Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan etos kerja organisasi. Budaya kerja didefinisikan sebagai nilai-nilai yang menjadi kebiasaan sebuah kelompok dan tercermin dari sikap dan perilaku mereka. Etos kerja adalah semangat bekerja seseorang. Dokumen tersebut juga menyebutkan beberapa jenis budaya kerja seperti berani ambil resiko, fokus pada proses, dan kerja keras. Selain itu, dibahas pula man
Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang membedakan organisasi satu dengan lainnya. Unsur-unsur pembentuk budaya organisasi meliputi lingkungan usaha, nilai-nilai, pahlawan, ritual, dan jaringan budaya. Budaya organisasi dapat dipengaruhi oleh pendiri organisasi dan berdampak terhadap kinerja serta kepuasan karyawan."
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan etos kerja organisasi publik. Terdapat definisi budaya kerja, fungsi budaya kerja, manfaat budaya kerja, contoh budaya kerja yang dapat diterapkan pada organisasi publik, serta karakteristik etos kerja unggulan.
Secara parsial pengertian budaya dan organisasi mempunyai pengertian yang berbeda dan budaya organisasi pun mempunyai pengertian berbeda pula. Budaya merupakan konsep yang penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama.
Stoner et al. (1995) memberikan pengertian budaya sebagai kompleks atas asumsi tingkah laku cerita, metos metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. Pengertian yang lain dikemukakan oleh Krech dalam Graves (1986), Moeljono (2003: 16) budaya adalah sebagai pola semua suasana baik materiel atau semua perilaku yang sudah diadopsi masyarakat secara tradisional sebagai pemecahan masalah anggotanya budaya di dalamnya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit serta premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah.
Di sisi lain, Moeljono mengemukakan pendapat Graves (1986) ada tiga sudut pandang mengenai budaya, yaitu:
Budaya merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi operasi, peraturan yang menekan dan sebagainya.
Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi, misalnya organisasi yang tersentralisasi berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi.
Budaya merupakan produk sikap orang dalam pekerjaan mereka, hal ini berarti produk perjanjian psikologi antara individu dan organisasi.
Dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa peran dalam organisasi menurut Robins (1996), yaitu:
Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya organisasi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota organisasi.
Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
Budaya korporat itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya menurut Gordon (1991) berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilaku. kan oleh para karyawan. Akhirnya, budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan Budaya korporat yang kohesif atau efektif tecermin pada kepercayaan, keterbukaan komunikasi, kepemimpinan yang mendapat masukan (considerate), dan didukung oleh bawahan (supportive), pemecahan masalah oleh kelompok, kemandirian kerja, dan pertukaran informasi (Anderson dan Kryprianou, 1994).
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan etos kerja organisasi. Budaya kerja didefinisikan sebagai nilai-nilai yang menjadi kebiasaan sebuah kelompok dan tercermin dari sikap dan perilaku mereka. Etos kerja adalah semangat bekerja seseorang. Dokumen tersebut juga menyebutkan beberapa jenis budaya kerja seperti berani ambil resiko, fokus pada proses, dan kerja keras. Selain itu, dibahas pula man
Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang membedakan organisasi satu dengan lainnya. Unsur-unsur pembentuk budaya organisasi meliputi lingkungan usaha, nilai-nilai, pahlawan, ritual, dan jaringan budaya. Budaya organisasi dapat dipengaruhi oleh pendiri organisasi dan berdampak terhadap kinerja serta kepuasan karyawan."
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan etos kerja organisasi publik. Terdapat definisi budaya kerja, fungsi budaya kerja, manfaat budaya kerja, contoh budaya kerja yang dapat diterapkan pada organisasi publik, serta karakteristik etos kerja unggulan.
Secara parsial pengertian budaya dan organisasi mempunyai pengertian yang berbeda dan budaya organisasi pun mempunyai pengertian berbeda pula. Budaya merupakan konsep yang penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama.
Stoner et al. (1995) memberikan pengertian budaya sebagai kompleks atas asumsi tingkah laku cerita, metos metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. Pengertian yang lain dikemukakan oleh Krech dalam Graves (1986), Moeljono (2003: 16) budaya adalah sebagai pola semua suasana baik materiel atau semua perilaku yang sudah diadopsi masyarakat secara tradisional sebagai pemecahan masalah anggotanya budaya di dalamnya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit serta premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah.
