SlideShare a Scribd company logo
BUSINESS INTERNATIONAL
SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN KEKUATAN FINANSIAL
Dosen Pengampu:
Hapzi, Prof. Dr.MM
Disusun oleh:
Siti Holipah 43117010043
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
A. Pengertian Sistem Moneter Internasional
Sistem moneter internasional dapat didefinisikan sebagai struktur, instrumen, institusi, dan perjanjian
yang menentukan nilai tukar atau kurs mata uang dari berbagai negara di dunia, termasuk penyesuaian
aliran modal, perdagangan internasional, dan neraca pembayaran.
Sedangkan menurut Shafiro (1992), sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan,
institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang
ditukarkan dengan mata uang lain.
Sistem ini menentukan bagaimana kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat
mempengaruhi kurs tukar. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi
perdagangan internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan.
Sistem moneter international dimulai dengan diadakannya pertemuan International Monetary and
financial Conference pada tanggal 1 sampai 22 Juli 1944 di Bretton Woods, New Hampshire, USA.
Pertemuan ini menghasilkan Article of Agreement tentang pendirian dua lembaga internasional yaitu:
International Monetary Financial(IMF) dan World Bank.
Tujuan didirikannya IMF adalah untuk meningkatkan bisnis internasional agar dapat meningkatkan
pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Negara anggota IMF.
Sedangkan tujuan pendirian World Bank adalah untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga
relative rendah kepada berbagai Negara untuk mendorong pertumbuhan, pembangunan ekonomi
dengan tetap berlandaskan pada profit oriented.
B. Sejarah Sistem Moneter Internasional
Copeland (1989), mengelompokkan periode sistem moneter internasional menjadi empat kelompok,
yaitu:
1. Sistem Standar Emas (1876-1913)
Sistem standar emas internasional muncul mulai tahun 1870 di Inggris. Pemerintah Inggris menetapkan
nilai pounsterling dengan emas. Perkembangan industri yang terjadi di Inggris serta perdagangan dunia
yang makin berkembang pada abad 19 menambah kepercayaan dunia terhadap emas. Kepercayaan ini
diperkuat dengan ditemukannya tambang emas di Amerika dan Afrika Utara. Dengan kejadian-kejadian
tersebut sistem standar emas merupakan suatu sistem yang dipakai oleh banyak negara semenjak 1870
hingga perang dunia pertama.
Perdagangan yang semakin meningkat membuat kebutuhan sistem pertukaran yang lebih formal
menjadi semakin terasa. Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara
berdasarkan emas. Pemerintah atau Negara yang bersangkutan harus menjaga persediaan emas yang
cukup untuk menjamin jual-beli emas. Jika pemerintah negara lain juga menetapkan nilai mata uangnya
berdasarkan emas, maka kurs antar dua mata uang bisa ditentukan. Nilai emas terhadap barang lain
tidak banyak berubah dalam jangka panjang, stabilitas nilai uang dan kurs mata uang tidak banyak
berfluktuasi dalam jangka panjang.
Dalam sistem standar emas, nilai tukar domestik terhadap emas ditetapkan berdasarkan harga resmi
yang tetap. Terdapat dua karakteristik utama dari standar emas yang diterapkan oleh negara-negara
yang menggunakan standar ini pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yaitu:
· Perorangan dapat dengan bebas mengimpor dan mengekspor emas.
· Persediaan dan uang kertas yang beredar cukup dijamin dengan persediaan emas.
Standar emas berbeda dengan mata uang fiat (fiat money). Dalam mata uang fiat, nilai mata uang
ditentukan berdasarkan kepercayaan terhadap kemauan pemerintah menjaga integritas mata uang
tersebut. Seringkali kepercayaan tersebut disalahgunakan. Pemerintah kadang tergoda menerbitan uang
baru, karena biaya produksi penerbitan tersebut adalah 0 rupiah. Dengan menggunakan standar emas,
nilai mata uang didasarkan pada emas. Pemerintah tidak bisa seenaknya menambah jumlah uang yang
beredar, karena suplai uang dibatasi oleh suplai emas.
Dengan proses tersebut kurs mata uang bisa terjaga selama negara-negara di dunia memakai emas
sebagai standar mata uangnya. Inflasi yang berkepanjangan tidak akan terjadi di dalam situasi semacam
itu.
Dengan adanya Perang Dunia I (1919-1923) serta depresi dunia (1931-1934) negara-negara di Eropa
dilanda inflasi serta ketidaksetabilan politik. Sistem moneter Internasional menjadi kacau. Kekacauan ini
menimbulkan kurang kepercayaan dunia terhadap pounsterling yang masih dikaitkan dengan emas.
Ponsterling makin lama makin lemah posisinya. Kelemahan ini ditambah keharusan Inggris untuk
memberi bantuan kepada Jerman. Pada tahun 1931 Inggris menanggalkan standar emas dan
pounsterlling jatuh nilainya, diikuti oleh dolar Amerika.
Keunggulan sistem ini, secara konseptual, apabila tidak terjadi distorsi dalam ekonomi maka
penggunakan standar emas dapat secara otomatis memperbaiki neraca perdagangan suatu negara.
Prinsip standar emas adalah uang beredar harus dijamin dengan cadangan emas sehingga sistem ini
mendorong terjadinya stabilitas nilai tukar dan harga. Akan tetapi sistem ini mempunyai kelemahan,
yaitu apabila jumlah cadangan emas tidak mencukupi atau terlalu besar dari kebutuhan perekonomian
2. Periode Perang Dunia (1914-1994)
Perang dunia I mengakhiri standar emas klasik. Periode antara kedua perang dunia secara umum
ditandai oleh kekacauan perdagangan dan keuangan internasional. Terjadinya fluktuasi kurs sejak akhir
perang sampai tahun 1925 (kecuali di Amerika Serikat, yang kembali ke standar emas dalam tahun
1919). Mulai tahun 1925, suatu usaha dilakukan untuk menetapkan kembali standar emas, akan tetapi
runtuh tahun 1991 pada waktu Depresi Besar. Kemudian disusul dengan periode persaingan Devaluasi,
