SlideShare a Scribd company logo
Kebebasan
Berpendapat dan
Perlindungan
Data Pribadi di
Masa Pandemi
COVID-19
Unggul Sagena
Kepala Divisi Akses
Atas Informasi –
Jejaring Kebebasan
Berekspresi di Asia
Tenggara
Justifikasi
Pembatasan
HAM di Masa
Pandemi
⊙Human rights law also recognizes that in
the context of serious public health threats
and public emergencies threatening the life
of the nation, restrictions on some rights
can be justified when they have a legal
basis, are strictly necessary, based on
scientific evidence and neither arbitrary nor
discriminatory in application, of limited
duration, respectful of human dignity,
subject to review, and proportionate to
achieve the objective.
2
https://www.hrw.org/news/20
20/03/19/human-rights-
dimensions-covid-19-
response#_Toc35446579
“
The right to health is closely related to and dependent
upon the realization of other human rights…including the
rights to food, housing, work, education, human dignity,
life, non-discrimination, equality, the prohibition against
torture, privacy, access to information, and the freedoms
of association, assembly and movement.
3
Any measures taken to protect the population that limit people’s rights
and freedoms must be lawful, necessary, and proportionate.
States of emergency need to be limited in duration and any curtailment of
rights needs to take into consideration the disproportionate impact on
specific populations or marginalized groups.
The Syracusa Principles
Peran
Pemerintah
terkait HAM
di Masa
COVID-19
⊙Melindung Kebebasan Berekspresi dan
Memastikan Hak Atas Akses Informasi
⊙Memastikan Karantina, Lockdown, Travel bans
dan sejenisnya tidak melanggar norma HAM
⊙Memastikan perlindungan pekerja medis
⊙Memenuhi Hak memperoleh Pendidikan
walaupun sekolah ditutup
⊙Menghilangkan diskriminasi dan stigma dengan
menjaga data pribadi pasien
⊙Menjamin masyarakat dapat mengakses
layanan kesehatan tanpa diskriminasi
⊙Menjamin pendapatan/menjaga ekonomi
warga miskin/kelas bawah
4
Kebebasan
Ekspresi dan
Hak Atas
Informasi
⊙Pemerintah harus memastikan informasi yang diumumkan ke public
terkait COVID-19 akurat, tepat waktu, dan konsisten dengan prinsip HAM.
Ini penting agar informasi tidak misleading dan misinformatif.
5
⊙Semua informasi mengenai COVID-19 harus accessible dan tersedia dan
dapat diakses dengan mudah. Misalnya situs informasi yang resmi dan
kerjasama dengan semua pihak dalam menanggulangi beragam hoaks di
sosial media.
⊙Data Kesehatan bersifat sensitive, dan publikasi dan informasi online
rentan pelanggaran data pribadi, sehingga diperlukan tatakelola yang
benar dalam mengelola data kesehatan pribadi. Misalnya dalam soal
privacy policy dari contact-tracking app yang dikembangkan pemerintah
dengan swasta.
⊙Akses internet yang dibutuhkan masyarakat harus tersedia dengan cukup
dan memastikan dapat diakses oleh masyarakat dengan pendapatan
menengah ke bawah. Misalnya paket akses Pendidikan, internet gratis dan
sejenisnya.
⊙Beberapa isu privadi dan hak digital yang terjadi di masa pandemic
COVID-19 harus diberikan perhatian dan solusi.
1
Isu Privasi dan
Ekspresi Digital
di masa pandemic
covid-19
6
Free Speech
⊙Kebebasan berekspresi melalui berbagai saluran menjadi isu
di masa pandemic. Dalam hal opini dan pendapat, tak hanya
saat pandemic, perlindungan dan jaminan kebebasan
berekspresi sesuai dengan norma HAM internasional harus
dihormati. Keteledoran dalam berpendapat tidak serta merta
menjustifikasi pemidanaan di masa pandemic. Diskusi dan
memberikan informasi yang benar menjadi penting di masa
ini.
7
https://www.eff.org/issues/covid-19
⊙Beberapa platform digital juga melakukan screening, dan
dapat melakukan takedown posting atau bahkan akun dengan
hestek covid—19 dan sejenisnya apabila dianggap melanggar
ketentuan pengguna. Perlu pengawasan karena online
platforms meningkatkan ketergantungan ke automated
content moderation (bot), kegiatan ini harus
dalam sementara, transparan, dan mudah untuk disanggah
(appeal).
Place y Screen Shot 2020-05-02 at 07.08.29.png our screenshot here
JRXSID vs
dr. Tirta
Berpendapat
Mengenai Teori
Konspirasi COVID-19
vs Realita Rumah Sakit
8
Surveillance
9
⊙Pemerintah Bersama korporasi saat ini mulai melakukan
Pemantauan Masif dengan alasan menyetop rantai COVID-19. Ada
tiga pertanyaan dasar untuk pemantauan yang dilakukan, apakah
efektif, apakah membatasi kebebasan berekspresi dan apakah ada
cukup perlindungan (safeguards).
⊙Beberapa teknologi dengan intrusive technologies seperti phone
location surveillance, tidak cukup efektif untuk mengidentifikasi
dua-orang yang dekat untuk mengetahui adanya kontak virus,
sehingga misalnya proximity location melalui Bluetooth lebih
efektif.
⊙Namun demikian, tidak ada COVID-19 tracking app yang boleh
dilakukan tanpa adanya pengetesan, percobaan dan juga tidak
boleh ada kewajiban untuk semua orang menggunakannya.
⊙Pemantauan seperti kamera di tempat umum semisal yang
menggunakan face recognition atau thermal imaging, atau
memberikan informasi kepada Penegak hukum dimana tempat
tinggal mereka yang positif COVID-19 juga memerlukan
pengawasan ketat. Penggunaan aggregate location data yang
diperbolehkan pun memerlukan perlindungan privasi yang tinggi.
10
Surveillance measures rolled out across the world as
governments try curb the spread of coronavirus
could cause lasting damage to the right to privacy“ Joseph Cannataci,
the U.N. Special Rapporteur on the Right to Privacy
Tracking entire
populations to
combat the
pandemic now
could open the
doors to more
invasive forms of
government
snooping later.
11
In South Korea, government agencies are harnessing surveillance-camera footage,
smartphone location data and credit card purchase records to help trace the recent
movements of coronavirus patients and establish virus transmission chains.
In Lombardy, Italy, the authorities are analyzing location data transmitted by
citizens’ mobile phones to determine how many people are obeying a government
lockdown order and the typical distances they move every day. About 40 percent
are moving around “too much,” an official recently said.
In Israel, the country’s internal security agency is poised to start using a cache of
mobile phone location data — originally intended for counterterrorism operations
— to try to pinpoint citizens who may have been exposed to the virus.
Police in China and Spain have also started to use technology to enforce
quarantine, with drones being used to patrol and broadcast audio messages
to the public, encouraging them to stay at home
People flying to Hong Kong airport receive monitoring bracelets that alert the
authorities if they breach the quarantine by leaving their home.
Reuters reported a case in China wherein the authorities relied on facial
recognition cameras to track a man from Hangzhou who had traveled in an
affected area. Upon his return home, the local police were there to instruct him
to self-quarantine or face repercussions.
12
Joint civil
society
statement:
States use of
digital
surveillance
technologies
to fight
pandemic
must respect
human rights
13
⊙Tindakan pemantauan massal harus lawful, necessary, proportionate
dan transparan. Tindakan pemantauan harus ada jangka waktunya
(time-bound) dan hanya berlangsung selama masa pandemic.
⊙Negara harus memastikan peningkatan pengumpulan data,
penyimpanan data dan penggunaan agregat dari data pribadi termasuk
data kesehatan HANYA digunakan untuk tujuan penanggulangan
COVID-19. Data yang diambil tersebut harus dalam lingkup terbatas,
time-bound dan tidak digunakan untuk tujuan komersial atau tujuan
lain diluar penanggulangan COVID-19.
⊙Pemerintah harus memastikan perlindungan data pribadi, termasuk
memastikan keamanan yan cukup (sufficient security) dari semua data
pribadi yang diambil dari semua devices (perangkat), aplikasi, jaringan,
jasa-jasa terkait pengambilan, transmisi data dan pemrosesan dan
penyimpanan data..
⊙Penggunaan digital surveillance technologies termasuk penggunaan big
data dan artificial intelligence systems, harus memerhatikan rentannya
diskriminasi terhadap minoritas rasial, mereka yang miskin, masyarakat
marginal yang yang kebutuhannya dapat disalahgunakan dengan alas
an COVID-19.2 April 2020
Joint civil
society
statement:
States use of
digital
surveillance
technologies
to fight
pandemic
must respect
human rights
14
⊙Jika Pemerintah bekerjasama dengan swasta atau entitas
publik lainnya, perjanjian harus berdasar hukum dan perjanjian
ini jika terkait akses terhadap privasi dan HAM maka harus
diinformasikan ke khalayak (publicly disclosed).
⊙Respons apa pun harus memasukkan perlindungan dan
perlindungan akuntabilitas terhadap penyalahgunaan. Upaya-
upaya pengawasan yang meningkat terkait dengan COVID-19
tidak boleh berada di bawah domain badan-badan keamanan
atau intelijen dan harus dikenai pengawasan yang efektif oleh
badan-badan independen yang sesuai..
⊙Tanggapan terkait COVID-19 yang mencakup upaya
