Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Secara singkat, tingkat pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi pada 2010 meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Faktor-faktor penyebab pengangguran antara lain ketidakseimbangan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja serta struktur lapangan kerja yang tidak seimbang. Dampak pengangguran meliputi berkurangnya pendapatan dan pajak neg
Dokumen ini membahas tentang kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Ia mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, sedangkan pengangguran adalah orang yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab kemiskinan dan pengangguran serta program-program pemerintah untuk mengatasinya seperti padat karya, bantuan tunai, dan koperasi.
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Khairan Luthfi
Paper ini membahas hubungan antara pengangguran dan kemiskinan terhadap perekonomian makro di Indonesia. Topik utama yang dibahas adalah pengertian kemiskinan dan pengangguran, teori yang relevan, hubungan antara kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi serta pengangguran, penyebab masalah kemiskinan dan pengangguran, serta upaya pemberdayaan untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan."
Makalah industri kreatif solusi mengatasi pengangguran terdidik di kalimantan...Bambang Deswantoro
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran terdidik di Kalimantan Barat dan strategi pengembangan industri kreatif untuk mengurangi pengangguran tersebut. Dibahas definisi pengangguran dan pengangguran terdidik, gambaran pengangguran terdidik di Kalbar, faktor yang mempengaruhinya, serta potensi besar industri kreatif di Indonesia dan Kalbar untuk mengurangi pengangguran terdidik."
Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran di Indonesia menjadi semakin serius. Masalah ini di pandang lebih serius lagi bagi mereka yang berusia 15-24 tahun yang kebanyakan mempunyai pendidikan yang lumayan. Karena mereka merasa pendidikan yang sudah mereka dapatkan, ternyata belum dapat menjamin mereka dapat bekerja. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Teks tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi komparatif antara negara berkembang dan maju. Negara berkembang umumnya memiliki standar hidup dan produktivitas yang lebih rendah, tingkat modal manusia yang lebih rendah, dan tingkat ketimpangan serta kemiskinan yang lebih tinggi dibanding negara maju. Teks tersebut juga menjelaskan berbagai indikator untuk mengukur tingkat pembangunan suatu negara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Secara singkat, tingkat pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi pada 2010 meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Faktor-faktor penyebab pengangguran antara lain ketidakseimbangan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja serta struktur lapangan kerja yang tidak seimbang. Dampak pengangguran meliputi berkurangnya pendapatan dan pajak neg
Dokumen ini membahas tentang kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Ia mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, sedangkan pengangguran adalah orang yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab kemiskinan dan pengangguran serta program-program pemerintah untuk mengatasinya seperti padat karya, bantuan tunai, dan koperasi.
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Khairan Luthfi
Paper ini membahas hubungan antara pengangguran dan kemiskinan terhadap perekonomian makro di Indonesia. Topik utama yang dibahas adalah pengertian kemiskinan dan pengangguran, teori yang relevan, hubungan antara kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi serta pengangguran, penyebab masalah kemiskinan dan pengangguran, serta upaya pemberdayaan untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan."
Makalah industri kreatif solusi mengatasi pengangguran terdidik di kalimantan...Bambang Deswantoro
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran terdidik di Kalimantan Barat dan strategi pengembangan industri kreatif untuk mengurangi pengangguran tersebut. Dibahas definisi pengangguran dan pengangguran terdidik, gambaran pengangguran terdidik di Kalbar, faktor yang mempengaruhinya, serta potensi besar industri kreatif di Indonesia dan Kalbar untuk mengurangi pengangguran terdidik."
Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran di Indonesia menjadi semakin serius. Masalah ini di pandang lebih serius lagi bagi mereka yang berusia 15-24 tahun yang kebanyakan mempunyai pendidikan yang lumayan. Karena mereka merasa pendidikan yang sudah mereka dapatkan, ternyata belum dapat menjamin mereka dapat bekerja. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Teks tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi komparatif antara negara berkembang dan maju. Negara berkembang umumnya memiliki standar hidup dan produktivitas yang lebih rendah, tingkat modal manusia yang lebih rendah, dan tingkat ketimpangan serta kemiskinan yang lebih tinggi dibanding negara maju. Teks tersebut juga menjelaskan berbagai indikator untuk mengukur tingkat pembangunan suatu negara.
Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan dan kesenjangan ekonomi di Indonesia, termasuk perkembangan jumlah penduduk miskin, tingkat kemiskinan di berbagai daerah, upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan, serta potensi ekonomi Indonesia.
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi kemiskinan dan ekonomi di Indonesia. Secara ringkas:
1. Kemiskinan diukur berdasarkan kemampuan memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan dan non-makanan. Jumlah penduduk miskin di Indonesia masih tinggi meskipun menurun.
2. Indeks keparahan kemiskinan meningkat, menunjukkan kesenjangan dan daya beli penduduk miskin menurun. Kemiskinan di pe
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)Suhanda Handa
Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan dan kesenjangan pendapatan. Kemiskinan dijelaskan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan perumahan. Kemiskinan disebabkan oleh ketidakmerataan distribusi pendapatan dan kurangnya akses terhadap pendidikan serta pekerjaan. Dokumen ini juga membahas beberapa jenis kemiskinan seperti kemiskinan absolut, relatif
Dokumen ini membahas tentang kondisi ekonomi Indonesia dan dampaknya terhadap bidang kesehatan. Krisis ekonomi 1997 menyebabkan penurunan pendapatan dan peningkatan jumlah penduduk miskin, berdampak negatif pada status gizi dan kesehatan masyarakat. Masalah gizi kurang dan kematian ibu serta balita masih tinggi akibat faktor kemiskinan, pendidikan, dan ketersediaan layanan kesehatan yang belum memadai
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia. Secara singkat, pengangguran terjadi karena jumlah pencari kerja melebihi jumlah lapangan pekerjaan. Pengangguran memiliki berbagai macam dan penyebab, serta berdampak negatif terhadap ekonomi dan masyarakat. Pemerintah berupaya mengatasinya dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian pengangguran, jenis-jenis pengangguran, penyebab pengangguran, tingkat pengangguran di Indonesia, dampak pengangguran terhadap ekonomi, dan upaya pemerintah dalam menanggulangi pengangguran.
