Dokumen ini memberikan hasil penelitian penggunaan stimulan baru bernama Karet FULL untuk tanaman karet di Kebun Kalisanen PTPN 12 Jember. Stimulan ini dibandingkan dengan stimulan sebelumnya Karet Plus. Hasilnya menunjukkan bahwa Karet FULL mampu meningkatkan produksi latex hingga 159% dan menurunkan KKK sebesar 1,1%, serta lebih ekonomis dibanding Karet Plus.

1. HASIL DEMPLOT KARET FULL
KEBUN KALISANEN PTPN 12
JEMBER

2. PENDAHULUAN
• LATAR BELAKANG
1. EKSPLOITASI TANAMAN KARET ADALAH SUATU TEKNIK
MEMANEN LATEX TANAMAN KARET SEHINGGA DIPEROLEH
HASIL KARET MAKSIMAL SESUAI DENGAN KAPASITAS
PRODUKSI TANAMAN DALAM SIKLUS EKONOMI YANG
DIRENCANAKAN
2. PENYADAPAN YANG BAIK DISESUAIKAN DENGAN POTENSI
PRODUKSINYA SELAIN DITENTUKAN OLEH JUMLAH TEGAKAN,
UMUR DAN KESEHATAN TANAMAN, TERUTAMA SERANGAN
KAS

3. • BIAYA EKSPLOITASI KARET SEBAGIAN BESAR DIGUNAKAN
UNTUK BIAYA PANEN DAN STIMULAN. UPAYA UNTUK
MENEKAN BIAYA PANEN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI
ADALAH DENGAN TEKNIK DAN SISTEM APLIKASI STIMULAN
YANG HARUS DISELEKSI EFISIENSI DAN KEAMANANNYA
• Kebun Kalisanen melakukan intensitas sadap yang tinggi sehingga
diperlukan stimulan baru yang lebih ekonomis, dengan efisiensi biaya
yang tinggi dan tetap menjaga kesehatan tanaman.
• Efek bahaya penggunaan stimulan yang sering dikhawatirkan adalah
terjadinya KAS yang tentunya akan menurunkan produksi jangka
panjang dan membutuhkan biaya tambahan untuk pengobatan

4. • Dalam survey awal ditemukan beberapa
pohon yang mengalami KAS sebelum
percobaan yang menunjukkan kondisi pohon
yang tidak sehat akibat penggunaan stimulan
yang tidak tepat dalam jangka panjang, dalam
satu ancak kami menemukan kisaran 3 – 5 %
pohon yang mengalami KAS di tahun tanam
96.

5. • Percobaan yang dilakukan dalam musim
kemarau ini akan membuktikan penggunaan
stimulan mana yang aman dan menyehatkan.
Biasanya penggunaan stimulan tidak
dianjurkan dalam musim kemarau, tetapi
Karet FULL merupakan stimulan yang berupa
vitamin dan prekursor agar pohon karet
menghasilkan latex secara alami

6. TUJUAN
• Menekan biaya eksploitasi
dengan penggunaan stimulan
• Menguji penggunaan stimulan
yang efisien dan aman bagi
tanaman karet di musim
kemarau
• Meningkatkan hasil produksi
latex dengan aplikasi stimulan
• Membandingkan penggunaan
stimulan Karet FULL dengan
stimulan sebelumnya

7. LOKASI DAN WAKTU
• BAHAN DAN METODE
PERCOBAAN
1. PERCOBAAN DILAKUKAN DI KEBUN KALISANEN
PTPN XII DI JEMBER JAWA TIMUR
2. KLON YANG DIGUNAKAN ADALAH JENIS GT – PR
3. ANCAK PERCOBAAN DI LAKUKAN DI BLOK A, BLOK
B, DAN BLOK C TAHUN TANAM 96
4. JUMLAH POHON YANG DIUJI ADALAH 300 POHON
YANG TELAH DITANDAI DAN DIBERIKAN NOMOR
5. PERCOBAAN DILAKUKAN DENGAN MEMBUAT
PERBANDINGAN ANTARA PRODUK KARET FULL,
KARET PLUS DAN NORMAL. SEHINGGA
DIDAPATKAN UNTUK PERCOBAAN INI 900 POHON
DI BLOK A , 900 POHON DI BLOK B DAN 900 POHON
BLOK C
6. PERCOBAAN DILAKUKAN DARI TANGGAL 20 - 29
SEPTEMBER 2013 DIMULAI DARI BLOK B – BLOK C –
BLOK A