ketika negara-negara mencoba untuk mengekspor pengangguran mereka (kebijakan mengemis
tetangga mereka). Tarif, kuota, dan pengawasan nilai tukar juga meluas, dengan akibat volume
perdagangan dunia berkurang hampir setengahnya. Kecenderungan devlasioner dapat diatasi
sepenuhnya suaktu negara-negara dipersenjatai kembali untuk perang dunia II.
3. Post Bretton Woods (1944-1973)
Pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan suatu konferensi moneter Internasional, yang dikenal dengan The
Bretton Woods Conference, yang dihadiri oleh 44 negara. Konferensi tersebut bertujuan untuk
menyusun rencana pembuatan sistem moneter. Dua tahun setelah konferensi tersebut, didirikan IMF
dan Bank Dunia untuk mengawasi sistem tersebut.
Selama periode 1944-1973 dolar merupakan mata uang yang sangat penting dalam lalu lintas
pembayaran Internasional. Peranan dolar ini timbul setelah perang dunia II, yang disebabkan saat itu
terjadi kekurangan dolar. Negara-negara Eropa sangat memerlukan uang /dana untuk memulihkan
keadaan ekonominya. Satu-satunya sumber adalah Amerika Serikat, sehingga dolar banyak diminta.
Konsekuensinya, emas menjadi tergeser oleh dolar. Sebab, disamping memiliki tenaga beli yang kuat di
Amerika, reserves dalam bentuk dolar akan membelikan penghasilan bunga. Dengan semakin
pentingnya fungsi dolar, maka setiap anggota menetapkan perbandingan mata uangnya terhadap dolar,
yang kemudian apabila perlu dapat ditukarkan dengan emas.
4. Sistem semenjak 1973
Semenjak 1973 sistem moneter internasional merupakan campuran antara kurs tetap dengan kurs
berubah-ubah. Mata uang Yen, dolar Kanada, franc Perancis, dan Swiss berfluktuas tergantung dari
permintaan dan pernawaran. Sering juga penguasa moneter negara-negara tersebut melakukan campur
tangan di pasar valuta asing untuk mengurangi fluktuasi kurs yang berlebihan. Caranya apabila negara
mengalami defisit dalam neraca pembayaran, kurs valuta asing cenderung naik. Untuk mencegah hal ini
bank Central menjual valuta asing. Demikian juga apabila surplus di dalam neraca pembayaran, bank
sentral membeli valuta asing di pasar untuk mengurangi penurunan kurs. Sistem kurs demikian di sebut
“managed atau dirty” float, sebagai lawan dari “clean” floatt di mana bank Sentral sama sekali tidak
campur tangan di dalam pasar valuta asing.
Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug, Swedia, Netherlan dan Norwegia) mengadakan
pengaturan secara tersendiri. Kurs tetap berlaku di antara mereka, tetapi berubah-ubah secara
bersama-sama terhadap mata uang negara lain. Sistem kurs semacam ini (mengambang bersama-sama)
menghasilakan fluktuasi yang menyerupai ular, yang kemudian disebut “Snake like”.
Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya dengan dolar Amerika Serikat.
Dengan demikian, telah merupakan mata uang yang mengambang. Namun demikian Dolar masih
memegang peranan penting dalam lalu lintas pembayaran internasiolal. Pembayaran luar negeri,
kebijakan campur tangan dalam valuta asing oleh Bank Sentral, serta catatan-catatan statistik Dana
Moneter Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa masih menggunakan dasar mata uang Dolar.
C. Sistem Penetapan Kurs
Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok:
1. Floating Exchange Rate/Kurs Mengambang
Floating exchange rate adalah sistem penetapan kurs melalui mekanisme kekuatan permintaan dan
penawaran yang terjadi di pasar valuta asing. Dapat dikatakan juga bahwa pada sistem ini, kurs mata
uang dibiarkan mengambang bebas tergantung kekuatan pasar. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kurs, misal inflasi, pertumbuhan ekonomi, inflasi akan digunakan oleh pasar dalam mengevaluasi kurs
mata uang negara yang bersangkutan. Jika variabel tersebut berubah, atau penghargaan terhadap
variabel tersebut berubah, kurs mata uang akan berubah. Sistem mengambang bebas juga disebut
sebagai clean float.
Sistem kurs mengambang memiliki dua karakteristik yang berbeda yaitu:
a. Sistem Kurs Mengambang Bebas Secara Murni/
Sistem kurs mengambang bebas secara murni, biasa disebut clean float atau freely. Dalam system ini,
kurs ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran mata uang yang ada di pasar valuta asing,
tanpa campur tangan pemerintahan. Berdasarkan system ini, kurs akan bergerak naik turun, atau
mengambang secara bebas sesuai dengan kondisi atau kekuatan pasar. Kurs berubah sesuai dengan
berita-berita relevan yang dikeluarkan oleh institusi resmi Negara
b. Sistem Kurs Mengambang Terkendali
System kurs mengambang terkendali, biasa disebut dirty float atau managed float system, yaitu
penentuan kurs di pasar valuta asing dengan intervensi atau campur tangan pemerintah. Pemerintah
mempengaruhi kekuatan pasar dengan berbagai kebijakan di bidang moneter, fiskal, dan perdagangan
luar negeri.
Beberpa bank sentral turut campur tangan dengan intervensi lansung maupun tidak untuk
mempengaruhi kekuatan pasar, sehingga kurs berada pada kisaran yang positif terhadap perekonomian
Negara. Keikutsertaan bank sentral sama seperti pelaku pasar lainnya. Artinya bank sentral tidak
mengindentifikasi dirinya sebagai bank sentral. Pada system ini tidak ada patokan atau batasan berapa
kurs yang harus berlaku. Intervesi bank sentral dilakukan hanya sementara saja.
Kelebihan dari system kurs mengambang adalah kurs akan berubah dengan cepat sesuai dengan
perubahan kondisi ekonomi. Sehingga kurs dapat mencerminkan nilai yang wajar atau sesungguhnya
dari perekonomian suatu Negara.
Kelemahan dari system ini adalah kurs akan selalu berubah secara bebas sesuai dengan kekuatan pasar
yang pada akhirnya dapat menyulitkan pemerintah maupun pelaku ekonomi yang lain dalam
