Dokumen tersebut membahas tentang kontrol internal kas, meliputi pengendalian penerimaan dan pembayaran kas, penggunaan sistem voucher, rekonsiliasi bank, dan pencatatan transaksi kas kecil. Dibahas pula prinsip-prinsip pengendalian internal dan prosedur kontrol untuk menjaga kas dari pencurian dan penyalahgunaan.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Materi kuliah penantar akuntansi 2 mengenai bonds payable atau hutang obligasi . Membahas mengenai karakteristik dan contoh perhitungan apabila di jual pada nilai par, diskon atau premium.
presentasi nya ada slide tumpuk, jadi sebaiknya di download supaya bisa di slide show untuk mudah dimengerti.
semoga bermanfaat
semoga bermanfaat
Pasar modal yang efisien terjadi jika ada informasi terbaru masuk kepasar dan informasi baru ini adalah pengungkapan informasi emiten yang bersifat material yang segera diumumkan atau dipublikasikan kepada public melalui Bapepam selaku pengawas pasar modal. Hal ini diperkirakan akan mempengaruhi perubahan harga saham. Sempitnya pengungkapan informasi menimbulkan harga saham dapat dinilai terlalu rendah (Undervalued) oleh pasar dan dapat memiliki insentif untuk melakukan penawaran melalui jalur penawaran terbatas (Private market),dimana menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan. Perusahaan yang harga sahamnya tinggi (overvalued) dianggap mampu memberikan pengungkapan informasi yang lebih relevan kepada investor sehingga manajer memiliki peluang untuk melakukan aksi jual saham yang dipegangnya atau mengeluarkan ekuitas saham baru pada tingkat rate yang favorable.
Efisiensi pasar saham sangat membutuhkan informasi yang seluas-luasnya karena berdampak terhadap harga saham, pemilihan saham pada portofolio yang diilih oleh investor mengakibatkan harapan nilai return yang menguntungkan dengan tingkat resiko seminimal mungkin.
Materi kuliah penantar akuntansi 2 mengenai bonds payable atau hutang obligasi . Membahas mengenai karakteristik dan contoh perhitungan apabila di jual pada nilai par, diskon atau premium.
presentasi nya ada slide tumpuk, jadi sebaiknya di download supaya bisa di slide show untuk mudah dimengerti.
semoga bermanfaat
semoga bermanfaat
Pasar modal yang efisien terjadi jika ada informasi terbaru masuk kepasar dan informasi baru ini adalah pengungkapan informasi emiten yang bersifat material yang segera diumumkan atau dipublikasikan kepada public melalui Bapepam selaku pengawas pasar modal. Hal ini diperkirakan akan mempengaruhi perubahan harga saham. Sempitnya pengungkapan informasi menimbulkan harga saham dapat dinilai terlalu rendah (Undervalued) oleh pasar dan dapat memiliki insentif untuk melakukan penawaran melalui jalur penawaran terbatas (Private market),dimana menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan. Perusahaan yang harga sahamnya tinggi (overvalued) dianggap mampu memberikan pengungkapan informasi yang lebih relevan kepada investor sehingga manajer memiliki peluang untuk melakukan aksi jual saham yang dipegangnya atau mengeluarkan ekuitas saham baru pada tingkat rate yang favorable.
Efisiensi pasar saham sangat membutuhkan informasi yang seluas-luasnya karena berdampak terhadap harga saham, pemilihan saham pada portofolio yang diilih oleh investor mengakibatkan harapan nilai return yang menguntungkan dengan tingkat resiko seminimal mungkin.
Si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, pengendalian internal, universitas mercu bu...Adi Permana
The implementation of the system internal control of cash receipts on a distributor was very important. Because with implementation the control system effective and efficient to prevent and reduce the risk of misuse of cash receipts. The company can survive and achieve its objectives if internal controls can help a company to achieve its performance and profitability targets and prevent loss of assets or entities.
The purpose of this study was to analyze how the system of internal control of cash receipts have been effective and in accordance with the theory. This research was conducted at the company PT. Javas Tripta Gemala, a company distributor of herbal medicine. The system internal control of cash receipts have been effective, because the separation of duties between the functions associated with cash receipts.
