SlideShare a Scribd company logo
Distribusi jalur internet
menggunakan 2 ISP dengan
fitur Route Rules dan Mangle
Pada Mikrotik
Distribution system
By Agus Susanto
Kenapa harus Mikrotik
• Mikrotik merupakan perangkat yang cukup fleksibel dan bisa
kita atur konfigurasinya sesuai dengan kebutuhan jaringan
yang ada. Banyak macam fitur yang ditambahkan pada
sistemnya, misal seperti fungsi Firewall, Routing, Managment
Bandwidth, Web-Proxy, Samba Server, L2 Management,
Hotspot, RADIUS, dll.
• Selain itu produk MikroTik umumnya memiliki beberapa port
ethernet yang secara default masing-masing berjalan secara
independent, dengan kata lain kita bisa menggunakannya
untuk lebih dari satu Jalur ISP dengan metode Loadbalance
atau juga Failover. Atau bisa juga kita konfigurasi dengan mode
bridging untuk kebutuhan L2 Management.
konfigurasi dengan fitur router rule
• Dengan 2 jalur ISP tersebut, kita akan buat
misal 'ISP A' hanya khusus untuk jalur internet
'Network A' sedangkan 'ISP B' khusus untuk
jalur internet 'Network B'.
• Untuk kebutuhan diatas nanti kita bisa
menggunakan 'Policy Based Route' dan fitur
yang akan kita gunakan adalah Route Rules.
konfigurasi dengan fitur router rule
• Topologi
konfigurasi dengan fitur router rule
• Untuk topologi yang akan kita gunakan seperti
gambar tersebut. Misal di sebuah kantor
berlangganan 2 ISP, disini kita menggunakan ISP-
1 dan ISP-2. Kemudian terdapat 2 buah LAN dan
masing-masing LAN akan menggunakan ISP yang
berbeda. Nah untuk kebutuhan tersebut kita
bisa memetakan koneksi menggunakan fitur
"Route Rule".
konfigurasi dengan fitur router rule
• Langkah pertama kita perlu melakukan "Basic-Config"
pada Router, kita bisa mengaktifkan DHCP Client untuk
masing-masing interface yang mengarah ke internet.
Untuk parameter "Add Default Route" kita bisa pilih "No",
karena nanti kita akan membuat rule Routing sendiri
konfigurasi dengan fitur router rule
• Setelah berhasil mendapatkan alamat IP, maka langkah
selanjutnya membuat alokasi IP Address untuk masing-
masing LAN. Sebagai contoh LAN-1 menggunakan alamat
IP 172.16.10.0/24, sedangkan LAN-2 Menggunakan
alamat IP 172.16.20.0/24.
konfigurasi dengan fitur router rule
• Tambahkan NAT dengan Out-Interface ether1 dan
ether2 dengan action "Masquerade" supaya client
bisa terkoneksi ke internet.
• Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi
pemetaan jalur menggunakan "Route Rules", Menu
Route Rules, terdapat pada menu IP>Route>Route
Rules
konfigurasi dengan fitur router rule
konfigurasi dengan fitur router rule
• Konfigurasikan sesuai dengan topologi, kita bisa deskripsikan alamat
asal pada "Src. Address" kemudian pilih action "Lookup" dan pada
parameter Table bisa kita isikan "ISP-1". Ulangi langkah yang sama
untuk LAN dengan IP 172.16.20.0/24.
• Langkah selanjutnya kita bisa buat 2 Route rule dengan tujuan ke
internet (0.0.0.0/0) dan menggunakan alamat IP gateway sesuai
alokasi dari masing-masing ISP, kita juga perlu menentukan pada
parameter "Routing Mark" untuk memetakan LAN-A menggunakan
ISP-A, dan LAN-B menggunakan ISP-B.
Memetakan jalur ISP dengan
Mangle
• Mangle merupakan salah satu fitur yang terdapat pada menu
firewall. Mangle sendiri memiliki fungsi untuk menandai sebuah
koneksi atau paket data, yang melewati router, masuk ke router,
ataupun keluar dari router.
• Apabila menggunakan fitur ruoter-rule, kita bisa memetakan
koneksi LAN-A menggunakan ISP-A dan LAN-B menggunakan ISP-B
menggunakan Routing Mark, namun jika kita ingin konfigurasi yang
lebih spesifik seperti memetakan koneksi Browsing (HTTP, HTTPS)
melalui ISP-A kemudian koneksi FTP, E-mail menggunakan ISP-B
maka kita bisa menggunakan konfigurasi tambahan menggunakan
Mangle - Routing Mark.
konfigurasi dengan fitur Mangle
• Untuk topologi kurang lebih sama seperti router rule, hanya
untuk kasus ini kita akan memetakan koneksi Browsing (HTTP,
HTTPS), FTP dan E-mail.
konfigurasi dengan fitur Mangle
• Kita perlu melakukan "basic-config" pada
router supaya router dapat terkoneksi ke
internet. Kurang lebih konfigurasi basic
seperti pada fitur router rule. Sebelum
melakukan pemetaan, kita bisa melakukan
grouping interface Wlan1 dan Wlan2 dengan
nama "LAN" menggunakan fitur "Interface
List"
konfigurasi dengan fitur Mangle
konfigurasi dengan fitur Mangle
• Setelah berhasil melakukan konfigurasi dasar dan melakukan grouping
interface LAN, maka langkah selanjutnya kita bisa menandai paket
browsing (HTTP, HTTPS) menggunakan ISP-A dan FTP, Email menggunakan
ISP-B.
• Fitur Mangle bisa ditemui pada menu IP>>Firewall>>Mangle. Kita bisa
definisikan port dan protocol yang digunakan, yaitu port HTTP, HTTPS, FTP
dan E-Mail.
konfigurasi dengan fitur Mangle
• Lakukan langkah yang sama untuk koneksi
FTP dan Email, sehingga pada Firewall
Mangle kita memiliki 2 rule Mangle dengan
Routing Mark "Browsing" dan "FTP - Email".
CODE:
/ip firewall mangle
add action=mark-routing chain=prerouting
comment=Browsing dst-port= 80,443 in interface-list=LAN
new-routing-mark=Browsing passthrough= no protocol=tcp
add action=mark-routing chain=prerouting comment="FTP
dan E-mail" dst port=20,21,143,993,110,995,25,426 in-
interface-list=LAN new-routing-mark=FTP-EMail
passthrough=no protocol=tcp
konfigurasi dengan fitur Mangle
• Setelah menandai paket menggunakan Mangle, maka langkah
selanjutnya kita bisa tentukan untuk paket Browsing (HTTP,
HTTPS) menggunakan ISP-1 sedangkan koneksi FTP, E-MAIL
menggunakan ISP-2 pada parameter "Routing Mark" untuk
masing-masing Default Route.
konfigurasi dengan fitur Mangle
• Lakukan langkah yang sama untuk koneksi
FTP dan Email. Sehingga kita memiliki dua
Default Route dengan Routing Mark FTP-
Email dan Browsing
Distribusi jalur internet dengan mikrotik

