SlideShare a Scribd company logo
KETENAGAKERJAAN
KOMPOSISI PENDUDUK DAN
TENAGA KERJA
Penduduk
Penduduk Usia Kerja Penduduk di Luar Usia
Kerja
Angkatan
Kerja
Bukan Angkatan
Kerja
Menganggur Bekerja Sekolah Mengurus Rumah
Tangga
Penerima
Pendapatan
Setengah
Menganggur
Pengangguran
Penuh
Kentara
(Jam kerja
kurang)
Tidak Kentara Pengangguran
Potensial
PENGERTIAN TENAGA
KERJA
 berdasarkan UU No.13 tahun 2003, tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat.
 tenaga kerja, yakni penduduk yang dianggap
sanggup bekerja bila ada permintaan kerja. Mereka
adalah penduduk yang berusia antara15 tahun
sampai dengan 64 tahun
KESEMPATAN KERJA
 kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil
diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima
kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat kerja
tertentu, yang diinformasikan melalui iklan dan lain².
 Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang
berpartisipasi dalam pembangunan dengan
melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan
pendapatan.
 Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu :
 1. kesempatan kerja permanen, artinya
kesempatan kerja yang memungkinkan orang
bekerja secara terus-menerus sampai mereka
pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja
 2. kesempatan kerja temporer, artinya
kesempatan kerja yang hanya memungkinkan
orang bekerja dalam waktu relatif singkat,
kemudian menganggur untuk menunggu
kesempatan kerja baru.
Usaha – usaha peningkatan
kesempatan kerja.
 Pendidikan umum melalui pendidikan
formal guna meningkatkan kualitas sumber
daya manusia
 Kursus-kursus keterampilan, baik yang
dilaksanakan pemerintah atau masyarakat
 Pelatihan pendidikan
 Penataran-penataran, seminar, lokakarya
 Meningkatkan kegiatan pembangunan yang
banyak diserap tenaga kerja dan mendirikan
industri di daerah
ANGKATAN KERJA
Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15
sampai dengan 64 tahun yang sedang bekerja atau
mencari pekerjaan
Susunan penduduk menurut umurnya dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a) Penduduk produktif (usia kerja): umur 15 – 64
tahun
b) Penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja):
umur 0 – 14 tahun
c) Penduduk nonproduktif (diatas usia kerja :
umur 64 tahun keatas
Pekerja (employment)
 a. Pekerja penuh (full employment), yakni
pekerja yang bekerja dengan memenuhi
kriteria berikut:
 1) Lama kerja minimal 40 jam per minggu.
 2) Besar pendapatan minimal sama dengan
UMR (Upah Minimum Regional).
 3) Jenis pekerjaan sesuai dengan pendidikan
atau keahliannya.
 b. Setengah menganggur, yakni pekerja yang bekerja tapi
tidak memenuhi kriteria pekerja penuh, kelompok
setengah menganggur dibagi menjadi tiga kelompok,
yakni:
 1) Setengah menganggur menurut jam kerja, yaitu pekerja
yang bekerja kurang dari 40 jam per minggu.
 2) Setengah menganggur berdasar pendapatan, yaitu
pekerja yang menerima pendapatan lebih kecil dari UMR
tempat dia bekerja.
 3) Setengah menganggur menurut produktivitas, yaitu
pekerja yang produktivitasnya di bawah standar
perusahaan. Pada umumnya, pekerja yang baru masuk
dan pekerja dengan cacat tertentu termasuk kelompok ini.
ANGKA KETERGANTUNGAN
Jumlah penduduk nonproduktif dalam setiap 100 orang
penduduk produktif disebut angka ketergantungan. Dilihat dari
segi ekonomi, makin tinggi angka ketergantungan penduduk
makin berat beban penduduknya.
Angka ketergantungan (DR)
DR =
Jumlah penduduk usia nonproduktif
Jumlah penduduk usia produktif
X 100 %
TINGKAT PARTISIPASI
ANGKA KERJA
Tingkat partisipasi angka kerja adalah angka
perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan
jumlah penduduk usia kerja yang dinyatakan dalam
presentase.
TPAK =
Angkatan Kerja
Jumlah penduduk usia 10 than ke atas
X 100 %
Pengangguran
Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang belum
mendapatkan lowongan untuk bekerja. Orang
semacam ini merugikan negara dan secara khusus
memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi
beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja.
Indikator tingkat beban disebut dependency ratio (DR).
Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT)
 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah
perbandingan antarajumlah penduduk yang
sedang mencari pekerjaan dan jumlah
angkatan kerja.
 TPT = Tingkat Pengangguran Terbuka
 PT = Penganggur Terbuka
 AK = Angkatan Kerja
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN WAKTU LAMA
1. Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah penduduk usia
kerja :
 yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapat pekerjaan
 yang sudah pernah bekerja namun berhenti
yang dibebastugaskan, baik akan dipanggil kembali atau tidak
2. Setengah menganggur (under employment)
Menurut ukuran jam kerja yaitu penduduk yang bekerja 14-35 jam/pekan,
dikenal dengan penganggur terselubung yang terdiri dari berikut ini :
 Setengah penganggur kentara
 Setengah penganggur tidak kentara
 Setengah penganggur potensial
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN WAKTU LAMA
3. Pengangguran tersamar atau tersembunyi (invisible
unemployment) yaitu suatu keadaan di mana
seseorang tampak bekerja, tetapi kemampuan untuk
menghasilkan kecil
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBAB
TERJADINYA
1. Pengangguran friksional adalah pengangguran
yang terjadi karena kesulitan temporer.
Pengangguran ini terjadi secara tiba-tiba karena
adanya pergeseran pada penawaran dan
permintaan tenaga kerja. Pengangguran ini bukan
sebagai akibat ketidakmampuan memperoleh
pekerjaan tetapi akibat dari keinginan untuk
memperoleh kerja yang lebih baik, sehingga
pengangguran ini tidak serius karena bersifat
sementara. Ada juga yang memberi istilah
pengangguran normal atau pengangguran mencari
(search employment).
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBAB
TERJADINYA
2. Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang disebabkan
adanya perubahan struktur
perekonomian sebagai akibat
perkembangan ekonomi. Dengan
adanya perubahan itu dituntut juga
perubahan dalam keterampilan
tenaga kerja.
3. Pengangguran voluntary atau
voluntary unemployment adalah
pengangguran karena adanya orang
yang sebenarnya masih bisa bekerja
tetapi dengan sukarela tidak bekerja
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBAB
TERJADINYA
4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang
disebabkan adanya pergantian musim. Misalnya dibidang
pertanian, pekerjaan yang paling padat hanya pada waktu
musim tanam dan musim panen, sehingga selama menunggu
panen banyak tenaga kerja yang menganggur
5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang
disebabkan adanya kemajuan teknologi akibat digunakannya
tenaga mesin untuk mengganti tenaga manusia
6. Pengangguran konjungtur (cyclical unemployment) adalah
penganggur-an yang disebabkan adanya perubahan-perubahan
dalam tingkat kegiatan ekonomi. Misalnya pada waktu
perekonomian sedang mengalami kemunduran, akibatnya
banyak perusahaan yang harus mengurangi produksinya,
sehingga akan menaikkan jumlah dan tingkat pengangguran.
Informasi
yang
tidak
lengkap
PENYEBAB PENGANGGURAN
Angkatan kerja yang
terus meningkat
jumlahnya dan
pertumbuhan
kesempatan kerja
yang tidak
seimbang dengan
pertumbuhan
angkatan kerja
Tingkat investasi
rendah sehingga
perusahaan dalam
negeri sulit
mengembangkan
dan memperluas
usahaanya
Angkatan kerja
yang sedang
mencari kerja
tidak dapat
memenuhi
persyaratan-
persyaratan
yang diminta
dunia usaha
Tidak ada
kecocokan upah
Tidak memiliki
kemauan
wirausaha
Dampak Pengangguran
 1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian
 2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan
Pendapatan Per Kapita
 3. Meningkatkan Biaya Sosial
 4. Menurunkan Tingkat Keterampilan
 5. Menurunkan Penerimaan Negara
SOLUSI PENGANGGURAN
 Mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan yang
bersifat padat karya untuk mengurangi
pengangguran tenaga kerja kasar di pedesaan
