Dokumen ini membahas budidaya ikan hias mandarin (Synchiropus splendidus). Ikan ini berasal dari perairan Indonesia dan telah dibudidayakan di BPBL Ambon sejak 2011. Dokumen ini menjelaskan proses budidaya ikan mandarin mulai dari tahap pembenihan, pemijahan, pemeliharaan larva dan benih, hingga pembesaran. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri fisik, habitat alami, dan makanan ikan mandarin.
2. I. PENDAHULUAN
• Ikan Mandarin (Synchiropus splendidus) merupakan
salah satu species ikan yang unik dan cantik serta
menempati urutan pertama dari daftar 10 besar ikan
tercantik di dunia (Hartanto, 2014).
• Ikan ini merupakan endemik di daerah tertentu di
Indonesia diantaranya di Provinsi Maluku khususnya
di Kepulauan Banda. Keberadaan ikan hias ini di
alam populasinya terbatas dan semakin berkurang
yang disebabkan oleh tingginya tingkat permintaan
pasar lokal maupun internasional.
• Ikan Mandarin saat ini telah berhasil dibudidayakan
oleh BPBL Ambon sejak Tahun 2011.
3. II. Mengenal Ikan Hias Mandarin
• Ikan Mandarin pertama kali diperkenalkan sebagai
Callionymus splendidus pada tahun 1927 oleh
Albert William Herre, warga Negara Amerika yang
bekerja di Filipina kemudian menentukan ikan hias
laut Mandarin dalam genus Synchiropus.
• Ikan Mandarin termasuk perciform keluarga
Callionymidae yang Dragonets, terdapat 10 marga
dan lebih dari 182 spesies.
• Ikan ini merupakan ikan hias yang unik dan
termasuk 10 besar ikan tercantik di dunia.
4. a. Klasifikasi Ikan Hias Mandarin
• Ikan hias Mandarin termasuk dalam hewan
vertebrata (bertulang belakang.
• Klasifikasi Ikan Mandarin adalah sbb.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata.
Class : Actinopterygii
Family : Callionymidae
Genus : Synchiropus
Species : Synchiropus splendidus
5. • Ikan Mandarin mempunyai duri keras 4 dan duri
lunak 8 pada sirip punggungnya. Tidak memiliki
duri keras tetapi mempunyai 6-8 duri lunak pada
sirip duburnya.
• Pada ikan jantan, duri tulang punggung pertama
pertama sangat memanjang, kadang-kadang
hampir mencapai pangkal sirip ekor .
• Ikan Mandarin termasuk jenis ikan yang
berukuran kecil karena hanya mempunyai
panjang total 6,0 cm, dimana ukuran ikan jantan
lebih besar dibandingkan dengan yang betina.
b. Morfologi Ikan Hias Mandarin
6. • Memiliki ciri-ciri fisik: bentuknya yang unik
dan warnanya yang bagus.
• Ikan ini memiliki kepala agak lebar, badan
cenderung compresed, dan tubuhnya
dipenuhi perpaduan warna seperti biru
dengan oranye, merah dan kuning dengan
motif garis bergelombang.
• Sisik ikan Mandarin sangat sedikit dan
sebagai gantinya memiliki lapisan lendir tebal
yang memiliki bau yang tidak menyenangkan
Lanjutan Morfologi….
7. c. Habitat & Penyebaran
• Ikan Mandarin hidup di daerah tropis,
dijumpai pada kisaran temperatur 24 sampai
26ºC. Ikan ini hidup di dasar, dengan
kedalaman sampai dengan 18 m. Selama
pemijahan mereka muncul kepermukaan.
Ikan Mandarin hidup di perairan pantai
terumbu karang dan laguna yang terlindung,
termasuk dasar berlumpur dengan tumpukan
karang mati
8. Lanjutan Habitat….
• Synchiropus splendidus banyak dijumpai di
sebelah barat Pasifik meliputi Philippina,
Indonesia, Hong Kong, Australia, dan Papua
Nugini. Ikan ini juga dijumpai di Kepulauan Ryukyu
9. • Makanan Ikan Mandarin terdiri dari jenis
copepoda, cacing, gastropoda kecil, amphipoda,
telur ikan udang kecil, isopoda, cacing kecil dan
protozoa di dasar perairan dan ostracoda.
• Ukuran mulut yang kecil menyebabkan ikan ini
hanya memakan makanan yang ukurannya kecil
pula.
• Ikan ini makan terus-menerus selama siang hari,
dengan cara mematuk selektif pada mangsa
kecil pada substrat karang.
d. Makanan
10. III. Tahapan Budidaya Ikan Hias Mandarin
(Synchiropus splendidus)
a. Tahap Pembenihan
14. Daftar Rujukan
Gani, A., Tahang, H., & Basir, E. A. (2014). Pendederan Benih. In Budidaya Ikan Hias
Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 56-59). Ambon: Program Pengembangan
Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Gani, A., Tahang, H., & Raiba, R. (2014). Pembesaran. In Budidaya Ikan Hias Mandarin;
Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 60-67). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya
Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Hartanto, N. (2014). Pendahuluan. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No.
6 (pp. 1-3). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan
Budidaya Laut Ambon.
Hermawan, T. (2014). Tips Budidaya Ikan Hias. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Pattipeilohy, I. G., Salamet, H., & Tahang, H. (2014). Pemeliharaan Larva. In Budidaya Ikan
Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 50-55). Ambon: Program Pengembangan
Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Sururi, A., Gani, A., & Tahang, H. (2014). Pengelolaan Induk In Budidaya Ikan Hias
Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 42-49). Ambon: Program Pengembangan
Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.