Dokumen tersebut membahas demonstrasi sopir taksi konvensional memprotes layanan transportasi berbasis aplikasi online seperti Uber dan Grab serta respon masyarakat terhadap isu tersebut. Pemerintah kemudian memfasilitasi solusi dengan mengizinkan pengemudi menggunakan kendaraan pribadi untuk layanan transportasi online dengan bergabung dalam koperasi serta meminta penyedia layanan memiliki badan usaha tetap di Indonesia.
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar)ICT Watch
Dokumentasi #LiveStreaming Rilis Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet https://www.youtube.com/watch?v=Hv161zrCMuo
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar).
I. LATAR BELAKANG 1
II. KOMITMEN GLOBAL SEBAGAI PEDOMAN DASAR 3
A. Landasan Hukum Dan Kebijakan 5
B. Mekanisme Pelaporan 7
C. Perhatian Utama Dalam Skala Nasional 11
D. Program Pendidikan Dan Kesadaran Masyarakat 12
III. ANAK DAN AKTIVITAS DI DUNIA MAYA 13
A. Aktivitas Anak Online Di Indonesia 16
B. Perangkat Yang Digunakan Saat Berinternet 17
C. Motivasi Menggunakan Internet Dan Aktivitas Online 17
IV. KONTEN YANG MENYALAHGUNAKAN ANAK 19
A. Definisi 19
B. Naungan Hukum 22
C. Kajian Regional 23
D. Ketersediaan Alat Dan Instrumen Untuk Investigasi 25
E. Pelatihan Penggunaan Alat Dan Membangun Awareness
(Terhadap Konten Yang Menyalahgunakan Anak) 27
F. Format/Prosedur Pelaporan 29
G. Strategi (Termasuk Hukum) Berkaitan Dengan
Pengurangan Konten Yang Menyalahgunakan Anak 30
V. DAFTAR PRIORITAS NASIONAL DALAM HAL PERLINDUNGAN
ANAK DI RANAH MAYA 34
A. Peta Komprehensif Kebijakan Yang Sudah Tersedia Terkait
Perlindungan Anak Di Ranah Maya 34
B. Fokus Utama Perlindungan Anak Di Ranah Maya Dalam
Skala Nasional 36
C. Program Dan Aktivitas Pemberdayaan Dan
Pendidikan Publik 36
D. Usulan Alur Mekanisme Pelaporan Yang Spesifik 38
E. Pemberdayaan Anak
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)ICT Watch
Jika butuh file yg high-resolution (hires) untuk dicetak lebih jelas, silakan unduh di http://s.id/bukusosmedhires
Melakukan advokasi kebijakan publik ataupun mendorong inisiasi gerakan sosial, sebagaimana kerap menjadi kegiatan prioritas sejumlah organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia, kini tak bisa lagi lepas dari kebermanfaatan platform media sosial yang ada di Internet.
Namun di sisi lain, CSO dan komunitas dituntut untuk memiliki kapasitas dan kapabiltas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi untuk menggunakan media sosial tersebut. Hanya dengan demikian maka upaya dan sumber daya yang ada dapat digunakan secara efisien untuk menghasilkan dampak yang efektif.
Untuk itulah maka buku kerja ini disusun oleh ICT Watch, dengan dukungan penuh Research Center Stikom LSPR Jakarta, Relawan TIK, Global Partners Digital, Citizen Lab Universitas Toronto dan Ford Foundation, untuk dapat digunakan dan dimanfaatkan seluasnya oleh CSO dan komunitas di Indonesia.
Buku kerja ini dibagi atas 3 (tiga) bab utama secara runut yaitu STRATEGI, TAKTIK dan AKSI, dengan dilengkapi sejumlah aktivitas maupun praktik online. Kemudian disiapkan pula bab PRIVASI & SEKURITI untuk dapat memberikan pemahaman dan kemampuan mendasar bagi CSO dan komunitas untuk menjaga keamanan data / informasi.
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar)ICT Watch
Dokumentasi #LiveStreaming Rilis Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet https://www.youtube.com/watch?v=Hv161zrCMuo
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar).
