SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
EKOLOGI
Oleh:
Tina Yulistania
PENGERTIAN EKOLOGI
Pengertian Ekologi :
 Interaksi → Organisme + Organisme → Interaksi biotik
 Interaksi → Organisme + Lingkungan → Interaksi abiotik
Mempengaruhi
kepadatan (densitas) atau
kerapatan populasi pada
suatu area
Kerapatan populasi =
Jumlah organisme (individu)
per satuan luas area
(umumnya meter persegi)
Hierarki dan Komponen Ekologi
Hierarki dalam ekologi :
1.Organisme/Individu
2.Populasi
3.Komunitas
4.Ekosistem
5.Bioma
6.Biosfer
Komponen Ekologi :
Biotik :
1. Produsen
2. Konsumen
3. Dekomposer
4. Scavenger
5. Detritifor
Abiotik :
Sinar matahari, angin, air, suhu,
tanah, nutrien, kelembaban,
ketinggian, gangguan periodik.
Skala Ekologi
BIOMA :
1. Bioma Terestrial
2. Bioma Akuatik
BIOMA TERESTRIAL
30N
Tropic of
Cancer
Equator
Tropic of
Capricorn
30S
Key
Tropical forest
Savanna
Desert
Chaparral
Temperate grassland
Temperate broadleaf forest
Coniferous forest
Tundra
High mountains
Polar ice
Figure 50.19
Hutan Hujan Tropis
(Tropical Rain Forest)
 Curah hujan melebihi 230
cm/tahun, dan suhu rata-rata 25-
29o
C.
 Tanah umunya dangkal dan miskin
hara karena banyak dari nutrien
yang tercuci oleh hujan deras.
 Tidak ada daun yang kaya lapisan
serasah, dimana daun jatuh cepat
membusuk dan nutrisi kembali ke
vegetasi.
 Lokasi → terletak di ekuator
( latitude = 0)
 Gerakan yang terus menerus dari
tabel air sering meninggalkan
besi dan aluminium oksida,
sehingga menciptkan lapisan
merah (red layer) pada lantai
hutan.
 Kanopi yang dibentuk oleh pohon
sangat rapat, sehingg penetrasi
cahaya ke tanah sedikit.
 Memiliki hewan yang bervariasi
mulai dari insekta, amfibia,
mamalia (namun tidak umum),
meskipun monyet menjadi
herbivor yang penting.
TROPICAL FOREST
Hutan Hujan Temperata
 Suhu yang sedikit lebih dingin,
5-25oC, dan musim dingin yang
ringan, tapi curah hujan
melimpah, biasanya melebihi
200 cm/tahun.
 Kondensasi air dari kabut padat
pesisir menambah curah hujan
normal.
 Lokasi → daerah bioma ini
kecil, yang terdiri dari strip tipis
disepanjang pantai barat laut
Amerika utara, British
Columbia, dan Tongas
(tenggara Alaska).
Plant life → jenis tumbuhan
dominan, terutama di Amerika
utara, terdiri dari pohon
cemara besar (evergreen
trees), seperti western
Hemlock, Douglas fir, dan
Sitkan spruce.
Anima life → kaya dalam spesies
seperti mule-deer, rusa, tupai,
dan banyak burung seperti
jays dan nuthatche. Karena
kelembaban dan suhu yang
bersifat moderat, reptil dan
amfibi juga melimpah.
Hutan Konifer Temperata
 Suhu rata-rata dibawah 5oC
dan di bawah titik beku
dalam waktu yang panjang.
 Curah hujan ; 40-70
cm/tahun (biasanya dalam
bentuk salju).
 Tanah miskin hara, karena
daun jarum yang jatuh
membusuk begitu lambat
dalam suhu dingin yang
dilapisi “taiga”.
 Tumbuhan di dominasi oleh
tumbuhan konifer.
 Reptil dan amfibi sangat
jarang. Serangga sangat
periodik, serta mamalia
berupa serigala, beruang,
berang-berang, dan tupai.
 Musim tumbuh biasanya
kurang dari 100 hari/tahun.
Padang Rumput Tropis (savanna)
 Suhu rata-rata 24-29 oC
dengan curah hujan
rendah / musiman 70-130
cm/tahun.
 Tumbuhan  hamparan
rumput mendominasi,
dan tumbuhan seperti
Akasia dan Palm.
 Hewan  merupakan
tempat karnivor besar
dan predator terlihat
jelas. Mamalia herbivor
harus bermigrasi untuk
mencari air dan rumput
yang lebih hijau.
 Pengaruh manusia :
agrikultur dan
overstocking.
Padang Rumput Temperata
 Suhu di musim dingin -
10oC dan musim panas
mencapai 30oC.
 Curah hujan tahunan 25-
100 cm/tahun.
 Api yang diinisiasi petir
sering membatasi
perkembangan pohon.
 Tumbuhan  kebakaran
akan mencegah
pembentukan semak,
berkayu dan pohon.
 Rumput tumbuh sangat
subur karena nutrien yang
kaya dari tanah.
 Hewan  kerbau, kijang,
kuda liar dan kanguru.
Hot Desert (Gurun Kering)
 Suhu di bawah titik beku di
malam hari, dan 50oC pada
siang hari.
 Curah hujan kurang dari 30
cm/tahun.
 Tumbuhan  ada 3
bentuk tumbuhan
disesuaikan dengan
kelembaban gurun :
annual, sukulen, dan
semak gurun.
 Biasanya spesies tidak
mentolerir suhu beku, dan
tumbuhan annual
menghindari kekeringan
dengan tumbuh hanya saat
musim hujan.
 Hewan  kadal dan ular
adalah predator penting,
banyak insekta mempunyai
eksoskeleton kitin yang
keras.
Cold Desert (Gurun Dingin)
 Pada musim kemarau,
suhu dapat menjadi tinggi
sekitar 21-26oC. Pada
musim dingin mencapai -
2oC sampai 4oC.
 Curah hujan 25
cm/tahun, seringb dalam
bentuk salju.
 Hewan  semut,
burung, dan hewan
pengerat.
 Tumbuhan  Banyak
tumbuhan bertubuh kecil
15-120 cm. Tumbuhan
sukulen tidak ada.
 Banyak tumbuhan
desidus (gugur) dab
berduri.
TUNDRA
 Sangat dingin dan kering
untuk pertumbuhan
tumbuhan.
 Presipitasi 25 cm/tahun.
 Suhu musim panas 3-12
oC dan musim dingin -32
oC,.
 Terdapat “permafrost”.
 Tumbuhan  lumut
kerak, semak, rumput
yang tumbuh sesekali.
 Hewan  Burung
(shorebird), lembu,
karibou, rusa, kelinci,
predator (seperti rubah,
burung hantu salju, dan
beruang kutub).
BIOMA AKUATIK
Stratifikasi Vertikal
Bioma Akuatik
Bioma Laut
Bioma Air Tawar (Danau)
Pengelompokan Danau
Bioma Terumbu Karang
Teknik Demografi dan Pola Populasi
Ada dua karakteristik penting dalam populasi manapun :
1. Kepadatan (density) populasi
2. Jarak antar-individu (Penyebaran/dispersion) → pola jarak antara individu
di dalam batas geografis populasi.
Untuk mengkuantifikasi kepadatan populasi dari suatu organisme maka
digunakan suatu teknik yang disebut Teknik Demografi.
Contoh teknik demografi :
1. Quadran dan Line transect
2. Mist Net
3. Pitfall Trap
4. Life Trap
5. Mark Recapture Technique (MRT)
POLA PENYEBARAN POPULASI
Patch-patch dalam
lingkungan
Pola penyebaran
Mempengaruhi
Clumped Uniform
Random
Stilling et al., 2012
Tabel Kehidupan, Kurva