 Mendirikan pusat-pusat atau balai latihan kerja, untuk
menyapkan tenaga terampil dan kreatif
 Meningkatkan transmigrasi untuk mengurangi
pengangguran di daerah padat penduduk dan
memeratakan tenaga kerja.
 Industrialisasi untuk menyerap tenaga kerja
 Menggiatkan program keluarga berencana, untuk
mengurangi atau menghambat pertambahan jumlah
penduduk sehingga pertambahan jumlah angkatan
kerja bisa terkendali.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS
TENAGA KERJA INDONESIA
 Pada dasarnya ada beberapa upaya peningkatan kualitas
kerja, antara lain sebagai berikut :
 Magang di suatu lembaga-lembaga atau instansi pemerintah
maupun swasta
 Pelatihan-pelatihan atau job training agar mempunyai
kesempatan kerja yang baik.
 Belajar di BLK (Balai Latihan Kerja) di suatu daerah atau kota
 Kursus-kursus keterampilan
 Penataran dan seminar atau lokakarya
 Menekuni ilmu yang dipelajari untuk meningkatkan kualitas
diri dengan menekuni bidang yang diminati
 Meningkatkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan
pendidikan formal maupun informal bagi setiap penduduk.
SISTEM UPAH
 Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang
diberikan kepada pekerja karena telah memberikan
tenaganya kepada perusahaan. Pembayaran upah
bisa dilakukan harian, mingguan atau bulanan.
 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000
mengenai kewenangan pemerintah dan kewenangan
provinsi sebagai daerah otonom maka pemberlakuan
UMR (Upah Minimum Regional) diubah menjadi UMP
(Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum
Kota/Kabupaten).
SISTEM UPAH
Upah
menurut
Prestasi
Upah
menurut
waktu
Upah
menurut
skala
Upah
menurut
premi
Upah
menurut
indeks
Upah co
partnership
MACAM-MACAM SISTEM
UPAH
 1. Sistem upah menurut waktu, yakni pemberian upah
berdasarkan waktu(lama) bekerja dari pekerja. Misalnya tukang
bangunan dibayar per hari Rp15.000,- bila dia bekerja 10 hari
maka akan dibayar Rp150.000,-.
 2. Sistem upah menurut prestasi, yakni pemberian upah
berdasarkan prestasi (jumlah barang yang dihasilkan) pekerja.
Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, semakin besar
upah yang diterima pekerja.
 3. Sistem upah borongan, yakni pemberian upah berdasarkan
kesepakatanpemberian kerja dan pekerja.
 4. Sistem upah premi, yakni pemberian upah dengan
mengombinasikan sistem upah prestasi yang ditambah dengan
premi tertentu. Misalnya bila pekerja mampu menyelesaikan 50
boneka dalam 1 jam akan dibayar Rp25.000,- dan kelebihan dari
50 boneka akan diberi premi misal Rp300,- per boneka. Apabila
seorang pekerja mampu membuat 70 boneka dia akan menerima
Rp25.000,- + (Rp300,- x 20) = Rp31.000-,
.
 5. Sistem upah partisipasi, yakni pemberian upah khusus berupa
sebagian keuntungan perusahaan pada akhir tahun bukuSistem upah
partisipasi disebut juga sistem upah bonus.
 6. Sistem upah mitra usaha (co Partnership), yakni pemberian upah
seperti sistem upah bonus, bedanya upah tidak diberikan dalam bentuk
uang tunai tapi dalam bentuk saham atau obligasi. Dengan
memberikan, saham diharapkan pekerja lebih giat dan hati-hati dalam
bekerja, karena mereka juga merupakan pemilik perusahaan.
 7. Sistem upah indeks biaya hidup, yakni pemberian upah yang
didasarkan pada besarnya biaya hidup. Semakin naik biaya hidup,
semakin naik pula besarnya
 8. Sistem upah skala berubah (sliding scale), yakni pemberian upah
berdasarkan skala hasil penjualan yang berubah-ubah. Apabila hasil
penjualan bertambah, jumlah upah yang diberikan juga bertambah,
demikian pula sebaliknya.
 9. Sistem upah produksi (production sharing), yakni pemberian upah
berdasarkan naik turunnya jumlah produksi secara keseluruhan. Bila
jumlah produksi naik 5%, upah juga naik 5%, demikian pula sebaliknya.
upah yang diberikan.
 10. Sistem upah bagi hasil, yakni pemberian upah dengan memberikan
bagian tertentu kepada pekerja dari hasil (keuntungan) yang diperoleh.
Sistem ini biasa dipakai di sektor pertanian.
dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt

More Related Content

Similar to dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt

Beatrice
BeatriceBeatrice
Beatrice
Edda Raden
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
Dolores Silvia
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
Risou Kun
 
ketenagakerjaan.pdf
ketenagakerjaan.pdfketenagakerjaan.pdf
ketenagakerjaan.pdf
DzakiMaulana937
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
arifin
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
arifin
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.ppt
dianarifyati
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.ppt
ollaaprileta
 
Social Studies Presentation-Presentasi IPS
Social Studies Presentation-Presentasi IPSSocial Studies Presentation-Presentasi IPS
Social Studies Presentation-Presentasi IPS
Williams Utaman
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
syarah18
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
syarah18
 
Economic growth
Economic growthEconomic growth
Economic growth
Zamzani Nusantara
 
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxKelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
RazuAl1
 
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptxPOWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
SuryaSurya799164
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt (20)

KETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAAN
 
Beatrice
BeatriceBeatrice
Beatrice
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
ketenagakerjaan.pdf
ketenagakerjaan.pdfketenagakerjaan.pdf
ketenagakerjaan.pdf
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.ppt
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.ppt
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Social Studies Presentation-Presentasi IPS
Social Studies Presentation-Presentasi IPSSocial Studies Presentation-Presentasi IPS
Social Studies Presentation-Presentasi IPS
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
Economic growth
Economic growthEconomic growth
Economic growth
 
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxKelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
 
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptxPOWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

