Dokumen tersebut membahas tentang data pribadi pengguna di internet dan bagaimana algoritma pada platform media sosial dan mesin pencari mengolah data tersebut. Algoritma akan menyaring informasi berdasarkan minat pengguna untuk memudahkan penemuan konten yang relevan, namun hal ini dapat membentuk "filter bubble" dan "echo chamber" dimana pengguna hanya terpapar informasi yang sesuai dengan pandangannya saja.
Pandemi diiringi dengan hadirnya infodemi alias hoaks yang terkait dengan pandemi. PBB menyebutkan bahwa infodemi ini sama berbahayanya dengan virus pandemi itu sendiri.
Presentasi ini mencoba memperlihatkan fenomena infodemi dan dampaknya di masa pandemi ini
Perkembangan teknologi informasi komunikasi menuntut pengguna untuk bijak dalam menggunakannya. Diperukan etika dalam menggunakan teknologi untuk harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Pernah mendapatkan kiriman tautan situs phising? Atau dikontak pinjol masalah hutang orang lain? Atau malah akun FB kamu kena hack? Yuk perhatikan beberapa hal terkait privasi dan keamanan digital di ponselmu
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
Pandemi diiringi dengan hadirnya infodemi alias hoaks yang terkait dengan pandemi. PBB menyebutkan bahwa infodemi ini sama berbahayanya dengan virus pandemi itu sendiri.
Presentasi ini mencoba memperlihatkan fenomena infodemi dan dampaknya di masa pandemi ini
Perkembangan teknologi informasi komunikasi menuntut pengguna untuk bijak dalam menggunakannya. Diperukan etika dalam menggunakan teknologi untuk harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Pernah mendapatkan kiriman tautan situs phising? Atau dikontak pinjol masalah hutang orang lain? Atau malah akun FB kamu kena hack? Yuk perhatikan beberapa hal terkait privasi dan keamanan digital di ponselmu
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
Literasi digital resika - etika dalam ruang digitalResika Arthana
Materi membahas terkait aspek-aspek literasi digital yang harus diperhatikan saat ini. Materi ini dibawakan pada cara literasi digital yag digelar oleh Kominfo dan Siber Kreasi
Gerakan Bijak Bersosmed memberikan panduan praktis dalam menggunakan media sosial. Gerakan ini mengajak warganet untuk menggali lebih banyak manfaat dari media sosial lewat praktik-praktik media sosial yang positif dan produktif lewat prinsip THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind). Mulai dari etika bersosmed, tantangan di media sosial, dan ajakan untuk mengenal UU ITE yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami awam.
Materi ini disampaikan pada Kuliah Umum Literasi Digital bagi Mahasiswa Baru Program Studi Ilmu Komunikasi - Universitas Telkom pada tanggal 9 Agustus 2019
Siapa saja bisa menjadi superhero di dunia digital. Caranya? dengan menjadi warganegara digital yang baik. Presentasi ini saya sampaikan ketika berbagi mengenai etika di internet, khususnya kewarganegaraan digital, untuk anak kelas 5 SD di Sekolah Bogor Raya (4 Mei 2021)
Seri buku literasi digital - cakap bermedia sosialliterasi digital
Tanpa panduan etika berinternet, pengguna internet akan mudah terbawa arus dan dampak negatif media sosial. Lewat paparan data ringan, fakta, serta tip praktis dalam bentuk komik dan infografis, buku ini hadir sebagai bagian dari pendidikan karakter bagi generasi muda usia 12-20 tahun agar kian peka dan kritis dalam berinteraksi di media sosial.
Privasi dan Keamanan Internet
Kerahasiaan pribadi atau keleluasaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberIndriyatno Banyumurti
Materi untuk TOT Literasi Digital untuk Guru
Bagian 3 dari 4 Serial Paparan Literasi Digital
Netiket
Standar/Panduan Komunitas Media Sosial
Tuntunan Agama
UU Informasi dan Transaksi Elektronik
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era DigitalIndriyatno Banyumurti
Orang tua punya tantangan lebih di era digital
Bagaimana pola pengasuhan yang baik di era digital? Apa saja yang harus diperhatikan dan dilakukan orang tua?
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publikliterasi digital
Media sosial kini memegang peran penting dalam advokasi kegiatan publik dan mendorong inisiasi gerakan sosial. Buku ini menyajikan panduan bagi organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia untuk membangun kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi yang efektif dalam memaksimalkan media sosial agar memberikan dampak yang tepat sasaran.