Kelulushidupan dan Demografi
• A. Tabel Kehidupan
Manfaat tabel Kehidupan :
1. Menyediakan data jumlah
individu yag hidup dalam kelas
umur yang berbeda.
2. Menentukan tingkat
kelulushidupan, kelahiran serta
tingkat kematian pada usia
tertentu.
3. Dapat digunakan terbatas hanya
untuk spesies yang hidup
singkat.
Kurva Kelulushidupan
• 1.Apa yang dimaksud
dengan kurva
ketahanan hidup
(survivorship curve)?
• 2. Ada berapa tipe
kurva ketahanan
hidup?
MODELPERTUMBUHANPOPULASI
1. Model Eksponensial
 Dalam lingkungan ideal dan tidak terbatas, tidak ada batasan pada
kemampuan organisme untuk memgambil energi, tumbuh,
bereproduksi, kecuali keterbatasan fisiologis.
 Populasi akan meningkat jika terjadi kelhiran (natalitas) dan imigrasi,
sedangkan akan menurun jiak terjadi kematian (mortalitas) dan
emigrasi.
 Potensi biotik merupakan kemampuan populasi tumbuh membentuk
kurva eksponensial. Potensi biotik menunjukkan laju pertumbuhan
teoritis yang tidak sesuai kenyataan di alam. Hal ini dikarenakan, tidak
ada populasi manapun yang dapat tumbuh secara eksponensial.
Pertumbuhan eksponensial mengasumsikan sumber daya yang tidak
terbatas.
 Perumbuhan populasi Nol (ZPG), yaitu terjadi ketika angka kelahiran
dan angka kematian per kapita adalah sama
Kurva “J” untuk Pertumbuhan
Eksponensial
ΔN/Δt = B-D
ΔN  perubahan ukuran populasi
Δt M interval waktu
B  jumlah absolut kelahiran
dalam populasi selama
interval waktu itu (B = b.N)
D  jumlah absolut kematian
(D= d.N)
D  angka kematian per kapita
B  angka kelahiran per kapita
N  ukuran populasi
• Next → Model Eksponensial :
 Laju pertumbuhan populasi yang maksimum, disebut
juga laju peningkatan instrinsik (rmax). Peningkatan
populasi pada rmax disebut pertumbuhan populasi
eksponensial, dan dijelaskan dengan persamaan :
• ΔN/Δt = B-D = r. N
• dN/dt = r.N
• dN/dt = rmax . N
2. Model Logistik
- Daya tampung (carrying capasity), yaitu ukuran
populasi maksimum yang dapat ditampung oleh
suatu lingkungan tertentu tanpa ada
pertumbuhan/penurunan populasi selama
periode tertentu. (simbol “K”).
- Keterbatasan energi mungkin merupakan
penentu yang paling umum dari faktor K.
Next → Model Logistik
 Model logistik pertumbuhan populasi menghasilkan
suatu kurva pertumbuhan sigmoid (berbentuk S),
ketika N diplot.
 Individu-individu baru ditambahkan paling cepat pada
populasi dengan jumlah intermediet, juga disertai
dengan banyak sekali ruang dan sumber daya lain
yang tersedia dalam lingkungan tersebut.
 Karena laju pertumbuhan populasi berubah seiring
dengan kepadatan organisme yang ada saat ini dalam
populasi tersebut, model logistik dikatakan menjadi
bergantung pada kepadatan.
Eksponensial vs. Logistik
FAKTOR-FAKTOR PEMBATAS POPULASI
 Dalam pertumbuhan populasi terbatas, suatu faktor yang
bergantung pada kepadatan ( density dependent factor) adalah
faktor yang memperkuat peningkatan ukuran populasi. Secara
umum, faktor yang bergantung pada kepadatan yang membatasi
suatu populasi dapat dikatakan menentukan daya tampung, atau K,
lingkungan.
 Faktor yang tidak bergantung pada kepadatan ( density
independent factor) tidak berhubungan dengan ukuran populasi,
fakto-faktor tersebut mempengaruhi presentase individu yang
sama tanpa memperhitungkan kepadatan populasi. Faktor ini
berhubungan dengan cuaca dan iklim, bencana alam dll.
Strategi Sejarah Kehidupan
 Ahli ekologi populasi, Martin Cody berpendapat bahwa kepadatan
populasi yang tinggi, seleksi alam akan lebih menyukai adaptasi
yang organismenya dapat bertahan hidup dan bereproduksi
dengan sedikit sumberdaya.
 Populasi terseleksi K (K-selected population) yang juga disebut
populasi kesetimbangan (equilibrium population), adalah populasi
yang cenderung akan hidup pada kepadatan populasi yang
mendekati batas sumberdayanya.
 Populasi terseleksi-r (r-selected population), yang juga disebut
populasi opertunistik, kemungkinan besar akan ditemukan dalam
lingkungan yang bervariasi, dimana kepadatan berubah-ubah.
Atau dalam habitat terbuka dimana individu kemungkinan besar
menghadapi sedikit persaingan.
Strategi hidup-r Strategi hidup-K
EKOLOGI KOMUNITAS
1. Interaksi Spesies
2. Gangguan dan Suksesi
1. Interaksi Spesies
A. KOMPETISI DAN KONSISTENSI
Beberapa tipe kompetisi yang ditemukan di alam :
1. Kompetisi intraspesifik, yaitu kompetisi yang terjadi diantara
individu dalam spesies yang sama.
2. Kompetisi interspesifik, yaitu kompetisi yang terjadi diantara
individu yang berbeda spesies.
3. Kompetisi Ekploitasi, yaitu organisme bersaing secara tidak langsung
melalui konsumsi sumberdaya yang terbatas, dengan masing-masing
memperoleh sebanyak yang ia dapatkan. Kompetisi ini terjadi karena
penggunaan sumberdaya yang sama.
4. Kompetisi interferensi, yaitu individu berinteraksi satu sama lain
dengan kekuatan fisik atau intimidasi. Seringkali hal ini didefinikan
sebagai perilaku agresif yang terkait dengan teritori.
Next → Kompetisi
Eksklusif Kompetitif
 A.J Lotka dan V. Voltera memodifikasi model logistik
pertumbuhan populasi untuk memasukkan pengaruh kompetisi
antar-spesies. Mereka memperkirakan bahwa dua spesies
dengan kebutuhan yang sama tidak dapat hidup berdampingan
dalam komunitas yang sama: satu spesies akan lebih efisien
dalam memanen sumberdaya dan bereproduksi, yang akan
mendorong spesies lain ke arah kepunahan lokal.
 Pada percobaan yang dilakukan G.F Gause tentang pengaruh
kompetisi antarspesies diantara populasi dua protozoa yang
berkerabat dekat, yaitu Paramaecium aurelia dan P. caudatum,
ketika kedua spesies tersebut ditumbuhkan dalam biakan
terpisah, dengan kondisi konstan dan dengan penambahan
jumlah bakteri yang konstan, masing-masing populasi
Paramaecium itu tumbuh sampai kemudian mendatar pada
suatu titik. (LIHAT GAMBAR DI CAMPBELL)
Contoh lain Kompetisi