8. TEMPAT PENGAMATAN
 Pengamatan dilakukan di Afd. Utara,
Kebun Kalisanen
Tahun Tanam : 1996
Klon : GT & PR
Sistem Sadap : ½ S D3
Bidang Sadap : B1.2

9. BAHAN DAN METODE
KARET FULL
• Dilakukan di Blok A dan B
sebanyak masing - masing 300
pohon, dioles pada tanggal 19
– 9 – 2013, di oles sebanyak 1
gram dengan kuas lukis no. 8
dengan metode 2 x celup dan
2 x oles dengan gentle,
sebelum di oles dilakukan
scrap list terlebih dahulu
KARET PLUS
• Dilakukan di Blok A dan B
sebanyak masing – masing
300 pohon, dioles pada
tanggal 19-9-2013, dioles
dengan menggunakan sikat
gigi anak – anak dengan sistem
oles di alur sadap 3 x , ke atas
– ke bawah – kembali ke atas,
sebelum di oles dilakukan
scrap list terlebih dahulu

10. BAHAN DAN METODE
KARET FULL
• Dilakukan aplikasi di Blok C
masing – masing 300 pohon
pada tanggal 20-9-2013
• Blok kontrol tidak dilakukan
aplikasi sama sekali
sebanyak masing – masing
300 pohon di Blok A, Blok B
dan Blok C
KARET PLUS
• Dilakukan aplikasi di Blok C
masing masing 300 pohon
pada tanggal 20-9-2013

11. HASIL PENGAMATAN
MONITORING SEBELUM PEMAKAIAN STIMULAN K-FULL DAN K-PLUS
TH. TANAM 1996 B
AFD. UTARA KEBUN KALISANEN
TGL BLOK JML. PH.
KONTROL KARET PLUS KARET FULL
LITER K3 SHEET TOTAL GRAM/PH LITER K3 SHEET LUMP COMPO TOTAL GRAM/PH LITER K3 SHEET LUMP COMPO TOTAL GRAM/PH
14/9 B 300 40 24.70 10 10 33 40 26.20 10 - - 10 35 35 28.50 10 - - 10 33
16/9 C 300 28 25.50 7 7 24 38 29.20 11 - - 11 37 28 26.20 7 - - 7 24
17/9 A 300 25 27.00 7 7 23 20 26.20 5 2 1 6 20 22 29.20 6 - - 6 21
18/9 B 300 30 27.00 8 8 27 24 27.70 7 - - 7 22 32 27.70 9 2 1 10 33
19/9 C 300 20 26.20 5 5 17 30 28.50 9 - - 9 29 28 29.20 8 - - 8 27
Rata -
rata 29 26.08 7 25 30 27.56 9 29 29 28.16 8 28

12. HASIL PENGAMATAN
MONITORING TANPA STIMULAN
AFD. UTARA KEBUN KALISANEN
TGL BLOK
JML.
PH.
Control
KET.
POLONG I POLONG II
LUMP COMPO TOTAL GRAM/PH
LITER K3 SHEET LITER K3 SHEET
APLIKAS
I
20/9 A 300 - - - - - - - I '19/9
21/9 B 300 44 26.20 12 - - - 12 38 I '19/9
22/9 C 300 24 27.00 6 - - - 6 22 I '20/9
23/9 A 300 30 29.20 9 - - - 9 29
24/9 B 300 42 24.70 10 - 10 35
25/9 C 300 31 27.00 8 - 8 28
26/9 A 300 32 24.70 8 - 8 26
27/9 B 300 42 27.00 11 - 11 38
28/9 C 300 27 31.50 9 - - - - - 9 28
29/9 A 300 30 30.70 9 9 31
34 27.56 - 9 30.56

13. HASIL PENGAMATAN
MONITORING PEMAKAIAN KARET PLUS
AFD. UTARA KEBUN KALISANEN
TGL BLOK
JML.
PH.
KARET +
KET.
POLONG I POLONG II
LUMP COMPO TOTAL GRAM/PH
LITER K3 SHEET LITER K3 SHEET
APLIKAS
I
20/9 A 300 - - - - - - - - I '19/9
21/9 B 300 45 26.20 12 - - 12 39 I '19/9
22/9 C 300 38 25.50 10 - - 10 32 I '20/9
23/9 A 300 43 26.20 11 - - 11 38
24/9 B 300 41 19.50 8 - 8 27
25/9 C 300 50 24.70 12 - 12 41
26/9 A 300 38 21.00 8 - 8 27
27/9 B 300 43 17.20 7 - 7 25
28/9 C 300 27 22.50 6 - - - - - 6 20
29/9 A 300 35 25.50 9 9 30
40 23.14 - - 9 31

