SlideShare a Scribd company logo
STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN
CERPEN
NS
Struktur Evaluasi
Peristiwa mulai menurun/leraian
Resolusi  Penyelesaian masalah
 Nasib akhir para tokoh
Bagian akhir yang memiliki nilai
kehidupan
Orientasi
Pengenalan latar, tokoh, dan
konflik
Koda
Komplikasi
Urutan peristiwa/kejadian
NS
Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Beban yang menekan
pundaknya adalah pikulan yang digantungi dua keranjang batu kali. Jalan
tanah yang sedang didakinya sudah licin dibasahi air yang menetes dari tubuh
Karyamin dan kawan-kawan, yang pulang balik mengangkat batu dari sungai
ke pangkalan material di atas sana.
Sebelum habis mendaki tanjakan, Karyamin mendadak berhenti. Dia melihat
dua buah sepeda jengki diparkir di halaman rumahnya. Denging dalam
telinganya terdengar semakin nyaring. Kunang-kunang di matanya pun
semakin banyak. Maka Karyamin sungguh-sungguh berhenti,dan termangu.
Dibayangkan istrinya yang sedang sakit harus menghadapi dua penagih bank
harian. Padahal Karyamin tahu, istrinya tidak mampu membayar kewajibannya
hari ini, hari esok, hari lusa, dan entah hingga kapan, seperti entah kapan
datangnya tengkulak yang telah setengah bulan membawa batunya.
NS
Karyamin mendengar suara napas sendiri. Samar-samar Karyamin juga
mendengar detak jantung sendiri. Tetapi karyamin tidak melihat bibir sendiri
yang mulai menyungging senyum.
Kali ini Karyamin tidak hanya tersenyum, melainkan tertawa keras-keras.
Demikian keras sehingga mengundang seribu lebah masuk ke telinganya.
Seribu lunang masuk ke matanya. Lambungnya yang kampong berguncang-
guncang dan merapuhkan keseimbangan seluruh tubuhnya. Ketika melihat
tubuh Karyamin jatuh terguling ke lembah Pak Pamong berusaha menahannya.
Sayang, gagal.
Setelah urusan dengan orang tadi selesai, muncul teman-teman Bolan lalu
semua orang yang dulu mencemoohnya. Mereka semua meminta maaf dan
mendoakan agar Bolan cepat sembuh. Kini lengkap sudah keinginan Bolan.
Saat itu juga ia baru merasakan bagaimana ketika waktu benar-benar berjalan.
NS
Kalimat deskriptif
Kalimat ekspresif
Ciri Kebahasaan Cerpen
Majas
NS
kalimat yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu.
Dalam cerpen, kalimat deskriptif digunakan untuk
menggambarkan suasana, tempat, tokoh dalam cerita.
Contoh
 Pencuri itu memakai baju berwarna merah dan memakai
topi hitam yang menutupi seluruh wajahnya
 Penyanyi itu bersuara merdu dan berparas cantik.
 Pagi tadi aku mengantarkan adik sekolah lalu setelahnya
aku pergi ke kampus untuk menemui dosenku yang galak.
 Pak Toyib memiliki pohon mangga yang sangat tinggi dan
buahnya sangat banyak di halaman depan rumahnya.
1. Kalimat Deskriptif
Jenis kalimat yang didalamnya menggambarkan perasaan,
dan keadaan.
Contoh:
 bulu kuduk ku merinding ketika melewati kuburan itu.
 kemenangan timku pada pertandingan kali ini sangat luar
biasa.
 Sebenarnya aku merasa sangat berat hati dengan
keputusan musyawarah itu, tetapi itu sudah menjadi
keputusan dan akan kulakukan sebisanya supaya
rencana itu berhasil.
 Kurang ajar, berani-beraninya dia menipuku!
 Aku memang tidak berotak pintar, namun aku tidak
pernah mengkhianati teman=temanku sendiri.
2. Kalimat Ekspresif
bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan
sebuah pesan secara imajinatif dan kias
Fungsi
3. Majas
 Menghidupkan cerita
 Memperindahsebuah
karangan
 Menarik perhatian
 Memberi nasihat/petuah
 Memperhalus ungkapan yang
kasar
 Menyindir
Jenis-Jenis
Majas
Perbandingan
Pertentangan
Sindiran
Penegasan
Metafora
1
Personifikasi
2
litotes
3
Eufimisme
4
Hiperbola
5
Sinekdoke Part Pro Toto
6
Sinekdoke Totem Pro Parte
7
Metonimia
8
Alusio
9
Simile
10
Paradoks
1
Kontradiksio
2
Antitesis
3
Repetisi
1
Pleonasme
2
Klimaks
3
Antiklimaks
4
Retoris
5
Koreksio
6
Ironi
1
Sinisme
2
Sarkasme
3
Contoh:
1.Dewi siang muncul di balik awan.
(matahari)
2.Beliau gugur sebagai kusuma bangsa.
(pahlawan)
Membandingkan suatu benda dengan
benda lain yang mempunyai kemiripan
sifat.
Contoh:
1.Rembulan terlelap dibuai mimpi
2.Penanya menari-nari di atas kertas.
mengumpamakan benda mati sebagai
makhluk hidup. Atau memberikan sifat-
sifat manusia pada benda mati.
Contoh:
1.Singgahlah sebentar di
gubug kami.
2.Makanlah dengan
seadanya.
Litotes: menyebutkan kata-kata yang
maksudnya berlawanan arti dengan kata
yang digunakan untuk merendahkan diri.
Eufemisme: menggunakan ungkapan
halus/sopan sebagai pengganti ungkapan
yang dianggap kasar/tidak sopan.
Contoh:
1. Permisi Bu, saya mau ke
belakang. (ke kamar mandi)
2.Bruno adalah anak yang kurang
cepat mengikuti pelajaran.
(bodoh)
Contoh:
1.Cintaku padamu sedalam lautan.
2.Sampah di sudut kelas itu semakin lama
semakin menggunung karena lama tidak
dibersihkan.
Hiperbola: mengandung pernyataan yang berlebihan
dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan
kesan dan pengaruhnya.
Simile: majas perbandingan yang
menggunakan kata istilah, misalnya: bak,
ibarat, laksana, seperti, bagaikan
Contoh:
1.Bedanya seperti langit dan bumi
2.Kulitnya halus mulus bak sutra
3.Cinta laksana pawana
1. Belajardan belajarlahselagi engkau masih muda.
2. Biarpunbumi terbelah dua biarpunmatahari terbit
dari barat, kau tetap pujaan hatiku.
Repetisi: mengulang kata yang digunakan untuk menegaskan arti atau
maksudnya.
Contoh:
Pleonasme
1. Dimanapun kita berada kita harus bersikap sopan santun.
2. Lelaki itu jatuh tersungkurdengan darah merahmengaliri
kepalanya
memberikan keterangan yang maknanya sudah tercakup pada
kata yang diterangkan/kata yang medahului.
Contoh:
Contoh:
1.Rajin sekali kamu hari ini, baru
pukul 08.00 sudah datang.
2.Tulisanmu bagus sekali sampai
mataku juling membacanya.
Ironi: menyatakan makna yang
bertentangan dengan maksud
untuk menyindir atau mengolok-
olok.
NS

