SlideShare a Scribd company logo
STERILISASI, DISINFEKSI DAN
DEKONTAMINASI
Oleh :
Ardhian Kristanti
Eva Junita
Muhammad Sahid
STERILISASI
• Suatu proses
menghilangkan
/memusnahkan semua
bentuk mikroorganisme
pada peralatan medis
/objek termasuk
endospora yang
dapatdilakukan melalui
proses fisika dan kimiawi
denganmenggunakan
alat
sterilisator.
PROSES STERILISASI
Proses sterilisasi terjadi dengan
memaparkan energi thermal dalam
bentuk panas kering/basah, zat kimia dalam
wujud cair/gas maupun bentuk
radiasi terhadap suatu benda dalam
waktu tertentu.
STERILISASI PANAS KERING
 Penggunaan untuk:
minyak, serbuk halus, syringe, kaca, gelas,
benda tajam
 Suhu dan waktu:
170° C (340° F) selama 60 menit
160° C (320° F) selama 120 menit
150° C (300° F) selama 150 menit
METODE STERILISASI
Sterilisasi dengan suhu tinggi
Sterilisasi uap (steam Heat)
Sterilisasi panas kering (Dry Heat)
Sterilisasi dengan suhu rendah
Ethylene Oxide
Hydrogen Peroxide Plasma Sterilization
(STERRAD)
Liquid Paracetic Acid
KRITERIA STERILAN
 Daya bunuh yang kuat
 Daya penetrasi yang baik
 Aman atau tidak toksik
 Bisa digunakan untuk semua alat indikator
STERILISASI UAP
• Metode sterilisasi paling tua, aman, efektif,
relatif tidak mahal, bersifat non toksik
• Suhu dan waktu:
121 ° C (250° F) selama 30 menit
132 ° C (270° F) selama 4 menit .
Direkomendasikan untuk peralatan yang tahan
panas dan tahan uap.
STERILISASI PANAS KERING
 Keuntungan:
Dapat mensterilkan bahan yang tidak dapat
ditembus steam.
Tidak bersifat korosi, mencapai seluruh
permukaan alat.
 Kelemahan:
Penetrasi panas lambat - waktu lama.
Perlu suhu tinggi.
Dapat merusak bahan karet.
Ethylene Oxide (ETO)
 Untuk sterilisasi alat medis yang sensitif terhadap panas
dan uap.
 ETO tidak berwarna, mudah terbakar
 Suhu 29° - 65 °C atau 45 °C -85 °C.
 Keuntungan: non korosif terhadap plastik, metal , karet,
tidak berbau.
 Kelemahan:
waktu lama (2– 5 jam), biaya tinggi, bersifat toksik,
mutagenik, karsinogenik, iritasi saluran pernapasan,
dalam konsentrasi tinggi dapat menimbulkan pusing,
mual, muntah.
KESALAHAN-KESALAHAN PENGELOLAAN
ALAT-ALAT MEDIS
Pembersihan tidak adekuat
Konsentrasi larutan disinfektan tidak tepat
Penyimpanan tidak benar
Penyimpanan basah setelah sterilisasi
DISINFEKSI
Suatu proses untuk menghilangkan
atau memusnahkan mikroorganisme,
virus, bakteri, parasit, spora pada
peralatan kesehatan dengan cairan
disinfektan.
METODE DISINFEKSI
 Panas : Washer Bed / Dish Washer 70°- 80°
C.
 Radiasi : UV --> Lab: Bio Safety Cabinet dan
pipa air.
 Filtrasi : Hepa Filter --> Membersihkan udara di
OK, Farmasi
 Gas kimiawi
 Cairan kimia
KLASIFIKASI DISINFEKSI
 High level disinfection (HDL) / disinfeksi tingkat
tinggi (DTT) Dapat membunuh semua
mokroorganisme kecuali endospora.
 Intermediate level disinfection (ILD) / disinfeksi
tingkat sedang Disinfeksi ini akan membunuh
mikroorganisme bakteri, fungi, virus, namun
tidak mempunyai aktivitas membunuh spora.
 Low Level Disinfection ( LLD) /disinfeksi tingkat
rendah Disinfeksi ini tidak mempunyai daya
untuk membunuh mikroorganisme fungi, bakteri,
virus.
DEKONTAMINASI
Suatu proses untuk menghilangkan
mikroorganisme dan kotoran yang
melekat pada alat kesehatan,
sehingga aman untuk penggunaan
alat selanjutnya.
TUJUAN DEKONTAMINASI
1.Untuk mencegah penyebaran infeksi,
2.Mematikan mikroorganisme dan kotoran
lain yang tidak kelihatan,
3.Mempersiapkan alat untuk kontak
langsung dengan desinfeksi,
4.Untuk melindungi petugas dan pasien.
SKEMA
PROSEDUR-PROSEDUR
DEKONTAMINASI
 Dekontaminasi tumpahan darah / cairan tubuh :
1. Cuci tangan,
2. Pakai sarung tangan, masker, kacamata / pelidung
wajah,
3. Serap darah / cairan tubuh sebanyak – banyaknya
dengan kertas / tissue,
4. Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan
Natrium Hipoklorit 0,5 %, biarkan 10 menit, kemudian
bersihkan,
5. Bilas dengan lap basah yang bersih hingga Klorin
terangkat,
6. Buka sarung tangan, buang sarung tangan ke dalam
penampung limbah padat, selanjutnya cuci tangan.
PROSEDUR-PROSEDUR
DEKONTAMINASI
 Terpecik Bahan Infeksi
Membran mukosa yang tercemar :
a.mulut terpercik/terciprat=mulut dicuci /dikumurkan
dengan menggunakan air yang mengalir.
b.mata terpercik/terciprat=mata dibiarkan dalam keadaan
terbuka, dibilas perlahan-lahan dengan aquadest steril
mengalir atau larutan NaCl fisiologis steril.
c.kulit tanpa luka = bagian yang terkena percikan dicuci
dengan sabun antiseptic dan air bersih hingga bersih,
lalu di keringkan.
 Terluka / Tertusuk Jarum
Luka dibersihkan di bawah air yang mengalir selama 5
menit dan dicuci dengan menggunakan Betadine Scrub.
PROSEDUR-PROSEDUR
DEKONTAMINASI
 Dekontaminasi tumpahan darah / cairan tubuh :
1. Cuci tangan,
2. Pakai sarung tangan, masker, kacamata / pelidung
wajah,
3. Serap darah / cairan tubuh sebanyak – banyaknya
dengan kertas / tissue,
4. Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan
Natrium Hipoklorit 0,5 %, biarkan 10 menit, kemudian
bersihkan,
5. Bilas dengan lap basah yang bersih hingga Klorin
terangkat,
6. Buka sarung tangan, buang sarung tangan ke dalam
penampung limbah padat, selanjutnya cuci tangan.
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR

More Related Content

Similar to K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt

Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiVhe Fransisca
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
materipptgc
 
8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt
ShakilaDwiBahtiar
 
Desinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatanDesinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatan
KhanzaAresha
 
Kul3 sterilisasi
Kul3 sterilisasiKul3 sterilisasi
Kul3 sterilisasi
Robby Candra Purnama
 
Instrumentasi dasar
Instrumentasi dasarInstrumentasi dasar
Instrumentasi dasar
hammad hammad
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
MulyantiUnisaBandung
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Agnescia Sera
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiJoni Iswanto
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Rukmana Suharta
 
4. asepsis antisepsis vasektomi
4. asepsis antisepsis vasektomi4. asepsis antisepsis vasektomi
4. asepsis antisepsis vasektomiDokter Tekno
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
STERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptxSTERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptx
AbuHamed2
 
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
kekesusilowati
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
gebinawahyu
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Muhammad Khoirul Zed
 

Similar to K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt (20)

Sawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptikSawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptik
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
 
Prinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksiPrinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksi
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
 
8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt
 
Desinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatanDesinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatan
 
Kul3 sterilisasi
Kul3 sterilisasiKul3 sterilisasi
Kul3 sterilisasi
 
Instrumentasi dasar
Instrumentasi dasarInstrumentasi dasar
Instrumentasi dasar
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)
 
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
4. asepsis antisepsis vasektomi
4. asepsis antisepsis vasektomi4. asepsis antisepsis vasektomi
4. asepsis antisepsis vasektomi
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
STERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptxSTERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptx
 
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
 
Saniter
SaniterSaniter
Saniter
 

Recently uploaded

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 

Recently uploaded (20)