Data collected by the method of observation, interviews, and documentation. The analysis was performed with qualitative methods by comparing theory and practice. Based on the research that has been conducted showing that the system of internal control of cash receipts include organizational structure, system of authorization and record keeping as well as a healthy practice in accordance with the plugging in standard operating procedures set by the company and not deviate from the theoretical elements of internal control by theory.
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Rekonsiliasi Bank (Recociliation bank) - Riki ardoniRiki Ardoni
Rekonsiliasi Bank ialah sebuah bentuk pengendalian terhadap kas di Bank dengan catatan kas perusahaan secara periodik yang menjadi sebuah pembanding, pihak dari bank mengirimkan laporan kas yang berisikan seluruh transaksi penyetoran selama peride tertentu.
Dengan Demikian Rekonsiliasi Bank adalah jadwal yang menjelaskan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. 2
Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran
1. Menggambarkan sifat dasar dari kas dan pentingnya kontrol
internal terhadap kas.
2. Menjelaskan prosedur dasar pelaksanaan kontrol internal
terhadap penerimaan kas.
3. Menjelaskan prosedur dasar pelaksanaan kontrol internal
terhadap pembayaran kas, termasuk penggunaan sistem dengan
tanda bukti (voucher system).
4. Menggambarkan sifat dasar akun bank dan penggunaanya dalam
mengkontrol kas.
5. Menyiapkan rekonsiliasi bank dan membuat jurnal terkait.
6. Pencatatan transaksi kas dalam jumlah kecil menggunakan dana
kas kecil (petty cash).
7. Menggambarkan bagaimana kas disajikan dalam neraca.
8. Menghitung dan menginterpretasikan rasio kas terhadap utang
lancar.
3. 3
Pengendalian InternalPengendalian Internal
Perencanaan Prosedur yang diterapkan
dalam rangka:
Menjaga harta perusahaan dari pencurian
oleh karyawan, perampokan, serta
penggunaan yang tidak diotorisasi;
Meningkatkan akurasi dan kepercayaan
dari catatan akuntansi dengan cara
mengurangi risiko kesalahan (error) dan
irregularitas (irregulaties) dalam proses
akuntansi yang di lakukan
4. 4
Prinsip-Prinsip PengendalianPrinsip-Prinsip Pengendalian
InternalInternal
Dibentuk pertanggungjawaban
(establishment of responsibility)
Pembagian tugas harus jelas (segretion of
duties)
Prosedur dokumentasi harus ada
(documentation procedure)
Verifikasi internal yang independen harus
ada (independent interal verification)
5. 5
Pengendalian Internal terhadapPengendalian Internal terhadap
KasKas
Ada beberapa cara pengendalian terhadap
kas:
Voucher system,
Electronic funds transfer (EFT) system,
Petty cash funds.
Use bank accounts – bank reconciliation
6. 6
Kontrol terhadap KasKontrol terhadap Kas
Banyak perusahaan membutuhkan
beberapa akun kas untuk mencatat
kategori dan dana kas yang berbeda.
Kebanyakan perusahaan mempunyai
berbagai akun bank. Nama untuk setiap
akun bank seharusnya: Kas di Bank—
(Nama Bank).
Kontrol pencegahan melindungi kas dari
pencurian dan penyalahgunaan.
Kontrol deteksi dirancang untuk
mendeteksi pencurian dan penyalahgunaan
kas sekaligus dapat pula mencegahnya.
8. 8
19 Kas 3 142 00
Kas Berlebih dan Kurang 8 00
Mencatat penjualan tunai dan
kas di tangan (aktual).
Penjualan 3 150 00
Total penjualan tunai 19 Maret sebesar
$3,150.00 pada pita mesin cash register.
Ternyata kas yang diterima hanya $3,142.00
di tangan.
Total penjualan tunai 19 Maret sebesar
$3,150.00 pada pita mesin cash register.
Ternyata kas yang diterima hanya $3,142.00
di tangan.
Mengkontrol Penerimaan KasMengkontrol Penerimaan Kas
dari Penjualan Tunaidari Penjualan Tunai
9. 9
1. Pegawai yang membuka surat pertama kali membandingkan
jumlah kas yang diterima dengan jumlah yang tertera pada
bukti pelunasan (remittance advice).
2. Kemudian pegawai tersebut mencap cek dan poswesel “Hanya
Untuk Disetor” dalam akun bank perusahaan.
