SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
CATATAN RAPAT
RAPAT BADAN LEGISLASI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS PENYUSUNAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG HALUAN IDEOLOGI PANCASILA
TANGGAL 22 APRIL 2020
----------------------------------------------------
Tahun Sidang
Masa Persidangan
Rapat ke
Jenis rapat
Sifat Rapat
Hari/tanggal
P u k u l
T e m p a t
Ketua Rapat
A c a r a
Sekretaris
Hadir
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
2019– 2020
III
8 (delapan)
Rapat Badan Legislasi
Rapat Terbuka
Rabu, 22 April 2020.
10.10 WIB s/d 11.30 WIB.
Virtual
Rieke Diah Pitaloka, M.Hum.
Pengambilan Keputusan atas Penyusunan RUU tentang
Haluan Ideologi Pancasila.
Widiharto, SH., M.H.
41 orang secara Virtual dari 80 orang Anggota.
I. PENDAHULUAN
1. Rapat Badan Legislasi dalam rangka pengambilan keputusan atas
penyusunan RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila dipimpin Wakil Ketua
Badan Legislasi Rieke Diah Pitaloka, M.Hum.
2. Rapat dibuka Ketua Rapat pada pukul 10.10 WIB, selanjutnya Ketua Rapat
menyampaikan pengantar rapat dan mempersilahkan kepada Ketua Panja
penyusunan RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila untuk menyampaikan
laporan hasil pembahasannya.
II. POKOK PEMBAHASAN
A. Laporan Ketua Panja Penyusunan RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila,
sebagai berikut :
2
a. Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU
HIP) merupakan RUU yang diusulkan oleh DPR RI dan telah ditetapkan
dalam Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2020.
b. Pancasila sebagai dasar negara, dasar filosofi negara, ideologi negara,
dan cita-cita hukum negara merupakan suatu haluan untuk mewujudkan
tujuan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat dalam
tata masyarakat adil dan makmur sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Untuk mencapai tujuan bernegara dimaksud, diperlukan kerangka
landasan berpikir dan bertindak bagi penyelenggara negara dan
masyarakat dalam bentuk Haluan Ideologi Pancasila..
c. Saat ini, belum ada undang-undang sebagai landasan hukum yang
mengatur mengenai Haluan Ideologi Pancasila untuk menjadi pedoman
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud, perlu dibentuk Undang-Undang tentang Haluan
Ideologi Pancasila
d. RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila secara sistematik terdiri dari 10
(sepuluh) Bab dan 59 (lima puluh sembilan) Pasal. Kesepuluh Bab
dimaksud meliputi:
- Bab I Ketentuan Umum;
- Bab II Haluan Ideologi Pancasila;
- Bab III Haluan Ideologi Pancasila Sebagai Pedoman Pembangunan
Nasional;
- Bab IV Haluan Ideologi Pancasila Sebagai Pedoman Sistem Nasional
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
- Bab V Haluan Ideologi Pancasila Sebagai Pedoman Sistem Nasional
Kependudukan dan Keluarga;
- Bab VI Pembinaan Haluan Ideologi Pancasila;
- Bab VII Partisipasi Masyarakat;
- Bab VIII Pendanaan;
- Bab IX Ketentuan Peralihan; dan
- Bab X Ketentuan Penutup.
e. Beberapa materi muatan yang mendapatkan perhatian serius dan
mendalam dari Pimpinan dan Anggota Panja, antara lain sebagai
berikut:
- pokok-pokok pikiran Haluan Ideologi Pancasila;
- tujuan, sendi pokok, dan ciri pokok Pancasila;
- masyarakat Pancasila; dan
- demokrasi Pancasila.
f. Dalam rapat-rapat Panja yang dilakukan secara intensif oleh Badan
Legislasi juga dibahas mengenai Haluan Ideologi Pancasila sebagai
pedoman bagi pembangunan nasional, sistem nasional ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta sistem kependudukan dan keluarga.
