Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetikKhaeroel Ansory
Perkembangan teknologi Siklotron di bidang kesehatan menjadi penting setelah beberapa produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai dimanfaatkan dan sebagai dasar utama penggunaan PET (Positron Emission Tomography). Penggunaan PET diawali dengan memproduksi radioisotop flour-18. Radioisotop fluor-18 diproduksi dari isotop oksigen-18 dengan menggunakan siklotron. Setelah fluor-18 selesai disiapkan, kemudian segera disuntikkan ke pasien. Sebaran flour-18 didalam tubuh akan dideteksi dengan memasukkan tubuh ke dalam rangkaian detektor elektronik berbentuk melingkar.
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetikKhaeroel Ansory
Perkembangan teknologi Siklotron di bidang kesehatan menjadi penting setelah beberapa produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai dimanfaatkan dan sebagai dasar utama penggunaan PET (Positron Emission Tomography). Penggunaan PET diawali dengan memproduksi radioisotop flour-18. Radioisotop fluor-18 diproduksi dari isotop oksigen-18 dengan menggunakan siklotron. Setelah fluor-18 selesai disiapkan, kemudian segera disuntikkan ke pasien. Sebaran flour-18 didalam tubuh akan dideteksi dengan memasukkan tubuh ke dalam rangkaian detektor elektronik berbentuk melingkar.
pengertian mekanika newtonian, mekanika hamiltonian, mekanika langrangian
penurunan fungsi hamilton dan kekekalan energi
kekekalan energi dan kasus
fungi hamilton dan aplikasi kasus
composed by adnavi ulfa
pengertian mekanika newtonian, mekanika hamiltonian, mekanika langrangian
penurunan fungsi hamilton dan penurunan kekekalan energi
kasus kekekalan energi
fungsi hamilton dan aplikasi kasus
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
4. Prinsip ekuipartisi energi menganggap bahwa gas yang
berada diruang tertutup merupakaan kumpulan dari
partikel gas yang mempunyai tekanan, energi dan
kecepatan yang sama.
5. Teorema Ekuipartisi
eorema ekuipartisi adalah sebuah rumusan umum yang
merelasikan temperatur suatu sistem dengan energi rata-ratanya. Teorema ini juga
dikenal sebagai hukum ekuipartisi, ekuipartisi energi, ataupun hanyaekuipartisi.
Gagasan dasar teorema ekuipartisi adalah bahwa dalam keadaan kesetimbangan
termal, energi akan terdistribusikan secara merata ke semua bentuk-bentuk energi
yang berbeda; contohnya energi kinetik rata-rata per derajat kebebasan pada gerak
translasi sebuah molekul haruslah sama dengan gerak rotasinya.
6. Konsep Dasar
Kata “Ekuipartisi" berarti "terbagi secara merata". Kata ini
diturunkan dari bahasa Latin æquus (setara atau sama rata),
dan partitionem (pembagian, porsi).
Distribusi Maxwell-Boltzmann
Fungsi rapatan probabilitas kecepatan
molekul dari empat gas mulia
pada temperatur 298,15 K (25 °C).
Keempat gas mulia tersebut
adalah Helium (4He), Neon (20Ne), Argon
(40Ar) dan Xenon (132Xe). Dimensi dari
fungsi rapatan probabilitas adalah
probabilitas dikali dengan kecepatan
invers. Oleh karena probabilitas tidak
berdimensi, maka fungsi ini dapat
diekspresikan dalam satuan detik per
meter (s/m).
7. Energi Translasi dan Gas Ideal
Energi kinetik suatu partikel bermassa m dan berkecepatan v adalah
Dengan vx, vy dan vz adalah komponen Kartesius dari kecepatan v. Di
sini, H adalah Hamiltonian dan digunakan sebagai simbol energi karena formalisme
Hamiltonian memainkan peran pusat dalam perumusan umum teorema ekuipartisi.
Oleh karena energi kinetika bersifat kuadratis terhadap komponen-komponen
kecepatan
)(
2
1
||
2
1 2222
zyxkin VVVmVmH
8. Perumusan Teorema Ekuipartisi
Bentuk paling umum teorema ekuipartisi menyatakan bahwa di bawah
asumsi tertentu, pada suatu sistem fisik yang berfungsi energi Hamiltonian H dan
berderajat kebebasan x, persamaan ekuipartisi berikut akan berlaku pada
kesetimbangan termal untuk semua indeks m dan n:
δmn di sini merupakan delta Kronecker, yang nilainya sama dengan satu
apabila m = n atau nol apabila sebaliknya. Tanda kurung pererataan diasumsikan
sebagai rerata ensembel atas ruang fase ataupun, di bawah asumsi ergodisitas,
sebagai rata-rata waktu suatu sistem tunggal.
