Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar komunikasi efektif antara dokter dan pasien, termasuk empat unsur komunikasi, dua pendekatan komunikasi dalam kedokteran, dan tujuan serta manfaat komunikasi efektif."
Presentasi untuk Pelatihan Komunikasi Efektif Pemkab Banyuasin, Selasa 14 Oktober 2014. Materi Pelatihan adalah tentang bagaimana cara meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara umum dengan cara mengetahui faktor-faktor yang terlibat dalam proses komunikasi. Ekspektasi dari Pelatihan ini adalah para partisipan mengetahui apa itu komunikasi efektif sehingga mampu mengembangkan pola komunikasi (verbal dan non verbal) yang dilakukan, baik lingkup personal, maupun publik. Materi pelatihan ini dirangkum dari beragam sumber baik buku maupun internet.
Slide presentasi manajemen waktu ini dibuat oleh Rona Binham Founder Ronapresentasi.com. Anda bisa mendownload presentasi manajemen waktu di http://www.ronapresentasi.com/download-slide/
Presentasi Service Excellent adalah bagaimana memberikan materi presentasi yang terarah dan terstruktur dalam menciptakan serta memberikan pelayanan yang baik. Dengan pelayanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Anda merupakan suatu bentuk investasi yang sangat berharga untuk tim dan organisasi Anda.
Presentasi untuk Pelatihan Komunikasi Efektif Pemkab Banyuasin, Selasa 14 Oktober 2014. Materi Pelatihan adalah tentang bagaimana cara meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara umum dengan cara mengetahui faktor-faktor yang terlibat dalam proses komunikasi. Ekspektasi dari Pelatihan ini adalah para partisipan mengetahui apa itu komunikasi efektif sehingga mampu mengembangkan pola komunikasi (verbal dan non verbal) yang dilakukan, baik lingkup personal, maupun publik. Materi pelatihan ini dirangkum dari beragam sumber baik buku maupun internet.
Slide presentasi manajemen waktu ini dibuat oleh Rona Binham Founder Ronapresentasi.com. Anda bisa mendownload presentasi manajemen waktu di http://www.ronapresentasi.com/download-slide/
Presentasi Service Excellent adalah bagaimana memberikan materi presentasi yang terarah dan terstruktur dalam menciptakan serta memberikan pelayanan yang baik. Dengan pelayanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Anda merupakan suatu bentuk investasi yang sangat berharga untuk tim dan organisasi Anda.
Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung
Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin ‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
SUHARTO Lahir di kampong Tanjonga, Jeneponto pada Tanggal 03 Juli 1977, lulus SD pada tahun 1989 di kampong halamannya. Menamatkan SMP tahun 1992 di Pondok Pesantren (MTs, SMP) DDI Kassi Jeneponto dan melanjutkan pendidikannya di MAN 2 Makassar tamat 1995. Pada tahun yang sama, melanjutkan studinya di jurusan komunikasi dan penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah IAIN (sekarang UIN) Alauddin Makassar dan tamat tahun 2002. Kemudian pada 2003 melanjutkan studinya pada jenjang S2 di jurusan Ilmu Komunikasi (komunikasi pembangunan) pada Program Pasca Sarjana UNHAS dan selesai 2007.
Suharto – KETUA
Irmawati – SEKRETARIS
Muhammad yakub – MODERATOR
Joko – ANGGOTA
H. Alimuddin - ANGGOTA
Samrin – ANGGOTA
Nurlina – ANGGOTA
Suryani - ANGGOTA
Hasrawati – ANGGOTA
Anrianto – ANGGOTA
MARS PRAJAB ANGKATAN III
BERGERAK BERJUANG BERSAMA
JALANI DIKLAT PRAJABATAN
TUNAI ASA BARU
JADILAH ABDI BANGSA MULIA
JANGAN PERNAH NYERAH
ASAH KREATIVITAS
TUMBUHKAN JIWA KEBERSAMAAN
ANGKATAN TIGA MENANG
MELAWAN YANG LAINNYA
ANGKATAN KITA PASTI AKAN MENANG
REFF
HOW… HOW… WOH…
HOW… HOW… WOH…
KITA S’LALU BERSAMA
DALAM SUKA DAN DUKA
MAJUKAN ANGKATAN KITA SEMUA
HOW… HOW… HOW…
HOW… HOW… HOW…
BACK TO…. REFF
oleh attock suharto
Pendidikan kewarganegaraan, kapanpun dan bagaimanapun dilakukan, mempersiapkan orang-orang dari suatu negara, terutama kaum muda, untuk melaksanakan peran mereka sebagai warga negara. Pendidikan kewarganegaraan Oleh karena itu, pendidikan politik atau sebagaimana Amy Gutmann menjelaskan itu, "budidaya kebajikan, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk partisipasi politik" (1987, 287). Tentu saja, dalam beberapa partisipasi rezim politik dan oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan dapat dibatasi atau bahkan
Tulisan-tulisan Attock Soeharto menunjukkan bahwa secara praktikal dan reel, ia mempunyai sesuatu yang menggelora di benaknya, ia tidak prokial, ia seorang “Mulham”.
