Dokumen ini membahas konsep budaya positif dan disiplin positif dalam pendidikan. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa disiplin positif bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran siswa tanpa imbalan atau hukuman, serta menggunakan restitusi untuk membantu siswa memperbaiki kesalahan mereka dan belajar dari pengalaman. Dokumen juga menjelaskan pentingnya memfasilitasi motivasi intrinsik siswa berdasarkan nilai
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
3. Pembelajaran dengan paradigma
baru merupakan pembelajaran
yang dirancang berdasarkan
prinsip pembelajaran
”Berdiferensiasi” sehingga para
peserta didik belajar sesuai
kebutuhannya berdasarkan tahap
perkembangan sesuai dengan teori
psikologi modern untuk
mewujudkan profil pelajar
pancasila
PEMBELAJARAN DENGAN
PARADIGMA BARU
4. Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan peserta didik yang
memiliki disiplin diri sehingga mereka berperilaku mengacu kepada nilai-nilai
kebajikan universal dan memiliki motivasi instrinsik dalam perubahan
perilaku kearah yang lebih baik.
Disiplin berasal dari kata ”Disciplina”
yang artinya BELAJAR.
Disiplin mengacu pada DISIPLIN DIRI
yang memiliki tanggung jawab
terhadap apa yang dilakukannya
berdasarkan nilai-nilai yang diyakini
Disiplin Positif merupakan salah satu
cara penerapan disiplin yang bertujuan
untuk menumbuhkan kesadaran serta
memberdayakan peserta didik tanpa
imbalan (reward), ancaman atau
hukuman
DISIPLIN POSITIF
5. Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif
manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin
dicapai setiap individu. Nilai-nilai tersebut bersifat
universal dan lintas bahasa, suku bangsa, agama,
maupun latar belakang
Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang
diyakini seseorang, maka motivasi intrinsiknya akan
terbangun, sehingga menggerakkan motivasi dari
dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang
diinginkan
Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap
anak Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar
Pancasila
NILAI-NILAI KEBAJIKAN
6. Kebutuhan dasar manusia adalah
sesuatu yang kita lakukan untuk
endapatkan apa yang kita inginkan.
Seluruh tindakan yang kita lakukan
memiliki tujuan tertentu, dan semua
usaha terbaik yang kita lakukan adalah
dalam rangka agar kebutuhan dasar kita
terpenuhi dengan baik.
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
7. untuk
menghindari
ketidaknyamanan/
hukuman
untuk
mendapatkan
imbalan/
penghargaan dari
orang lain
untuk menjadi
orang yang
mereka inginkan
dan menghargai
diri sendiri
dengan nilai-nilai
yang mereka
percaya
Motivasi merupakan dorongan yang dimiliki seorang individu yang dapat merangsang
untuk dapat melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan
seseorang untuk berperilaku atau mencapai tujuan tertentu
MOTIVASI PERILAKU
MANUSIA
8. Penghukum
Pembuat rasa bersalah
Teman
Pemantau
Manajer
POSISI KONTROL
RESTITUSI
9. berdiri di
depan
barisan
PENGHUKUM
Contoh kasus :
siswa tidak memakai atribut lengkap pada saat upacara
Berapa kali bu
guru harus
memberi tahu
kamu? Bu
guru kecewa
sama kamu
PEMBUAT RASA
BERSALAH
Ayolah buat
bu guru
bangga! Kali
tidak apa-apa
TEMAN
Kamu sudah
melanggar.
Apa peraturan dan
konsekuensinya?
PEMANTAU
POSISI KONTROL RESTITUSI
Apakah kamu
tahu
kesalahanmu?
Kira-kira apa
yang akan kamu
lakukan untuk
memperbaiki
kesalahanmu
itu?
MANAJER
11. KEYAKINAN KELAS
Tidak terlambat masuk
kelas
Melaksanakan piket
kelas
Tidak gaduh saat
pelajaran
Tidak mengganggu
teman
Tidak berbicara kotor
Tidak membuang
sampah sembarangan
PERATURAN KELAS
Masuk kelas tepat waktu
Bertanggung jawab
melaksanakan piket kelas
Bersikap tenang saat
pelajaran
Hidup rukun dengan
teman
Bersikap sopan dan saling
menghormati
Menjaga kebersihan kelas
KEYAKINAN KELAS
12. Lebih abstrak dari
peraturan
Pernyataan bersifat
universal
Dibuat dalam bentuk
positif
sedikit saja agar
mudah diingat
Sesuai dengan kondisi
kelas/ sekolah agar
mudah diterapkan
Semua warga sekolah/
kelas dilibatkan saat
pembuatan
PEMBUATAN
KEYAKINAN KELAS
13. KONSEP DISIPLIN DENGAN
IDENTITAS GAGAL
penguatan jangka
pendek
perlu monitoring
berkelanjutan
murid menghormati
peraturan
kehilangan waktu untuk
merenungi kesalahan
KONSEKUENSI
murid bertanggung
jawab atas perilakunya
fokus pada pemecahan
masalah jangka panjang
murid menghormati
dirinya dan orang lain
teori kontrol (dirinya
memegang kontrol)
murid bersemangat
memperbaiki kesalahan
RESTITUSI
14. KONSEP DISIPLIN DENGAN
PENERAPAN RESTITUSI
Restitusi adalah proses
menciptakan kondisi bagi
murid untuk memperbaiki
kesalahan mereka, sehingga
mereka bisa kembali pada
kelompok mereka, dengan
karakter yang lebih kuat
Ciri-ciri restitusi :
bukan untuk menebus kesalahan,
namun untuk belajar dari kesalahan
memperbaiki hubungan
tawaran, bukan paksaan
menuntun untuk melihat ke dalam diri
mencari kebutuhan dasar yang
mendasari tindakan
fokus pada karakter bukan tindakan
fokus pada solusi
mengembalikan murid yang berbuat
salah pada kelompoknya
15. PERBEDAAN
Guru menghukum
murid dengan berdiri
10 menit di depan kelas
Guru marah dan murid
menjadi takut
HUKUMAN
Contoh kasus : siswa sering tidak mengerjakan PR
Guru memberikan
konsekuensi untuk
menulis PR sebanyak 3x
Guru tegas dan murid
menghormati peraturan
KONSEKUENSI
Guru menanyakan
keyakinan kelas/
dirinya dan membantu
murid menyelesaikan
masalah
Guru terbuka dan murid
menghormati dirinya
dan orang lain
RESTITUSI
16. Segitiga restitusi merupakan
sebuah strategi yang dapat
dilakukan sebagai proses
menciptakan kondisi menuntun
murid untuk memperbaiki
kesalahan yang mereka lakukan
SEGITIGA RESTITUSI
17. Langkah Teori Kontrol
1 Menstabilkan Identitas
Stabilize the Identity
Kita semua akan melakukan hal
terbaik yang bisa kita lakukan
2 Validasi Tindakan yang Salah
Validate the Misbehaviour
Semua perilaku memiliki alasan
3 Menanyakan Keyakinan
Seek the Belief
Kita semua memiliki motivasi internal
Tahapan Segitiga Restitusi :
SEGITIGA RESTITUSI