Bahan Tayang Lokakarya 02 PGP_Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar (1).pptxRudiSaputra32
Lokakarya ini bertujuan untuk membantu calon guru penggerak meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat keyakinan kelas dan menerapkan disiplin positif melalui segitiga restitusi. Peserta diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang rencana perubahan dan penerapan disiplin positif, serta diberikan praktek dalam membuat keyakinan kelas dan menggunakan segitiga restitusi.
Slide Pemandu Lokakarya 2_Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar.pptxMahluddinMahluddin
Lokakaharya ini bertujuan untuk membantu calon guru penggerak meningkatkan pemahaman tentang perubahan lingkungan belajar, disiplin positif, dan kepemimpinan kelas. Peserta diajak berdiskusi dan berlatih konsep seperti Keyakinan Kelas, Segitiga Restitusi, serta menyampaikan rencana perubahan mereka untuk menerapkan pendekatan-pendekatan tersebut di sekolah.
Bahan Tayang Lokakarya 02 PGP_Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar.pptxEduardusRudySebatu
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
Bahan Tayang Lokakarya 02 PGP_Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar (1).pptxRudiSaputra32
Lokakarya ini bertujuan untuk membantu calon guru penggerak meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat keyakinan kelas dan menerapkan disiplin positif melalui segitiga restitusi. Peserta diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang rencana perubahan dan penerapan disiplin positif, serta diberikan praktek dalam membuat keyakinan kelas dan menggunakan segitiga restitusi.
Slide Pemandu Lokakarya 2_Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar.pptxMahluddinMahluddin
Lokakaharya ini bertujuan untuk membantu calon guru penggerak meningkatkan pemahaman tentang perubahan lingkungan belajar, disiplin positif, dan kepemimpinan kelas. Peserta diajak berdiskusi dan berlatih konsep seperti Keyakinan Kelas, Segitiga Restitusi, serta menyampaikan rencana perubahan mereka untuk menerapkan pendekatan-pendekatan tersebut di sekolah.
Bahan Tayang Lokakarya 02 PGP_Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar.pptxEduardusRudySebatu
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF_compressed.pdfwahyuni061
Dokumen tersebut membahas penerapan segitiga restitusi, yaitu proses dialog antara guru dan murid untuk menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggung jawab. Segitiga restitusi meliputi tiga langkah yaitu menstabilkan identitas murid, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan murid. Kemudian diberikan contoh kasus pertama tentang siswa yang marah karena pekerjaannya sering dicontek teman, lalu dilanjut
Dokumen tersebut membahas upaya membangun budaya positif di sekolah melalui penerapan keyakinan kelas dan layanan restitusi. Tujuannya adalah membentuk karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti religius, disiplin, dan bertanggung jawab. Kegiatannya meliputi sosialisasi, pembentukan keyakinan kelas, layanan restitusi, dan evaluasi secara berkala. Hasilnya adalah terbentuknya
Eksplorasi konsep ini membahas cara menumbuhkembangkan karakter yang baik pada siswa melalui beberapa tahapan yaitu mendefinisikan masalah dengan pertanyaan utama, mengidentifikasi praktik-praktik positif yang ada, merencanakan langkah konkret untuk memaksimalkan pembentukan karakter, serta menentukan peran berbagai pihak dalam memantau perkembangan karakter siswa.
Dokumen ini membahas konsep budaya positif dan disiplin positif dalam pendidikan. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa disiplin positif bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran siswa tanpa imbalan atau hukuman, serta menggunakan restitusi untuk membantu siswa memperbaiki kesalahan mereka dan belajar dari pengalaman. Dokumen juga menjelaskan pentingnya memfasilitasi motivasi intrinsik siswa berdasarkan nilai
Prinsip-prinsip pembelajaran yang baik harus memperhatikan perbedaan individual siswa. Guru seharusnya memberikan penguatan dan bimbingan sesuai kemampuan masing-masing siswa. Bila ada siswa yang belum mengerti, guru perlu memberikan penjelasan tambahan dengan metode yang mudah dipahami siswa. Motivasi siswa penting untuk menumbuhkan minat belajar. Guru dapat memotivasi dengan memberikan pujian, pengalaman belajar yang menyen
TUGAS 1.3.a.6 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL- BAGJA (NURSYAMSIAH) E.pptxNURSYAMSIAHNURSYAMSI1
1. Guru berupaya mewujudkan murid yang berakhlak mulia sesuai profil pelajar pancasila melalui pembentukan tim, pembiasaan perilaku baik, dan evaluasi berkelanjutan.
