SlideShare a Scribd company logo
Dosen Pengampu : Dr. Elok Zubaidah, STP. MP.
MIKOBIOLOGI PANGAN LANJUT – PASCASARJANA – THP – FTP - 2016
Disusun oleh :
Adhian Dini K. 166100100111017
Laila Yum W. 166100100111022
Efek Pemanasan Ohmic Terhadap
Escherichia coli O157:H7, Salmonella enterica Typhimurium dan Listeria
monocytogenes
Pada Jus Jeruk dan Jus Tomat.
Efek Pemanasan Ohmic Terhadap
Escherichia coli O157:H7, Salmonella enterica Typhimurium dan Listeria
monocytogenes
Pada Jus Jeruk dan Jus Tomat.
• Jus jeruk dan jus tomat > kandungan vitamin > panas konvensional >
mudah rusak > menimbulkan cold spot
• Dibeberapa kasus ditemukan adanya cemaran 3 mikroba patogen
(E.coli, S. enterica Thypinum, dan L. monocytoigenes yang
menyebabkan diare, demam, dan haemolytic uranium
• Pemanasan konvensional : mendegradasi rasa, dan menurunkan
nutrisi.
•Pemanasan Ohmic (ohmic/joule heating) adalah pemanasan
produk pangan dengan cara melewatkan pada aliran listrik
(arus bolak balik) menyebabkan panas luas dalam, terutama
digunakan untuk material yang mengalir.
Luas Permukaan
Suhu
Kecepatan Pergerakan Udara
Kelembapan Udara
Tekanan Atmosfer
Penguapan air dan Lama Pengeringan
•Pemanasan diseluruh bagian bahan pangan
•Cepat : menghindari over heating dan
kerusakan sensori
•Inaktivasi food-borne pathogen
•Sistem pemanasan relatif seragam dan
merata
•Partikel dapat mempercepat pindah panas
dengan formulasi pada kandungan senyawa
ionic
• jika bentuk tidak seragam medan listrik
tidak merata
Ohmic > aliran listrik AC (bolak-balik) > menghasilkan panas >
meningkatkan permeabelitas dinding sel > mempercepat reaksi >
meningkatkan laju difusi > melewati dinding sel > meningkatkan
rendemen ekstraksi senyawa
Ohmic > panas > ruang periplasmic diperbesar > sitoplasma
kehilangan berat terus menerus (akibat elektropermeabelitas) >
cairan dalam sel keluar > meningkatkan laju pengeringan
Bahan kering > air yang dibutuhkan mikroba untuk aktivitas tidak cukup
> aktivitas mikroorganisme dan enzim menurun
Ohmic > terbentuk pori-pori kecil > sel mikroba > kematian
mikroba
Sistem pemanasan ohmic (1)
Sistem pemanasan ohmic (2)
Sampel 1 :
•Konsentrat jus jeruk (pH 3,6 dengan o
brix = 66) dan jus jeruk tanpa
pengawetan di berikan air destilasi hingga mencapai 13,0 o
brix
•Perlakuan :
A. pH 2.5, 3.0 dan 3.5 + (10% asam sitrat)
B. pH 4.0 dan 4.5 + (1 N sodium hydroksida)
•Pencampuran (0,2 ml) diinokulasi pada 25 ml sampel suhu 50o
C
•Ohm : frekuensi 20 kHz, sumber listrik : 25,6 V/cm, dan chamber
polyvinil klorida (2x15x6 cm) ketebalan 0,5 cm
Sampel 2 :
•Orange juice (pH 3,94, o
brix =11,8) dan tomato juice (pH 4,13’ 11,2
o
brix)
•Ditambah 10 mL campuran kultur mikroba patogen yang sudah
diinokulasi pada 3L jus
•Perlakuan tegangan : 25,30,35 dan 40 V/cm
•Perlakuan lama penetrasi : 30 s, 60 s, hingga 300 s