Kemampuannya untuk membaca fenomena sosial secara nasional menunjukkan hal itu. Meskipun tulisan dan statemenya yang termuat dalam buku ini lebih banyak terjadi ketika ia menjadi mahasiswa dan tokoh mahasiswa yang sangat dinamis, daya analisnya bak seorang yang sudah jauh lebih berpengalaman dan menguasai masalah-masalah nasional yang sedang menjadi perbincangan media.
Penelitian, MANFAAT BBM (BLACKBERRY MESSENGER) SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAKWAHSTAIN Datokarama Palu
“Social Media tengah tumbuh subur di ladang kehidupan manusia, beragam varian, fitur dan akun sosial sedang berpacu untuk memikat hati milliaran manusia seantero dunia. Tak henti-hentinya melakukan inovasi-inovasi yang menawarkan beragam produk teknologi yang berbasis internet tersebut. Aneka macam sosial media seperti Google+, YahooMessenger, Talk, IM, ChatOn, Facebook, Path, Twitter, Swarm, Foursquare, Messenger, Rounds, dan BlackBerry Messenger.
Akibat dari gelombang dahsyat media sosial menghantam kehidupan manusia, sehingga kehadirannya telah berhasil menyentuh semua kalangan yang bukan hanya masyarakat kota tetapi sudah merangsek, merasuk menjamah masyarakat pedesaan menawarkan kemudahan, melakukan perubahan dan menghilangkan sekat-sekat desa-kota karena semuanya sudah memperoleh akses yang sama bahkan teknologi media tersebut dapat dikatakan telah membuat semua orang dapat menggenggam dunia,cukup dengan sebuah fasilitas yang bernama BLACKBERRY MESSENGER”.
Perkembangan komunikasi menjadi sedemikian pesat, tumbuh berkembang mengiringi laju gerak langkah manusia. Bayang-bayang kemajuan komunikasi berikut terkonologinya, sungguh-sungguh terasa dan tampak mewarnai sehari-hari kita. Perkembangannya bukan hanya terlihat dari aspek komunikasi sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan, seperti yang terlihat dan menghiasi berbagai perguruan tinggi secara global yang menjadikan ilmu komunikasi sebagai bagian yang berdiri sendiri dalam bentuk jurusan, fakultas atau departemen, bahkan telah banyak berdiri sekolah tinggi, institut atau semacamnya yang khusus menyiapkan program ilmu komunikasi semata.
2. Defenisi KomunikasiDefenisi Komunikasi
Sebuah proses penyampaian pikiran atauSebuah proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seseorang kepada oranginformasi dari seseorang kepada orang
lain melalui suatu cara tertentu sehinggalain melalui suatu cara tertentu sehingga
orang lain tersebut mengerti betul apaorang lain tersebut mengerti betul apa
yang dimaksud oleh penyampai pikiran-yang dimaksud oleh penyampai pikiran-
pikiran atau informasi”. (Komaruddin,pikiran atau informasi”. (Komaruddin,
1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn,1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn,
1994; Koontz & Weihrich, 1988)1994; Koontz & Weihrich, 1988)
3. Proses komunikasiProses komunikasi
Komunikasi dapat efektif apabila pesanKomunikasi dapat efektif apabila pesan
diterima dan dimengerti sebagaimanaditerima dan dimengerti sebagaimana
dimaksud oleh pengirim pesan, pesandimaksud oleh pengirim pesan, pesan
ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatanditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan
oleh penerima pesan dan tidak adaoleh penerima pesan dan tidak ada
hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).
