Brosur Saung herbal
•
0 likes•1,151 views
Dokumen tersebut membahas tentang bisnis budidaya lidah buaya yang dikembangkan oleh PT Agriland Agri Sinergi. Bisnis ini mengembangkan kebun lidah buaya secara terpadu di lahan seluas 25 ha untuk memasok bahan baku industri farmasi, kosmetik, dan minuman kesehatan. Bisnis ini menawarkan skema kemitraan bagi hasil kepada pemodal untuk menanam lidah buaya di lahan kebun.
Recommended
More Related Content
Similar to Brosur Saung herbal
Similar to Brosur Saung herbal (20)
More from home Syariah
More from home Syariah (20)
Brosur Saung herbal
- 1. BUSINESS OVERVIEW © PT Agriland Agri Sinergi, 2018 “Real Ownership-Real Business-Real Synergy” “SAUNG HERBAL” “CEPAT, AMAN, DAN BERKELANJUTAN”
- 2. TENTANG KAMI 1 www.agriland.co.id “Saung Herbal” merupakan langkah pengembangan perkebunan komoditi herbal, minuman, dan kecantikan yang dikembangkan dalam kawasan kebun terpadu secara agroindustri dengan satu payung manajemen Kebun. “Saung Herbal” dikembangkan berdasarkan komoditi yang dibutuhkan sebagai bahan baku industri kedepan khusus industri herbal, kosmetik, dan minuman kesehatan dalam hal ini kami mengembangkan Lidah Buaya (Salah Satu Jenis Tanaman Biofarmaka)
- 3. MENGAPA LIDAH BUAYA……? 3 www.agriland.co.id A. RESIKO KEGAGALAN PANEN SERTA GANGGUAN HAMA DAN PENYAKIT KECIL B. USIA PRODUKTIF TANAMAN MENCAPAI 10 TAHUN UNTUK 1 KALI TANAM C. PANEN DAUN RUTIN SETIAP 4 MINGGU SEKALI D. ADAPTIF TERHADAP AGROKLIMAT DAN WILAYAH GEOGRAFI E. PROSES PEMANENAN YANG MUDAH PRODUK TURUNAN INDUSTRI SAAT INI SUDAH SANGAT LUAS
- 4. RANTAI INDUSTRI LIDAH BUAYA 4 Sumber : Jurnal Ilmiah, Peneliti pada Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK, 2017
- 5. MARKET INDUSTRI LIDAH BUAYA (EKSPOR DALAM BENTUK EKSTRAK) 5 Sumber : Ekspor Ekstrak Lidah Buaya Indonesia, UN COMTRADE 2016 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 1800000 2000000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (Kg) (Kg)
- 6. MARKET INDUSTRI LIDAH BUAYA 6 Ekspor Ekstrak Lidah Buaya Indonesia selama 6 tahun terakhir
- 8. MARKET INDUSTRI LIDAH BUAYA (DALAM NEGERI) 7 NAMA INDUSTRI KEBUTUHAN/BULAN PT. ZIO FRESH 100 TON/BULAN PT. ALEO VERA INDONESIA 150 TON/BULAN Luas Minimal Kebun Seluas 25 Ha Raw Material MARKET INDUSTRI (LUAR NEGERI) NAMA INDUSTRI NILAI EKSPOR PERUSAHAAN KOREA 260,282TON ATAU SENILAI $ 15.199.000,‐ atau Rp 208.226.300.000,‐ EROPA GLOBAL 60.000 TON EKSTRAK 2016 , SENILAI $1,6 MILYAR GERMAN (12 PERUSAHAAN) 3.100 TON EKSTRAK 2016, SERTA TUMBUH 5% PERTHAUN SETARA DENGAN 6.026.000 TONE RAW MATERIAL LIDAH BUAYA SEGAR
- 9. BEBERAPA PRODUCK TURUNAN LIDAH BUAYA DARI PROSES INDUSTRI (DALAM NEGERI) UMKM SAMPAI USAHA BESAR 8