Effek pH pada kenaikan suhu dan konduktivitas panas
Laju pemanasan dan konduktivitas panas dipengaruhi
oleh pH pada ohmic heating, dimana semakin rendah
pH (2,5; 3,0; dan 3,5) laju panasnya semakin menurun
yang juga akan mempengaruhi konduktivitas panas
Effek pH pada inaktivasi mkroba pada ohmic
heating
Effek pH pada inaktivasi mkroba pada ohmic
heating
• E.Coli terinaktivasi paling cepat pada pH 4,5, diikuti pH 2,5; 3,0;
4,0 dan 3,5
• Salmonella : paling cepat terinaktivasi pada pH 3,0;4,5; 4,0 dan
3,5
• Listeria : paling cepat terinaktivasi pada pH 4,5 diikuti pH
4,0;2,5;3,0; dan 3,5
• Waktu tersingkat untuk menginaktivasi E.coli dan Listeria adalah
selama 45 detik pada pH 4,5.
• Waktu tersingkat untuk Salmonella adalah 15 detik pada pH 2,5
Kurva suhu pada Jus Jeruk dan Jus Tomat
Pada perlakuan waktu dimana
dimulai terjadinya awal reduksi
sebanyak 5 log adalah pada 60 s,
90 s dan 180 s pada kekuatan
tegangan sebesar 30, 35 dan 40
V/cm
Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat
Semakin tingginya kekuatan
medan listrik yang diberikan (25-
40 C/cm) maka ketahanan
populasi ketiga patogen semakin
menurun. Dimana ketika diberi
perlakuan dengan 40 V/cm selama
60 s sell yg bertahan dapat
tereduksi sebanyak >5 log
Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat
(OJ) : Pada tegangan yg sama (40 V/cm), dapat
mereduksi ketiga patogen pada batas deteksi
terbawahnya (<1 CFU/ml) setelah 30 s. Pada
35V/cm ketiganya tereduksi semua selama 55 s,
dan pada 30 V/cm patogen tereduksi pd batas
limitnya setelah 65 s.
Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat
(TJ) : Salmonella tereduksi pada
level yg tidak terdeteksi setelah
diberi tegangan 25 V/cm selama
100 s. E.coli dan Salmonella
menurun sebanya 6,19 dan 5,41
log CFU/ml setelah 100 s
Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat
• Efek pH menginaktif 3 patogen - seiring penurunan suhu : E.coli dan LM
inaktif lebih cepat pada pH 4, 5 dengan waktu 45 detik, sedangkan ST dan
pada 2.5 (60 detik).
• pH bahan mempengaruhi electrical conduktivity, semakin pH tidak lebih
asam, maka electrical conductivity semakin tinggi sehingga laju panas
terhadap bahan semakin baik.
• II : Jus jeruk : E.coli O157:H7 berkurang lebih dari 5 log setelah 60-, dan
90- pada (40, 35 dan 30 V cm-1
• Jus tomat : 25 V : 100 detik menurunkan 6,19 dan 5.41 log
• Efek inaktivasi mikroba bergantung pada kekuatan medan listrik, waktu
penetrasi dan elektical conduktivity dari treatment yang diberikan.
• Jus tomat lebih cepat panas dibanding jus jeruk karena memiliki electrical
conduktivity yang lebih besar.
VIDEO
• Warna pada jus pada pemanasan ohmic lebih
tinggi daripada pemanasan konvensional.
• Vitamin C kandunganya lebih tinggi setelah
pemanasan ohmic dibandingkan konvensional.