More Related Content

Similar to CERPEN.pptx

Novel
NovelNovel
Pembahasan contoh Teks anekdot
Pembahasan contoh Teks anekdot Pembahasan contoh Teks anekdot
Pembahasan contoh Teks anekdot
lissura chatami
 
Kita yang selalu memikirkan tentang kita
Kita yang selalu memikirkan tentang kitaKita yang selalu memikirkan tentang kita
Kita yang selalu memikirkan tentang kita
Dumble Shop
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Hesta Anggia Sari
 
Bahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - CerpenBahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - Cerpen
Wahyu Perwira
 
Us sastra 22012 b
Us sastra 22012 bUs sastra 22012 b
Us sastra 22012 b
Muhamad Irfan
 
Fungsi Struktur Teks dan Membedah Cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Fungsi Struktur Teks dan  Membedah Cerpen  “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”Fungsi Struktur Teks dan  Membedah Cerpen  “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Fungsi Struktur Teks dan Membedah Cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Lisa Tri Setiawati
 
Semiotika manusia berkepala binatang djenar maesa ayu
Semiotika manusia berkepala binatang djenar maesa ayuSemiotika manusia berkepala binatang djenar maesa ayu
Semiotika manusia berkepala binatang djenar maesa ayu
Nancy Rothstein
 
Cerpen
CerpenCerpen
Gaya bahasa
Gaya bahasaGaya bahasa
Gaya bahasa
Aileen Asim
 
Tugas libur semester ganjil bin kls 8
Tugas libur semester ganjil bin kls 8Tugas libur semester ganjil bin kls 8
Tugas libur semester ganjil bin kls 8Ari Sudibjo
 
Gaya bahasa perbandingan
Gaya bahasa perbandinganGaya bahasa perbandingan
Gaya bahasa perbandingan
Anggita Dwi Lestari Lestari
 