Makalah ini membahas tentang pengangguran di Indonesia dan peran kewirausahaan dalam menguranginya. Pengangguran di Indonesia dipengaruhi oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi dan ketidaksesuaian antara jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja. Kewirausahaan dapat menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru melalui bisnis-bisnis kecil yang dijalankan oleh wirausaha.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan faktor-faktor penyebab kemiskinan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kemiskinan dapat didefinisikan secara absolut, relatif, dan kultural, serta dapat diukur melalui indikator seperti akses terhadap kebutuhan dasar, pendidikan, dan kesehatan. Dampak kemiskinan meliputi pengangguran, kekerasan
Dokumen tersebut membahas definisi kemiskinan, teori-teori kemiskinan, faktor-faktor penyebab kemiskinan, dampak kemiskinan, dan strategi pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan seperti pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan, pendidikan, dan kesehatan."
Pengangguran terbuka dan terselubung kini jauh lebih banyak menimbulkan dampak negatif yang berat dan kronis bagi tenaga kerja di negara-negara berkembang.
Makalah ini membahas tentang pengangguran di Indonesia, mencakup laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, jenis-jenis pengangguran seperti pengangguran normal, siklikal, struktural dan teknologi, serta program-program pemerintah untuk mengurangi pengangguran seperti pemberdayaan sosial dan masyarakat.
Makalah ini membahas tentang pengangguran di Indonesia. Pertama, memberikan pengertian pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari kerja. Kedua, menjelaskan sebab-sebab pengangguran seperti ketidakseimbangan pertumbuhan angkatan kerja dan lapangan kerja serta macam-macam pengangguran. Ketiga, membahas program-program pemerintah untuk mengurangi pengangguran seperti pelatihan kerja dan penc
Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan dan kesenjangan ekonomi di Indonesia, termasuk perkembangan jumlah penduduk miskin, tingkat kemiskinan di berbagai daerah, upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan, serta potensi ekonomi Indonesia.
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi kemiskinan dan ekonomi di Indonesia. Secara ringkas:
1. Kemiskinan diukur berdasarkan kemampuan memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan dan non-makanan. Jumlah penduduk miskin di Indonesia masih tinggi meskipun menurun.
2. Indeks keparahan kemiskinan meningkat, menunjukkan kesenjangan dan daya beli penduduk miskin menurun. Kemiskinan di pe
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)Suhanda Handa
Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan dan kesenjangan pendapatan. Kemiskinan dijelaskan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan perumahan. Kemiskinan disebabkan oleh ketidakmerataan distribusi pendapatan dan kurangnya akses terhadap pendidikan serta pekerjaan. Dokumen ini juga membahas beberapa jenis kemiskinan seperti kemiskinan absolut, relatif
Dokumen ini membahas tentang kondisi ekonomi Indonesia dan dampaknya terhadap bidang kesehatan. Krisis ekonomi 1997 menyebabkan penurunan pendapatan dan peningkatan jumlah penduduk miskin, berdampak negatif pada status gizi dan kesehatan masyarakat. Masalah gizi kurang dan kematian ibu serta balita masih tinggi akibat faktor kemiskinan, pendidikan, dan ketersediaan layanan kesehatan yang belum memadai
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia. Secara singkat, pengangguran terjadi karena jumlah pencari kerja melebihi jumlah lapangan pekerjaan. Pengangguran memiliki berbagai macam dan penyebab, serta berdampak negatif terhadap ekonomi dan masyarakat. Pemerintah berupaya mengatasinya dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian pengangguran, jenis-jenis pengangguran, penyebab pengangguran, tingkat pengangguran di Indonesia, dampak pengangguran terhadap ekonomi, dan upaya pemerintah dalam menanggulangi pengangguran.
Makalah ini membahas tentang pengangguran di Indonesia dan peran kewirausahaan dalam menguranginya. Pengangguran di Indonesia dipengaruhi oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi dan ketidaksesuaian antara jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja. Kewirausahaan dapat menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru melalui bisnis-bisnis kecil yang dijalankan oleh wirausaha.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan faktor-faktor penyebab kemiskinan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kemiskinan dapat didefinisikan secara absolut, relatif, dan kultural, serta dapat diukur melalui indikator seperti akses terhadap kebutuhan dasar, pendidikan, dan kesehatan. Dampak kemiskinan meliputi pengangguran, kekerasan
Dokumen tersebut membahas definisi kemiskinan, teori-teori kemiskinan, faktor-faktor penyebab kemiskinan, dampak kemiskinan, dan strategi pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan seperti pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan, pendidikan, dan kesehatan."
Pengangguran terbuka dan terselubung kini jauh lebih banyak menimbulkan dampak negatif yang berat dan kronis bagi tenaga kerja di negara-negara berkembang.
Makalah ini membahas tentang pengangguran di Indonesia, mencakup laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, jenis-jenis pengangguran seperti pengangguran normal, siklikal, struktural dan teknologi, serta program-program pemerintah untuk mengurangi pengangguran seperti pemberdayaan sosial dan masyarakat.