pengumpulan data harus mencakup cara partisipasi yang
bebas, aktif, dan bermakna dari pemangku kepentingan yang
relevan, khususnya para pakar di sektor kesehatan masyarakat
dan kelompok populasi yang paling terpinggirkan.
2 April 2020
https://www.hrw.org/news/2020/04/02/joint-civil-society-statement-states-use-digital-
surveillance-technologies-fight
Innovation
dan
Government
Transparancy
⊙Teknologi dan Ide baru dapat membantu mengatasi krisis
kesehatan. Open innovation di dalam riset medis dapat
mempercepat penemuan dan penggunaan vaksin. Perlu
akses bebas dan terbuka, open access terhadap beragam
pengetahuan mengenai corona dan penyakit COVID-19.
⊙Beragam layanan publik dapat dipercepat dengan
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk
memenuhi tepat dan cepatnya kebutuhan masyarakat di
masa pandemic.
⊙Pengambilan keputusan pemerintah tentang virus harus
transparan. Ketika pemerintah sementara menutup ruang
fisik di mana mereka membuat keputusan, untuk tujuan
social distancing, mereka harus mengadopsi akomodasi
transparansi baru, seperti menyiarkan proses mereka
secara online, rapat online dan terbuka dengan masyarakat.
15
Living More
Online
⊙Jarak sosial menyebabkan banyak dari kita menghabiskan
lebih banyak waktu di Internet. Dengan demikian, ekspresi
digital akan lebih banyak kita lakukan.
⊙Akses internet yang murah dan gratis dibutuhkan.
⊙Akses online ke sumberdaya misalnya buku-buku digital,
Pendidikan/kursus/keterampilan, dan jaminan
berlangsungnya hak atas Pendidikan dapat dilakukan.
⊙Akses ke berbagai pasar produk barang dan jasa online baik
penjual dan pembeli dengan meningkatkan keamanan dan
perlindungan data pribadi.
⊙Meningkatnya kejahatan online (cyber crime).
⊙Melakukan aktivitas rapat, komunikasi berupa video
conferencing tools, webinar, bekerja dari rumah
⊙Perlunya pendalaman dan pemahaman mengenai literasi
digital dengan baik oleh pengguna.
16
Cyber crime
di Masa
Pandemic
(diolah)
17
Educational
Technology
Services &
Platforms
Remote
Desktop
Access
Software
from
Untrusted
Sources
Communication
Tools
Online
Marketplace
Activities
18
Data Pribadi
pada Akun rentan
menjadi sumber masuk
beragam kejahatan siber
kepada pemilik data
https://haveibeenpwned.com/PwnedWebsites
Tokopedia
19
Place your screenshot here
Targeted
vs Random
Selain random users
dengan alasan
ekonomi, juga target
users dengan alasan
politik.
20https://citizenlab.ca/
21
In Mexico, journalists, lawyers and activists have all been
targets of suspected government spyware. Members of the
Tibetan community — of particular interest to the Chinese
government — have faced persistent phishing attacks for
years. And in countries such as the United Arab Emirates
and Bahrain, access to political criticism and
LGBTQ content is frequently monitored and outright
blocked.
Amnesty International, one of the most
prominent non-profit human rights organizations
in the world, claims one of its staff members has
been targeted by a sophisticated surveillance
tool made by Israel's NSO Group.
22
https://cltc.berkeley.edu/defendingpvos/
Center for Long-Term Cybersecurity (CLTC)
“media outlets, human rights groups, NGOs, and other
politically vulnerable organizations face significant
cybersecurity threats—often at the hands of powerful
governments—but have limited resources to protect
themselves"
23
https://www.remotivi.or.id/amatan/589/ba
gaimana-cara-akun-whatsapp-ravio-
patra-dibajak
https://kumparan.com/ku
mparantech/pakar-
ungkap-cara-hacker-
bobol-akun-whatsapp-
ravio-patra-
1tHLrv0Kuh9/full
“
“media outlets, human rights groups, NGOs, and other
politically vulnerable organizations face significant
cybersecurity threats—often at the hands of powerful
governments—but have limited resources to protect
themselves".
24
From mass surveillance of political dissidents in Thailand to spyware attacks on
journalists in Mexico, cyberattacks against civil society organizations have become a
persistent problem in recent years
While journalists, activists, and others take steps to protect themselves, such as installing
firewalls and anti-virus software, they often lack the technical ability or capital to
establish protections better suited to the threats they face, including phishing. Too few
organizations and resources are available help them expand their cybersecurity
capabilities
Steve Weber,
Faculty Director of
CLTC
Politically
Vulnerable
Organizations
(PVOs)
⊙PVOs may be the target of governments, criminals, hate
groups, hacktivists, and many other threat actors, and they
may be targeted for many different reasons.
⊙The term “politically vulnerable” is not intended to define an
organization as inherently weak, but rather to highlight that
they may be subject to attack for expressing minority or
politically unpopular opinions.
⊙CIVIL SOCIETY IS A SOFT TARGET. Technically immature
organizations share a wide variety of vulnerabilities that
criminals, repressive governments, and hacktivists can exploit.
⊙The broad asymmetry between attackers and defenders
online is unsurprising; politically vulnerable organizations lack
resources and are therefore particularly under-protected.
⊙Many public and private organizations have underinvested in
cybersecurity and have become soft targets for criminals and
other bad actors
25
Type of
Attack to
Politically
Vulnerable
Organizations
(PVOs)
⊙Phising
⊙Malware (malicious software, comes in many
forms, including Trojans, worms, viruses, and
spyware)
⊙Vandalism
⊙Distributed Denial of Service (DDoS)
⊙Attacks on Website or Service Infrastructure
⊙Data Disclosure
⊙Infrastructure-based Attacks
⊙Advanced Persistent Threats (APTs)
⊙Man-in-the-Middle (MITM) Attacks
26
Quick Check
27
avast.com/
hackcheck
Silakan Cek Email
Anda
haveibeenpwned.com
Silakan Cek Email Anda
⊙is a network of digital rights defenders in Southeast Asia which was established
on 27 June 2013 in Bali, Indonesia. The establishment of SAFEnet was motivated
by the widespread criminalization of netizens because of its expression on the
Internet after the enactment of Law No. 11 of 2008 concerning Information and
Electronic Transactions (UU ITE).
⊙In 2018, SAFEnet began to widen the issue of advocacy towards the fulfillment
of digital rights after previously only focusing on advocating freedom of
expression on the Internet. 28
⊙MONITOR: Pantau pelanggaran hak digital di
negara-negara Asia Tenggara
⊙ADVOKASI: Advokasi di tingkat kebijakan
dan membantu korban untuk mengakses
keadilan.
⊙SOLIDARITAS: Tingkatkan dukungan dan
solidaritas, dan kembangkan jaringan di
antara para pembela hak digital di kawasan
untuk memperkuat penerapan prinsip-
prinsip hak asasi manusia di internet.
Hotline:
+628119223375
E-mail:
info@safenet.or.id
Website:
www.safenet.or.id
Follow and like our
social media!
F/T/IG/YT:
safenetvoice
2
Perlindungan
Data Pribadi
di masa pandemic
covid-19
29
Data
Protection
Laws in the
World
our office
30
https://www.dlapiperdataprotect
ion.com/
31
Regulasi
Terkait
Data
Pribadi
Kelahiran
Akta Kelahiran (UU
Kependudukan)
Anak-anak
Kartu Penduduk Anak
(UU Kependudukan)
Jaminan Sosial
(UU SJSN dan BPJS)
Perbankan
(UU Perbankan)
Kepesertaan
Pendidikan (Peraturan
PerUUan Pendidikan)
Dewasa
Kartu Tanda Penduduk
(UU Kependudukan)
Paspor (UU
Keimigrasian)
Perbankan (UU
Perbankan)
Lembaga Keuangan Non
Bank (Peraturan PerUUan
LKNB)
Data Kesehatan pribadi
(Peraturan PerUUan
Kesehatan/kedokteran)
Konsumen (UU
Perlindungan Konsumen,
PP Ecommerce)
Perkawinan
Buku Nikah (UU
Perkawinan)
Kartu Keluarga (UU
Kependudukan)
Perbankan (UU
Perbankan)
Lembaga Keuangan Non
Bank (Peraturan PerUUan
LKNB)
Data Kesehatan pribadi
(Peraturan PerUUan
Kesehatan/kedokteran)
Konsumen (UU
Perlindungan Konsumen,
PP Ecommerce)
Meninggal
Akta Kematian (UU
Kependudukan)
UUD 1945
Pasal 28G ayat 1
Setiap orang berhak
atas perlindungan diri
pribadi, keluarga,
kehormatan,
martabat, dan harta
benda yang di bawah
kekuasaannya, serta
berhak atas rasa
aman dan
perlindungan dari
ancaman ketakutan
untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu
yang merupakan hak
asasi.
UU No. 11/2008
jo. UU No.
19/2016
ITE
UU No. 23/206
jo. UU 24/2013
Adminduk
Permenkominfo
20/2016 PDP
UU 14/2008
Keterbukaan
Informasi Publik
RUU
PELINDUNGAN
DATA PRIBADI ?
32
Hak
Pemilik
Data
(GDPR)
The Signal Code
A Human Rights Approach to Information During
Crises
33
Hak Atas Informasi
Kemanusiaan
(Humanitarian Information
Activities) berbasis
pendekatan HAM (rights-
based approach)
34
The right to access, generate, communicate, and benefit
from information during crisis
Hak untuk mengakses, menghasilkan, berkomunikasi, dan
mendapat manfaat dari informasi selama krisis
Akses ke informasi selama krisis, serta sarana untuk
mengkomunikasikannya, adalah kebutuhan kemanusiaan
dasar. Dengan demikian, semua orang dan populasi
memiliki hak fundamental untuk menghasilkan, mengakses,
memperoleh, mengirimkan, dan mendapat manfaat dari
informasi selama krisis.
Hak atas informasi selama krisis ada pada setiap fase krisis,