More Related Content

What's hot

Proyecto Egipto 4 años B
Proyecto Egipto 4 años BProyecto Egipto 4 años B
Proyecto Egipto 4 años B
anacorgem
 
Lesson plan template
Lesson plan templateLesson plan template
Lesson plan template
Md. Abdul Kader
 
English 3-lm-quarter-4
English 3-lm-quarter-4English 3-lm-quarter-4
English 3-lm-quarter-4
Kate Castaños
 
DLL_ENGLISH 6_Q1_W9.docx
DLL_ENGLISH 6_Q1_W9.docxDLL_ENGLISH 6_Q1_W9.docx
DLL_ENGLISH 6_Q1_W9.docx
VALERIEYDIZON
 
Método global j arasaac
Método global j arasaacMétodo global j arasaac
Método global j arasaac
Natalia
 
The Naughty Monkey - A Story with Good Morals
The Naughty Monkey  -  A Story with Good  MoralsThe Naughty Monkey  -  A Story with Good  Morals
The Naughty Monkey - A Story with Good Morals
OH TEIK BIN
 
lesson plan. knowing the parts of my body and the animals
lesson plan. knowing the parts of my body and the animalslesson plan. knowing the parts of my body and the animals
lesson plan. knowing the parts of my body and the animals
Education and Sales
 
