Materi berikut berisikan tentang definisi sterilisasi, desinfektan, dan antispetika. Selain itu juga terdapat penjelasan tentang macam-macam metode sterilisasi yang dapat diterapkan untuk produksi sediaan sediaan steril. Di setiap metode disertai dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semoga bermanfaat.
S1 Farmasi Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Materi berikut berisikan tentang definisi sterilisasi, desinfektan, dan antispetika. Selain itu juga terdapat penjelasan tentang macam-macam metode sterilisasi yang dapat diterapkan untuk produksi sediaan sediaan steril. Di setiap metode disertai dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semoga bermanfaat.
S1 Farmasi Universitas Malahayati Bandar Lampung.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. STERILISASI
• Suatu proses
menghilangkan
/memusnahkan semua
bentuk mikroorganisme
pada peralatan medis
/objek termasuk
endospora yang
dapatdilakukan melalui
proses fisika dan kimiawi
denganmenggunakan
alat
sterilisator.
3. PROSES STERILISASI
Proses sterilisasi terjadi dengan
memaparkan energi thermal dalam
bentuk panas kering/basah, zat kimia dalam
wujud cair/gas maupun bentuk
radiasi terhadap suatu benda dalam
waktu tertentu.
4. STERILISASI PANAS KERING
Penggunaan untuk:
minyak, serbuk halus, syringe, kaca, gelas,
benda tajam
Suhu dan waktu:
170° C (340° F) selama 60 menit
160° C (320° F) selama 120 menit
150° C (300° F) selama 150 menit
5. METODE STERILISASI
Sterilisasi dengan suhu tinggi
Sterilisasi uap (steam Heat)
Sterilisasi panas kering (Dry Heat)
Sterilisasi dengan suhu rendah
Ethylene Oxide
Hydrogen Peroxide Plasma Sterilization
(STERRAD)
Liquid Paracetic Acid
6. KRITERIA STERILAN
Daya bunuh yang kuat
Daya penetrasi yang baik
Aman atau tidak toksik
Bisa digunakan untuk semua alat indikator
7. STERILISASI UAP
• Metode sterilisasi paling tua, aman, efektif,
relatif tidak mahal, bersifat non toksik
• Suhu dan waktu:
121 ° C (250° F) selama 30 menit
132 ° C (270° F) selama 4 menit .
Direkomendasikan untuk peralatan yang tahan
panas dan tahan uap.
8. STERILISASI PANAS KERING
Keuntungan:
Dapat mensterilkan bahan yang tidak dapat
ditembus steam.
Tidak bersifat korosi, mencapai seluruh
permukaan alat.
Kelemahan:
Penetrasi panas lambat - waktu lama.
Perlu suhu tinggi.
Dapat merusak bahan karet.
9. Ethylene Oxide (ETO)
Untuk sterilisasi alat medis yang sensitif terhadap panas
dan uap.
ETO tidak berwarna, mudah terbakar
Suhu 29° - 65 °C atau 45 °C -85 °C.
Keuntungan: non korosif terhadap plastik, metal , karet,
tidak berbau.
Kelemahan:
waktu lama (2– 5 jam), biaya tinggi, bersifat toksik,
mutagenik, karsinogenik, iritasi saluran pernapasan,
dalam konsentrasi tinggi dapat menimbulkan pusing,
mual, muntah.
11. DISINFEKSI
Suatu proses untuk menghilangkan
atau memusnahkan mikroorganisme,
virus, bakteri, parasit, spora pada
peralatan kesehatan dengan cairan
disinfektan.
12. METODE DISINFEKSI
Panas : Washer Bed / Dish Washer 70°- 80°
C.
Radiasi : UV --> Lab: Bio Safety Cabinet dan
pipa air.
Filtrasi : Hepa Filter --> Membersihkan udara di
OK, Farmasi
Gas kimiawi
Cairan kimia
13. KLASIFIKASI DISINFEKSI
High level disinfection (HDL) / disinfeksi tingkat
tinggi (DTT) Dapat membunuh semua
mokroorganisme kecuali endospora.
Intermediate level disinfection (ILD) / disinfeksi
tingkat sedang Disinfeksi ini akan membunuh
mikroorganisme bakteri, fungi, virus, namun
tidak mempunyai aktivitas membunuh spora.
Low Level Disinfection ( LLD) /disinfeksi tingkat
rendah Disinfeksi ini tidak mempunyai daya
untuk membunuh mikroorganisme fungi, bakteri,
virus.
14. DEKONTAMINASI
Suatu proses untuk menghilangkan
mikroorganisme dan kotoran yang
melekat pada alat kesehatan,
sehingga aman untuk penggunaan
alat selanjutnya.
15. TUJUAN DEKONTAMINASI
1.Untuk mencegah penyebaran infeksi,
2.Mematikan mikroorganisme dan kotoran
lain yang tidak kelihatan,
3.Mempersiapkan alat untuk kontak
langsung dengan desinfeksi,
4.Untuk melindungi petugas dan pasien.
17. PROSEDUR-PROSEDUR
DEKONTAMINASI
Dekontaminasi tumpahan darah / cairan tubuh :
1. Cuci tangan,
2. Pakai sarung tangan, masker, kacamata / pelidung
wajah,
3. Serap darah / cairan tubuh sebanyak – banyaknya
dengan kertas / tissue,
4. Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan
Natrium Hipoklorit 0,5 %, biarkan 10 menit, kemudian
bersihkan,
5. Bilas dengan lap basah yang bersih hingga Klorin
terangkat,
6. Buka sarung tangan, buang sarung tangan ke dalam
penampung limbah padat, selanjutnya cuci tangan.
18. PROSEDUR-PROSEDUR
DEKONTAMINASI
Terpecik Bahan Infeksi
Membran mukosa yang tercemar :
a.mulut terpercik/terciprat=mulut dicuci /dikumurkan
dengan menggunakan air yang mengalir.
b.mata terpercik/terciprat=mata dibiarkan dalam keadaan
terbuka, dibilas perlahan-lahan dengan aquadest steril
mengalir atau larutan NaCl fisiologis steril.
c.kulit tanpa luka = bagian yang terkena percikan dicuci
dengan sabun antiseptic dan air bersih hingga bersih,
lalu di keringkan.
Terluka / Tertusuk Jarum
Luka dibersihkan di bawah air yang mengalir selama 5
menit dan dicuci dengan menggunakan Betadine Scrub.
19. PROSEDUR-PROSEDUR
DEKONTAMINASI
Dekontaminasi tumpahan darah / cairan tubuh :
1. Cuci tangan,
2. Pakai sarung tangan, masker, kacamata / pelidung
wajah,
3. Serap darah / cairan tubuh sebanyak – banyaknya
dengan kertas / tissue,
4. Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan
Natrium Hipoklorit 0,5 %, biarkan 10 menit, kemudian
bersihkan,
5. Bilas dengan lap basah yang bersih hingga Klorin
terangkat,
6. Buka sarung tangan, buang sarung tangan ke dalam
penampung limbah padat, selanjutnya cuci tangan.