Termasuk di dalamnya, pembahasan mengenai kelembagaan badan
yang menangani urusan pembinaan Ideologi Pancasila.
3
g. Panja menyadari tentu masih ada kekurangan dalam penyusunan RUU
HIP ini, namun Panja sudah berupaya secara maksimal untuk
menyempurnakan atau memantapkan rumusan RUU dimaksud.
Selanjutnya, kami serahkan kepada Rapat Pleno Badan Legislasi untuk
memutuskan apakah hasil kerja Panja ini dapat diterima dan diteruskan
untuk disetujui dalam Rapat Paripurna DPR sebagai RUU usul DPR RI.
B. Pendapat Fraksi-Fraksi atas Pembahasan Rancangan Peraturan DPR
tentang Pembentukan Undang-Undang sebagai berikut :
1. Fraksi PDI Perjuangan, diwakili H. Arteria Dahlan, S.T., S.H., M.H.
Menyetujui RUU HIP untuk dapat dibahas pada tingkat selanjutnya.
2. Fraksi Partai Golkar, diwakili Christina Aryani, S.E., S.H., M.H
Mendukung RUU HIP untuk menjadi RUU Usul DPR dengan beberapa
catatan yang disampaikan dalam Pandangan Fraksi.
3. Fraksi Partai Gerindra, diwakili Heri Gunawan, SE.
Menyetujui draf RUU HIP untuk menjadi RUU Usul DPR, dengan salah
satu catatan bahwa RUU ini bukan untuk memperkuat kedudukan Badan
Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP )melainkan sebagai pelaksana.
4. Fraksi Partai Nasdem, diwakili Taufik Basari, SH., M.Hum., LL.M.
Menyetujui draf RUU HIP untuk dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
5. Fraksi PKB, diwakili Drs. Mohammad Toha, S.Sos., M.Si,
Menyetujui draf RUU HIP untuk dilanjutkan sebagai RUU inisiatif DPR RI
dengan catatan menambahkan pada konsideran menimbang huruf a agar
rumusannya dapat disesuaikan dengan rumusan yang tercantum di dalam
Pembukaan UUD NRI 1945.
6. Fraksi PD, tidak menyampaikan pendapatnya karena berdasarkan
pertimbangan situasi dan kondisi masyarakat yang sedang kesulitan
menghadapi wabah Covid-19 serta dampaknya, FPD menarik
keanggotaan dari Panja RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila
7. Fraksi PKS, diwakili KH. Bukhori, L.C., M.A
Menyetujui RUU HIP setelah disempurnakan dengan menambahkan
beberapa masukan dari PKS antara lain :
- bahwa agar mendapat penerimaan yang luas dari masyarakat dan
benar-benar memenuhi aspirasi dari seluruh komponen bangsa, maka
di dalam draft RUU ini tidak boleh dipertentangkan antara prinsip
ketuhanan dan prinsip kebangsaan, atau hanya condong ke salah
satunya. Hal ini penting untuk membentuk sinergi dan harmoni dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang kokoh, berdasarkan pada prinsip
Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana termaktub dalam Pasal 29
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- RUU HIP seharusnya memasukkan ketentuan TAP MPRS Nomor
XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan
Larangan Setiap kegiatan Untuk Menyebarkan atau Mengembangkan
Faham atau Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme sebagai bagian
dari ketentuan mengingat, sebab TAP MPRS tersebut, belum pernah
dicabut dan masih berlaku sampai dengan saat ini.
- Mencabut dan menghapuskan ketentuan yang terdapat di dalam Pasal
6 ayat (2) terkait dengan Ekasila, karena dalam sejarah
ketatanegaraan kita, sebagaimana yang terjadi dalam rapat-rapat
4
BPUPKI juga dalam rapat PPKI, berbagai pandangan founding father
tentang Trisila dan Ekasila telah dirumuskan dalam FORMULA yang
lebih komprehensif, yang lebih mencerminkan nilai-nilai dasar yg dianut
bangsa Indonesia, yakni 5 sila yang terdapat dalam Piagam Jakarta
kemudian DISEPAKATI dan DISAHKAN secara nasional menjadi
DOKUMEN yang merupakan suasana kebathinan bangsa, yakni