terlepas dari lokasi geografis, politik, budaya, atau konteks
operasional atau tingkat keparahannya.
The Right to
Information
35
The right to protection from threats and harms resulting
from the use of ICTs and data during crisis
Hak untuk perlindungan dari ancaman dan bahaya yang
dihasilkan dari penggunaan TIK dan data selama krisis
Semua orang memiliki hak untuk melindungi hidup mereka,
kebebasan, dan keamanan orang dari potensi ancaman dan
bahaya yang dihasilkan secara langsung atau tidak langsung
dari penggunaan TIK atau data yang mungkin berkaitan
dengan mereka.
Kerugian dan ancaman ini mencakup faktor dan kejadian
yang berdampak atau dapat berdampak pada keselamatan
seseorang, status sosial, dan penghormatan terhadap hak
asasi manusia mereka.
The Right to
Protection
36
Semua orang memiliki hak untuk memperlakukan informasi pribadi
mereka dengan cara yang konsisten dengan standar hukum, etika,
dan teknis yang diterima secara internasional tentang privasi individu
dan perlindungan data.
Pengecualian untuk privasi data dan perlindungan selama krisis yang
dilakukan oleh aktor kemanusiaan harus diterapkan dengan cara yang
konsisten dengan hak asasi manusia internasional dan hukum dan
standar kemanusiaan.
Hak ini memastikan bahwa data ini adalah:
⊙ diproses secara adil dan sah, dan tidak diproses lebih lanjut
dengan cara yang tidak sesuai dengan tujuan itu;
⊙ memadai, relevan, dan tidak berlebihan dalam kaitannya dengan
tujuan itu;
⊙ akurat dan, jika perlu, terus diperbarui; dan
⊙ tidak disimpan lebih lama dari yang diperlukan untuk mencapai
tujuan yang dinyatakan di bawah persetujuan dan / atau
partisipasi yang diperoleh.
The Right to
Privacy and
Security
37
⊙ Setiap orang memiliki hak untuk mengatur
pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan
informasi pengenal pribadi (personally identifiable
information/PII) dan agregat data yang mencakup
informasi pribadi mereka, seperti informasi yang dapat
diidentifikasi secara demografis (demographically
identifiable information/DII).
⊙ Populasi memiliki hak untuk mendapat informasi yang
cukup tentang kegiatan informasi selama semua fase
perolehan dan penggunaan informasi.
⊙ Hak untuk agensi data mencakup hak untuk perlindungan
dari eksperimen non-konsensual, dan termasuk konsep
persetujuan, partisipasi, dan pemberitahuan
pengumpulan dan penggunaan data.
The Right to
Data Agency
38
⊙ Semua orang memiliki hak untuk memperbaiki
(rectification) data yang terbukti salah, tidak
akurat, atau tidak lengkap yang dikumpulkan
tentang mereka. Sebagai bagian dari hak ini,
individu dan komunitas memiliki hak untuk
menetapkan keberadaan dan akses ke data pribadi
yang dikumpulkan tentang diri mereka sendiri.
⊙ Semua orang memiliki hak untuk mendapatkan
ganti rugi (redress) dari pihak-pihak terkait ketika
kerusakan disebabkan sebagai akibat dari baik data
yang dikumpulkan tentang mereka atau cara di
mana data yang berkaitan dengan mereka
dikumpulkan, diproses, atau digunakan.
The Right to
Rectification
and Redress
39
3
Case : Contact-
tracing Apps
Evaluasi di masa
pandemic covid-19
40
Contact
tracing
Manual
contact tracing
Digital
contact
tracing
Location
tracking
vs
Proximity
tracking
41
Epidemiological sense & purpose
⊙ Aplikasi dan data apa pun yang dikumpulkan harus
digunakan secara eksklusif untuk penanggulangan
Pandemi. Penggunaan lain apa pun harus secara
teknis dicegah sejauh mungkin dan dilarang secara
hukum.
⊙ Aplikasi "pelacakan kontak" harus dapat
membantu mengurangi jumlah infeksi secara
nyata.
⊙ Validasi penilaian ini adalah tanggung jawab
epidemiologi. Jika ternyata "pelacakan kontak"
melalui aplikasi tidak berguna atau tidak
memenuhi tujuan, percobaan harus dihentikan.
Kriteria
Sosial
(1)
42
https://www.ccc.de/en/updates/2
020/contact-tracing-requirements
Voluntariness & freedom from discrimination
⊙ Aplikasi "pelacakan kontak" memerlukan
penyebaran tingkat tinggi di masyarakat, namun
Distribusi luas ini tidak boleh dicapai dengan
paksa, tetapi hanya dengan menerapkan sistem
yang dapat dipercaya yang menghormati privasi.
⊙ Terhadap latar belakang ini, tidak boleh ada
pungutan biaya untuk penggunaan serta tidak ada
insentif keuangan untuk penggunaanya.
⊙ Aplikasi harus secara teratur memberi tahu orang-
orang tentang operasinya dan memungkinkan
pengguna untuk penonaktifan sementara
sederhana dan/atau penghapusan permanen.
Kriteria
Sosial
(2)
43
Fundamental Privacy
⊙ Aplikasi harus dikembangkan dengan prinsip
privasi sejak awal.
⊙ Langkah-langkah teknis yang dapat diverifikasi
seperti kriptografi dan teknologi anonimisasi harus
memastikan privasi pengguna.
⊙ Tidak dapat mengandalkan "kepercayaan" dan
janji pengembang Aplikasi, namun berdasarkan
ketentuan perundangan yang melindungi privasi.
⊙ Sebagai prinsip dasar, pengguna tidak harus
'mempercayai' orang atau lembaga apa pun
dengan data mereka, tetapi harus menikmati
keamanan teknis yang terdokumentasi dan teruji.
Kriteria
Sosial
(3)
44
Transparency & Verifiability
⊙ Kode sumber lengkap untuk aplikasi dan
infrastruktur harus tersedia secara bebas tanpa
batasan akses untuk memungkinkan audit oleh
semua pihak yang berkepentingan.
⊙ Teknik pembuatan yang dapat direproduksi harus
digunakan untuk memastikan bahwa pengguna
dapat memverifikasi bahwa aplikasi yang mereka
unduh telah dibuat dari kode sumber yang diaudit.
⊙ Pengembang Aplikasi memiliki kompetensi, dan
memiliki tanggung jawab moral, sosial dan juga
Hukum.
Kriteria
Sosial
(4)
45
Data economy
⊙ Hanya data dan metadata minimal yang diperlukan untuk
tujuan aplikasi yang dapat disimpan dan tidak boleh ada pusat
data apa pun yang tidak spesifik untuk kontak antara orang dan
durasinya.
⊙ Jika data tambahan seperti informasi lokasi direkam secara lokal
di telepon, pengguna tidak boleh dipaksa atau diminta untuk
meneruskan data ini kepada pihak ketiga.
⊙ Data yang tidak lagi dibutuhkan harus dihapus. Data sensitif
juga harus dienkripsi secara aman di telepon.
⊙ Untuk pengumpulan data sukarela untuk tujuan penelitian
epidemiologis yang melampaui tujuan sebenarnya dari
pelacakan kontak, persetujuan terpisah yang jelas harus
diperoleh secara eksplisit di antarmuka aplikasi dan harus
dimungkinkan untuk mencabutnya kapan saja. Persetujuan ini
tidak boleh menjadi prasyarat untuk digunakan.
Kriteria
Teknis
(1)
46
No central entity to trust
⊙ Pelacakan kontak sepenuhnya anonim tanpa server pusat yang
tahu segalanya; secara teknis memungkinkan.
⊙ Ketergantungan privasi pengguna pada kepercayaan dan
kompetensi operator infrastruktur pusat secara teknis tidak
diperlukan.
No creation of central movement or contact profiles
⊙ Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga profil
gerakan (pelacakan lokasi) atau profil kontak (pola kontak yang
sering dilacak ke orang tertentu) tidak dapat dibuat dengan
sengaja atau tidak sengaja.
⊙ Metode seperti GPS pusat / pencatatan lokasi atau
menghubungkan data ke nomor telepon, akun media sosial,
dan sejenisnya harus ditolak sebagai masalah prinsip.
Kriteria
Teknis
(2)
47
Anonymity
⊙ Data yang dikumpulkan oleh masing-masing perangkat
tentang perangkat lain harus tidak dapat mengetahui
identitas penggunanya. Karena itu, dimungkinkan untuk
menggunakan sistem tanpa mengumpulkan atau
mendapatkan data pribadi apa pun.
⊙ ID untuk "pelacakan kontak" melalui teknologi nirkabel
(mis. Bluetooth atau ultrasound) tidak boleh dilacak oleh
orang dan harus sering diubah. Karena alasan ini,
dilarang menghubungkan atau mendapatkan ID dengan
data komunikasi yang menyertainya seperti token push,
nomor telepon, alamat IP yang digunakan, ID
perangkat, dll
Kriteria
Teknis
(3)
48
Unlinkability
⊙ Desain pembuatan ID sementara harus sedemikian rupa
sehingga ID tidak dapat diartikan dan ditautkan tanpa
memiliki kunci pribadi yang dikendalikan pengguna.
Karenanya mereka tidak boleh berasal dari informasi
pengidentifikasi pengguna lain secara langsung atau
tidak langsung.
Unobservability of communication
⊙ Walaupun transmisi pesan antar device dapat diamati,
namun secara otomatis tidak boleh dapat
menyimpulkan bahwa seorang pengguna terinfeksi atau
tidak karena adanya kontak
Kriteria
Teknis
(4)
49
50
Bagaimana
dengan
Aplikasi
ini?
Silakan Disesuaikan
Kriterianya
51
⊙How smartphones could use
Bluetooth to track COVID-19
Smartphones could generate complex strings of
characters and exchange them, providing a way to
know what people have been near each other without
the need for personal information.
52
A Global Coalition for Privacy-First Digital Contact Tracing Protocols to Fight COVID-19
On Sunday, April 5, 2020, a global, open coalition emerged for digital contact tracing protocols to flatten the
curve and stop the spread of COVID-19 while reopening the economy.
https://tcn-coalition.org/
A TCN Coalition statement in response to the Apple/Google announcement on
Friday, April 10 is available here.
Tanggapan
Anda?
Silakan Diskusi
Thanks!
Any questions?
You can find me at
@unggulcenter
53