Makalah ini membahas tentang pengangguran di Indonesia. Pertama, memberikan pengertian pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari kerja. Kedua, menjelaskan sebab-sebab pengangguran seperti ketidakseimbangan pertumbuhan angkatan kerja dan lapangan kerja serta macam-macam pengangguran. Ketiga, membahas program-program pemerintah untuk mengurangi pengangguran seperti pelatihan kerja dan penc
Makalah ini membahas tentang ketenagakerjaan, pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran di Indonesia. Topik utama yang dibahas meliputi definisi ketenagakerjaan, klasifikasi tenaga kerja, kesempatan kerja, masalah ketenagakerjaan, tujuan pembangunan ekonomi, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dan penyebab tingginya pengangguran di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia dalam 3 kalimat. Pertama, mendefinisikan pengangguran sebagai kondisi dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan. Kedua, menjelaskan beberapa penyebab terjadinya pengangguran di Indonesia seperti ketidakcocokan antara jumlah pencari kerja dan lapangan kerja. Ketiga, menyatakan bahwa meski menurun, tingkat pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi terutama
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sumber daya manusia, faktor-faktor yang mempengaruhi perekrutan tenaga kerja, dan metode-metode yang digunakan dalam perekrutan termasuk kendala-kendalanya. Dokumen tersebut juga membahas tentang pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk bersaing dalam era globalisasi.
Makalah ini membahas tentang masalah pengangguran di Indonesia. Pengangguran didefinisikan sebagai orang yang siap bekerja tetapi tidak memiliki pekerjaan. Faktor-faktor penyebab pengangguran antara lain kesenjangan antara jumlah pencari kerja dan kesempatan kerja, PHK massal, dan keterbatasan sumber daya alam. Makalah ini juga membahas jenis-jenis pengangguran seperti terselubung, setengah menganggur, dan
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0SMK Negeri 6 Malang
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang problematika pendidikan kejuruan di Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
2. Beberapa permasalahan yang dihadapi meliputi tingginya pengangguran lulusan SMK, kurikulum dan proses pembelajaran yang kurang sesuai dengan tuntutan zaman, serta perlunya peningkatan mutu tenaga kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang ketentakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi. Secara garis besar, dibahas mengenai definisi kesempatan kerja, hubungan antara jumlah penduduk dan tenaga kerja, pengangguran, serta upaya peningkatan mutu tenaga kerja untuk mendukung pembangunan ekonomi.
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul SitiCholifa
Desa Sentul terletak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Laporan ini menggambarkan profil Desa Sentul, termasuk kondisi geografis, demografi, dan organisasi pemerintahan desa. Program KKN UNUSIDA BERDAYA berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan sosialisasi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
Laporan kkn 2021 ella nur f c24180013_akuntansi2018EllaNurFadhila
Laporan ini membahas profil Desa Penatarsewu sebagai lokasi pelaksanaan KKN. Desa ini terletak di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo dengan luas wilayah 252,90 Ha dan jumlah penduduk 3217 jiwa yang bermata pencaharian terutama nelayan, petani, dan UMKM.
This document summarizes the activities of Arini Nurmala Sari on her birthday. She woke up early to pray, then helped her mother with household chores like cooking, cleaning, and doing laundry. Her mother gave her brownies to celebrate. In the afternoon, her father brought home milk to celebrate her birthday. That evening, the family gathered and laughed together before bedtime. The next day, she received a perfume gift from her brother, who knew it was her favorite. She expressed gratitude to her family and friends for remembering and celebrating her birthday.
The applicant provides details about their background, education, and work experience when asked to tell about themselves. They learned valuable lessons from past mentors and leaders. As part of a team, they enjoyed activities like soccer and marching band that required collaboration. They are comfortable both working independently and as part of a team. The applicant believes their strengths, such as their ability to work with different people and complete projects ahead of schedule, will help their performance. Their biggest weakness is organization but they have implemented time management strategies. To handle stress, they visit the gym daily, and when angry they step back to thoughtfully consider situations before acting.
This document discusses five different styles for formatting English business letters:
1. Indented style, where the address and paragraphs are indented and the date is on the top left.
2. Full block style, where all text is left-aligned from the margin and the date is top right.
3. Modified block style, where the letterhead, date, closing, and signature are right-aligned and other text is left-aligned.
4. Semi block style, where paragraphs are indented like style 1 but other text is straight and the date is right-aligned.
5. Hanging style, which is similar to semi block but paragraphs are early indented and the signature is left-aligned.
This document discusses the different tenses in English grammar. It outlines 8 tenses forms for both the present and past, including:
1) Simple present/past tense
2) Present/past continuous tense
3) Present/past perfect tense
4) Present/past perfect continuous tense
5) Present/past future tense
6) Present/past future continuous tense
7) Present/past future perfect tense
8) Present/past future perfect continuous tense
For each tense, it provides examples of formation (e.g. using helping verbs like "have" or "be") and sample sentences.
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis iklan dan dimensi etisnya. Ringkasannya adalah bahwa iklan memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi produk ke konsumen, namun harus dilakukan secara etis dengan memberikan informasi yang benar dan tidak menipu. Iklan juga tidak boleh memanipulasi atau merongrong kebebasan konsumen.
Iklan minuman penyegar ditayangkan di televisi dinilai tidak etis karena menampilkan model pria hanya memakai celana dalam. Iklan ini sering ditayangkan di siang hari ketika anak-anak menonton televisi.
Dokumen tersebut membahas tentang iklan televisi yang melanggar etika berdasarkan aturan Etika Pariwara Indonesia (EPI). Beberapa iklan seperti Head & Shoulders, E-Juss Anggur, dan iklan politik Megawati-Prabowo ditolak karena dianggap melanggar aturan EPI seperti penggunaan bahasa superlatif dan peniruan iklan pesaing. Stasiun televisi Trans TV menolak iklan Megawati-Prabowo karena dianggap tidak etis dan tidak
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis. Ia menjelaskan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kontribusi perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan dengan meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positifnya terhadap pemangku kepentingan. Dokumen tersebut juga membahas berbagai pandangan mengenai keadilan seperti keadilan
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan teori-teori etika yang terkait, seperti etika deontologi, etika teleologi, dan etika utilitarianisme. Dibahas pula prinsip-prinsip etika bisnis seperti prinsip kejujuran, keadilan, dan saling menguntungkan.