- 10. SENTRA PRODUKSI LIDAH BUAYA NASIONAL 9 SENTRA PRODUKSI TERBESAR LIDAH BUAYA SAAT INI MASIH BERADA DI DAERAH KALIMANTAN PONTIANAK KALBAR, DAN SUDAH MENCAPAI PRODUKSI 10.095 TON PERTAHUN YANG BANYAK DIEKSPOR KE MALAYSIA √
- 11. BEBERAPA FAKTA KONDISI PETANI LIDAH BUAYA DI INDONESIA 10 Lidah Buaya yang ditanam petani terkadang jenis-nya belum sesuai dengan kebutuhan industri √ BUDIDAYA konvesional petani rata-rata menghasilkan berat pelepah antara 300-500 gram, sehingga berpengaruh terhadap penerimaan pasar √ Dengan TEKNIK “BioWater” yang kami terapkan, maka pelapah yang dihasilkan minimal berat 1.6 Kg per pelepah dengan potensi mencapai 2.6 kg, sehingga meningkatkan efesiensi dan produktifitas budidaya dan rendemean pada industri pengolahan. √
- 12. KEUNGGULAN TEKNIK “BioWater” 11 PARAMETER KONVENSIONAL “BioWater” BOBOT PELEPAH Maks 400‐600 gram Mencapai 2 Kg PANEN PERDANA DARI TANAM Usia 14 Bulan dari Tanam Usai Panen 10 bulan dari tanam WARNA PELEPAH Hijau‐Coklat Hijau‐Muda Segar (Warna diminta Pasar) FREKUENSI PEMANENAN SETIAP 1 BULAN SETIAP 1 BULAN HASIL UNTUK 1000 POPULASI /TAHUN 3 TON/Bulan 32 TON/HA/TAHUN 9 TON/Bulan 96 TON/HA/TAHUN
- 13. BISNIS KAMI 12
- 14. TENTANG KAMI PT. AGRILAND AGRO SINERGI 13 MENGEMBANGKAN KOMODITI UNTUK KEDAULATAN PANGAN • Meningkatan produktivitas lahan pertanian serta membantu program pemerintah dalam mengoptimalkan lahan‐lahan cadangan pangan berkelanjutan sehingga membantu mengurangi konversi lahan pertanian • Mengembangkan program kemitraan dan inovasi dalam lingkup kemitraan “Saung Herbal” Serta Pengembangan Agroedutourisme • Membuka kemitraan investasi, lapangan kerja, dan peningkatan ekonomi pedesaan dengan mengoptimalkan sumber daya lokal • Pengembangan Pupuk Bio‐Hayati Terbarukan
- 15. PENGEMBANGAN KAWASAN AGROINDUSTRI DAN AGROWISATA TERPADU 12 TAHAP‐1 MILIKI LAHAN TAHAP‐2 %$1 * 81 .(%81 1 <$ %(56$0 $ 0 LWUD $JULODQG
- 16. TAHAP‐4 -8$/'$1 %$* , +$6,/3$1 (1 /DKDQ .HEXQ 3URGXNWLI$QGD
- 17. TAHAP ‐3 PERAWATAN KEBUN SELAMA 10 BULAN SEJAK KONTRAK Solusi Bertani secara terintegrasi berbasis digital farming dengan aplikasi smart phone “Kebun‐Ku” Donload “Via Google Playstore” NOTE : 10 BULAN DARI PENANAMAN ANEN PERDANA (SELANJUT-NYA PANEN SETIAP BULAN SAMPAI USIA TANAMAN 5 TAHUN, SETELAH 5 TAHUN DILAKUKAN PEREMAJAAN). PENANAMAN DILAKUKAN 4 BULAN SETELAH AKAD. NIKMATI HASIL‐NYA
- 18. SKEMA KERJASAMA KEMITRAAN “Saung Herbal” 14 Pengusaha (Mudharib) Pemodal (Pemilik Lahan Kebun) (Shahibul Maal) PROYEK / USAHA PEMBAGIAN KEUNTUNGAN MODAL KERJA KEBUN PERJANJIAN BAGI HASIL Nisbah 35% Nisbah 65% KEAHLIAN KETRAMPILAN MODAL (100%) +‐ Modal Kerja Pengelolaan