3. Semua kas dikirim ke Departemen Kasir dimana cek dan
poswesel digabung dengan penerimaan dari penjualan tunai
dan sebuah tiket deposit bank disiapkan.
4. Bukti pelunasan beserta ikhtisar totalnya dikirim ke
Departemen Akuntansi dimana pegawai mencatat transaksi
penerimaan dan mempostingnya pada akun pelanggan.
5. Salinan duplikat tiket deposit yang dicap dikembalikan ke
Departemen Akuntansi dimana pegawai membandingkan
penerimaan dengan jumlah total yang seharusnya disetor.
1. Pegawai yang membuka surat pertama kali membandingkan
jumlah kas yang diterima dengan jumlah yang tertera pada
bukti pelunasan (remittance advice).
2. Kemudian pegawai tersebut mencap cek dan poswesel “Hanya
Untuk Disetor” dalam akun bank perusahaan.
3. Semua kas dikirim ke Departemen Kasir dimana cek dan
poswesel digabung dengan penerimaan dari penjualan tunai
dan sebuah tiket deposit bank disiapkan.
4. Bukti pelunasan beserta ikhtisar totalnya dikirim ke
Departemen Akuntansi dimana pegawai mencatat transaksi
penerimaan dan mempostingnya pada akun pelanggan.
5. Salinan duplikat tiket deposit yang dicap dikembalikan ke
Departemen Akuntansi dimana pegawai membandingkan
penerimaan dengan jumlah total yang seharusnya disetor.
Mengkontrol Penerimaan KasMengkontrol Penerimaan Kas
melalui Suratmelalui Surat
10. 10
Kontrol Internal untukKontrol Internal untuk
Pembayaran KasPembayaran Kas
1. Kontrol kas harus menjamin bahwa
pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi
yang disetujui (authorized).
2. Kontrol kas seharusnya dapat meyakinkan
bahwa kas digunakan dengan efisien.
3. Sistem dengan tanda bukti (voucher system)
menjamin bahwa apa yang dibayar sesuai
dengan yang diminta, diterima, dan ditagih
oleh pemasok.
11. 11
Biasanya menggunakan voucher.
Biasanya mempunyai file untuk voucher yang
belum dibayar dan file untuk voucher yang telah
dibayar.
Biasanya dilakukan oleh Departemen Akuntansi
setelah semua dokumen pendukung yang
diperlukan diterima (permintaan pembelian,
faktur pemasok, dan laporan penerimaan
barang).
Dalam membuat voucher, pegawai bagian
piutang memverifikasi kuantitas, harga, dan
keakuratan matematis dokumen pendukung dan
menyimpan voucher yang telah dibayar.
Fitur Dasar Sistem VoucherFitur Dasar Sistem Voucher
13. 13
Laporan yang diterima dari
bank untuk semua transaksi
rekening disebut laporan saldo
rekening (statement of
account).
Laporan yang diterima dari
bank untuk semua transaksi
rekening disebut laporan saldo
rekening (statement of
account).
Rekonsiliasi bank merupakan
sebuah daftar item beserta
jumlahnya yang menyebabkan
saldo kas yang dilaporkan pada
laporan bank berbeda dengan
saldo akun kas pada buku besar
perusahaan.
Rekonsiliasi bank merupakan
sebuah daftar item beserta
jumlahnya yang menyebabkan
saldo kas yang dilaporkan pada
laporan bank berbeda dengan
saldo akun kas pada buku besar
perusahaan.
14. 14
Mengapa Catatan PerusahaanMengapa Catatan Perusahaan
Berbeda dengan Laporan Bank?Berbeda dengan Laporan Bank?
Cek Beredar
Simpanan dalam
Perjalanan
Biaya Pelayanan Bank
Penerimaan oleh Bank
Cek kosong atau tidak
cukup dananya
Kesalahan
Cek Beredar
Simpanan dalam
Perjalanan
Biaya Pelayanan Bank
Penerimaan oleh Bank
Cek kosong atau tidak
cukup dananya
Kesalahan
17. 17
1. Adanya setoran dalam perjalanan (deposit in transit), yang merupakan
setoran yang dilakukan oleh perusahaan menjelang akhir bulan, sudah dicatat
dalam jurnal penerimaan kas oleh perusahaan, tetapi belum sampai ke pihak
bank sehingga bank belum melakukan pencacatan.
