Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Emergence Agitation After General Anesthesia.pptx
1. Emergence Agitation After
General Anesthesia
Putra Setiawan
Pembimbing : dr. Nopian Hidayat, Sp.An-TI Subsp. An O (K)
PPDS-I ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
PEKANBARU
2024
)
2. PENDAHULUAN
• Emergence Agitation :
• Komplikasi terkait
pembedahan dan anestesi
umum
• Gangguan kesadaran /atensi
ditandai disorientasi &
perubahan persepsi
hipersensitif terhadap
rangsanan & perilaku motoric
hiperaktif
• Potensi melukai diri sendiri/
orang lain
3. Insidens Emergence Agitation
• 52.3 % pasien mengalami EA
• 30.1 % EA mulai setelah ekstubasi
• 47.1 % terjadi pada 5 meit pertama
• Durasi paling lama 25 menit
Eshetie D, Getinet H, Abdissa Z, Mollalign M. Incidence and Associated Factors of Emergence Agitation After General Anesthesia and Surgery Among Pediatric
Patients: A Pospective Follow-up Study. International Journal of Surgery Open.2020.25-31
4. Patofisiologi
• Tingginya kecemasan pre operasi
• Lingkungan baru
• Berpisah dari orang tua
Peningkatan Tonus
Simpatis
• Fungsi auditorik dan pergerakan pulih lebih dulu
• Peningkatan konsentrasi laktat dan glukosa pada
parietal korteks serebri
• Kejadian aktivitias epileptogenic diinduksi
sevoflurane
Perbedaan Kecepatan
Pemulihan Klirens
Anestesi Inhalasi
7. Pencegahan & Tatalaksana
• Pendekatan non farmakologis
Kecemasan perioperative Risiko terjadi EA Distraksi, Hipnosis, pemberian
tontonan / buku interaktif
Kehadiran orang tua selama induksi manfaat masih kontroversi
Dewasa : Pemberian informasi sebelum induksi mengurangi kecemasan
Pelepasan alat invasive membantu pasien pulih dari EA
8. Midazolam
• Sering digunakan untuk mencegah &
mengobtai kecemasan perioperative
• Efektivitas masih kontroversi
• Chuo et al : Midazolam : 0.03 mg/kg
IV sebelum operasi mengurangi EA
Farmakologis
9. Agonis Alfa 2 Adrenergik
Premedikasi Clonidine 4 mcg/kg IV efektif
mengurangi EA
Dexmedetomidine (1-2 mcg/kg) intranasal
20 menit sebelum induksi
Dexmedetomidine (0.13-0.5 mcg/kg) 5-10
menit sebelum operasi berakhir atau infus
kontinyu 0.4 mcg/kg/jam
10. Propofol
Obat pilihan dalam pencegahan dan
tatalaksana EA
Propofol bolus 2 mg/kg setelah induksi
tidak mengurangi kejadian EA
Propofol infus kontinyu atau propofol 1
mg/kgBB pada akhir operasi
mengurangi kejadian EA
11. Magnesium SUlfat
Antagonis Reseptor NMDA
nonkompetitif efek sedative sentral,
neuroprotektif & analgesia
Magnesium sulfat (30 mg/kg) iv 10 menit
diakhir operasi tidak terbukti
menurunkan EA
Magnesium Suldat 10 mg/kg/jam (sejak
awal sampai operasi selesai) terbukti
menurunkan EA
12. Manajemen Nyeri
• Manajemen nyeri tidak adekuat contributor EA
• Pemberian NSAID, opioid menurunkan risiko EA
• Li et al Remifentanil 0.5 µg/kg bolus iv atau 0.05 µg/kg /menit efektif
mencegah EA tanpa meningkatkan insiden PONV
• Gabapentin oral (5 mg/kg) mengurangi insiden EA sebanyak 20 % pada
anak usia 2-6 tahun yang menjalani operasi strabismus dengan desflurane
• Tramadol dosis Tunggal (2 mg/kg) pada awal operasi atau 2 mg/kg selama
10 menit menurunkan insiden EA
• Anestesi regional (kaudal blok) menurunkan risiko EA pada ana 2-6 tahun
yang menjalani operasi hernia dengan sevoflurane
13. Manajemen EA
• Agitasi berat risiko melukai diri sendiri / orang lain indikasi
pengabilan Tindakan
• Eliminasi faktor risiko (nyeri, terpasangnya alat Kesehatan invasive)
Tindakan utama dalam manejemen EA
• Obat sedative (propofol, midazolam) dan opioid merupakan
tatalaksana farmokologi pilihan terhadap EA
14. Kesimpulan
EA dapat terjadi pada anak maupun
dewasa. EA lebih sering terjadi pada
anak usia lebih kecil. Pengetahuan
mengenai terjadinya EA dan
pencegahan terhadap faktor risiko
pemicu terjadinya EA merupakan kunci
utama dalam pencegahan terhadap
terjadinya EA.
15. Daftar Pustaka
1. Menser C, Smith H. Emergence Agitation and Delirium: Considerations for Epidemiology and Routine Monitoring in Pediatric Patients. Local dan
Regional Anesthesia.2022.73-83. https://doi.org/10.2147/LRA.S181459
2. Nair S, Wolf A. Emergence Delirium After Paediatric Anaesthesia: New Strategies in Avoidance and Treatment. BJA Education.2018.18(1): 30-33.
doi: 10.1016/j.bjae.2017.07.001
3. Eshetie D, Getinet H, Abdissa Z, Mollalign M. Incidence and Associated Factors of Emergence Agitatiom After General Anesthesia and Surgery
Among Pediatric Patients: A Pospective Follow-up Study. International Journal of Surgery Open.2020.25-31
4. Lee SJ, Sung TY. Emergence Agitation: Current Kowledge and Unresolved Questions. Korean J Anesthesiol. 2020.73(6): 471-485.
https://doi.org/10.4097/kja.20097
5. Somaini M, Ingelmo PM. Negative Behaviour After Surgery.In: Astuto M, Ingelmo PM, editors. Perioperative Medicine in Pediatric Anesthesia. New
York:Springer; 2016.p. 403-412.
6. Lin R, Ansermino JM. Dexmedetomidine in Paediatric Anesthesia.BJA Education.2020.20(10);348-353. doi: 10.1016/j.bjae.2020.05.004
7. Li J, Zhu H, Wang Y, Chen J, He K, Wang S. Remifentanil is Superior to Propofol for Treating Emergence Agitation in Adults After General
Anesthesia. Drug, Design, Development and Therapy.2024.341-350. https://doi.org/10.2147/DDDT.S433155