14. HASIL PENGAMATAN
MONITORING PEMAKAIAN KARET FULL
AFD. UTARA KEBUN KALISANEN
TGL BLOK
JML.
PH.
KARET FULL
KET.
POLONG I POLONG II
LUMP COMPO TOTAL GRAM/PH
LITER K3 SHEET LITER K3 SHEET
APLIKAS
I
20/9 A 300 - - - - - - - - I '19/9
21/9 B 300 45 28.50 13 - - - 13 43 I '19/9
22/9 C 300 42 28.50 12 - - - 12 40 I '20/9
23/9 A 300 52 27.70 14 - - - 14 48
24/9 B 300 52 25.50 13 - 13 44
25/9 C 300 52 25.50 13 - 13 44
26/9 A 300 33 27.75 9 - 9 31
27/9 B 300 44 27.00 12 - 12 40
28/9 C 300 53 27.70 15 - - - - - 15 49
29/9 A 300 45 26.20 12 12 40
46 27.15 113 - - 13 42

15. HASIL PENGAMATAN
Anca
Gr / Pohon % di atas kontrol KKK
Kontrol K + K- FULL K + K-FULL Kontrol K + K- FULL
BLOK B 111 91 127 81.98% 114.41% 25.96 20.96 27
BLOK C 78 93 133 119.23% 170.51% 28.5 24.23 27.23
BLOK A 86 95 117 110.46% 136.04% 28.2 24.23 27.2
JUMLAH 274.9 278.22 377.37 311.67% 557.00% 82.66 69.42 81.43
RATA - RATA 30.56 31 41.89 103.89% 185.66% 27.55 23.14 27.14

16. ANALISA BIAYA
NO URAIAN KARET + KARET FULL
1 Harga / Liter Rp 400,000
2 Biaya / cc / Pohon / Aplikasi 5 irisan
Biaya / cc / Pohon / Aplikasi 3 irisan Rp 400
3 Biaya / cc / pohon / irisan Rp 133
4 Biaya Aplikasi / Pohon / (1 Hko = 300 Pohon ) Rp 63
5 Total Biaya / Pohon / Aplikasi Rp 196
6 Asumsi Harga Karet / Kg Rp 28,380
7 BEP Peningkatan Prod. Kering / Pohon
(BEP = ( Total biaya x 1.000 x 1 Gr / Pohon ) ) 6,9 Gr / Pohon / irisan
28.380

17. KESIMPULAN
KARET +
• Dengan menggunakan K –
Plus ada peningkatan
produksi sebesar 133 %
terhadap sebelum aplikasi
• Terjadi penurunan KKK dari
27.6 % menjadi 23.1 %
sebesar – 4.5 % terhadap
sebelum perlakuan
KARET FULL
• Dari analisa biaya K FULL
untuk mendapatkan BEP,
kenaikan produksi minimal
6,9 Gr / Phn / Irisan
• Dengan menggunakan K
FULL ada peningkatan
produksi sebesar 159 %
terhadap sebelum aplikasi
• Terjadi penurunan KKK dari
28.2 % menjadi 27.1 %
sebesar – 1.1 % terhadap
sebelum perlakuan

18. PERBANDINGAN TERHADAP
KONTROL
K +
• Terjadi penurunan KKK
terhadap kontrol sebesar
4,3 atau turun 16 % di
bawah kontrol
• Terjadi Kenaikan 2 Gr /
pohon terhadap sebelum
perlakuan ( 108 % ) dan
0.44 Gr / pohon terhadap
kontrol ( 101 % )
K FULL
• Terjadi penurunan terhadap
kontrol 0,5 atau turun 2 %
terhadap kontrol
• Terjadi kenaikan 14 Gr /
pohon terhadap sebelum
perlakuan ( 152 % ) dan 11
Gr / Pohon terhadap
kontrol ( 137 % )

19. HASIL PENGAMATAN POHON
• Setelah di oles dengan Karet FULL 24 jam
sebelumnya, pohon menjadi menjadi lebih
lunak disadap hingga pisau ketiga
• Sebelum perlakuan, scrap list didapatkan
berwarna hitam , sulit untuk diangkat dan
mengandung banyak kandungan air. Setelah
aplikasi K- FULL scrap list menjadi berwarna
putih dan mudah untuk diangkat

20. LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui , 1 Oktober 2013
Manager Kebun Kalisanen
Ir. AGUS HARYANTO
Asisten Tanaman Afd. Utara
Kebun Kalisanen
AGUS WODA LOKA