Makalah ini membahas tentang kebudayaan Jawa Tengah yang kaya akan warisan sejarah berupa candi, sastra, seni, dan adat istiadat. Kebudayaan Jawa Tengah berkembang di sekitar Sungai Bengawan Solo dan mencakup berbagai wilayah budaya seperti Negarigung, Banyumasan, dan Pesisiran. Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini Indonesia Indah digunakan untuk memperkenalkan potensi budaya dan alam provinsi ini,
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan Jawa Tengah yang kaya akan warisan sejarah berupa candi, sastra, seni, dan adat istiadat. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa karena banyaknya kerajaan yang berdiri disana pada masa lampau. Kebudayaan Jawa Tengah meliputi berbagai wilayah budaya seperti Negarigung, Banyumasan, dan Pesisiran yang memiliki ciri khas masing-m
Dokumen ini menjelaskan sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang peneliti agar proses dan hasil penelitiannya baik. Sikap-sikap tersebut antara lain mampu membedakan fakta dan opini, berani dan santun dalam berargumentasi, memiliki keingintahuan untuk terus belajar, peduli lingkungan, berpendapat secara ilmiah dan kritis, berani mengusulkan perbaikan dan bertanggung jawab, mampu bekerja sama,
Dokumen tersebut memberikan tips untuk menghilangkan stres dan menenangkan pikiran, termasuk mengidentifikasi sumber stres, belajar mengatakan tidak, mengelola jadwal waktu dengan baik, menghindari tekanan pikiran dan emosi, memberikan waktu untuk diri sendiri, bergaul dengan orang positif, pola makan sehat, mendengarkan musik, olahraga, tidur cukup, tertawa, meditasi, pernapasan perut, yoga, pijat
Dokumen tersebut memberikan tips bagi mahasiswa yang ingin kuliah sambil bekerja. Beberapa tips yang diberikan antara lain mempersiapkan diri secara mental dan finansial, mencari dukungan dari lingkungan kerja dan keluarga, serta bijak membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan. Resiko kuliah sambil bekerja dapat diatasi dengan memilih pekerjaan yang fleksibel dan terus memprioritaskan pendidikan.
EKONOMI PEMBANGUNAN TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA
1. DIBUAT OLEH :
NAMA : ARINI NURMALA SARI
NPM : 11210100
KELAS : 2EA21
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
penulisan ilmiah “Ekonomi Pembangunan Terhadap Pengangguran di Indonesia”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas buku ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih kepada Pembimbing yang telah membimbing kami.
Dalam penyusunan buku ini penulis berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri maupun kepada para pembaca umumnya.
Bekasi, 22 N0vember
2011
Penyusun
3. DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR
A. Pengertian Pengangguran 4
B. Jenis Pengangguran 5
C. Penyebab Pengangguran 6
D. Dampak Pengangguran 7
BAB III METODE PENELITIAN
A. Materi Penelitian 9
B. Teknik Pengumpulan Data 9
C. Teknik Analisis dan Pengumpulan Data 9
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil 10
B. Pembahasan 10
BAB V KESIMPULAN 14
REFERENSI 15
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengangguran di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan
ekonomi di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan
masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi
pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan
di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukan bahwa
pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang
lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah
pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai
dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari
kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan
kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat
inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
Masalah pengangguran akan menimbulkan dampak yang negatif bagi kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Dampak negatif dari pengangguran adalah kian beragamnya
tindakan kriminal, makin banyaknya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan
anak dan sebagainya sudah menjadi patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang
menyebar bagaikan virus yang sulit di berantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan
menghasilkan korban-korban sosial yang tidak bernilai. Menurunnya kualitas sumber daya
manusia, tidak di hargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korban sosial
dari penyakit sosial. Oleh karena itu, persoalan pengangguran ini harus secepatnya di
pecahkan dan dicari jalan keluarnya. Namun demikian, perlu disyukuri karena kondisi
ketenagakerjaan di Indonesia dalam satu tahun terakhir atau hingga kuartal pertama tahun
2010 menunjukkan adanya sedikit perbaikan. Hal ini digambarkan dengan adanya
peningkatan kelompok penduduk yang bekerja serta menurunnya angka pengangguran. Pada
kuartal pertama tahun 2010 jumlah angkatan kerja mencapai 116 juta orang naik 2,26 juta
orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya kuartal yang sama tahun 2009 yang sebesar
113,74 juta orang. Sedangkan penduduk yang bekerja juga terjadi peningkatan, pada kuartal
pertama tahun 2010 mencapai 107,41 juta orang naik dari kuartal pertama tahun 2009 sebesar
2,92 juta orang yang sebelumnya 104,49 juta orang. Sementara itu, untuk jumlah
pengangguran di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 8,59 juta orang atau
7,41 persen dari total angkatan kerja, mengalami penurunan sekitar 670 ribu orang jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau kuartal pertama tahun 2009 yang sebesar 8,14
persen.Naiknya jumlah penduduk yang bekerja pada kuartal pertama tahun 2010 ini terutama
di sektor jasa kemasyarakatan yakni sebesar 1,62 juta orang (11,52 %) dan di sektor pertanian
5. sebesar 1,22 juta orang (2,92 %). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yakni sektor
konsumsi sebesar 11,70 persen dan sektor transportasi sebesar 4,91 persen. Dengan demikian
sektor jasa kemasyarakatan, industri dan perdagangan menjadi penyumbang terbesar
penyerapan tenaga kerja pada kuartal pertama tahun 2010.Penduduk yang bekerja menurut
status pekerjaan.
Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat
diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari kategori status pekerjaan utamapekerja
formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori
buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik pada kuartal pertama tahun 2010 sebanyak 33,74 juta (31,42%) pekerja Indonesia
bekerja pada kegiatan/sektor formal ada 73,67 juta orang (68,58%) bekerja pada sektor
informal. Dari 107,41 orang yang bekerja pada waktu yang sama, status pekerja utama yang
terbanyak sebagai buruh/karyawan yakni mencapai 30,72 juta atau sekitar 28,61 persen,
kemudian diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap (buru harian/borongan) sebesar 21,92
juta orang atau 20,41 persen dan berusaha sendiri sejumlah 20,46 juta orang atau 19,05%
sedangkan sisanya adalah berusaha dibantu buruh tetap.
