4. Ciri-ciri yang dapat membedakan teks akademik dan
nonakademik tersebut adalah ciri-ciri
leksikogramatika –kata-kata dalam susunan beserta
makna yang dihasilkan— yang ada di tingkat leksis
(kata), kalimat, dan wacana. Ciri-ciri itu terlihat
antara lain dari pemilihan leksis, kelompok kata,
kompleksitas kalimat, dan stuktur teks.
5. Teks Akademik Sederhana dalam Stuktur
Kalimat
■ Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau
peristiwa, sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat yang mengandung lebih
dari sat aksi atau peristiwa dan dapat di nyatakan dengan paraktik atau
hipotaktik. Jadi perbedaan simpleks dengan kompleks adalah jumlah aksi atau
peristiwa yang dikandung.
■ Adapun tiga unsur secara linier yang menyusun kalimat simpleks, yaitu unsur
subjek (dicetak tebal), unsur predikotor (digaris bawahi), dan unsusr
pelengkap atau keterangan (dicetak miring).
6. Teks Akademik Padat Informasi
■ Yang dimaksud padat pada teks akademik adalah padat akan informasi dan
padat akan kata-kata leksikal.
■ Kepadatan informasi dapat dijelaskan dari dua sisi, yaitu : informasi
didapatkan melalui kalimat simpleks dan informasi didapatkan melalui
nominalisasi.
7. Teks Akademik Padat Kata Leksikal
■ Teks akademik lebih banyak megandung kata leksikal atau kata isi (nomina,
verba-predikator, adjektiva, dan adverbial tertentu) daripada kata stuktural
(konjungsi, kata sandang, preposisi, dan sebagainya).
8. Teks Akedemik Banyak Memanfaatkan
Nominalisasi
■ Dalam realisasi leksis pada teks akademik yang dicontohkan nominalisasi
digunakan untuk memadatkan informasi. Sebagai upaya nomonaslisasi
ditempuh dengan mengubah leksis nonbenda antara lain (verba, adjektif,
adverba, konjungsi) menjadi leksisi benda (nominal). Teks ini ditujukan untuk
mengukapkan pengetahuan dengan ringkas dan padat, oleh karena itu,
nominalisasi menjadi ciri yang sangat penting pada teks akademik.
9. Teks Akademik Banyak Manfaat Metafora
Gramatika Melalui Ungkapan
Ingkongruen
■ Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke leksis lain atau
dari tataran gramatika yang lebih tinggi ketataran gramatika yang lebih
rendah.
■ Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika dalam ungkapan
yang inkongruen, dari segi tersebut menunjukkan ciri keilmiahan baik secara
idesional maupun tekstual.
10. Teks Akademik Banyak Manfaat
Istilah Teknis
■ Teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan menggunakan nomina
yang antara lain dibangun melalui proses nominalisasi.istilah teknis merupakan
bagian yang esensial pada teks akademik.
■ Contoh, apabila istilah morfologi digunakan dibidang linguistik, maka
mengandung makna “ilmu yang berkenaan dengan pembentukan kata”. Tetapi
apabila ada istilah yang sama digunakan dibidang biologi/pertanian/fisika,
maka mengandung makna “struktur, susunan, komposisi, atau tata letak”.
Teks ini cenderung lebih sulit dipahami oleh pembaca kareananya pembaca
harus mengecek kamus istilah teknis dibidang ilmu yang dimaksud.
11. Teks Akademik Bersifat Taksonomik
dan Abstark
■ Taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi terhadap
sesuatu.
■ Taksonomi menjadi salah satu ciri akademik, berkonsentrasi pada penelitian
terhadap wacana geografi-fisika, ketiga ilmuan tersebut berkesimpulan bahwa
untuk mengubah bahasa sehari-hari menjadi bahasa ilmiah diperlukan istilah
teknis yang disusun ke dalam taksonomi.
■ Teks akademik dikatakan abstrak karena pokok persoalan yang dibicarakan
didalamnya seringkali merupakan hasil dari pemformulasian pengalaman nyata
menjadi teori, pemformalian pengalaman merupakan proses abstraksi yang
antara lain dicapai dengan nominalisasi dalam kerangka metafora gramatika.
Proses tersebut digunakan untuk memahami dan menginterprestasikan
realitas.
12. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan
Sistem Pengacuan Esfora
■ Pengacuan esfora dimanfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan
prinsip generalitas, bahwa benda yang disebut didalam kelompok nomina
tersebut bukan benda yang mengacu kepada penyebutan sebelumnya.
■ Dari jumlah kelomopok nomina sekitar 50% yang mengandung penegas yaitu
benda pada kelompok nomina tersebut diberi penjelasan yang berupa
kualifikasi. Kelomok ini menjadi ciri penting pada teks akademik dan terbukti
bahwa teks-teks yang dicontohkan pada pembahasan menggunakan pengacuan
esfora dengan presentase yang tinggi.
13. Teks Akademik Tergolong dalam
Genre Faktual bukan Genre Fiksional
■ Teks akademik tergolong ke dalam genre faktual, bukan genre fiksional. Teks
teks tersebut dikatakan faktual, karena teks teks tersebut ditulis berdasarkan
pada kenyataan empiris, bukan pada rekaan atau khayalan (Martin,
1985b:Martin,1992:562-563).