RELUNG EKOLOGI
 Relung ekologi (ecological niche) adalah jumlah total semua
penggunaan sumber daya biotik dan abiotik oleh organisme dalam
habitatnya. Jika habitat suatu organisme adalah alamatnya, maka relung
adalah pekerjaannya (Eugene Odum). Dengan kata lain, relung adalah
peranan ekologis dari suatu organisme.
 Contoh : Relung populasi kadal adalah kisaran suhu toleransinya, ukuran
pohon ia bertengger, ukuran dan jenis serangga yang dimakan, serta
aktivitas hariannya.
 Relung fundamental ( Fundamental niche), mengacu pada kumpulan
sumberdaya yang secara teoritis mampu digunakan oleh suatu populasi
yang terlibat dalam jaring-jaring interaksi dengan populasi spesies lain,
dan pembatas biologis seperti kompetisi, predasi atau ketidakhadiran
beberapa sumber daya, dapat memaksa populasi tersbut hanya
menggunakan relung fundamentalnya.
 Sumber daya yang sesungguhnya digunakan oleh suatu populasi secara
kolektif disebut relung realisasi (Realized niche).
Catatan :
• Kompetisi lebih
sering terjadi dalam
“Guild” (Serikat), yaitu
kelompok spesies yang
memakan sumberdaya
yang sama dan dengan
cara yang sama.
Sumber : Stilling, 2012
B. Fasilitasi (Fasilititation)
1. Mutualisme
Mutualisme mengisyaratkan evolusi adaptasi pada kedua spesies yang
terlibat, karena perubahan dalam salah satu spesies kemungkinan
besar mempengaruhi daya tahan dan reproduksi spesies lain.
Jenis-jenis Mutualisme :
- Mutualisme obligat → dimana tidak ada spesies yang dapat hidup
tanpa spesies yang lain. Contoh : Lichen, merupakan campuran yang
tidak terpisah dari jamur dan alga
- Mutualisme fakultatif → dimana interaksi yang menguntungkan tidak
penting untuk kelangsungan hidup dan reproduksi kedua spesies.
Contoh : Kerbau dengan burung jalak.
- Mutualisme dispersif, termasuk tumbuhan dan polinator yang
menyebarkan serbuk sari mereka, dan tumbuhan pemakan buah yang
menyebarkan benih.
Next → Mutualisme :
• Mutualisme defensif, sering melibatkan hewan
yang mempertahankan tumbuhan atau herbivora.
• Mutualisme berbasis sumber daya → melibatkan
peningkatan akuisisi sumberdaya untuk kedua
spesies.
Meskipun banyak bunga yang diserbuki oleh
beragam hewan, sementara yang lain hanya
diserbuki oleh polinatir tertentu. Namun pada
gilirannya, ketika beberapa polinatir mengunjungi
berbagai bunga, yang lain mengunjungi bunga dari
satu tanaman tertentu. Spesialisasi ini dihasilkan
dari koevolusi, yang disebut Pollination Syndrome.
2. Komensalisme
Komensalisme sesungguhnya hanya
menguntungkan salah satu dari spesies yang
terlibat, sementara spesies lain netral.
Hubungan +/0
Keuntungan komensalisme = mutualisme →
peningkatan akses ke makanan,
perlindungan dari musuh, dan peningkatan
kemampuan menyebar.
Next → Komensalisme :
Ahli ekologi telah mengadopsi 4 istilah tambahan untuk
mendeskripsikan jenis komensalisme :
Inquilisme → terjadi ketika satu speis menggunakan spesies
kedua untuk tinggal. Contoh : tumbuhan epifit.
Phoresy → terjadi ketika organisme menggunakan organisme
kedua untuk transportasi. Contoh : tungau bunga yang hidup
diantara bunga dalam nostril dari Kolibri → untuk sementara
sebelum ia mati.
Metabiosis → suatu organisme menggunkan sesuatu yang
dihasilkan oleh organisme pertama, biasanya setelah
organisme mati. Contoh : Kelomang menggunakan kerang
siput untuk perlindungan.
Palatable plant → dapat memperoleh perlindungan terhadap
herbivor melalui asosiasi dengan tumbuhan Unpalatable.
Fenomena ini disebut “Associational Resistance”.
C. Predasi
Adapasi hewan terhadap predator :
1. Pewarnaan aposematik → yaitu mekanisme pertahanan hewan
dengan pertahanan kimiawi yang efektif dan seringkali berwana
sangat cerah, sebagai peringatan bagi pemangsa. Contoh :
Gurita bercincin biru yang sangat beracun, dimana cincin birunya
berwarna warni mengembang dan berkontraksi sebagai signal
peringatan bagi musuh.
2. Pewarnaa Cryptic → merupakan aspek kamuflase, pembauran
dari suatu organisme dengan latar belakang habitatnya.
Pewarnaan ini bertujuan untuk menghindari deteksi oleh
predator.
3. Mimikri Batesian, suatu spesies yang dapat dimakan atau yang
tidak berbahaya meniru model yang tidak dapat dimakan atau
berbahaya. Contoh : Larva Hawkmoth akan menggembungkan
kepala dan toraksnya ketika diganggu, seperti seekor ular
berbisa.
Next → Predasi :
4. Mimikri Mullerian → dua atau lebih spesies yang berwarna
aposematik yang tidak dapat dimakan saling meniru satu sama
lain.
5. Predator satiation (Mengenyangkan predator) → dimana individu
dalam spesies memuaskan predator dan dengan demikian
memungkinkan beberapa keturunan untuk bertahan hidup.
6. Mimikri Agresif → dimana predator meniru model yang tidak
berbahaya, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan
mangsa. Contoh : “Crab spider” kadang-kadang meniru warna
bunga dan duduk ditengah bunga, menunggu untuk mengkap
polinator yang lewat, yaitu lebah.
Herbivory
Merupakan mekanisme pertahanan tumbuhan terhadap
predator.
Misalnya :
1. Pertahanan mekanis → duri, silika, rambut-rambut
lengket.
2. Pertahanan kimiawi → metabolit sekunder
3. Mutualisme dengan agen defensiv → Akasia dengan
semut.
4. Peniruan semiokimia → Ekdisodteroid memimik
hormon molting serangga.
SUKSESI DAN
STABILISASI
Komunitas Stabil (Stable
Community)
Stabilitas  kecenderungan
komunitas untuk
mempertahankan suatu
kesetimbangan
Setimbang  kondisi yang
relatif konstan dalam
menanggapi gangguan
(disturbance)
KONSEP :
RESISTANCE DAN
RESILIENCE
Gangguan (Disturbance)
Jenis/ Tipe Gangguan :
1. Gangguan primer  Letusan gunung
berapi, tanah longsor, bajir,
pe,bentukan bukit, drainase danau,
tsunami.
2. Gangguan sekunder  Api, badai,
pemukiman
Suksesi
Berdasarkan kondisi kelembaban :
1. Xerarch
2. Hydrarch
Berdasarkan ada/tidak adanya vegetasi :
1. Suksesi primer
2. Suksesi sekunder
Tahapan Suksesi :
1.Initial Condition
2.Disturbance
3.Colonization
4.Recovery
5.Competition
6.Succession
7.Climax
Kecepatan Suksesi
1. Luas komunitas asal yang rusak karena
gangguan
2. Jenis tumbuhan yang terdapat pada
daerah yang terganggu
3. Kehadiran pemencar biji
4. Iklim
5. Jenis substrat baru yang terbentuk
6. Sifat-sifat tumbuhan yang ada disekitar
tempat terjadinya suksesi
FOOD WEBS AND
ENERGY FLOW
FOOD CHAINS
FOOD WEBS
ECOLOGICAL PYRAMIDS
BIOMASS
PRODUCTION
Produktivitas Primer (GPP
dan NPP)
Produktivitas Sekunder
SIKLUS
BIOGEOKIMIA
SIKLUS FOSFOR
SIKLUS KARBON
SIKLUS NITROGEN
SIKLUS SULFUR
SIKLUS AIR