Penduduk bekerja menurut pendidikan.Jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan
tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan, di mana
pada kuartal pertama tahun 2009 pekerja yang bekerja dengan tamatan Universitas sebanyak
4,22 juta orang, untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 4,94 juta orang.
Sementara untuk tenaga kerja yang bekerja dengan tamatan Diploma 1/11/ III pada kuartal
pertama tahun 2009 sebanyak 2,68 juta orang pada kuartal yang sama tahun 2010 naik
menjadi 2,89 juta orang sementara untuk pekerja dengan pendidikan terakhir sekolah
menengah kejuruan juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2009 sebanyak 7,19
juta orang untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 8,34 juta orang.
Sementara pada waktu yang sama, pekerja pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar ke bawah
masih tetap tinggi yakni sekitar 55,31 juta orang, sedangkan jumlah pekerja dengan
pendidikan tinggi masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan diploma sekitar 2,69 persen
dan pekerja dengan pendidikan sarjana hanya sebesar 4,60 persen.Pemerintah pada tahun
2010 menargetkan angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, untuk memenuhi
target tersebut pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5-6 persen
dengan pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan bisa menciptakan 2,3 juta lapangan kerja
baru. Namun pada waktu yang bersamaan juga akan masuk angkatan kerja baru sekitar 2,1
juta orang.
Dengan target pemerintah pada tahun 2010 angka pengangguran di Indonesia menjadi 8
persen, jika dilihat dari data yang ada di BPS pada kuartal pertama tahun 2010 sudah bisa
dikatakan berhasil, sebab menurut data yang ada di mana angka pengangguran hanya sebesar
7,41 persen atau 8,59 juta orang.YanQ menjadi pertanyaan dengan keberhasilan kuartal
1/2010 apakah angka tersebut bisa di pertahankan hingga akhir tahun 2010 !.. , mengingat
pada kuartal ketiga merupakan masa-masa lulusan sekolah dan pada waktu yang bersamaan
akan menciptakan angkatan kerja baru yang mencapai 2,1 iuta orang. Oleh karena itu, guna
menanggulangi lonjakan angkatan kerja baru serta mengurangi angka pengangguran perlu
dilakukan sebuah langkah/cara yang kongkrit. Salah satu cara yang realistis dalam jangka
pendek yakni dengan memberdayakan sektor informal, padat karya dan menciptakan jiwa
6. kewirausahaan bagi kaum muda sehingga akan bisa menciptakan pengusaha baru, di samping
strategi jangka panjang seperti pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah melalui
kebijakan desentralisasi. Sektor informal dinilai sangat membantu menyerap orang-orang
yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi pereda di tengah pasar global. Namun bukan
berarti sektor formal di abaikan. Jika ternyata sektor informal ternyata dapat menjawab
sebagian dari masalah pengangguran yang di hadapi bangsa ini, maka sudah waktunya sektor
informal didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa
digunakan untuk dijadikan modal pengembangan usaha ekonomis produktif bagi pekerja-
pekerja informal serta bisa dijadikan modal untuk merintis usaha baru. ( Mn ) Penelitian Biro
Pusat Statistik (BPS) membedakan angkatan kerja menjadi penduduk yang bekerja dan
penduduk yang mencari pekerjaan atau dapat di sebut sebagai pengangguran terbuka.
Pengertian BPS tentang angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) yang
bekerja atau punya pekerjaan sementara tidak bekerja dan yang mencari pekerjaaan.
Sedangkan yang di maksud bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang
kegiatannya tidak bekerja maupun mencari kerja. Mereka adalah penduduk dengan kegiatan
sekolah, menjurus rumah tangga tanpa mendapat upah dan tidak mampu melakukan kegiatan
seperti pension atau cacad jasmani.Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
ini sangat boleh jadi masih lebih rendah daripada kenyataan riil yang ada di lapangan. Bisa
saja dalam kenyataannya angka pengangguran di Indonesia masih lebih tinggi dari data dan
angka resmi itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia?
2. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia?
3. Apakah pengangguran mengakibatkan kemiskinan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarnya pengangguran yang
terjadi di Indonesia khususnya Jakarta,masalah dan keadaan pengangguran, serta untuk
mengetahui factor-faktor apa saja yang menimbulkan terjadinya pengangguran dan juga
untuk mengetahui bagaiamana sikap pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.Penulis
Karena dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi si penulis
mengenai masalah pengangguran yang ada dinegara kita yang semakin tahun semakin
meningkat jumlahnya akibat dari beberapa faktor,baik dari dalam maupun dari luar.
2.Masyarakat
Masyarakat juga dapat mengetahui penyebab apa saja yang menimbulkan pengangguran serta
masyarakat juga dapat bertindak langsung dalam mengatasi masalah pengangguran.
7. BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR
A. Pengertian pengangguran
Pengertian penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana masyarakat tidak
bekerja.Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu
seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini mencangkup
mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang di ajukan atau sedang
tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk
dirinya walaupun dia sanggup.
keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerjasama dengan besarnya
angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada
kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih
kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan
pekerjaan, maka timbullah penggangguran.
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja
secara tidak optimal. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengangguran dapat
dibedakan menjadi tiga macam:
1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai
pekerjaan. Pengangguran ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari
pekerjaan atau malas bekerja.
2. Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment)
Pengangguran terselubung yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya
tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja
tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi.
Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak sesuai
dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal.
Contoh:
Pada sebuah kantor terdapat 10 tenaga administrasi yang menangani pekerjaan yang
ada. Padahal dengan jumlah tenaga 6 orang saja semua pekerjaan dapat terselesaikan
dengan baik. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi kantor
tentu merupakan suatu pemborosan.
3. Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja
setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam
seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang buruh bangunan yang telah
menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil
8. menunggu proyek berikutnya.
B. Jenis pengangguran
1. Pengangguran Friksional (Transisional).
Pengangguran ini timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah ke daerah
lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup
yangberbeda.
Contoh:
- Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk sementara
menganggur.
- Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran akibat keadaan ekonomi. Perubahan
struktur ekonomi akhirnya mengalami perubaahana dalam kebutuhan tenaga kerja.
Struktur ekonomi agraris berubah menjadi sistem struktur Industri, yang menuntut
perubahan keterampilan yang dapat menunjang industri.
Beberapa kasus pengangguran struktural terjadi pada 1998, pada saat bangsa Indonesia
mengalami krisis moneter. Banyak pekerja pabrik, pegawai bank dan perusahaan-
perusahaan serta lembaga-lembaga lainnya yang mengalami kerugian, sehingga
dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada tahun tersebut, tingkat
pengangguran di Indonesia begitu tinggi.
Pengangguran struktural dapat diatasi jika pemerintah melakukan dan mengeluarkan
peraturan serta kebijakan yang memihak rakyat. Di samping itu, pengganggur pun
harus memperdalam keahlian dan kemampuannya
Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian
yangmenyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain. Contoh: Suatu daerah yang
tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan
menganggur.
3. Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural
Pengangguran ini terjadi karena adanya gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi
atau kemunduran dalam kegiatan ekonomi. Contoh: Di suatu perusahaan ketika sedang
maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya
merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan.
4. Pengangguran Musiman (Seasonal)
Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Contoh: pada musim
panen, para petani bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.
5. Pengangguran Teknologi
Pengangguran ini terjadi karena adanya penggunaan alat–alat teknologi yang semakin
modern. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai
penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak
bekerja lagi.
9. 6. Pengangguran Politis
Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsung
atau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank bermasalah
sehingga menimbulkan PHK.
7. Pengangguran Deflatoir
Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan
dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihi
kesempatan kerja, maka timbullah pengangguran.
Pengangguranatau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatanmas yarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnyakemis kinan dan masalah-masalahsos ial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya
yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran
yangberkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya
GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti
Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak
orang.
8. Penganggur Voluntary
Penganggur voluntary adalah penganggur yang sebenarnya mampu bekerja, namun
memilih tidak bekerja karena mempunyai usaha. Misalnya, membuka rental mobil,
membuka kos-kosan, dan lain-lain. Penganggur voluntary bisa membuka lapangan
pekerjaan untuk penganggur lainnya.
C. Penyebab Pengangguran
Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain:
a. Penduduk yang relatif banyak
b. Pendidikan dan keterampilan yang rendah
c. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
d. Teknologi yang semakin modern
e. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan
10. D. Dampak Pengangguran
Pengangguran bisa menimbulkan dampak negatif, yang bukan hanya bagi sang penganggur,
namun juga bagi masyarakat di sekitarnya. Pengangguran membawa permasalahan ekonomi
suatu keluarga, yang bisa menyebabkan terganggunya kondisi psikis seseorang.
Misalnya, terjadi pembunuhan akibat masalah ekonomi, terjadi pencurian dan perampokan
akibat masalah ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi masyarakat, kasus anak-anak
terkena busung lapar, juga terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya
demonstrasi dan perebutan kekuasaan.
E. Tujuan Dan Kebijakan Pemerintah
Beberapa Tujuan Kebijakan Pemerintah
a. Tujuan Bersifat Ekonomi :
1.Menyediakan lowongan pekerjaan dari tahun ke tahun
2.Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
3.Memperbaiki pembagian pendapatan
Tujuan Bersifat sosial dan politik:
1. Kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga, di dalam suatu rumah tangga
harus ada yang mempunyai pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya.
2. Menghindari masalah kejahatan, karena semakin tinggi pengangguran maka
semakin tinggi kasus kejahatan.
3. Mewujudkan kestabilan politik, dalam perekonomian yang tingkat
penganggurannya tinggi masyarakat sering kali melakukan demontrasi dan
mengemukakan kritik atas pemimpin pemerintah dan ini dapat menghambat
kegiatan ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang terlambat
berakibat pangangguran memburuk.
b. Kebijakan Pemerintah:
1. Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa
kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis
dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar.
Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing
di bidangnya.Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan
usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah
yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan
peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
2. Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan,
khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun
11. fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para
penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya
potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber
daya alam, sumber daya manusia.
3. Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur.
Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun
lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat
perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
4. Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak
jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun
Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan
sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan
lapangan kerja.
5. Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-
daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi
keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor
untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan
kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
6. Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan
usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut
maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena
pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau
Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan
baku berupa pelat baja.
7. Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu
seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan
tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat
dan Daerah.
8. Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas).
Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang
berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan
perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
Tindakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran:
Mengurangi pajak
Mendorong lebih banyak investasi membari subsidi
Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
Memperbaiki pembagian pendapatan
Menghindari masalah kejahatan, Menambah keterampilan masyarakat
12. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Materi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif . deskriptif adalah salahsatu metode penelitian
dengn cara observasi melalui internet dan buku-buku, yang dapat memberikan fakta secara
aktual dan kontekstual. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat , waktu, dan kondisi
penelitian.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memakai metode observasi dengan membaca,
mencatat serta melihat keadaan secara langsung maupun dari pemberitaan media elektronik
selain itu penulis juga mendapatkan informasi ini melalui internet.
B. Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah:
1) Metode angket atau Kuesioner
Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang Ia ketahui. Dari
pengertian diatas dapat diketahui bahwa Angket adalah suatu cara pengumpulan
informasi dengan penyampaian suatu daftar tentang hal-hal yang diteliti.