Pembukaan UUD NRI tahun 1945. Kelima sila itu yang kita sebut hari
ini dengan Pancasila.
- Ketentuan yang terdapat di dalam Pasal 14 ayat (2) idealnya bukan
pada prinsip efesiensi keadilan namun pada prinsip keadilan sosial.
- Ketentuan yang terdapat di dalam Pasal 20 ayat (2) juga seharusnya
ditujukan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia.
- ketentuan terkait penjelasan umum alinea 1 cukup mengacu kepada
Pancasila sebagaimana dimaksudkan di dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,sebab secara
hirarki peraturan perundang undangan, posisi UUD berada di atas
Keppres, hal itu sesuai dengan Pasal 7 UU No. 12 Tahun 2011
sebagaimana yang telah diubah menjadi UU No. 15 Tahun 2019
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
8. Fraksi PAN, diwakili Dr. H. M. Ali Taher, SH, M.Hum
Menyetui atas penyusunan RUU HIP untuk kemudian ditindaklanjuti
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
namun Fraksi PAN juga meminta agar sebelum RUU ini diproses lebih
lanjut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dapat
disempurnakan dari aspek teknis penulisan perundang-undangan dan
juga meminta TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 untuk dapat dimasukan
dalam draft RUU.
9. Fraksi PPP, diwakili Dr. H. Syamsurizal, SE, MM
Menyetujui RUU HIP ini untuk dibahas pada tahap selanjutnya sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berharap kepada
Pimpinan Baleg DPR RI supaya mengakomodir usulan FPPP untuk
masuk dalam draf RUU ini di antaranya :
- Kata “kebersamaan” dalam Pasal 14 Ayat (2) dalam draf RUU terbaru
ini agar diganti menjadi kata “gotong royong”, Karena sesuai dengan
spirit Pancasila yang disampaikan oleh Bung Karno.
- Pada Pasal 48 juga kami berharap menambahkan kata “perumusan”
- Fraksi PPP juga berharap agar kedudukan Lembaga BPIP sejajar
dengan Lembaga Negara lainya dalam ketetatanegaran Republik
Indonesia, mengingat Pancasila merupakan “Way Of Life”
(pandangan hidup) bangsa Indonesia, namun kewenangannya terbatas
hanya mengenai penanaman dan pembinaan ideologi pancasila.
Sebab seluruh WNI harus tunduk pada pancasila termasuk pejabat
Negara, tidak terkecuali Presiden, dan protokolernya harus mengikuti
ketentuan lembaga Negara.
Berdasarkan pendapat Fraksi-Fraksi (F-PDI Perjuangan, F-PG, F-
PGerindra, F-PNasdem, F-PKB, F-PAN, dan F-PPP) menerima hasil
kerja Panja dan menyetujui RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila
5
untuk kemudian diproses lebih lanjut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Adapun untuk FPKS menyatakan dapat menerima hasil kerja Panja dan
menyetujui RUU tersebut setelah dilakukan penyempurnaan kembali
dengan menambahkan point-point yang tercantum dalam Pendapat
Fraksi.
III. KESIMPULAN
Rapat Badan Legislasi dalam rangka pengambilan keputusan atas penyusunan
RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila, menyetujui/menyepakati beberapa hal
sebagai berikut :
1. Menerima laporan Ketua Panja Penyusunan RUU tentang Haluan Ideologi
Pancasila.
2. Menugaskan kepada Tim Ahli untuk menyempurnakan draft RUU tentang
Haluan Ideologi Pancasila dengan mempertimbangkan catatan yang telah
disampaikan oleh beberapa Fraksi dalam Pendapat Fraksinya.
3. Draft RUU yang telah disempurnakan akan disampaikan kepada Pimpinan
DPR untuk dapat dijadwalkan dalam Raat Paripurna dan selanjutnya untuk
dapat dimintakan persetujuan menjadi RUU Usul DPR.
Rapat ditutup pukul 11.30 WIB
Jakarta, 22 April 2020
AN. KETUA RAPAT /
SEKRETARIS
WIDIHARTO, SH., M.H.
NIP. 19670127 199803 1 001