menentukan, merencanakan atau menghitung suatu usaha. Perubahan kurs yang terlalu cepat ini dapat
meningkatkan ketidakpastian dalam dunia usaha.
2. Fixed Rate/Fixed Exchange Rate/Sistem Kurs Tetap
Sistem mengambang bebas mempunyai kerugian karena ketidakpastian kurs cukup tinggi. Sistem float
yang dikelola, yang sering disebut juga sebagai dirty float, dilakukan melalui campur tangan Bank Sentral
yang cukup aktif.
Pada sistem kurs tetap, pemerintah melalui otoritas moneter atau Bank Sentral secara resmi
menetapkan nilai kurs yang berlaku untuk negaranya. Bank Sentral secara aktif melakukan intervensi di
pasar valuta asing untuk menjaga kurs yang telah ditetapkannya. Pemerintah menjaga nilai mata uang
pada tingkat yang telah ditetapkan dengan membeli dan menjual valuta asing dalam jumlah yang tidak
terbatas.
Pada kondisi tertentu pemerintah dapat mengambil keputusan untuk melakukan devaluasi atau revalusi
mata uangnya. Langkah ini merupakan alternative terakhir yang akan diambil, yaitu pada saat transaksi
berjalan mengalami defisit atau surplus terus-menerus.
Kelebihan sistem kurs ini adalah terbatasnya ruang gerak untuk berspekulasi serta mampu memberikan
kepastian mengenai nilai tukar. Sedangkan kelemahan sistem kurs ini adalah nilai kurs tidak selalu dapat
mencerminkan nilai yang sesungguhnya dari mata uang tersebut. Pemerintah melalui otoritas moneter
akan selalu menjaga stabilitas kurs pada tingkat yang diinginkan. Kondisi ini menyebabkan nilai mata
uang tidak mencerminkan kondisi perubahan ekonomi yang sesungguhnya. Pendek kata apapun
perubahan ekonomi Negara, tidak dengan segera tercermin dari nilai tukar mata uangnya.
Ketika para pelaku pasar menilai mata uang sudah terlalu tinggi atau rendah, maka mata uang tersebut
akan mengalami tekanan jual atau beli yang sangat besar. Pemerintah akan mengalami kesulitan dalam
mempertahankan nilai tukar mata uangnya. Hal ini akan menyebabkan biaya tinggi dan menguras
cadangan devisa.
Bank Sentral kemudian akan melakukan intervensi jika kurs yang terjadi di luar batasan yang telah
ditetapkan. Beberapa bentuk intervensi:
a. Menstabilkan fluktuasi harian. Bank Sentral melakukan cara ini dengan tujuan menjaga stabilasisasi
kurs agar perubahan atau pergerakan kurs tetap teratur.
b. Menunda kurs (leaning against the wind). Melalui cara ini bank sentral melakukan intervensi dengan
tujuan mencegah atau mengurangi fluktuasi jangka pendek yang cukup tajam, yang diakibatkan oleh
kejadian yang sifatnya sementara.
c. Kurs tetap secara tidak resmi (unofficial pegging). Melalui cara ini Bank Sentral melawan kekuatan
pasar dengan menetapkan (secara resmi) kurs mata uangnya.
3. Perjanjian zona target tertentu
Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs mata uangnya secara bersama
dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas atau batas bawah, Bank Sentral negara yang
bersangkutan akan melakukan intervensi.
4. Dikaitkan dengan mata uang lain
Sekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang
lainnya. Sebagian mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang negara tetangga.
5. Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain
Sekitar 21 negara mengkaitkan mata uangnya terhadap kelompok mata uang lainnya. Basket, kelompok,
atau portofolio mata uang tersebut biasanya terdiri dari mata uang partner dagang yang penting. 19
negara mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap portofolio yang mereka buat sendiri.
6. Dikaitkan dengan indikator tertentu
Dua negara, Chili dan Nikaragua, mengkaitkan mata uangnya terhadap indikator tertentu, seperti kurs
riil efektif, kurs yang telah memasukkan inflasi terhadap partner dagang mereka yang penting.
KRITIK
Sistem Moneter Internasional yang baik harus mampu memberikan:
Likuiditas: harus dapat menyediakan cadangan moneter yang cukup untuk perekonomian dunia,
sehingga perdagangan internasional dan investasi bisa bertumbuh.
Penyesuaian: harus dapat menyediakan mekanisme efektif untuk mengembalikan keseimbangan neraca
pembayaran kapan pun ketika menghadapi masa sulit.
Keyakinan: harus dapat memberikan perlindungan untuk mencegah krisis kepercayaan, dimana sering
ujung-ujungnya mengakibatkan situasi panic selling atau pemindahan alokasi aset ke aset lain atas dasar
kepanikan.
IMPLEMENTASI
STUDI KASUS: REZIM MONETER
Kasus IMF dalam menyelesaikan permasalahan nampak pada bagaimana IMFmemberikan pinjaman
bersyarat kepada Indonesia dalam menghadapi krisis yang terjadipada 1997-1998. Dalam hal ini,
Indonesia sebagai salah satu anggota rezim ini, dituntutuntuk berperilaku sesuai dengan persyaratan
yang diajukan IMF ketika Indonesiamendapatkan sokongan dana untuk memulihkan neraca
perekonomian yang mengalamikeruntuhan ditandai dengan fluktuatif hutang dan terjun bebasnya nilai
tukar rupiah,-terhadap dollar Amerika.Kejatuhan perekonomian Indonesia terjadi bukan karena tanpa
sebab, kala itukebijakan pembangunan dan orientasi perekonomian Indonesia yang mengadopsi
sistemke luar, menjadikan pemerintahan Soeharto memberikan pinjaman kepada pihak-pihakswasta
yang ingin memberdayakan usahanya. Namun, ketergantungan terhadap hutangnyatanya memberikan
dampak yang luar biasa terhadap kondisi ekonomi di Indonesia.Ketidaksanggupan pihak swasta
mengembalikan dana pinjaman serta income negara yangtidak mampu menjadi penyokong sementara
sebagai dana talangan, menyebabkan krisisekonomi melanda Indonesia.
SUMBER:
1. http://pratiwisitipatimah04.blogspot.com/2015/11/sistem-moneter-internasional.html (diakses
pada hari senin/20/05/2019, pukul 21:28)
2. https://www.academia.edu/34842989/Sistem_Moneter_Internasional (diakses pada hari
senin/20/05/2019, pukul 21:26)

