SlideShare a Scribd company logo
DIBUAT OLEH :
NAMA    : ARINI NURMALA SARI
NPM     : 11210100
KELAS   : 2EA21




             UNIVERSITAS GUNADARMA
                      2011
KATA PENGANTAR


       Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
penulisan ilmiah “Ekonomi Pembangunan Terhadap Pengangguran di Indonesia”

       Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas buku ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih kepada Pembimbing yang telah membimbing kami.

       Dalam penyusunan buku ini penulis berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri maupun kepada para pembaca umumnya.




                                                                 Bekasi, 22 N0vember
                                                                     2011




                                                                     Penyusun
DAFTAR ISI



                                               Hal

Kata Pengantar                                 i

Daftar Isi                                     ii

BAB I PENDAHULUAN

   A. Latar Belakang                           1
   B. Rumusan Masalah                          3
   C. Tujuan Penelitian                        3
   D. Manfaat Penelitian                       3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR

   A.   Pengertian Pengangguran                4
   B.   Jenis Pengangguran                     5
   C.   Penyebab Pengangguran                  6
   D.   Dampak Pengangguran                    7

BAB III METODE PENELITIAN

   A. Materi Penelitian                        9
   B. Teknik Pengumpulan Data                  9
   C. Teknik Analisis dan Pengumpulan Data     9

BAB IV PEMBAHASAN

   A. Hasil                                    10
   B. Pembahasan                               10

BAB V KESIMPULAN                               14

REFERENSI                                      15
BAB I

                                   PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Pengangguran di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan
ekonomi di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan
masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi
pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan
di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukan bahwa
pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang
lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah
pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai
dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari
kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan
kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat
inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
Masalah pengangguran akan menimbulkan dampak yang negatif bagi kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Dampak negatif dari pengangguran adalah kian beragamnya
tindakan kriminal, makin banyaknya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan
anak dan sebagainya sudah menjadi patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang
menyebar bagaikan virus yang sulit di berantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan
menghasilkan korban-korban sosial yang tidak bernilai. Menurunnya kualitas sumber daya
manusia, tidak di hargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korban sosial
dari penyakit sosial. Oleh karena itu, persoalan pengangguran ini harus secepatnya di
pecahkan dan dicari jalan keluarnya. Namun demikian, perlu disyukuri karena kondisi
ketenagakerjaan di Indonesia dalam satu tahun terakhir atau hingga kuartal pertama tahun
2010 menunjukkan adanya sedikit perbaikan. Hal ini digambarkan dengan adanya
peningkatan kelompok penduduk yang bekerja serta menurunnya angka pengangguran. Pada
kuartal pertama tahun 2010 jumlah angkatan kerja mencapai 116 juta orang naik 2,26 juta
orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya kuartal yang sama tahun 2009 yang sebesar
113,74 juta orang. Sedangkan penduduk yang bekerja juga terjadi peningkatan, pada kuartal
pertama tahun 2010 mencapai 107,41 juta orang naik dari kuartal pertama tahun 2009 sebesar
2,92 juta orang yang sebelumnya 104,49 juta orang. Sementara itu, untuk jumlah
pengangguran di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 8,59 juta orang atau
7,41 persen dari total angkatan kerja, mengalami penurunan sekitar 670 ribu orang jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau kuartal pertama tahun 2009 yang sebesar 8,14
persen.Naiknya jumlah penduduk yang bekerja pada kuartal pertama tahun 2010 ini terutama
di sektor jasa kemasyarakatan yakni sebesar 1,62 juta orang (11,52 %) dan di sektor pertanian
sebesar 1,22 juta orang (2,92 %). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yakni sektor
konsumsi sebesar 11,70 persen dan sektor transportasi sebesar 4,91 persen. Dengan demikian
sektor jasa kemasyarakatan, industri dan perdagangan menjadi penyumbang terbesar
penyerapan tenaga kerja pada kuartal pertama tahun 2010.Penduduk yang bekerja menurut
status pekerjaan.
Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat
diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari kategori status pekerjaan utamapekerja
formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori
buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik pada kuartal pertama tahun 2010 sebanyak 33,74 juta (31,42%) pekerja Indonesia
bekerja pada kegiatan/sektor formal ada 73,67 juta orang (68,58%) bekerja pada sektor
informal. Dari 107,41 orang yang bekerja pada waktu yang sama, status pekerja utama yang
terbanyak sebagai buruh/karyawan yakni mencapai 30,72 juta atau sekitar 28,61 persen,
kemudian diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap (buru harian/borongan) sebesar 21,92
juta orang atau 20,41 persen dan berusaha sendiri sejumlah 20,46 juta orang atau 19,05%
sedangkan sisanya adalah berusaha dibantu buruh tetap.
Penduduk bekerja menurut pendidikan.Jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan
tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan, di mana
pada kuartal pertama tahun 2009 pekerja yang bekerja dengan tamatan Universitas sebanyak
4,22 juta orang, untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 4,94 juta orang.
Sementara untuk tenaga kerja yang bekerja dengan tamatan Diploma 1/11/ III pada kuartal
pertama tahun 2009 sebanyak 2,68 juta orang pada kuartal yang sama tahun 2010 naik
menjadi 2,89 juta orang sementara untuk pekerja dengan pendidikan terakhir sekolah
menengah kejuruan juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2009 sebanyak 7,19
juta orang untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 8,34 juta orang.
Sementara pada waktu yang sama, pekerja pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar ke bawah
masih tetap tinggi yakni sekitar 55,31 juta orang, sedangkan jumlah pekerja dengan
pendidikan tinggi masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan diploma sekitar 2,69 persen
dan pekerja dengan pendidikan sarjana hanya sebesar 4,60 persen.Pemerintah pada tahun
2010 menargetkan angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, untuk memenuhi
target tersebut pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5-6 persen
dengan pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan bisa menciptakan 2,3 juta lapangan kerja
baru. Namun pada waktu yang bersamaan juga akan masuk angkatan kerja baru sekitar 2,1
juta orang.
Dengan target pemerintah pada tahun 2010 angka pengangguran di Indonesia menjadi 8
persen, jika dilihat dari data yang ada di BPS pada kuartal pertama tahun 2010 sudah bisa
dikatakan berhasil, sebab menurut data yang ada di mana angka pengangguran hanya sebesar
7,41 persen atau 8,59 juta orang.YanQ menjadi pertanyaan dengan keberhasilan kuartal
1/2010 apakah angka tersebut bisa di pertahankan hingga akhir tahun 2010 !.. , mengingat
pada kuartal ketiga merupakan masa-masa lulusan sekolah dan pada waktu yang bersamaan
akan menciptakan angkatan kerja baru yang mencapai 2,1 iuta orang. Oleh karena itu, guna
menanggulangi lonjakan angkatan kerja baru serta mengurangi angka pengangguran perlu
dilakukan sebuah langkah/cara yang kongkrit. Salah satu cara yang realistis dalam jangka
pendek yakni dengan memberdayakan sektor informal, padat karya dan menciptakan jiwa
kewirausahaan bagi kaum muda sehingga akan bisa menciptakan pengusaha baru, di samping
strategi jangka panjang seperti pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah melalui
kebijakan desentralisasi. Sektor informal dinilai sangat membantu menyerap orang-orang
yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi pereda di tengah pasar global. Namun bukan
berarti sektor formal di abaikan. Jika ternyata sektor informal ternyata dapat menjawab
sebagian dari masalah pengangguran yang di hadapi bangsa ini, maka sudah waktunya sektor
informal didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa
digunakan untuk dijadikan modal pengembangan usaha ekonomis produktif bagi pekerja-
pekerja informal serta bisa dijadikan modal untuk merintis usaha baru. ( Mn ) Penelitian Biro
Pusat Statistik (BPS) membedakan angkatan kerja menjadi penduduk yang bekerja dan
penduduk yang mencari pekerjaan atau dapat di sebut sebagai pengangguran terbuka.
Pengertian BPS tentang angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) yang
bekerja atau punya pekerjaan sementara tidak bekerja dan yang mencari pekerjaaan.
Sedangkan yang di maksud bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang
kegiatannya tidak bekerja maupun mencari kerja. Mereka adalah penduduk dengan kegiatan
sekolah, menjurus rumah tangga tanpa mendapat upah dan tidak mampu melakukan kegiatan
seperti pension atau cacad jasmani.Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
ini sangat boleh jadi masih lebih rendah daripada kenyataan riil yang ada di lapangan. Bisa
saja dalam kenyataannya angka pengangguran di Indonesia masih lebih tinggi dari data dan
angka resmi itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia?
2. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia?
3. Apakah pengangguran mengakibatkan kemiskinan?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarnya pengangguran yang
terjadi di Indonesia khususnya Jakarta,masalah dan keadaan pengangguran, serta untuk
mengetahui factor-faktor apa saja yang menimbulkan terjadinya pengangguran dan juga
untuk mengetahui bagaiamana sikap pemerintah dalam mengatasi pengangguran.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.Penulis
Karena dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi si penulis
mengenai masalah pengangguran yang ada dinegara kita yang semakin tahun semakin
meningkat jumlahnya akibat dari beberapa faktor,baik dari dalam maupun dari luar.