- 19. MANAJEMEN KAMI 15 MANAJEMEN BERPPENGALAMAN Secara manajemen kami terlah berkiprah pada manajemen pengelolaan lahan-lahan kebun dalam skala kecil dari 9 tahun yang lalu. Program “Saung Herbal” untuk menjawab tantangan bagi Anda yang ingin beternak namun belum memahami bagaimana proses bisnis agroindustri komoditi pertanian tersebut khususnya Lidah Buaya dalam skala kecil Namun bisa mencapai Skala Ekonomis dengan konsep pengelolaan dalam satu kawasan LAHAN KEBUN Agar Mencapai skala ekonomis dalam manajemen pengelolaan lahan kebun produktif, maka kami membuat kawasan kebun dengan skala luas antara 10-25 ha dengan lahanya milik beberapa orang yang di lakukan oleh manajemen satu payung secara terpadu dibawah Manajemen PT. Agriland Agro Sinergi KOMODITI YANG MEMILIKI NILAI TAMBAH EKONOMI YANG BESAR 90% keberhasilan bertani ditentukan pada pemilihan komoditi yang tepat, dengan komoditi yang adaftif dilapangan ddan memiliki potensi nilai tambah yang besar Untuk itu, manajemen mengembangkan lidah buaya jenis Aleo Barbarensis Miller yang memiliki produk turunan yang lebih luas baik untuk bahan dasar industri kosmetik, farmasi, maupun minuman
- 20. PAKET TANAM TUMPANG SARI “Saung Herbal” 16 “Lidah Buaya” “Katuk” “Pepaya” “Durian Musang King”
- 21. PAKET “Saung Herbal” Gambaran Hasil 16 KOMODITI TAHUN KE‐1 TAHUN KE‐2 TAHUN KE‐3 TAHUN KE‐4 TAHUN KE ‐5 TOTAL TAHUN KE‐6 TOTAL KATUK (5000 STEK) 11.778.000 16.458.000 19.578.000 19.578.000 19.578.000 86.970.000 19.578.000 106.548.000 LIDAH BUAYA (500 POHON) 3.640.000 5.525.000 7.605.000 7.605.000 24.375.000 7.605.000 31.980.000 PEPAYA (25 Pohon) 10.920.000 12.285.000 13.650.000 8.872.500 45.727.500 ‐ 45.727.500 DUREN MUSANGKING (2 Pohon) ‐ ‐ ‐ ‐ 13.000.000 13.000.000 19.500.000 32.500.000 TOTAL GAMBARAN HASIL PENGELOLAAN 11.778.000 31.018.000 37.388.000 40.833.000 49.055.500 170.072.500 216.755.500
- 22. PAKET “Saung Herbal” Gambaran Hasil 16 PAKET 500 POPULASI ±Rp 43.351.100,- /Tahun PAKET 1000 POPULASI ±Rp 86.702.200,- /Tahun PAKET 1.500 POPULASI ±Rp 130.053.300,- /Tahun PENAMBAHAN LAHAN 250.000,-/M2
- 23. KOMPARASI BAGI HASIL 17 PROSES BISNIS 1.12 KALI PANEN SETIAP TAHUN SETELAH USIA 10 BULAN 2.MASA WAKTU KONTRAK TAHAP-1 MINIMAL (5 TAHUN) 3.REPORTING HASIL PANEN DAN BAGI HASIL SETIAP 3 BULAN 4.BULAN KE-14 PENGIRIMAN HASIL PANEN PERDANA 5.GAMBARAN HASIL BUDIDAYA LIDAH BUAYA DENGAN TEKNIK BUDIDAYA“BioWater” Note: Harga Kontrak Lidah Buaya Segar Rp 4.000,‐/kg posisi dikebun Perhitungan ROI Sesuai Hasil Bersih yang Diterima Pemilik Kebun (65%)
- 24. POTENSI ROI PERTAHUN 18 Note: Harga Kontrak Lidah Buaya Segar Rp 4.500,‐/kg posisi dikebun Perhitungan ROI Sesuai Hasil Bersih yang Diterima Pemilik Kebun (65%)