More Related Content

What's hot

Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanrizka_pratiwi
 
Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...
Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...
Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...TutikDaryatni
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Iko Ishva
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia07051994
 
Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945Trisna Monalia
 
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...Yani Antariksa
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)sunnysidemochi
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIASiti Sahati
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudFitria Nuri
 
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945Rizka A. Hutami
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaNena Puji
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Ainul Fikri
 
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RIPancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RIFadila Lestari
 

What's hot (20)

Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
 
Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...
Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...
Bab iii tata urutan peraturan perundang undangan dalam sistem hukum nasional ...
 
Materi pkn kls xii bab 2
Materi pkn kls xii bab 2Materi pkn kls xii bab 2
Materi pkn kls xii bab 2
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945
 
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 
perdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusi
perdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusiperdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusi
perdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusi
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uud
 
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45
 
Pancasila dan uud 1945
Pancasila dan uud 1945Pancasila dan uud 1945
Pancasila dan uud 1945
 
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RIPancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI
 
Materi ppkn sma xii bab 3
Materi ppkn sma xii bab 3Materi ppkn sma xii bab 3
Materi ppkn sma xii bab 3
 
Uu 08 1985
Uu 08 1985Uu 08 1985
Uu 08 1985
 

Similar to RUU HIP

PANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_KEHIDUPAN_DA.pptx
PANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_KEHIDUPAN_DA.pptxPANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_KEHIDUPAN_DA.pptx
PANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_KEHIDUPAN_DA.pptxhseKordinator
 
Pandangan dan sikap MUI soal RUU HIP dan RUU BPIP
Pandangan dan sikap MUI soal RUU HIP dan RUU BPIPPandangan dan sikap MUI soal RUU HIP dan RUU BPIP
Pandangan dan sikap MUI soal RUU HIP dan RUU BPIPCIkumparan
 
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya BesarRUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya BesarAnas Wibowo
 
Menkumham2008 01
Menkumham2008 01Menkumham2008 01
Menkumham2008 01ary-red78
 
PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila) PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila) tita_chubie
 
Makalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfiMakalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfianihdx
 
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik SipilPeranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik SipilAyu Fatimah Zahra
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaramulyana Ahmad
 
Pancasila
PancasilaPancasila
PancasilaDmon77
 
Memahami nilai nilai pancasila
Memahami  nilai nilai   pancasilaMemahami  nilai nilai   pancasila
Memahami nilai nilai pancasilaMandiri Sekuritas
 
Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945.ppt
Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945.pptSistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945.ppt
Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945.pptCandraPasaribu
 
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...RezaGunawan20
 
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...OoooAmadikatu
 
Makalah pancasila sebagai terminologi
Makalah pancasila sebagai terminologiMakalah pancasila sebagai terminologi
Makalah pancasila sebagai terminologiSeptian Muna Barakati
 

Similar to RUU HIP (20)

PANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_KEHIDUPAN_DA.pptx
PANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_KEHIDUPAN_DA.pptxPANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_KEHIDUPAN_DA.pptx
PANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_KEHIDUPAN_DA.pptx
 
Pandangan dan sikap MUI soal RUU HIP dan RUU BPIP
Pandangan dan sikap MUI soal RUU HIP dan RUU BPIPPandangan dan sikap MUI soal RUU HIP dan RUU BPIP
Pandangan dan sikap MUI soal RUU HIP dan RUU BPIP
 
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya BesarRUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
 
Menkumham2008 01
Menkumham2008 01Menkumham2008 01
Menkumham2008 01
 
PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila) PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
 
sejarah
sejarahsejarah
sejarah
 
Makalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfiMakalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfi
 
Bahan makalah kwn
Bahan makalah kwnBahan makalah kwn
Bahan makalah kwn
 
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik SipilPeranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Bab I Pancasila
Bab I PancasilaBab I Pancasila
Bab I Pancasila
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Memahami nilai nilai pancasila
Memahami  nilai nilai   pancasilaMemahami  nilai nilai   pancasila
Memahami nilai nilai pancasila
 
Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945.ppt
Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945.pptSistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945.ppt
Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945.ppt
 
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...
 
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...
materi_50_Prof. Nimatul Huda_Sistem Penyelenggaraan Negara Menurut UUD NRI Ta...
 