More Related Content

What's hot

Cek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
Cek Privasi dan Keamanan Digital di PonselmuCek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
Cek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
Indriyatno Banyumurti
 
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Perlindungan Data Pribadi Menghadirkan Negara
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Perlindungan Data Pribadi Menghadirkan NegaraID IGF 2016 - Hukum 1 - Perlindungan Data Pribadi Menghadirkan Negara
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Perlindungan Data Pribadi Menghadirkan Negara
IGF Indonesia
 
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar)
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet  (Sebuah Pengantar)Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet  (Sebuah Pengantar)
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar)
ICT Watch
 
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
Indriyatno Banyumurti
 
Presentasi Divhumas Mabes Polri
Presentasi Divhumas Mabes PolriPresentasi Divhumas Mabes Polri
Presentasi Divhumas Mabes Polri
Jarwadi MJ
 
Perlindungan Data Pribadi di Indonesia
Perlindungan Data Pribadi di IndonesiaPerlindungan Data Pribadi di Indonesia
Perlindungan Data Pribadi di Indonesia
Ismail Fahmi
 
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...
literasi digital
 
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan SiberSiberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Geri Sugiran Abdul Sukur
 
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Indriyatno Banyumurti
 
ID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan LaporanID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
IGF Indonesia
 
Apa yang Terjadi Pada Data Kita dan Bagaimana Menyikapinya
Apa yang Terjadi Pada Data Kita dan Bagaimana MenyikapinyaApa yang Terjadi Pada Data Kita dan Bagaimana Menyikapinya
Apa yang Terjadi Pada Data Kita dan Bagaimana Menyikapinya
Nabillah Saputri
 
Jarimu, Harimaumu!
Jarimu, Harimaumu!Jarimu, Harimaumu!
Jarimu, Harimaumu!
Dwi Firli Ashari
 
Seri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesia
Seri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesiaSeri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesia
Seri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesia
literasi digital
 
Etika Digital
Etika DigitalEtika Digital
Etika Digital
LinaLinawati
 
Pemblokiran dan Penapisan yang Sah
Pemblokiran dan Penapisan yang SahPemblokiran dan Penapisan yang Sah
Pemblokiran dan Penapisan yang Sah
ICT Watch
 
Bijak bersosmed - tips dan informasi gerakan
Bijak bersosmed - tips dan informasi gerakanBijak bersosmed - tips dan informasi gerakan
Bijak bersosmed - tips dan informasi gerakan
literasi digital
 
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
NurAzizah262
 
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan LaporanID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
IGF Indonesia
 
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
ICT Watch
 
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digital
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digitalSeri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digital
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digital
literasi digital
 

What's hot (20)

Cek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
Cek Privasi dan Keamanan Digital di PonselmuCek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
Cek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
 
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Perlindungan Data Pribadi Menghadirkan Negara
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Perlindungan Data Pribadi Menghadirkan NegaraID IGF 2016 - Hukum 1 - Perlindungan Data Pribadi Menghadirkan Negara
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Perlindungan Data Pribadi Menghadirkan Negara
 
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar)
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet  (Sebuah Pengantar)Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet  (Sebuah Pengantar)
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar)
 
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
 
Presentasi Divhumas Mabes Polri
Presentasi Divhumas Mabes PolriPresentasi Divhumas Mabes Polri
Presentasi Divhumas Mabes Polri
 
Perlindungan Data Pribadi di Indonesia
Perlindungan Data Pribadi di IndonesiaPerlindungan Data Pribadi di Indonesia
Perlindungan Data Pribadi di Indonesia
 
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...
 
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan SiberSiberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
 
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
 
ID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan LaporanID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
 
Apa yang Terjadi Pada Data Kita dan Bagaimana Menyikapinya
Apa yang Terjadi Pada Data Kita dan Bagaimana MenyikapinyaApa yang Terjadi Pada Data Kita dan Bagaimana Menyikapinya
Apa yang Terjadi Pada Data Kita dan Bagaimana Menyikapinya
 
Jarimu, Harimaumu!
Jarimu, Harimaumu!Jarimu, Harimaumu!
Jarimu, Harimaumu!
 
Seri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesia
Seri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesiaSeri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesia
Seri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesia
 
Etika Digital
Etika DigitalEtika Digital
Etika Digital
 
Pemblokiran dan Penapisan yang Sah
Pemblokiran dan Penapisan yang SahPemblokiran dan Penapisan yang Sah
Pemblokiran dan Penapisan yang Sah
 
Bijak bersosmed - tips dan informasi gerakan
Bijak bersosmed - tips dan informasi gerakanBijak bersosmed - tips dan informasi gerakan
Bijak bersosmed - tips dan informasi gerakan
 
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
 
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan LaporanID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
 
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
 
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digital
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digitalSeri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digital
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digital
 

Similar to Data Pribadi dan Kebebasan Ekspresi di masa Pandemi COVID-19

Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media SosialPakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
Pakar SEO Indonesia
 
Menjaga Kebersihan Di masa Pandemi Covid19
Menjaga Kebersihan Di masa Pandemi Covid19Menjaga Kebersihan Di masa Pandemi Covid19
Menjaga Kebersihan Di masa Pandemi Covid19
Nurhaliza91
 
tugas SIK pak andri.pptx
tugas SIK pak andri.pptxtugas SIK pak andri.pptx
tugas SIK pak andri.pptx
AgusrahmatPrayogo
 
Kurniawan tri w ibowo
Kurniawan tri w ibowoKurniawan tri w ibowo
Kurniawan tri w ibowo
kurniawan tri wibowo
 
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptxMengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
DanaAnjani
 
'PPT SIM KLP 3.pptx
'PPT SIM KLP 3.pptx'PPT SIM KLP 3.pptx
'PPT SIM KLP 3.pptx
HanamichiSakuragi35
 
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan (AYU).pdf
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan  (AYU).pdfperan teknologi informasi dalam bidang kesehatan  (AYU).pdf
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan (AYU).pdf
LABKECE
 
Ppt ria.pptx22
Ppt ria.pptx22Ppt ria.pptx22
Ppt ria.pptx22
sitikomaria5
 
Kebersihan di masa pandemi & pengaruh pelayanan aplikasi peduli lindungi bagi...
Kebersihan di masa pandemi & pengaruh pelayanan aplikasi peduli lindungi bagi...Kebersihan di masa pandemi & pengaruh pelayanan aplikasi peduli lindungi bagi...
Kebersihan di masa pandemi & pengaruh pelayanan aplikasi peduli lindungi bagi...
NurAtmiNiawati
 
etikadigital-200916061633.pptx
etikadigital-200916061633.pptxetikadigital-200916061633.pptx
etikadigital-200916061633.pptx
AkhiBaim
 
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptxPPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
FauzanAkmal13
 
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)
ICT Watch
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
ICT Watch - Indonesia
 
Kebijakan digital
Kebijakan digitalKebijakan digital
Kebijakan digital
LinaLinawati
 
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_duniaIndepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
SatuDunia Foundation
 
PPT TEORI PEMBANGUNAN JUNIA ARDILA(21102008).pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN JUNIA ARDILA(21102008).pptxPPT TEORI PEMBANGUNAN JUNIA ARDILA(21102008).pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN JUNIA ARDILA(21102008).pptx
JuniaArdila
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
maya indrawati
 
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukum
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukumMasalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukum
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukum
Rahmat Inggi
 
001 INTRODUCTION (DIGITAL CITIZENSHIP).pptx
001 INTRODUCTION (DIGITAL CITIZENSHIP).pptx001 INTRODUCTION (DIGITAL CITIZENSHIP).pptx
001 INTRODUCTION (DIGITAL CITIZENSHIP).pptx
ranyo835
 

Similar to Data Pribadi dan Kebebasan Ekspresi di masa Pandemi COVID-19 (20)

Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
 
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media SosialPakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
 