2. Cek yang masih beredar (outstanding check), yang merupakan cek yang
ditulis oleh perusahaan untuk pembayaran-pembayaran tertentu,telah dicatat
dalam jurnal pengeluaran kas oleh perusahaan, tetapi sampai akhir bulan
penerima cek belum mencairkannya ke bank sehingga bank belum
mencatatnya
Tambahkan deposit yang belum dicatat oleh bank pada saldo
menurut laporan bank.
Tambahkan deposit yang belum dicatat oleh bank pada saldo
menurut laporan bank.
Kurangkan cek beredar yang belum dibayar oleh bank dari saldo
menurut laporan bank.
Kurangkan cek beredar yang belum dibayar oleh bank dari saldo
menurut laporan bank.
SALDO BANK - SELALUSALDO BANK - SELALU
18. 18
3. Jabarkan jika ada kesalahan yang ditemukan selama tahap-tahap
sebelumnya.
Ditambah atau dikurangi koreksi kesalahan bankDitambah atau dikurangi koreksi kesalahan bank
SALDO BANK - SELALUSALDO BANK - SELALU
19. 19
1. Penagihan yang dilakukan oleh bank (collection by bank), yang merupakan
penagihan yang telah dilakukan oleh bank atas piutang perusahaan, telah
ditambahkan pada saldo bank, tetapi sampai akhir bulan perusahaan belum
mengetahui sehingga belum dicatat
Tambahkan penagihan bank, pendapatan bunga, dan penerimaan
EFT
Tambahkan penagihan bank, pendapatan bunga, dan penerimaan
EFT
SALDO PEMBUKUAN - SELALUSALDO PEMBUKUAN - SELALU
2. Beban bank (bank charge), yang merupakan beban yang dikenakan oleh bank
kepada perusahaan atas jasa yang telah dilakukan oleh bank.
Kurangi beban jasa, cek kosong, dan pembayaran EFTKurangi beban jasa, cek kosong, dan pembayaran EFT
3. Jabarkan jika ada kesalahan yang ditemukan selama tahap-tahap sebelumnya.
Ditambah atau dikurangi koreksi kesalahan bankDitambah atau dikurangi koreksi kesalahan bank
21. 21
BANK
Deposit 31/5/01sebesar Rp1.597.770 tidak
muncul pada laporan bank.
Deposit 31/5/01sebesar Rp1.597.770 tidak
muncul pada laporan bank.
Catatan
Bank
Catatan
Depositor
Ditambah
Kesalahan bank Rp 427.500
Deposit dalam Rp1.597.770
perjalanan Rp 2.025.270
Saldo Awal Rp22.487.730 Saldo Awal Rp19.080.150
22. 22
BANK
Bank berhasil menagihkan piutang milik PT
Abuba dengan pengenaan beban
Rp142.500
Bank berhasil menagihkan piutang milik PT
Abuba dengan pengenaan beban
Rp142.500
Catatan
Bank
Catatan
Depositor
Ditambah
Kesalahan bank Rp 427.500
Deposit dalam Rp1.597.770
perjalanan Rp 2.025.270
Ditambah
Kesalahan Prsh Rp 226.350
Penerimaan Rp5.460.000
piutang usaha
Saldo Awal Rp22.487.730 Saldo Awal Rp19.080.150
Rp 5.686.350
23. 23
BANK
Cek yang dikeluarkan PT Abuba 10/5/2001 sampai
akhir Mei belum di cairkan oleh pemegang cek ke
bank
Cek yang dikeluarkan PT Abuba 10/5/2001 sampai
akhir Mei belum di cairkan oleh pemegang cek ke
bank
Catatan
Bank
Catatan
Depositor
Ditambah
Kesalahan bank Rp 427.500
Deposit dalam Rp1.597.770
perjalanan Rp 2.025.270
Ditambah
Kesalahan Prsh Rp 226.350
Penerimaan Rp5.460.000
piutang usaha
Saldo Awal Rp22.487.730 Saldo Awal Rp19.080.150
Rp 5.686.350
Dikurang