Literasi digital resika - etika dalam ruang digitalResika Arthana
Materi membahas terkait aspek-aspek literasi digital yang harus diperhatikan saat ini. Materi ini dibawakan pada cara literasi digital yag digelar oleh Kominfo dan Siber Kreasi
Gerakan Bijak Bersosmed memberikan panduan praktis dalam menggunakan media sosial. Gerakan ini mengajak warganet untuk menggali lebih banyak manfaat dari media sosial lewat praktik-praktik media sosial yang positif dan produktif lewat prinsip THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind). Mulai dari etika bersosmed, tantangan di media sosial, dan ajakan untuk mengenal UU ITE yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami awam.
Materi ini disampaikan pada Kuliah Umum Literasi Digital bagi Mahasiswa Baru Program Studi Ilmu Komunikasi - Universitas Telkom pada tanggal 9 Agustus 2019
Siapa saja bisa menjadi superhero di dunia digital. Caranya? dengan menjadi warganegara digital yang baik. Presentasi ini saya sampaikan ketika berbagi mengenai etika di internet, khususnya kewarganegaraan digital, untuk anak kelas 5 SD di Sekolah Bogor Raya (4 Mei 2021)
Seri buku literasi digital - cakap bermedia sosialliterasi digital
Tanpa panduan etika berinternet, pengguna internet akan mudah terbawa arus dan dampak negatif media sosial. Lewat paparan data ringan, fakta, serta tip praktis dalam bentuk komik dan infografis, buku ini hadir sebagai bagian dari pendidikan karakter bagi generasi muda usia 12-20 tahun agar kian peka dan kritis dalam berinteraksi di media sosial.
Privasi dan Keamanan Internet
Kerahasiaan pribadi atau keleluasaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberIndriyatno Banyumurti
Materi untuk TOT Literasi Digital untuk Guru
Bagian 3 dari 4 Serial Paparan Literasi Digital
Netiket
Standar/Panduan Komunitas Media Sosial
Tuntunan Agama
UU Informasi dan Transaksi Elektronik
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era DigitalIndriyatno Banyumurti
Orang tua punya tantangan lebih di era digital
Bagaimana pola pengasuhan yang baik di era digital? Apa saja yang harus diperhatikan dan dilakukan orang tua?
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publikliterasi digital
Media sosial kini memegang peran penting dalam advokasi kegiatan publik dan mendorong inisiasi gerakan sosial. Buku ini menyajikan panduan bagi organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia untuk membangun kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi yang efektif dalam memaksimalkan media sosial agar memberikan dampak yang tepat sasaran.
Teknik dan Metode Identifikasi Berita Fakta & Hoaxadelinarosaa
Berita hoax memang sedang marak di Indonesia saat ini. Ada baiknya kita sebagai pengguna internet mengerti dan paham bagaimana metode yang tepat untuk mencegah menerima berita hoax.
Belum ada tool AI yang bisa otomatis mendeteksi hoaks dengan akurasi tinggi. Tools AI yang ada hanya sebagai alat bantu untuk menemukan informasi yang tepat guna mendebunk informasi hoaks. Misal untuk mendapatkan sumber artikel, image, atau video yang relevan.
Sejak terbukanya kebebasan informasi dan teknologi media, pertumbuhan media massa dan media baru mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Media komunikasi yang telah bermetamorfosis menjadi media digital itu perkembangannya semakin beragam, lebih gampangnya direpresentasikan oleh pertumbuhan smartphone dan sejenisnya.
Dewasa ini penetrasi berbagai jenis media tersebut telah merambah ke berbagai kalangan dan komunitas di masyarakat, tanpa membedakan strata sosial dan ekonomi. Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi tentu ada beberapa konsekuensi, baik yang berkonotasi positif maupun negatif, dalam konteks ini dapat dianalogikan bahwa media masa telah mengambil bagian dari peran-peran tertentu di masyarakat. Media massa telah mempengaruhi pola pikir dan realitas kehidupan dengan ragam cara.
Realitas atau kenyataan, dalam bahasa sehari-hari berarti "hal yang nyata; yang benar-benar ada". Dalam pengertiannya yang sempit dalam filsafat barat, ada tingkat-tingkat dalam sifat dan konsep tentang realitas. Tulisan ini membahas pentingnya memahami realitas objektif dan realitas media agar kita tidak terasing dan tersesatkan dengan berita media massa yang semakin masif dan menghegemoni masyarakat kekinian.