More Related Content

What's hot

Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
gifariwk
 
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
ResiAviani2
 
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
shindydiana1
 
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasiEkonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
fahmi_7
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 2
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 2Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 2
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 2
Yoyo Sudaryo
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 4
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 4Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 4
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 4
Yoyo Sudaryo
 
Pasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingPasar Valuta Asing
Pasar Valuta Asing
Warda wt
 
Tahukah anda sejarah trading forex
Tahukah anda sejarah trading forexTahukah anda sejarah trading forex
Tahukah anda sejarah trading forexBartolomeus Romana
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Yoyo Sudaryo
 
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakorPasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakorSaldzi Rakhman
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
Wahono Diphayana
 
Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam
Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islamPertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam
Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Iin Agustina
 
Euro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrencyEuro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrency
PPG di Universitas Negeri Malang
 
Kurs valuta asing
Kurs valuta asingKurs valuta asing
Kurs valuta asing
Kasmadi Rais
 
Valuta Asing ppt
Valuta Asing pptValuta Asing ppt
Valuta Asing ppt
BundaF
 
Resume ke 2
Resume ke 2Resume ke 2

What's hot (18)

Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
 
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...
 
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
 
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasiEkonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 2
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 2Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 2
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 2
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 4
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 4Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 4
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 4
 
Pasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingPasar Valuta Asing
Pasar Valuta Asing
 
Tahukah anda sejarah trading forex
Tahukah anda sejarah trading forexTahukah anda sejarah trading forex
Tahukah anda sejarah trading forex
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
 
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakorPasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
 
Modul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneterModul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneter
 
Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam
Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islamPertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam
Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam
 
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
 
Euro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrencyEuro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrency
 
Kurs valuta asing
Kurs valuta asingKurs valuta asing
Kurs valuta asing
 
Valuta Asing ppt
Valuta Asing pptValuta Asing ppt
Valuta Asing ppt
 
Resume ke 2
Resume ke 2Resume ke 2
Resume ke 2
 

Similar to Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, sistem moneter internasional dan kekuatan finansial, universitas mercu buana, 2019

2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
ANDIDEWIANGREYANI1
 
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx banjarmasin
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx banjarmasin2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx banjarmasin
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx banjarmasin
tykkhandrrasta
 
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
padlah1984
 
Financial environment
Financial environmentFinancial environment
Financial environment
260167
 
Sistem moneter internasional dan kurs valuta asing
Sistem moneter internasional dan kurs valuta asingSistem moneter internasional dan kurs valuta asing
Sistem moneter internasional dan kurs valuta asing
ariefrafs
 
valuta asing.docx
valuta asing.docxvaluta asing.docx
valuta asing.docx
DewiRizkiAnggraini1
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
Himajie FeUh
 
2.-Sistem-Moneter-Internasional-MKI-warsono.ppt
2.-Sistem-Moneter-Internasional-MKI-warsono.ppt2.-Sistem-Moneter-Internasional-MKI-warsono.ppt
2.-Sistem-Moneter-Internasional-MKI-warsono.ppt
lituhayu zea
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
Anas Alhifni
 
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxKELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
andromedawibowo
 
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
fahmi_7
 
3943495.ppt
3943495.ppt3943495.ppt
3943495.ppt
Mc Keteqman
 
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
zalfaht08
 
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneterSistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
emiliaruthclaudia
 
RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14
adeimallia
 
Mengapaharusdinardandirham 130226193912-phpapp02
Mengapaharusdinardandirham 130226193912-phpapp02Mengapaharusdinardandirham 130226193912-phpapp02
Mengapaharusdinardandirham 130226193912-phpapp02
alfadielz
 