Menjaga Kebersihan Di masa Pandemi Covid19
Menjaga Kebersihan Di masa Pandemi Covid19Menjaga Kebersihan Di masa Pandemi Covid19
Menjaga Kebersihan Di masa Pandemi Covid19
 
tugas SIK pak andri.pptx
tugas SIK pak andri.pptxtugas SIK pak andri.pptx
tugas SIK pak andri.pptx
 
Kurniawan tri w ibowo
Kurniawan tri w ibowoKurniawan tri w ibowo
Kurniawan tri w ibowo
 
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptxMengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
Mengurai Fenomena Penyebaran Hoax di Era Digital.pptx
 
'PPT SIM KLP 3.pptx
'PPT SIM KLP 3.pptx'PPT SIM KLP 3.pptx
'PPT SIM KLP 3.pptx
 
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan (AYU).pdf
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan  (AYU).pdfperan teknologi informasi dalam bidang kesehatan  (AYU).pdf
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan (AYU).pdf
 
Ppt ria.pptx22
Ppt ria.pptx22Ppt ria.pptx22
Ppt ria.pptx22
 
Kebersihan di masa pandemi & pengaruh pelayanan aplikasi peduli lindungi bagi...
Kebersihan di masa pandemi & pengaruh pelayanan aplikasi peduli lindungi bagi...Kebersihan di masa pandemi & pengaruh pelayanan aplikasi peduli lindungi bagi...
Kebersihan di masa pandemi & pengaruh pelayanan aplikasi peduli lindungi bagi...
 
etikadigital-200916061633.pptx
etikadigital-200916061633.pptxetikadigital-200916061633.pptx
etikadigital-200916061633.pptx
 
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptxPPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
PPT - JUni Rachmawati Putri.pptx
 
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
 
Kebijakan digital
Kebijakan digitalKebijakan digital
Kebijakan digital
 
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_duniaIndepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
 
PPT TEORI PEMBANGUNAN JUNIA ARDILA(21102008).pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN JUNIA ARDILA(21102008).pptxPPT TEORI PEMBANGUNAN JUNIA ARDILA(21102008).pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN JUNIA ARDILA(21102008).pptx
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
 
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukum
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukumMasalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukum
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukum
 
001 INTRODUCTION (DIGITAL CITIZENSHIP).pptx
001 INTRODUCTION (DIGITAL CITIZENSHIP).pptx001 INTRODUCTION (DIGITAL CITIZENSHIP).pptx
001 INTRODUCTION (DIGITAL CITIZENSHIP).pptx
 

More from Unggul Sagena

Komunikasi, Ekspresi dan Beropini di Medsos
Komunikasi, Ekspresi dan Beropini di MedsosKomunikasi, Ekspresi dan Beropini di Medsos
Komunikasi, Ekspresi dan Beropini di Medsos
Unggul Sagena
 
Konten Bunuh Diri Online dan Mencegah Terpapar Konten Negatif
Konten Bunuh Diri Online dan Mencegah Terpapar Konten NegatifKonten Bunuh Diri Online dan Mencegah Terpapar Konten Negatif
Konten Bunuh Diri Online dan Mencegah Terpapar Konten Negatif
Unggul Sagena
 
Tupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD
Tupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPDTupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD
Tupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD
Unggul Sagena
 
Digital Hygiene dan Perilaku Berinternet
Digital Hygiene dan Perilaku BerinternetDigital Hygiene dan Perilaku Berinternet
Digital Hygiene dan Perilaku Berinternet
Unggul Sagena
 
Budaya keamanan digital
Budaya keamanan digitalBudaya keamanan digital
Budaya keamanan digital
Unggul Sagena
 
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SD
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDPresentasi Internet Sehat untuk Anak SD
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SD
Unggul Sagena
 
Mitos dan Fakta Tambang Newmont
Mitos dan Fakta Tambang NewmontMitos dan Fakta Tambang Newmont
Mitos dan Fakta Tambang Newmont
Unggul Sagena
 
Memahami karakter sosmed peran pengguna untuk jejaring sosial damai-informatif
Memahami karakter sosmed   peran pengguna untuk jejaring sosial damai-informatifMemahami karakter sosmed   peran pengguna untuk jejaring sosial damai-informatif
Memahami karakter sosmed peran pengguna untuk jejaring sosial damai-informatif
Unggul Sagena
 
Digital media for blogger erajaya
Digital media for blogger erajayaDigital media for blogger erajaya
Digital media for blogger erajaya
Unggul Sagena
 
Menulis Esai, Motivation Letter, Aplikasi untuk Beasiswa
Menulis Esai, Motivation Letter, Aplikasi untuk BeasiswaMenulis Esai, Motivation Letter, Aplikasi untuk Beasiswa
Menulis Esai, Motivation Letter, Aplikasi untuk Beasiswa
Unggul Sagena
 
REGOS Bogor ICT Volunteers Programme Profile Gnome.Asia
REGOS Bogor ICT Volunteers Programme Profile Gnome.AsiaREGOS Bogor ICT Volunteers Programme Profile Gnome.Asia
REGOS Bogor ICT Volunteers Programme Profile Gnome.Asia
Unggul Sagena
 
Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
Unggul Sagena
 
Property investment-for-media
Property investment-for-mediaProperty investment-for-media
Property investment-for-media
Unggul Sagena
 
Investasi property sebagai alokasi aset
Investasi property sebagai alokasi asetInvestasi property sebagai alokasi aset
Investasi property sebagai alokasi aset
Unggul Sagena
 
Telaah regulasi terkait investasi property
Telaah regulasi terkait investasi propertyTelaah regulasi terkait investasi property
Telaah regulasi terkait investasi propertyUnggul Sagena
 
Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...
Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...
Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...
Unggul Sagena
 
Socmed marketing indosat depok endy
Socmed marketing indosat depok endySocmed marketing indosat depok endy
Socmed marketing indosat depok endy
Unggul Sagena
 
Format dokumen perkantoran SNI
Format dokumen perkantoran SNIFormat dokumen perkantoran SNI
Format dokumen perkantoran SNI
Unggul Sagena
 
Final revised 10 biggest mistakes freelancers make_presentation material_july...
Final revised 10 biggest mistakes freelancers make_presentation material_july...Final revised 10 biggest mistakes freelancers make_presentation material_july...
Final revised 10 biggest mistakes freelancers make_presentation material_july...
Unggul Sagena
 
Innovation System
Innovation SystemInnovation System
Innovation System
Unggul Sagena
 

More from Unggul Sagena (20)

Komunikasi, Ekspresi dan Beropini di Medsos
Komunikasi, Ekspresi dan Beropini di MedsosKomunikasi, Ekspresi dan Beropini di Medsos
Komunikasi, Ekspresi dan Beropini di Medsos
 
Konten Bunuh Diri Online dan Mencegah Terpapar Konten Negatif
Konten Bunuh Diri Online dan Mencegah Terpapar Konten NegatifKonten Bunuh Diri Online dan Mencegah Terpapar Konten Negatif
Konten Bunuh Diri Online dan Mencegah Terpapar Konten Negatif
 
Tupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD
Tupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPDTupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD
Tupoksi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD
 
Digital Hygiene dan Perilaku Berinternet
Digital Hygiene dan Perilaku BerinternetDigital Hygiene dan Perilaku Berinternet
Digital Hygiene dan Perilaku Berinternet
 
Budaya keamanan digital
Budaya keamanan digitalBudaya keamanan digital
Budaya keamanan digital
 
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SD
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDPresentasi Internet Sehat untuk Anak SD
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SD
 
Mitos dan Fakta Tambang Newmont
Mitos dan Fakta Tambang NewmontMitos dan Fakta Tambang Newmont
Mitos dan Fakta Tambang Newmont
 
Memahami karakter sosmed peran pengguna untuk jejaring sosial damai-informatif
Memahami karakter sosmed   peran pengguna untuk jejaring sosial damai-informatifMemahami karakter sosmed   peran pengguna untuk jejaring sosial damai-informatif
Memahami karakter sosmed peran pengguna untuk jejaring sosial damai-informatif
 
Digital media for blogger erajaya
Digital media for blogger erajayaDigital media for blogger erajaya
Digital media for blogger erajaya
 
Menulis Esai, Motivation Letter, Aplikasi untuk Beasiswa
Menulis Esai, Motivation Letter, Aplikasi untuk BeasiswaMenulis Esai, Motivation Letter, Aplikasi untuk Beasiswa
Menulis Esai, Motivation Letter, Aplikasi untuk Beasiswa
 
REGOS Bogor ICT Volunteers Programme Profile Gnome.Asia
REGOS Bogor ICT Volunteers Programme Profile Gnome.AsiaREGOS Bogor ICT Volunteers Programme Profile Gnome.Asia
REGOS Bogor ICT Volunteers Programme Profile Gnome.Asia
 
Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
 
Property investment-for-media
Property investment-for-mediaProperty investment-for-media
Property investment-for-media
 
Investasi property sebagai alokasi aset
Investasi property sebagai alokasi asetInvestasi property sebagai alokasi aset
Investasi property sebagai alokasi aset
 
Telaah regulasi terkait investasi property
Telaah regulasi terkait investasi propertyTelaah regulasi terkait investasi property
Telaah regulasi terkait investasi property
 
Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...
Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...
Presentasi Beasiswa LPDP Lengkap -- Indonesia Presidential Scholarship dan Be...
 