More Related Content

What's hot

Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi LingkunganRukmana Suharta
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)Muhammad Taqwan
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasfahmi_barry
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Nanda Reda
 
Sejarah ekologi
Sejarah ekologiSejarah ekologi
Sejarah ekologichandsu
 
Sistem informasi kesehatan di indonesia
Sistem informasi kesehatan di indonesiaSistem informasi kesehatan di indonesia
Sistem informasi kesehatan di indonesiatongjul
 
KONVERSI SATUAN.pptx
KONVERSI SATUAN.pptxKONVERSI SATUAN.pptx
KONVERSI SATUAN.pptxNovi394214
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahHotnida D'kanda
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Thonce Thesia
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalNurul Afdal Haris
 

What's hot (20)

Siklus Karbon
Siklus KarbonSiklus Karbon
Siklus Karbon
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
 
Ppt ekosistem
Ppt ekosistemPpt ekosistem
Ppt ekosistem
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
 
Sejarah ekologi
Sejarah ekologiSejarah ekologi
Sejarah ekologi
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
PPT Karbohidrat
PPT KarbohidratPPT Karbohidrat
PPT Karbohidrat
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
 
Sistem informasi kesehatan di indonesia
Sistem informasi kesehatan di indonesiaSistem informasi kesehatan di indonesia
Sistem informasi kesehatan di indonesia
 
KONVERSI SATUAN.pptx
KONVERSI SATUAN.pptxKONVERSI SATUAN.pptx
KONVERSI SATUAN.pptx
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
 
Makalah urbanisasi
Makalah urbanisasiMakalah urbanisasi
Makalah urbanisasi
 
Biologi SMA - Ekologi
Biologi SMA - EkologiBiologi SMA - Ekologi
Biologi SMA - Ekologi
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
 