I. LATAR BELAKANG 1
II. KOMITMEN GLOBAL SEBAGAI PEDOMAN DASAR 3
A. Landasan Hukum Dan Kebijakan 5
B. Mekanisme Pelaporan 7
C. Perhatian Utama Dalam Skala Nasional 11
D. Program Pendidikan Dan Kesadaran Masyarakat 12
III. ANAK DAN AKTIVITAS DI DUNIA MAYA 13
A. Aktivitas Anak Online Di Indonesia 16
B. Perangkat Yang Digunakan Saat Berinternet 17
C. Motivasi Menggunakan Internet Dan Aktivitas Online 17
IV. KONTEN YANG MENYALAHGUNAKAN ANAK 19
A. Definisi 19
B. Naungan Hukum 22
C. Kajian Regional 23
D. Ketersediaan Alat Dan Instrumen Untuk Investigasi 25
E. Pelatihan Penggunaan Alat Dan Membangun Awareness
(Terhadap Konten Yang Menyalahgunakan Anak) 27
F. Format/Prosedur Pelaporan 29
G. Strategi (Termasuk Hukum) Berkaitan Dengan
Pengurangan Konten Yang Menyalahgunakan Anak 30
V. DAFTAR PRIORITAS NASIONAL DALAM HAL PERLINDUNGAN
ANAK DI RANAH MAYA 34
A. Peta Komprehensif Kebijakan Yang Sudah Tersedia Terkait
Perlindungan Anak Di Ranah Maya 34
B. Fokus Utama Perlindungan Anak Di Ranah Maya Dalam
Skala Nasional 36
C. Program Dan Aktivitas Pemberdayaan Dan
Pendidikan Publik 36
D. Usulan Alur Mekanisme Pelaporan Yang Spesifik 38
E. Pemberdayaan Anak
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)ICT Watch
Jika butuh file yg high-resolution (hires) untuk dicetak lebih jelas, silakan unduh di http://s.id/bukusosmedhires
Melakukan advokasi kebijakan publik ataupun mendorong inisiasi gerakan sosial, sebagaimana kerap menjadi kegiatan prioritas sejumlah organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia, kini tak bisa lagi lepas dari kebermanfaatan platform media sosial yang ada di Internet.
Namun di sisi lain, CSO dan komunitas dituntut untuk memiliki kapasitas dan kapabiltas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi untuk menggunakan media sosial tersebut. Hanya dengan demikian maka upaya dan sumber daya yang ada dapat digunakan secara efisien untuk menghasilkan dampak yang efektif.
Untuk itulah maka buku kerja ini disusun oleh ICT Watch, dengan dukungan penuh Research Center Stikom LSPR Jakarta, Relawan TIK, Global Partners Digital, Citizen Lab Universitas Toronto dan Ford Foundation, untuk dapat digunakan dan dimanfaatkan seluasnya oleh CSO dan komunitas di Indonesia.
Buku kerja ini dibagi atas 3 (tiga) bab utama secara runut yaitu STRATEGI, TAKTIK dan AKSI, dengan dilengkapi sejumlah aktivitas maupun praktik online. Kemudian disiapkan pula bab PRIVASI & SEKURITI untuk dapat memberikan pemahaman dan kemampuan mendasar bagi CSO dan komunitas untuk menjaga keamanan data / informasi.
Masukan ict watch pd FGD Tayangan bermuatan SARA dan Terorisme, 21 september ...ICT Watch
Menyikapi perkembangan terkini terkait sebagaimana didiskusikan pada FGD yang diselenggarakan Kominfo tentang pembahasan tayangan video bermuatan SARA dan Terorisme, ICT Watch memberikan masukan resmi secara tertulis, sebagaimana yang bisa dibaca pada file ini.
Konvergensi Indonesia: Kultur dan Masyarakat (Indonesia Convergence: Culture ...ICT Watch
Materi presentasi ICT Watch pada sesi diskusi kelompok Komunitas / Asosiasi, Forum Konvergensi Indonesia tanggal 19 Agustus 2015, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) di Gedung IDEC Telkom, Geger Kalong, Bandung.
Seri buku literasi digital internet sehat pedoman berinternet sehat, aman, ...literasi digital
Panduan berinternet yang lengkap dan praktis untuk seisi keluarga dan pendidik dengan bahasa yang mudah dipahami awam. Dari menjaga keamanan gawai dari serangan malware, cara melindungi privasi online, pedoman bermedia sosial untuk anak, isu cyberbullying, hingga langkah berbisnis online untuk wanita yang ingin mencari penghasilan tambahan lewat internet.
Seri buku literasi digital - keamanan siber untuk e-commerceliterasi digital
Sebelum terjun ke bisnis online, pelaku bisnis sebaiknya mengenali dan memetakan ranah bisnis
yang makin ramai ini. Selain strategi memilih model bisnis, trik marketing, dan memilih platform
yang tepat, masih ada isu ancaman keamanan siber yang penting diwaspadai, baik oleh pelapak
maupun pembeli. Tidak kalah penting, pelaku e-commerce perlu memahami payung hukum terkait
transaksi elektronik (UU ITE dan UU Perlindungan Konsumen) sebagai modal jika tersandung
kasus hukum.
Seri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesialiterasi digital
Sebuah tawaran alternatif yang didesain berdasarkan pengalaman ICT Watch yang konsisten
menjalankan tiga pilar, Internet Safety, Internet Rights dan Internet Governance. Lewat
pemahaman bersama tentang tiga bagian kerangka literasi digital, yaitu proteksi, hak-hak, dan
pemberdayaan, diharapkan muncul inisiatif swadaya multipihak untuk berkolaborasi mendukung
upaya meningkatkan tingkat literasi digital di tanah air.
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digitalliterasi digital
Di era digital, fenomena startup dan kewirausahaan digital muncul dan menjadi sorotan banyak
pihak, termasuk di Indonesia. Perusahaan teknologi kian banyak yang menuai kesuksesan besar.
Namun, tidak sedikit pula bisnis-bisnis berbasis teknologi digital yang mengalami kegagalan. Buku
ini hadir sebagai alternatif yang dapat digunakan sebagai bekal awal untuk Anda yang tertarik
untuk memulai bisnis berbasis digital.
Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!ICT Watch
Literasi digital / Internet diyakini penting untuk diberikan kepada para siswa. Sebanyak 73% dari 165 responden Bapak / Ibu guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA se-Jabodetabek, Sukabumi dan Cilegon menyatakan bahwa materi literasi digital / Internet “sangat perlu” diberikan kepada siswa. Sedangkan 26% menyatakan “perlu” dan hanya 1% yang menyatakan “belum perlu” bagi para siswa. Lalu bagaimana sebaiknya materi literasi digital / Internet diposisikan dalam kegiatan belajar mengajar? Apa yang dianggap sebagai "bahaya"-nya Internet? Baca selengkapnya hasil jajak pendapat sederhana yang dilakukan ICT Watch terhadap 165 (seratus enam puluh lima) Bapak/Ibu Guru BK, 8 Desember 2015.
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publikliterasi digital
Media sosial kini memegang peran penting dalam advokasi kegiatan publik dan mendorong inisiasi gerakan sosial. Buku ini menyajikan panduan bagi organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia untuk membangun kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi yang efektif dalam memaksimalkan media sosial agar memberikan dampak yang tepat sasaran.
Modul Pelatihan Pencegahan Kejahatan Seksual Anak Online bagi Organisasi Perl...literasi digital
Modul Pelatihan Pencegahan Kejahatan Seksual Anak Online bagi Organisasi Perlindungan Anak dan Komunitas bisa menjadi acuan dalam mencegah dan menangani masalah kejahatan seksual anak online. Modul ini juga bisa dipergunakan oleh tim Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat sebagai acuan dalam mengembangkan pelatihan-pelatihan di desa untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual online.
Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...literasi digital
Siapa saja para pemain yang memiliki kekuatan untuk membentuk internet dan apa saja yang dipertaruhkan di masa mendatang? Anda akan diajak menelusuri lansekap digital dan memahami peran berbagai pemangku kepentingan—pemerintah, operator jaringan, dan para raksasa teknologi di balik layanan internet yang kita nikmati. Di lapisan konten, para pengguna juga memiliki kekuatan untuk membentuk internet disertai dengan berbagai bahaya baru.
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
Pemblokiran dan Penapisan yang Sah. (Materi diambil dari buku ELSAM yang berjudul "Internet untuk Semua" yang selengkapnya dapat diunduh di http://elsam.or.id/2014/10/internet-untuk-semua/)
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...literasi digital
Kompleksnya isu cybersecurity hingga keberagaman multistakeholder yang terlibat dalam
cybersecurity memberikan tantangan tersendiri dalam upaya menghadapi cybersecurity. Mulai dari
belum adanya definisi yang ajeg, hingga ancaman terkait cybersecurity yang mempengaruhi
pembuatan kebijakan, serta upaya yang diambil untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut.
Dilengkapi dengan studi kasus, buku ini memberikan gambaran bagi Anda yang tertarik menggeluti
isu ini.
Internet sehat | Pedoman Berinternet Aman, Nyaman, dan Bertanggungjawabliterasi digital
Panduan berinternet yang lengkap dan praktis untuk seisi keluarga dan pendidik dengan bahasa yang mudah dipahami awam. Dari menjaga keamanan gawai dari serangan malware, cara melindungi privasi online, pedoman bermedia sosial untuk anak, isu cyberbullying, hingga langkah berbisnis online untuk wanita yang ingin mencari penghasilan tambahan lewat internet.
Flyer 4 halaman bolak-balik ini bebas untuk dibongkar pasang logo yang ada ataupun ingin menambah-kurangi konten yang ada. Bagi yang memerlukan versi high-resolution (hires) untuk keperluan tersebut ataupun untuk dicetak kembali, silakan unduh di: http://bit.ly/dlitpdf (format Adobe pdf) atau http://bit.ly/dlitcdr (format Corel Draw cdr).
3 Diskusi Utama Orangtua dengan Anak tentang Gadget dan Internet. Literasi Digital Perlu Untuk Murid. Tangkal Dampak Internet dengan 3 Prinsip Internet Sehat. Mau Pantau Anak Saat Gunakan Internet, Ini Alat Bantunya.
Masukan ict watch pd FGD Tayangan bermuatan SARA dan Terorisme, 21 september ...ICT Watch
Menyikapi perkembangan terkini terkait sebagaimana didiskusikan pada FGD yang diselenggarakan Kominfo tentang pembahasan tayangan video bermuatan SARA dan Terorisme, ICT Watch memberikan masukan resmi secara tertulis, sebagaimana yang bisa dibaca pada file ini.
Konvergensi Indonesia: Kultur dan Masyarakat (Indonesia Convergence: Culture ...ICT Watch
Materi presentasi ICT Watch pada sesi diskusi kelompok Komunitas / Asosiasi, Forum Konvergensi Indonesia tanggal 19 Agustus 2015, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) di Gedung IDEC Telkom, Geger Kalong, Bandung.
