Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, sistem moneter internasional dan kekuatan finansial, universitas mercu buana, 2019
Sistem moneter internasional mengatur nilai tukar mata uang antarnegara melalui lembaga dan perjanjian. Sistem ini dimulai pada Konferensi Bretton Woods 1944 yang mendirikan IMF dan Bank Dunia. IMF bertugas mengatur stabilitas sistem keuangan global sementara Bank Dunia membantu negara berkembang. Negara-negara menetapkan berbagai kebijakan kurs tukar seperti mengambang, tetap, atau tertambat.
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisWahono Diphayana
Sistem moneter internasional dan pasar valuta asing memengaruhi bisnis di Indonesia. Nilai tukar rupiah yang mengambang mempengaruhi pendapatan, biaya, dan keuntungan perusahaan yang bertransaksi dengan mata uang asing atau berdagang internasional. Cadangan devisa dan kondisi ekonomi global juga mempengaruhi nilai tukar rupiah. Perusahaan perlu memperhatikan risiko ini dan dapat menggunakan instrumen lindung nilai seperti transaksi forward
Sistem moneter internasional mengatur pertukaran mata uang antar negara. Dokumen ini membahas pengertian sistem moneter internasional, sejarahnya, dan sistem akuntansi neraca pembayaran antar negara. IMF dan Bank Dunia dibentuk untuk menjaga stabilitas sistem moneter global.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem moneter internasional, termasuk definisi, perkembangan sistem, cara pembayaran internasional, alat pembayaran luar negeri, pasar valuta asing, kebijakan moneter internasional seperti sistem Bretton Woods dan fungsi Bank Dunia serta Dana Moneter Internasional.
Sistem moneter internasional mengatur nilai tukar mata uang antarnegara melalui lembaga dan perjanjian. Sistem ini dimulai pada Konferensi Bretton Woods 1944 yang mendirikan IMF dan Bank Dunia. IMF bertugas mengatur stabilitas sistem keuangan global sementara Bank Dunia membantu negara berkembang. Negara-negara menetapkan berbagai kebijakan kurs tukar seperti mengambang, tetap, atau tertambat.
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisWahono Diphayana
Sistem moneter internasional dan pasar valuta asing memengaruhi bisnis di Indonesia. Nilai tukar rupiah yang mengambang mempengaruhi pendapatan, biaya, dan keuntungan perusahaan yang bertransaksi dengan mata uang asing atau berdagang internasional. Cadangan devisa dan kondisi ekonomi global juga mempengaruhi nilai tukar rupiah. Perusahaan perlu memperhatikan risiko ini dan dapat menggunakan instrumen lindung nilai seperti transaksi forward
Sistem moneter internasional mengatur pertukaran mata uang antar negara. Dokumen ini membahas pengertian sistem moneter internasional, sejarahnya, dan sistem akuntansi neraca pembayaran antar negara. IMF dan Bank Dunia dibentuk untuk menjaga stabilitas sistem moneter global.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem moneter internasional, termasuk definisi, perkembangan sistem, cara pembayaran internasional, alat pembayaran luar negeri, pasar valuta asing, kebijakan moneter internasional seperti sistem Bretton Woods dan fungsi Bank Dunia serta Dana Moneter Internasional.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang sistem moneter yang mencakup pengertian uang, lembaga keuangan terkait seperti bank sentral dan bank komersial, proses penciptaan uang oleh sistem perbankan, serta kebijakan moneter yang diambil untuk mengatur jumlah uang beredar.
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...ResiAviani2
Dokumen tersebut membahas tentang sistem moneter internasional, termasuk sistem standar emas pada 1870-1914 dan sistem Bretton Woods 1944-1973. Dokumen juga membahas implementasi sistem moneter internasional dan pengaruh lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia terhadap pemerintahan Indonesia.