Materi bahasa indonesia un smp
Materi bahasa indonesia un smpMateri bahasa indonesia un smp
Materi bahasa indonesia un smp
Bams Sasmita
 
Bin 8 bab 6 ulasan karya kita
Bin 8 bab 6 ulasan karya kitaBin 8 bab 6 ulasan karya kita
Bin 8 bab 6 ulasan karya kita
SMPK Stella Maris
 
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode HermeneutikaAnalisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Jurnal Go-Blog
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisilebda wisesa
 
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptxB. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
TheodorusMortaman
 

Similar to CERPEN.pptx (17)

Novel
NovelNovel
Novel
 
Pembahasan contoh Teks anekdot
Pembahasan contoh Teks anekdot Pembahasan contoh Teks anekdot
Pembahasan contoh Teks anekdot
 
Kita yang selalu memikirkan tentang kita
Kita yang selalu memikirkan tentang kitaKita yang selalu memikirkan tentang kita
Kita yang selalu memikirkan tentang kita
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
 
Bahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - CerpenBahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - Cerpen
 
Us sastra 22012 b
Us sastra 22012 bUs sastra 22012 b
Us sastra 22012 b
 
Fungsi Struktur Teks dan Membedah Cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Fungsi Struktur Teks dan  Membedah Cerpen  “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”Fungsi Struktur Teks dan  Membedah Cerpen  “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
Fungsi Struktur Teks dan Membedah Cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”
 
Semiotika manusia berkepala binatang djenar maesa ayu
Semiotika manusia berkepala binatang djenar maesa ayuSemiotika manusia berkepala binatang djenar maesa ayu
Semiotika manusia berkepala binatang djenar maesa ayu
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Gaya bahasa
Gaya bahasaGaya bahasa
Gaya bahasa
 
Tugas libur semester ganjil bin kls 8
Tugas libur semester ganjil bin kls 8Tugas libur semester ganjil bin kls 8
Tugas libur semester ganjil bin kls 8
 
Gaya bahasa perbandingan
Gaya bahasa perbandinganGaya bahasa perbandingan
Gaya bahasa perbandingan
 
Materi bahasa indonesia un smp
Materi bahasa indonesia un smpMateri bahasa indonesia un smp
Materi bahasa indonesia un smp
 
Bin 8 bab 6 ulasan karya kita
Bin 8 bab 6 ulasan karya kitaBin 8 bab 6 ulasan karya kita
Bin 8 bab 6 ulasan karya kita
 
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode HermeneutikaAnalisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisi
 
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptxB. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 