Seri buku literasi digital internet sehat pedoman berinternet sehat, aman, ...literasi digital
Panduan berinternet yang lengkap dan praktis untuk seisi keluarga dan pendidik dengan bahasa yang mudah dipahami awam. Dari menjaga keamanan gawai dari serangan malware, cara melindungi privasi online, pedoman bermedia sosial untuk anak, isu cyberbullying, hingga langkah berbisnis online untuk wanita yang ingin mencari penghasilan tambahan lewat internet.
Seri buku literasi digital - keamanan siber untuk e-commerceliterasi digital
Sebelum terjun ke bisnis online, pelaku bisnis sebaiknya mengenali dan memetakan ranah bisnis
yang makin ramai ini. Selain strategi memilih model bisnis, trik marketing, dan memilih platform
yang tepat, masih ada isu ancaman keamanan siber yang penting diwaspadai, baik oleh pelapak
maupun pembeli. Tidak kalah penting, pelaku e-commerce perlu memahami payung hukum terkait
transaksi elektronik (UU ITE dan UU Perlindungan Konsumen) sebagai modal jika tersandung
kasus hukum.
Seri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesialiterasi digital
Sebuah tawaran alternatif yang didesain berdasarkan pengalaman ICT Watch yang konsisten
menjalankan tiga pilar, Internet Safety, Internet Rights dan Internet Governance. Lewat
pemahaman bersama tentang tiga bagian kerangka literasi digital, yaitu proteksi, hak-hak, dan
pemberdayaan, diharapkan muncul inisiatif swadaya multipihak untuk berkolaborasi mendukung
upaya meningkatkan tingkat literasi digital di tanah air.
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digitalliterasi digital
Di era digital, fenomena startup dan kewirausahaan digital muncul dan menjadi sorotan banyak
pihak, termasuk di Indonesia. Perusahaan teknologi kian banyak yang menuai kesuksesan besar.
Namun, tidak sedikit pula bisnis-bisnis berbasis teknologi digital yang mengalami kegagalan. Buku
ini hadir sebagai alternatif yang dapat digunakan sebagai bekal awal untuk Anda yang tertarik
untuk memulai bisnis berbasis digital.
Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!ICT Watch
Literasi digital / Internet diyakini penting untuk diberikan kepada para siswa. Sebanyak 73% dari 165 responden Bapak / Ibu guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA se-Jabodetabek, Sukabumi dan Cilegon menyatakan bahwa materi literasi digital / Internet “sangat perlu” diberikan kepada siswa. Sedangkan 26% menyatakan “perlu” dan hanya 1% yang menyatakan “belum perlu” bagi para siswa. Lalu bagaimana sebaiknya materi literasi digital / Internet diposisikan dalam kegiatan belajar mengajar? Apa yang dianggap sebagai "bahaya"-nya Internet? Baca selengkapnya hasil jajak pendapat sederhana yang dilakukan ICT Watch terhadap 165 (seratus enam puluh lima) Bapak/Ibu Guru BK, 8 Desember 2015.
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publikliterasi digital
Media sosial kini memegang peran penting dalam advokasi kegiatan publik dan mendorong inisiasi gerakan sosial. Buku ini menyajikan panduan bagi organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia untuk membangun kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi yang efektif dalam memaksimalkan media sosial agar memberikan dampak yang tepat sasaran.
Modul Pelatihan Pencegahan Kejahatan Seksual Anak Online bagi Organisasi Perl...literasi digital
Modul Pelatihan Pencegahan Kejahatan Seksual Anak Online bagi Organisasi Perlindungan Anak dan Komunitas bisa menjadi acuan dalam mencegah dan menangani masalah kejahatan seksual anak online. Modul ini juga bisa dipergunakan oleh tim Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat sebagai acuan dalam mengembangkan pelatihan-pelatihan di desa untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual online.
Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...literasi digital
Siapa saja para pemain yang memiliki kekuatan untuk membentuk internet dan apa saja yang dipertaruhkan di masa mendatang? Anda akan diajak menelusuri lansekap digital dan memahami peran berbagai pemangku kepentingan—pemerintah, operator jaringan, dan para raksasa teknologi di balik layanan internet yang kita nikmati. Di lapisan konten, para pengguna juga memiliki kekuatan untuk membentuk internet disertai dengan berbagai bahaya baru.
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
Pemblokiran dan Penapisan yang Sah. (Materi diambil dari buku ELSAM yang berjudul "Internet untuk Semua" yang selengkapnya dapat diunduh di http://elsam.or.id/2014/10/internet-untuk-semua/)
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...literasi digital
Kompleksnya isu cybersecurity hingga keberagaman multistakeholder yang terlibat dalam
cybersecurity memberikan tantangan tersendiri dalam upaya menghadapi cybersecurity. Mulai dari
belum adanya definisi yang ajeg, hingga ancaman terkait cybersecurity yang mempengaruhi
pembuatan kebijakan, serta upaya yang diambil untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut.
Dilengkapi dengan studi kasus, buku ini memberikan gambaran bagi Anda yang tertarik menggeluti
isu ini.
Internet sehat | Pedoman Berinternet Aman, Nyaman, dan Bertanggungjawabliterasi digital
Panduan berinternet yang lengkap dan praktis untuk seisi keluarga dan pendidik dengan bahasa yang mudah dipahami awam. Dari menjaga keamanan gawai dari serangan malware, cara melindungi privasi online, pedoman bermedia sosial untuk anak, isu cyberbullying, hingga langkah berbisnis online untuk wanita yang ingin mencari penghasilan tambahan lewat internet.