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...shindydiana1
Dokumen tersebut membahas tentang sistem moneter internasional, mulai dari standar emas, sistem Bretton Woods, sistem kurs mata uang mengambang, dan pengaturan mata uang saat ini. Juga dibahas mengenai Bank for Internasional Settlements, dampak fluktuasi nilai tukar, proyeksi nilai tukar, kontrol nilai tukar, pengaruh kekuatan keuangan seperti pajak dan inflasi terhadap perusahaan, serta peranan neraca pembayaran
Sistem moneter internasional menentukan nilai tukar mata uang berbagai negara. Ada beberapa sistem seperti kurs mengambang bebas, tertambat, dan tetap di mana pemerintah dapat turut campur tangan. Sistem ini berkembang sejak konferensi Bretton Woods 1944 yang mendirikan IMF dan Bank Dunia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pasar valuta asing (valas) termasuk pengertian valas dan kurs valas, sistem moneter internasional, sistem nilai tukar, pengertian pasar valas, transaksi di pasar valas, para pelaku pasar valas, dan faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valas.
Dokumen tersebut membahas tentang peran sektor moneter dalam sistem ekonomi Islam. Sistem moneter dalam Islam harus terkait erat dengan aktivitas sektor riil dan tidak boleh didasarkan pada pencetakan uang secara bebas (fiat money) maupun praktik riba. Lembaga keuangan Syariah berperan sebagai perantara untuk menyalurkan dana masyarakat ke sektor riil melalui skema bagi hasil."
Dokumen tersebut membahas tentang eurobank dan eurocurrency serta perkembangan pasar eurodollar. Eurobank adalah bank internasional yang menerima deposito dan memberikan pinjaman dalam berbagai mata uang asing. Eurocurrency adalah deposito berjangka dalam mata uang asing di luar negeri penerbit mata uang tersebut. London menjadi pusat pasar eurocurrency dengan acuan suku bunga LIBOR.
Dokumen tersebut membahas tentang kurs valuta asing dan neraca pembayaran internasional. Kurs valuta asing menjelaskan pengertian kurs dan pasar valuta asing serta sistem kurs yang ada. Neraca pembayaran internasional mendefinisikan neraca pembayaran, komponennya, dan cara pembayaran internasional.
Dokumen ini membahas tentang valuta asing (mata uang asing) yang meliputi pengertian bursa valuta asing sebagai tempat perdagangan berbagai mata uang asing, pengguna jasa bursa valuta asing seperti importir, investor, pedagang valas, dan fungsi pasar valuta asing yaitu memperlancar kegiatan perdagangan luar negeri, penukaran mata uang, pemindahan dana antar negara, serta sebagai tempat spekulasi bagi pedagang
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai pasar valuta asing (forex) yang meliputi karakteristiknya sebagai pasar yang beroperasi secara global dan berkelanjutan, volume perdagangannya yang sangat besar, serta pemain utamanya seperti bank-bank besar dan pedagang valuta.
Dokumen tersebut membahas sejarah sistem moneter internasional melalui lima tahap evolusi, yaitu bimetalisme, standar emas klasik, periode antar perang, sistem Bretton Woods, dan rezim nilai tukar fleksibel. Sistem ini berkembang untuk mengatur pembayaran internasional, pergerakan modal, dan nilai tukar mata uang.
Sistem moneter internasional telah berkembang melalui beberapa tahapan sejarah, dimulai dari bimetalisme, standar emas klasik, periode antar perang dunia, sistem Bretton Woods, hingga rezim nilai tukar fleksibel saat ini. Sistem Bretton Woods menggunakan dolar AS sebagai mata uang pengikat yang dapat dikonversi ke emas pada nilai tetap, namun runtuh akibat inflasi dan defisit neraca AS.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan keuangan internasional dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang (1) perkembangan sistem moneter internasional sejak Perang Dunia 2 hingga saat ini, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang antar negara, dan (3) peran dolar AS, euro, dan yen Jepang sebagai mata uang utama dalam perdagangan
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang sistem moneter yang mencakup pengertian uang, lembaga keuangan terkait seperti bank sentral dan bank komersial, proses penciptaan uang oleh sistem perbankan, serta kebijakan moneter yang diambil untuk mengatur jumlah uang beredar.
Bisnis internasional, 10, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm ...ResiAviani2
Dokumen tersebut membahas tentang sistem moneter internasional, termasuk sistem standar emas pada 1870-1914 dan sistem Bretton Woods 1944-1973. Dokumen juga membahas implementasi sistem moneter internasional dan pengaruh lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia terhadap pemerintahan Indonesia.