Socmed marketing indosat depok endy
Socmed marketing indosat depok endySocmed marketing indosat depok endy
Socmed marketing indosat depok endy
 
Format dokumen perkantoran SNI
Format dokumen perkantoran SNIFormat dokumen perkantoran SNI
Format dokumen perkantoran SNI
 
Final revised 10 biggest mistakes freelancers make_presentation material_july...
Final revised 10 biggest mistakes freelancers make_presentation material_july...Final revised 10 biggest mistakes freelancers make_presentation material_july...
Final revised 10 biggest mistakes freelancers make_presentation material_july...
 
Innovation System
Innovation SystemInnovation System
Innovation System
 

Data Pribadi dan Kebebasan Ekspresi di masa Pandemi COVID-19

  • 1. Kebebasan Berpendapat dan Perlindungan Data Pribadi di Masa Pandemi COVID-19 Unggul Sagena Kepala Divisi Akses Atas Informasi – Jejaring Kebebasan Berekspresi di Asia Tenggara
  • 2. Justifikasi Pembatasan HAM di Masa Pandemi ⊙Human rights law also recognizes that in the context of serious public health threats and public emergencies threatening the life of the nation, restrictions on some rights can be justified when they have a legal basis, are strictly necessary, based on scientific evidence and neither arbitrary nor discriminatory in application, of limited duration, respectful of human dignity, subject to review, and proportionate to achieve the objective. 2 https://www.hrw.org/news/20 20/03/19/human-rights- dimensions-covid-19- response#_Toc35446579
  • 3. “ The right to health is closely related to and dependent upon the realization of other human rights…including the rights to food, housing, work, education, human dignity, life, non-discrimination, equality, the prohibition against torture, privacy, access to information, and the freedoms of association, assembly and movement. 3 Any measures taken to protect the population that limit people’s rights and freedoms must be lawful, necessary, and proportionate. States of emergency need to be limited in duration and any curtailment of rights needs to take into consideration the disproportionate impact on specific populations or marginalized groups. The Syracusa Principles
  • 4. Peran Pemerintah terkait HAM di Masa COVID-19 ⊙Melindung Kebebasan Berekspresi dan Memastikan Hak Atas Akses Informasi ⊙Memastikan Karantina, Lockdown, Travel bans dan sejenisnya tidak melanggar norma HAM ⊙Memastikan perlindungan pekerja medis ⊙Memenuhi Hak memperoleh Pendidikan walaupun sekolah ditutup ⊙Menghilangkan diskriminasi dan stigma dengan menjaga data pribadi pasien ⊙Menjamin masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan tanpa diskriminasi ⊙Menjamin pendapatan/menjaga ekonomi warga miskin/kelas bawah 4
  • 5. Kebebasan Ekspresi dan Hak Atas Informasi ⊙Pemerintah harus memastikan informasi yang diumumkan ke public terkait COVID-19 akurat, tepat waktu, dan konsisten dengan prinsip HAM. Ini penting agar informasi tidak misleading dan misinformatif. 5 ⊙Semua informasi mengenai COVID-19 harus accessible dan tersedia dan dapat diakses dengan mudah. Misalnya situs informasi yang resmi dan kerjasama dengan semua pihak dalam menanggulangi beragam hoaks di sosial media. ⊙Data Kesehatan bersifat sensitive, dan publikasi dan informasi online rentan pelanggaran data pribadi, sehingga diperlukan tatakelola yang benar dalam mengelola data kesehatan pribadi. Misalnya dalam soal privacy policy dari contact-tracking app yang dikembangkan pemerintah dengan swasta. ⊙Akses internet yang dibutuhkan masyarakat harus tersedia dengan cukup dan memastikan dapat diakses oleh masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah. Misalnya paket akses Pendidikan, internet gratis dan sejenisnya. ⊙Beberapa isu privadi dan hak digital yang terjadi di masa pandemic COVID-19 harus diberikan perhatian dan solusi.
  • 6. 1 Isu Privasi dan Ekspresi Digital di masa pandemic covid-19 6
  • 7. Free Speech ⊙Kebebasan berekspresi melalui berbagai saluran menjadi isu di masa pandemic. Dalam hal opini dan pendapat, tak hanya saat pandemic, perlindungan dan jaminan kebebasan berekspresi sesuai dengan norma HAM internasional harus dihormati. Keteledoran dalam berpendapat tidak serta merta menjustifikasi pemidanaan di masa pandemic. Diskusi dan memberikan informasi yang benar menjadi penting di masa ini. 7 https://www.eff.org/issues/covid-19 ⊙Beberapa platform digital juga melakukan screening, dan dapat melakukan takedown posting atau bahkan akun dengan hestek covid—19 dan sejenisnya apabila dianggap melanggar ketentuan pengguna. Perlu pengawasan karena online platforms meningkatkan ketergantungan ke automated content moderation (bot), kegiatan ini harus dalam sementara, transparan, dan mudah untuk disanggah (appeal).
  • 8. Place y Screen Shot 2020-05-02 at 07.08.29.png our screenshot here JRXSID vs dr. Tirta Berpendapat Mengenai Teori Konspirasi COVID-19 vs Realita Rumah Sakit 8
  • 9. Surveillance 9 ⊙Pemerintah Bersama korporasi saat ini mulai melakukan Pemantauan Masif dengan alasan menyetop rantai COVID-19. Ada tiga pertanyaan dasar untuk pemantauan yang dilakukan, apakah efektif, apakah membatasi kebebasan berekspresi dan apakah ada cukup perlindungan (safeguards). ⊙Beberapa teknologi dengan intrusive technologies seperti phone location surveillance, tidak cukup efektif untuk mengidentifikasi dua-orang yang dekat untuk mengetahui adanya kontak virus, sehingga misalnya proximity location melalui Bluetooth lebih efektif. ⊙Namun demikian, tidak ada COVID-19 tracking app yang boleh dilakukan tanpa adanya pengetesan, percobaan dan juga tidak boleh ada kewajiban untuk semua orang menggunakannya. ⊙Pemantauan seperti kamera di tempat umum semisal yang menggunakan face recognition atau thermal imaging, atau memberikan informasi kepada Penegak hukum dimana tempat tinggal mereka yang positif COVID-19 juga memerlukan pengawasan ketat. Penggunaan aggregate location data yang diperbolehkan pun memerlukan perlindungan privasi yang tinggi.
  • 10. 10 Surveillance measures rolled out across the world as governments try curb the spread of coronavirus could cause lasting damage to the right to privacy“ Joseph Cannataci, the U.N. Special Rapporteur on the Right to Privacy
  • 11. Tracking entire populations to combat the pandemic now could open the doors to more invasive forms of government snooping later. 11 In South Korea, government agencies are harnessing surveillance-camera footage, smartphone location data and credit card purchase records to help trace the recent movements of coronavirus patients and establish virus transmission chains. In Lombardy, Italy, the authorities are analyzing location data transmitted by citizens’ mobile phones to determine how many people are obeying a government lockdown order and the typical distances they move every day. About 40 percent are moving around “too much,” an official recently said. In Israel, the country’s internal security agency is poised to start using a cache of mobile phone location data — originally intended for counterterrorism operations — to try to pinpoint citizens who may have been exposed to the virus. Police in China and Spain have also started to use technology to enforce quarantine, with drones being used to patrol and broadcast audio messages to the public, encouraging them to stay at home People flying to Hong Kong airport receive monitoring bracelets that alert the authorities if they breach the quarantine by leaving their home. Reuters reported a case in China wherein the authorities relied on facial recognition cameras to track a man from Hangzhou who had traveled in an affected area. Upon his return home, the local police were there to instruct him to self-quarantine or face repercussions.
  • 12. 12
  • 13. Joint civil society statement: States use of digital surveillance technologies to fight pandemic must respect human rights 13 ⊙Tindakan pemantauan massal harus lawful, necessary, proportionate dan transparan. Tindakan pemantauan harus ada jangka waktunya (time-bound) dan hanya berlangsung selama masa pandemic. ⊙Negara harus memastikan peningkatan pengumpulan data, penyimpanan data dan penggunaan agregat dari data pribadi termasuk data kesehatan HANYA digunakan untuk tujuan penanggulangan COVID-19. Data yang diambil tersebut harus dalam lingkup terbatas, time-bound dan tidak digunakan untuk tujuan komersial atau tujuan lain diluar penanggulangan COVID-19. ⊙Pemerintah harus memastikan perlindungan data pribadi, termasuk memastikan keamanan yan cukup (sufficient security) dari semua data pribadi yang diambil dari semua devices (perangkat), aplikasi, jaringan, jasa-jasa terkait pengambilan, transmisi data dan pemrosesan dan penyimpanan data.. ⊙Penggunaan digital surveillance technologies termasuk penggunaan big data dan artificial intelligence systems, harus memerhatikan rentannya diskriminasi terhadap minoritas rasial, mereka yang miskin, masyarakat marginal yang yang kebutuhannya dapat disalahgunakan dengan alas an COVID-19.2 April 2020