2.Masyarakat
Masyarakat juga dapat mengetahui penyebab apa saja yang menimbulkan pengangguran serta
masyarakat juga dapat bertindak langsung dalam mengatasi masalah pengangguran.
BAB II

                     KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR



A. Pengertian pengangguran
Pengertian penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana masyarakat tidak
bekerja.Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu
seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini mencangkup
mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang di ajukan atau sedang
tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk
dirinya walaupun dia sanggup.
keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerjasama dengan besarnya
angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada
kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih
kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan
pekerjaan, maka timbullah penggangguran.
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja
secara tidak optimal. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengangguran dapat
dibedakan menjadi tiga macam:

1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
   Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai
   pekerjaan. Pengangguran ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan
   padahal telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari
   pekerjaan atau malas bekerja.
2. Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment)
   Pengangguran terselubung yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya
   tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja
   tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi.
   Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak sesuai
   dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal.
   Contoh:
   Pada sebuah kantor terdapat 10 tenaga administrasi yang menangani pekerjaan yang
   ada. Padahal dengan jumlah tenaga 6 orang saja semua pekerjaan dapat terselesaikan
   dengan baik. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi kantor
   tentu merupakan suatu pemborosan.
3. Setengah Menganggur (Under Unemployment)
   Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
   tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja
   setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam
   seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang buruh bangunan yang telah
   menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil
menunggu proyek berikutnya.


B. Jenis pengangguran

  1. Pengangguran Friksional (Transisional).
     Pengangguran ini timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah ke daerah
     lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup
     yangberbeda.
     Contoh:
     - Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk sementara
     menganggur.
     - Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik
  2. Pengangguran Struktural
     Pengangguran struktural adalah pengangguran akibat keadaan ekonomi. Perubahan
     struktur ekonomi akhirnya mengalami perubaahana dalam kebutuhan tenaga kerja.
     Struktur ekonomi agraris berubah menjadi sistem struktur Industri, yang menuntut
     perubahan keterampilan yang dapat menunjang industri.
     Beberapa kasus pengangguran struktural terjadi pada 1998, pada saat bangsa Indonesia
     mengalami krisis moneter. Banyak pekerja pabrik, pegawai bank dan perusahaan-
     perusahaan serta lembaga-lembaga lainnya yang mengalami kerugian, sehingga
     dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada tahun tersebut, tingkat
     pengangguran di Indonesia begitu tinggi.
     Pengangguran struktural dapat diatasi jika pemerintah melakukan dan mengeluarkan
     peraturan serta kebijakan yang memihak rakyat. Di samping itu, pengganggur pun
     harus memperdalam keahlian dan kemampuannya
     Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian
     yangmenyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain. Contoh: Suatu daerah yang
     tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan
     menganggur.
  3. Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural
     Pengangguran ini terjadi karena adanya gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi
     atau kemunduran dalam kegiatan ekonomi. Contoh: Di suatu perusahaan ketika sedang
     maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya
     merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan.
  4. Pengangguran Musiman (Seasonal)
     Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Contoh: pada musim
     panen, para petani bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.
  5. Pengangguran Teknologi
     Pengangguran ini terjadi karena adanya penggunaan alat–alat teknologi yang semakin
     modern. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai
     penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak
     bekerja lagi.
6. Pengangguran Politis
     Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsung
     atau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank bermasalah
     sehingga menimbulkan PHK.
  7. Pengangguran Deflatoir
     Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan
     dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihi
     kesempatan kerja, maka timbullah pengangguran.
     Pengangguranatau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
     sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
     seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
     umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
     sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
     Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
     pengangguran, produktivitas dan pendapatanmas yarakat akan berkurang sehingga
     dapat menyebabkan timbulnyakemis kinan dan masalah-masalahsos ial lainnya.
     Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
     pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan
     pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya
     yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran
     yangberkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
     penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
     menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu
     pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya
     GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti
     Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
     semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak
     orang.
  8. Penganggur Voluntary
     Penganggur voluntary adalah penganggur yang sebenarnya mampu bekerja, namun
     memilih tidak bekerja karena mempunyai usaha. Misalnya, membuka rental mobil,
     membuka kos-kosan, dan lain-lain. Penganggur voluntary bisa membuka lapangan
     pekerjaan untuk penganggur lainnya.

C. Penyebab Pengangguran

  Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain:

   a.   Penduduk yang relatif banyak
   b.   Pendidikan dan keterampilan yang rendah
   c.   Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
   d.   Teknologi yang semakin modern
   e.   Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan
D. Dampak Pengangguran

Pengangguran bisa menimbulkan dampak negatif, yang bukan hanya bagi sang penganggur,
namun juga bagi masyarakat di sekitarnya. Pengangguran membawa permasalahan ekonomi
suatu keluarga, yang bisa menyebabkan terganggunya kondisi psikis seseorang.
Misalnya, terjadi pembunuhan akibat masalah ekonomi, terjadi pencurian dan perampokan
akibat masalah ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi masyarakat, kasus anak-anak
terkena busung lapar, juga terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya
demonstrasi dan perebutan kekuasaan.