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 

K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt

  • 1. STERILISASI, DISINFEKSI DAN DEKONTAMINASI Oleh : Ardhian Kristanti Eva Junita Muhammad Sahid
  • 2. STERILISASI • Suatu proses menghilangkan /memusnahkan semua bentuk mikroorganisme pada peralatan medis /objek termasuk endospora yang dapatdilakukan melalui proses fisika dan kimiawi denganmenggunakan alat sterilisator.
  • 3. PROSES STERILISASI Proses sterilisasi terjadi dengan memaparkan energi thermal dalam bentuk panas kering/basah, zat kimia dalam wujud cair/gas maupun bentuk radiasi terhadap suatu benda dalam waktu tertentu.
  • 4. STERILISASI PANAS KERING  Penggunaan untuk: minyak, serbuk halus, syringe, kaca, gelas, benda tajam  Suhu dan waktu: 170° C (340° F) selama 60 menit 160° C (320° F) selama 120 menit 150° C (300° F) selama 150 menit
  • 5. METODE STERILISASI Sterilisasi dengan suhu tinggi Sterilisasi uap (steam Heat) Sterilisasi panas kering (Dry Heat) Sterilisasi dengan suhu rendah Ethylene Oxide Hydrogen Peroxide Plasma Sterilization (STERRAD) Liquid Paracetic Acid
  • 6. KRITERIA STERILAN  Daya bunuh yang kuat  Daya penetrasi yang baik  Aman atau tidak toksik  Bisa digunakan untuk semua alat indikator
  • 7. STERILISASI UAP • Metode sterilisasi paling tua, aman, efektif, relatif tidak mahal, bersifat non toksik • Suhu dan waktu: 121 ° C (250° F) selama 30 menit 132 ° C (270° F) selama 4 menit . Direkomendasikan untuk peralatan yang tahan panas dan tahan uap.
  • 8. STERILISASI PANAS KERING  Keuntungan: Dapat mensterilkan bahan yang tidak dapat ditembus steam. Tidak bersifat korosi, mencapai seluruh permukaan alat.  Kelemahan: Penetrasi panas lambat - waktu lama. Perlu suhu tinggi. Dapat merusak bahan karet.
  • 9. Ethylene Oxide (ETO)  Untuk sterilisasi alat medis yang sensitif terhadap panas dan uap.  ETO tidak berwarna, mudah terbakar  Suhu 29° - 65 °C atau 45 °C -85 °C.  Keuntungan: non korosif terhadap plastik, metal , karet, tidak berbau.  Kelemahan: waktu lama (2– 5 jam), biaya tinggi, bersifat toksik, mutagenik, karsinogenik, iritasi saluran pernapasan, dalam konsentrasi tinggi dapat menimbulkan pusing, mual, muntah.
  • 10. KESALAHAN-KESALAHAN PENGELOLAAN ALAT-ALAT MEDIS Pembersihan tidak adekuat Konsentrasi larutan disinfektan tidak tepat Penyimpanan tidak benar Penyimpanan basah setelah sterilisasi
  • 11. DISINFEKSI Suatu proses untuk menghilangkan atau memusnahkan mikroorganisme, virus, bakteri, parasit, spora pada peralatan kesehatan dengan cairan disinfektan.
  • 12. METODE DISINFEKSI  Panas : Washer Bed / Dish Washer 70°- 80° C.  Radiasi : UV --> Lab: Bio Safety Cabinet dan pipa air.  Filtrasi : Hepa Filter --> Membersihkan udara di OK, Farmasi  Gas kimiawi  Cairan kimia
  • 13. KLASIFIKASI DISINFEKSI  High level disinfection (HDL) / disinfeksi tingkat tinggi (DTT) Dapat membunuh semua mokroorganisme kecuali endospora.  Intermediate level disinfection (ILD) / disinfeksi tingkat sedang Disinfeksi ini akan membunuh mikroorganisme bakteri, fungi, virus, namun tidak mempunyai aktivitas membunuh spora.  Low Level Disinfection ( LLD) /disinfeksi tingkat rendah Disinfeksi ini tidak mempunyai daya untuk membunuh mikroorganisme fungi, bakteri, virus.
  • 14. DEKONTAMINASI Suatu proses untuk menghilangkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada alat kesehatan, sehingga aman untuk penggunaan alat selanjutnya.
  • 15. TUJUAN DEKONTAMINASI 1.Untuk mencegah penyebaran infeksi, 2.Mematikan mikroorganisme dan kotoran lain yang tidak kelihatan, 3.Mempersiapkan alat untuk kontak langsung dengan desinfeksi, 4.Untuk melindungi petugas dan pasien.
  • 16. SKEMA
  • 17. PROSEDUR-PROSEDUR DEKONTAMINASI  Dekontaminasi tumpahan darah / cairan tubuh : 1. Cuci tangan, 2. Pakai sarung tangan, masker, kacamata / pelidung wajah, 3. Serap darah / cairan tubuh sebanyak – banyaknya dengan kertas / tissue, 4. Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan Natrium Hipoklorit 0,5 %, biarkan 10 menit, kemudian bersihkan, 5. Bilas dengan lap basah yang bersih hingga Klorin terangkat, 6. Buka sarung tangan, buang sarung tangan ke dalam penampung limbah padat, selanjutnya cuci tangan.
  • 18. PROSEDUR-PROSEDUR DEKONTAMINASI  Terpecik Bahan Infeksi Membran mukosa yang tercemar : a.mulut terpercik/terciprat=mulut dicuci /dikumurkan dengan menggunakan air yang mengalir. b.mata terpercik/terciprat=mata dibiarkan dalam keadaan terbuka, dibilas perlahan-lahan dengan aquadest steril mengalir atau larutan NaCl fisiologis steril. c.kulit tanpa luka = bagian yang terkena percikan dicuci dengan sabun antiseptic dan air bersih hingga bersih, lalu di keringkan.  Terluka / Tertusuk Jarum Luka dibersihkan di bawah air yang mengalir selama 5 menit dan dicuci dengan menggunakan Betadine Scrub.
  • 19. PROSEDUR-PROSEDUR DEKONTAMINASI  Dekontaminasi tumpahan darah / cairan tubuh : 1. Cuci tangan, 2. Pakai sarung tangan, masker, kacamata / pelidung wajah, 3. Serap darah / cairan tubuh sebanyak – banyaknya dengan kertas / tissue, 4. Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan Natrium Hipoklorit 0,5 %, biarkan 10 menit, kemudian bersihkan, 5. Bilas dengan lap basah yang bersih hingga Klorin terangkat, 6. Buka sarung tangan, buang sarung tangan ke dalam penampung limbah padat, selanjutnya cuci tangan.