dokumen.tips_ketenagakerjaan-kelas-xi.ppt

  • 2. KOMPOSISI PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Penduduk Penduduk Usia Kerja Penduduk di Luar Usia Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Menganggur Bekerja Sekolah Mengurus Rumah Tangga Penerima Pendapatan Setengah Menganggur Pengangguran Penuh Kentara (Jam kerja kurang) Tidak Kentara Pengangguran Potensial
  • 3. PENGERTIAN TENAGA KERJA  berdasarkan UU No.13 tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.  tenaga kerja, yakni penduduk yang dianggap sanggup bekerja bila ada permintaan kerja. Mereka adalah penduduk yang berusia antara15 tahun sampai dengan 64 tahun
  • 4. KESEMPATAN KERJA  kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat kerja tertentu, yang diinformasikan melalui iklan dan lain².  Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam pembangunan dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.
  • 5.  Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :  1. kesempatan kerja permanen, artinya kesempatan kerja yang memungkinkan orang bekerja secara terus-menerus sampai mereka pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja  2. kesempatan kerja temporer, artinya kesempatan kerja yang hanya memungkinkan orang bekerja dalam waktu relatif singkat, kemudian menganggur untuk menunggu kesempatan kerja baru.
  • 6. Usaha – usaha peningkatan kesempatan kerja.  Pendidikan umum melalui pendidikan formal guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia  Kursus-kursus keterampilan, baik yang dilaksanakan pemerintah atau masyarakat  Pelatihan pendidikan  Penataran-penataran, seminar, lokakarya  Meningkatkan kegiatan pembangunan yang banyak diserap tenaga kerja dan mendirikan industri di daerah
  • 7. ANGKATAN KERJA Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 sampai dengan 64 tahun yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan Susunan penduduk menurut umurnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : a) Penduduk produktif (usia kerja): umur 15 – 64 tahun b) Penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja): umur 0 – 14 tahun c) Penduduk nonproduktif (diatas usia kerja : umur 64 tahun keatas
  • 8. Pekerja (employment)  a. Pekerja penuh (full employment), yakni pekerja yang bekerja dengan memenuhi kriteria berikut:  1) Lama kerja minimal 40 jam per minggu.  2) Besar pendapatan minimal sama dengan UMR (Upah Minimum Regional).  3) Jenis pekerjaan sesuai dengan pendidikan atau keahliannya.
  • 9.  b. Setengah menganggur, yakni pekerja yang bekerja tapi tidak memenuhi kriteria pekerja penuh, kelompok setengah menganggur dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:  1) Setengah menganggur menurut jam kerja, yaitu pekerja yang bekerja kurang dari 40 jam per minggu.  2) Setengah menganggur berdasar pendapatan, yaitu pekerja yang menerima pendapatan lebih kecil dari UMR tempat dia bekerja.  3) Setengah menganggur menurut produktivitas, yaitu pekerja yang produktivitasnya di bawah standar perusahaan. Pada umumnya, pekerja yang baru masuk dan pekerja dengan cacat tertentu termasuk kelompok ini.
  • 10. ANGKA KETERGANTUNGAN Jumlah penduduk nonproduktif dalam setiap 100 orang penduduk produktif disebut angka ketergantungan. Dilihat dari segi ekonomi, makin tinggi angka ketergantungan penduduk makin berat beban penduduknya. Angka ketergantungan (DR) DR = Jumlah penduduk usia nonproduktif Jumlah penduduk usia produktif X 100 %
  • 11. TINGKAT PARTISIPASI ANGKA KERJA Tingkat partisipasi angka kerja adalah angka perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja yang dinyatakan dalam presentase. TPAK = Angkatan Kerja Jumlah penduduk usia 10 than ke atas X 100 %
  • 12. Pengangguran Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang belum mendapatkan lowongan untuk bekerja. Orang semacam ini merugikan negara dan secara khusus memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja. Indikator tingkat beban disebut dependency ratio (DR).
  • 13. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)  Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan antarajumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan dan jumlah angkatan kerja.  TPT = Tingkat Pengangguran Terbuka  PT = Penganggur Terbuka  AK = Angkatan Kerja
  • 14. JENIS-JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN WAKTU LAMA 1. Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah penduduk usia kerja :  yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapat pekerjaan  yang sudah pernah bekerja namun berhenti yang dibebastugaskan, baik akan dipanggil kembali atau tidak 2. Setengah menganggur (under employment) Menurut ukuran jam kerja yaitu penduduk yang bekerja 14-35 jam/pekan, dikenal dengan penganggur terselubung yang terdiri dari berikut ini :  Setengah penganggur kentara  Setengah penganggur tidak kentara  Setengah penganggur potensial
  • 15. JENIS-JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN WAKTU LAMA 3. Pengangguran tersamar atau tersembunyi (invisible unemployment) yaitu suatu keadaan di mana seseorang tampak bekerja, tetapi kemampuan untuk menghasilkan kecil
  • 16. JENIS-JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBAB TERJADINYA 1. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer. Pengangguran ini terjadi secara tiba-tiba karena adanya pergeseran pada penawaran dan permintaan tenaga kerja. Pengangguran ini bukan sebagai akibat ketidakmampuan memperoleh pekerjaan tetapi akibat dari keinginan untuk memperoleh kerja yang lebih baik, sehingga pengangguran ini tidak serius karena bersifat sementara. Ada juga yang memberi istilah pengangguran normal atau pengangguran mencari (search employment).
