Dokumen tersebut membahas tentang pengertian data, jenis-jenis data berdasarkan sifat, bentuk, skala pengukuran dan sumbernya. Jenis-jenis data tersebut kemudian dijelaskan secara rinci beserta contoh-contohnya. Selanjutnya dibahas mengenai populasi, sampel, dan cara mengumpulkan data melalui wawancara, kuesioner, observasi, tes, dan proyektif. Terakhir dijelaskan tahapan
Bagian kedua dari topik keempat perkuliahan Metodologi Penelitian berisi mengenai analisis data yang umum digunakan dalam penelitian khususnya Teknik Industri
Bagian kedua dari topik keempat perkuliahan Metodologi Penelitian berisi mengenai analisis data yang umum digunakan dalam penelitian khususnya Teknik Industri
Pengelolaan kurikulum sekolah merupakan tugas dari mata kuliah pengelolaan pendidikan .
tugas ini adalah mewawancarai salah satu sekolah dan kemudian mengaitkan dengan undang undang dan kuikulum yang ada
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. 1
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Data
1. Pengertian data
a. Berdasarkan sifat data :
1. Data Numerik (Kuantitatif) :
Dinyatakan dalam besaran numerik (angka). Misalnya : data pendapatan per kapita,
data harga. Dll
2. Data Kategorik (Kualitatif) :
Diklasifikasi berdasarkan kategori tertentu. Misalnya : data hasil wawancara yang
dijawab : "YA" atau "TIDAK"
b. Berdasarkan bentuk data kuantitatif:
1. Data diskrit
yaitu data yang diperoleh dari hasil perhitungan. Contoh: Banyaknya perserta
kuliah hari ini, Banyak pengunjung pada sebuah Plaza, Penghuni rumah no. 12, dan
sebagainya.
2. Data kontinu
yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Contoh: Jarak tempuh dari rumah
ke kampus (km), Hasil Panen Petani A (ton), Prestasi belajar mahasiswa B (IPK),
Keterampilan pegawai C (menit).
c. Berdasarkan Skala Pengukuran:
1. Nominal
Skala nominal merupakan skala data yang sangat sederhana, dimana angka yang
dicantumkan hanya untuk mengklasifikasikan. Variable (data yang dapat berubah-rubah
nilainya) yang datanya merupakan bersekala nominal disebut variabel nominal.
Ciri-ciri data berskala nominal, yaitu:
Angka yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda saja dari data yang
posisinya stara
2. 2
Tidak berlaku operasi matematik, seperti: >,<, X, -, /, + dan ^). Contoh: Data jenis
kelamin: pria di beri tanda 1, perempuan diberi tanda 2; Data mata pencaharian:
buruh diberi tanda 1, pegawai negeri diberi tanda 2, pengusaha diberi tanda 3; Kode
pos: kecamatan A diberi tanda 45391, kecamatan B diberi tanda 45392 dan
kecamatan C diberi tanda 45393. Dari contoh tersebut kita tidak bisa menyatakan
bahwa pria lebih rendah dari perempuan dan begitu pula sebaliknya. Dengan tanda
pria =1 tidak berlaku perhitungan +,- atau /. Misal pria (1) + pria (1) tidak mungkin
menghasil 2 adalah perempuan. Penjelasan yang sama untuk contoh kode pos,
missal kode pos 45391 dan 45396 itu hanya membedakan tempat saja.
2. Ordinal
Data ordinal adalah data yang diperoleh dengan kategorisasi, dimana angka-angka
yang dicantumkan merupakan pembeda juga menunjukan adanya urutan tingkatan yang
berdasarkan criteria tertentu.
Ciri-ciri skala ordinal, yaitu :
Angka yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda serta menyatakan
tingkatan data saja.
Tidak berlaku opersi matematik (X, -, /, + dan ^). Contoh: Data tentang tingkat
pendidikan: lulusan SD diberi tanda 1, lulusan SMP diberi tanda 2, lulusan SMU
diberi tanda 3, lulusan D-1 diberi tanda 4, lulusan D-2 diberi tanda 5, lulusan S-0
diberi tanda 6, lulusan S-1 diberi tanda 7. Dari contoh tersebut kita hanya dapat
menyatakan bahwa tingat pendikan seseorang lebih rendah atau tinggi saja. Tidak
berlaku bahwa seseorang lulusan SMP yang mempunyai ijazah SD = 1 dan ijazah
SMP =2 menjadi seseorang lulusan SMU yang diberi tanda 3.
