Teori Perilaku Konsumen. Mikroekonomi 1
Vadilla Mutia Zahara SE.,ME
Cardinal dan Ordinal
Theory of Choice
Utilitas dan kepuasan konsumen
Asumsi teori perilaku konsumen
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Total utility dan marginal utility
The diminishing marginal utility, Marginal rate of substitution
Pengertian Elastisitas, Perilaku konsumen dan produksi
Elastisitas permintaan dan penawaran
Teori Kardinal dan Ordinal
Dimensi Jangka pendek dan jangka panjang
Model Produksi dengan satu faktor produksi variabel
Model Produksi Dua faktor produksi variabel
Teori Perilaku Konsumen. Mikroekonomi 1
Vadilla Mutia Zahara SE.,ME
Cardinal dan Ordinal
Theory of Choice
Utilitas dan kepuasan konsumen
Asumsi teori perilaku konsumen
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Total utility dan marginal utility
The diminishing marginal utility, Marginal rate of substitution
Pengertian Elastisitas, Perilaku konsumen dan produksi
Elastisitas permintaan dan penawaran
Teori Kardinal dan Ordinal
Dimensi Jangka pendek dan jangka panjang
Model Produksi dengan satu faktor produksi variabel
Model Produksi Dua faktor produksi variabel
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumberdayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumberdayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
Consumer and Producer surplus
1. TUGAS 1
EKONOMI TRANSPORTASI
CONSUMER & PRODUCER SURPLUS
Dosen:
Ir. Harun Al Rasyid S. Lubis, M.Sc., Ph.D.
Oleh:
Rahmat Kurniawan 25012002
MAGISTER TRANSPORTASI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
2. CONSUMER & PRODUCER SURPLUS
Gambar 1
Dari gambar diatas akan Saya jelaskan beberapa poin penting antara lain :
1. Surplus
Surplus adalah jumlah yang melebihi hasil biasanya, berlebihan, sisa.
2. Consumer surplus
Consumer surplus adalah kepuasan atau kegunaan (utility) tambahan yang
diperoleh konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari
harga yang konsumen bersedia membayarnya.
3. Producer surplus
Producer surplus adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh seorang
produsen dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan
dengan harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan.
4. Demand (Permintaan)
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga. Harga merupakan kemampuan suatu barang untuk
ditukarkan dengan uang atau barang lain.
5. Supply (Penawaran)
Penawaran adalah jumlah barang yang dijual atau ditawarkan oleh produsen pada
berbagai tingkat harga.
3. Hukum permintaan menyatakan bahwa:
Kenaikan harga mendorong bertambahnya jumlah barang dan jasa. Demikian pula
sebaliknya, turunnya tingkat harga mengakibatkan berkurangnya jumlah barang
dan jasa yang ditawarkan.
6. Titik Equilibrium
Titik ekuilibrium adalah titik yang terbentuk karena adanya keseimbangan antara
DEMAND dan SUPPLY. Artinya harga yang ditawarkan sesuai dengan harga
permintaan atau jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang dibeli.
Proses terbentuknya harga pasar ialah manakala permintaan sama dengan
penawaran (demand = supply)
PENJELASAN CONSUMER & PRODUCER SURPLUS
Gambar 2
Pejelasan gambar :
Segitiga dengan warna biru merupakan consumer surplus yang mana nilai untuk besaran
consumer surplus didapat seperti penjelasan dibawah ini :
CS = ½ ( Alas Segitiga x Tinggi Segitiga)
= ½ [ 6 x (20-8)]
= ½ [ 6 x 12 ]
= 36
4. Sedangkan segitiga berwarna merah adalah producer surplus yang mana nilai untuk
besaran producer surplus didapat seperti berikut :
CS = ½ ( Alas Segitiga x Tinggi Segitiga)
= ½ [ 6 x (8-2)]
= ½[6x6]
= 18
Sehingga dari besaran kedua surplus tersebut didapat total benefit yaitu :
TOTAL BENEFIT
= CS + PS
= 36 + 18
= 54
SKENARIO 1 : GARIS DEMAND TURUN
E1
Gambar 3
Masih seperti contoh sebelum nya akan tetapi disini Saya ingin mencontohkan skenario 1
yaitu Garis demand menurun. Garis deman menurun adalah terjadi penurunan
permintaan/Demand di pasar dan harga jual/Price ceilling1 yang semula berada dititik E
berubah menjadi ke titik E1 sehingga otomatis hal ini mengubah nilai nilai yang ada.
Sebagai penjelasan dijelaskan seperti dibawah ini :
1
Price Ceiling adalah harga jual ke pasar yanga mana pada gambar ditunjukkan pada titik equilibrium
5. 1. Setelah terjadi penurunan demand maka consumer surplus juga menjadi berubah yang
mana semula hanya berbentuk segitiga akan tetapi sekarang menjadi persegi empat
berwarna kuning ditambah segitiga berwarna merah. Sehingga nilainya seperti
dibawah ini :
CS Persegi Panjang = (12 – 6) x 4
= 24
= ½ [4 x (20 – 12) ]
CS Segitiga
= 16
Sehingga Total Consumer Surplus adalah 24 + 16 = 40
PS = ½ [4 x (6-2)]
=8
Total Benefit setelah demand terjadi penurunan adalah :
= CS + PS
= 40 + 8
= 48
Sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah terjadi Deadweight Loss2. Deadweight
Loss pada gambar 3 berupa dua buah segitiga yang berwarna hijau. Adapun besar nilainya
adalah sebesar :
TOTAL BENEFIT SEBELUM PRICE CEILING – TOTAL BENEFIT SESUDAH PRICE
CEILING
= 54 – 48
=6
2
Deadweight Loss adalah jumlah biaya yang ditanggung oleh masyarakat dikarenakan pasar beroperasi
secara tidak efisien