Manajemen Keuangan Internasional
Manajemen Keuangan InternasionalManajemen Keuangan Internasional
Manajemen Keuangan Internasional
Yoyo Sudaryo
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
Montisa Rizki
 
MKI modul linked
MKI modul linkedMKI modul linked
MKI modul linked
Yoyo Sudaryo
 
Resume ke 2
Resume ke 2Resume ke 2

Similar to Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, sistem moneter internasional dan kekuatan finansial, universitas mercu buana, 2019 (20)

2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx
 
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx banjarmasin
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx banjarmasin2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx banjarmasin
2.Sistem_Moneter_Internasional_.pptx banjarmasin
 
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
1.1 Sistem Moneter Internasional.pptx
 
Financial environment
Financial environmentFinancial environment
Financial environment
 
Sistem moneter internasional dan kurs valuta asing
Sistem moneter internasional dan kurs valuta asingSistem moneter internasional dan kurs valuta asing
Sistem moneter internasional dan kurs valuta asing
 
valuta asing.docx
valuta asing.docxvaluta asing.docx
valuta asing.docx
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
2.-Sistem-Moneter-Internasional-MKI-warsono.ppt
2.-Sistem-Moneter-Internasional-MKI-warsono.ppt2.-Sistem-Moneter-Internasional-MKI-warsono.ppt
2.-Sistem-Moneter-Internasional-MKI-warsono.ppt
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxKELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
 
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
 
3943495.ppt
3943495.ppt3943495.ppt
3943495.ppt
 
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
661225166-Kuliah-10-Sistem-Keuangan-Internasional-1.pdf
 
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneterSistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
 
RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14RESUME PERTEMUAN 9-14
RESUME PERTEMUAN 9-14
 
Mengapaharusdinardandirham 130226193912-phpapp02
Mengapaharusdinardandirham 130226193912-phpapp02Mengapaharusdinardandirham 130226193912-phpapp02
Mengapaharusdinardandirham 130226193912-phpapp02
 
Manajemen Keuangan Internasional
Manajemen Keuangan InternasionalManajemen Keuangan Internasional
Manajemen Keuangan Internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
MKI modul linked
MKI modul linkedMKI modul linked
MKI modul linked
 
Resume ke 2
Resume ke 2Resume ke 2
Resume ke 2
 

More from sitiholipah2

Sim 1, siti Holipah, Hapzi, Prof. Dr.MM, analisis penerapan sistem informasi ...
Sim 1, siti Holipah, Hapzi, Prof. Dr.MM, analisis penerapan sistem informasi ...Sim 1, siti Holipah, Hapzi, Prof. Dr.MM, analisis penerapan sistem informasi ...
Sim 1, siti Holipah, Hapzi, Prof. Dr.MM, analisis penerapan sistem informasi ...
sitiholipah2
 
Bisnis internasional, 14, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 14, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...Bisnis internasional, 14, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 14, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
sitiholipah2
 
Bisnis internasional, 13, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 13, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...Bisnis internasional, 13, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 13, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
sitiholipah2
 
Bisnis internasional, 9, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 9, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 9, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 9, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 
Bisnis internasional, 5, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 5, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 5, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 5, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 
Bisnis internasional, 4, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 4, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 4, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 4, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 
Bisnis internasional, 3, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 3, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 3, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 3, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 

More from sitiholipah2 (9)

Sim 1, siti Holipah, Hapzi, Prof. Dr.MM, analisis penerapan sistem informasi ...
Sim 1, siti Holipah, Hapzi, Prof. Dr.MM, analisis penerapan sistem informasi ...Sim 1, siti Holipah, Hapzi, Prof. Dr.MM, analisis penerapan sistem informasi ...
Sim 1, siti Holipah, Hapzi, Prof. Dr.MM, analisis penerapan sistem informasi ...
 
Bisnis internasional, 14, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 14, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...Bisnis internasional, 14, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 14, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
 
Bisnis internasional, 13, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 13, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...Bisnis internasional, 13, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
Bisnis internasional, 13, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...
 
Bisnis internasional, 9, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 9, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 9, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 9, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 
Bisnis internasional, 5, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 5, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 5, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 5, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 
Bisnis internasional, 4, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 4, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 4, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 4, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 
Bisnis internasional, 3, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 3, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 3, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 3, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 

Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, sistem moneter internasional dan kekuatan finansial, universitas mercu buana, 2019

