilih metodologi penunjangnya yang efektif sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan enterprise tersebut
21. dikembangkan oleh Steven H. Spewak (1992)
Metolologi perencanaan SI
Pembuatan Blueprint
data, aplikasi, teknologi, dan rencana implementasi
Metodologi untuk menentukan IT Requirement
Proses pendefinisian
arsitektur dalam penggunaan informasi yang
mendukung bisnis
rencana untuk mengimplementasikan arsitektur
tersebut
22. Mengahasilkan blueprint yang mendeskripsikan
bagaimana keterkaitan antara Elemen TI dan
Manajemen Informasi bekerjasama dalam
membentuk suatu Sistem Informasi (SI) yang
terintegrasi.
Pendekatan EAP:
Menyediakan arahan, tahapan-tahapan, dan artifak
(dokumen, diagram, dll) arsitektur yang dihasilkan
Memilih metodologi penunjang yang efektif, sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan enterprise
23. Kegiatan EAP dimulai dari mendefinisikan BISNIS
ORGANISASI, BUKAN mendefinisikan sistem yang
diperlukan oleh organisasi.
EAP ≈ perencanaan yang bersifat business driven.
EAP mendefinisikan data sebelum aplikasi.
Langkah pertama adalah meng-identifikasi data yang
dibutuhkan untuk mendukung bisnis,
Dilanjutkan dengan mendefinisikan aplikasi-aplikasi
yang diperlukan untuk mengelola data tersebut.
24. Fokus pada penggunaan strategi teknologi untuk
mengelola data sebagai aset
Standarisasi kosakata (nama data, nama sistem, dan
sebagainya) yang merupakan fasilitas untuk
berkomunikasi dan mengurangi inkonsistensi dan
redundansi data.
Dokumentasi untuk membantu pemahaman tentang
bisnis.
Memperhatikan integrasi sistem baru dengan sistem
aplikasi yang sudah ada.
Solusi jangka panjang yang bersifat efektif terhadap
biaya (cost effective).
Membantu dalam menilai manfaat dan dampak
pemanfaatan teknologi informasi bagi bisnis.
25. Data
(what)
Function
(how)
Network
(where)
Planner Daftar hal-hal
penting (entitas)
bagi enterprise
Daftar fungsi
bisnis
Daftar lokasi
operasional
Owner Hubungan entitas
bisnis dengan
menggunakan Entity
Relationship
Diagram (ERD)
Dekomposisi
fungsi dan
proses
menggunakan
model proses
bisnis (DFD)
Jaringan logistik
(node & link)
Komunikasi antar
lokasi bisnis
26. Data
• Bahan mentah/”raw materials” dari suatu SI yang harus
diolah menjadi informasi, dan menjadi knowledge bagi
SDM, modal utama untuk peningkatan kinerja
perusahaan
Process
• Prosedur penyaluran data dan informasi dari satu bagian
ke bagian yang lain
Technology
• Medium yang memungkinkan terjadinya pengolahan
data dan penyaluran data secara efisien dan efektif
27.
28. Data dibandingkan dua komponen lainnya
merupakan komponen yang stabil
Jenis data yang dibutuhkan perusahaan sangat
jarang terjadi perubahan (relatif sama) dari waktu
ke waktu
Selama
Perusahaan menjalankan bisnis utamanya (core
business)
29. Mengalami perubahan (ber-evolusi) dari waktu ke
waktu secara bertahap
Bisnis sehari-hari tidak boleh terganggu/terhenti
Untuk memperkecil resiko kegagalan
Penyebab Perubahan:
Perubahan terjadi disebabkan oleh keinginan
manajemen untuk efisiensi, efektivitas, dan kontrol
internal
Perubahan karena ekspansi bisnis
30. Eliminating
• Penghapusan proses yang tidak perlu
Simplifying
• Penyederhanaan proses
Integrating
• Penggabungan beberapa proses menjadi sebuah alur
prosess
Automating
• Perubahan proses dari manual menjadi otomatis
31. Komponen yang paling labil dan begitu cepat
berubah
Perkembangan teknologi diluar kontrol perusahaan
(external environment)
Perusahaan tidak dapat mencegah pesaing bisnis
untuk membeli teknologi terkini untuk
meningkatkan kinerjanya
32. Dalam kendali (static)
• Data, Process - Perbaikan dilakukan
berdasarkan kebutuhan perusahaan untuk
bersaing dengan kompetitor
Diluar kendali (dinamic)
• Technology - Sangat dipengaruhi oleh
pihak luar
34. TAHAP 1
Penentuan metodologi yang digunakan, siapa yang terlibat,
dan tools apa yang digunakan
TAHAP 2
Membangun suatu basis pengetahuan tentang bisnis (bisa
menggunakan Value Chain) dan informasi yang digunakan saat
ini dan teknologi pendukungnya
TAHAP 3
Mendefinisikan secara berurut arsitektur data, aplikasi dan
teknologi di masa depan
TAHAP 4
Mendefinisikan urutan prioritas tentang implementasi
aplikasi, jadwalnya, rencana biaya, rencana migrasinya
35. TAHAPAN HASIL
1 INISIASI PERENCANAAN
Ruang lingkup, sasaran, visi, metodologi, tool,
perencanaan tim, presentasi, rencana kerja.