More Related Content

More from Aila Yumeko

Polaritas solvent
Polaritas solventPolaritas solvent
Polaritas solvent
Aila Yumeko
 
evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsionalevaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
Aila Yumeko
 
komoditas kacang kacangan
komoditas kacang kacangankomoditas kacang kacangan
komoditas kacang kacangan
Aila Yumeko
 
umbi umbian (ubi kayu ubi jalar dan bentul)
umbi umbian (ubi kayu ubi jalar dan bentul)umbi umbian (ubi kayu ubi jalar dan bentul)
umbi umbian (ubi kayu ubi jalar dan bentul)
Aila Yumeko
 
proses printing pada kemasan logam
proses printing pada kemasan logamproses printing pada kemasan logam
proses printing pada kemasan logam
Aila Yumeko
 
Water scarcity and food security
Water scarcity and food securityWater scarcity and food security
Water scarcity and food security
Aila Yumeko
 
soil quality and food security
soil quality and food securitysoil quality and food security
soil quality and food security
Aila Yumeko
 
soil quality and food security
soil quality and food securitysoil quality and food security
soil quality and food security
Aila Yumeko
 
Kerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbiKerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbi
Aila Yumeko
 
yogurt
yogurtyogurt
yogurt
Aila Yumeko
 
Tugas 2 presentasi gandum
Tugas 2 presentasi gandumTugas 2 presentasi gandum
Tugas 2 presentasi gandumAila Yumeko
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanolAila Yumeko
 
Tugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widyaTugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widyaAila Yumeko
 
Keamanan pangan dan kesehatan manusia
Keamanan pangan dan kesehatan manusiaKeamanan pangan dan kesehatan manusia
Keamanan pangan dan kesehatan manusia
Aila Yumeko
 

More from Aila Yumeko (14)

Polaritas solvent
Polaritas solventPolaritas solvent
Polaritas solvent
 
evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsionalevaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
 
komoditas kacang kacangan
komoditas kacang kacangankomoditas kacang kacangan
komoditas kacang kacangan
 
umbi umbian (ubi kayu ubi jalar dan bentul)
umbi umbian (ubi kayu ubi jalar dan bentul)umbi umbian (ubi kayu ubi jalar dan bentul)
umbi umbian (ubi kayu ubi jalar dan bentul)
 
proses printing pada kemasan logam
proses printing pada kemasan logamproses printing pada kemasan logam
proses printing pada kemasan logam
 
Water scarcity and food security
Water scarcity and food securityWater scarcity and food security
Water scarcity and food security
 
soil quality and food security
soil quality and food securitysoil quality and food security
soil quality and food security
 
soil quality and food security
soil quality and food securitysoil quality and food security
soil quality and food security
 
Kerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbiKerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbi
 
yogurt
yogurtyogurt
yogurt
 
Tugas 2 presentasi gandum
Tugas 2 presentasi gandumTugas 2 presentasi gandum
Tugas 2 presentasi gandum
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanol
 
Tugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widyaTugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widya
 
Keamanan pangan dan kesehatan manusia
Keamanan pangan dan kesehatan manusiaKeamanan pangan dan kesehatan manusia
Keamanan pangan dan kesehatan manusia
 

efek pemanasan ohmic terhadap e coli O157:H7, salmonella enterica thypinurium dan Listeria monocytogenes pada jus jeruk dan jus tomat