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...shindydiana1
Dokumen tersebut membahas tentang sistem moneter internasional, mulai dari standar emas, sistem Bretton Woods, sistem kurs mata uang mengambang, dan pengaturan mata uang saat ini. Juga dibahas mengenai Bank for Internasional Settlements, dampak fluktuasi nilai tukar, proyeksi nilai tukar, kontrol nilai tukar, pengaruh kekuatan keuangan seperti pajak dan inflasi terhadap perusahaan, serta peranan neraca pembayaran
Sistem moneter internasional menentukan nilai tukar mata uang berbagai negara. Ada beberapa sistem seperti kurs mengambang bebas, tertambat, dan tetap di mana pemerintah dapat turut campur tangan. Sistem ini berkembang sejak konferensi Bretton Woods 1944 yang mendirikan IMF dan Bank Dunia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pasar valuta asing (valas) termasuk pengertian valas dan kurs valas, sistem moneter internasional, sistem nilai tukar, pengertian pasar valas, transaksi di pasar valas, para pelaku pasar valas, dan faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valas.
Dokumen tersebut membahas tentang peran sektor moneter dalam sistem ekonomi Islam. Sistem moneter dalam Islam harus terkait erat dengan aktivitas sektor riil dan tidak boleh didasarkan pada pencetakan uang secara bebas (fiat money) maupun praktik riba. Lembaga keuangan Syariah berperan sebagai perantara untuk menyalurkan dana masyarakat ke sektor riil melalui skema bagi hasil."
Dokumen tersebut membahas tentang eurobank dan eurocurrency serta perkembangan pasar eurodollar. Eurobank adalah bank internasional yang menerima deposito dan memberikan pinjaman dalam berbagai mata uang asing. Eurocurrency adalah deposito berjangka dalam mata uang asing di luar negeri penerbit mata uang tersebut. London menjadi pusat pasar eurocurrency dengan acuan suku bunga LIBOR.
Dokumen tersebut membahas tentang kurs valuta asing dan neraca pembayaran internasional. Kurs valuta asing menjelaskan pengertian kurs dan pasar valuta asing serta sistem kurs yang ada. Neraca pembayaran internasional mendefinisikan neraca pembayaran, komponennya, dan cara pembayaran internasional.
Dokumen ini membahas tentang valuta asing (mata uang asing) yang meliputi pengertian bursa valuta asing sebagai tempat perdagangan berbagai mata uang asing, pengguna jasa bursa valuta asing seperti importir, investor, pedagang valas, dan fungsi pasar valuta asing yaitu memperlancar kegiatan perdagangan luar negeri, penukaran mata uang, pemindahan dana antar negara, serta sebagai tempat spekulasi bagi pedagang
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai pasar valuta asing (forex) yang meliputi karakteristiknya sebagai pasar yang beroperasi secara global dan berkelanjutan, volume perdagangannya yang sangat besar, serta pemain utamanya seperti bank-bank besar dan pedagang valuta.
Similar to Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, sistem moneter internasional dan kekuatan finansial, universitas mercu buana, 2019
Dokumen tersebut membahas sejarah sistem moneter internasional melalui lima tahap evolusi, yaitu bimetalisme, standar emas klasik, periode antar perang, sistem Bretton Woods, dan rezim nilai tukar fleksibel. Sistem ini berkembang untuk mengatur pembayaran internasional, pergerakan modal, dan nilai tukar mata uang.
Sistem moneter internasional telah berkembang melalui beberapa tahapan sejarah, dimulai dari bimetalisme, standar emas klasik, periode antar perang dunia, sistem Bretton Woods, hingga rezim nilai tukar fleksibel saat ini. Sistem Bretton Woods menggunakan dolar AS sebagai mata uang pengikat yang dapat dikonversi ke emas pada nilai tetap, namun runtuh akibat inflasi dan defisit neraca AS.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan keuangan internasional dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang (1) perkembangan sistem moneter internasional sejak Perang Dunia 2 hingga saat ini, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang antar negara, dan (3) peran dolar AS, euro, dan yen Jepang sebagai mata uang utama dalam perdagangan
Dokumen tersebut membahas sistem moneter internasional, mulai dari periode sebelum 1875 hingga sistem kurs tukar fleksibel sekarang. Ia menjelaskan evolusi sistem moneter dari bimetalisme, standar emas, sistem Bretton Woods, hingga regim kurs tukar fleksibel saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang teori nilai tukar uang dalam sistem ekonomi Islam. Terdapat tiga sistem nilai tukar yang dijelaskan yaitu sistem nilai tukar tetap, mengambang, dan terkait. Dibahas pula kebijakan nilai tukar, paritas daya beli, dan pendapat tentang penerapan nilai tukar uang dalam sistem ekonomi Islam.
