Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
PPT Perilaku Seksual Remaja.
Remaja merupakan suatu periode transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada usia ini, mereka sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga, memerlukan dukungan positif dari lingkungan ia berada.
----PPT dapat digunakan, Harap menampilkan kepemilikan PPT-----
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
PPT Perilaku Seksual Remaja.
Remaja merupakan suatu periode transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada usia ini, mereka sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga, memerlukan dukungan positif dari lingkungan ia berada.
----PPT dapat digunakan, Harap menampilkan kepemilikan PPT-----
Sampai saat ini aborsi tidak aman (unsafe abortion) akibat kehamilan yang tidak diinginkan masih merupakan salah satu penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, aborsi hanya dapat dilakukan dalam kondisi tertentu, yaitu berdasarkan indikasi kedaruratan medis atau kehamilan akibat pemerkosaan. Mengingat tindakan aborsi di Indonesia dilarang, kecuali dalam kondisi tertentu, maka upaya yang dapat dilakukan adalah yang bersifat preventif. Melalui fungsi pengawasan yang dimiliki, DPR perlu terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan implementasi Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, khususnya yang terkait dengan upaya preventif untuk mencegah terjadinya aborsi yang tidak aman, sehingga pada akhirnya AKI dapat diturunkan dan target agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dapat diwujudkan.
Global health atau kesehatan global adalah kesehatan penduduk dalam lingkup global. Kesehatan global didefinisikan sebagai bidang studi, penelitian, dan praktik yang mengutamakan perbaikan kesehatan dan pemerataan kesehatan untuk semua orang di dunia
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. Gustina menjelaskan bahwa kematian ibu
akibat persalinan merupakan masalah yang
bersifat multidimensional. Kematian ibu akibat
persalinan tidak hanya disebabkan oleh faktor
kesehatan sang ibu semata seperti kekurangan
gizi, anemia dan hipertensi, melainkan juga
turut dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti
ketersediaan infrastruktur kesehatan yang
memadai, serta kesadaran keluarga untuk
meminta bantuan tenaga kesehatan dalam
proses persalinan (Media Indonesia, 2017).
Artinya, intervensi yang dilakukan oleh
pemerintah harus menyasar lebih dari satu
insititusi, dan turut melibatkan masyarakat sipil
dalam prosesnya. Namun sebelum membahas
lebih jauh tentang bentuk-bentuk intervensi,
kita harus memiliki pemahaman terlebih
dahulu tentang apa itu AKI, dan mengapa isu
ini menjadi penting untuk diperbincangkan
World Health Organization (WHO)
memiliki beberapa istilah berbeda terkait
dengan AKI. Istilah pertama
adalah maternal death – atau kematian ibu,
yang didefinisikan sebagai “kematian
yang terjadi saat kehamilan, atau selama
42 hari sejak terminasi kehamilan, tanpa
memperhitungkan durasi dan tempat
kehamilan, yang disebabkan atau
diperparah oleh kehamilan atau
pengelolaan kehamilan tersebut, tetapi
bukan disebabkan oleh kecelakaan atau
kebetulan” (WHO, 2004). Konsep maternal
death ini berbeda dengan konsep maternal
mortality ratio, atau yang lebih dikenal
sebagai Angka Kematian Ibu (AKI), jika
mengacu pada definisi Badan Pusat
Statistik (BPS). Baik BPS maupun WHO
mendefinisikan maternal mortality
ratio/AKI sebagai angka kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2004;
BPS, 2012).
5. Pada tahun 1991 jumlah AKI sebanyak 390.
pada tahun 1997 mengalami penurunan
dengan jumlah 334. pada 2002 dan 2007
penurunan menjadi 307 dan 228. pada tahun
2012 mengalami peningkatan sebanyak 359.
dan pada tahun 2015mengalami penurunan
sebanyak 305.
6. Pada kasus AKI di Indonesia setiap tahun nya
mengalami penurunan dan peningkatan.
Untuk menghindari terjadinya kejadian AKI
para ibu harus mengikuti upaya dokter dan
tim kesehatan untuk mengurangi terjadinya
kejadia AKI.