  • 1. Dosen Pengampu : Dr. Elok Zubaidah, STP. MP. MIKOBIOLOGI PANGAN LANJUT – PASCASARJANA – THP – FTP - 2016 Disusun oleh : Adhian Dini K. 166100100111017 Laila Yum W. 166100100111022 Efek Pemanasan Ohmic Terhadap Escherichia coli O157:H7, Salmonella enterica Typhimurium dan Listeria monocytogenes Pada Jus Jeruk dan Jus Tomat. Efek Pemanasan Ohmic Terhadap Escherichia coli O157:H7, Salmonella enterica Typhimurium dan Listeria monocytogenes Pada Jus Jeruk dan Jus Tomat.
  • 2. • Jus jeruk dan jus tomat > kandungan vitamin > panas konvensional > mudah rusak > menimbulkan cold spot • Dibeberapa kasus ditemukan adanya cemaran 3 mikroba patogen (E.coli, S. enterica Thypinum, dan L. monocytoigenes yang menyebabkan diare, demam, dan haemolytic uranium • Pemanasan konvensional : mendegradasi rasa, dan menurunkan nutrisi. •Pemanasan Ohmic (ohmic/joule heating) adalah pemanasan produk pangan dengan cara melewatkan pada aliran listrik (arus bolak balik) menyebabkan panas luas dalam, terutama digunakan untuk material yang mengalir.
  • 3. Luas Permukaan Suhu Kecepatan Pergerakan Udara Kelembapan Udara Tekanan Atmosfer Penguapan air dan Lama Pengeringan •Pemanasan diseluruh bagian bahan pangan •Cepat : menghindari over heating dan kerusakan sensori •Inaktivasi food-borne pathogen •Sistem pemanasan relatif seragam dan merata •Partikel dapat mempercepat pindah panas dengan formulasi pada kandungan senyawa ionic • jika bentuk tidak seragam medan listrik tidak merata
  • 4. Ohmic > aliran listrik AC (bolak-balik) > menghasilkan panas > meningkatkan permeabelitas dinding sel > mempercepat reaksi > meningkatkan laju difusi > melewati dinding sel > meningkatkan rendemen ekstraksi senyawa Ohmic > panas > ruang periplasmic diperbesar > sitoplasma kehilangan berat terus menerus (akibat elektropermeabelitas) > cairan dalam sel keluar > meningkatkan laju pengeringan Bahan kering > air yang dibutuhkan mikroba untuk aktivitas tidak cukup > aktivitas mikroorganisme dan enzim menurun Ohmic > terbentuk pori-pori kecil > sel mikroba > kematian mikroba
  • 7.
  • 8. Sampel 1 : •Konsentrat jus jeruk (pH 3,6 dengan o brix = 66) dan jus jeruk tanpa pengawetan di berikan air destilasi hingga mencapai 13,0 o brix •Perlakuan : A. pH 2.5, 3.0 dan 3.5 + (10% asam sitrat) B. pH 4.0 dan 4.5 + (1 N sodium hydroksida) •Pencampuran (0,2 ml) diinokulasi pada 25 ml sampel suhu 50o C •Ohm : frekuensi 20 kHz, sumber listrik : 25,6 V/cm, dan chamber polyvinil klorida (2x15x6 cm) ketebalan 0,5 cm Sampel 2 : •Orange juice (pH 3,94, o brix =11,8) dan tomato juice (pH 4,13’ 11,2 o brix) •Ditambah 10 mL campuran kultur mikroba patogen yang sudah diinokulasi pada 3L jus •Perlakuan tegangan : 25,30,35 dan 40 V/cm •Perlakuan lama penetrasi : 30 s, 60 s, hingga 300 s
  • 9. Effek pH pada kenaikan suhu dan konduktivitas panas Laju pemanasan dan konduktivitas panas dipengaruhi oleh pH pada ohmic heating, dimana semakin rendah pH (2,5; 3,0; dan 3,5) laju panasnya semakin menurun yang juga akan mempengaruhi konduktivitas panas
  • 10. Effek pH pada inaktivasi mkroba pada ohmic heating
  • 11. Effek pH pada inaktivasi mkroba pada ohmic heating • E.Coli terinaktivasi paling cepat pada pH 4,5, diikuti pH 2,5; 3,0; 4,0 dan 3,5 • Salmonella : paling cepat terinaktivasi pada pH 3,0;4,5; 4,0 dan 3,5 • Listeria : paling cepat terinaktivasi pada pH 4,5 diikuti pH 4,0;2,5;3,0; dan 3,5 • Waktu tersingkat untuk menginaktivasi E.coli dan Listeria adalah selama 45 detik pada pH 4,5. • Waktu tersingkat untuk Salmonella adalah 15 detik pada pH 2,5
  • 12. Kurva suhu pada Jus Jeruk dan Jus Tomat Pada perlakuan waktu dimana dimulai terjadinya awal reduksi sebanyak 5 log adalah pada 60 s, 90 s dan 180 s pada kekuatan tegangan sebesar 30, 35 dan 40 V/cm
  • 13. Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat Semakin tingginya kekuatan medan listrik yang diberikan (25- 40 C/cm) maka ketahanan populasi ketiga patogen semakin menurun. Dimana ketika diberi perlakuan dengan 40 V/cm selama 60 s sell yg bertahan dapat tereduksi sebanyak >5 log
  • 14. Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat (OJ) : Pada tegangan yg sama (40 V/cm), dapat mereduksi ketiga patogen pada batas deteksi terbawahnya (<1 CFU/ml) setelah 30 s. Pada 35V/cm ketiganya tereduksi semua selama 55 s, dan pada 30 V/cm patogen tereduksi pd batas limitnya setelah 65 s.
  • 15. Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat (TJ) : Salmonella tereduksi pada level yg tidak terdeteksi setelah diberi tegangan 25 V/cm selama 100 s. E.coli dan Salmonella menurun sebanya 6,19 dan 5,41 log CFU/ml setelah 100 s
  • 16. Inaktivasi mikroba pada Jus Jeruk dan Jus Tomat
  • 17. • Efek pH menginaktif 3 patogen - seiring penurunan suhu : E.coli dan LM inaktif lebih cepat pada pH 4, 5 dengan waktu 45 detik, sedangkan ST dan pada 2.5 (60 detik). • pH bahan mempengaruhi electrical conduktivity, semakin pH tidak lebih asam, maka electrical conductivity semakin tinggi sehingga laju panas terhadap bahan semakin baik. • II : Jus jeruk : E.coli O157:H7 berkurang lebih dari 5 log setelah 60-, dan 90- pada (40, 35 dan 30 V cm-1 • Jus tomat : 25 V : 100 detik menurunkan 6,19 dan 5.41 log • Efek inaktivasi mikroba bergantung pada kekuatan medan listrik, waktu penetrasi dan elektical conduktivity dari treatment yang diberikan. • Jus tomat lebih cepat panas dibanding jus jeruk karena memiliki electrical conduktivity yang lebih besar.
  • 18. VIDEO
  • 19. • Warna pada jus pada pemanasan ohmic lebih tinggi daripada pemanasan konvensional. • Vitamin C kandunganya lebih tinggi setelah pemanasan ohmic dibandingkan konvensional.