Sequencing of events grade 3
Sequencing of events grade 3Sequencing of events grade 3
Sequencing of events grade 3
MARY JEAN DACALLOS
 
Proyecto Hadas y Duendes #ABPmooc_intef
Proyecto Hadas y Duendes #ABPmooc_intefProyecto Hadas y Duendes #ABPmooc_intef
Proyecto Hadas y Duendes #ABPmooc_intef
Ana Muñoz Sánchez
 
Dinosaurios
DinosauriosDinosaurios
Dinosaurios
retosinfantiles
 
Geografía con Pipo
Geografía con PipoGeografía con Pipo
Geografía con Pipo
Pipo Cibal
 
Ramón el pirata
Ramón el pirataRamón el pirata
Ramón el pirataUCLM
 

What's hot (13)

Proyecto Egipto 4 años B
Proyecto Egipto 4 años BProyecto Egipto 4 años B
Proyecto Egipto 4 años B
 
Lesson plan template
Lesson plan templateLesson plan template
Lesson plan template
 
English 3-lm-quarter-4
English 3-lm-quarter-4English 3-lm-quarter-4
English 3-lm-quarter-4
 
DLL_ENGLISH 6_Q1_W9.docx
DLL_ENGLISH 6_Q1_W9.docxDLL_ENGLISH 6_Q1_W9.docx
DLL_ENGLISH 6_Q1_W9.docx
 
Método global j arasaac
Método global j arasaacMétodo global j arasaac
Método global j arasaac
 
The Naughty Monkey - A Story with Good Morals
The Naughty Monkey  -  A Story with Good  MoralsThe Naughty Monkey  -  A Story with Good  Morals
The Naughty Monkey - A Story with Good Morals
 
lesson plan. knowing the parts of my body and the animals
lesson plan. knowing the parts of my body and the animalslesson plan. knowing the parts of my body and the animals
lesson plan. knowing the parts of my body and the animals
 
Sequencing of events grade 3
Sequencing of events grade 3Sequencing of events grade 3
Sequencing of events grade 3
 
Proyecto Hadas y Duendes #ABPmooc_intef
Proyecto Hadas y Duendes #ABPmooc_intefProyecto Hadas y Duendes #ABPmooc_intef
Proyecto Hadas y Duendes #ABPmooc_intef
 
3 fil lm q4
3 fil lm q43 fil lm q4
3 fil lm q4
 
Dinosaurios
DinosauriosDinosaurios
Dinosaurios
 
Geografía con Pipo
Geografía con PipoGeografía con Pipo
Geografía con Pipo
 
Ramón el pirata
Ramón el pirataRamón el pirata
Ramón el pirata
 

Similar to Distribusi jalur internet dengan mikrotik

rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
HafidzahPatel1
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5Boy Cdr
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
HasobrBlank
 
Dynamic routing (bgp)
Dynamic routing (bgp)Dynamic routing (bgp)
Dynamic routing (bgp)
Lusiana Diyan
 
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdfMERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
PusdiklatMEDIA
 
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptxP7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
smk methodist-8
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )teguhsmk
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
Barie Malkan
 
Bgp (ppt)
Bgp (ppt)Bgp (ppt)
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4Boy Cdr
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
ismailnursidiq
 
MTCRE-book-in-farsi-by-datisnetworkpub.pdf
MTCRE-book-in-farsi-by-datisnetworkpub.pdfMTCRE-book-in-farsi-by-datisnetworkpub.pdf
MTCRE-book-in-farsi-by-datisnetworkpub.pdf
davoodya40
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
Agus Susanto
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
lingacing
 
3. Media Pembelajaran Routing.pptx
3. Media Pembelajaran Routing.pptx3. Media Pembelajaran Routing.pptx
3. Media Pembelajaran Routing.pptx
DadanRamdanadadanram
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
engguh123
 
3. Media Pembelajaran Routing.pptx
3. Media Pembelajaran Routing.pptx3. Media Pembelajaran Routing.pptx
3. Media Pembelajaran Routing.pptx
DadanRamdana1
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
setioariwibowo
 