5. UNSUR KOMUNIKASIUNSUR KOMUNIKASI
1.1. Sumber/komunikatorSumber/komunikator
2.2. Isi pesanIsi pesan
3.3. Media/saluranMedia/saluran
4.4. Penerima/komunikanPenerima/komunikan
6. SUMBERSUMBER
Sumber (yang menyampaikan informasi).Sumber (yang menyampaikan informasi).
Siapa dia? Seberapa luas/dalamSiapa dia? Seberapa luas/dalam
pengetahuannya tentang informasi yangpengetahuannya tentang informasi yang
disampaikannya?disampaikannya?
7. Isi pesan (apa yang disampaikan).Isi pesan (apa yang disampaikan).
Panjang pendeknya, kelengkapannyaPanjang pendeknya, kelengkapannya
perlu disesuaikan dengan tujuanperlu disesuaikan dengan tujuan
komunikasi, media penyampaian,komunikasi, media penyampaian,
penerimanyapenerimanya
8. Media yang digunakan. Apakah hanyaMedia yang digunakan. Apakah hanya
berbicara? Apakah percakapanberbicara? Apakah percakapan
dilakukan secara tatap muka atau melaluidilakukan secara tatap muka atau melalui
telepon, menggunakan lembartelepon, menggunakan lembar
lipat, buklet, vcd, peraga).lipat, buklet, vcd, peraga).
9. Penerima (yang diberi informasi).Penerima (yang diberi informasi).
Bagaimana karakternya? ApaBagaimana karakternya? Apa
kepentingannya? (langsung, tidakkepentingannya? (langsung, tidak
langsung).langsung).
10. Sejalan dengan keterampilan yang termuat
dalam empat unsur ditambah umpan balik
tersebut, diperlukan kemampuan dalam hal-hal
berikut:
1. Cara berbicara,
2. Mendengar
3. Cara mengamati
4. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan
pasien (bahasa tubuh) agar tidak mengganggu
komunikasi
11. Menurut Kurzt (1998), dalam duniaMenurut Kurzt (1998), dalam dunia
kedokteran ada dua pendekatan komunikasikedokteran ada dua pendekatan komunikasi
yang digunakan:yang digunakan:
1. Disease centered communication style1. Disease centered communication style
atau doctor centered communication style.atau doctor centered communication style.
2. Illness centered communication style atau2. Illness centered communication style atau
patient centered communication style.patient centered communication style.
12. Disease centered communicationDisease centered communication
stylestyle
Komunikasi berdasarkan kepentinganKomunikasi berdasarkan kepentingan
dokter dalam usaha menegakkandokter dalam usaha menegakkan
diagnosis, termasuk penyelidikan dandiagnosis, termasuk penyelidikan dan
penalaran klinik mengenai tanda danpenalaran klinik mengenai tanda dan
gejala-gejala.gejala-gejala.
13. Illness centered communication styleIllness centered communication style
Komunikasi berdasarkan apa yangKomunikasi berdasarkan apa yang
dirasakan pasien tentang penyakitnyadirasakan pasien tentang penyakitnya
yang secara individu merupakanyang secara individu merupakan
pengalaman unik. Di sini termasukpengalaman unik. Di sini termasuk
pendapat pasien, kekhawatirannya,pendapat pasien, kekhawatirannya,
harapannya, apa yang menjadiharapannya, apa yang menjadi
kepentingannya serta apa yangkepentingannya serta apa yang
dipikirkannyadipikirkannya
14. Keberhasilan komunikasi antara dokterKeberhasilan komunikasi antara dokter
dan pasiendan pasien
melahirkan kenyamanan dan kepuasanmelahirkan kenyamanan dan kepuasan
bagi kedua belah pihakbagi kedua belah pihak
menciptakan satu kata tambahan bagimenciptakan satu kata tambahan bagi
pasien yaitu empati.pasien yaitu empati.
15. Empati itu sendiri dapat dikembangkan apabilaEmpati itu sendiri dapat dikembangkan apabila
dokter memiliki ketrampilan mendengar dandokter memiliki ketrampilan mendengar dan
berbicara yang keduanya dapat dipelajari danberbicara yang keduanya dapat dipelajari dan
dilatih.dilatih.