Ppt global warming
Ppt global warmingPpt global warming
Ppt global warming
 

Similar to Ekologi Kelas XI.pptx

Similar to Ekologi Kelas XI.pptx (20)

Masalah Keanekaragaman hayati
Masalah Keanekaragaman hayatiMasalah Keanekaragaman hayati
Masalah Keanekaragaman hayati
 
PPT EKTUM TITA UTAMI
PPT EKTUM TITA UTAMIPPT EKTUM TITA UTAMI
PPT EKTUM TITA UTAMI
 
Densitas Populasi_ekologi hewan (1).pptx
Densitas Populasi_ekologi hewan (1).pptxDensitas Populasi_ekologi hewan (1).pptx
Densitas Populasi_ekologi hewan (1).pptx
 
Kerusakan pelestarian lingkungan
Kerusakan pelestarian lingkunganKerusakan pelestarian lingkungan
Kerusakan pelestarian lingkungan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
1 Pendahuluan Ekologi Hewan.pptx
1 Pendahuluan Ekologi Hewan.pptx1 Pendahuluan Ekologi Hewan.pptx
1 Pendahuluan Ekologi Hewan.pptx
 
3. hewan dan lingkungan
3. hewan dan lingkungan3. hewan dan lingkungan
3. hewan dan lingkungan
 
Makhluk hidup dalam ekosistem alami
Makhluk hidup dalam ekosistem alamiMakhluk hidup dalam ekosistem alami
Makhluk hidup dalam ekosistem alami
 
Ekologi1 populasi
Ekologi1 populasiEkologi1 populasi
Ekologi1 populasi
 
Ekologi1 populasi
Ekologi1 populasiEkologi1 populasi
Ekologi1 populasi
 
Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem Bab 3. populasi dalam ekosistem
Bab 3. populasi dalam ekosistem
 
Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5
 
Group 9 ekosistem
Group 9 ekosistemGroup 9 ekosistem
Group 9 ekosistem
 
Syasrida fransiska
Syasrida fransiskaSyasrida fransiska
Syasrida fransiska
 
Syasrida fransiska
Syasrida fransiskaSyasrida fransiska
Syasrida fransiska
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ekologi pertumbuhan populasi lingkungan.
Ekologi pertumbuhan populasi lingkungan.Ekologi pertumbuhan populasi lingkungan.
Ekologi pertumbuhan populasi lingkungan.
 
Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
Syasridafransiska 140501223505-phpapp01Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
Syasridafransiska 140501223505-phpapp01
 
Konservasi alam
Konservasi alamKonservasi alam
Konservasi alam
 
DASAR DISTRIBUSI_KELIMPAHAN Terbaru.pptx
DASAR DISTRIBUSI_KELIMPAHAN Terbaru.pptxDASAR DISTRIBUSI_KELIMPAHAN Terbaru.pptx
DASAR DISTRIBUSI_KELIMPAHAN Terbaru.pptx
 

Recently uploaded

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 

Recently uploaded (11)