Cek beredar Rp2.977.500
Kesalahan bank Rp1.942.500
Rp 4.920.000
24. 24
BANK
Cek no 10 yang diterima PT. Abuba dari PT Utama
sebesar Rp4.342.500, ternyata tidak cukup dananya
Cek no 10 yang diterima PT. Abuba dari PT Utama
sebesar Rp4.342.500, ternyata tidak cukup dananya
Catatan
Bank
Catatan
Depositor
Ditambah
Kesalahan bank Rp 427.500
Deposit dalam Rp1.597.770
perjalanan Rp 2.025.270
Ditambah
Kesalahan Prsh Rp 226.350
Penerimaan Rp5.460.000
piutang usaha
Saldo Awal Rp22.487.730 Saldo Awal Rp19.080.150
Rp 5.686.350
Dikurang
Cek beredar Rp2.977.500
Kesalahan bank Rp1.942.500
Rp 4.920.000
Dikurang
Cek Kosong Rp4.342.500
Kesalahan prsh Rp675.000
25. 25
BANK
Bank membebankan beban administrasi untuk
bulan Mei Rp156.000
Bank membebankan beban administrasi untuk
bulan Mei Rp156.000
Catatan
Bank
Catatan
Depositor
Ditambah
Kesalahan bank Rp 427.500
Deposit dalam Rp1.597.770
perjalanan Rp 2.025.270
Ditambah
Kesalahan Prsh Rp 226.350
Penerimaan Rp5.460.000
piutang usaha
Saldo Awal Rp22.487.730 Saldo Awal Rp19.080.150
Rp 5.686.350
Dikurang
Cek beredar Rp2.977.500
Kesalahan bank Rp1.942.500
Rp 4.920.000
Dikurang
Cek Kosong Rp4.342.500
Kesalahan prsh Rp675.000
Beban Adm Bank Rp156.000
Rp 5.173.500
26. 26
BANK
Catatan
Bank
Catatan
Depositor
Ditambah
Kesalahan bank Rp 427.500
Deposit dalam Rp1.597.770
perjalanan Rp 2.025.270
Ditambah
Kesalahan Prsh Rp 226.350
Penerimaan Rp5.460.000
piutang usaha
Saldo Awal Rp22.487.730 Saldo Awal Rp19.080.150
Rp 5.686.350
Dikurang
Cek beredar Rp2.977.500
Kesalahan bank Rp1.942.500
Rp 4.920.000
Dikurang
Cek Kosong Rp4.342.500
Kesalahan prsh Rp675.000
Beban Adm Bank Rp156.000
Rp 5.173.500
Saldo disesuaikan Rp19.593.000 Saldo disesuaikan Rp19.593.000
27. 27
Ayat jurnal harus dibuat untuk
penyesuaian-penyesuaian pada
sisi depositor yang ada di
rekonsiliasi bank.
Ayat jurnal harus dibuat untuk
penyesuaian-penyesuaian pada
sisi depositor yang ada di
rekonsiliasi bank.
28. 28
Juli 31 Kas 226.350
Koreksi Cek No.20
Utang Usaha 226.350
31 Kas 5.460.000
Jurnal Terkait denganJurnal Terkait dengan
Rekonsiliasi BankRekonsiliasi Bank
Piutang Usaha 5.460.000
Piutang usaha yang ditagih oleh bank
31 Piutang Usaha 4.342.500
Kas 4.342.500
Cek No.10 yang tidak cukup
dananya / cek kosong yang
dikembalikan oleh bank
29. 29
Juli 31 Piutang Usaha 675.000
Koreksi kesalahan prsh (kurangi kas)
Kas 675.000
31 Beban Administrasi bank 156.000
Jurnal Terkait denganJurnal Terkait dengan
Rekonsiliasi BankRekonsiliasi Bank
Kas 156.000
Beban Jasa Bank
30. 30
Saldo laporan bank adalah $4500 dan menunjukkan
beban jasa sebesar $15, bunga yang dihasilkan $5,
dan cek kosong sebesar $300. Deposito dalam
perjalanan berjumlah $1.200; sementara cek yang
masih beredar adalah $575. Pemegang pembukuan
mencatat cek senilai $125 untuk pembayaran utang
usaha sebagai $152. Hal ini menciptakan kesalahan
pembukuan sebesar $27 (jumlah positif untuk
mengoreksi kesalahan)
1.Berapa saldo bank yang disesuaikan?