  • 1. BUSINESS INTERNATIONAL SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN KEKUATAN FINANSIAL Dosen Pengampu: Hapzi, Prof. Dr.MM Disusun oleh: Siti Holipah 43117010043 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA 2019
  • 2. A. Pengertian Sistem Moneter Internasional Sistem moneter internasional dapat didefinisikan sebagai struktur, instrumen, institusi, dan perjanjian yang menentukan nilai tukar atau kurs mata uang dari berbagai negara di dunia, termasuk penyesuaian aliran modal, perdagangan internasional, dan neraca pembayaran. Sedangkan menurut Shafiro (1992), sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain. Sistem ini menentukan bagaimana kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Sistem moneter international dimulai dengan diadakannya pertemuan International Monetary and financial Conference pada tanggal 1 sampai 22 Juli 1944 di Bretton Woods, New Hampshire, USA. Pertemuan ini menghasilkan Article of Agreement tentang pendirian dua lembaga internasional yaitu: International Monetary Financial(IMF) dan World Bank. Tujuan didirikannya IMF adalah untuk meningkatkan bisnis internasional agar dapat meningkatkan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Negara anggota IMF. Sedangkan tujuan pendirian World Bank adalah untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga relative rendah kepada berbagai Negara untuk mendorong pertumbuhan, pembangunan ekonomi dengan tetap berlandaskan pada profit oriented. B. Sejarah Sistem Moneter Internasional Copeland (1989), mengelompokkan periode sistem moneter internasional menjadi empat kelompok, yaitu: 1. Sistem Standar Emas (1876-1913) Sistem standar emas internasional muncul mulai tahun 1870 di Inggris. Pemerintah Inggris menetapkan nilai pounsterling dengan emas. Perkembangan industri yang terjadi di Inggris serta perdagangan dunia yang makin berkembang pada abad 19 menambah kepercayaan dunia terhadap emas. Kepercayaan ini diperkuat dengan ditemukannya tambang emas di Amerika dan Afrika Utara. Dengan kejadian-kejadian tersebut sistem standar emas merupakan suatu sistem yang dipakai oleh banyak negara semenjak 1870 hingga perang dunia pertama. Perdagangan yang semakin meningkat membuat kebutuhan sistem pertukaran yang lebih formal menjadi semakin terasa. Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara berdasarkan emas. Pemerintah atau Negara yang bersangkutan harus menjaga persediaan emas yang cukup untuk menjamin jual-beli emas. Jika pemerintah negara lain juga menetapkan nilai mata uangnya berdasarkan emas, maka kurs antar dua mata uang bisa ditentukan. Nilai emas terhadap barang lain
  • 3. tidak banyak berubah dalam jangka panjang, stabilitas nilai uang dan kurs mata uang tidak banyak berfluktuasi dalam jangka panjang. Dalam sistem standar emas, nilai tukar domestik terhadap emas ditetapkan berdasarkan harga resmi yang tetap. Terdapat dua karakteristik utama dari standar emas yang diterapkan oleh negara-negara yang menggunakan standar ini pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yaitu: · Perorangan dapat dengan bebas mengimpor dan mengekspor emas. · Persediaan dan uang kertas yang beredar cukup dijamin dengan persediaan emas. Standar emas berbeda dengan mata uang fiat (fiat money). Dalam mata uang fiat, nilai mata uang ditentukan berdasarkan kepercayaan terhadap kemauan pemerintah menjaga integritas mata uang tersebut. Seringkali kepercayaan tersebut disalahgunakan. Pemerintah kadang tergoda menerbitan uang baru, karena biaya produksi penerbitan tersebut adalah 0 rupiah. Dengan menggunakan standar emas, nilai mata uang didasarkan pada emas. Pemerintah tidak bisa seenaknya menambah jumlah uang yang beredar, karena suplai uang dibatasi oleh suplai emas. Dengan proses tersebut kurs mata uang bisa terjaga selama negara-negara di dunia memakai emas sebagai standar mata uangnya. Inflasi yang berkepanjangan tidak akan terjadi di dalam situasi semacam itu. Dengan adanya Perang Dunia I (1919-1923) serta depresi dunia (1931-1934) negara-negara di Eropa dilanda inflasi serta ketidaksetabilan politik. Sistem moneter Internasional menjadi kacau. Kekacauan ini menimbulkan kurang kepercayaan dunia terhadap pounsterling yang masih dikaitkan dengan emas. Ponsterling makin lama makin lemah posisinya. Kelemahan ini ditambah keharusan Inggris untuk memberi bantuan kepada Jerman. Pada tahun 1931 Inggris menanggalkan standar emas dan pounsterlling jatuh nilainya, diikuti oleh dolar Amerika. Keunggulan sistem ini, secara konseptual, apabila tidak terjadi distorsi dalam ekonomi maka penggunakan standar emas dapat secara otomatis memperbaiki neraca perdagangan suatu negara. Prinsip standar emas adalah uang beredar harus dijamin dengan cadangan emas sehingga sistem ini mendorong terjadinya stabilitas nilai tukar dan harga. Akan tetapi sistem ini mempunyai kelemahan, yaitu apabila jumlah cadangan emas tidak mencukupi atau terlalu besar dari kebutuhan perekonomian 2. Periode Perang Dunia (1914-1994) Perang dunia I mengakhiri standar emas klasik. Periode antara kedua perang dunia secara umum ditandai oleh kekacauan perdagangan dan keuangan internasional. Terjadinya fluktuasi kurs sejak akhir perang sampai tahun 1925 (kecuali di Amerika Serikat, yang kembali ke standar emas dalam tahun 1919). Mulai tahun 1925, suatu usaha dilakukan untuk menetapkan kembali standar emas, akan tetapi runtuh tahun 1991 pada waktu Depresi Besar. Kemudian disusul dengan periode persaingan Devaluasi, ketika negara-negara mencoba untuk mengekspor pengangguran mereka (kebijakan mengemis tetangga mereka). Tarif, kuota, dan pengawasan nilai tukar juga meluas, dengan akibat volume