E. Tujuan Dan Kebijakan Pemerintah

Beberapa Tujuan Kebijakan Pemerintah
a. Tujuan Bersifat Ekonomi :

  1.Menyediakan lowongan pekerjaan dari tahun ke tahun

  2.Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat

  3.Memperbaiki pembagian pendapatan

  Tujuan Bersifat sosial dan politik:

       1. Kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga, di dalam suatu rumah tangga
          harus ada yang mempunyai pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya.
       2. Menghindari masalah kejahatan, karena semakin tinggi pengangguran maka
          semakin tinggi kasus kejahatan.
       3. Mewujudkan kestabilan politik, dalam perekonomian yang tingkat
          penganggurannya tinggi masyarakat sering kali melakukan demontrasi dan
          mengemukakan kritik atas pemimpin pemerintah dan ini dapat menghambat
          kegiatan ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang terlambat
          berakibat pangangguran memburuk.


b. Kebijakan Pemerintah:

   1. Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa
      kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis
      dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar.
      Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing
      di bidangnya.Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan
      usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah
      yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan
      peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
   2. Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan,
      khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun
fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para
        penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya
        potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber
        daya alam, sumber daya manusia.
   3.   Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur.
        Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun
        lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat
        perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
   4.   Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak
        jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun
        Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan
        sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan
        lapangan kerja.
   5.   Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-
        daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi
        keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor
        untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan
        kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
   6.   Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan
        usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut
        maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena
        pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau
        Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan
        baku berupa pelat baja.
   7.   Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu
        seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan
        tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat
        dan Daerah.
   8.   Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas).
        Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang
        berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan
        perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.

Tindakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran:

       Mengurangi pajak
       Mendorong lebih banyak investasi membari subsidi
       Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
       Memperbaiki pembagian pendapatan
       Menghindari masalah kejahatan, Menambah keterampilan masyarakat
BAB III
                                   METODE PENELITIAN


A. Materi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif . deskriptif adalah salahsatu metode penelitian
dengn cara observasi melalui internet dan buku-buku, yang dapat memberikan fakta secara
aktual dan kontekstual. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat , waktu, dan kondisi
penelitian.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memakai metode observasi dengan membaca,
mencatat serta melihat keadaan secara langsung maupun dari pemberitaan media elektronik
selain itu penulis juga mendapatkan informasi ini melalui internet.

B. Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah:
    1) Metode angket atau Kuesioner
       Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
       responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang Ia ketahui. Dari
       pengertian diatas dapat diketahui bahwa Angket adalah suatu cara pengumpulan
       informasi dengan penyampaian suatu daftar tentang hal-hal yang diteliti.
    2) Metode Observasi
       Yaitu memperlihatkan sesuatu dengan mempergunakan mata. Atau observasi juga
       disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemusatperhatian terhadap sesuatu objek
       dengan menggunakan seluruh indra
       Tempat pengumpulan bahan (sampah non organik) dari rumah-rumah tetangga dan
       tempat terdapat sampah non organic.

C. Teknik Analisis dan Pengumpulan Data
Data dan informasi yang telah di kumpulkan akan diolah dengan beberapa metode analisa
data sebagai berikut:

   1) Analisa Kualitatif yaitu mengamati.memahami, dan menafsirkan setiap data yang ada
      kaitannya dengan rumusan masalah.
   2) Analisa Deskriptif yaitu setelah data dan informasi terkumpul maka dilanjutkan
      penyusunan dan penghimpunan dan membahasnya serta menginterprestasikan
      berdasarkan logika dan teori yang relavan untuk menarik kesimpulan
BAB IV
                                       PEMBAHASAN


A. Hasil

Pada 2002: usia kerja (148,730 juta), angkatan kerja (100,779 juta), penduduk yang kerja
(91,647 juta), penganggur terbuka (9,132 juta), setengah penganggur terpaksa (28,869 juta),
setengah penganggur sukarela tidak diketahui jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telah
banyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga 2007 pasti jumlah penggangguran
semakin bertambah dan mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi
Indonesia.
Untuk itu, mengatasi pengangguran dapat dilakukan dengan cara berikut:
     Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan.
     Bagi individu yang mampu (wiraswasta), membuka usaha baik skala kecil maupun
       besar. Hal ini mampu memperkecil tingkat pengangguran dan membuka lapangan
       pekerjaan baru.
     Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah
       keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.
       Serta perlunya ada Rekomendasi yaitu:
           1. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan
                pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan
                sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal.
           2. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada
                masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan
                kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi
                kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan.


B. Pembahasan
Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu,
yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau
bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam
mencari kerja tersebut.
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah- masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Pengangguran terjadi
disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari
jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain
itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja Masalah
pengangguran dan setengah pengangguran tersebut di atas salah satunya dipengaruhi oleh
besarnya angkatan kerja. Angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2002 sebesar 100,8 juta
orang. Mereka ini didominasi oleh angkatan kerja usia sekolah (15-24 tahun) sebanyak 20,7
juta. Pada sisi lain, 45,33 juta orang hanya berpendidikan SD kebawah, ini berarti bahwa
angkatan kerja.di.Indonesia.kualitasnya.masih.rendah. Tanggal 17 Oktober lalu komunitas
global baru saja merayakan hari anti kemiskinan se-dunia. Akan tetapi di negeri ini,
kemiskinan adalah simbol sosial yang nyaris absolut dan tak terpecahkan. Sejak masa
kolonial hingga saat ini, predikat negeri miskin seakan sulit lepas dari bangsa yang potensi
kandungan kekayaan alamnya terkenal melimpah. Cerita pilu kemiskinan seakan kian
lengkap dengan terjadinya berbagai musibah alam dan bencana buatan: gempa bumi,
tsunami, lumpur panas Lapindo, dan kebakaran hutan yang diikuti kabut asap. Kantung-
kantung kemiskinan di negeri ini kian hari kian menyebar bak virus ganas, mulai dari lapis
masyarakat pedesaan, kaum urban perkotaan, penganggur, hingga ke kampung-kampung
nelayan

a. Sikap Pemerintah

Menangani Lapangan Pekerjaan
Sikap Pemerintah pada saat bertambahnya para penganggur dan juga manusia-manusia yang
tidak berpendidikan yang menjadi salah satu penyebabnya.seharusnya pemerintah membuka
kursus untuk ketermpilan bagi masyarakat. Salah satunya ada dengan meningkatkan peranan
Balai Latihan Kerja (BLK)

b. Keterampilan yang di sediakan

Seperti menjahit, bengkel, tata boga, komputer, dan keterampilan lainnya yang diperlukan
oleh hotel, perusahaan motor bahkan instansi pemerintahan daerah setempat.

c. Mutu para lulusan BLK

Yaitu memiliki keterampilan yang tidak kalah kualitasnya dengan lulusan perguruan tinggi.
Buktinya mantan didikan BLK sudah ada yang diminta oleh hotel-hotel ternama, perusahaan
garmen, dan instansi pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja. Contohnya, sambungnya,
di BLK Jakarta Timur. Dari 60 orang yang menempuh pelatihan kerja di sana, hampir 50
persen diminta beberapa perusahaan untuk menjadi pegawai mereka.

d. Disnakertrans bekerja sama

Cara lainnya, Disnakertrans juga membina kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk
mengadakan pelatihan keterampilan. Saat ini, Disnakertrans telah mengadakan pelatihan
kerja sama bengkel dengan Perusahaan Toyota Astra. Dari hasil pelatihan tersebut, Toyota

Astra akan melihat peserta didik yang dinilai berkualitas baik lalu diajak bergabung untuk
bekerja di perusahaannya
e. Mengenai Tingkat Penganguran

Terjadi karena Urbanisasi tidak bisa di tekan ini terlihat pada setiap akhir tahun seusai
labaran , Jakarta akan menampung masyarakat yang dating dari provinsi lain.Untuk menekan
arus urbanisasi, mantan Walikota Jakarta Pusat ini menyatakan perlu kerja sama dengan
pemerintah provinsi lain. Dengan azas otonomi daerah, pembangunan di luar Jakarta harus
dapat diakselarasikan dengan di ibukota, sehingga tidak ada lagi warga yang berbondong-
bondong datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Karena di daerahnya telah memberikan
kesempatan pekerjaan yang lebih luas dari ibukota.
Ketidak Stabilan angka Pengangguran
Salah satunya disebabkan jumlah pencari kerja lebih banyak dari lowongan kerja yang
ditawarkan dan penempatan kerja dari pencari kerja yang dianggap memenuhi kriteria yang
dipersyaratkan perusahaan-perusahaan.