MAKALAH PANCASILA
MAKALAH PANCASILAMAKALAH PANCASILA
MAKALAH PANCASILA
 
Makalah pancasila sebagai terminologi
Makalah pancasila sebagai terminologiMakalah pancasila sebagai terminologi
Makalah pancasila sebagai terminologi
 
Perumusan Pancasila.pptx
Perumusan Pancasila.pptxPerumusan Pancasila.pptx
Perumusan Pancasila.pptx
 

More from RepublikaDigital

Surat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya Wedakarna
Surat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya WedakarnaSurat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya Wedakarna
Surat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya WedakarnaRepublikaDigital
 
Keterangan Kementerian Luar Negeri Saudi
Keterangan Kementerian Luar Negeri SaudiKeterangan Kementerian Luar Negeri Saudi
Keterangan Kementerian Luar Negeri SaudiRepublikaDigital
 
Putusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika Selatan
Putusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika SelatanPutusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika Selatan
Putusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika SelatanRepublikaDigital
 
Putusan Pendahuluan Mahkamah Internasional
Putusan Pendahuluan Mahkamah InternasionalPutusan Pendahuluan Mahkamah Internasional
Putusan Pendahuluan Mahkamah InternasionalRepublikaDigital
 
Surat Pengunduran Diri Craig Mokhiber
Surat Pengunduran Diri Craig MokhiberSurat Pengunduran Diri Craig Mokhiber
Surat Pengunduran Diri Craig MokhiberRepublikaDigital
 
Laporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata Myanmar
Laporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata MyanmarLaporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata Myanmar
Laporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata MyanmarRepublikaDigital
 
UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951
UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951
UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951RepublikaDigital
 
Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021
Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021
Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021RepublikaDigital
 
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdfBuku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdfRepublikaDigital
 
Paparan Potensi Kerisi Lemhannas
Paparan Potensi Kerisi LemhannasPaparan Potensi Kerisi Lemhannas
Paparan Potensi Kerisi LemhannasRepublikaDigital
 
Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022
Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022
Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022RepublikaDigital
 
Pernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RI
Pernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RIPernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RI
Pernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RIRepublikaDigital
 
Surat Edaran Vaksin Meningitis
Surat Edaran Vaksin MeningitisSurat Edaran Vaksin Meningitis
Surat Edaran Vaksin MeningitisRepublikaDigital
 
The Muslim 500 2023 edition.pdf
The Muslim 500 2023 edition.pdfThe Muslim 500 2023 edition.pdf
The Muslim 500 2023 edition.pdfRepublikaDigital
 
Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPF
Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPFKesimpulan dan Rekomendasi TGIPF
Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPFRepublikaDigital
 
Masterplan Eksyar_Preview.pdf
Masterplan Eksyar_Preview.pdfMasterplan Eksyar_Preview.pdf
Masterplan Eksyar_Preview.pdfRepublikaDigital
 

More from RepublikaDigital (20)

Surat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya Wedakarna
Surat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya WedakarnaSurat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya Wedakarna
Surat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya Wedakarna
 
Keterangan Kementerian Luar Negeri Saudi
Keterangan Kementerian Luar Negeri SaudiKeterangan Kementerian Luar Negeri Saudi
Keterangan Kementerian Luar Negeri Saudi
 
Putusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika Selatan
Putusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika SelatanPutusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika Selatan
Putusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika Selatan
 
Putusan Pendahuluan Mahkamah Internasional
Putusan Pendahuluan Mahkamah InternasionalPutusan Pendahuluan Mahkamah Internasional
Putusan Pendahuluan Mahkamah Internasional
 
Surat Pengunduran Diri Craig Mokhiber
Surat Pengunduran Diri Craig MokhiberSurat Pengunduran Diri Craig Mokhiber
Surat Pengunduran Diri Craig Mokhiber
 
Nama-nama Korban di Gaza
Nama-nama Korban di GazaNama-nama Korban di Gaza
Nama-nama Korban di Gaza
 
Laporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata Myanmar
Laporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata MyanmarLaporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata Myanmar
Laporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata Myanmar
 
UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951
UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951
UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951
 
Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021
Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021
Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021
 
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdfBuku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
 
Paparan Potensi Kerisi Lemhannas
Paparan Potensi Kerisi LemhannasPaparan Potensi Kerisi Lemhannas
Paparan Potensi Kerisi Lemhannas
 
Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022
Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022
Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022
 
Pernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RI
Pernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RIPernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RI
Pernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RI
 