2
PEMODELAN BISNIS Struktur oragnisasi, model fungsi bisnis awal
SURVEY PERUSAHAAN Perlengkapan model bisnis fungsional
SISTEM DAN TEKNOLOGI SAAT INI
IRC, skema sistem
3
ARSITEKTUR DATA
Entitas, diagram ER, matriks entitas-fungsi,
dokumen arsitektur data.
ARSITEKTUR APLIKASI
Pendefinisian aplikasi-aplikasi, matriks aplikasi,
dokumen arsitektur aplikasi.
ARSITEKTUR TEKNOLOGI
Distribusi data/aplikasi, dokumen arsitektur
aplikasi.
4
RENCANA IMPLEMENTASI
Urutan aplikasi/roadmap, rencana migrasi, factor-
faktor sukses dan rekomendasi
KESIMPULAN PERENCANAAN Dokumen akhir, presentasi
TRANSISI TERHADAP
IMPLEMENTASI
Peningkatan organisasi, kebijakan-kebijakan,
standard, prosedur-prosedur, rencana terperinci.
36. Tahapan
Menentukan cakupan dan tujuan EAP
Menyusun visi
Menentukan tahapan-tahapan
Mengatur alokasi sumber daya komputer & manusia
Menentukan tools apa yang diperlukan
Mempersiapkan rencana kerja EAP
Mendapatkan komitmen dan pembiayaan
Hasilnya:
Rencana kerja yang detail pengembangan EA
Dukungan dan komitmen dari pihak eksekutif dan
manajemen enterprise
37. Tahapan
Mendokumentasikan struktur organisasi
Mengidentifikasi dan mendefinisikan fungsi-fungsi bisnis
dalam enterprise secara lengkap
Verifikasi & validasi model bisnis awal yang diperoleh
dari pihak eksekutif dan manajemen
Hasilnya
Model bisnis awal enterprise
38. Melengkapi model bisnis awal dengan fungsi bisnis
yang lebih detail
Tahapan
Menyusun jadwal interview
Melakukan interview
Memasukkan data pada toolset
Mendistribusikan model bisnis
Hasilnya:
Model bisnis yang detail sebagai sebagai pelengkap
model bisnis awal
39. Tahapan
Menentukan cakupan, tujuan, dan rencana kerja IRC
(Information Resource Catalog)
Penilaian dokumen sistem aplikasi dan teknologi yang
ada
Melakukan validasi dan review draft IRC dengan
stakeholder yang relevan
Mendistribusikan & merawat IRC
Hasilnya
IRC yang konsisten, komprehensi dan lengkap tentang
sistem & teknologi saat ini
40. Tahapan
Identifikasi dan mendefinisikan entitas data utama,
atribut, dan relasi
Mengaitkan entitas terhadap fungsi bisnis yang telah
didefinisikan pada model bisnis
Review arsitektur data yang dihasilkan dengan
stakeholder yang relevan
Mendistribusikan arsitektur data
Hasilnya
Model data konseptual yang menguraikan detail data
41. Tahapan
Identifikasi dan mendefinisikan aplikasi-aplikasi utama
Mengkaitkan aplikasi terhadap fungsi bisnis enterprise
yang ada pada model bisnis
Analisis dampak arsitektur aplikasi terhadap sistem yang
ada saat ini
Review arsitektur aplikasi yang dihasilkan dengan
stakeholder yang relevan
Mendistribusikan arsitektur aplikasi
Hasilnya
Model aplikasi konseptual yang mengacu pada model
data konseptual sehingga konsisten, komprehensif, dan
lengkap
42. Tahapan
Mengidentifikasi dan mendefinisikan platform teknologi
utama yang mendukung data dan aplikasi utama
Mengaitkan platform teknologi terhadap fungsi bisnis
Review arsitektur teknologi yang dihasilkan dengan
stakeholder yang relevan
Mendistibusikan arsitektur teknologi
Hasilnya
Model koseptual yang mendefinisikan platform teknologi
yang kosisten dengan arsitektur aplikasi, data dan
model bisnis
43. Tahapan
Menyusun urutan prioritas pengembangan aplikasi yang
ada di arsitektur aplikasi menggunakan rantai nilai
(value-chain) dari Porter (1985)
Melakukan estimasi usaha, sumber daya, biaya, dan
manfaat.
Menghasilkan sebuah jadwal
Menentukan faktor-faktor sukses dan membuat
rekomendasi
Hasilnya:
Strategi migrasi yang menekankan perubahan strategis
dari posisi bisnis ini hingga posisi tujuan di masa depan
44. Tahapan
Menyiapkan laporan akhir
Melakukan kegiatan sosialisasi kepada manajemen dan
eksekutif tentang hasil EAP
Hasilnya
Laporan akhir EAP
Materi presentasi hasil EAP
45. Tahapan
Merencanakan transisi
Menentukan pendekatan pengembangan sistem
Mengatur sumber daya komputer & manusia
Menyempunakan arsitektur-arsitektur
Membuat perubahan organisasi yang diperlukan menjadi
institusional
Menyusun standar-standar pemrograman untuk
pengembangan aplikasi
Menyusun standar-standar prosedural
Menyusun jadwal detail untuk kelompok aplikasi pertama
yang akan dikembangkan
Mengkonfirmasikan akhir transisi
46. Hasilnya
Rencana kerja transisi dengan daftar sumber daya
manusia yang terlibat
Metodologi dan tools pengembangan aplikasi
Arsitektur yang lengkap dan ter-update
Kebijakan-kebijakan tertulis dan adanya depertemen
baru
standar-standar prosedural
Rencana pengembangan sistem detail
Laporan status formal