Similar to Distribusi jalur internet dengan mikrotik (20)

Bab II routing
Bab II routingBab II routing
Bab II routing
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
 
Rip versi 1
Rip versi 1Rip versi 1
Rip versi 1
 
Dynamic routing (bgp)
Dynamic routing (bgp)Dynamic routing (bgp)
Dynamic routing (bgp)
 
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdfMERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
MERANCANG_JARINGAN_KOMPUTER.pdf
 
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptxP7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
Bgp (ppt)
Bgp (ppt)Bgp (ppt)
Bgp (ppt)
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
MTCRE-book-in-farsi-by-datisnetworkpub.pdf
MTCRE-book-in-farsi-by-datisnetworkpub.pdfMTCRE-book-in-farsi-by-datisnetworkpub.pdf
MTCRE-book-in-farsi-by-datisnetworkpub.pdf
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
 
3. Media Pembelajaran Routing.pptx
3. Media Pembelajaran Routing.pptx3. Media Pembelajaran Routing.pptx
3. Media Pembelajaran Routing.pptx
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
3. Media Pembelajaran Routing.pptx
3. Media Pembelajaran Routing.pptx3. Media Pembelajaran Routing.pptx
3. Media Pembelajaran Routing.pptx
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 

Distribusi jalur internet dengan mikrotik

  • 1. Distribusi jalur internet menggunakan 2 ISP dengan fitur Route Rules dan Mangle Pada Mikrotik Distribution system By Agus Susanto
  • 2. Kenapa harus Mikrotik • Mikrotik merupakan perangkat yang cukup fleksibel dan bisa kita atur konfigurasinya sesuai dengan kebutuhan jaringan yang ada. Banyak macam fitur yang ditambahkan pada sistemnya, misal seperti fungsi Firewall, Routing, Managment Bandwidth, Web-Proxy, Samba Server, L2 Management, Hotspot, RADIUS, dll. • Selain itu produk MikroTik umumnya memiliki beberapa port ethernet yang secara default masing-masing berjalan secara independent, dengan kata lain kita bisa menggunakannya untuk lebih dari satu Jalur ISP dengan metode Loadbalance atau juga Failover. Atau bisa juga kita konfigurasi dengan mode bridging untuk kebutuhan L2 Management.
  • 3. konfigurasi dengan fitur router rule • Dengan 2 jalur ISP tersebut, kita akan buat misal 'ISP A' hanya khusus untuk jalur internet 'Network A' sedangkan 'ISP B' khusus untuk jalur internet 'Network B'. • Untuk kebutuhan diatas nanti kita bisa menggunakan 'Policy Based Route' dan fitur yang akan kita gunakan adalah Route Rules.
  • 4. konfigurasi dengan fitur router rule • Topologi
  • 5. konfigurasi dengan fitur router rule • Untuk topologi yang akan kita gunakan seperti gambar tersebut. Misal di sebuah kantor berlangganan 2 ISP, disini kita menggunakan ISP- 1 dan ISP-2. Kemudian terdapat 2 buah LAN dan masing-masing LAN akan menggunakan ISP yang berbeda. Nah untuk kebutuhan tersebut kita bisa memetakan koneksi menggunakan fitur "Route Rule".
  • 6. konfigurasi dengan fitur router rule • Langkah pertama kita perlu melakukan "Basic-Config" pada Router, kita bisa mengaktifkan DHCP Client untuk masing-masing interface yang mengarah ke internet. Untuk parameter "Add Default Route" kita bisa pilih "No", karena nanti kita akan membuat rule Routing sendiri
  • 7. konfigurasi dengan fitur router rule • Setelah berhasil mendapatkan alamat IP, maka langkah selanjutnya membuat alokasi IP Address untuk masing- masing LAN. Sebagai contoh LAN-1 menggunakan alamat IP 172.16.10.0/24, sedangkan LAN-2 Menggunakan alamat IP 172.16.20.0/24.