3. Interval
Data skala interval adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran yang tidak
mempunyai nilai nol mutlak. Contoh: Suhu 0C - 100C atau 32F - 212F.
4. Rasio
Data skala rasio adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan yang mempunyai
nilai nol mutlak. Contoh: Misalnya jumlah buku adalah 5 jika ada 5 buku, maka dinyatakan
nilainya 5 dan jika tidak ada buku ,maka nilainya dinyatakan 0.
d. Berdasarkan sumbernya:
1. Data Intern
3. 3
yaitu data dalam lingkungan sendiri. Contohnya: data pribadi, spesifikasi produk,
beban biaya produksi, kualitas produk dan sebagainya.
2. Data Ekstern
yaitu data yang diperoleh dari pihak atau sumber lain, sehingga berdasarkan
sumbernya, data ekstern terbagi menjadi dua bagian lagi, yaitu:
o Data Ekstern Primer, yaitu data pihak lain yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti itu sendiri. Contoh: Peneliti mencatat kapasitas produksi produk c di pabrik
A, peneliti mencatat kualitas produk di pabarik A, peneliti mencatat penghasilan
bulanan pegawai Pabrik A, Peneliti mencatat prestasi akademik mahasiswa Jurusan
A.
o Data Ekstern Sekunder, yaitu data dari pihak lain yang dikumpulkan melalui
sebuah perantara lagi, lengkapnya data ekstern sekunder adalah mengambil atau
menggunakan, sebagian atau seluruh data dari sekumpulan data yang telah dicatat
atau dilaporkan oleh badan atau orang lain. Contoh: Peneliti mencatat data kualitas
produk C dari hasil laporan peneliti lainnya untuk diterapkan dalam contoh aplikasi
metode barunya tersebut.
2. Populasi Dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan pengamatan atau obyek yang menjadi perhatian sedangkan
Sample adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian.
Populasi dan sample masing-masing mempunyai karakteristik yang dapat diukur atau
dihitung. Karakteristik untuk populasi disebut parameter dan untuk sample disebut statistik.
Contoh parameter adalah mean ( ), standar deviasi ( ), proporsi (P) dan koefisien korelasi,
sedangkan statistik adalah nilai rata-rata, standar deviasi (s), proporsi (p) dan koefisien korelasi
(r).
Populasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
i. Populasi orang atau individu adalah keseluruhan orang atau individu (dapat pula berupa
benda-benda) yang menjadi obyek perhatian.
ii. Populasi data adalah populasi yang terdiri atas keseluruhan karakteristik yang menjadi
obyek perhatian.
Sample juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
4. 4
i. Sampel orang atauindividu adalah sampel yang terdiri atas orang-orang (dapat pula berupa
benda-benda) yang merupakan bagian dari populasinya yang menjadi obyek perhatian.
ii. Sampel data adalah sebagaian karakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek
perhatian.
Meskipun populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang penelitian
dilakukan memakai populasi. Pada umumnya yang dipakai adalah sample. Ada beberapa alasan
mengapa penelitian dilakukan menggunakan sample :
1. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat.
2. Biaya lebih murah.
3. Data yang diperoleh justru lebih akurat.
4. Dengan statistika inferensia dapat dilakukan generalisasi.
3. Cara Mengumpulkan Data
Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya, data
harus dikumpulkan dengan cara dan proses yang benar. Terdapat beberapa cara atau teknik untuk
mengumpulkan data yaitu :
a. Wawancara (interview)
yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara
langsung. Wawancara harus dilakukan dengan memakai suatu pedoman wawancara yang
berisi daftar pertanyaan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur (structured interview) dan
wawancara takberstruktur (unstructured interview). Wawancara berstruktur adalah
wawancara yang jenis dan urutan dari sejumlah pertanyaannya sudah disusun sebelumnya,
sedangkan wawancara takberstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat ditentukan
sebelumnya. Wawancara takberstruktur lebih fleksibel karena pertanyaannya dapat
dikembangkan meskipun harus tetap pada pencapaian sasaran yang telah ditentukan.
Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah :
1. Sesuai dengan masalah atau tujuan penelitian.
2. Jelas dan tidak meragukan.
3. Tidak menggiring pada jawaban tertentu.
4. Sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman orang yang diwawancarai.
5. Pertanyaan tidak boleh yang bersifat pribadi.
5. 5
Kelebihan dari wawancara adalah data yang diperlukan langsung diperoleh
sehingga lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kekurangannya adalah tidak dapat dilakukan dalam skala besar dan sulit
memperoleh keterangan yang sifatnya pribadi.
b. Kuesioner (angket)
adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan kuesioner
yang berisi sejumlah pertanyaan.
Kelebihannya adalah dapat dilakukan dalam skala besar, biayanya lebih murah dan
dapat memperoleh jawaban yang sifatnya pribadi.
Kelemahannya adalah jawaban bisa tidak akurat, bisa jadi tidak semua pertanyaan
terjawab bahkan tidak semua lembar jawaban dikembalikan.
c. Observasi (pengamatan)
adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian
baik berupa manusia, benda mati maupun gejala alam. Data yang diperoleh adalah untuk
mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati atau gejala alam. Kebaikan dari
observasi adalah data yang dieroleh lebih dapat dipercaya. Kelemahannya adalah bisa
terjadi kesalahan interpretasi terhadap kejadian yang diamati.
d. Tes dan Skala Obyektif
adalah cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada obyek yang
diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada tes psikologi untuk mengukur karakteristik
kepribadian seseorang. Beberapa contoh tes skala obyektif yaitu :
1. Tes kecerdasan dan bakat.
2. Tes kepribadian.
3. Tes sikap.
4. Tes tentang nilai.
5. Tes prestasi belajar, dsb.
e. Metode proyektif
adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau menganalisis suatu obyek
melalui ekspresi luar dari obyek tersebut dalam bentuk karya lukisan atau tulisan. Metode
ini dipakai dalam psikologi untuk mengetahui sikap, emosi dan kepribadian seseorang.
Kelemahan dari metode ini adalah obyek yang sama dapat disimpulkan berbeda oleh
pengamat yang berbeda.
6. 6
B. PENYAJIAN DATA
Untuk memperoleh data statistika, maka data yang telah dikumpulkan dari elemen-elemen
yang diselidiki harus diolah. Arti mengolah data adalah merubah data mentah untuk memperoleh
keterangan-keterangan ringkasan yang berupa angka-angka ringkasan.
Setelah data terkumpul data dianalisis. Analisis data merupakan bagian yang amat penting
dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang
bberguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir, 1988). Data mentah yang telah
dikumpulkan selama penelitian perlu dipecah-pecah dalam kelompok-kelompok, diadakan
katagorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut
mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesis.
Ada beberapa langkah dalam pengolahan data yaitu:
1. Editing
Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu. Data atau keterangan yang telah
dikumpulkan dalam buku catatan, daftar pertanyaan atau pada pedoman wawancara perlu dibaca
sekali lagi dan diperbaiki. Jika masih terdapat yang salah atau yang masih meragukan perlu
dilakukan revisi. Artinya, pada tahap ini anda meningkatkan kualitas data. Berikut beberapa hal
yang perlu diperhatikan:
a) apakah data sudah lengkap dan sempurna?
b) Apakah data sudah cukup jelas tulisannya untuk dapat dibaca?
c) Apakah semua catatan dapat dipahami?
d) Apakah semua data sudah cukup konsisten?
e) Apakah data cukup seragam?
f) Apakah ada data yang tidak sesuai?
2. Mengkode data
Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang, ataupun hanya
”ya” atau ”tidak”. Untuk memudahkan analisis, maka jawaban-jawaban tersebut perlu diberi kode.
Pemberian kode-kode kepada jawaban sangat penting artinya, jika pengolahan data dilakukan
dengan komputer.
Pemberian kode dapat dilakukan dengan melihat jenis pernyataan, jawaban atau pertanyaan.
Dalam hal ini dapat dibedakan: a) jawaban yang berupa angka, b) jawaban dari pertanyaan tertutup,
7. 7
c) jawaban pertanyaan semiterbuka, d) jawaban pertanyaan terbuka, e) jawaban pertanyaan
kombinasi.
3. Membuat tabulasi
Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi tidak lain dari
memasukkan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah
kasus dalam berbagai kategori.