Saldo laporan bank adalah $4500 dan menunjukkan
beban jasa sebesar $15, bunga yang dihasilkan $5,
dan cek kosong sebesar $300. Deposito dalam
perjalanan berjumlah $1.200; sementara cek yang
masih beredar adalah $575. Pemegang pembukuan
mencatat cek senilai $125 untuk pembayaran utang
usaha sebagai $152. Hal ini menciptakan kesalahan
pembukuan sebesar $27 (jumlah positif untuk
mengoreksi kesalahan)
1.Berapa saldo bank yang disesuaikan?
34. 34
Agu. 1 Kas Kecil 100 00
Membuat dana kas kecil.
Kas 100 00
1 Agustus, mengeluarkan cek No. 511 sebesar1 Agustus, mengeluarkan cek No. 511 sebesar
$100 untuk pembuatan dana kas kecil.$100 untuk pembuatan dana kas kecil.
1 Agustus, mengeluarkan cek No. 511 sebesar1 Agustus, mengeluarkan cek No. 511 sebesar
$100 untuk pembuatan dana kas kecil.$100 untuk pembuatan dana kas kecil.
Ilustrasi Transaksi PenggunaanIlustrasi Transaksi Penggunaan
Kas KecilKas Kecil
35. 35
Agu. 31 Perlengkapan Kantor 50
00
Pengisian kembali dana kas kecil.
Kas 88 00
Akhir Agustus, kas kecil telah digunakan untukAkhir Agustus, kas kecil telah digunakan untuk
pengeluaran berikut: perlengkapan kantor, $28, materaipengeluaran berikut: perlengkapan kantor, $28, materai
(perlengkapan kantor), $22; perlengkapan toko, $35,(perlengkapan kantor), $22; perlengkapan toko, $35,
dan biaya administratif lain-lain, $3.dan biaya administratif lain-lain, $3.
Akhir Agustus, kas kecil telah digunakan untukAkhir Agustus, kas kecil telah digunakan untuk
pengeluaran berikut: perlengkapan kantor, $28, materaipengeluaran berikut: perlengkapan kantor, $28, materai
(perlengkapan kantor), $22; perlengkapan toko, $35,(perlengkapan kantor), $22; perlengkapan toko, $35,
dan biaya administratif lain-lain, $3.dan biaya administratif lain-lain, $3.
Perlengkapan Toko 35 00
Beban Adm. Lainnya 3 00
Ilustrasi Transaksi PenggunaanIlustrasi Transaksi Penggunaan
Kas KecilKas Kecil
36. 36
Solvabilitas (solvency) adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajibannya
(debt) .
Analisis Solvabilitas fokus terhadap
kemampuan perusahaan membayar atau
paling tidak mencukupi kewajiban lancar
dan jangka panjangnya.
Kemampuan ini biasanya dinilai dengan
menguji hubungan neraca.
Analisis dan InterpretasiAnalisis dan Interpretasi
KeuanganKeuangan
37. 37
A. Kas dan Setara Kas $100,000 $ 120,000
B. Kewajiban Lancar 400,000 1,500,000
Doomsday ratio A / B 0.25 0.08
Doomsday RatioDoomsday RatioDoomsday RatioDoomsday Ratio
Laettner Co. Oakley Co.
How are these ratios used?How are these ratios used?Kegunaan: untuk melihat kemampuan
perusahaan memenuhi kewajibannya
kepada kreditor dengan asumsi
dalam kondisi yang terburuk.
Kegunaan: untuk melihat kemampuan
perusahaan memenuhi kewajibannya
kepada kreditor dengan asumsi
dalam kondisi yang terburuk.
Analisis dan InterpretasiAnalisis dan Interpretasi
KeuanganKeuangan
38. 38
SummarySummary
1. Kontrol internal terhadap kas:
• Kontrol pencegahan
• Kontrol deteksi
1. Kontrol internal terhadap penerimaan kas:
• Dari penjualan tunai
• Dari surat
1. Kontrol internal terhadap pembayaran kas.
2. Penggunaan voucher system beserta fitur-
fiturnya.
39. 39
5. Rekonsiliasi bank:
Cek Beredar
Simpanan dalam Perjalanan
Biaya Pelayanan Bank
Penerimaan oleh Bank
Cek kosong atau tidak cukup dananya
Kesalahan
5. Jurnal rekonsiliasi bank untuk sisi depositor.
6. Penggunaan kas kecil (petty cash) untuk transaksi-
transaksi kecil.
7. Menggunakan doomsday ratio untuk menilai
solvabilitas perusahaan.
SummarySummary