  • 14. Joint civil society statement: States use of digital surveillance technologies to fight pandemic must respect human rights 14 ⊙Jika Pemerintah bekerjasama dengan swasta atau entitas publik lainnya, perjanjian harus berdasar hukum dan perjanjian ini jika terkait akses terhadap privasi dan HAM maka harus diinformasikan ke khalayak (publicly disclosed). ⊙Respons apa pun harus memasukkan perlindungan dan perlindungan akuntabilitas terhadap penyalahgunaan. Upaya- upaya pengawasan yang meningkat terkait dengan COVID-19 tidak boleh berada di bawah domain badan-badan keamanan atau intelijen dan harus dikenai pengawasan yang efektif oleh badan-badan independen yang sesuai.. ⊙Tanggapan terkait COVID-19 yang mencakup upaya pengumpulan data harus mencakup cara partisipasi yang bebas, aktif, dan bermakna dari pemangku kepentingan yang relevan, khususnya para pakar di sektor kesehatan masyarakat dan kelompok populasi yang paling terpinggirkan. 2 April 2020 https://www.hrw.org/news/2020/04/02/joint-civil-society-statement-states-use-digital- surveillance-technologies-fight
  • 15. Innovation dan Government Transparancy ⊙Teknologi dan Ide baru dapat membantu mengatasi krisis kesehatan. Open innovation di dalam riset medis dapat mempercepat penemuan dan penggunaan vaksin. Perlu akses bebas dan terbuka, open access terhadap beragam pengetahuan mengenai corona dan penyakit COVID-19. ⊙Beragam layanan publik dapat dipercepat dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk memenuhi tepat dan cepatnya kebutuhan masyarakat di masa pandemic. ⊙Pengambilan keputusan pemerintah tentang virus harus transparan. Ketika pemerintah sementara menutup ruang fisik di mana mereka membuat keputusan, untuk tujuan social distancing, mereka harus mengadopsi akomodasi transparansi baru, seperti menyiarkan proses mereka secara online, rapat online dan terbuka dengan masyarakat. 15
  • 16. Living More Online ⊙Jarak sosial menyebabkan banyak dari kita menghabiskan lebih banyak waktu di Internet. Dengan demikian, ekspresi digital akan lebih banyak kita lakukan. ⊙Akses internet yang murah dan gratis dibutuhkan. ⊙Akses online ke sumberdaya misalnya buku-buku digital, Pendidikan/kursus/keterampilan, dan jaminan berlangsungnya hak atas Pendidikan dapat dilakukan. ⊙Akses ke berbagai pasar produk barang dan jasa online baik penjual dan pembeli dengan meningkatkan keamanan dan perlindungan data pribadi. ⊙Meningkatnya kejahatan online (cyber crime). ⊙Melakukan aktivitas rapat, komunikasi berupa video conferencing tools, webinar, bekerja dari rumah ⊙Perlunya pendalaman dan pemahaman mengenai literasi digital dengan baik oleh pengguna. 16
  • 17. Cyber crime di Masa Pandemic (diolah) 17 Educational Technology Services & Platforms Remote Desktop Access Software from Untrusted Sources Communication Tools Online Marketplace Activities
  • 18. 18 Data Pribadi pada Akun rentan menjadi sumber masuk beragam kejahatan siber kepada pemilik data https://haveibeenpwned.com/PwnedWebsites
  • 20. Place your screenshot here Targeted vs Random Selain random users dengan alasan ekonomi, juga target users dengan alasan politik. 20https://citizenlab.ca/
  • 21. 21 In Mexico, journalists, lawyers and activists have all been targets of suspected government spyware. Members of the Tibetan community — of particular interest to the Chinese government — have faced persistent phishing attacks for years. And in countries such as the United Arab Emirates and Bahrain, access to political criticism and LGBTQ content is frequently monitored and outright blocked. Amnesty International, one of the most prominent non-profit human rights organizations in the world, claims one of its staff members has been targeted by a sophisticated surveillance tool made by Israel's NSO Group.
  • 22. 22 https://cltc.berkeley.edu/defendingpvos/ Center for Long-Term Cybersecurity (CLTC) “media outlets, human rights groups, NGOs, and other politically vulnerable organizations face significant cybersecurity threats—often at the hands of powerful governments—but have limited resources to protect themselves"
  • 24. “ “media outlets, human rights groups, NGOs, and other politically vulnerable organizations face significant cybersecurity threats—often at the hands of powerful governments—but have limited resources to protect themselves". 24 From mass surveillance of political dissidents in Thailand to spyware attacks on journalists in Mexico, cyberattacks against civil society organizations have become a persistent problem in recent years While journalists, activists, and others take steps to protect themselves, such as installing firewalls and anti-virus software, they often lack the technical ability or capital to establish protections better suited to the threats they face, including phishing. Too few organizations and resources are available help them expand their cybersecurity capabilities Steve Weber, Faculty Director of CLTC
  • 25. Politically Vulnerable Organizations (PVOs) ⊙PVOs may be the target of governments, criminals, hate groups, hacktivists, and many other threat actors, and they may be targeted for many different reasons. ⊙The term “politically vulnerable” is not intended to define an organization as inherently weak, but rather to highlight that they may be subject to attack for expressing minority or politically unpopular opinions. ⊙CIVIL SOCIETY IS A SOFT TARGET. Technically immature organizations share a wide variety of vulnerabilities that criminals, repressive governments, and hacktivists can exploit. ⊙The broad asymmetry between attackers and defenders online is unsurprising; politically vulnerable organizations lack resources and are therefore particularly under-protected. ⊙Many public and private organizations have underinvested in cybersecurity and have become soft targets for criminals and other bad actors 25
  • 26. Type of Attack to Politically Vulnerable Organizations (PVOs) ⊙Phising ⊙Malware (malicious software, comes in many forms, including Trojans, worms, viruses, and spyware) ⊙Vandalism ⊙Distributed Denial of Service (DDoS) ⊙Attacks on Website or Service Infrastructure ⊙Data Disclosure ⊙Infrastructure-based Attacks ⊙Advanced Persistent Threats (APTs) ⊙Man-in-the-Middle (MITM) Attacks 26
  • 27. Quick Check 27 avast.com/ hackcheck Silakan Cek Email Anda haveibeenpwned.com Silakan Cek Email Anda
  • 28. ⊙is a network of digital rights defenders in Southeast Asia which was established on 27 June 2013 in Bali, Indonesia. The establishment of SAFEnet was motivated by the widespread criminalization of netizens because of its expression on the Internet after the enactment of Law No. 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions (UU ITE). ⊙In 2018, SAFEnet began to widen the issue of advocacy towards the fulfillment of digital rights after previously only focusing on advocating freedom of expression on the Internet. 28 ⊙MONITOR: Pantau pelanggaran hak digital di negara-negara Asia Tenggara ⊙ADVOKASI: Advokasi di tingkat kebijakan dan membantu korban untuk mengakses keadilan. ⊙SOLIDARITAS: Tingkatkan dukungan dan solidaritas, dan kembangkan jaringan di antara para pembela hak digital di kawasan untuk memperkuat penerapan prinsip- prinsip hak asasi manusia di internet. Hotline: +628119223375 E-mail: info@safenet.or.id Website: www.safenet.or.id Follow and like our social media! F/T/IG/YT: safenetvoice
  • 29. 2 Perlindungan Data Pribadi di masa pandemic covid-19 29
  • 30. Data Protection Laws in the World our office 30 https://www.dlapiperdataprotect ion.com/
  • 31. 31 Regulasi Terkait Data Pribadi Kelahiran Akta Kelahiran (UU Kependudukan) Anak-anak Kartu Penduduk Anak (UU Kependudukan) Jaminan Sosial (UU SJSN dan BPJS) Perbankan (UU Perbankan) Kepesertaan Pendidikan (Peraturan PerUUan Pendidikan) Dewasa Kartu Tanda Penduduk (UU Kependudukan) Paspor (UU Keimigrasian) Perbankan (UU Perbankan) Lembaga Keuangan Non Bank (Peraturan PerUUan LKNB) Data Kesehatan pribadi (Peraturan PerUUan Kesehatan/kedokteran) Konsumen (UU Perlindungan Konsumen, PP Ecommerce) Perkawinan Buku Nikah (UU Perkawinan) Kartu Keluarga (UU Kependudukan) Perbankan (UU Perbankan) Lembaga Keuangan Non Bank (Peraturan PerUUan LKNB) Data Kesehatan pribadi (Peraturan PerUUan Kesehatan/kedokteran) Konsumen (UU Perlindungan Konsumen, PP Ecommerce) Meninggal Akta Kematian (UU Kependudukan) UUD 1945 Pasal 28G ayat 1 Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. UU No. 11/2008 jo. UU No. 19/2016 ITE UU No. 23/206 jo. UU 24/2013 Adminduk Permenkominfo 20/2016 PDP UU 14/2008 Keterbukaan Informasi Publik RUU PELINDUNGAN DATA PRIBADI ?
  • 33. The Signal Code A Human Rights Approach to Information During Crises 33
  • 34. Hak Atas Informasi Kemanusiaan (Humanitarian Information Activities) berbasis pendekatan HAM (rights- based approach) 34
  • 35. The right to access, generate, communicate, and benefit from information during crisis Hak untuk mengakses, menghasilkan, berkomunikasi, dan mendapat manfaat dari informasi selama krisis Akses ke informasi selama krisis, serta sarana untuk mengkomunikasikannya, adalah kebutuhan kemanusiaan dasar. Dengan demikian, semua orang dan populasi memiliki hak fundamental untuk menghasilkan, mengakses, memperoleh, mengirimkan, dan mendapat manfaat dari informasi selama krisis. Hak atas informasi selama krisis ada pada setiap fase krisis, terlepas dari lokasi geografis, politik, budaya, atau konteks operasional atau tingkat keparahannya. The Right to Information 35
