Dokumen ini membahas tentang perubahan tren konsumsi makanan di Indonesia pada tahun 2017 dan seterusnya. Trend utama adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi seimbang dan pola makan sehat dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan alami, organik, rendah kalori, garam, dan gula serta kaya akan protein, probiotik, dan vitamin. Konsumen juga semakin memperhatikan klaim kesehatan pada produk makanan
pengaruh efek posisi pertama terhadap respon emosionalAila Yumeko
1. Posisi pertama dapat mempengaruhi tingkat penerimaan dan respon emosional terhadap sampel, dengan sampel pertama mendapatkan skor tertinggi.
2. Sampel dummy digunakan untuk membandingkan dengan sampel berikutnya dan menghilangkan efek posisi pertama.
3. Penelitian menunjukkan bahwa menghapus data sampel dummy dapat mengurangi pengaruh posisi pertama.
inovasi yogurt beras merah kajian perbedaan ukuran artikel tepung berasAila Yumeko
Dokumen tersebut merangkum rencana penelitian skripsi mengenai inovasi yogurt beras merah. Penelitian ini akan menguji pengaruh ukuran partikel tepung beras merah terhadap karakteristik yogurt dengan metode rancangan acak kelompok dan 4 ulangan. Hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan teknologi pengolahan yogurt beras merah.
inovasi yogurt berasal dari beras merah kajian perbedaan partikel tepungAila Yumeko
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian pembuatan yogurt dari beras merah dengan mempelajari pengaruh ukuran partikel tepung beras merah terhadap karakteristik yogurt. Penelitian ini meliputi tinjauan pustaka, metode penelitian seperti pembuatan tepung beras merah, pembuatan yogurt, dan analisis fisik, kimia, serta mikrobiologi terhadap sampel yogurt
Research and development PT. Coca cola companyAila Yumeko
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Research and Development (R&D) PT. Coca Cola Company dalam mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang ada, meliputi proses R&D, pengembangan produk, dan penentuan paten.
2. Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tahun 1886 oleh John Style Pemerton sebagai minuman berkarbonasi yang berasal dari sirup karamel.
3. Proses R
This document discusses the development of products from 1972 to 2017. It mentions years from 1972 to 2014 and topics including product development, cooperation, and repeated mentions of "PENGEMBANGAN PRODUK". The document provides a timeline of product development and partnerships but does not include details on the specific products or nature of the work.
(1) Angkak dihasilkan dari fermentasi beras oleh kapang Monascus purpureus, yang menghasilkan pigmen merah dan lovastatin. (2) Fermentasi meningkatkan kandungan antioksidan, protein, dan menurunkan kolesterol dan LDL. Namun demikian, angkak juga mengandung mikotoksin citrinin yang berpotensi toksik pada dosis tinggi.
Dokumen ini membahas tentang perubahan tren konsumsi makanan di Indonesia pada tahun 2017 dan seterusnya. Trend utama adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi seimbang dan pola makan sehat dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan alami, organik, rendah kalori, garam, dan gula serta kaya akan protein, probiotik, dan vitamin. Konsumen juga semakin memperhatikan klaim kesehatan pada produk makanan
pengaruh efek posisi pertama terhadap respon emosionalAila Yumeko
1. Posisi pertama dapat mempengaruhi tingkat penerimaan dan respon emosional terhadap sampel, dengan sampel pertama mendapatkan skor tertinggi.
2. Sampel dummy digunakan untuk membandingkan dengan sampel berikutnya dan menghilangkan efek posisi pertama.
3. Penelitian menunjukkan bahwa menghapus data sampel dummy dapat mengurangi pengaruh posisi pertama.
inovasi yogurt beras merah kajian perbedaan ukuran artikel tepung berasAila Yumeko
Dokumen tersebut merangkum rencana penelitian skripsi mengenai inovasi yogurt beras merah. Penelitian ini akan menguji pengaruh ukuran partikel tepung beras merah terhadap karakteristik yogurt dengan metode rancangan acak kelompok dan 4 ulangan. Hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan teknologi pengolahan yogurt beras merah.
inovasi yogurt berasal dari beras merah kajian perbedaan partikel tepungAila Yumeko
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian pembuatan yogurt dari beras merah dengan mempelajari pengaruh ukuran partikel tepung beras merah terhadap karakteristik yogurt. Penelitian ini meliputi tinjauan pustaka, metode penelitian seperti pembuatan tepung beras merah, pembuatan yogurt, dan analisis fisik, kimia, serta mikrobiologi terhadap sampel yogurt
Research and development PT. Coca cola companyAila Yumeko
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Research and Development (R&D) PT. Coca Cola Company dalam mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang ada, meliputi proses R&D, pengembangan produk, dan penentuan paten.
2. Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tahun 1886 oleh John Style Pemerton sebagai minuman berkarbonasi yang berasal dari sirup karamel.
3. Proses R
This document discusses the development of products from 1972 to 2017. It mentions years from 1972 to 2014 and topics including product development, cooperation, and repeated mentions of "PENGEMBANGAN PRODUK". The document provides a timeline of product development and partnerships but does not include details on the specific products or nature of the work.
(1) Angkak dihasilkan dari fermentasi beras oleh kapang Monascus purpureus, yang menghasilkan pigmen merah dan lovastatin. (2) Fermentasi meningkatkan kandungan antioksidan, protein, dan menurunkan kolesterol dan LDL. Namun demikian, angkak juga mengandung mikotoksin citrinin yang berpotensi toksik pada dosis tinggi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses printing pada kemasan logam, terutama mengenai teknik-teknik cetak lithography dan flexography.
2. Flexography menggunakan plate fleksibel dari karet atau photopolymer yang dihasilkan melalui proses pencetakan.
3. Teknik lithography atau offset printing bekerja dengan memisahkan tinta dan air untuk mencetak pada dasar yang datar.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi tanah, jenis dan penyebab kerusakan tanah, pengaruh kerusakan terhadap ketahanan pangan, serta solusi mengurangi kerusakan tanah. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara kerusakan tanah dengan ketersediaan pangan dan ketahanan pangan.
Dokumen ini membahas tentang yoghurt, termasuk pengertian, sejarah, mikroorganisme yang berperan, proses pembuatan, faktor yang mempengaruhinya, manfaat, dan inovasi yoghurt. Yoghurt dibuat dari fermentasi susu oleh bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, yang memberikan rasa asam dan manfaat kesehatan seperti meningkatkan pencernaan dan kandungan gizi. Proses pembuatan
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan dan kesehatan manusia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pengertian keamanan pangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti sanitasi, hygiene, GMP, serta zat aditif berbahaya. Dokumen juga menyinggung pelanggaran etika dalam makanan dan minuman beserta penyebabnya, dampaknya, serta upaya penanggulangannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses printing pada kemasan logam, terutama mengenai teknik-teknik cetak lithography dan flexography.
2. Flexography menggunakan plate fleksibel dari karet atau photopolymer yang dihasilkan melalui proses pencetakan.
3. Teknik lithography atau offset printing bekerja dengan memisahkan tinta dan air untuk mencetak pada dasar yang datar.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi tanah, jenis dan penyebab kerusakan tanah, pengaruh kerusakan terhadap ketahanan pangan, serta solusi mengurangi kerusakan tanah. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara kerusakan tanah dengan ketersediaan pangan dan ketahanan pangan.
Dokumen ini membahas tentang yoghurt, termasuk pengertian, sejarah, mikroorganisme yang berperan, proses pembuatan, faktor yang mempengaruhinya, manfaat, dan inovasi yoghurt. Yoghurt dibuat dari fermentasi susu oleh bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, yang memberikan rasa asam dan manfaat kesehatan seperti meningkatkan pencernaan dan kandungan gizi. Proses pembuatan
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan dan kesehatan manusia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pengertian keamanan pangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti sanitasi, hygiene, GMP, serta zat aditif berbahaya. Dokumen juga menyinggung pelanggaran etika dalam makanan dan minuman beserta penyebabnya, dampaknya, serta upaya penanggulangannya.
efek pemanasan ohmic terhadap e coli O157:H7, salmonella enterica thypinurium dan Listeria monocytogenes pada jus jeruk dan jus tomat
1. Dosen Pengampu : Dr. Elok Zubaidah, STP. MP.
MIKOBIOLOGI PANGAN LANJUT – PASCASARJANA – THP – FTP - 2016
Disusun oleh :
Adhian Dini K. 166100100111017
Laila Yum W. 166100100111022
Efek Pemanasan Ohmic Terhadap
Escherichia coli O157:H7, Salmonella enterica Typhimurium dan Listeria
monocytogenes
Pada Jus Jeruk dan Jus Tomat.
Efek Pemanasan Ohmic Terhadap
Escherichia coli O157:H7, Salmonella enterica Typhimurium dan Listeria
monocytogenes
Pada Jus Jeruk dan Jus Tomat.
2. • Jus jeruk dan jus tomat > kandungan vitamin > panas konvensional >
mudah rusak > menimbulkan cold spot
• Dibeberapa kasus ditemukan adanya cemaran 3 mikroba patogen
(E.coli, S. enterica Thypinum, dan L. monocytoigenes yang
menyebabkan diare, demam, dan haemolytic uranium
• Pemanasan konvensional : mendegradasi rasa, dan menurunkan
nutrisi.