Surat Edaran Vaksin Meningitis
Surat Edaran Vaksin MeningitisSurat Edaran Vaksin Meningitis
Surat Edaran Vaksin Meningitis
 
The Muslim 500 2023 edition.pdf
The Muslim 500 2023 edition.pdfThe Muslim 500 2023 edition.pdf
The Muslim 500 2023 edition.pdf
 
Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPF
Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPFKesimpulan dan Rekomendasi TGIPF
Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPF
 
SURAT MAJELIS DPP PPP.pdf
SURAT MAJELIS DPP PPP.pdfSURAT MAJELIS DPP PPP.pdf
SURAT MAJELIS DPP PPP.pdf
 
BPS Agustus 2022.pdf
BPS Agustus 2022.pdfBPS Agustus 2022.pdf
BPS Agustus 2022.pdf
 
BPS Juli.pdf
BPS Juli.pdfBPS Juli.pdf
BPS Juli.pdf
 
Masterplan Eksyar_Preview.pdf
Masterplan Eksyar_Preview.pdfMasterplan Eksyar_Preview.pdf
Masterplan Eksyar_Preview.pdf
 

RUU HIP

  • 1. 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA CATATAN RAPAT RAPAT BADAN LEGISLASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS PENYUSUNAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG HALUAN IDEOLOGI PANCASILA TANGGAL 22 APRIL 2020 ---------------------------------------------------- Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke Jenis rapat Sifat Rapat Hari/tanggal P u k u l T e m p a t Ketua Rapat A c a r a Sekretaris Hadir : : : : : : : : : : : : 2019– 2020 III 8 (delapan) Rapat Badan Legislasi Rapat Terbuka Rabu, 22 April 2020. 10.10 WIB s/d 11.30 WIB. Virtual Rieke Diah Pitaloka, M.Hum. Pengambilan Keputusan atas Penyusunan RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila. Widiharto, SH., M.H. 41 orang secara Virtual dari 80 orang Anggota. I. PENDAHULUAN 1. Rapat Badan Legislasi dalam rangka pengambilan keputusan atas penyusunan RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila dipimpin Wakil Ketua Badan Legislasi Rieke Diah Pitaloka, M.Hum. 2. Rapat dibuka Ketua Rapat pada pukul 10.10 WIB, selanjutnya Ketua Rapat menyampaikan pengantar rapat dan mempersilahkan kepada Ketua Panja penyusunan RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila untuk menyampaikan laporan hasil pembahasannya. II. POKOK PEMBAHASAN A. Laporan Ketua Panja Penyusunan RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila, sebagai berikut :
  • 2. 2 a. Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) merupakan RUU yang diusulkan oleh DPR RI dan telah ditetapkan dalam Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2020. b. Pancasila sebagai dasar negara, dasar filosofi negara, ideologi negara, dan cita-cita hukum negara merupakan suatu haluan untuk mewujudkan tujuan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat dalam tata masyarakat adil dan makmur sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mencapai tujuan bernegara dimaksud, diperlukan kerangka landasan berpikir dan bertindak bagi penyelenggara negara dan masyarakat dalam bentuk Haluan Ideologi Pancasila.. c. Saat ini, belum ada undang-undang sebagai landasan hukum yang mengatur mengenai Haluan Ideologi Pancasila untuk menjadi pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud, perlu dibentuk Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila d. RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila secara sistematik terdiri dari 10 (sepuluh) Bab dan 59 (lima puluh sembilan) Pasal. Kesepuluh Bab dimaksud meliputi: - Bab I Ketentuan Umum; - Bab II Haluan Ideologi Pancasila; - Bab III Haluan Ideologi Pancasila Sebagai Pedoman Pembangunan Nasional; - Bab IV Haluan Ideologi Pancasila Sebagai Pedoman Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; - Bab V Haluan Ideologi Pancasila Sebagai Pedoman Sistem Nasional Kependudukan dan Keluarga; - Bab VI Pembinaan Haluan Ideologi Pancasila; - Bab VII Partisipasi Masyarakat; - Bab VIII Pendanaan; - Bab IX