  • 4. perdagangan dunia berkurang hampir setengahnya. Kecenderungan devlasioner dapat diatasi sepenuhnya suaktu negara-negara dipersenjatai kembali untuk perang dunia II. 3. Post Bretton Woods (1944-1973) Pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan suatu konferensi moneter Internasional, yang dikenal dengan The Bretton Woods Conference, yang dihadiri oleh 44 negara. Konferensi tersebut bertujuan untuk menyusun rencana pembuatan sistem moneter. Dua tahun setelah konferensi tersebut, didirikan IMF dan Bank Dunia untuk mengawasi sistem tersebut. Selama periode 1944-1973 dolar merupakan mata uang yang sangat penting dalam lalu lintas pembayaran Internasional. Peranan dolar ini timbul setelah perang dunia II, yang disebabkan saat itu terjadi kekurangan dolar. Negara-negara Eropa sangat memerlukan uang /dana untuk memulihkan keadaan ekonominya. Satu-satunya sumber adalah Amerika Serikat, sehingga dolar banyak diminta. Konsekuensinya, emas menjadi tergeser oleh dolar. Sebab, disamping memiliki tenaga beli yang kuat di Amerika, reserves dalam bentuk dolar akan membelikan penghasilan bunga. Dengan semakin pentingnya fungsi dolar, maka setiap anggota menetapkan perbandingan mata uangnya terhadap dolar, yang kemudian apabila perlu dapat ditukarkan dengan emas. 4. Sistem semenjak 1973 Semenjak 1973 sistem moneter internasional merupakan campuran antara kurs tetap dengan kurs berubah-ubah. Mata uang Yen, dolar Kanada, franc Perancis, dan Swiss berfluktuas tergantung dari permintaan dan pernawaran. Sering juga penguasa moneter negara-negara tersebut melakukan campur tangan di pasar valuta asing untuk mengurangi fluktuasi kurs yang berlebihan. Caranya apabila negara mengalami defisit dalam neraca pembayaran, kurs valuta asing cenderung naik. Untuk mencegah hal ini bank Central menjual valuta asing. Demikian juga apabila surplus di dalam neraca pembayaran, bank sentral membeli valuta asing di pasar untuk mengurangi penurunan kurs. Sistem kurs demikian di sebut “managed atau dirty” float, sebagai lawan dari “clean” floatt di mana bank Sentral sama sekali tidak campur tangan di dalam pasar valuta asing. Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug, Swedia, Netherlan dan Norwegia) mengadakan pengaturan secara tersendiri. Kurs tetap berlaku di antara mereka, tetapi berubah-ubah secara bersama-sama terhadap mata uang negara lain. Sistem kurs semacam ini (mengambang bersama-sama) menghasilakan fluktuasi yang menyerupai ular, yang kemudian disebut “Snake like”. Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya dengan dolar Amerika Serikat. Dengan demikian, telah merupakan mata uang yang mengambang. Namun demikian Dolar masih memegang peranan penting dalam lalu lintas pembayaran internasiolal. Pembayaran luar negeri, kebijakan campur tangan dalam valuta asing oleh Bank Sentral, serta catatan-catatan statistik Dana Moneter Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa masih menggunakan dasar mata uang Dolar. C. Sistem Penetapan Kurs Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok:
  • 5. 1. Floating Exchange Rate/Kurs Mengambang Floating exchange rate adalah sistem penetapan kurs melalui mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar valuta asing. Dapat dikatakan juga bahwa pada sistem ini, kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas tergantung kekuatan pasar. Beberapa faktor yang mempengaruhi kurs, misal inflasi, pertumbuhan ekonomi, inflasi akan digunakan oleh pasar dalam mengevaluasi kurs mata uang negara yang bersangkutan. Jika variabel tersebut berubah, atau penghargaan terhadap variabel tersebut berubah, kurs mata uang akan berubah. Sistem mengambang bebas juga disebut sebagai clean float. Sistem kurs mengambang memiliki dua karakteristik yang berbeda yaitu: a. Sistem Kurs Mengambang Bebas Secara Murni/ Sistem kurs mengambang bebas secara murni, biasa disebut clean float atau freely. Dalam system ini, kurs ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran mata uang yang ada di pasar valuta asing, tanpa campur tangan pemerintahan. Berdasarkan system ini, kurs akan bergerak naik turun, atau mengambang secara bebas sesuai dengan kondisi atau kekuatan pasar. Kurs berubah sesuai dengan berita-berita relevan yang dikeluarkan oleh institusi resmi Negara b. Sistem Kurs Mengambang Terkendali System kurs mengambang terkendali, biasa disebut dirty float atau managed float system, yaitu penentuan kurs di pasar valuta asing dengan intervensi atau campur tangan pemerintah. Pemerintah mempengaruhi kekuatan pasar dengan berbagai kebijakan di bidang moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri. Beberpa bank sentral turut campur tangan dengan intervensi lansung maupun tidak untuk mempengaruhi kekuatan pasar, sehingga kurs berada pada kisaran yang positif terhadap perekonomian Negara. Keikutsertaan bank sentral sama seperti pelaku pasar lainnya. Artinya bank sentral tidak mengindentifikasi dirinya sebagai bank sentral. Pada system ini tidak ada patokan atau batasan berapa kurs yang harus berlaku. Intervesi bank sentral dilakukan hanya sementara saja. Kelebihan dari system kurs mengambang adalah kurs akan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kondisi ekonomi. Sehingga kurs dapat mencerminkan nilai yang wajar atau sesungguhnya dari perekonomian suatu Negara. Kelemahan dari system ini adalah kurs akan selalu berubah secara bebas sesuai dengan kekuatan pasar yang pada akhirnya dapat menyulitkan pemerintah maupun pelaku ekonomi yang lain dalam menentukan, merencanakan atau menghitung suatu usaha. Perubahan kurs yang terlalu cepat ini dapat meningkatkan ketidakpastian dalam dunia usaha. 2. Fixed Rate/Fixed Exchange Rate/Sistem Kurs Tetap