Di sisi lain, Moeljono mengemukakan pendapat Graves (1986) ada tiga sudut pandang mengenai budaya, yaitu:
Budaya merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi operasi, peraturan yang menekan dan sebagainya.
Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi, misalnya organisasi yang tersentralisasi berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi.
Budaya merupakan produk sikap orang dalam pekerjaan mereka, hal ini berarti produk perjanjian psikologi antara individu dan organisasi.
Dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa peran dalam organisasi menurut Robins (1996), yaitu:
Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya organisasi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota organisasi.
Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
Budaya korporat itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya menurut Gordon (1991) berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilaku. kan oleh para karyawan. Akhirnya, budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan Budaya korporat yang kohesif atau efektif tecermin pada kepercayaan, keterbukaan komunikasi, kepemimpinan yang mendapat masukan (considerate), dan didukung oleh bawahan (supportive), pemecahan masalah oleh kelompok, kemandirian kerja, dan pertukaran informasi (Anderson dan Kryprianou, 1994).
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, yang didefinisikan sebagai pola asumsi dasar dan nilai-nilai yang dipegang dan diyakini oleh anggota organisasi sebagai cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Budaya organisasi terbentuk melalui proses sosialisasi dan berfungsi untuk mengendalikan perilaku karyawan serta memberikan identitas bagi organisasi.
Modul ini memperkenalkan Budaya Korporat Kementerian Kesihatan Malaysia yang terdiri daripada tiga nilai utama: Perkhidmatan Penyayang, Kerja Berpasukan, dan Profesionalisme. Ia menjelaskan makna setiap nilai dan cara untuk menerapkannya dalam organisasi untuk meningkatkan mutu perkhidmatan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai biodata seseorang bernama Martuti beserta pendidikan dan pengalamannya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang visi reformasi birokrasi, permasalahan birokrasi, dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Selain itu, dokumen ini membahas tentang budaya kerja Jepang, prinsip-prinsip budaya kerja, dan penerapan budaya kerja melalui Kelompok Budaya
Budaya organisasi berdampak pada kinerja dan kepuasan karyawan. Karyawan membentuk persepsi tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor seperti toleransi resiko dan dukungan tim. Persepsi ini membentuk budaya yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan secara signifikan, terutama jika budaya kuat.
Budaya organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi. Terdapat tiga tingkat budaya organisasi yaitu tampak, tidak tampak, dan keyakinan terdalam. Faktor penentu budaya organisasi antara lain pengalaman organisasi, prinsip, norma, dan keyakinan. Budaya organisasi berperan dalam proses integrasi internal dan adaptasi eksternal organisasi.
Etika Organisasi dan PNS memberikan informasi mengenai etika kerja PNS yang mencakup refleksi diri dan kerja, kaidah nilai dan etika kerja, sikap mental aparat, sumber rujukan kode etik, dan ciri sikap pribadi sesuai etika profesi. Dokumen ini juga menjelaskan konsep membangun kepercayaan, etika menghadiri rapat, serta faktor yang melemahkan etika di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk definisi, komponen penting, faktor penentu, fungsi, dan bagaimana budaya ditanamkan dalam suatu organisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian budaya organisasi, unsur-unsur yang membentuk budaya organisasi, dan bagaimana budaya organisasi dapat ditransmisikan ke seluruh anggota organisasi. Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan keyakinan bersama yang membentuk identitas suatu organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian budaya organisasi sebagai nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas suatu organisasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya budaya organisasi seperti filsafat pendiri dan sosialisasi kepada karyawan."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menciptakan budaya organisasi yang mendukung kebhinekaan dan inklusif serta beberapa isu terkini terkait budaya organisasi seperti menciptakan budaya beretika, inovatif, dan berorientasi pelanggan."
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pembangunan, pembangunan kelembagaan, pembangunan sumber daya manusia, dan pembaharuan administrasi. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi pembangunan kelembagaan menurut para ahli, unsur-unsur yang harus dibangun dalam kelembagaan, tujuan pembangunan sumber daya manusia, dan sasaran yang ingin dicapai melalui pembaharuan administrasi.
Budaya organisasi adalah rangkaian sistem prinsip yang diakui bersama dan diaplikasikan oleh seluruh elemen organisasi, yang menjadi pembeda antara satu organisasi dengan yang lain. Budaya organisasi membantu menciptakan rasa memiliki jati diri bagi pekerja dan dapat digunakan untuk mengembangkan ikatan dengan organisasi serta menstabilkan perusahaan sebagai sistem sosial."