  • 8. konfigurasi dengan fitur router rule • Tambahkan NAT dengan Out-Interface ether1 dan ether2 dengan action "Masquerade" supaya client bisa terkoneksi ke internet.
  • 9. • Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pemetaan jalur menggunakan "Route Rules", Menu Route Rules, terdapat pada menu IP>Route>Route Rules konfigurasi dengan fitur router rule
  • 10. konfigurasi dengan fitur router rule • Konfigurasikan sesuai dengan topologi, kita bisa deskripsikan alamat asal pada "Src. Address" kemudian pilih action "Lookup" dan pada parameter Table bisa kita isikan "ISP-1". Ulangi langkah yang sama untuk LAN dengan IP 172.16.20.0/24. • Langkah selanjutnya kita bisa buat 2 Route rule dengan tujuan ke internet (0.0.0.0/0) dan menggunakan alamat IP gateway sesuai alokasi dari masing-masing ISP, kita juga perlu menentukan pada parameter "Routing Mark" untuk memetakan LAN-A menggunakan ISP-A, dan LAN-B menggunakan ISP-B.
  • 11. Memetakan jalur ISP dengan Mangle • Mangle merupakan salah satu fitur yang terdapat pada menu firewall. Mangle sendiri memiliki fungsi untuk menandai sebuah koneksi atau paket data, yang melewati router, masuk ke router, ataupun keluar dari router. • Apabila menggunakan fitur ruoter-rule, kita bisa memetakan koneksi LAN-A menggunakan ISP-A dan LAN-B menggunakan ISP-B menggunakan Routing Mark, namun jika kita ingin konfigurasi yang lebih spesifik seperti memetakan koneksi Browsing (HTTP, HTTPS) melalui ISP-A kemudian koneksi FTP, E-mail menggunakan ISP-B maka kita bisa menggunakan konfigurasi tambahan menggunakan Mangle - Routing Mark.
  • 12. konfigurasi dengan fitur Mangle • Untuk topologi kurang lebih sama seperti router rule, hanya untuk kasus ini kita akan memetakan koneksi Browsing (HTTP, HTTPS), FTP dan E-mail.
  • 13. konfigurasi dengan fitur Mangle • Kita perlu melakukan "basic-config" pada router supaya router dapat terkoneksi ke internet. Kurang lebih konfigurasi basic seperti pada fitur router rule. Sebelum melakukan pemetaan, kita bisa melakukan grouping interface Wlan1 dan Wlan2 dengan nama "LAN" menggunakan fitur "Interface List"
  • 15. konfigurasi dengan fitur Mangle • Setelah berhasil melakukan konfigurasi dasar dan melakukan grouping interface LAN, maka langkah selanjutnya kita bisa menandai paket browsing (HTTP, HTTPS) menggunakan ISP-A dan FTP, Email menggunakan ISP-B. • Fitur Mangle bisa ditemui pada menu IP>>Firewall>>Mangle. Kita bisa definisikan port dan protocol yang digunakan, yaitu port HTTP, HTTPS, FTP dan E-Mail.
  • 16. konfigurasi dengan fitur Mangle • Lakukan langkah yang sama untuk koneksi FTP dan Email, sehingga pada Firewall Mangle kita memiliki 2 rule Mangle dengan Routing Mark "Browsing" dan "FTP - Email". CODE: /ip firewall mangle add action=mark-routing chain=prerouting comment=Browsing dst-port= 80,443 in interface-list=LAN new-routing-mark=Browsing passthrough= no protocol=tcp add action=mark-routing chain=prerouting comment="FTP dan E-mail" dst port=20,21,143,993,110,995,25,426 in- interface-list=LAN new-routing-mark=FTP-EMail passthrough=no protocol=tcp
  • 17. konfigurasi dengan fitur Mangle • Setelah menandai paket menggunakan Mangle, maka langkah selanjutnya kita bisa tentukan untuk paket Browsing (HTTP, HTTPS) menggunakan ISP-1 sedangkan koneksi FTP, E-MAIL menggunakan ISP-2 pada parameter "Routing Mark" untuk masing-masing Default Route.
  • 18. konfigurasi dengan fitur Mangle • Lakukan langkah yang sama untuk koneksi FTP dan Email. Sehingga kita memiliki dua Default Route dengan Routing Mark FTP- Email dan Browsing