  • 6. Sistem mengambang bebas mempunyai kerugian karena ketidakpastian kurs cukup tinggi. Sistem float yang dikelola, yang sering disebut juga sebagai dirty float, dilakukan melalui campur tangan Bank Sentral yang cukup aktif. Pada sistem kurs tetap, pemerintah melalui otoritas moneter atau Bank Sentral secara resmi menetapkan nilai kurs yang berlaku untuk negaranya. Bank Sentral secara aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga kurs yang telah ditetapkannya. Pemerintah menjaga nilai mata uang pada tingkat yang telah ditetapkan dengan membeli dan menjual valuta asing dalam jumlah yang tidak terbatas. Pada kondisi tertentu pemerintah dapat mengambil keputusan untuk melakukan devaluasi atau revalusi mata uangnya. Langkah ini merupakan alternative terakhir yang akan diambil, yaitu pada saat transaksi berjalan mengalami defisit atau surplus terus-menerus. Kelebihan sistem kurs ini adalah terbatasnya ruang gerak untuk berspekulasi serta mampu memberikan kepastian mengenai nilai tukar. Sedangkan kelemahan sistem kurs ini adalah nilai kurs tidak selalu dapat mencerminkan nilai yang sesungguhnya dari mata uang tersebut. Pemerintah melalui otoritas moneter akan selalu menjaga stabilitas kurs pada tingkat yang diinginkan. Kondisi ini menyebabkan nilai mata uang tidak mencerminkan kondisi perubahan ekonomi yang sesungguhnya. Pendek kata apapun perubahan ekonomi Negara, tidak dengan segera tercermin dari nilai tukar mata uangnya. Ketika para pelaku pasar menilai mata uang sudah terlalu tinggi atau rendah, maka mata uang tersebut akan mengalami tekanan jual atau beli yang sangat besar. Pemerintah akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan nilai tukar mata uangnya. Hal ini akan menyebabkan biaya tinggi dan menguras cadangan devisa. Bank Sentral kemudian akan melakukan intervensi jika kurs yang terjadi di luar batasan yang telah ditetapkan. Beberapa bentuk intervensi: a. Menstabilkan fluktuasi harian. Bank Sentral melakukan cara ini dengan tujuan menjaga stabilasisasi kurs agar perubahan atau pergerakan kurs tetap teratur. b. Menunda kurs (leaning against the wind). Melalui cara ini bank sentral melakukan intervensi dengan tujuan mencegah atau mengurangi fluktuasi jangka pendek yang cukup tajam, yang diakibatkan oleh kejadian yang sifatnya sementara. c. Kurs tetap secara tidak resmi (unofficial pegging). Melalui cara ini Bank Sentral melawan kekuatan pasar dengan menetapkan (secara resmi) kurs mata uangnya. 3. Perjanjian zona target tertentu Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs mata uangnya secara bersama dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas atau batas bawah, Bank Sentral negara yang bersangkutan akan melakukan intervensi.
  • 7. 4. Dikaitkan dengan mata uang lain Sekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang lainnya. Sebagian mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang negara tetangga. 5. Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain Sekitar 21 negara mengkaitkan mata uangnya terhadap kelompok mata uang lainnya. Basket, kelompok, atau portofolio mata uang tersebut biasanya terdiri dari mata uang partner dagang yang penting. 19 negara mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap portofolio yang mereka buat sendiri. 6. Dikaitkan dengan indikator tertentu Dua negara, Chili dan Nikaragua, mengkaitkan mata uangnya terhadap indikator tertentu, seperti kurs riil efektif, kurs yang telah memasukkan inflasi terhadap partner dagang mereka yang penting. KRITIK Sistem Moneter Internasional yang baik harus mampu memberikan: Likuiditas: harus dapat menyediakan cadangan moneter yang cukup untuk perekonomian dunia, sehingga perdagangan internasional dan investasi bisa bertumbuh. Penyesuaian: harus dapat menyediakan mekanisme efektif untuk mengembalikan keseimbangan neraca pembayaran kapan pun ketika menghadapi masa sulit. Keyakinan: harus dapat memberikan perlindungan untuk mencegah krisis kepercayaan, dimana sering ujung-ujungnya mengakibatkan situasi panic selling atau pemindahan alokasi aset ke aset lain atas dasar kepanikan.
  • 8. IMPLEMENTASI STUDI KASUS: REZIM MONETER Kasus IMF dalam menyelesaikan permasalahan nampak pada bagaimana IMFmemberikan pinjaman bersyarat kepada Indonesia dalam menghadapi krisis yang terjadipada 1997-1998. Dalam hal ini, Indonesia sebagai salah satu anggota rezim ini, dituntutuntuk berperilaku sesuai dengan persyaratan yang diajukan IMF ketika Indonesiamendapatkan sokongan dana untuk memulihkan neraca perekonomian yang mengalamikeruntuhan ditandai dengan fluktuatif hutang dan terjun bebasnya nilai tukar rupiah,-terhadap dollar Amerika.Kejatuhan perekonomian Indonesia terjadi bukan karena tanpa sebab, kala itukebijakan pembangunan dan orientasi perekonomian Indonesia yang mengadopsi sistemke luar, menjadikan pemerintahan Soeharto memberikan pinjaman kepada pihak-pihakswasta yang ingin memberdayakan usahanya. Namun, ketergantungan terhadap hutangnyatanya memberikan dampak yang luar biasa terhadap kondisi ekonomi di Indonesia.Ketidaksanggupan pihak swasta mengembalikan dana pinjaman serta income negara yangtidak mampu menjadi penyokong sementara sebagai dana talangan, menyebabkan krisisekonomi melanda Indonesia. SUMBER: 1. http://pratiwisitipatimah04.blogspot.com/2015/11/sistem-moneter-internasional.html (diakses pada hari senin/20/05/2019, pukul 21:28) 2. https://www.academia.edu/34842989/Sistem_Moneter_Internasional (diakses pada hari senin/20/05/2019, pukul 21:26)