2) Metode Observasi
Yaitu memperlihatkan sesuatu dengan mempergunakan mata. Atau observasi juga
disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemusatperhatian terhadap sesuatu objek
dengan menggunakan seluruh indra
Tempat pengumpulan bahan (sampah non organik) dari rumah-rumah tetangga dan
tempat terdapat sampah non organic.
C. Teknik Analisis dan Pengumpulan Data
Data dan informasi yang telah di kumpulkan akan diolah dengan beberapa metode analisa
data sebagai berikut:
1) Analisa Kualitatif yaitu mengamati.memahami, dan menafsirkan setiap data yang ada
kaitannya dengan rumusan masalah.
2) Analisa Deskriptif yaitu setelah data dan informasi terkumpul maka dilanjutkan
penyusunan dan penghimpunan dan membahasnya serta menginterprestasikan
berdasarkan logika dan teori yang relavan untuk menarik kesimpulan
13. BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil
Pada 2002: usia kerja (148,730 juta), angkatan kerja (100,779 juta), penduduk yang kerja
(91,647 juta), penganggur terbuka (9,132 juta), setengah penganggur terpaksa (28,869 juta),
setengah penganggur sukarela tidak diketahui jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telah
banyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga 2007 pasti jumlah penggangguran
semakin bertambah dan mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi
Indonesia.
Untuk itu, mengatasi pengangguran dapat dilakukan dengan cara berikut:
Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan.
Bagi individu yang mampu (wiraswasta), membuka usaha baik skala kecil maupun
besar. Hal ini mampu memperkecil tingkat pengangguran dan membuka lapangan
pekerjaan baru.
Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah
keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.
Serta perlunya ada Rekomendasi yaitu:
1. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan
pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan
sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal.
2. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada
masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi
kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan.
B. Pembahasan
Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu,
yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau
bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam
mencari kerja tersebut.
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah- masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Pengangguran terjadi
14. disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari
jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain
itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja Masalah
pengangguran dan setengah pengangguran tersebut di atas salah satunya dipengaruhi oleh
besarnya angkatan kerja. Angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2002 sebesar 100,8 juta
orang. Mereka ini didominasi oleh angkatan kerja usia sekolah (15-24 tahun) sebanyak 20,7
juta. Pada sisi lain, 45,33 juta orang hanya berpendidikan SD kebawah, ini berarti bahwa
angkatan kerja.di.Indonesia.kualitasnya.masih.rendah. Tanggal 17 Oktober lalu komunitas
global baru saja merayakan hari anti kemiskinan se-dunia. Akan tetapi di negeri ini,
kemiskinan adalah simbol sosial yang nyaris absolut dan tak terpecahkan. Sejak masa
kolonial hingga saat ini, predikat negeri miskin seakan sulit lepas dari bangsa yang potensi
kandungan kekayaan alamnya terkenal melimpah. Cerita pilu kemiskinan seakan kian
lengkap dengan terjadinya berbagai musibah alam dan bencana buatan: gempa bumi,
tsunami, lumpur panas Lapindo, dan kebakaran hutan yang diikuti kabut asap. Kantung-
kantung kemiskinan di negeri ini kian hari kian menyebar bak virus ganas, mulai dari lapis
masyarakat pedesaan, kaum urban perkotaan, penganggur, hingga ke kampung-kampung
nelayan
a. Sikap Pemerintah
Menangani Lapangan Pekerjaan
Sikap Pemerintah pada saat bertambahnya para penganggur dan juga manusia-manusia yang
tidak berpendidikan yang menjadi salah satu penyebabnya.seharusnya pemerintah membuka
kursus untuk ketermpilan bagi masyarakat. Salah satunya ada dengan meningkatkan peranan
Balai Latihan Kerja (BLK)
b. Keterampilan yang di sediakan
Seperti menjahit, bengkel, tata boga, komputer, dan keterampilan lainnya yang diperlukan
oleh hotel, perusahaan motor bahkan instansi pemerintahan daerah setempat.
c. Mutu para lulusan BLK
Yaitu memiliki keterampilan yang tidak kalah kualitasnya dengan lulusan perguruan tinggi.
Buktinya mantan didikan BLK sudah ada yang diminta oleh hotel-hotel ternama, perusahaan
garmen, dan instansi pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja. Contohnya, sambungnya,
di BLK Jakarta Timur. Dari 60 orang yang menempuh pelatihan kerja di sana, hampir 50
persen diminta beberapa perusahaan untuk menjadi pegawai mereka.
d. Disnakertrans bekerja sama
Cara lainnya, Disnakertrans juga membina kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk
mengadakan pelatihan keterampilan. Saat ini, Disnakertrans telah mengadakan pelatihan
kerja sama bengkel dengan Perusahaan Toyota Astra. Dari hasil pelatihan tersebut, Toyota
Astra akan melihat peserta didik yang dinilai berkualitas baik lalu diajak bergabung untuk
bekerja di perusahaannya
15. e. Mengenai Tingkat Penganguran
Terjadi karena Urbanisasi tidak bisa di tekan ini terlihat pada setiap akhir tahun seusai
labaran , Jakarta akan menampung masyarakat yang dating dari provinsi lain.Untuk menekan
arus urbanisasi, mantan Walikota Jakarta Pusat ini menyatakan perlu kerja sama dengan
pemerintah provinsi lain. Dengan azas otonomi daerah, pembangunan di luar Jakarta harus
dapat diakselarasikan dengan di ibukota, sehingga tidak ada lagi warga yang berbondong-
bondong datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Karena di daerahnya telah memberikan
kesempatan pekerjaan yang lebih luas dari ibukota.
Ketidak Stabilan angka Pengangguran
Salah satunya disebabkan jumlah pencari kerja lebih banyak dari lowongan kerja yang
ditawarkan dan penempatan kerja dari pencari kerja yang dianggap memenuhi kriteria yang
dipersyaratkan perusahaan-perusahaan.
f. Kepedulian Masyarakat
Mengapa kita peduli terhadap angka-angka tersebut?