•Pemanasan Ohmic (ohmic/joule heating) adalah pemanasan
produk pangan dengan cara melewatkan pada aliran listrik
(arus bolak balik) menyebabkan panas luas dalam, terutama
digunakan untuk material yang mengalir.
3. Luas Permukaan
Suhu
Kecepatan Pergerakan Udara
Kelembapan Udara
Tekanan Atmosfer
Penguapan air dan Lama Pengeringan
•Pemanasan diseluruh bagian bahan pangan
•Cepat : menghindari over heating dan
kerusakan sensori
•Inaktivasi food-borne pathogen
•Sistem pemanasan relatif seragam dan
merata
•Partikel dapat mempercepat pindah panas
dengan formulasi pada kandungan senyawa
ionic
• jika bentuk tidak seragam medan listrik
tidak merata
4. Ohmic > aliran listrik AC (bolak-balik) > menghasilkan panas >
meningkatkan permeabelitas dinding sel > mempercepat reaksi >
meningkatkan laju difusi > melewati dinding sel > meningkatkan
rendemen ekstraksi senyawa
Ohmic > panas > ruang periplasmic diperbesar > sitoplasma
kehilangan berat terus menerus (akibat elektropermeabelitas) >
cairan dalam sel keluar > meningkatkan laju pengeringan
Bahan kering > air yang dibutuhkan mikroba untuk aktivitas tidak cukup
> aktivitas mikroorganisme dan enzim menurun
Ohmic > terbentuk pori-pori kecil > sel mikroba > kematian
mikroba
8. Sampel 1 :
•Konsentrat jus jeruk (pH 3,6 dengan o
brix = 66) dan jus jeruk tanpa
pengawetan di berikan air destilasi hingga mencapai 13,0 o
brix
•Perlakuan :
A. pH 2.5, 3.0 dan 3.5 + (10% asam sitrat)
B. pH 4.0 dan 4.5 + (1 N sodium hydroksida)
•Pencampuran (0,2 ml) diinokulasi pada 25 ml sampel suhu 50o
C
•Ohm : frekuensi 20 kHz, sumber listrik : 25,6 V/cm, dan chamber
polyvinil klorida (2x15x6 cm) ketebalan 0,5 cm
Sampel 2 :
•Orange juice (pH 3,94, o
brix =11,8) dan tomato juice (pH 4,13’ 11,2
o
brix)
•Ditambah 10 mL campuran kultur mikroba patogen yang sudah
diinokulasi pada 3L jus
•Perlakuan tegangan : 25,30,35 dan 40 V/cm
•Perlakuan lama penetrasi : 30 s, 60 s, hingga 300 s
9. Effek pH pada kenaikan suhu dan konduktivitas panas
Laju pemanasan dan konduktivitas panas dipengaruhi
oleh pH pada ohmic heating, dimana semakin rendah
pH (2,5; 3,0; dan 3,5) laju panasnya semakin menurun
yang juga akan mempengaruhi konduktivitas panas
11. Effek pH pada inaktivasi mkroba pada ohmic
heating
• E.Coli terinaktivasi paling cepat pada pH 4,5, diikuti pH 2,5; 3,0;
4,0 dan 3,5
• Salmonella : paling cepat terinaktivasi pada pH 3,0;4,5; 4,0 dan
3,5
• Listeria : paling cepat terinaktivasi pada pH 4,5 diikuti pH
4,0;2,5;3,0; dan 3,5
• Waktu tersingkat untuk menginaktivasi E.coli dan Listeria adalah
selama 45 detik pada pH 4,5.
• Waktu tersingkat untuk Salmonella adalah 15 detik pada pH 2,5
12. Kurva suhu pada Jus Jeruk dan Jus Tomat
Pada perlakuan waktu dimana
dimulai terjadinya awal reduksi
sebanyak 5 log adalah pada 60 s,
90 s dan 180 s pada kekuatan
tegangan sebesar 30, 35 dan 40
V/cm
13. Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat
Semakin tingginya kekuatan
medan listrik yang diberikan (25-
40 C/cm) maka ketahanan
populasi ketiga patogen semakin
menurun. Dimana ketika diberi
perlakuan dengan 40 V/cm selama
60 s sell yg bertahan dapat
tereduksi sebanyak >5 log
14. Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat
(OJ) : Pada tegangan yg sama (40 V/cm), dapat
mereduksi ketiga patogen pada batas deteksi
terbawahnya (<1 CFU/ml) setelah 30 s. Pada
35V/cm ketiganya tereduksi semua selama 55 s,
dan pada 30 V/cm patogen tereduksi pd batas
limitnya setelah 65 s.
15. Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat
(TJ) : Salmonella tereduksi pada
level yg tidak terdeteksi setelah
diberi tegangan 25 V/cm selama
100 s. E.coli dan Salmonella
menurun sebanya 6,19 dan 5,41
log CFU/ml setelah 100 s
17. • Efek pH menginaktif 3 patogen - seiring penurunan suhu : E.coli dan LM
inaktif lebih cepat pada pH 4, 5 dengan waktu 45 detik, sedangkan ST dan
pada 2.5 (60 detik).
• pH bahan mempengaruhi electrical conduktivity, semakin pH tidak lebih
asam, maka electrical conductivity semakin tinggi sehingga laju panas
terhadap bahan semakin baik.
• II : Jus jeruk : E.coli O157:H7 berkurang lebih dari 5 log setelah 60-, dan
90- pada (40, 35 dan 30 V cm-1
• Jus tomat : 25 V : 100 detik menurunkan 6,19 dan 5.41 log
• Efek inaktivasi mikroba bergantung pada kekuatan medan listrik, waktu
penetrasi dan elektical conduktivity dari treatment yang diberikan.
• Jus tomat lebih cepat panas dibanding jus jeruk karena memiliki electrical
conduktivity yang lebih besar.
19. • Warna pada jus pada pemanasan ohmic lebih
tinggi daripada pemanasan konvensional.
• Vitamin C kandunganya lebih tinggi setelah
pemanasan ohmic dibandingkan konvensional.
Editor's Notes
Sastry, S.K. 2001. Ohmic Heating and Moderate Electric Field (MEF) Pocessing. Journal of Food Process Engineering. 21(6):441-458.
Salmonella resisten terhadap ph rendah shg dia paling efektiv terinaktifasi pada pH 2,5. Sedangkan E.coli dan Listeria resisten terhadap asam yang relatif tinggi dengan pemanasan yang cepat dan baik dengan terad
35 V/cm E.coli tereduksi 1,14 dan 6,1 log CFU/ml setelah 60s dan 90 s. Salmonelea tereduksi sebanyak 1,32 log CFU/ml setelah 60 s dan &gt;6,25 log reduksi dibawah deteksi limitnya (&lt;1 CFU/ml) setelah 90 s. Listeria tereduksi sebanyak 1,23 log CFU/ml setelah 60 s dan 5,1 log CFU/ml setelah 150 s.
E.coli, Listeria dan Salmonela pada 30 V/cm, tereduksi dibawah batas deteksinya setelah 180 s, meskipun pada 25 V/cm tidak ada perbedaan dalam jumlah mikroba dengan kontrol.
35 V/cm E.coli tereduksi 1,14 dan 6,1 log CFU/ml setelah 60s dan 90 s. Salmonelea tereduksi sebanyak 1,32 log CFU/ml setelah 60 s dan &gt;6,25 log reduksi dibawah deteksi limitnya (&lt;1 CFU/ml) setelah 90 s. Listeria tereduksi sebanyak 1,23 log CFU/ml setelah 60 s dan 5,1 log CFU/ml setelah 150 s.
E.coli, Listeria dan Salmonela pada 30 V/cm, tereduksi dibawah batas deteksinya setelah 180 s, meskipun pada 25 V/cm tidak ada perbedaan dalam jumlah mikroba dengan kontrol.
35 V/cm E.coli tereduksi 1,14 dan 6,1 log CFU/ml setelah 60s dan 90 s. Salmonelea tereduksi sebanyak 1,32 log CFU/ml setelah 60 s dan &gt;6,25 log reduksi dibawah deteksi limitnya (&lt;1 CFU/ml) setelah 90 s. Listeria tereduksi sebanyak 1,23 log CFU/ml setelah 60 s dan 5,1 log CFU/ml setelah 150 s.
E.coli, Listeria dan Salmonela pada 30 V/cm, tereduksi dibawah batas deteksinya setelah 180 s, meskipun pada 25 V/cm tidak ada perbedaan dalam jumlah mikroba dengan kontrol.
35 V/cm E.coli tereduksi 1,14 dan 6,1 log CFU/ml setelah 60s dan 90 s. Salmonelea tereduksi sebanyak 1,32 log CFU/ml setelah 60 s dan &gt;6,25 log reduksi dibawah deteksi limitnya (&lt;1 CFU/ml) setelah 90 s. Listeria tereduksi sebanyak 1,23 log CFU/ml setelah 60 s dan 5,1 log CFU/ml setelah 150 s.
E.coli, Listeria dan Salmonela pada 30 V/cm, tereduksi dibawah batas deteksinya setelah 180 s, meskipun pada 25 V/cm tidak ada perbedaan dalam jumlah mikroba dengan kontrol.