- 25. TIME LINE SERAH TERIMA SHM DAN PENGELOLAAN LAHAN 19 1.PPJB, AJB dan BALIK NAMAN DALAM WAKTU 6-8 BULAN. BULAN KE 7- 9 SERAH TERIMA SERTIFIKAT 2.PENANAMAN DILAKUKAN PADA BULAN KE 4-5 DARI AKAD 3.PROSES MULAI PANEN PERDANA 10 BULAN SEJAK PENANAMAN 1 2 3 4 5 6 7 16‐17 PPJB AJB SERAH TERIAM SERTIFIKAT KONTRAK PENGELOLAAN PEMBERSIHAN LAHAN PENANAMAN PANEN PERDANA URAIAN BULAN KE‐1
- 26. LEGALITAS USAHA 20 Semua dokumen hukum dibuat menggunakan Bahasa Indonesia dengan hukum Indonesia. Pemodal akan melakukan penanda tanganan perjanjian Bagi-Hasil langsung dengan pihak Perusahaan. Perjanjian Bagi-Hasil akan dilakukan secara resmi dengan Akta Notariat. Legalitas lahan project SHM pecah atas nama perorangan, sehingga dengan PT. Agriland Agro Sinergi bertindak sebagai pengoper hak atas lahan yang menjadi projectnya,
- 27. LEGALITAS LAHAN 21 LEGALITAS LAHAN Perusahaan menjamin status tanah “Clean Clear”. Tanah merupakan tanah bersertifikat SHM atas nama perseorangan DAN AKAN DIBALIK NAMA LANGSUNG KE PERORANGAN/INVESTOR
- 28. MITIGASI RISIKO 26 MITIGASI RISIKO DICOVER OLEH DANA TABBARU BERSAMA DALAM PENGELOLAAN PENAWARAN BUY BACK GUARANTEE SETELAH 5 TAHUN KERJASAMA PENGELOLAAN LAHAN KEBUN PRODUKTIF DENGAN KOMODITI AGROINDUSTRI Kontrak Tahap Pertama 5 tahun dan selanjutnya dapat di perpanjang kembali
- 34. SITEPLAN “Saung Herbal” yang Terintegrasi secara Agroindustri dan Agrowisata 24 Site‐plan Agrowisata
- 35. KENAPA LOKASI “Saung Herbal” DI SIPAK JASINGA 25 A. LAHAN PROJECT SUDAH SHM B. AJB DAN BALIK NAMA KURANG DARI 6 BULAN C. AJB DAN KONTRAK PENGELOLAAN SECARA BERSAMAAN D. KOMODITI YANG DIBUTUHKAN INDUSTRI SECARA LUAS E. 200 METER DARI PERKAMPUNGAN PENDUDUK F. SUDAH TERSEDIA LISTRIK G. DEKAT IRIGASI INDUK PU H. AKSES KOMUNIKASI DAN INTERNET
- 36. KENAPA LOKASI “Saung Herbal” DI SIPAK JASINGA 25 A. LIMA DESA YANG MEMILIKI POTENSI PENGEMBANGAN YANG PROSPEKNYA SANGAT BAGUS KEDEPAN (SIPAK, SETU, CIKOPOMAYAK, KOLEANG , DAN KALONG SAWAH) B.DEVELOPER BESAR SUDAH MEMILIKI LAND BANK DIKSETAR 5 DESA INI… DENGAN LUASAN YANG CUKUP FANTASTIS C.TIDAK JAUH DARI PEMUKIMAN YANG PADAT (200 METER) B. TIDAK JAUH DARI PUSAT KOTA KECAMATAN (POLSEK, KANTOR CAMAT, KANTOR DESAS, PASAR DAN TERMINAL
- 39. 28 Proses Pembangunan Bak Penampung Air (50m3) Bak Penampung Air (Siap difungsikan) PROSES PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN SARANA KEBUN (SIPAK‐1)
- 41. 30 Proses Pembangunan Mess Kebun Dan Gudang Saprotan Penataan Saprotan dalam Gudang PROSES PEMBANGUNA INFRASTRUKTUR DAN SARANA KEBUN (SIPAK‐1)
- 42. 31 Proses Pengolahan lahan dan Pematangan Proses Pemberian Pupuk Kandang PROSES PENGOLAHAN LAHAN KEBUN (SIPAK‐1)
- 43. 31 Pemasangan Patok Kavling Proses Pembuatan Parit Dan Jalan Kebun PROSES PENGOLAHAN LAHAN KEBUN (SIPAK ‐1)
- 44. 31 Mess dan Kantor Kebun Proses Pembuatan Jalan Kebun PROSES PENGOLAHAN LAHAN KEBUN (SIPAK ‐1)