f. Kepedulian Masyarakat

Mengapa kita peduli terhadap angka-angka tersebut?
Pertama, angkayang kurang akurat tidak akan menghasilkan perumusan kebijakan yang tajam
danlangkah-langkah penanganan yang saksama.
Kedua, masalah pengangguranberdampak luas terhadap kehidupan sosial dan politik yang
pada gilirannya akanmemukul balik kestabilan makro-ekonomi yang telah dicapai dengan
susah payah.


g. Dampak Negatif dari pengangguran dan Penuntasanya

Seperti:beragamnya tindakan kriminal, anak jalanan, pengemis,
prostitusi, perdagangan anak, aborsi, pengamen dan sebagainya sudah menjadi
patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus kankeryang sulit
diberantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkankorban-korban sosial yang
tidak ternilai. Menurunnya kualitas sumber daya
manusia, tidak dihargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korbansosial
dari penyakit sosial ini sudah sangat merusak sendi-sendi kehidupankemanusiaan yang
beradab. Karena itu persoalah pengangguran ini harussecepatnya dipecahkan dan dicarikan
jalan keluarnya yang terbaik. Tentunya untuk menghilangkan pengangguran dalam situasi
kehidupan ekonomi Bangsa yang sedang morat-marit ini adalah sesuatu yang tidak mungkin.
Tetapi upaya mengurangi pengangguran bukanlah hal yang mustahil.
Cara yang realistis dalam jangka pendek mengurangi pengangguran adalah memberdayakan
sektor informal, padat karya dll disamping strategi jangka panjang seperti pemerataan
wilayah pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan desentralisasi. Sector informal dinilai
sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi
peredam di tengah pasar global. Namun bukan berarti sektor formal diabaikan. Jika ternyata
sektor informal ternyata dapat menjawabi sebagian dari masalah pengangguran yang dihadapi
Bangsa kita, maka sudah waktunya sektor informal ini didukung oleh pemerintah dengan
menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa digunakan untuk dijadikan modal pengembangan
usaha ekonomis produktif bagi pekerja-pekerja informal.
Keterbatasan mereka di dalam pendidikan sangat mudah dijadikan alat
komoditas politik untuk melakukan berbagai konflik sosial di tengah masyarakat
Pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan dan kemelaratan.
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan
menjerumuskan sebagaian besar manusia Indonesia ke jurang kemelaratan. Tidak tercapainya
pemenuhan kebutuhan ekonomi ini akan menciptakan masalah-masalah social.


h. Sebab langsung(direct causes)

Ada beberapa sebab langsung(direct causes) terjadinya
pengangguran besar-besaran di Indonesia yakni:

1) terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja,
2) Kelangkaan Lapangan Kerja,
3) Pemulangan TKI ke Indonesia,
4) Rasionalisasi karyawan dll.


Sebab langsung ini pada saat yang sama menjadi akibat dari sebab-sebab yang lain. PHK
disebabkan oleh perusahaan bangkrut. Perusahaan bangkrut disebabkan oleh karena kredit
macet/tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis
ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis
moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh
rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup,
kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga negara
dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor(tidak bersih). Masih
bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi(kemerosotan moral),
BAB V
                                 KESIMPULAN



A. Pengangguran di Indonesia yang telah mencapai puluhan juta orang
   merupakan suatu masalah yang mendesak yang harus segera dipecahkan karena
   dampak pengangguran itu akan sangat berbahaya bagi tatanan kehidupan sosial.
B. Fakta bahwa berbagai kejahatan sosial sepertipencurian/penodongan/perampokan,
   pelacuran, jula beli anak, anak jalanan danlain-lain merupakan dampak dari
   pengangguran. Dilihat dari dampaknya yang luasterhadap tatanan kehidupan sosial,
   pengangguran telah menjadi kuman penyakitsosial yang relatif cepat menyebar,
   berbahaya dan beresiko tinggi menghasilkankorban sosial yang pada gilirannya
   menurunkan kualitas sumber daya manusia,martabat dan harga diri manusia. Karena
   itulah maka melalui strategi komunikasi
   pembangunan, kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
   mutlak dilakukan agar angka pengangguran dapat ditekan/dikurangi.
   Dengan kebijakan yang langsung menyentuh permasalahan pengangguran,
   maka penyebab dari berbagai patologi sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat
   dikurangi. Berbagai masalah sosial perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini
   berakar dari kesulitan hidup atau kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan
   sumber hudup(pekerjaan).
C. Pengangguran merupakan problem yang terus menumpuk. Bertambah dari tahun ke
   tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada makin menyempitnya
   dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kita
   punyai.
   Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih
   rendahnya arus masuk modal asing, perilaku proteksionis sejumlah negara-negara
   maju dalam menerima ekspor komoditi, Beberapa masalah lain yang juga
   berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih rendahnya arus masuk modal
   asing (investasi), stabilitas keamanan, perilaku proteksionis (travel warning) sejumlah
   Negara-negara barat terhadap Indonesia, perubahan iklim yang menyebabkan
   pemanasan global yang menjadikan krisis pangan didunia, harga minyak dunia naik,
   pasar global dan berbagai perilaku birokrasi yang kurang kondusif atau cenderung
   mempersulit bagi pengembangan usaha, serta tekanan kenaikan upah buruh ditengah
   dunia usaha yang masih lesu.
   Disamping masalah-masalah tersebut diatas, faktor-faktor seperti kemiskinan,
   ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik
   juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia.
   Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan
   (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa
   masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga
   memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.
REFERENSI

     Conyer Diana, 1994. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga. Yogyakarta :
     Gajah Mada University Press.
     Studi Kasus di Kupang NTT. Tesis, Pascasarjana UI, 1999.
     Harian Kompas, 25 Oktober 2003.
     Harian Kompas, 10 September 2003
     Harian Kompas, 27 September 2003.
     Suarapublika, Novermber 2003.
     Buku Ekonomi Pembangunan, Prayitno, Hadi . Penerbit Ghalia Indonesia
     Dok./ Beritajakarta.com10. Kompas Kamis 5 Februari 2009

More Related Content

What's hot

Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesia
vinaamelia12
 
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15agustinvidya
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
Bakhrul Ulum
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Randy Chamzah
 
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
Suhanda Handa
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Rizqy Naharusshoimin
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANxNet8
 
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Yusinadia Sekar Sari
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
Yasirecin Yasir
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
Septian Muna Barakati
 
6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
abdul hadi
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
Operator Warnet Vast Raha
 
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
 
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanPerkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanReinhart Tresnadiputra
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Inas Intishar
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Nursyidah alit
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
Dini Sri Rahayu
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Dede Ridwan Nurul Falah
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
Dadang Solihin
 

What's hot (20)

Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 
Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesia
 
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
 
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
6. kemiskinan dan kesenjangan 5 v abdul hadi (11140742)
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
 
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanPerkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 

Similar to EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA

Perekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaPerekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesia
ridhanur2
 
PENGANGGURAN DI INDONESIA
PENGANGGURAN DI INDONESIAPENGANGGURAN DI INDONESIA
PENGANGGURAN DI INDONESIA
DivaAudrey
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Dede Adi Nugraha
 