Ketentuan Peralihan; dan - Bab X Ketentuan Penutup. e. Beberapa materi muatan yang mendapatkan perhatian serius dan mendalam dari Pimpinan dan Anggota Panja, antara lain sebagai berikut: - pokok-pokok pikiran Haluan Ideologi Pancasila; - tujuan, sendi pokok, dan ciri pokok Pancasila; - masyarakat Pancasila; dan - demokrasi Pancasila. f. Dalam rapat-rapat Panja yang dilakukan secara intensif oleh Badan Legislasi juga dibahas mengenai Haluan Ideologi Pancasila sebagai pedoman bagi pembangunan nasional, sistem nasional ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sistem kependudukan dan keluarga. Termasuk di dalamnya, pembahasan mengenai kelembagaan badan yang menangani urusan pembinaan Ideologi Pancasila.
  • 3. 3 g. Panja menyadari tentu masih ada kekurangan dalam penyusunan RUU HIP ini, namun Panja sudah berupaya secara maksimal untuk menyempurnakan atau memantapkan rumusan RUU dimaksud. Selanjutnya, kami serahkan kepada Rapat Pleno Badan Legislasi untuk memutuskan apakah hasil kerja Panja ini dapat diterima dan diteruskan untuk disetujui dalam Rapat Paripurna DPR sebagai RUU usul DPR RI. B. Pendapat Fraksi-Fraksi atas Pembahasan Rancangan Peraturan DPR tentang Pembentukan Undang-Undang sebagai berikut : 1. Fraksi PDI Perjuangan, diwakili H. Arteria Dahlan, S.T., S.H., M.H. Menyetujui RUU HIP untuk dapat dibahas pada tingkat selanjutnya. 2. Fraksi Partai Golkar, diwakili Christina Aryani, S.E., S.H., M.H Mendukung RUU HIP untuk menjadi RUU Usul DPR dengan beberapa catatan yang disampaikan dalam Pandangan Fraksi. 3. Fraksi Partai Gerindra, diwakili Heri Gunawan, SE. Menyetujui draf RUU HIP untuk menjadi RUU Usul DPR, dengan salah satu catatan bahwa RUU ini bukan untuk memperkuat kedudukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP )melainkan sebagai pelaksana. 4. Fraksi Partai Nasdem, diwakili Taufik Basari, SH., M.Hum., LL.M. Menyetujui draf RUU HIP untuk dilanjutkan pada tahap selanjutnya. 5. Fraksi PKB, diwakili Drs. Mohammad Toha, S.Sos., M.Si, Menyetujui draf RUU HIP untuk dilanjutkan sebagai RUU inisiatif DPR RI dengan catatan menambahkan pada konsideran menimbang huruf a agar rumusannya dapat disesuaikan dengan rumusan yang tercantum di dalam Pembukaan UUD NRI 1945. 6. Fraksi PD, tidak menyampaikan pendapatnya karena berdasarkan pertimbangan situasi dan kondisi masyarakat yang sedang kesulitan menghadapi wabah Covid-19 serta dampaknya, FPD menarik keanggotaan dari Panja RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila 7. Fraksi PKS, diwakili KH. Bukhori, L.C., M.A Menyetujui RUU HIP setelah disempurnakan dengan menambahkan beberapa masukan dari PKS antara lain : - bahwa agar mendapat penerimaan yang luas dari masyarakat dan benar-benar memenuhi aspirasi dari seluruh komponen bangsa, maka di dalam draft RUU ini tidak boleh dipertentangkan antara prinsip ketuhanan dan prinsip kebangsaan, atau hanya condong ke salah satunya. Hal ini penting untuk membentuk sinergi dan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kokoh, berdasarkan pada prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana termaktub dalam Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. - RUU HIP seharusnya memasukkan ketentuan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap kegiatan Untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme sebagai bagian dari ketentuan mengingat, sebab TAP MPRS tersebut, belum pernah dicabut dan masih berlaku sampai dengan saat ini. - Mencabut dan menghapuskan ketentuan yang terdapat di dalam Pasal 6 ayat (2) terkait dengan Ekasila, karena dalam sejarah ketatanegaraan kita, sebagaimana yang terjadi dalam rapat-rapat