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

Ekologi Kelas XI.pptx

  • 2. PENGERTIAN EKOLOGI Pengertian Ekologi :  Interaksi → Organisme + Organisme → Interaksi biotik  Interaksi → Organisme + Lingkungan → Interaksi abiotik Mempengaruhi kepadatan (densitas) atau kerapatan populasi pada suatu area Kerapatan populasi = Jumlah organisme (individu) per satuan luas area (umumnya meter persegi)
  • 3. Hierarki dan Komponen Ekologi Hierarki dalam ekologi : 1.Organisme/Individu 2.Populasi 3.Komunitas 4.Ekosistem 5.Bioma 6.Biosfer Komponen Ekologi : Biotik : 1. Produsen 2. Konsumen 3. Dekomposer 4. Scavenger 5. Detritifor Abiotik : Sinar matahari, angin, air, suhu, tanah, nutrien, kelembaban, ketinggian, gangguan periodik.
  • 5. BIOMA : 1. Bioma Terestrial 2. Bioma Akuatik
  • 6. BIOMA TERESTRIAL 30N Tropic of Cancer Equator Tropic of Capricorn 30S Key Tropical forest Savanna Desert Chaparral Temperate grassland Temperate broadleaf forest Coniferous forest Tundra High mountains Polar ice Figure 50.19
  • 7. Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest)  Curah hujan melebihi 230 cm/tahun, dan suhu rata-rata 25- 29o C.  Tanah umunya dangkal dan miskin hara karena banyak dari nutrien yang tercuci oleh hujan deras.  Tidak ada daun yang kaya lapisan serasah, dimana daun jatuh cepat membusuk dan nutrisi kembali ke vegetasi.  Lokasi → terletak di ekuator ( latitude = 0)  Gerakan yang terus menerus dari tabel air sering meninggalkan besi dan aluminium oksida, sehingga menciptkan lapisan merah (red layer) pada lantai hutan.  Kanopi yang dibentuk oleh pohon sangat rapat, sehingg penetrasi cahaya ke tanah sedikit.  Memiliki hewan yang bervariasi mulai dari insekta, amfibia, mamalia (namun tidak umum), meskipun monyet menjadi herbivor yang penting. TROPICAL FOREST
  • 8. Hutan Hujan Temperata  Suhu yang sedikit lebih dingin, 5-25oC, dan musim dingin yang ringan, tapi curah hujan melimpah, biasanya melebihi 200 cm/tahun.  Kondensasi air dari kabut padat pesisir menambah curah hujan normal.  Lokasi → daerah bioma ini kecil, yang terdiri dari strip tipis disepanjang pantai barat laut Amerika utara, British Columbia, dan Tongas (tenggara Alaska). Plant life → jenis tumbuhan dominan, terutama di Amerika utara, terdiri dari pohon cemara besar (evergreen trees), seperti western Hemlock, Douglas fir, dan Sitkan spruce. Anima life → kaya dalam spesies seperti mule-deer, rusa, tupai, dan banyak burung seperti jays dan nuthatche. Karena kelembaban dan suhu yang bersifat moderat, reptil dan amfibi juga melimpah.
  • 9. Hutan Konifer Temperata  Suhu rata-rata dibawah 5oC dan di bawah titik beku dalam waktu yang panjang.  Curah hujan ; 40-70 cm/tahun (biasanya dalam bentuk salju).  Tanah miskin hara, karena daun jarum yang jatuh membusuk begitu lambat dalam suhu dingin yang dilapisi “taiga”.  Tumbuhan di dominasi oleh tumbuhan konifer.  Reptil dan amfibi sangat jarang. Serangga sangat periodik, serta mamalia berupa serigala, beruang, berang-berang, dan tupai.  Musim tumbuh biasanya kurang dari 100 hari/tahun.
  • 10. Padang Rumput Tropis (savanna)  Suhu rata-rata 24-29 oC dengan curah hujan rendah / musiman 70-130 cm/tahun.  Tumbuhan  hamparan rumput mendominasi, dan tumbuhan seperti Akasia dan Palm.  Hewan  merupakan tempat karnivor besar dan predator terlihat jelas. Mamalia herbivor harus bermigrasi untuk mencari air dan rumput yang lebih hijau.  Pengaruh manusia : agrikultur dan overstocking.
  • 11. Padang Rumput Temperata  Suhu di musim dingin - 10oC dan musim panas mencapai 30oC.  Curah hujan tahunan 25- 100 cm/tahun.  Api yang diinisiasi petir sering membatasi perkembangan pohon.  Tumbuhan  kebakaran akan mencegah pembentukan semak, berkayu dan pohon.  Rumput tumbuh sangat subur karena nutrien yang kaya dari tanah.  Hewan  kerbau, kijang, kuda liar dan kanguru.
  • 12. Hot Desert (Gurun Kering)  Suhu di bawah titik beku di malam hari, dan 50oC pada siang hari.  Curah hujan kurang dari 30 cm/tahun.  Tumbuhan  ada 3 bentuk tumbuhan disesuaikan dengan kelembaban gurun : annual, sukulen, dan semak gurun.  Biasanya spesies tidak mentolerir suhu beku, dan tumbuhan annual menghindari kekeringan dengan tumbuh hanya saat musim hujan.  Hewan  kadal dan ular adalah predator penting, banyak insekta mempunyai eksoskeleton kitin yang keras.
  • 13. Cold Desert (Gurun Dingin)  Pada musim kemarau, suhu dapat menjadi tinggi sekitar 21-26oC. Pada musim dingin mencapai - 2oC sampai 4oC.  Curah hujan 25 cm/tahun, seringb dalam bentuk salju.  Hewan  semut, burung, dan hewan pengerat.  Tumbuhan  Banyak tumbuhan bertubuh kecil 15-120 cm. Tumbuhan sukulen tidak ada.  Banyak tumbuhan desidus (gugur) dab berduri.
  • 14. TUNDRA  Sangat dingin dan kering untuk pertumbuhan tumbuhan.  Presipitasi 25 cm/tahun.  Suhu musim panas 3-12 oC dan musim dingin -32 oC,.  Terdapat “permafrost”.  Tumbuhan  lumut kerak, semak, rumput yang tumbuh sesekali.  Hewan  Burung (shorebird), lembu, karibou, rusa, kelinci, predator (seperti rubah, burung hantu salju, dan beruang kutub).
  • 18. Bioma Air Tawar (Danau)
  • 21. Teknik Demografi dan Pola Populasi Ada dua karakteristik penting dalam populasi manapun : 1. Kepadatan (density) populasi 2. Jarak antar-individu (Penyebaran/dispersion) → pola jarak antara individu di dalam batas geografis populasi. Untuk mengkuantifikasi kepadatan populasi dari suatu organisme maka digunakan suatu teknik yang disebut Teknik Demografi. Contoh teknik demografi : 1. Quadran dan Line transect 2. Mist Net 3. Pitfall Trap 4. Life Trap 5. Mark Recapture Technique (MRT)
  • 22. POLA PENYEBARAN POPULASI Patch-patch dalam lingkungan Pola penyebaran Mempengaruhi Clumped Uniform Random Stilling et al., 2012
  • 23. Tabel Kehidupan, Kurva Kelulushidupan dan Demografi • A. Tabel Kehidupan Manfaat tabel Kehidupan : 1. Menyediakan data jumlah individu yag hidup dalam kelas umur yang berbeda. 2. Menentukan tingkat kelulushidupan, kelahiran serta tingkat kematian pada usia tertentu. 3. Dapat digunakan terbatas hanya untuk spesies yang hidup singkat.