Flyer 4 halaman bolak-balik ini bebas untuk dibongkar pasang logo yang ada ataupun ingin menambah-kurangi konten yang ada. Bagi yang memerlukan versi high-resolution (hires) untuk keperluan tersebut ataupun untuk dicetak kembali, silakan unduh di: http://bit.ly/dlitpdf (format Adobe pdf) atau http://bit.ly/dlitcdr (format Corel Draw cdr).
3 Diskusi Utama Orangtua dengan Anak tentang Gadget dan Internet. Literasi Digital Perlu Untuk Murid. Tangkal Dampak Internet dengan 3 Prinsip Internet Sehat. Mau Pantau Anak Saat Gunakan Internet, Ini Alat Bantunya.
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDUnggul Sagena
Contoh presentasi tentang Internet Sehat dan Aman untuk Anak Sekolah Dasar. Beberapa tentang keamanan di Sosial Media sengaja tidak ditampilkan karena sejatinya anak-anak belum boleh menggunakan sosial media yang ada saat ini seperti Facebook, Path, Line dan sejenisnya.
Indonesia Netizen Facts (July - September 2016)ICT Watch
Indonesia Netizen Facts (July - September 2016). For Bahasa Indonesia, read here http://www.slideshare.net/internetsehat/netizen-indonesia-kini-juli-september2016
Indonesia Internet Sehat on Child Online ProtectionICT Watch
Indonesia INTERNET SEHAT Best Practice on Child Online Protection Education and Awareness. (Sehat means Healty). Presented at the International Telecommunication Union (ITU) - ASEAN Workshop on Child Online Protection, Manila, 13 September 2016.
Profil Pengguna Internet Indonesia 2014 (Riset oleh APJII dan PUSKAKOM UI)ICT Watch
Profil Pengguna Internet Indonesia 2014 (Riset oleh APJII dan PUSKAKOM UI).
- Profil Demografis Pengguna Internet
- Penetrasi Pengguna Internet
- Perangkat Akses
- Pertimbangan dan Kepuasan Memilih Internet Provider
- Pelaku Belanja Online
Digital numbers and landscape in indonesia 2016 updatedSeno Pramuadji
This is the update version of digital number in Indonesia based on APJII survey. Although there has been controversy regarding the survey, I'm just re-compile it into much easier use and read.
www.superkidsindonesia is created based on the concern of Indonesian next generation to have a better, more entertaining and the most educative information source special for kids with 6-12 years old .
Launches on March 4th, 2012, Superkidsindonesia.com aimed at children aged 6 to 12 years . Content is divided into 30% Parenting, 70% Kids Edutainment with up to date and modern information with a touch of Indonesian culture. Currently we still improved our website with responsive and apps mobile soon.
SUPERKIDS INDONESIA is a fun edutainment bilingual portal for Indonesian children created based on concern of Indonesian next generation, by giving more entertaining and educative information source. Kids safe website for your lovely kids
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola internet / internet governance). Situs: igf.id. E-mail: contact [at] igf.id. Pengunggah: donnybu.id
Dialog ID-IGF digelar hari Rabu, 20 Agustus 2014 di Hotel Borobudur - Jakarta. Forum ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut bayaran. Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini sebelumnya telah melakukan pendaftaran melalui situs www.id-igf.or.id yang selama 20 hari sebelum kegiatan berlangsung. Ada 12 sesi yang menarik, kontekstual dan relevan dengan kebutuhan dan kondisi
Indonesia. Keduabelas sesi tersebut mengusung 4 topik besar secara pararel, yaitu infrastruktur, ekonomi, hukum,
dan sosial budaya. Para narasumber dari multi-stakeholder, bersama dengan para peserta mendiskusikan dan mencari solusi bersama untuk mewujudkan tata kelola Internet Indonesia yang lebih baik. Ringkasan dialog dari 4 topik dan 12 sesi dapat dibaca dalam lembaran ini.
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola internet / internet governance). Situs: igf.id. E-mail: contact [at] igf.id. Pengunggah: donnybu.id
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola internet / internet governance). Situs: igf.id. E-mail: contact [at] igf.id. Pengunggah: donnybu.id
Perdagangan bebas ternyata berdampak pada kebebasan di internet. Materi ini disampaikan dalam sebuah diskusi publik di Universitas Sam Ratulangi Manado
Siapa saja para pemain yang memiliki kekuatan untuk membentuk internet dan apa saja yang dipertaruhkan di masa mendatang? Anda akan diajak menelusuri lansekap digital dan memahami peran berbagai pemangku kepentingan—pemerintah, operator jaringan, dan para raksasa teknologi di balik layanan internet yang kita nikmati. Di lapisan konten, para pengguna juga memiliki kekuatan untuk membentuk internet disertai dengan berbagai bahaya baru. Seri literasi digital.