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF_compressed.pdfwahyuni061
Dokumen tersebut membahas penerapan segitiga restitusi, yaitu proses dialog antara guru dan murid untuk menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggung jawab. Segitiga restitusi meliputi tiga langkah yaitu menstabilkan identitas murid, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan murid. Kemudian diberikan contoh kasus pertama tentang siswa yang marah karena pekerjaannya sering dicontek teman, lalu dilanjut
Dokumen tersebut membahas upaya membangun budaya positif di sekolah melalui penerapan keyakinan kelas dan layanan restitusi. Tujuannya adalah membentuk karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti religius, disiplin, dan bertanggung jawab. Kegiatannya meliputi sosialisasi, pembentukan keyakinan kelas, layanan restitusi, dan evaluasi secara berkala. Hasilnya adalah terbentuknya
Eksplorasi konsep ini membahas cara menumbuhkembangkan karakter yang baik pada siswa melalui beberapa tahapan yaitu mendefinisikan masalah dengan pertanyaan utama, mengidentifikasi praktik-praktik positif yang ada, merencanakan langkah konkret untuk memaksimalkan pembentukan karakter, serta menentukan peran berbagai pihak dalam memantau perkembangan karakter siswa.
Dokumen ini membahas konsep budaya positif dan disiplin positif dalam pendidikan. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa disiplin positif bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran siswa tanpa imbalan atau hukuman, serta menggunakan restitusi untuk membantu siswa memperbaiki kesalahan mereka dan belajar dari pengalaman. Dokumen juga menjelaskan pentingnya memfasilitasi motivasi intrinsik siswa berdasarkan nilai
Prinsip-prinsip pembelajaran yang baik harus memperhatikan perbedaan individual siswa. Guru seharusnya memberikan penguatan dan bimbingan sesuai kemampuan masing-masing siswa. Bila ada siswa yang belum mengerti, guru perlu memberikan penjelasan tambahan dengan metode yang mudah dipahami siswa. Motivasi siswa penting untuk menumbuhkan minat belajar. Guru dapat memotivasi dengan memberikan pujian, pengalaman belajar yang menyen
TUGAS 1.3.a.6 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL- BAGJA (NURSYAMSIAH) E.pptxNURSYAMSIAHNURSYAMSI1
1. Guru berupaya mewujudkan murid yang berakhlak mulia sesuai profil pelajar pancasila melalui pembentukan tim, pembiasaan perilaku baik, dan evaluasi berkelanjutan.
Modul 1.1_1.1.a.5.1 Ruang Kolaborasi_Presentasi Kelompok A1.pptxd2spdpnd9185
1.2.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.2 - Diskusi Mandiri tugas pada guru penggerak semoga bermanfaat untuk sekedar referensi pembuatan bagi para calon guru penggerak di angkatan selanjutnya
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
3. RESTITUSI
Restitusi adalah proses menciptakan
kondisi bagi murid untuk
memperbaiki kesalahan mereka,
sehingga mereka bisa kembali pada
kelompok mereka dengan karakter
yang kuat ( Gossen : 2004 )
4. SEGITIGA RESTITUSI
suatu proses dialog
yang dijalankan guru
atau orang tua agar
dapat menghasilkan
murid yang mandiri
dan bertanggung
jawab
5. SEGITIGA RESTITUSI
Menstabilkan Identitas
Validasi Tindakan
yang salah
• Berdasarkan prinsip membuat kesalahan
adalah bagian dari proses pembalajaran
• Menggeser identitas gagal ke identitas sukses
• Berdasarkan prinsip setiap perilaku memenuhi suatu kebutuhan
tertentu
• Guru akan bergeser dari pemikiran stimulus respon menjadi
proaktif
• Mengenali dan mengakui kebutuhan murid akan memperbaiki
hubungan dengan murid.
6. SEGITIGA RESTITUSI
Menanyakan Keyakinan Kelas
• Murid akan diberi pertanyaan – pertanyaan
bermakna untuk memunculkan motivasi
secara intrinsik
• Mampu mengaitkannya dengan tindakan
yang salah.
8. Annual
Report
Borcelle March 24, 2036
Even throughout economic downturns, our
company has grown financially through
innovation, adaptation, and excellence.
It is about putting effort
and ideas into action.
Innovative & Collaborative
10. Annual
Report
Borcelle March 24, 2036
Even throughout economic downturns, our
company has grown financially through
innovation, adaptation, and excellence.
It is about putting effort
and ideas into action.
Innovative & Collaborative