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk pengertian, unsur-unsur, proses pembentukan, dan fungsinya dalam organisasi. Budaya organisasi merupakan nilai dan norma yang dianut bersama oleh anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, yang didefinisikan sebagai pola asumsi dasar dan nilai-nilai yang dipegang dan diyakini oleh anggota organisasi sebagai cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Budaya organisasi terbentuk melalui proses sosialisasi dan berfungsi untuk mengendalikan perilaku karyawan serta memberikan identitas bagi organisasi.
Modul ini memperkenalkan Budaya Korporat Kementerian Kesihatan Malaysia yang terdiri daripada tiga nilai utama: Perkhidmatan Penyayang, Kerja Berpasukan, dan Profesionalisme. Ia menjelaskan makna setiap nilai dan cara untuk menerapkannya dalam organisasi untuk meningkatkan mutu perkhidmatan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai biodata seseorang bernama Martuti beserta pendidikan dan pengalamannya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang visi reformasi birokrasi, permasalahan birokrasi, dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Selain itu, dokumen ini membahas tentang budaya kerja Jepang, prinsip-prinsip budaya kerja, dan penerapan budaya kerja melalui Kelompok Budaya
Budaya organisasi berdampak pada kinerja dan kepuasan karyawan. Karyawan membentuk persepsi tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor seperti toleransi resiko dan dukungan tim. Persepsi ini membentuk budaya yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan secara signifikan, terutama jika budaya kuat.
Budaya organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi. Terdapat tiga tingkat budaya organisasi yaitu tampak, tidak tampak, dan keyakinan terdalam. Faktor penentu budaya organisasi antara lain pengalaman organisasi, prinsip, norma, dan keyakinan. Budaya organisasi berperan dalam proses integrasi internal dan adaptasi eksternal organisasi.
Etika Organisasi dan PNS memberikan informasi mengenai etika kerja PNS yang mencakup refleksi diri dan kerja, kaidah nilai dan etika kerja, sikap mental aparat, sumber rujukan kode etik, dan ciri sikap pribadi sesuai etika profesi. Dokumen ini juga menjelaskan konsep membangun kepercayaan, etika menghadiri rapat, serta faktor yang melemahkan etika di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk definisi, komponen penting, faktor penentu, fungsi, dan bagaimana budaya ditanamkan dalam suatu organisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian budaya organisasi, unsur-unsur yang membentuk budaya organisasi, dan bagaimana budaya organisasi dapat ditransmisikan ke seluruh anggota organisasi. Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan keyakinan bersama yang membentuk identitas suatu organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian budaya organisasi sebagai nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas suatu organisasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya budaya organisasi seperti filsafat pendiri dan sosialisasi kepada karyawan."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menciptakan budaya organisasi yang mendukung kebhinekaan dan inklusif serta beberapa isu terkini terkait budaya organisasi seperti menciptakan budaya beretika, inovatif, dan berorientasi pelanggan."
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pembangunan, pembangunan kelembagaan, pembangunan sumber daya manusia, dan pembaharuan administrasi. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi pembangunan kelembagaan menurut para ahli, unsur-unsur yang harus dibangun dalam kelembagaan, tujuan pembangunan sumber daya manusia, dan sasaran yang ingin dicapai melalui pembaharuan administrasi.
Budaya organisasi adalah rangkaian sistem prinsip yang diakui bersama dan diaplikasikan oleh seluruh elemen organisasi, yang menjadi pembeda antara satu organisasi dengan yang lain. Budaya organisasi membantu menciptakan rasa memiliki jati diri bagi pekerja dan dapat digunakan untuk mengembangkan ikatan dengan organisasi serta menstabilkan perusahaan sebagai sistem sosial."