4. Menganalisis data
Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta
menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Jenis analisis data yang dipilih hendaknya yang
mampu menjawab hipotesis, pertanyaan penelitian, perumusan masalah atau tujuan penelitian.
Anda dapat menganalisis data dengan bantuan statistik atau alat analisis lainnya. Pada prinsipnya,
semuanya itu hanyalah alat untuk membantu anda dalam menganalisis. Jika anda salah dalam
memilih jenis analisis data, maka besar kemungkinan tujuan penelitian anda tidak akan tercapai.
Cara Penyajian Data
Tabel
Dalam penerbitan jurnal internasional, tabel selalu ditulis dalam halaman terpisah
dari teks, biasanya setelah daftar pustaka. Tabel diberi nomor urut mengikuti angka arab,
dan setiap tabel diketik dalam halaman terpisah. Sebelum membuat tabel perhatikan dulu
format yang ada pada contoh artikel terbaru.
Umumnya garis horisontal sepanjang halaman yang diperbolehkan hanya tiga,
yaitu pada bagian atas (judul kolom) dan satu pada penutup tabel. Garis vertikal sama sekali
tidak diperbolehkan. Setiap tabel yang ada harus dirujuk atau dibahas di dalam kalimat.
Tabel biasanya dibaca dari atas ke bawah.
Judul tabel biasanya ditempatkan di atas tabel. Perhatian format penulisan judul
tabel. Judul tabel hendaknya mencerminkan isi tabel, jelas, singkat, menarik dan akurat.
Judul tabel merupakan kalimat pernyataan secara ringkas yang berdiri sendiri dan dapat
menerangkan arti tabel. Judul ”Rataan berat badan broiler selama penelitian” tidak
memberikan informasi yang lengkap. Pembaca tidak akan mengetahui tentang penelitian
apa yang telah dilakukan oleh peneliti. Padahal sebuah tabel harus bisa berdiri sendiri. Lain
halnya jika judul di atas diubah menjadi ”Pengaruh pemberian ekstrak daun katuk terhadap
berat badan broiler selama penelitian”. Judul ini memberikan informasi tentang perlakuan
apa yang diteliti. Hindari penggunaan dalam singkatan dalam judul tabel. Judul tabel
diletakkan di atas tabel dengan diawali huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik.
Judul kolom dan baris dalam tabel juga perlu anda perhatikan susunannya. Buat
judul kolom dan baris yang dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.
8. 8
Singkatan dalam bagian ini sangat tidak dianjurkan. Akan tetapi jika terpaksa harus
menggunakan singkatan maka perlu dijelaskan dalam catatan kaki. Umumnya judul kolom
merupakan judul tentang perlakuan dari sebuah penelitian, misalnya level protein, level
energi dll., sedangkan judul dalam baris biasanya diisi dengan variabel yang diteliti. Judul
variabel hendaknya dilengkapi dengan satuannya.
Sistem penulisan satuan variabel yang ditabulasikan juga perlu diperhatikan dengan
cermat. Tabel dibaca dari atas ke bawah. Syarat yang selalu ditekankan dalam pembuatan
tabel adalah bahwa pembaca bisa memahami dan menginterpretasikan tabel itu sendiri
tanpa harus membaca teks. Susunlah data pada tabel sesuai dengan urutan penyajian dan
pembahasan dalam teks. Kelompokkan data sejenis dalam satu tabel.
Catatan kaki pada tabel merupakan simbol non numerik seperti *, †, ‡ .. Petunjuk
catatan kaki diletakkan pada bagian tabel yang memerlukan informasi tambahan tersebut.
Tabel dengan mudah dapat dibuat dengan menggunakan word processor untuk
fungsi tabel (microsoft word) dan juga dengan excel atau program yang lainnya. Berikut
adalah contoh tabel untuk jurnal ilmiah.
Untuk membuat tabel dalam artikel dengan menggunakan fungsi tabel dari
microsoft word, pertama-tama setiap data dalam tabel harus dalam sel yang terpisah.
Ada berbagai bentuk tabel yang dikenal, yaitu :
1. Tabel satu arah (one way table)
Yaitu tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau satu karakteristik
saja. Misalnya data Produksi kedelai menurut jenis varietas yang ditanam.
