2. Diagnosis Kesulitan Belajar
Proses menentukan masalah peserta didik dengan
mencari latar belakang penyebabnya.
Kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi kesulitan
ringan, sedang dan berat.
Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta
didik yang kurang perhatian di saat mengikuti
pembelajaran.
Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik
yang mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar
diri peserta didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan, dsb.
Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang
mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna
rungu, tuna netra¸tuna daksa, dsb.
3. Permasalahan Belajar :
1. Kekacauan belajar (learning disorder)
2. Ketidakmampuan belajar (learning disability)
3. Leraning disfunctions :proses belajar tdk
berfungsi
4. Under Achiever
5. Slow Learner : lambat belajar
4. Karakteristik Siswa Yang
Mengalami Kesulitan Belajar :
1. Prestasi Bljr rendah
2. Usaha yg dilakukan dlm bljr tidak sebanding
dgn hasilnya
3. Lamban
4. Sikap acuh dlm mengikuti pelajaran
5. Menunjukkan perilaku menyimpang
6. Emosional (negatif)
6. Mengenali Kesulitan Belajar :
1. Teknik Tes
Tes hasil belajar, tes psikologi
2. Teknik Non-Tes
Wawancara, observasi, angket, sosiometri.
Dokumentasi, pemeriksaan medis
7. Prosedur :
1. Mengidentifikasi siswa yg mengalami
kesulitan belajar
2. Melokalisasi letak kesulitan belajar
3. Menentukan faktor penyebab
4. Memperkirakan alternatif bantuan
5. Menetapkan kemungkinan cara
mengatasinya
6. Follow up