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk pengertian, unsur-unsur, proses pembentukan, dan fungsinya dalam organisasi. Budaya organisasi merupakan nilai dan norma yang dianut bersama oleh anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
Bahan – 9
PERILAKU ORGANISASI
ADM. NEGARA, FISIP, SMT. IV
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 1
2. BUDAYA
• Cara hidup tertentu yang memancarkan identitas
tertentu dari suatu bangsa (Ashley Montagu &
Cristoper Dawson 1993)
• Suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirim
melalui kehidupan sosial, seni. Agama,
kelembagaan, dan segala hasil kerja dan
pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia
(Kotter& Heskett 1992)
• Keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan cara belajar (Koentjaraningrat)
• Nilai-nilai yang telah menjadi kebiasaan
• BUILT A WORK CULTURE
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 2
3. BUDAYA KERJA
• Budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari
oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang
yang menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan
pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu
kelompok masyarakat atau organisasi kemudian
tercermin dari sikap menjadi perilaku,
kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan
yang terwujud sebagai “kerja” atau “bekerja”
• Budaya kerja organisasi adalah manajemen yang
meliputi pengembangan, perencanaan, produksi,
dan pelayanan suatu produk yang berkualitas
dalam arti optimal, ekonomis, dan memuaskan
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 3
4. FUNGSI BUDAYA KERJA
• Suatu komponen kualitas manusia yang
melekat dengan identitas bangsa dan menjadi
tolok ukur dasar dalam pembangunan.
• Ikut menentukan integritas bangsa dan
menjadi penyumbang utama dalam menjamin
kesinambungan kehidupan bangsa.
• Terkait erat dengan nilai-nilai dan falsafah
bangsa yang mendorong kinerja seseorang.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 4
5. Manfaat Budaya Kerja
• Mengubah sikap dan perilaku pegawai untuk
meningkatkan produktivitas kerja.
• Meningkatkan kepuasan kerja dan pelanggan,
pengawasan fungsional, dan mengurangi
pemborosan.
• Menjamin hasil kerja berkualitas
• Memperkuat jaringan kerja ( networking)
• Menjamin keterbukaan ( accountable )
• Membangun kebersamaan
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 5
6. built a worker culture
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 6
7. Budaya Berani Ambil Resiko
• TAKE A RISK CULTURE
• Hidup dalam budaya yg berfokus pada resiko ini
penuh dengan upaya menekan resiko tinggi,
namun dengan umpan balik yang lambat.
Pentingnya membuat keputusan yang tepat
menimbulkan naluri melihat jauh ke depan.
• Mengambil keputusan butuh waktu yg lama, dan
sekali melakukan, pemikiran sulit diubah. Dalam
budaya ini dperlukan pribadi-pribadi yg matang.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 7
8. Budaya Kerja yg Fokus pd Proses
• FOCUS ON PROCESS CULTURE
• Individu yang dihargai dalam budaya ini
adalah yang mencoba untuk melindungi
integritas sistem lebih dari kepentingan
pribadi
• Di lembaga pemerintah, karyawan bahkan tak
memperoleh umpan balik. Sebagai akibatnya,
efektifitas pekerjaan sampai terjadi sesuatu
yg mebutuhkan evaluasi.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 8
9. Budaya Kerja Keras
• HARD WORKER CULTURE
• Budaya kerja keras termasuk budaya yang
sulit, penuh dengan aktifitas yang energetik.
• Lingkungan budaya ini sangat kondusif bagi
orang-orang yang aktif, erat dengan
pencapaian target tertentu.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 9
10. Semoga MUTU SDM organisasi Anda
tidak seperti berikut :
• 1. suka mengeluh, banyak menuntut, egois
• 2. bekerja seenaknya, kepedulian kurang
• 3. kerja seba tanggung, sering menunda, manipulatif
• 4. malas, disiplin buruk, stamina kerja rendah
• 5. pengabdian minim, sense of belonging tipis, gairah
kerja kurang
• 6. terjebak rutinitas, menolak perubahan, kurang
kreatif
• 7. bekerja asal-asalan, cepat merasa puas
• 8. jiwa melayani rendah, merasa hebat, arogan
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 10
12. ETOS KERJA ORGANISASI
• Etos Kerja sebenarnya istilah populer untuk
“selera bekerja”
• 1. Semangat (spirit)
• 2. Self esteem (harga diri)
• 3. Trust (keyakinan)
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 12
13. Etos Kerja Unggulan
• Kerja adalah Rahmat
• Kerja adalah Amanah
• Kerja adalah Panggilan
• Kerja adalah Aktualisasi
• Kerja adalah Ibadah
• Kerja adalah Seni
• Kerja adalah Kehormatan
• Kerja adalah Pelayanan
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 13
14. Harapan yang muncul dari
Perilaku Organisasi :
• 1. Menemukan sukses sejati
• 2. Roh keberhasilan dalam Organisasi
• 3. Manusia sebagai Insan Pekerja
• 4. Teori Sukses terpadu
• 5. Etos & Pengembangan Karakter
• 6. Etos & Pengembangan Kompetensi
• 7. Etos & Pengembangan Karisma
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 14