Apriandah ( 41116110023 ) makalah pancasila
Apriandah ( 41116110023 )   makalah pancasilaApriandah ( 41116110023 )   makalah pancasila
Apriandah ( 41116110023 ) makalah pancasila
Ap Riandah
 
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxSKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
Mustani98
 
Contoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdmContoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdm
Terminal Purba
 
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandungPengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandungAulia Paloh
 
T ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politikT ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politik
Ribca Laoli
 
Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7
AnnisaDinda5
 
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0
SMK Negeri 6 Malang
 
Peran mahasiswa untuk indonesia dalam asean economic community
Peran mahasiswa untuk indonesia dalam asean economic communityPeran mahasiswa untuk indonesia dalam asean economic community
Peran mahasiswa untuk indonesia dalam asean economic community
mustarinuralam
 
Materi eko ii i ps bab i
Materi eko ii i ps bab iMateri eko ii i ps bab i
Materi eko ii i ps bab i
Masni Gunawan
 
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
SitiCholifa
 
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAMakalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
detinurkhayati
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
imam shofwan
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2
PusdiklatKKB
 
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad YunantoLaporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
AhmadYunanto2
 
Laporan kkn 2021 ella nur f c24180013_akuntansi2018
Laporan kkn 2021 ella nur f c24180013_akuntansi2018Laporan kkn 2021 ella nur f c24180013_akuntansi2018
Laporan kkn 2021 ella nur f c24180013_akuntansi2018
EllaNurFadhila
 
BJT2_MKWU4108.pdf
BJT2_MKWU4108.pdfBJT2_MKWU4108.pdf
BJT2_MKWU4108.pdf
LutfiyahTusilfi
 

Similar to EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA (20)

Perekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaPerekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesia
 
PENGANGGURAN DI INDONESIA
PENGANGGURAN DI INDONESIAPENGANGGURAN DI INDONESIA
PENGANGGURAN DI INDONESIA
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
 
Apriandah ( 41116110023 ) makalah pancasila
Apriandah ( 41116110023 )   makalah pancasilaApriandah ( 41116110023 )   makalah pancasila
Apriandah ( 41116110023 ) makalah pancasila
 
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxSKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
 
Contoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdmContoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdm
 
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandungPengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
 
T ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politikT ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politik
 
Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7
 
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0
 
Peran mahasiswa untuk indonesia dalam asean economic community
Peran mahasiswa untuk indonesia dalam asean economic communityPeran mahasiswa untuk indonesia dalam asean economic community
Peran mahasiswa untuk indonesia dalam asean economic community
 
Materi eko ii i ps bab i
Materi eko ii i ps bab iMateri eko ii i ps bab i
Materi eko ii i ps bab i
 
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
 
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAMakalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2
 
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad YunantoLaporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
 
Laporan kkn 2021 ella nur f c24180013_akuntansi2018
Laporan kkn 2021 ella nur f c24180013_akuntansi2018Laporan kkn 2021 ella nur f c24180013_akuntansi2018
Laporan kkn 2021 ella nur f c24180013_akuntansi2018
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
BJT2_MKWU4108.pdf
BJT2_MKWU4108.pdfBJT2_MKWU4108.pdf
BJT2_MKWU4108.pdf
 

More from Arini Nurmala Sari

B. inggris bisnis 2 ( activities )
B. inggris bisnis 2 ( activities )B. inggris bisnis 2 ( activities )
B. inggris bisnis 2 ( activities )
Arini Nurmala Sari
 
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
Arini Nurmala Sari
 
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
Arini Nurmala Sari
 
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
Arini Nurmala Sari
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
Arini Nurmala Sari
 
Iklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegarIklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegar
Arini Nurmala Sari
 
Iklan tv yang tidak etis
Iklan tv yang tidak etisIklan tv yang tidak etis
Iklan tv yang tidak etis
Arini Nurmala Sari
 
Tanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaanTanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan
Arini Nurmala Sari
 
Puisi softskill
Puisi softskillPuisi softskill
Puisi softskill
Arini Nurmala Sari
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
Arini Nurmala Sari
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
Arini Nurmala Sari
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
MakalahMakalah
Sikap ilmiah
Sikap ilmiahSikap ilmiah
Sikap ilmiah
Arini Nurmala Sari
 
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiran
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiranCara menghilangkan stres menenangkan pikiran
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiran
Arini Nurmala Sari
 
Kuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerjaKuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerja
Arini Nurmala Sari
 

More from Arini Nurmala Sari (20)

B. inggris bisnis 2 ( activities )
B. inggris bisnis 2 ( activities )B. inggris bisnis 2 ( activities )
B. inggris bisnis 2 ( activities )
 
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
 
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
 
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
 
Iklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegarIklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegar
 
Iklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegarIklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegar
 
Iklan tv yang tidak etis
Iklan tv yang tidak etisIklan tv yang tidak etis
Iklan tv yang tidak etis
 
Hak pekerja
Hak pekerjaHak pekerja
Hak pekerja
 
Tanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaanTanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan
 
Puisi softskill
Puisi softskillPuisi softskill
Puisi softskill
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Surat
SuratSurat
Surat
 
Sikap ilmiah
Sikap ilmiahSikap ilmiah
Sikap ilmiah
 
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiran
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiranCara menghilangkan stres menenangkan pikiran
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiran
 
Kuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerjaKuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerja
 

EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA

  • 1. DIBUAT OLEH : NAMA : ARINI NURMALA SARI NPM : 11210100 KELAS : 2EA21 UNIVERSITAS GUNADARMA 2011
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah “Ekonomi Pembangunan Terhadap Pengangguran di Indonesia” Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas buku ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Pembimbing yang telah membimbing kami. Dalam penyusunan buku ini penulis berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada para pembaca umumnya. Bekasi, 22 N0vember 2011 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 3 C. Tujuan Penelitian 3 D. Manfaat Penelitian 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR A. Pengertian Pengangguran 4 B. Jenis Pengangguran 5 C. Penyebab Pengangguran 6 D. Dampak Pengangguran 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Materi Penelitian 9 B. Teknik Pengumpulan Data 9 C. Teknik Analisis dan Pengumpulan Data 9 BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil 10 B. Pembahasan 10 BAB V KESIMPULAN 14 REFERENSI 15
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengangguran di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan ekonomi di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Masalah pengangguran akan menimbulkan dampak yang negatif bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dampak negatif dari pengangguran adalah kian beragamnya tindakan kriminal, makin banyaknya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan anak dan sebagainya sudah menjadi patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus yang sulit di berantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkan korban-korban sosial yang tidak bernilai. Menurunnya kualitas sumber daya manusia, tidak di hargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korban sosial dari penyakit sosial. Oleh karena itu, persoalan pengangguran ini harus secepatnya di pecahkan dan dicari jalan keluarnya. Namun demikian, perlu disyukuri karena kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dalam satu tahun terakhir atau hingga kuartal pertama tahun 2010 menunjukkan adanya sedikit perbaikan. Hal ini digambarkan dengan adanya peningkatan kelompok penduduk yang bekerja serta menurunnya angka pengangguran. Pada kuartal pertama tahun 2010 jumlah angkatan kerja mencapai 116 juta orang naik 2,26 juta orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya kuartal yang sama tahun 2009 yang sebesar 113,74 juta orang. Sedangkan penduduk yang bekerja juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 107,41 juta orang naik dari kuartal pertama tahun 2009 sebesar 2,92 juta orang yang sebelumnya 104,49 juta orang. Sementara itu, untuk jumlah pengangguran di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 8,59 juta orang atau 7,41 persen dari total angkatan kerja, mengalami penurunan sekitar 670 ribu orang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau kuartal pertama tahun 2009 yang sebesar 8,14 persen.Naiknya jumlah penduduk yang bekerja pada kuartal pertama tahun 2010 ini terutama di sektor jasa kemasyarakatan yakni sebesar 1,62 juta orang (11,52 %) dan di sektor pertanian
  • 5. sebesar 1,22 juta orang (2,92 %). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yakni sektor konsumsi sebesar 11,70 persen dan sektor transportasi sebesar 4,91 persen. Dengan demikian sektor jasa kemasyarakatan, industri dan perdagangan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada kuartal pertama tahun 2010.Penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan. Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari kategori status pekerjaan utamapekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada kuartal pertama tahun 2010 sebanyak 33,74 juta (31,42%) pekerja Indonesia bekerja pada kegiatan/sektor formal ada 73,67 juta orang (68,58%) bekerja pada sektor informal. Dari 107,41 orang yang bekerja pada waktu yang sama, status pekerja utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan yakni mencapai 30,72 juta atau sekitar 28,61 persen, kemudian diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap (buru harian/borongan) sebesar 21,92 juta orang atau 20,41 persen dan berusaha sendiri sejumlah 20,46 juta orang atau 19,05% sedangkan sisanya adalah berusaha dibantu buruh tetap. Penduduk bekerja menurut pendidikan.Jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan, di mana pada kuartal pertama tahun 2009 pekerja yang bekerja dengan tamatan Universitas sebanyak 4,22 juta orang, untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 4,94 juta orang. Sementara untuk tenaga kerja yang bekerja dengan tamatan Diploma 1/11/ III pada kuartal pertama tahun 2009 sebanyak 2,68 juta orang pada kuartal yang sama tahun 2010 naik menjadi 2,89 juta orang sementara untuk pekerja dengan pendidikan terakhir sekolah menengah kejuruan juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2009 sebanyak 7,19 juta orang untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 8,34 juta orang. Sementara pada waktu yang sama, pekerja pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar ke bawah masih tetap tinggi yakni sekitar 55,31 juta orang, sedangkan jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan diploma sekitar 2,69 persen dan pekerja dengan pendidikan sarjana hanya sebesar 4,60 persen.Pemerintah pada tahun 2010 menargetkan angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, untuk memenuhi target tersebut pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5-6 persen dengan pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan bisa menciptakan 2,3 juta lapangan kerja baru. Namun pada waktu yang bersamaan juga akan masuk angkatan kerja baru sekitar 2,1 juta orang. Dengan target pemerintah pada tahun 2010 angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, jika dilihat dari data yang ada di BPS pada kuartal pertama tahun 2010 sudah bisa dikatakan berhasil, sebab menurut data yang ada di mana angka pengangguran hanya sebesar 7,41 persen atau 8,59 juta orang.YanQ menjadi pertanyaan dengan keberhasilan kuartal 1/2010 apakah angka tersebut bisa di pertahankan hingga akhir tahun 2010 !.. , mengingat pada kuartal ketiga merupakan masa-masa lulusan sekolah dan pada waktu yang bersamaan akan menciptakan angkatan kerja baru yang mencapai 2,1 iuta orang. Oleh karena itu, guna menanggulangi lonjakan angkatan kerja baru serta mengurangi angka pengangguran perlu dilakukan sebuah langkah/cara yang kongkrit. Salah satu cara yang realistis dalam jangka pendek yakni dengan memberdayakan sektor informal, padat karya dan menciptakan jiwa
  • 6. kewirausahaan bagi kaum muda sehingga akan bisa menciptakan pengusaha baru, di samping strategi jangka panjang seperti pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah melalui kebijakan desentralisasi. Sektor informal dinilai sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi pereda di tengah pasar global. Namun bukan berarti sektor formal di abaikan. Jika ternyata sektor informal ternyata dapat menjawab sebagian dari masalah pengangguran yang di hadapi bangsa ini, maka sudah waktunya sektor informal didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa digunakan untuk dijadikan modal pengembangan usaha ekonomis produktif bagi pekerja- pekerja informal serta bisa dijadikan modal untuk merintis usaha baru. ( Mn ) Penelitian Biro Pusat Statistik (BPS) membedakan angkatan kerja menjadi penduduk yang bekerja dan penduduk yang mencari pekerjaan atau dapat di sebut sebagai pengangguran terbuka. Pengertian BPS tentang angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) yang bekerja atau punya pekerjaan sementara tidak bekerja dan yang mencari pekerjaaan. Sedangkan yang di maksud bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatannya tidak bekerja maupun mencari kerja. Mereka adalah penduduk dengan kegiatan sekolah, menjurus rumah tangga tanpa mendapat upah dan tidak mampu melakukan kegiatan seperti pension atau cacad jasmani.Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ini sangat boleh jadi masih lebih rendah daripada kenyataan riil yang ada di lapangan. Bisa saja dalam kenyataannya angka pengangguran di Indonesia masih lebih tinggi dari data dan angka resmi itu. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia? 2. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia? 3. Apakah pengangguran mengakibatkan kemiskinan? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarnya pengangguran yang terjadi di Indonesia khususnya Jakarta,masalah dan keadaan pengangguran, serta untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang menimbulkan terjadinya pengangguran dan juga untuk mengetahui bagaiamana sikap pemerintah dalam mengatasi pengangguran. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1.Penulis Karena dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi si penulis mengenai masalah pengangguran yang ada dinegara kita yang semakin tahun semakin meningkat jumlahnya akibat dari beberapa faktor,baik dari dalam maupun dari luar. 2.Masyarakat Masyarakat juga dapat mengetahui penyebab apa saja yang menimbulkan pengangguran serta masyarakat juga dapat bertindak langsung dalam mengatasi masalah pengangguran.