  • 36. The right to protection from threats and harms resulting from the use of ICTs and data during crisis Hak untuk perlindungan dari ancaman dan bahaya yang dihasilkan dari penggunaan TIK dan data selama krisis Semua orang memiliki hak untuk melindungi hidup mereka, kebebasan, dan keamanan orang dari potensi ancaman dan bahaya yang dihasilkan secara langsung atau tidak langsung dari penggunaan TIK atau data yang mungkin berkaitan dengan mereka. Kerugian dan ancaman ini mencakup faktor dan kejadian yang berdampak atau dapat berdampak pada keselamatan seseorang, status sosial, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia mereka. The Right to Protection 36
  • 37. Semua orang memiliki hak untuk memperlakukan informasi pribadi mereka dengan cara yang konsisten dengan standar hukum, etika, dan teknis yang diterima secara internasional tentang privasi individu dan perlindungan data. Pengecualian untuk privasi data dan perlindungan selama krisis yang dilakukan oleh aktor kemanusiaan harus diterapkan dengan cara yang konsisten dengan hak asasi manusia internasional dan hukum dan standar kemanusiaan. Hak ini memastikan bahwa data ini adalah: ⊙ diproses secara adil dan sah, dan tidak diproses lebih lanjut dengan cara yang tidak sesuai dengan tujuan itu; ⊙ memadai, relevan, dan tidak berlebihan dalam kaitannya dengan tujuan itu; ⊙ akurat dan, jika perlu, terus diperbarui; dan ⊙ tidak disimpan lebih lama dari yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang dinyatakan di bawah persetujuan dan / atau partisipasi yang diperoleh. The Right to Privacy and Security 37
  • 38. ⊙ Setiap orang memiliki hak untuk mengatur pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pengenal pribadi (personally identifiable information/PII) dan agregat data yang mencakup informasi pribadi mereka, seperti informasi yang dapat diidentifikasi secara demografis (demographically identifiable information/DII). ⊙ Populasi memiliki hak untuk mendapat informasi yang cukup tentang kegiatan informasi selama semua fase perolehan dan penggunaan informasi. ⊙ Hak untuk agensi data mencakup hak untuk perlindungan dari eksperimen non-konsensual, dan termasuk konsep persetujuan, partisipasi, dan pemberitahuan pengumpulan dan penggunaan data. The Right to Data Agency 38
  • 39. ⊙ Semua orang memiliki hak untuk memperbaiki (rectification) data yang terbukti salah, tidak akurat, atau tidak lengkap yang dikumpulkan tentang mereka. Sebagai bagian dari hak ini, individu dan komunitas memiliki hak untuk menetapkan keberadaan dan akses ke data pribadi yang dikumpulkan tentang diri mereka sendiri. ⊙ Semua orang memiliki hak untuk mendapatkan ganti rugi (redress) dari pihak-pihak terkait ketika kerusakan disebabkan sebagai akibat dari baik data yang dikumpulkan tentang mereka atau cara di mana data yang berkaitan dengan mereka dikumpulkan, diproses, atau digunakan. The Right to Rectification and Redress 39
  • 40. 3 Case : Contact- tracing Apps Evaluasi di masa pandemic covid-19 40
  • 42. Epidemiological sense & purpose ⊙ Aplikasi dan data apa pun yang dikumpulkan harus digunakan secara eksklusif untuk penanggulangan Pandemi. Penggunaan lain apa pun harus secara teknis dicegah sejauh mungkin dan dilarang secara hukum. ⊙ Aplikasi "pelacakan kontak" harus dapat membantu mengurangi jumlah infeksi secara nyata. ⊙ Validasi penilaian ini adalah tanggung jawab epidemiologi. Jika ternyata "pelacakan kontak" melalui aplikasi tidak berguna atau tidak memenuhi tujuan, percobaan harus dihentikan. Kriteria Sosial (1) 42 https://www.ccc.de/en/updates/2 020/contact-tracing-requirements
  • 43. Voluntariness & freedom from discrimination ⊙ Aplikasi "pelacakan kontak" memerlukan penyebaran tingkat tinggi di masyarakat, namun Distribusi luas ini tidak boleh dicapai dengan paksa, tetapi hanya dengan menerapkan sistem yang dapat dipercaya yang menghormati privasi. ⊙ Terhadap latar belakang ini, tidak boleh ada pungutan biaya untuk penggunaan serta tidak ada insentif keuangan untuk penggunaanya. ⊙ Aplikasi harus secara teratur memberi tahu orang- orang tentang operasinya dan memungkinkan pengguna untuk penonaktifan sementara sederhana dan/atau penghapusan permanen. Kriteria Sosial (2) 43
  • 44. Fundamental Privacy ⊙ Aplikasi harus dikembangkan dengan prinsip privasi sejak awal. ⊙ Langkah-langkah teknis yang dapat diverifikasi seperti kriptografi dan teknologi anonimisasi harus memastikan privasi pengguna. ⊙ Tidak dapat mengandalkan "kepercayaan" dan janji pengembang Aplikasi, namun berdasarkan ketentuan perundangan yang melindungi privasi. ⊙ Sebagai prinsip dasar, pengguna tidak harus 'mempercayai' orang atau lembaga apa pun dengan data mereka, tetapi harus menikmati keamanan teknis yang terdokumentasi dan teruji. Kriteria Sosial (3) 44
  • 45. Transparency & Verifiability ⊙ Kode sumber lengkap untuk aplikasi dan infrastruktur harus tersedia secara bebas tanpa batasan akses untuk memungkinkan audit oleh semua pihak yang berkepentingan. ⊙ Teknik pembuatan yang dapat direproduksi harus digunakan untuk memastikan bahwa pengguna dapat memverifikasi bahwa aplikasi yang mereka unduh telah dibuat dari kode sumber yang diaudit. ⊙ Pengembang Aplikasi memiliki kompetensi, dan memiliki tanggung jawab moral, sosial dan juga Hukum. Kriteria Sosial (4) 45
  • 46. Data economy ⊙ Hanya data dan metadata minimal yang diperlukan untuk tujuan aplikasi yang dapat disimpan dan tidak boleh ada pusat data apa pun yang tidak spesifik untuk kontak antara orang dan durasinya. ⊙ Jika data tambahan seperti informasi lokasi direkam secara lokal di telepon, pengguna tidak boleh dipaksa atau diminta untuk meneruskan data ini kepada pihak ketiga. ⊙ Data yang tidak lagi dibutuhkan harus dihapus. Data sensitif juga harus dienkripsi secara aman di telepon. ⊙ Untuk pengumpulan data sukarela untuk tujuan penelitian epidemiologis yang melampaui tujuan sebenarnya dari pelacakan kontak, persetujuan terpisah yang jelas harus diperoleh secara eksplisit di antarmuka aplikasi dan harus dimungkinkan untuk mencabutnya kapan saja. Persetujuan ini tidak boleh menjadi prasyarat untuk digunakan. Kriteria Teknis (1) 46
  • 47. No central entity to trust ⊙ Pelacakan kontak sepenuhnya anonim tanpa server pusat yang tahu segalanya; secara teknis memungkinkan. ⊙ Ketergantungan privasi pengguna pada kepercayaan dan kompetensi operator infrastruktur pusat secara teknis tidak diperlukan. No creation of central movement or contact profiles ⊙ Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga profil gerakan (pelacakan lokasi) atau profil kontak (pola kontak yang sering dilacak ke orang tertentu) tidak dapat dibuat dengan sengaja atau tidak sengaja. ⊙ Metode seperti GPS pusat / pencatatan lokasi atau menghubungkan data ke nomor telepon, akun media sosial, dan sejenisnya harus ditolak sebagai masalah prinsip. Kriteria Teknis (2) 47
  • 48. Anonymity ⊙ Data yang dikumpulkan oleh masing-masing perangkat tentang perangkat lain harus tidak dapat mengetahui identitas penggunanya. Karena itu, dimungkinkan untuk menggunakan sistem tanpa mengumpulkan atau mendapatkan data pribadi apa pun. ⊙ ID untuk "pelacakan kontak" melalui teknologi nirkabel (mis. Bluetooth atau ultrasound) tidak boleh dilacak oleh orang dan harus sering diubah. Karena alasan ini, dilarang menghubungkan atau mendapatkan ID dengan data komunikasi yang menyertainya seperti token push, nomor telepon, alamat IP yang digunakan, ID perangkat, dll Kriteria Teknis (3) 48
  • 49. Unlinkability ⊙ Desain pembuatan ID sementara harus sedemikian rupa sehingga ID tidak dapat diartikan dan ditautkan tanpa memiliki kunci pribadi yang dikendalikan pengguna. Karenanya mereka tidak boleh berasal dari informasi pengidentifikasi pengguna lain secara langsung atau tidak langsung. Unobservability of communication ⊙ Walaupun transmisi pesan antar device dapat diamati, namun secara otomatis tidak boleh dapat menyimpulkan bahwa seorang pengguna terinfeksi atau tidak karena adanya kontak Kriteria Teknis (4) 49
  • 51. 51 ⊙How smartphones could use Bluetooth to track COVID-19 Smartphones could generate complex strings of characters and exchange them, providing a way to know what people have been near each other without the need for personal information.
  • 52. 52 A Global Coalition for Privacy-First Digital Contact Tracing Protocols to Fight COVID-19 On Sunday, April 5, 2020, a global, open coalition emerged for digital contact tracing protocols to flatten the curve and stop the spread of COVID-19 while reopening the economy. https://tcn-coalition.org/ A TCN Coalition statement in response to the Apple/Google announcement on Friday, April 10 is available here. Tanggapan Anda? Silakan Diskusi
  • 53. Thanks! Any questions? You can find me at @unggulcenter 53