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxandromedawibowo
1. Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, pengertian, fungsi, dan pemain pasar valuta asing.
2. Pasar valuta asing merupakan pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta asing untuk mempermudah transaksi perdagangan dan keuangan internasional.
3. Pemain kunci di pasar valuta asing antara lain bank, perusahaan, bank sentral, hedge fund, dan pialang valuta asing."
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...fahmi_7
System moneter internasional dapat didefinisikan sebagai struktur, instrument, institusi, dan perjanjian yang menentukan nilai tukar atau kurs mata uang dari berbagai Negara di dunia, termasuk penyesuaian aliran modal, perdagangan internasional, dan neraca pembayaran.
Perkembangan sistem moneter internasional dimulai dengan pendirian IMF dan Bank Dunia di Bretton Woods untuk meningkatkan kerja sama moneter antarnegara dan memperluas perdagangan dunia. Sistem Bretton Woods menerapkan sistem nilai tukar tetap hingga runtuh pada tahun 1973 dan digantikan oleh sistem nilai tukar mengambang. Sistem pembayaran internasional meliputi metode seperti cash in advance, letter of credit, dan berbagai metode pembiayaan seperti ak
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan fungsi valuta asing serta sistem kurs valuta asing. Valuta asing adalah mata uang yang digunakan dalam perdagangan internasional dan fungsinya antara lain sebagai alat tukar, pengendali kurs, pembayaran internasional, dan memperlancar perdagangan. Sistem kurs valuta asing dapat berupa kurs tetap, mengambang, atau distabilkan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Perbedaan pandangan Keynes dan Friedman mengenai kebijakan moneter dan fiskal
2. Sejarah perkembangan sistem moneter internasional mulai dari sistem emas hingga sistem kurs mengambang
3. Instrumen pasar keuangan internasional seperti valas, swap, futures, dan options beserta penjelasan mengenai masing-masing instrumen
Similar to Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, sistem moneter internasional dan kekuatan finansial, universitas mercu buana, 2019 (20)
Sim 1, siti Holipah, Hapzi, Prof. Dr.MM, analisis penerapan sistem informasi ...sitiholipah2
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut melakukan analisis penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng dengan menggabungkan metode UTAUT dan TTF untuk mengevaluasi tingkat penerimaan pengguna terhadap sistem informasi tersebut.
Bisnis internasional, 14, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...sitiholipah2
Dokumen tersebut membahas tentang operasi global dan manajemen rantai pasokan internasional. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang pengertian perusahaan yang beroperasi secara global, strategi operasi di lingkungan global, pertimbangan utama dalam operasi global, pengelolaan operasi jasa di dunia, pengembangan misi dan strategi perusahaan, dan strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif serta pengertian manajemen rantai pasokan.
Bisnis internasional, 13, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm...sitiholipah2
Dokumen tersebut membahas tentang pasar internasional dan manajemen rantai pasokan internasional. Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara, sedangkan manajemen rantai pasokan adalah pengelolaan berbagai kegiatan mulai dari pemasok, produksi, distribusi hingga konsumen untuk memperoleh produk secara efisien dan efektif. Dokumen juga menjelaskan komponen, strategi, tujuan, dan
Bisnis internasional, 9, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...sitiholipah2
Dokumen tersebut membahas tentang kekuatan hukum dalam bisnis internasional, termasuk sumber hukum, asas-asas, dan contoh sengketa antar perusahaan multinasional seperti Apple vs Samsung yang diselesaikan melalui pengadilan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai undang-undang dan peraturan yang mempengaruhi bisnis internasional di tingkat domestik maupun internasional.
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...sitiholipah2
Dokumen tersebut membahas tentang kekuatan ekonomi dan sosial ekonomi, terutama dalam konteks bisnis internasional. Secara khusus, dibahas mengenai analisis ekonomi internasional, dimensi ekonomi dan relevansinya terhadap bisnis internasional, serta peran usaha kecil dalam perekonomian global. Informasi sosial ekonomi seperti demografi dan industri sangat penting untuk merencanakan ekspansi bisnis ke pasar internasional. Usaha kecil dap
Bisnis internasional, 4, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...sitiholipah2
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen kekuatan sosiokultural yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis internasional, seperti estetika, sikap dan kepercayaan, agama, dan pengaruhnya terhadap perilaku bisnis di berbagai negara."