Pertama, angkayang kurang akurat tidak akan menghasilkan perumusan kebijakan yang tajam
danlangkah-langkah penanganan yang saksama.
Kedua, masalah pengangguranberdampak luas terhadap kehidupan sosial dan politik yang
pada gilirannya akanmemukul balik kestabilan makro-ekonomi yang telah dicapai dengan
susah payah.
g. Dampak Negatif dari pengangguran dan Penuntasanya
Seperti:beragamnya tindakan kriminal, anak jalanan, pengemis,
prostitusi, perdagangan anak, aborsi, pengamen dan sebagainya sudah menjadi
patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus kankeryang sulit
diberantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkankorban-korban sosial yang
tidak ternilai. Menurunnya kualitas sumber daya
manusia, tidak dihargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korbansosial
dari penyakit sosial ini sudah sangat merusak sendi-sendi kehidupankemanusiaan yang
beradab. Karena itu persoalah pengangguran ini harussecepatnya dipecahkan dan dicarikan
jalan keluarnya yang terbaik. Tentunya untuk menghilangkan pengangguran dalam situasi
kehidupan ekonomi Bangsa yang sedang morat-marit ini adalah sesuatu yang tidak mungkin.
Tetapi upaya mengurangi pengangguran bukanlah hal yang mustahil.
Cara yang realistis dalam jangka pendek mengurangi pengangguran adalah memberdayakan
sektor informal, padat karya dll disamping strategi jangka panjang seperti pemerataan
wilayah pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan desentralisasi. Sector informal dinilai
sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi
peredam di tengah pasar global. Namun bukan berarti sektor formal diabaikan. Jika ternyata
sektor informal ternyata dapat menjawabi sebagian dari masalah pengangguran yang dihadapi
Bangsa kita, maka sudah waktunya sektor informal ini didukung oleh pemerintah dengan
menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa digunakan untuk dijadikan modal pengembangan
16. usaha ekonomis produktif bagi pekerja-pekerja informal.
Keterbatasan mereka di dalam pendidikan sangat mudah dijadikan alat
komoditas politik untuk melakukan berbagai konflik sosial di tengah masyarakat
Pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan dan kemelaratan.
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan
menjerumuskan sebagaian besar manusia Indonesia ke jurang kemelaratan. Tidak tercapainya
pemenuhan kebutuhan ekonomi ini akan menciptakan masalah-masalah social.
h. Sebab langsung(direct causes)
Ada beberapa sebab langsung(direct causes) terjadinya
pengangguran besar-besaran di Indonesia yakni:
1) terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja,
2) Kelangkaan Lapangan Kerja,
3) Pemulangan TKI ke Indonesia,
4) Rasionalisasi karyawan dll.
Sebab langsung ini pada saat yang sama menjadi akibat dari sebab-sebab yang lain. PHK
disebabkan oleh perusahaan bangkrut. Perusahaan bangkrut disebabkan oleh karena kredit
macet/tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis
ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis
moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh
rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup,
kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga negara
dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor(tidak bersih). Masih
bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi(kemerosotan moral),
17. BAB V
KESIMPULAN
A. Pengangguran di Indonesia yang telah mencapai puluhan juta orang
merupakan suatu masalah yang mendesak yang harus segera dipecahkan karena
dampak pengangguran itu akan sangat berbahaya bagi tatanan kehidupan sosial.
B. Fakta bahwa berbagai kejahatan sosial sepertipencurian/penodongan/perampokan,
pelacuran, jula beli anak, anak jalanan danlain-lain merupakan dampak dari
pengangguran. Dilihat dari dampaknya yang luasterhadap tatanan kehidupan sosial,
pengangguran telah menjadi kuman penyakitsosial yang relatif cepat menyebar,
berbahaya dan beresiko tinggi menghasilkankorban sosial yang pada gilirannya
menurunkan kualitas sumber daya manusia,martabat dan harga diri manusia. Karena
itulah maka melalui strategi komunikasi
pembangunan, kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
mutlak dilakukan agar angka pengangguran dapat ditekan/dikurangi.
Dengan kebijakan yang langsung menyentuh permasalahan pengangguran,
maka penyebab dari berbagai patologi sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat
dikurangi. Berbagai masalah sosial perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini
berakar dari kesulitan hidup atau kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan
sumber hudup(pekerjaan).
C. Pengangguran merupakan problem yang terus menumpuk. Bertambah dari tahun ke
tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada makin menyempitnya
dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kita
punyai.
Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih
rendahnya arus masuk modal asing, perilaku proteksionis sejumlah negara-negara
maju dalam menerima ekspor komoditi, Beberapa masalah lain yang juga
berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih rendahnya arus masuk modal
asing (investasi), stabilitas keamanan, perilaku proteksionis (travel warning) sejumlah
Negara-negara barat terhadap Indonesia, perubahan iklim yang menyebabkan
pemanasan global yang menjadikan krisis pangan didunia, harga minyak dunia naik,
pasar global dan berbagai perilaku birokrasi yang kurang kondusif atau cenderung
mempersulit bagi pengembangan usaha, serta tekanan kenaikan upah buruh ditengah
dunia usaha yang masih lesu.
Disamping masalah-masalah tersebut diatas, faktor-faktor seperti kemiskinan,
ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik
juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia.
Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan
(Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa
masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga
memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.
18. REFERENSI
Conyer Diana, 1994. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga. Yogyakarta :
Gajah Mada University Press.
Studi Kasus di Kupang NTT. Tesis, Pascasarjana UI, 1999.
Harian Kompas, 25 Oktober 2003.
Harian Kompas, 10 September 2003
Harian Kompas, 27 September 2003.
Suarapublika, Novermber 2003.
Buku Ekonomi Pembangunan, Prayitno, Hadi . Penerbit Ghalia Indonesia
Dok./ Beritajakarta.com10. Kompas Kamis 5 Februari 2009