  • 24. Kurva Kelulushidupan • 1.Apa yang dimaksud dengan kurva ketahanan hidup (survivorship curve)? • 2. Ada berapa tipe kurva ketahanan hidup?
  • 25. MODELPERTUMBUHANPOPULASI 1. Model Eksponensial  Dalam lingkungan ideal dan tidak terbatas, tidak ada batasan pada kemampuan organisme untuk memgambil energi, tumbuh, bereproduksi, kecuali keterbatasan fisiologis.  Populasi akan meningkat jika terjadi kelhiran (natalitas) dan imigrasi, sedangkan akan menurun jiak terjadi kematian (mortalitas) dan emigrasi.  Potensi biotik merupakan kemampuan populasi tumbuh membentuk kurva eksponensial. Potensi biotik menunjukkan laju pertumbuhan teoritis yang tidak sesuai kenyataan di alam. Hal ini dikarenakan, tidak ada populasi manapun yang dapat tumbuh secara eksponensial. Pertumbuhan eksponensial mengasumsikan sumber daya yang tidak terbatas.  Perumbuhan populasi Nol (ZPG), yaitu terjadi ketika angka kelahiran dan angka kematian per kapita adalah sama
  • 26. Kurva “J” untuk Pertumbuhan Eksponensial ΔN/Δt = B-D ΔN  perubahan ukuran populasi Δt M interval waktu B  jumlah absolut kelahiran dalam populasi selama interval waktu itu (B = b.N) D  jumlah absolut kematian (D= d.N) D  angka kematian per kapita B  angka kelahiran per kapita N  ukuran populasi
  • 27. • Next → Model Eksponensial :  Laju pertumbuhan populasi yang maksimum, disebut juga laju peningkatan instrinsik (rmax). Peningkatan populasi pada rmax disebut pertumbuhan populasi eksponensial, dan dijelaskan dengan persamaan : • ΔN/Δt = B-D = r. N • dN/dt = r.N • dN/dt = rmax . N
  • 28. 2. Model Logistik - Daya tampung (carrying capasity), yaitu ukuran populasi maksimum yang dapat ditampung oleh suatu lingkungan tertentu tanpa ada pertumbuhan/penurunan populasi selama periode tertentu. (simbol “K”). - Keterbatasan energi mungkin merupakan penentu yang paling umum dari faktor K.
  • 29. Next → Model Logistik  Model logistik pertumbuhan populasi menghasilkan suatu kurva pertumbuhan sigmoid (berbentuk S), ketika N diplot.  Individu-individu baru ditambahkan paling cepat pada populasi dengan jumlah intermediet, juga disertai dengan banyak sekali ruang dan sumber daya lain yang tersedia dalam lingkungan tersebut.  Karena laju pertumbuhan populasi berubah seiring dengan kepadatan organisme yang ada saat ini dalam populasi tersebut, model logistik dikatakan menjadi bergantung pada kepadatan.
  • 30.
  • 32. FAKTOR-FAKTOR PEMBATAS POPULASI  Dalam pertumbuhan populasi terbatas, suatu faktor yang bergantung pada kepadatan ( density dependent factor) adalah faktor yang memperkuat peningkatan ukuran populasi. Secara umum, faktor yang bergantung pada kepadatan yang membatasi suatu populasi dapat dikatakan menentukan daya tampung, atau K, lingkungan.  Faktor yang tidak bergantung pada kepadatan ( density independent factor) tidak berhubungan dengan ukuran populasi, fakto-faktor tersebut mempengaruhi presentase individu yang sama tanpa memperhitungkan kepadatan populasi. Faktor ini berhubungan dengan cuaca dan iklim, bencana alam dll.
  • 33. Strategi Sejarah Kehidupan  Ahli ekologi populasi, Martin Cody berpendapat bahwa kepadatan populasi yang tinggi, seleksi alam akan lebih menyukai adaptasi yang organismenya dapat bertahan hidup dan bereproduksi dengan sedikit sumberdaya.  Populasi terseleksi K (K-selected population) yang juga disebut populasi kesetimbangan (equilibrium population), adalah populasi yang cenderung akan hidup pada kepadatan populasi yang mendekati batas sumberdayanya.  Populasi terseleksi-r (r-selected population), yang juga disebut populasi opertunistik, kemungkinan besar akan ditemukan dalam lingkungan yang bervariasi, dimana kepadatan berubah-ubah. Atau dalam habitat terbuka dimana individu kemungkinan besar menghadapi sedikit persaingan.
  • 35. EKOLOGI KOMUNITAS 1. Interaksi Spesies 2. Gangguan dan Suksesi
  • 36. 1. Interaksi Spesies A. KOMPETISI DAN KONSISTENSI Beberapa tipe kompetisi yang ditemukan di alam : 1. Kompetisi intraspesifik, yaitu kompetisi yang terjadi diantara individu dalam spesies yang sama. 2. Kompetisi interspesifik, yaitu kompetisi yang terjadi diantara individu yang berbeda spesies. 3. Kompetisi Ekploitasi, yaitu organisme bersaing secara tidak langsung melalui konsumsi sumberdaya yang terbatas, dengan masing-masing memperoleh sebanyak yang ia dapatkan. Kompetisi ini terjadi karena penggunaan sumberdaya yang sama. 4. Kompetisi interferensi, yaitu individu berinteraksi satu sama lain dengan kekuatan fisik atau intimidasi. Seringkali hal ini didefinikan sebagai perilaku agresif yang terkait dengan teritori.
  • 37. Next → Kompetisi Eksklusif Kompetitif  A.J Lotka dan V. Voltera memodifikasi model logistik pertumbuhan populasi untuk memasukkan pengaruh kompetisi antar-spesies. Mereka memperkirakan bahwa dua spesies dengan kebutuhan yang sama tidak dapat hidup berdampingan dalam komunitas yang sama: satu spesies akan lebih efisien dalam memanen sumberdaya dan bereproduksi, yang akan mendorong spesies lain ke arah kepunahan lokal.  Pada percobaan yang dilakukan G.F Gause tentang pengaruh kompetisi antarspesies diantara populasi dua protozoa yang berkerabat dekat, yaitu Paramaecium aurelia dan P. caudatum, ketika kedua spesies tersebut ditumbuhkan dalam biakan terpisah, dengan kondisi konstan dan dengan penambahan jumlah bakteri yang konstan, masing-masing populasi Paramaecium itu tumbuh sampai kemudian mendatar pada suatu titik. (LIHAT GAMBAR DI CAMPBELL)