Bisnis internasional, 2, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 10, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, sistem moneter internasional dan kekuatan finansial, universitas mercu buana, 2019
1. BUSINESS INTERNATIONAL
SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN KEKUATAN FINANSIAL
Dosen Pengampu:
Hapzi, Prof. Dr.MM
Disusun oleh:
Siti Holipah 43117010043
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
2. A. Pengertian Sistem Moneter Internasional
Sistem moneter internasional dapat didefinisikan sebagai struktur, instrumen, institusi, dan perjanjian
yang menentukan nilai tukar atau kurs mata uang dari berbagai negara di dunia, termasuk penyesuaian
aliran modal, perdagangan internasional, dan neraca pembayaran.
Sedangkan menurut Shafiro (1992), sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan,
institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang
ditukarkan dengan mata uang lain.
Sistem ini menentukan bagaimana kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat
mempengaruhi kurs tukar. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi
perdagangan internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan.
Sistem moneter international dimulai dengan diadakannya pertemuan International Monetary and
financial Conference pada tanggal 1 sampai 22 Juli 1944 di Bretton Woods, New Hampshire, USA.
Pertemuan ini menghasilkan Article of Agreement tentang pendirian dua lembaga internasional yaitu:
International Monetary Financial(IMF) dan World Bank.
Tujuan didirikannya IMF adalah untuk meningkatkan bisnis internasional agar dapat meningkatkan
pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Negara anggota IMF.
Sedangkan tujuan pendirian World Bank adalah untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga
relative rendah kepada berbagai Negara untuk mendorong pertumbuhan, pembangunan ekonomi
dengan tetap berlandaskan pada profit oriented.
B. Sejarah Sistem Moneter Internasional
Copeland (1989), mengelompokkan periode sistem moneter internasional menjadi empat kelompok,
yaitu:
1. Sistem Standar Emas (1876-1913)
Sistem standar emas internasional muncul mulai tahun 1870 di Inggris. Pemerintah Inggris menetapkan
nilai pounsterling dengan emas. Perkembangan industri yang terjadi di Inggris serta perdagangan dunia
yang makin berkembang pada abad 19 menambah kepercayaan dunia terhadap emas. Kepercayaan ini
diperkuat dengan ditemukannya tambang emas di Amerika dan Afrika Utara. Dengan kejadian-kejadian
tersebut sistem standar emas merupakan suatu sistem yang dipakai oleh banyak negara semenjak 1870
hingga perang dunia pertama.
Perdagangan yang semakin meningkat membuat kebutuhan sistem pertukaran yang lebih formal
menjadi semakin terasa. Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara
berdasarkan emas. Pemerintah atau Negara yang bersangkutan harus menjaga persediaan emas yang
cukup untuk menjamin jual-beli emas. Jika pemerintah negara lain juga menetapkan nilai mata uangnya
berdasarkan emas, maka kurs antar dua mata uang bisa ditentukan. Nilai emas terhadap barang lain
3. tidak banyak berubah dalam jangka panjang, stabilitas nilai uang dan kurs mata uang tidak banyak
berfluktuasi dalam jangka panjang.
Dalam sistem standar emas, nilai tukar domestik terhadap emas ditetapkan berdasarkan harga resmi
yang tetap. Terdapat dua karakteristik utama dari standar emas yang diterapkan oleh negara-negara
yang menggunakan standar ini pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yaitu:
· Perorangan dapat dengan bebas mengimpor dan mengekspor emas.
· Persediaan dan uang kertas yang beredar cukup dijamin dengan persediaan emas.
Standar emas berbeda dengan mata uang fiat (fiat money). Dalam mata uang fiat, nilai mata uang
ditentukan berdasarkan kepercayaan terhadap kemauan pemerintah menjaga integritas mata uang
tersebut. Seringkali kepercayaan tersebut disalahgunakan. Pemerintah kadang tergoda menerbitan uang
baru, karena biaya produksi penerbitan tersebut adalah 0 rupiah. Dengan menggunakan standar emas,
nilai mata uang didasarkan pada emas. Pemerintah tidak bisa seenaknya menambah jumlah uang yang
beredar, karena suplai uang dibatasi oleh suplai emas.