CERPEN.pptx

  • 1. STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN CERPEN NS
  • 2. Struktur Evaluasi Peristiwa mulai menurun/leraian Resolusi  Penyelesaian masalah  Nasib akhir para tokoh Bagian akhir yang memiliki nilai kehidupan Orientasi Pengenalan latar, tokoh, dan konflik Koda Komplikasi Urutan peristiwa/kejadian NS
  • 3. Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Beban yang menekan pundaknya adalah pikulan yang digantungi dua keranjang batu kali. Jalan tanah yang sedang didakinya sudah licin dibasahi air yang menetes dari tubuh Karyamin dan kawan-kawan, yang pulang balik mengangkat batu dari sungai ke pangkalan material di atas sana. Sebelum habis mendaki tanjakan, Karyamin mendadak berhenti. Dia melihat dua buah sepeda jengki diparkir di halaman rumahnya. Denging dalam telinganya terdengar semakin nyaring. Kunang-kunang di matanya pun semakin banyak. Maka Karyamin sungguh-sungguh berhenti,dan termangu. Dibayangkan istrinya yang sedang sakit harus menghadapi dua penagih bank harian. Padahal Karyamin tahu, istrinya tidak mampu membayar kewajibannya hari ini, hari esok, hari lusa, dan entah hingga kapan, seperti entah kapan datangnya tengkulak yang telah setengah bulan membawa batunya. NS
  • 4. Karyamin mendengar suara napas sendiri. Samar-samar Karyamin juga mendengar detak jantung sendiri. Tetapi karyamin tidak melihat bibir sendiri yang mulai menyungging senyum. Kali ini Karyamin tidak hanya tersenyum, melainkan tertawa keras-keras. Demikian keras sehingga mengundang seribu lebah masuk ke telinganya. Seribu lunang masuk ke matanya. Lambungnya yang kampong berguncang- guncang dan merapuhkan keseimbangan seluruh tubuhnya. Ketika melihat tubuh Karyamin jatuh terguling ke lembah Pak Pamong berusaha menahannya. Sayang, gagal. Setelah urusan dengan orang tadi selesai, muncul teman-teman Bolan lalu semua orang yang dulu mencemoohnya. Mereka semua meminta maaf dan mendoakan agar Bolan cepat sembuh. Kini lengkap sudah keinginan Bolan. Saat itu juga ia baru merasakan bagaimana ketika waktu benar-benar berjalan. NS
  • 5. Kalimat deskriptif Kalimat ekspresif Ciri Kebahasaan Cerpen Majas NS
  • 6. kalimat yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu. Dalam cerpen, kalimat deskriptif digunakan untuk menggambarkan suasana, tempat, tokoh dalam cerita. Contoh  Pencuri itu memakai baju berwarna merah dan memakai topi hitam yang menutupi seluruh wajahnya  Penyanyi itu bersuara merdu dan berparas cantik.  Pagi tadi aku mengantarkan adik sekolah lalu setelahnya aku pergi ke kampus untuk menemui dosenku yang galak.  Pak Toyib memiliki pohon mangga yang sangat tinggi dan buahnya sangat banyak di halaman depan rumahnya. 1. Kalimat Deskriptif
  • 7. Jenis kalimat yang didalamnya menggambarkan perasaan, dan keadaan. Contoh:  bulu kuduk ku merinding ketika melewati kuburan itu.  kemenangan timku pada pertandingan kali ini sangat luar biasa.  Sebenarnya aku merasa sangat berat hati dengan keputusan musyawarah itu, tetapi itu sudah menjadi keputusan dan akan kulakukan sebisanya supaya rencana itu berhasil.  Kurang ajar, berani-beraninya dia menipuku!  Aku memang tidak berotak pintar, namun aku tidak pernah mengkhianati teman=temanku sendiri. 2. Kalimat Ekspresif
  • 8. bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif dan kias Fungsi 3. Majas  Menghidupkan cerita  Memperindahsebuah karangan  Menarik perhatian  Memberi nasihat/petuah  Memperhalus ungkapan yang kasar  Menyindir
  • 10. Metafora 1 Personifikasi 2 litotes 3 Eufimisme 4 Hiperbola 5 Sinekdoke Part Pro Toto 6 Sinekdoke Totem Pro Parte 7 Metonimia 8 Alusio 9 Simile 10
  • 14. Contoh: 1.Dewi siang muncul di balik awan. (matahari) 2.Beliau gugur sebagai kusuma bangsa. (pahlawan) Membandingkan suatu benda dengan benda lain yang mempunyai kemiripan sifat.
  • 15. Contoh: 1.Rembulan terlelap dibuai mimpi 2.Penanya menari-nari di atas kertas. mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Atau memberikan sifat- sifat manusia pada benda mati.
  • 16. Contoh: 1.Singgahlah sebentar di gubug kami. 2.Makanlah dengan seadanya. Litotes: menyebutkan kata-kata yang maksudnya berlawanan arti dengan kata yang digunakan untuk merendahkan diri.
  • 17. Eufemisme: menggunakan ungkapan halus/sopan sebagai pengganti ungkapan yang dianggap kasar/tidak sopan. Contoh: 1. Permisi Bu, saya mau ke belakang. (ke kamar mandi) 2.Bruno adalah anak yang kurang cepat mengikuti pelajaran. (bodoh)
  • 18. Contoh: 1.Cintaku padamu sedalam lautan. 2.Sampah di sudut kelas itu semakin lama semakin menggunung karena lama tidak dibersihkan. Hiperbola: mengandung pernyataan yang berlebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
  • 19. Simile: majas perbandingan yang menggunakan kata istilah, misalnya: bak, ibarat, laksana, seperti, bagaikan Contoh: 1.Bedanya seperti langit dan bumi 2.Kulitnya halus mulus bak sutra 3.Cinta laksana pawana
  • 20. 1. Belajardan belajarlahselagi engkau masih muda. 2. Biarpunbumi terbelah dua biarpunmatahari terbit dari barat, kau tetap pujaan hatiku. Repetisi: mengulang kata yang digunakan untuk menegaskan arti atau maksudnya. Contoh:
  • 21. Pleonasme 1. Dimanapun kita berada kita harus bersikap sopan santun. 2. Lelaki itu jatuh tersungkurdengan darah merahmengaliri kepalanya memberikan keterangan yang maknanya sudah tercakup pada kata yang diterangkan/kata yang medahului. Contoh:
  • 22. Contoh: 1.Rajin sekali kamu hari ini, baru pukul 08.00 sudah datang. 2.Tulisanmu bagus sekali sampai mataku juling membacanya. Ironi: menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir atau mengolok- olok. NS