Aktivasi 2FA di Media Sosial Lewat PonselICT Watch
Autentikasi Dua Faktor atau Two Factor Authentication (2FA) adalah sebuah metoda untuk menambahkan lapisan keamanan pada akun media sosial kita, selain password
Salah satu contohnya adalah dengan mengirimkan kode khusus melalui SMS ke nomor telepon selular setiap kali ada upaya untuk login ke akun medsos yang kita miliki.
Mengaktifkan 2FA akan mempersulit pihak lain untuk dapat masuk dan mengambil alih / meretas akun kita
Tantangan Perlindungan Privasi dan Keterbukaan InformasiICT Watch
Tantangan Perlindungan Privasi. Indonesia cukup tertinggal dalam diskursus perlindungan hak atas privasi terutama jika melihat kerangka legislasi dari perlindungan hak atas privasi, baik dari segi waktu maupun variasi perlindungannya. Walaupun perlindungan privasi sebenarnya sudah dikenal lama di Indonesia Setidaknya Kitab Undang – Undang Hukum Pidana memuat beberapa pasal tindak pidana yang terkait dengan privasi seperti larangan untuk membuka surat – surat, juga larangan memasuki tanah/properti pribadi, dan tindak pidana lain yang terkait dengan kejahatan jabatan.
Perlindungan Hak Atas Privasi di InternetICT Watch
Perlindungan Hak Atas Privasi di Internet. Isu mengenai pentingnya perlindungan hak atas privasi di Indonesia mulai menguat seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna telepon seluler dan internet dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah kasus yang mencuat, terutama yang memiliki keterkaitan dengan kebocoran data pribadi seseorang, yang berbuntut pada aksi penipuan, kian menguatkan wacana perihal urgensi penguatan perlindungan hak atas privasi.
Perlindungan Data Pribadi di Indonesia. Usulan Pelembagaan Kebijakan dari Perspektif Hak Asasi Manusia. Meningkatnya pemanfaatan teknologi internet, selain membuka banyak kesempatan dan peluang pengembangan, termasuk kemudahan dalam pertukaran informasi, pada sisi lain juga telah membuka kerawanan baru terjadinya intervensi terhadap privasi. Peredaran data dalam format digital yang tidak lagi mengenal batas ruang dan teritorial menjadikan semakin mudahnya data‐data pribadi seseorang terpapar atau dipindahtangankan secara semena‐mena, tanpa kontrol dari pemilik data.
Privasi dan Keamanan Internet
Kerahasiaan pribadi atau keleluasaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Privasi dan Perlindungan Data Pribadi.
Kerahasiaan pribadi atau keleluasaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Privasi 101 Panduan Memahami Privasi dan Perlindungan DataICT Watch
Privasi 101 Panduan Memahami Privasi, Perlindungan Data dan Surveilans Komunikasi.
Kerahasiaan pribadi atau keleluasaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Dinamika Etika dan Regulasi Internet Indonesia Pasca Revisi UU ITEICT Watch
Dinamika Etika dan Regulasi Internet Indonesia Pasca Revisi UU ITE. Silakan baca juga artikel "Jangan Mau Dibohongi Pake UU ITE!" http://internetsehat.id/2016/12/jangan-mau-dibohongi-pake-uu-ite/
1. Sopir Taksi Ramai Goyang Aplikasi Online...!
Kementerian Perhubungan Indonesia pada 14
Maret 2016 mengirimkan surat kepada
Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) untuk memblokir aplikasi Uber dan
Grab Car dengan alasan karena layanan
transportasi tersebut tidak berbadan hukum
Indonesia, tidak memiliki izin operasi dan
menggunakan kendaraan pribadi sebagai
transportasi publik. Surat tersebut bersamaan
dengan demonstrasi ribuan sopir taksi di
Jakarta memprotes UBER dan GRAB CAR.
Lantas pada 22 Maret 2016, ribuan sopir
taksi kembali melakukan demonstrasi dengan
konvoi dari balaikota Jakarta, gedung DPR-
MPR, kantor Kominfo dan Instana Negara.
Respon pro-kontra netizen Indonesia turut
disalurkan melalui petisi online di Change.org
di pagi hari yang sama. Salah satu petisi
mendesak pengelola atau pengemudi taksi
konvensional beradaptasi dengan teknologi
dan memahami konsumen era digital. Petisi
tersebut ditandatangani lebih dari 15 ribu
orang, dalam 24 jam sejak di-online-kan.
Menteri Kominfo mengambil sikap untuk tidak
memblokir layanan aplikasi tersebut dan
segera berkoordinasi dengan Menteri
Perhubungan serta Menteri Koperasi dan UKM.
Adapun solusi yang kemudian difasilitasi oleh
pemerintah adalah:
- Bagi kendaraan pribadi yang digunakan
untuk transportasi umum berbasis aplikasi
online, kini pengemudi atau pemiliknya
dapat bergabung dalam koperasi. Melalui
koperasi tersebut, pengemudi atau pemilik
kendaraan dapat mengajukan uji kelaikan
kendaraan demi keselamatan penumpang
sebagaimana diatur dalam UU Transportasi.
- Bagi penyedia layanan aplikasi online
diminta memiliki Badan Usaha Tetap
(Permanent Establishment) di Indonesia.
