SlideShare a Scribd company logo
Desinfektasi Peralatan
Kesehatan
Definisi Desinfeksi
 Desinfeksi adalah suatu proses atau tindakan yang
dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen
tetapi tidak termasuk sporanya.
 Desinfeksi dapat dilakukan pada peralatan perawatan dan
kedokteran atau permukaan jaringan tubuh, dengan cara
mencuci, mengoleskan, merendam dan menjemur.
Tujuan/ Fungsi Desinfeksi
 Mencegah terjadinya infeksi silang
 Untuk menghindarkan penularan
 Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai.
 Agar alat tetap terpelihara sehingga dapat tahan lama
Jenis Desinfeksi
 Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
Merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme
kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus/
menggunakan bahan kimia.
DTT dengan merebus
1. Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
2. Merebus selama 20 menit dalam panci tertutup
3. Seluruh alat harus terendam
4. Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
5. Pakai alat sesegera mungkin atau simpan dalam wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu.
DTT dengan mengukus
 Kukus alat selama 20 menit.
 Kecilkan api sehingga air tetap mendidih.
 Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
 Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
 Keringkan dalam kontainer DTT
DTT dengan kimia
 Lakukan dekontaminasi dengan cuci dan dibilas dengan
air lalu keringkan.
 Rendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20
menit.
 Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di
udara
 Segera pakai atau simpan dalam kontainer yang kering dan
telah di DTT
Desinfeksi Tingkat Sedang/ DTS
 DTS dapat membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali
spora bakteri
Desinfeksi Tingkat Rendah/ DTR
 DTR dapat membunuh kebanyakan bakteri, beberapa
virus dan beberapa jamur tetapi tidak membunuh
mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan
spora bakteri
Cara Desinfeksi
Desinfeksi dengan mencuci
 Cucilah tangan dengan sabun lalu bersihkan, kemudian
siram atau membasahi dengan alkohol 70 %
 Cucilah luka dengan sabun PH normal seperti sabun bayi,
larutan antiseptik alami seperti rebusan daun jambu biji
 Cucilah kulit jaringan tubuh yang akan dioperasi dengan
yodium tinktur 3% kemudian dengan alkohol
 Cucilah vulva dengan larutan sublimat atau larutan
sejenisnya
Desinfeksi dengan mengoleskan
 Oleskan luka dengan merkurokrom ( cairan yg tersusun dr
kepingan hablur yang mengandung 26% air raksa yg
terikat, warnanya merah tua hampir hitam, dipergunakan
sebagai bahan pemusnah hama pada luka; obat merah)
pada bekas luka jahitan
 Menggunakan alkohol atau betadine pada luka
Desinfeksi dengan merendam
 Rendamlah tangan dengan larutan lisol 0,5%
 Rendamlah peralatan dengan larutan lisol 3-5% selama 2
jam
 Rendamlah alat tenun dengan lisol 3-5% kurang lebih 24
jam
Desinfeksi dengan menjemur
 Jemurlah kasur, bantal, tempat tidur, urinal, pispot, dll
dengan masing - masing permukaan selama 2 jam
Jenis -Jenis Desinfektan
 Desinfektan adalah bahan kimia untuk mencegah
terjadinya infeksi dengan membunuh jasad renik
(bakterisid), terutama pada benda mati.
 Proses desinfeksi dapat menghilangkan 60% -90% jasad
renik.
 Desinfektan digunakan secara luas untuk sanitasi baik di
rumah tangga, laboratorium, dan rumah sakit
Alkohol
 Etil alkohol/ proper alkohol pada air untuk mendesinfeksi kulit.
 Alkohol dengan aldehid untuk mendesinfeksi permukaan pada kedokteran gigi
Glutaral dehid
 Glutaral dehid 2 % untuk mendesinfeksi alat - alat yang tidak dapat disterilkan
 Salah satu desinfektan yang popular pada kedokteran gigi
Biguanid
 Contohnya Klorheksidin dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik
kontrol plak
Fenol
 Larutan jernih tidak mengiritasi kulit
 Untuk membersihkan alat yang terkontaminasi dan tidak dapat dirusak oleh
zat organik
 Bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah
 Banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium
Klorsilenol
 Larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan
sebagai antiseptik
 Aktivitasnya rendah terhadap banyak bakteri
 Penggunaannya terbatas sebagai desinfektan
 Misal dettol
Pembuatan Desinfektan
Cara membuat larutan savlon
1. Kegunaan larutan savlon
 Savlon 0,5% untuk mencuci tangan
 Savlon 1% untuk merendam peralatan perawatan atau
kedokteran
2. Persiapan Alat
 Savlon
 Gelas ukur
 Ember atau baskom
 Ember berisi air secukupnya
3. Prosedur pelaksanaan
a. Membuat larutan savlon 0,5%
 Campurkan 5cc savlon ke dalam 1 liter air
b. Membuat larutan savlon 1 %
 Campurkan 10cc savlon ke dalam 1 liter air
Cara membuat larutan Lisol dan Kreolin
1. Kegunaan
 Lisol 0,5% untuk mencuci tangan
 Lisol 1% untuk desinfektan peralatan perawatan / kedokteran
 Lisol 2-3% untuk merendam peralatan yang digunakan pasien
penyakit menular selama 24 jam
 Kreolin 0,5% untuk mendesinfeksi lantai
 Kreolin 2% untuk mendesinfeksi lantai kamar mandi/wc/spul
bak
2. Persiapan Alat
 Larutan lisol
 Gelas ukur
 Ember berisi air
 Ember / baskom
 Kreolin
3. Prosedur pelaksanaan
 Membuat larutan lisol atau kreolin 0,5%
Campurkan 5cc lisol atau kreolin ke dalam 1 liter air
 Membuat larutan lisol atau kreolin 2% atau 3%
Campurkan 20cc sampai 30cc lisol atau kreolin ke dalam 1 liter air
Cara membuat larutan sabun
1. Kegunaan
 Mencuci tangan dan peralatan seperti alat tenun, logam, kaca, karet/plastik,
kayu bercat dan yang berlapis formika
2. Persiapan Alat
 Sabun padat, sabun krim, atau sabun cair
 Gelas ukur/spuit
 Timbangan
 Pisau/sendok makan
 Alat pengaduk
 Air panas/air hangat dalam tempatnya
 Ember/baskom
3. Prosedur pelaksanaan
 Membuat larutan dari sabun padat atau krim
Masukkan sabun padat sekurang-kurangnya 4gr ke dalam ember berisi air
panas atau hangat
 Membuat larutan dari sabun cair
Campurkan 3 cc sabun cair ke dalam ember berisi 1 liter air hangat
kemudian aduk sampai rata
Proses desinfektasi peralatan kesehatan
 Persiapan alat
1. Sarung tangan
2. Larutan desinfektan
3. Peralatan yang akan dibersihkan
4. Sikat halus, lap kering, kain kassa, lidi kapas, spuit
5. Baskom berisi air bersih
6. Jam tangan
7. Tromol
8. Alat tulis
 Langkah-langkah
1. Mencuci tangan
2. Melakukan pemisahan alat2 yang tercemar, direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air
selama 24 jam.
3. Peralatan yang lain direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 2 jam.
4. Lakukan pembersihan pada bagian dalam peralatan dengan lidi kapas dan sikat halus,
mengorek kotoran yang terdapat pada bagian dalam alat.
5. Bagian luar peralatan dibersihkan dengan sikat halus dan kassa
6. Melakukan pembersihan peralatan dengan cara mengeluarkan kotoran dari dalam
keluar
7. Kemudian pindahkan ke dalam air sabun dan bilas hingga bersih
8. Setelah dibilas, peralatan dikeringkan dengan lap kering dan masukkan ke dalam
tromol.
9. Peralatan tetap bersih, steril dan siap pakai
10. Buka sarung tangan dan cuci tangan
Desinfektasi peralatan kesehatan