  • 4. 4 BPUPKI juga dalam rapat PPKI, berbagai pandangan founding father tentang Trisila dan Ekasila telah dirumuskan dalam FORMULA yang lebih komprehensif, yang lebih mencerminkan nilai-nilai dasar yg dianut bangsa Indonesia, yakni 5 sila yang terdapat dalam Piagam Jakarta kemudian DISEPAKATI dan DISAHKAN secara nasional menjadi DOKUMEN yang merupakan suasana kebathinan bangsa, yakni Pembukaan UUD NRI tahun 1945. Kelima sila itu yang kita sebut hari ini dengan Pancasila. - Ketentuan yang terdapat di dalam Pasal 14 ayat (2) idealnya bukan pada prinsip efesiensi keadilan namun pada prinsip keadilan sosial. - Ketentuan yang terdapat di dalam Pasal 20 ayat (2) juga seharusnya ditujukan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. - ketentuan terkait penjelasan umum alinea 1 cukup mengacu kepada Pancasila sebagaimana dimaksudkan di dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,sebab secara hirarki peraturan perundang undangan, posisi UUD berada di atas Keppres, hal itu sesuai dengan Pasal 7 UU No. 12 Tahun 2011 sebagaimana yang telah diubah menjadi UU No. 15 Tahun 2019 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan 8. Fraksi PAN, diwakili Dr. H. M. Ali Taher, SH, M.Hum Menyetui atas penyusunan RUU HIP untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun Fraksi PAN juga meminta agar sebelum RUU ini diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dapat disempurnakan dari aspek teknis penulisan perundang-undangan dan juga meminta TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 untuk dapat dimasukan dalam draft RUU. 9. Fraksi PPP, diwakili Dr. H. Syamsurizal, SE, MM Menyetujui RUU HIP ini untuk dibahas pada tahap selanjutnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berharap kepada Pimpinan Baleg DPR RI supaya mengakomodir usulan FPPP untuk masuk dalam draf RUU ini di antaranya : - Kata “kebersamaan” dalam Pasal 14 Ayat (2) dalam draf RUU terbaru ini agar diganti menjadi kata “gotong royong”, Karena sesuai dengan spirit Pancasila yang disampaikan oleh Bung Karno. - Pada Pasal 48 juga kami berharap menambahkan kata “perumusan” - Fraksi PPP juga berharap agar kedudukan Lembaga BPIP sejajar dengan Lembaga Negara lainya dalam ketetatanegaran Republik Indonesia, mengingat Pancasila merupakan “Way Of Life” (pandangan hidup) bangsa Indonesia, namun kewenangannya terbatas hanya mengenai penanaman dan pembinaan ideologi pancasila. Sebab seluruh WNI harus tunduk pada pancasila termasuk pejabat Negara, tidak terkecuali Presiden, dan protokolernya harus mengikuti ketentuan lembaga Negara. Berdasarkan pendapat Fraksi-Fraksi (F-PDI Perjuangan, F-PG, F- PGerindra, F-PNasdem, F-PKB, F-PAN, dan F-PPP) menerima hasil kerja Panja dan menyetujui RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila
  • 5. 5 untuk kemudian diproses lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun untuk FPKS menyatakan dapat menerima hasil kerja Panja dan menyetujui RUU tersebut setelah dilakukan penyempurnaan kembali dengan menambahkan point-point yang tercantum dalam Pendapat Fraksi. III. KESIMPULAN Rapat Badan Legislasi dalam rangka pengambilan keputusan atas penyusunan RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila, menyetujui/menyepakati beberapa hal sebagai berikut : 1. Menerima laporan Ketua Panja Penyusunan RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila. 2. Menugaskan kepada Tim Ahli untuk menyempurnakan draft RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila dengan mempertimbangkan catatan yang telah disampaikan oleh beberapa Fraksi dalam Pendapat Fraksinya. 3. Draft RUU yang telah disempurnakan akan disampaikan kepada Pimpinan DPR untuk dapat dijadwalkan dalam Raat Paripurna dan selanjutnya untuk dapat dimintakan persetujuan menjadi RUU Usul DPR. Rapat ditutup pukul 11.30 WIB Jakarta, 22 April 2020 AN. KETUA RAPAT / SEKRETARIS WIDIHARTO, SH., M.H. NIP. 19670127 199803 1 001