3. DATA
3
Data adalah sekumpulan informasi yang diolah,
diklasifikasikan dan diinterpretasikan untuk
digunakan dalam mengambil keputusan
Data digital atau sekumpulan informasi yang
dihasilkan dalam internet seperti,
Akun media sosial,
Kata kunci mesin pencari,
Cloud atau penyimpanan online
Data disimpan dan disimpulkan
berdasarkan perilaku seseorang
Data merupakan minyak baru bagi perusahaan platform,
karena data dapat melihat perspektif menjadi mudah,
seperti mencari minat yang sama, tempat tinggal yang
sama, sehingga dapat dikelompokkan dalam satu akun.
Sekali dibuat, data tidak dapat dihapus. Kecuali data yang
sudah disetujui untuk dihapus (Seperti hapus akun yang
disetujui oleh orang tersebut).
1
2
7. AWAL MULA TERBENTUK
Beberapa platform pada dasarnya
berkomitmen atas kode etik di
mana akan berjanji menjaga data
yang besar dan user generated
data mereka
KOMITMEN AKAN
DATA
Ke-
dua
Karena berbagai data dan
penyimpanan yang ditawarkan oleh
berbagai platform sehingga data yang
dimiliki terlalu banyak, membuat
pengguna kesulitan untuk memilih dan
memproses data yang ingin dipilih
DATA YANG RUMIT
Untuk mengatasi beban berat
data tersebut, platform
menciptakan sistem yaitu
“Personalization Algorithm”
Terbentuk Sistem
Awal
Ke-
tiga
10. PERSONALIZATION ALGORITHM
“Dengan model ini,
kepercayaan dan
pengetahuan dari pengguna
medsos akan disimpan dan
disebarkan”
“Algorithm bisa mengukur
apa saja yang menjadi
relavan untuk pengguna,
memfilter, dan mengeluarkan
yang tidak relavan”
11. ALGORITHM PADA PLATFORM
GOOGLE & FACEBOOK
Semua post / status
diterjemahkan dalam satu
identitas, kemudian disaring.
CHECK A USER’S
INTERACTION WITH
OTHER USERS
Google mengambil data via
SIGNALS (keyword sebelumnya,
lokasi, status updates pada sosmed
dan lainnya
SIGNALS
Pada pencarian facebook, yang
muncul terlebih dahulu adalah
foto dan video yang relavan
Photos and Videos
Segala data yang terintegrasi
Google akan disesuaikan
berdasarkan pencarian hasil per
pengguna
CUSTOMIZE
12. 01
02
03
04
05
PROBLEMS
Masalah pada algoritma adalah bahwa algoritma menyaring
sebelum pengguna tahu, dan muncul diam-diam
Algoritma memfilter interest user tanpa diketahui, Ia
memunculkan konten tidak hanya berdasarkan kata kunci
Riwayat pencarian terdahulu menjadi “makanan” untuk
algoritma memunculkan konten di situs acak
Ketika platform mengatakan, “temukan orang baru”,
pada dasarnya hubungan pertemanan kita sudah diatur
algoritma
Algoritma menolak konten yang tidak sesuai dengan
algoritma lainnya, sehingga semua membentuk bubble
tersendiri
Silently
13. FILTER BUBBLE PADA DATA KITA
“BAJU dan TAS”
Pencarian Google
“Baju” pada Wanita
Kantoran
Pencarian Google
“Tas” pada Wanita
Kantoran
Pencarian Google
“Tas” pada Mahasiswi Pencarian Google
“Baju pada Mahasiswi
15. KOK FILTER BUBBLE DAN ECHO CHAMBER?
Filter bubble pertama kali
diperkenalkan oleh seorang aktifis
internet terkemuka bernama Eli Pariser
dengan presentasi ilmiahnya berjudul
"The Filter Bubble: What the Internet Is
Hiding from You pada 2011.
Eli Pariser
Defi-
nisi
Filter Bubble merupakan hasil
formulasi alguritma pada sebuah
platform dan situs yang akan
menebak informasi apa saja yang
ingin dilihat.