Contoh : Jumlah karyawan PT. XYZ menurut pendidikan tahun 2005
Pendidikan Jumlah (orang)
SMU 20
Diploma 35
Sarjana 25
Pasca Sarjana 5
Total Jumlah
Karyawan
85
9. 9
2. Tabel dua arah (two way table)
Yaitu tabel yang menunjukkan hubungan dua hal atau dua karakteristik yang
berbeda.
Contoh : Jumlah karyawan PT. XYZ menurut pendidikan dan unit kerja, tahun 2005.
Pendidikan Unit Kerja Jumlah
Karyawan
A B C
SMU 10 10 0 20
Diploma 10 15 10 35
Sarjana 0 20 5 25
Pasca
Sarjana
0 0 5 5
Jumlah
Karyawan
20 45 20 85
3. Tabel tiga arah (Three way table)
Yaitu tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau satu karakteristik saja.
Misalnya data Produksi kedelai menurut jenis varietas yang ditanam.
Contoh : Jumlah karyawan PT. XYZ menurut pendidikan, unit kerja, dan jenis kelamin,
tahun 2005
Pendd. Unit Kerja Jumlah
Jns Klm Jns Klm Jns Klm
L P L P L P
SMU 5 5 7 3 0 0 20
Diploma 10 0 8 7 6 4 35
Sarjana 0 0 10 10 5 0 25
Psc.
Sarjana
0 0 0 0 4 1 5
Jumlah 15 5 25 20 15 5 85
4. Grafik
10. 10
Adalah gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka dan dibuat
berdasar tabel yang dibuat sebelumnya. Penyajian data dengan grafik/diagram lebih komunikatif
dan dalam waktu yang singkat dapat diketahui suatu keadaan yang memerlukan keputusan.
Ada berbagai bentuk grafik yang dikenal, yaitu :
a. Grafik garis (line chart)
Yaitu grafik yang terdiri dari satu garis untuk menggambarkan perkembangan (trend) dari
suatu karakteristik. Contohnya:
b. Grafik Batangan (bar chart)
Ada berbagai bentuk, yaitu :
1. Grafik batangan tunggal (single bar chart)
Yaitu grafik yang terdiri dari satu batangan untuk menggambarkan perkembangan
(trend) dari suatu karakteristik. Contohnya:
2. Grafik batangan berganda (multiple bar chart)
Jumlah pegawai menurut jenis
kelamin dan pendidikan
0
100
200
300
400
Laki-laki Perempuan Jumlah
Jns kelamin
Jumlah
SMU Sarjana Pasca Sarjana
Market
Share
(%)
Golon
gan
0% 20% 40% 60%
I
II
III
IV
11. 11
Yaitu grafik yang terdiri dari beberapa garis untuk menggambarkan beberapa
hal/kejadian sekaligus. Contohnya:
c. Grafik Lingkaran (Pie chart)
Yaitu grafik yang menggambarkan
perbandingan nilai-nilai dari suatu
karakteristik.
d. Grafik gambar (Pictogram chart)
Yaitu grafik yang disajikan dalam bentuk
gambar suatu karakteristik tertentu. Misalnya, untuk
menyatakan jumlah penduduk pada tahun-tahun
tertentu.
Daftar Pustaka
Amirin, T. M. 1995. Menyusun Rencana Penelitian. PT Raja Grafindo Pustaka, Jakarta.
Haryanto, A. G., H. Ruslijanto dan D. Mulyono. 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya
Ilmiah. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Malo, M. 1997. Metode Penelitian Sosial. Universitas Terbuka, Jakarta.
Market
Share IV15%
I
15%III
10%
II
60%
12. 12
Mariani, I. R. dan J. Kuncoro. 2001. Teknik Mencari dan Menulis Berita. Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka. Jakarta.
Mullins, C. J. 1980. The Complete Writing Guide to Preparing Reports, Proposals, Memos, Etc.
Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs, NJ.
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Rifai, M. A. 1995. Pegangan: Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah
Indonesia. UGM Press. Yogyakarta.
Santoso, U. 2006. Merancang Penelitian Berskala Nasional. Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah.
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Santoso, U. 2007. Tips Praktis Menulis Karya Ilmiah Internasional. Jurusan Peternakan,
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Winarto, Y. T., T. Suhardiyanto, dan E. M. Choesin. 2004. Karya Tulis Ilmiah Sosial: menyiapkan,
Menulis dan Mencermatinya. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.