Syarat BUT ini diperuntukan untuk
memberikan perlindungan kepada konsumen
juga terkait dengan aspek penghitungan
pajak negara. Kemudian GRAB CAR akan
bekerjasama dengan perusahaan taksi dan
perusahaan penyewaan mobil. Sedangkan
UBER memilih bermitra dengan perusahaan
penyewaan mobil.
kiniN E T I Z E N
INDONESIA
ICT Watch Gabung di Twitter Trust and Safety Council
ICT Watch Indonesia
Jl. Tebet Barat Dalam 6H No. 16A
Jakarta Selatan +6221-98495770
info@ictwatch.id | www.ictwatch.id
Netizen Indonesia Kini
diterbitkan oleh:
Pada Selasa 23 Februari 2016 malam bertempat di Kantor Kemkominfo Jakarta, berlangsung digital policy brieng
secara live streaming dengan Rio de Janeiro dan Jenewa. Brieng ini difasilitasi oleh Geneva Internet Platform (GIP) /
DiploFoundation di Jenewa. Sekitar 70 peserta dari elemen multistakeholder di Jakarta turut hadir berdiskusi, dengan
salah satu agendanya paparan update tata kelola Internet di Indonesia. Paparan update disampaikan oleh Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Sejumlah diplomat Indonesia di Jenewa turut mengikuti brieng langsung di
kantor GIP. Brieng diadakan setiap bulan, pada Selasa minggu terakhir dan terbuka untuk umum. Untuk GIP hub
Jakarta, sebagai host-nya disepakati secara bergiliran. Setelah Kemkominfo sebagai host perdana, maka pada Maret
adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJ) dan kemudian HIVOS pada April nanti.
Brieng Bulanan “Digital Policy” Multistakeholder Indonesia
Workshop Internet Syariah
di Kota Banda Aceh
Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Aceh dengan didukung oleh ICT Watch
menyelenggarakan workshop untuk para pegiat
Internet di Aceh, 2-4 Februari 2016. Workshop
tersebut diikuti oleh sejumlah perwakilan dari
pemerintah, swasta dan komunitas. Sebagai
narasumber antara lain adalah Valens Riyadi
(praktisi sekuriti) dan Shita Laksmi (HIVOS). Salah
satu diskusi yang mengemuka adalah terkait
pentingnya kerjasama sinergis dan inklusif antara
pemangku kepentingan majemuk (multi-
stakeholder) dalam tata kelola internet di Aceh.
Cyber Law Center (CLC) FH UNPAD bersama Citizen Lab
Universitas Toronto dan ICT Watch pada 15 Februari 2016
menyelenggarakan sebuah diskusi tentang Perlindungan Data
Pribadi (Privasi) Online di Bandung. Selain membahas praktik
dan rancangan rumusan kebijakan Indonesia yang terkait
dengan privasi online, dalam diskusi tersebut juga dipaparkan
komparasi antara perlindungan privasi online di sejumlah
negara seperti Malaysia dan Korea Selatan. Indonesia sendiri
saat ini belum memiliki undang-undang yang secara
komprehensif melindungi data pribadi. Diskusi yang hangat ini
diikuti antara lain oleh: LBH Pers, SAFEnet, Indonesia AIDS
Coallition, Common Room, ELSAM dan FemHack.
Pada 9 Februari 2016, Twitter mengumumkan pembentukan Trust & Safety Council sebagai
bagian tak terpisahkan dari strategi global mereka untuk memastikan penggunanya merasa
aman untuk berekspresi dan berkomunikasi di platform 140 karakter tersebut. Dalam
pengumuman tersebut, tertulis bahwa ICT Watch bersama The Wahid Institute, bergabung
di dalam Twitter Trust and Safety Council mewakili Indonesia.
(Info: https://blog.twitter.com/2016/announcing-the-twitter-trust-safety-council)
foto:DarrenWhiteside/reuters/detikcom
Diskusi Privasi Online di Indonesia
“Solusi Polemik UBER dan GRAB CAR”
Volume5,April-Juni2016
2. Setelah melalui proses
advokasi lebih dari 6 (enam)
tahun oleh sejumlah elemen
m a s y a r a k a t s i p i l d i
Indonesia, akhirnya pada 14
Maret 2016 DPR RI dan
pemerintah bersepakat
untuk melakukan revisi
Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik (UU
ITE). Kesepakatan tersebut
dikemukakan melalui rapat
kerja antara Komisi I DPR RI
d e n g a n K e m e n t e r i a n
Komunikasi dan Informatika
(Kemkominfo) di Gedung
DPR-MPR – Jakarta.
Pemerintah mengajukan
pengurangan maksimal
hukuman pidana Pasal 27
( 3 ) U U I T E t e n t a n g
pencemaran nama baik di
Internet, dari 6 (enam) tahun
menjadi 4 (empat) tahun.
Pasal tersebut juga akan
ditekankan sebagai delik
aduan dan merujuk pada
KUHP yang telah mengatur
prinsip-prinsip pencemaran
n a m a b a i k u n t u k
menghindari multitafsir.
Dengan demikian, mereka
yang berekspresi di Internet
tidak lantas dapat semena-
mena ditahan oleh aparat
penegak hukum hanya
karena adanya laporan pihak
lain kepada penegak hukum.