More Related Content

What's hot

Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
Yabniel Lit Jingga
 
Audit Kebersihan Tangan KKT.pptx
Audit Kebersihan Tangan KKT.pptxAudit Kebersihan Tangan KKT.pptx
Audit Kebersihan Tangan KKT.pptx
RiaSilviani1
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asmawitanurma
 
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
pjj_kemenkes
 
Jurnal keperawatan medikal bedah
Jurnal  keperawatan medikal bedahJurnal  keperawatan medikal bedah
Jurnal keperawatan medikal bedah
Operator Warnet Vast Raha
 
Length Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMHLength Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMH
Ade Kusuma Dewi
 
zoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptxzoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptx
nurulfadhilah505394
 
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan MakananBadan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
khoiril anwar
 
Pomr
PomrPomr
Pomr
aldyliu
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
Makalah frambusia
Makalah frambusiaMakalah frambusia
Makalah frambusia
Warnet Raha
 
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah PernapasanPenatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Umpungeng
 

What's hot (20)

Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Audit Kebersihan Tangan KKT.pptx
Audit Kebersihan Tangan KKT.pptxAudit Kebersihan Tangan KKT.pptx
Audit Kebersihan Tangan KKT.pptx
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asma
 
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
 
Jurnal keperawatan medikal bedah
Jurnal  keperawatan medikal bedahJurnal  keperawatan medikal bedah
Jurnal keperawatan medikal bedah
 