Penyaringan yang
Berbentuk Gelembung
Echo Chamber (ruang gema) terbentuk
karena banyaknya informasi yang hanya
selaras dengannya. Karena filter bubble
dibentuk muntuk memisahkan informasi
antar pengguna
Filter Bubble akan
Membentuk Echo
Chamber
Awal
Echo
Cham
-ber
16. FILTER BUBBLE AKAN MEMBENTUK ECHO
CHAMBER
Ini kamar
Yang
Orang lain
Gak mungkin
Sama dengan
mu
17. ECHO CHAMBER
Tidak dipungkiri bahwa echo chamber
akan membentuk pola pengguna
internet ke dalam kelompok yang
punya gagasan yang sama, apapun,
termasuk kelompok radikal
Gagasan yang
Cenderung “Kekeuh”
Tren echo chamber pada internet
memunculkan masyarakat yang tidak
biasa dengan berdampingan yang
berbeda dengan mereka
Tak Terbiasa dengan
“Yang Beda”
Oxford telah menambahkan Echo
Chamber dengan, “An environment in
which a person encounters only beliefs
or opinions that coincide with their own,
so that their existing views are
reinforced and alternative ideas are not
considered.”
Oxford
Kepercayaan
Echo Chamber akan berakibat pada pemikiran
pengguna yang cenderung subyektif, karena mereka
percaya yang menyebarkan suatu konten adalah
rekan di dalam keompok mereka sendiri
19. Yakin dari Hati
Masyarakat menilai bahwa tidak ada sumber
keputusan sebagai perwakilan aspirasi. Mereka yakin
bahwa kebijakan dari hati lah yang akan menang
Pada saat Inggris keluar dari UN, 52
% mengabaikan para intelektualitas
tentang jatuhnya Inggris bila keluar
dari UN.
Awal dari Brexit
Oxford menyebut istilah post truth dengan,
“Relating to or denoting circumstances in
which objective facts are less influential in
shaping public opinion than appeals to
emotion and personal belief.”
Sebagai Pembenar
POST TRUTH
21. HOAX
Hoax berarti menipu. Kata hoax pertama kali
populer digunakan di pertengahan sampai akhir
abad ke-18. Plesetan dari hocus dari kata hocus
pocus.
Istilah hocus pocus pertama kali muncul pada
awal abad ke-17, dari tukang sulap di masa
Raja James, tepatnya 1615-1625 "Hocus
pocus, tontus talontus, vade celeriter jubeo.”
Hoax bisa menjadi berita ataupun bukan berita.
Prank, dan satir salah satunya, dan bukan
berarti, semua hoax itu jahat.
22. HOAX POLITIK
22
Political hoax berkaitan dengan teori konspirasi
dan disinformasi politik dengan tujuan
menciptakan keresahan dan konflik sosial.
Yang selama ini mengkhawatirkan adalah
political hoax
Disebarkan ke publik untuk menciptakan
ketidakpercayaan dan ketidakpastian.
Pelakunya adalah manusia politik.
25. 01
02
03
04
05
CARA MENYIKAPINYA
Truth,
The Quality of State of Being True
Reality,
The state of things as they actually exist,
as opposed to an idealistic or notional
idea of them.
Fact,
A thing that is known or proved to be true.
Dapat dirasa dan dilihat.
LAKUKAN FAST
CHECKING
BEDAKAN!
False News,
Berita yang salah informasi, tidak akurat.
Fake News: Berita jadi-jadian (fabricated
news), tidak pernah diberitakan.
26. CARA MENYIKAPINYA
Setiap platform memilki kesempatan kepada akun untuk,
Mute: tidak melihat postingan dari pengguna lain yang
meresahkan,
Ignore: membiarkan postingan yang menandai akun
kita,
Report: Melaporkan akun jika benar-benar meresahkan
Block: tidak dapat melihat, posting, menandai dan
lainnya.
Menggunakan Teori
Mute, Ignore, Report, dan
Block
Banyaknya grup dan fanpage di media
sosial yang tidak diketahui tujuan jelas
dibuatnya akun tersebut. Jika melakukan
kejahatan layaknya hoax, minta klarifikasi
Jika Suatu Kelompok
Melakukan Echo
Chamber, Minta
Klarifikasi
Minta klarifikasi kepada media yang
diduga melakukan hoax dan post truth.
Jika media resmi, kita mempunyai hak
klarifikasi. Jika bukan, laporkan ke
KOMINFO.
Laporkan jika media
mempunyai niat echo
chamber