Berdasarkan data dari
SAFEnet, sejak diundangkan
pada 2008, pasal tersebut
kerap digunakan untuk
m e r e d a m k e b e b a s a n
berekspresi para pengguna
Internet.
Sebelumnya pada Rapat
Dengar Pendapat Umum
(RDPU), 3 Februari 2016, ICT
Watch bersama elemen
masyarakat sipil lainnya
seperti Yayasan Satu Dunia
dan Institute for Criminal
Justice Reform (ICJR), telah
menyampaikan masukan
kepada Komisi I DPR RI
tentang bagaimana sebaiknya
revisi UU ITE tersebut.
Masukan tersebut antara lain
tentang perlunya peninjauan
kembali keberadaan delik atau
aturan pidana yang ada dalam
UU ITE, serta perlunya
dikaitkan dengan proses
kodikasi KUHP yang juga
tengah berjalan di Komisi III
DPR RI.
Daripada sekadar mengurangi
ancaman hukuman pidana
pada Pasal 27 ayat (3), maka
akan lebih tepat jika pasal
tersebut dan pasal pidana
lainnya di UU ITE dihapuskan
dan lantas dijadikan satu saja
ke dalam KUHP.
Akhirnya Pasal Pencemaran Nama Baik
Disepakati untuk Direvisi!
Daripada sekadar mengurangi ancaman hukuman pidana
pada Pasal 27 ayat (3), maka akan lebih tepat jika pasal tersebut
dan pasal pidana lainnya di UU ITE dihapuskan dan lantas
dijadikan satu saja ke dalam KUHP.
Salah satu materi visual kampanye awal revisi UU ITE
yang dilakukan para netizen Indonesia.
Di tengah perilaku netizen yang terlalu bebas
dengan kebiasan mudah mencela,
menyebarkan berita bohong (hoax), bahkan
memtnah, tentunya bisa mempengaruhi
perkembangan mental dan psikis anak. Di
sinilah orang tua dan guru harus lebih peduli
untuk membekali anak-anak dengan literasi
digital.
Persoalan anak dan media sosial di atas
didiskuskan dalam forum jurnalis kesehatan
dari berbagai media. Forum yang bernama
Ngobras (Ngobrol Bareng Sahabat) itu digelar
di Nutrifood Inspiring Center, Jakarta, pada
11 Maret 2016.
Menurut Widuri, dari ICT Watch, sebagai
salah satu narasumber Ngobras, internet
bagaikan pasar atau mal yang bisa membuat
seorang anak tersesat. Tentunya orang tua
akan sangat berhati-hati ketika membawa
anak-anak mereka ke pasar atau mal.
Internet pun sebenarnya demikian. Orang tua
tak semestinya membiarkan anak-anak
bebas berinteraksi dan berekspresi di
internet. Mereka butuh pendampingan dan
pengawasan orangtua.
“Meski saat ini sudah ada aplikasi yang lazim
disebut parental control untuk membatasi
apa yang bisa dilihat anak di internet, namun
yang terpenting adalah komunikasi anak dan
orangtua. Jangan cuma mengandalkan
aplikasi parental control, tapi jalin
komunikasi terbuka dengan anak, termasuk
tentang etika di dunia maya,” tutur Widuri.
Southeast Asia Freedom of Expression Network
(SAFEnet) yang melakukan kerja pencatatan dan
advokasi atas kasus pemidanaan dan
krimininalisasi kebebasan berekspresi via
Internet di Indonesia, pada 17-19 Maret 2016 di
Jakar ta menyelenggarakan workshop
“Empowering Freedom of Expression Defenders
(FED).
Pada workshop tahunan ke-2 tersebut, materi
yang diberikan kepada kepada 20 relawannya di
Indonesia adalah:
1. HAM dan Kebebasan Berekspresi di
Internet, oleh Wahyudi D (ELSAM)
2. Perempuan dan Perlindungan Privasi di
Internet, oleh Dhyta C (FemHack)
3. Penanganan Kasus-Kasus Online
Defamation, oleh Asep K (LBH Pers)
4. Pelatihan Investigasi Kasus, oleh
Usman Hamid (Change.org)
5. Kebijakan Internet Indonesia, oleh
Agus S (APJII), Antoninus M (Kominfo),
dan Heru Tjatur (ICT Watch)
6. Theory of Change, oleh Shita L (HIVOS)
Dengan bertambahnya kapasitas dan kapabilitas
relawan tersebut, diharapkan SAFEnet akan
semakin solid menjalankan fungsinya baik di
Indonesia maupun di negara-negara lain
kawasan Asia Tenggara, yaitu:
1. Sebagai media siar dan pemetaan online
tentang kebebasan berekspresi.
2. Sebagai simpul jejaring penggerak dan
gerakan kebebasan berekspresi.
3. Sebagai penyedia dukungan dan solidaritas
kepada korban pelanggaran kebebasan
berekspresi di Internet.
SAFEnet Perkuat Kapasitas
Relawan FED 2016
Bak ke Pasar, Wajib Dampingi
Kegiatan Anak di Internet