Tk
X
H
X Bmn
n
m
)(
9. Perumusan Teorema Ekuipartisi
Apabila derajat kebebasan xn hanya
memiliki suku kuadratis anxn
2 pada
Hamiltonian H, maka rumus pertama di
atas mengimplikasikan
)(2)( 2
nn
n
nB XA
X
H
XTk
10. Gas Ideal
Teorema ekuipartisi dapat diterapkan untuk menurunkan rumus gas ideal.
Berawal dari persamaan
Tk
p
H
p
p
H
p
p
H
pH
ppp
m
H
B
y
kin
x
y
kin
y
y
kin
z
kin
xyz
kin
2
3
))()()(()(
)(
2
1
)( 222
11. Gas Non-Ideal
Teorema ekuipartisi dapat pula digunakan untuk menurunkan energi dan
tekanan "gas non-ideal" yang partikel-partikelnya dapat berinteraksi melalui gaya-gaya
konservatif yang potensial U(r)-nya bergantung hanya pada jarak r antar partikel. Ini
dapat dideskripsikan secara sederhana dengan pertama-tama menyempitkan fokus
kita pada satu partikel tunggal gas dan melakukan pendekatan pada gas-gas lainnya
menggunakan distribusi simetri bola. Kemudian, dengan menggunakan fungsi
distribusi radial g(r) sehingganya rapatan probabilitas menemukan partikel lainnya
dalam ruang lingkup r dari suatu partikel adalah sama dengan 4πr2ρg(r),
dengan ρ = N/V adalah rapatan rata-rata atau massa jenis rata-rata gas. Energi
potensial rata-rata kemudian berhubungan dengan interaksi partikel tunggal tersebut
dengan gas lainnya dan secara matematis diekspresikan sebagai
drrgrpUrH
x
y
pot )()(4)( 2
12. Gas Non-Ideal
Energi potensial rata-rata total gas oleh karenanya adalah , dengan N adalah
jumlah partikel dalam gas dan faktor 1⁄2 diperlukan karena penjumlahan keseluruhan
partikel akan membuat interaksi antar partikel yang diperhitungkan dihitung dua kali.
Dengan menambahkan energi kinetik dan potensial, dan menerapakn teorema
ekuipartisi, kita akan mendapatkan persamaan energi
drrgrUrXpTXkHHH
x
y
Bpotkin )()(2
2
3
)()( 2
13. Contoh Soal
1. Berapakah energi kinetik rata – rata dan energi dalam 1 mol g1000 K jika gas
tersebut adalah gas monoatomik?(k = 1,38 X 10 -23J/K)
Jawab :
Gas monoatomik memiliki 3 derajat kebebasan()3=ט
Ek = ½)ט kT)
= 3(1/2)(1,38 X 10-23J/K)(1000 K)
= 2,07 X 10-20J
U = N Ek = (n NA) Ek
= (1 mol)(6,02 X 1023)(2,07 X 10-20J)
= 12461,4 J = 12,4614
14. Contoh Soal
2. Pada suhu 800 K, berapakah energi kinetik rata – rata dan energi dalam 1 molgas
ideal jika gas tersebut adalah gas diatomik dan diketahui k = 1,38 X 10-23J/K?
Jawab :
Gas diatomik memiliki 5 derajat kebebasan (5 = )ט
EK = 5(½kT)
= 5(1/2)(1,38 X 10-23J/K)(800 K)
= 2,76 X 10-20J
U = (1 mol)(6,02 X 1023)(2,76 X 10-20J)
= 16,67 X 103J
= 16,67 kJ
15. Contoh Soal
3. Berapakah energi dalam 3 mol gas ideal dari suatu gas poliatomik tertentu pada
suhu 1100 K jikia tiap molekulnya memiliki tiga translasi, tiga rotasi,
danempat vibrasi derajat kebebsan yang memberi kontribusi pada energimekanik
nya?
Jawab :
Derajat Kebebasan 10 = 4 + 3 + 3 = ט
Ek = 5 (½ kT)
= 5 (½)(1,38 X 10-23J/K)(800 K)
= 2,76 X 10-20J
U = N Ek
= n NA(7,59 X 10-20J)
= (3 mol)(6,02 X 1023)(7,59 X 10-20J)
= 137075,4 J =137,0754 kJ