Bylund & Makoul (2002) mengembangkan 6Bylund & Makoul (2002) mengembangkan 6
tingkat empati yang dikodekan dalam suatu sistemtingkat empati yang dikodekan dalam suatu sistem
(The Empathy Communication Coding(The Empathy Communication Coding
System(ECCS) Levels)System(ECCS) Levels)
16. Level 0: Dokter menolak sudut pandangLevel 0: Dokter menolak sudut pandang
pasien Mengacuhkan pendapat pasienpasien Mengacuhkan pendapat pasien
Mis :Membuat pernyataan yang tidakMis :Membuat pernyataan yang tidak
menyetujui pendapat pasien sepertimenyetujui pendapat pasien seperti
““Kalau stress ya, mengapa datang keKalau stress ya, mengapa datang ke
sini?” Atau “Ya, lebih baik operasi sajasini?” Atau “Ya, lebih baik operasi saja
sekarang.”sekarang.”
17. Level 1: Dokter mengenali sudut pandangLevel 1: Dokter mengenali sudut pandang
pasien secara sambil lalupasien secara sambil lalu
Mis :dokter berkata “A ha”, tapi dokterMis :dokter berkata “A ha”, tapi dokter
mengerjakan hal lain: menulis,mengerjakan hal lain: menulis,
membalikkan badan, menyiapkan alat,membalikkan badan, menyiapkan alat,
dan lain-laindan lain-lain
18. Level 2: Dokter mengenali sudut pandangLevel 2: Dokter mengenali sudut pandang
pasien secara implisitpasien secara implisit
Mis :Mis :
•• Pasien, “Pusing saya ini membuat sayaPasien, “Pusing saya ini membuat saya
sulit bekerja”sulit bekerja”
•• Dokter, “Ya...? Bagaimana bisnis AndaDokter, “Ya...? Bagaimana bisnis Anda
akhir-akhir ini?akhir-akhir ini?
19. Level 3: Dokter menghargai pendapat pasienLevel 3: Dokter menghargai pendapat pasien
Mis :Mis :
• “• “Anda bilang Anda sangat stres datang keAnda bilang Anda sangat stres datang ke
sini? Apa Anda mau menceritakan lebihsini? Apa Anda mau menceritakan lebih
jauh apa yang membuat Anda stres?”jauh apa yang membuat Anda stres?”
20. Level 4: Dokter mengkonfirmasi kepadaLevel 4: Dokter mengkonfirmasi kepada
pasienpasien
Mis :Mis :
• “• “Anda sepertinya sangat sibuk, sayaAnda sepertinya sangat sibuk, saya
mengerti seberapa besar usaha Andamengerti seberapa besar usaha Anda
untuk menyempatkan berolah raga”untuk menyempatkan berolah raga”
21. Level 5: Dokter berbagi perasaan dan pengalamanLevel 5: Dokter berbagi perasaan dan pengalaman
(sharing feelings and experience) dengan pasien.(sharing feelings and experience) dengan pasien.
Mis :Mis :
• “• “Ya, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkanYa, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkan
Anda berdua.Beberapa pasien pernahAnda berdua.Beberapa pasien pernah
mengalami aborsi spontan, kemudian setelahmengalami aborsi spontan, kemudian setelah
kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat,kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat,
khawatir”khawatir”
22. Dari sekian banyak tujuan komunikasi makaDari sekian banyak tujuan komunikasi maka
yang relevan dengan profesi dokteryang relevan dengan profesi dokter
adalah:adalah:
23. TUJUAN DAN MANFAATTUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN :TUJUAN :
(1) Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua(1) Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua
pihak (dokter dan pasien).pihak (dokter dan pasien).
(2) Membantu pengembangan rencana perawatan pasien(2) Membantu pengembangan rencana perawatan pasien
bersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atasbersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atas
dasar kemampuan pasien, termasuk kemampuandasar kemampuan pasien, termasuk kemampuan
finansial.finansial.
(3) Membantu memberikan pilihan dalam upaya(3) Membantu memberikan pilihan dalam upaya
penyelesaian masalah kesehatan pasien.penyelesaian masalah kesehatan pasien.