Editor's Notes

  1. Sastry, S.K. 2001. Ohmic Heating and Moderate Electric Field (MEF) Pocessing. Journal of Food Process Engineering. 21(6):441-458.
  2. Salmonella resisten terhadap ph rendah shg dia paling efektiv terinaktifasi pada pH 2,5. Sedangkan E.coli dan Listeria resisten terhadap asam yang relatif tinggi dengan pemanasan yang cepat dan baik dengan terad
  3. 35 V/cm E.coli tereduksi 1,14 dan 6,1 log CFU/ml setelah 60s dan 90 s. Salmonelea tereduksi sebanyak 1,32 log CFU/ml setelah 60 s dan &amp;gt;6,25 log reduksi dibawah deteksi limitnya (&amp;lt;1 CFU/ml) setelah 90 s. Listeria tereduksi sebanyak 1,23 log CFU/ml setelah 60 s dan 5,1 log CFU/ml setelah 150 s. E.coli, Listeria dan Salmonela pada 30 V/cm, tereduksi dibawah batas deteksinya setelah 180 s, meskipun pada 25 V/cm tidak ada perbedaan dalam jumlah mikroba dengan kontrol.
  4. 35 V/cm E.coli tereduksi 1,14 dan 6,1 log CFU/ml setelah 60s dan 90 s. Salmonelea tereduksi sebanyak 1,32 log CFU/ml setelah 60 s dan &amp;gt;6,25 log reduksi dibawah deteksi limitnya (&amp;lt;1 CFU/ml) setelah 90 s. Listeria tereduksi sebanyak 1,23 log CFU/ml setelah 60 s dan 5,1 log CFU/ml setelah 150 s. E.coli, Listeria dan Salmonela pada 30 V/cm, tereduksi dibawah batas deteksinya setelah 180 s, meskipun pada 25 V/cm tidak ada perbedaan dalam jumlah mikroba dengan kontrol.
  5. 35 V/cm E.coli tereduksi 1,14 dan 6,1 log CFU/ml setelah 60s dan 90 s. Salmonelea tereduksi sebanyak 1,32 log CFU/ml setelah 60 s dan &amp;gt;6,25 log reduksi dibawah deteksi limitnya (&amp;lt;1 CFU/ml) setelah 90 s. Listeria tereduksi sebanyak 1,23 log CFU/ml setelah 60 s dan 5,1 log CFU/ml setelah 150 s. E.coli, Listeria dan Salmonela pada 30 V/cm, tereduksi dibawah batas deteksinya setelah 180 s, meskipun pada 25 V/cm tidak ada perbedaan dalam jumlah mikroba dengan kontrol.
  6. 35 V/cm E.coli tereduksi 1,14 dan 6,1 log CFU/ml setelah 60s dan 90 s. Salmonelea tereduksi sebanyak 1,32 log CFU/ml setelah 60 s dan &amp;gt;6,25 log reduksi dibawah deteksi limitnya (&amp;lt;1 CFU/ml) setelah 90 s. Listeria tereduksi sebanyak 1,23 log CFU/ml setelah 60 s dan 5,1 log CFU/ml setelah 150 s. E.coli, Listeria dan Salmonela pada 30 V/cm, tereduksi dibawah batas deteksinya setelah 180 s, meskipun pada 25 V/cm tidak ada perbedaan dalam jumlah mikroba dengan kontrol.