  • 7. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR A. Pengertian pengangguran Pengertian penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana masyarakat tidak bekerja.Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini mencangkup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang di ajukan atau sedang tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup. keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerjasama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan, maka timbullah penggangguran. Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja secara tidak optimal. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam: 1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari pekerjaan atau malas bekerja. 2. Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment) Pengangguran terselubung yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi. Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal. Contoh: Pada sebuah kantor terdapat 10 tenaga administrasi yang menangani pekerjaan yang ada. Padahal dengan jumlah tenaga 6 orang saja semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi kantor tentu merupakan suatu pemborosan. 3. Setengah Menganggur (Under Unemployment) Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil
  • 8. menunggu proyek berikutnya. B. Jenis pengangguran 1. Pengangguran Friksional (Transisional). Pengangguran ini timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah ke daerah lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yangberbeda. Contoh: - Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk sementara menganggur. - Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik 2. Pengangguran Struktural Pengangguran struktural adalah pengangguran akibat keadaan ekonomi. Perubahan struktur ekonomi akhirnya mengalami perubaahana dalam kebutuhan tenaga kerja. Struktur ekonomi agraris berubah menjadi sistem struktur Industri, yang menuntut perubahan keterampilan yang dapat menunjang industri. Beberapa kasus pengangguran struktural terjadi pada 1998, pada saat bangsa Indonesia mengalami krisis moneter. Banyak pekerja pabrik, pegawai bank dan perusahaan- perusahaan serta lembaga-lembaga lainnya yang mengalami kerugian, sehingga dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada tahun tersebut, tingkat pengangguran di Indonesia begitu tinggi. Pengangguran struktural dapat diatasi jika pemerintah melakukan dan mengeluarkan peraturan serta kebijakan yang memihak rakyat. Di samping itu, pengganggur pun harus memperdalam keahlian dan kemampuannya Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian yangmenyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain. Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur. 3. Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural Pengangguran ini terjadi karena adanya gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi atau kemunduran dalam kegiatan ekonomi. Contoh: Di suatu perusahaan ketika sedang maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan. 4. Pengangguran Musiman (Seasonal) Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Contoh: pada musim panen, para petani bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur. 5. Pengangguran Teknologi Pengangguran ini terjadi karena adanya penggunaan alat–alat teknologi yang semakin modern. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi.
  • 9. 6. Pengangguran Politis Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsung atau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank bermasalah sehingga menimbulkan PHK. 7. Pengangguran Deflatoir Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihi kesempatan kerja, maka timbullah pengangguran. Pengangguranatau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatanmas yarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnyakemis kinan dan masalah-masalahsos ial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yangberkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang. 8. Penganggur Voluntary Penganggur voluntary adalah penganggur yang sebenarnya mampu bekerja, namun memilih tidak bekerja karena mempunyai usaha. Misalnya, membuka rental mobil, membuka kos-kosan, dan lain-lain. Penganggur voluntary bisa membuka lapangan pekerjaan untuk penganggur lainnya. C. Penyebab Pengangguran Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain: a. Penduduk yang relatif banyak b. Pendidikan dan keterampilan yang rendah c. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja d. Teknologi yang semakin modern e. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan
  • 10. D. Dampak Pengangguran Pengangguran bisa menimbulkan dampak negatif, yang bukan hanya bagi sang penganggur, namun juga bagi masyarakat di sekitarnya. Pengangguran membawa permasalahan ekonomi suatu keluarga, yang bisa menyebabkan terganggunya kondisi psikis seseorang. Misalnya, terjadi pembunuhan akibat masalah ekonomi, terjadi pencurian dan perampokan akibat masalah ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi masyarakat, kasus anak-anak terkena busung lapar, juga terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan. E. Tujuan Dan Kebijakan Pemerintah Beberapa Tujuan Kebijakan Pemerintah a. Tujuan Bersifat Ekonomi : 1.Menyediakan lowongan pekerjaan dari tahun ke tahun 2.Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat 3.Memperbaiki pembagian pendapatan Tujuan Bersifat sosial dan politik: 1. Kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga, di dalam suatu rumah tangga harus ada yang mempunyai pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya. 2. Menghindari masalah kejahatan, karena semakin tinggi pengangguran maka semakin tinggi kasus kejahatan. 3. Mewujudkan kestabilan politik, dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi masyarakat sering kali melakukan demontrasi dan mengemukakan kritik atas pemimpin pemerintah dan ini dapat menghambat kegiatan ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang terlambat berakibat pangangguran memburuk. b. Kebijakan Pemerintah: 1. Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya. 2. Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun
  • 11. fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia. 3. Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci. 4. Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja. 5. Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah- daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat. 6. Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja. 7. Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. 8. Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja. Tindakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran:  Mengurangi pajak  Mendorong lebih banyak investasi membari subsidi  Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat  Memperbaiki pembagian pendapatan  Menghindari masalah kejahatan, Menambah keterampilan masyarakat
  • 12. BAB III METODE PENELITIAN A. Materi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif . deskriptif adalah salahsatu metode penelitian dengn cara observasi melalui internet dan buku-buku, yang dapat memberikan fakta secara aktual dan kontekstual. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat , waktu, dan kondisi penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, penulis memakai metode observasi dengan membaca, mencatat serta melihat keadaan secara langsung maupun dari pemberitaan media elektronik selain itu penulis juga mendapatkan informasi ini melalui internet. B. Teknik Pengumpulan data Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah: 1) Metode angket atau Kuesioner Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang Ia ketahui. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa Angket adalah suatu cara pengumpulan informasi dengan penyampaian suatu daftar tentang hal-hal yang diteliti. 2) Metode Observasi Yaitu memperlihatkan sesuatu dengan mempergunakan mata. Atau observasi juga disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemusatperhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh indra Tempat pengumpulan bahan (sampah non organik) dari rumah-rumah tetangga dan tempat terdapat sampah non organic. C. Teknik Analisis dan Pengumpulan Data Data dan informasi yang telah di kumpulkan akan diolah dengan beberapa metode analisa data sebagai berikut: 1) Analisa Kualitatif yaitu mengamati.memahami, dan menafsirkan setiap data yang ada kaitannya dengan rumusan masalah. 2) Analisa Deskriptif yaitu setelah data dan informasi terkumpul maka dilanjutkan penyusunan dan penghimpunan dan membahasnya serta menginterprestasikan berdasarkan logika dan teori yang relavan untuk menarik kesimpulan
  • 13. BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Pada 2002: usia kerja (148,730 juta), angkatan kerja (100,779 juta), penduduk yang kerja (91,647 juta), penganggur terbuka (9,132 juta), setengah penganggur terpaksa (28,869 juta), setengah penganggur sukarela tidak diketahui jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telah banyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga 2007 pasti jumlah penggangguran semakin bertambah dan mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi Indonesia. Untuk itu, mengatasi pengangguran dapat dilakukan dengan cara berikut:  Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan.  Bagi individu yang mampu (wiraswasta), membuka usaha baik skala kecil maupun besar. Hal ini mampu memperkecil tingkat pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan baru.  Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah keterampilan, dan meningkatkan pendidikan. Serta perlunya ada Rekomendasi yaitu: 1. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal. 2. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. B. Pembahasan Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah- masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Pengangguran terjadi