  • 39. RELUNG EKOLOGI  Relung ekologi (ecological niche) adalah jumlah total semua penggunaan sumber daya biotik dan abiotik oleh organisme dalam habitatnya. Jika habitat suatu organisme adalah alamatnya, maka relung adalah pekerjaannya (Eugene Odum). Dengan kata lain, relung adalah peranan ekologis dari suatu organisme.  Contoh : Relung populasi kadal adalah kisaran suhu toleransinya, ukuran pohon ia bertengger, ukuran dan jenis serangga yang dimakan, serta aktivitas hariannya.  Relung fundamental ( Fundamental niche), mengacu pada kumpulan sumberdaya yang secara teoritis mampu digunakan oleh suatu populasi yang terlibat dalam jaring-jaring interaksi dengan populasi spesies lain, dan pembatas biologis seperti kompetisi, predasi atau ketidakhadiran beberapa sumber daya, dapat memaksa populasi tersbut hanya menggunakan relung fundamentalnya.  Sumber daya yang sesungguhnya digunakan oleh suatu populasi secara kolektif disebut relung realisasi (Realized niche).
  • 40. Catatan : • Kompetisi lebih sering terjadi dalam “Guild” (Serikat), yaitu kelompok spesies yang memakan sumberdaya yang sama dan dengan cara yang sama. Sumber : Stilling, 2012
  • 41. B. Fasilitasi (Fasilititation) 1. Mutualisme Mutualisme mengisyaratkan evolusi adaptasi pada kedua spesies yang terlibat, karena perubahan dalam salah satu spesies kemungkinan besar mempengaruhi daya tahan dan reproduksi spesies lain. Jenis-jenis Mutualisme : - Mutualisme obligat → dimana tidak ada spesies yang dapat hidup tanpa spesies yang lain. Contoh : Lichen, merupakan campuran yang tidak terpisah dari jamur dan alga - Mutualisme fakultatif → dimana interaksi yang menguntungkan tidak penting untuk kelangsungan hidup dan reproduksi kedua spesies. Contoh : Kerbau dengan burung jalak. - Mutualisme dispersif, termasuk tumbuhan dan polinator yang menyebarkan serbuk sari mereka, dan tumbuhan pemakan buah yang menyebarkan benih.
  • 42. Next → Mutualisme : • Mutualisme defensif, sering melibatkan hewan yang mempertahankan tumbuhan atau herbivora. • Mutualisme berbasis sumber daya → melibatkan peningkatan akuisisi sumberdaya untuk kedua spesies. Meskipun banyak bunga yang diserbuki oleh beragam hewan, sementara yang lain hanya diserbuki oleh polinatir tertentu. Namun pada gilirannya, ketika beberapa polinatir mengunjungi berbagai bunga, yang lain mengunjungi bunga dari satu tanaman tertentu. Spesialisasi ini dihasilkan dari koevolusi, yang disebut Pollination Syndrome.
  • 43. 2. Komensalisme Komensalisme sesungguhnya hanya menguntungkan salah satu dari spesies yang terlibat, sementara spesies lain netral. Hubungan +/0 Keuntungan komensalisme = mutualisme → peningkatan akses ke makanan, perlindungan dari musuh, dan peningkatan kemampuan menyebar.
  • 44. Next → Komensalisme : Ahli ekologi telah mengadopsi 4 istilah tambahan untuk mendeskripsikan jenis komensalisme : Inquilisme → terjadi ketika satu speis menggunakan spesies kedua untuk tinggal. Contoh : tumbuhan epifit. Phoresy → terjadi ketika organisme menggunakan organisme kedua untuk transportasi. Contoh : tungau bunga yang hidup diantara bunga dalam nostril dari Kolibri → untuk sementara sebelum ia mati. Metabiosis → suatu organisme menggunkan sesuatu yang dihasilkan oleh organisme pertama, biasanya setelah organisme mati. Contoh : Kelomang menggunakan kerang siput untuk perlindungan. Palatable plant → dapat memperoleh perlindungan terhadap herbivor melalui asosiasi dengan tumbuhan Unpalatable. Fenomena ini disebut “Associational Resistance”.
  • 45. C. Predasi Adapasi hewan terhadap predator : 1. Pewarnaan aposematik → yaitu mekanisme pertahanan hewan dengan pertahanan kimiawi yang efektif dan seringkali berwana sangat cerah, sebagai peringatan bagi pemangsa. Contoh : Gurita bercincin biru yang sangat beracun, dimana cincin birunya berwarna warni mengembang dan berkontraksi sebagai signal peringatan bagi musuh. 2. Pewarnaa Cryptic → merupakan aspek kamuflase, pembauran dari suatu organisme dengan latar belakang habitatnya. Pewarnaan ini bertujuan untuk menghindari deteksi oleh predator. 3. Mimikri Batesian, suatu spesies yang dapat dimakan atau yang tidak berbahaya meniru model yang tidak dapat dimakan atau berbahaya. Contoh : Larva Hawkmoth akan menggembungkan kepala dan toraksnya ketika diganggu, seperti seekor ular berbisa.
  • 46. Next → Predasi : 4. Mimikri Mullerian → dua atau lebih spesies yang berwarna aposematik yang tidak dapat dimakan saling meniru satu sama lain. 5. Predator satiation (Mengenyangkan predator) → dimana individu dalam spesies memuaskan predator dan dengan demikian memungkinkan beberapa keturunan untuk bertahan hidup. 6. Mimikri Agresif → dimana predator meniru model yang tidak berbahaya, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan mangsa. Contoh : “Crab spider” kadang-kadang meniru warna bunga dan duduk ditengah bunga, menunggu untuk mengkap polinator yang lewat, yaitu lebah.
  • 47. Herbivory Merupakan mekanisme pertahanan tumbuhan terhadap predator. Misalnya : 1. Pertahanan mekanis → duri, silika, rambut-rambut lengket. 2. Pertahanan kimiawi → metabolit sekunder 3. Mutualisme dengan agen defensiv → Akasia dengan semut. 4. Peniruan semiokimia → Ekdisodteroid memimik hormon molting serangga.
  • 49. Komunitas Stabil (Stable Community) Stabilitas  kecenderungan komunitas untuk mempertahankan suatu kesetimbangan Setimbang  kondisi yang relatif konstan dalam menanggapi gangguan (disturbance) KONSEP : RESISTANCE DAN RESILIENCE
  • 50. Gangguan (Disturbance) Jenis/ Tipe Gangguan : 1. Gangguan primer  Letusan gunung berapi, tanah longsor, bajir, pe,bentukan bukit, drainase danau, tsunami. 2. Gangguan sekunder  Api, badai, pemukiman
  • 51. Suksesi Berdasarkan kondisi kelembaban : 1. Xerarch 2. Hydrarch Berdasarkan ada/tidak adanya vegetasi : 1. Suksesi primer 2. Suksesi sekunder
  • 52.
  • 53. Tahapan Suksesi : 1.Initial Condition 2.Disturbance 3.Colonization 4.Recovery 5.Competition 6.Succession 7.Climax
  • 54. Kecepatan Suksesi 1. Luas komunitas asal yang rusak karena gangguan 2. Jenis tumbuhan yang terdapat pada daerah yang terganggu 3. Kehadiran pemencar biji 4. Iklim 5. Jenis substrat baru yang terbentuk 6. Sifat-sifat tumbuhan yang ada disekitar tempat terjadinya suksesi