Length Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMHLength Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMH
 
zoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptxzoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptx
 
Atls
AtlsAtls
Atls
 
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan MakananBadan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
 
P3K
P3KP3K
P3K
 
Pomr
PomrPomr
Pomr
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
Audiometri praktek
Audiometri praktekAudiometri praktek
Audiometri praktek
 
Makalah frambusia
Makalah frambusiaMakalah frambusia
Makalah frambusia
 
La rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutanLa rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutan
 
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah PernapasanPenatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
 

Similar to Desinfektasi peralatan kesehatan

Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
yusria izza
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
gebinawahyu
 
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
Ngulya Imroatul
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
stikesby kebidanan
 
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
kekesusilowati
 
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
MuhammadSahid13
 
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
materipptgc
 
1. laundry
1. laundry1. laundry
1. laundry
JobPamungkas2
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Muhammad Khoirul Zed
 
dekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptxdekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptx
AbuHamed2
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
KenliSualang10
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
annisamelhannah1
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiVhe Fransisca
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
sonyaawitan
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
mutianelvison
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 

Similar to Desinfektasi peralatan kesehatan (20)

Sawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptikSawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptik
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
 
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
 
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
 
Saniter
SaniterSaniter
Saniter
 
1. laundry
1. laundry1. laundry
1. laundry
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
 
Prinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksiPrinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksi
 
dekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptxdekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptx
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 

Recently uploaded

Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 

Recently uploaded (20)

Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 

Desinfektasi peralatan kesehatan

  • 2. Definisi Desinfeksi  Desinfeksi adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi tidak termasuk sporanya.  Desinfeksi dapat dilakukan pada peralatan perawatan dan kedokteran atau permukaan jaringan tubuh, dengan cara mencuci, mengoleskan, merendam dan menjemur.
  • 3. Tujuan/ Fungsi Desinfeksi  Mencegah terjadinya infeksi silang  Untuk menghindarkan penularan  Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai.  Agar alat tetap terpelihara sehingga dapat tahan lama
  • 4. Jenis Desinfeksi  Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) Merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus/ menggunakan bahan kimia.
  • 5. DTT dengan merebus 1. Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih 2. Merebus selama 20 menit dalam panci tertutup 3. Seluruh alat harus terendam 4. Jangan menambah alat apapun ke air mendidih 5. Pakai alat sesegera mungkin atau simpan dalam wadah tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu.
  • 6. DTT dengan mengukus  Kukus alat selama 20 menit.  Kecilkan api sehingga air tetap mendidih.  Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap  Jangan pakai lebih dari 3 panci uap  Keringkan dalam kontainer DTT
  • 7. DTT dengan kimia  Lakukan dekontaminasi dengan cuci dan dibilas dengan air lalu keringkan.  Rendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20 menit.  Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udara  Segera pakai atau simpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT
  • 8. Desinfeksi Tingkat Sedang/ DTS  DTS dapat membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali spora bakteri
  • 9. Desinfeksi Tingkat Rendah/ DTR  DTR dapat membunuh kebanyakan bakteri, beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri
  • 10. Cara Desinfeksi Desinfeksi dengan mencuci  Cucilah tangan dengan sabun lalu bersihkan, kemudian siram atau membasahi dengan alkohol 70 %  Cucilah luka dengan sabun PH normal seperti sabun bayi, larutan antiseptik alami seperti rebusan daun jambu biji  Cucilah kulit jaringan tubuh yang akan dioperasi dengan yodium tinktur 3% kemudian dengan alkohol  Cucilah vulva dengan larutan sublimat atau larutan sejenisnya
  • 11. Desinfeksi dengan mengoleskan  Oleskan luka dengan merkurokrom ( cairan yg tersusun dr kepingan hablur yang mengandung 26% air raksa yg terikat, warnanya merah tua hampir hitam, dipergunakan sebagai bahan pemusnah hama pada luka; obat merah) pada bekas luka jahitan  Menggunakan alkohol atau betadine pada luka
  • 12. Desinfeksi dengan merendam  Rendamlah tangan dengan larutan lisol 0,5%  Rendamlah peralatan dengan larutan lisol 3-5% selama 2 jam  Rendamlah alat tenun dengan lisol 3-5% kurang lebih 24 jam
  • 13. Desinfeksi dengan menjemur  Jemurlah kasur, bantal, tempat tidur, urinal, pispot, dll dengan masing - masing permukaan selama 2 jam
  • 14. Jenis -Jenis Desinfektan  Desinfektan adalah bahan kimia untuk mencegah terjadinya infeksi dengan membunuh jasad renik (bakterisid), terutama pada benda mati.  Proses desinfeksi dapat menghilangkan 60% -90% jasad renik.  Desinfektan digunakan secara luas untuk sanitasi baik di rumah tangga, laboratorium, dan rumah sakit
  • 15. Alkohol  Etil alkohol/ proper alkohol pada air untuk mendesinfeksi kulit.  Alkohol dengan aldehid untuk mendesinfeksi permukaan pada kedokteran gigi Glutaral dehid  Glutaral dehid 2 % untuk mendesinfeksi alat - alat yang tidak dapat disterilkan  Salah satu desinfektan yang popular pada kedokteran gigi
  • 16. Biguanid  Contohnya Klorheksidin dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik kontrol plak Fenol  Larutan jernih tidak mengiritasi kulit  Untuk membersihkan alat yang terkontaminasi dan tidak dapat dirusak oleh zat organik  Bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah  Banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium
  • 17. Klorsilenol  Larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik  Aktivitasnya rendah terhadap banyak bakteri  Penggunaannya terbatas sebagai desinfektan  Misal dettol
  • 18. Pembuatan Desinfektan Cara membuat larutan savlon 1. Kegunaan larutan savlon  Savlon 0,5% untuk mencuci tangan  Savlon 1% untuk merendam peralatan perawatan atau kedokteran 2. Persiapan Alat  Savlon  Gelas ukur  Ember atau baskom  Ember berisi air secukupnya
  • 19. 3. Prosedur pelaksanaan a. Membuat larutan savlon 0,5%  Campurkan 5cc savlon ke dalam 1 liter air b. Membuat larutan savlon 1 %  Campurkan 10cc savlon ke dalam 1 liter air
  • 20. Cara membuat larutan Lisol dan Kreolin 1. Kegunaan  Lisol 0,5% untuk mencuci tangan  Lisol 1% untuk desinfektan peralatan perawatan / kedokteran  Lisol 2-3% untuk merendam peralatan yang digunakan pasien penyakit menular selama 24 jam  Kreolin 0,5% untuk mendesinfeksi lantai  Kreolin 2% untuk mendesinfeksi lantai kamar mandi/wc/spul bak
  • 21. 2. Persiapan Alat  Larutan lisol  Gelas ukur  Ember berisi air  Ember / baskom  Kreolin
  • 22. 3. Prosedur pelaksanaan  Membuat larutan lisol atau kreolin 0,5% Campurkan 5cc lisol atau kreolin ke dalam 1 liter air  Membuat larutan lisol atau kreolin 2% atau 3% Campurkan 20cc sampai 30cc lisol atau kreolin ke dalam 1 liter air
  • 23. Cara membuat larutan sabun 1. Kegunaan  Mencuci tangan dan peralatan seperti alat tenun, logam, kaca, karet/plastik, kayu bercat dan yang berlapis formika 2. Persiapan Alat  Sabun padat, sabun krim, atau sabun cair  Gelas ukur/spuit  Timbangan  Pisau/sendok makan  Alat pengaduk  Air panas/air hangat dalam tempatnya  Ember/baskom
  • 24. 3. Prosedur pelaksanaan  Membuat larutan dari sabun padat atau krim Masukkan sabun padat sekurang-kurangnya 4gr ke dalam ember berisi air panas atau hangat  Membuat larutan dari sabun cair Campurkan 3 cc sabun cair ke dalam ember berisi 1 liter air hangat kemudian aduk sampai rata
  • 25. Proses desinfektasi peralatan kesehatan  Persiapan alat 1. Sarung tangan 2. Larutan desinfektan 3. Peralatan yang akan dibersihkan 4. Sikat halus, lap kering, kain kassa, lidi kapas, spuit 5. Baskom berisi air bersih 6. Jam tangan 7. Tromol 8. Alat tulis
  • 26.  Langkah-langkah 1. Mencuci tangan 2. Melakukan pemisahan alat2 yang tercemar, direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 24 jam. 3. Peralatan yang lain direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 2 jam. 4. Lakukan pembersihan pada bagian dalam peralatan dengan lidi kapas dan sikat halus, mengorek kotoran yang terdapat pada bagian dalam alat. 5. Bagian luar peralatan dibersihkan dengan sikat halus dan kassa 6. Melakukan pembersihan peralatan dengan cara mengeluarkan kotoran dari dalam keluar 7. Kemudian pindahkan ke dalam air sabun dan bilas hingga bersih 8. Setelah dibilas, peralatan dikeringkan dengan lap kering dan masukkan ke dalam tromol. 9. Peralatan tetap bersih, steril dan siap pakai 10. Buka sarung tangan dan cuci tangan