  • 17. JENIS-JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBAB TERJADINYA 2. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan adanya perubahan struktur perekonomian sebagai akibat perkembangan ekonomi. Dengan adanya perubahan itu dituntut juga perubahan dalam keterampilan tenaga kerja. 3. Pengangguran voluntary atau voluntary unemployment adalah pengangguran karena adanya orang yang sebenarnya masih bisa bekerja tetapi dengan sukarela tidak bekerja
  • 18. JENIS-JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBAB TERJADINYA 4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan adanya pergantian musim. Misalnya dibidang pertanian, pekerjaan yang paling padat hanya pada waktu musim tanam dan musim panen, sehingga selama menunggu panen banyak tenaga kerja yang menganggur 5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan adanya kemajuan teknologi akibat digunakannya tenaga mesin untuk mengganti tenaga manusia 6. Pengangguran konjungtur (cyclical unemployment) adalah penganggur-an yang disebabkan adanya perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi. Misalnya pada waktu perekonomian sedang mengalami kemunduran, akibatnya banyak perusahaan yang harus mengurangi produksinya, sehingga akan menaikkan jumlah dan tingkat pengangguran.
  • 19. Informasi yang tidak lengkap PENYEBAB PENGANGGURAN Angkatan kerja yang terus meningkat jumlahnya dan pertumbuhan kesempatan kerja yang tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja Tingkat investasi rendah sehingga perusahaan dalam negeri sulit mengembangkan dan memperluas usahaanya Angkatan kerja yang sedang mencari kerja tidak dapat memenuhi persyaratan- persyaratan yang diminta dunia usaha Tidak ada kecocokan upah Tidak memiliki kemauan wirausaha
  • 20. Dampak Pengangguran  1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian  2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita  3. Meningkatkan Biaya Sosial  4. Menurunkan Tingkat Keterampilan  5. Menurunkan Penerimaan Negara
  • 21. SOLUSI PENGANGGURAN  Mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan yang bersifat padat karya untuk mengurangi pengangguran tenaga kerja kasar di pedesaan  Mendirikan pusat-pusat atau balai latihan kerja, untuk menyapkan tenaga terampil dan kreatif  Meningkatkan transmigrasi untuk mengurangi pengangguran di daerah padat penduduk dan memeratakan tenaga kerja.  Industrialisasi untuk menyerap tenaga kerja  Menggiatkan program keluarga berencana, untuk mengurangi atau menghambat pertambahan jumlah penduduk sehingga pertambahan jumlah angkatan kerja bisa terkendali.
  • 22. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA INDONESIA  Pada dasarnya ada beberapa upaya peningkatan kualitas kerja, antara lain sebagai berikut :  Magang di suatu lembaga-lembaga atau instansi pemerintah maupun swasta  Pelatihan-pelatihan atau job training agar mempunyai kesempatan kerja yang baik.  Belajar di BLK (Balai Latihan Kerja) di suatu daerah atau kota  Kursus-kursus keterampilan  Penataran dan seminar atau lokakarya  Menekuni ilmu yang dipelajari untuk meningkatkan kualitas diri dengan menekuni bidang yang diminati  Meningkatkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan pendidikan formal maupun informal bagi setiap penduduk.
  • 23. SISTEM UPAH  Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang diberikan kepada pekerja karena telah memberikan tenaganya kepada perusahaan. Pembayaran upah bisa dilakukan harian, mingguan atau bulanan.  Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 mengenai kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom maka pemberlakuan UMR (Upah Minimum Regional) diubah menjadi UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten).
  • 25. MACAM-MACAM SISTEM UPAH  1. Sistem upah menurut waktu, yakni pemberian upah berdasarkan waktu(lama) bekerja dari pekerja. Misalnya tukang bangunan dibayar per hari Rp15.000,- bila dia bekerja 10 hari maka akan dibayar Rp150.000,-.  2. Sistem upah menurut prestasi, yakni pemberian upah berdasarkan prestasi (jumlah barang yang dihasilkan) pekerja. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, semakin besar upah yang diterima pekerja.  3. Sistem upah borongan, yakni pemberian upah berdasarkan kesepakatanpemberian kerja dan pekerja.  4. Sistem upah premi, yakni pemberian upah dengan mengombinasikan sistem upah prestasi yang ditambah dengan premi tertentu. Misalnya bila pekerja mampu menyelesaikan 50 boneka dalam 1 jam akan dibayar Rp25.000,- dan kelebihan dari 50 boneka akan diberi premi misal Rp300,- per boneka. Apabila seorang pekerja mampu membuat 70 boneka dia akan menerima Rp25.000,- + (Rp300,- x 20) = Rp31.000-, .
  • 26.  5. Sistem upah partisipasi, yakni pemberian upah khusus berupa sebagian keuntungan perusahaan pada akhir tahun bukuSistem upah partisipasi disebut juga sistem upah bonus.  6. Sistem upah mitra usaha (co Partnership), yakni pemberian upah seperti sistem upah bonus, bedanya upah tidak diberikan dalam bentuk uang tunai tapi dalam bentuk saham atau obligasi. Dengan memberikan, saham diharapkan pekerja lebih giat dan hati-hati dalam bekerja, karena mereka juga merupakan pemilik perusahaan.  7. Sistem upah indeks biaya hidup, yakni pemberian upah yang didasarkan pada besarnya biaya hidup. Semakin naik biaya hidup, semakin naik pula besarnya  8. Sistem upah skala berubah (sliding scale), yakni pemberian upah berdasarkan skala hasil penjualan yang berubah-ubah. Apabila hasil penjualan bertambah, jumlah upah yang diberikan juga bertambah, demikian pula sebaliknya.  9. Sistem upah produksi (production sharing), yakni pemberian upah berdasarkan naik turunnya jumlah produksi secara keseluruhan. Bila jumlah produksi naik 5%, upah juga naik 5%, demikian pula sebaliknya. upah yang diberikan.  10. Sistem upah bagi hasil, yakni pemberian upah dengan memberikan bagian tertentu kepada pekerja dari hasil (keuntungan) yang diperoleh. Sistem ini biasa dipakai di sektor pertanian.