  • 14. disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja Masalah pengangguran dan setengah pengangguran tersebut di atas salah satunya dipengaruhi oleh besarnya angkatan kerja. Angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2002 sebesar 100,8 juta orang. Mereka ini didominasi oleh angkatan kerja usia sekolah (15-24 tahun) sebanyak 20,7 juta. Pada sisi lain, 45,33 juta orang hanya berpendidikan SD kebawah, ini berarti bahwa angkatan kerja.di.Indonesia.kualitasnya.masih.rendah. Tanggal 17 Oktober lalu komunitas global baru saja merayakan hari anti kemiskinan se-dunia. Akan tetapi di negeri ini, kemiskinan adalah simbol sosial yang nyaris absolut dan tak terpecahkan. Sejak masa kolonial hingga saat ini, predikat negeri miskin seakan sulit lepas dari bangsa yang potensi kandungan kekayaan alamnya terkenal melimpah. Cerita pilu kemiskinan seakan kian lengkap dengan terjadinya berbagai musibah alam dan bencana buatan: gempa bumi, tsunami, lumpur panas Lapindo, dan kebakaran hutan yang diikuti kabut asap. Kantung- kantung kemiskinan di negeri ini kian hari kian menyebar bak virus ganas, mulai dari lapis masyarakat pedesaan, kaum urban perkotaan, penganggur, hingga ke kampung-kampung nelayan a. Sikap Pemerintah Menangani Lapangan Pekerjaan Sikap Pemerintah pada saat bertambahnya para penganggur dan juga manusia-manusia yang tidak berpendidikan yang menjadi salah satu penyebabnya.seharusnya pemerintah membuka kursus untuk ketermpilan bagi masyarakat. Salah satunya ada dengan meningkatkan peranan Balai Latihan Kerja (BLK) b. Keterampilan yang di sediakan Seperti menjahit, bengkel, tata boga, komputer, dan keterampilan lainnya yang diperlukan oleh hotel, perusahaan motor bahkan instansi pemerintahan daerah setempat. c. Mutu para lulusan BLK Yaitu memiliki keterampilan yang tidak kalah kualitasnya dengan lulusan perguruan tinggi. Buktinya mantan didikan BLK sudah ada yang diminta oleh hotel-hotel ternama, perusahaan garmen, dan instansi pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja. Contohnya, sambungnya, di BLK Jakarta Timur. Dari 60 orang yang menempuh pelatihan kerja di sana, hampir 50 persen diminta beberapa perusahaan untuk menjadi pegawai mereka. d. Disnakertrans bekerja sama Cara lainnya, Disnakertrans juga membina kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk mengadakan pelatihan keterampilan. Saat ini, Disnakertrans telah mengadakan pelatihan kerja sama bengkel dengan Perusahaan Toyota Astra. Dari hasil pelatihan tersebut, Toyota Astra akan melihat peserta didik yang dinilai berkualitas baik lalu diajak bergabung untuk bekerja di perusahaannya
  • 15. e. Mengenai Tingkat Penganguran Terjadi karena Urbanisasi tidak bisa di tekan ini terlihat pada setiap akhir tahun seusai labaran , Jakarta akan menampung masyarakat yang dating dari provinsi lain.Untuk menekan arus urbanisasi, mantan Walikota Jakarta Pusat ini menyatakan perlu kerja sama dengan pemerintah provinsi lain. Dengan azas otonomi daerah, pembangunan di luar Jakarta harus dapat diakselarasikan dengan di ibukota, sehingga tidak ada lagi warga yang berbondong- bondong datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Karena di daerahnya telah memberikan kesempatan pekerjaan yang lebih luas dari ibukota. Ketidak Stabilan angka Pengangguran Salah satunya disebabkan jumlah pencari kerja lebih banyak dari lowongan kerja yang ditawarkan dan penempatan kerja dari pencari kerja yang dianggap memenuhi kriteria yang dipersyaratkan perusahaan-perusahaan. f. Kepedulian Masyarakat Mengapa kita peduli terhadap angka-angka tersebut? Pertama, angkayang kurang akurat tidak akan menghasilkan perumusan kebijakan yang tajam danlangkah-langkah penanganan yang saksama. Kedua, masalah pengangguranberdampak luas terhadap kehidupan sosial dan politik yang pada gilirannya akanmemukul balik kestabilan makro-ekonomi yang telah dicapai dengan susah payah. g. Dampak Negatif dari pengangguran dan Penuntasanya Seperti:beragamnya tindakan kriminal, anak jalanan, pengemis, prostitusi, perdagangan anak, aborsi, pengamen dan sebagainya sudah menjadi patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus kankeryang sulit diberantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkankorban-korban sosial yang tidak ternilai. Menurunnya kualitas sumber daya manusia, tidak dihargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korbansosial dari penyakit sosial ini sudah sangat merusak sendi-sendi kehidupankemanusiaan yang beradab. Karena itu persoalah pengangguran ini harussecepatnya dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya yang terbaik. Tentunya untuk menghilangkan pengangguran dalam situasi kehidupan ekonomi Bangsa yang sedang morat-marit ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tetapi upaya mengurangi pengangguran bukanlah hal yang mustahil. Cara yang realistis dalam jangka pendek mengurangi pengangguran adalah memberdayakan sektor informal, padat karya dll disamping strategi jangka panjang seperti pemerataan wilayah pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan desentralisasi. Sector informal dinilai sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi peredam di tengah pasar global. Namun bukan berarti sektor formal diabaikan. Jika ternyata sektor informal ternyata dapat menjawabi sebagian dari masalah pengangguran yang dihadapi Bangsa kita, maka sudah waktunya sektor informal ini didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa digunakan untuk dijadikan modal pengembangan
  • 16. usaha ekonomis produktif bagi pekerja-pekerja informal. Keterbatasan mereka di dalam pendidikan sangat mudah dijadikan alat komoditas politik untuk melakukan berbagai konflik sosial di tengah masyarakat Pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan dan kemelaratan. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan menjerumuskan sebagaian besar manusia Indonesia ke jurang kemelaratan. Tidak tercapainya pemenuhan kebutuhan ekonomi ini akan menciptakan masalah-masalah social. h. Sebab langsung(direct causes) Ada beberapa sebab langsung(direct causes) terjadinya pengangguran besar-besaran di Indonesia yakni: 1) terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja, 2) Kelangkaan Lapangan Kerja, 3) Pemulangan TKI ke Indonesia, 4) Rasionalisasi karyawan dll. Sebab langsung ini pada saat yang sama menjadi akibat dari sebab-sebab yang lain. PHK disebabkan oleh perusahaan bangkrut. Perusahaan bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet/tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup, kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor(tidak bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi(kemerosotan moral),
  • 17. BAB V KESIMPULAN A. Pengangguran di Indonesia yang telah mencapai puluhan juta orang merupakan suatu masalah yang mendesak yang harus segera dipecahkan karena dampak pengangguran itu akan sangat berbahaya bagi tatanan kehidupan sosial. B. Fakta bahwa berbagai kejahatan sosial sepertipencurian/penodongan/perampokan, pelacuran, jula beli anak, anak jalanan danlain-lain merupakan dampak dari pengangguran. Dilihat dari dampaknya yang luasterhadap tatanan kehidupan sosial, pengangguran telah menjadi kuman penyakitsosial yang relatif cepat menyebar, berbahaya dan beresiko tinggi menghasilkankorban sosial yang pada gilirannya menurunkan kualitas sumber daya manusia,martabat dan harga diri manusia. Karena itulah maka melalui strategi komunikasi pembangunan, kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis mutlak dilakukan agar angka pengangguran dapat ditekan/dikurangi. Dengan kebijakan yang langsung menyentuh permasalahan pengangguran, maka penyebab dari berbagai patologi sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat dikurangi. Berbagai masalah sosial perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini berakar dari kesulitan hidup atau kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan sumber hudup(pekerjaan). C. Pengangguran merupakan problem yang terus menumpuk. Bertambah dari tahun ke tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada makin menyempitnya dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kita punyai. Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih rendahnya arus masuk modal asing, perilaku proteksionis sejumlah negara-negara maju dalam menerima ekspor komoditi, Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih rendahnya arus masuk modal asing (investasi), stabilitas keamanan, perilaku proteksionis (travel warning) sejumlah Negara-negara barat terhadap Indonesia, perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global yang menjadikan krisis pangan didunia, harga minyak dunia naik, pasar global dan berbagai perilaku birokrasi yang kurang kondusif atau cenderung mempersulit bagi pengembangan usaha, serta tekanan kenaikan upah buruh ditengah dunia usaha yang masih lesu. Disamping masalah-masalah tersebut diatas, faktor-faktor seperti kemiskinan, ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.
  • 18. REFERENSI Conyer Diana, 1994. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Studi Kasus di Kupang NTT. Tesis, Pascasarjana UI, 1999. Harian Kompas, 25 Oktober 2003. Harian Kompas, 10 September 2003 Harian Kompas, 27 September 2003. Suarapublika, Novermber 2003. Buku Ekonomi Pembangunan, Prayitno, Hadi . Penerbit Ghalia Indonesia Dok./ Beritajakarta.com10. Kompas Kamis 5 Februari 2009