(4) Membimbing pasien sampai pada pengertian yang(4) Membimbing pasien sampai pada pengertian yang
sebenarnya tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.sebenarnya tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.
24. Tujuan dari komunikasi efektif antaraTujuan dari komunikasi efektif antara
dokter dan pasiennya adalah untukdokter dan pasiennya adalah untuk
mengarahkan proses penggalian riwayatmengarahkan proses penggalian riwayat
penyakit lebih akurat untuk dokter,penyakit lebih akurat untuk dokter,
lebih memberikan dukungan pada pasien,lebih memberikan dukungan pada pasien,
dengan demikian lebih efektif dandengan demikian lebih efektif dan
efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998).efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998).
25. MANFAATMANFAAT
1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima
pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayananpelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan
medis.medis.
2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang
merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.
3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan
tindakan medis.tindakan medis.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada
pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.
26. APLIKASI KOMUNIKASI DLMAPLIKASI KOMUNIKASI DLM
PRAKTEK DOKTERPRAKTEK DOKTER
Aplikasi definisi komunikasi dalam interaksiAplikasi definisi komunikasi dalam interaksi
antara dokter dan pasien di tempat praktikantara dokter dan pasien di tempat praktik
diartikan tercapainya pengertian dandiartikan tercapainya pengertian dan
kesepakatan yang dibangun dokter bersamakesepakatan yang dibangun dokter bersama
pasien pada setiap langkah penyelesaianpasien pada setiap langkah penyelesaian
masalah pasien.masalah pasien.
27. Ada empat langkah yang terangkum dalam satuAda empat langkah yang terangkum dalam satu
kata untuk melakukan komunikasi, yaitu SAJIkata untuk melakukan komunikasi, yaitu SAJI
(Poernomo, Ieda SS, Program Family Health(Poernomo, Ieda SS, Program Family Health
Nutrition,Nutrition,
Depkes RI, 1999).Depkes RI, 1999).
SS = Salam= Salam
A = Ajak BicaraA = Ajak Bicara
JJ = Jelaskan= Jelaskan
II = Ingatkan= Ingatkan
28. Contoh sikap dokter ketika menerima pasien:Contoh sikap dokter ketika menerima pasien:
- Menyilakan masuk dan mengucapkan salam.- Menyilakan masuk dan mengucapkan salam.
- Memanggil/menyapa pasien dengan namanya.- Memanggil/menyapa pasien dengan namanya.
- Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat- Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat
bahwa punya cukup waktu, menganggapbahwa punya cukup waktu, menganggap
penting informasi yang akan diberikan,penting informasi yang akan diberikan,
menghindarimenghindari
tampak lelah).tampak lelah).
--
30. - Menilai suasana hati lawan bicara- Menilai suasana hati lawan bicara
- Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah/mimik,- Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah/mimik,
gerak/bahasa tubuh) pasiengerak/bahasa tubuh) pasien
- Menatap mata pasien secara profesional yang lebihterkait- Menatap mata pasien secara profesional yang lebihterkait
dengan makna menunjukkan perhatian dan kesungguhandengan makna menunjukkan perhatian dan kesungguhan
mendengarkan.Memperhatikan keluhan yangmendengarkan.Memperhatikan keluhan yang
disampaikan tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu.disampaikan tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu.
31. - Apabila pasien marah, menangis, takut, dan- Apabila pasien marah, menangis, takut, dan
sebagainya maka dokter tetap menunjukkan rautsebagainya maka dokter tetap menunjukkan raut
wajah dan sikap yang tenang.wajah dan sikap yang tenang.
Melibatkan pasien dalam rencana tindakanMelibatkan pasien dalam rencana tindakan
medis selanjutnya atau pengambilan keputusan.medis selanjutnya atau pengambilan keputusan.
- Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum- Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum
jelas bagi kedua belah pihak.jelas bagi kedua belah pihak.
32. - Melakukan negosiasi atas segala sesuatu- Melakukan negosiasi atas segala sesuatu
berdasarkan kepentingan kedua belahberdasarkan kepentingan kedua belah
pihak.pihak.
- Membukakan pintu, atau berdiri ketika- Membukakan pintu, atau berdiri ketika
pasien hendak pulang.pasien hendak pulang.