Dengan proses tersebut kurs mata uang bisa terjaga selama negara-negara di dunia memakai emas
sebagai standar mata uangnya. Inflasi yang berkepanjangan tidak akan terjadi di dalam situasi semacam
itu.
Dengan adanya Perang Dunia I (1919-1923) serta depresi dunia (1931-1934) negara-negara di Eropa
dilanda inflasi serta ketidaksetabilan politik. Sistem moneter Internasional menjadi kacau. Kekacauan ini
menimbulkan kurang kepercayaan dunia terhadap pounsterling yang masih dikaitkan dengan emas.
Ponsterling makin lama makin lemah posisinya. Kelemahan ini ditambah keharusan Inggris untuk
memberi bantuan kepada Jerman. Pada tahun 1931 Inggris menanggalkan standar emas dan
pounsterlling jatuh nilainya, diikuti oleh dolar Amerika.
Keunggulan sistem ini, secara konseptual, apabila tidak terjadi distorsi dalam ekonomi maka
penggunakan standar emas dapat secara otomatis memperbaiki neraca perdagangan suatu negara.
Prinsip standar emas adalah uang beredar harus dijamin dengan cadangan emas sehingga sistem ini
mendorong terjadinya stabilitas nilai tukar dan harga. Akan tetapi sistem ini mempunyai kelemahan,
yaitu apabila jumlah cadangan emas tidak mencukupi atau terlalu besar dari kebutuhan perekonomian
2. Periode Perang Dunia (1914-1994)
Perang dunia I mengakhiri standar emas klasik. Periode antara kedua perang dunia secara umum
ditandai oleh kekacauan perdagangan dan keuangan internasional. Terjadinya fluktuasi kurs sejak akhir
perang sampai tahun 1925 (kecuali di Amerika Serikat, yang kembali ke standar emas dalam tahun
1919). Mulai tahun 1925, suatu usaha dilakukan untuk menetapkan kembali standar emas, akan tetapi
runtuh tahun 1991 pada waktu Depresi Besar. Kemudian disusul dengan periode persaingan Devaluasi,
ketika negara-negara mencoba untuk mengekspor pengangguran mereka (kebijakan mengemis
tetangga mereka). Tarif, kuota, dan pengawasan nilai tukar juga meluas, dengan akibat volume
4. perdagangan dunia berkurang hampir setengahnya. Kecenderungan devlasioner dapat diatasi
sepenuhnya suaktu negara-negara dipersenjatai kembali untuk perang dunia II.
3. Post Bretton Woods (1944-1973)
Pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan suatu konferensi moneter Internasional, yang dikenal dengan The
Bretton Woods Conference, yang dihadiri oleh 44 negara. Konferensi tersebut bertujuan untuk
menyusun rencana pembuatan sistem moneter. Dua tahun setelah konferensi tersebut, didirikan IMF
dan Bank Dunia untuk mengawasi sistem tersebut.
Selama periode 1944-1973 dolar merupakan mata uang yang sangat penting dalam lalu lintas
pembayaran Internasional. Peranan dolar ini timbul setelah perang dunia II, yang disebabkan saat itu
terjadi kekurangan dolar. Negara-negara Eropa sangat memerlukan uang /dana untuk memulihkan
keadaan ekonominya. Satu-satunya sumber adalah Amerika Serikat, sehingga dolar banyak diminta.
Konsekuensinya, emas menjadi tergeser oleh dolar. Sebab, disamping memiliki tenaga beli yang kuat di
Amerika, reserves dalam bentuk dolar akan membelikan penghasilan bunga. Dengan semakin
pentingnya fungsi dolar, maka setiap anggota menetapkan perbandingan mata uangnya terhadap dolar,
yang kemudian apabila perlu dapat ditukarkan dengan emas.
4. Sistem semenjak 1973
Semenjak 1973 sistem moneter internasional merupakan campuran antara kurs tetap dengan kurs
berubah-ubah. Mata uang Yen, dolar Kanada, franc Perancis, dan Swiss berfluktuas tergantung dari
permintaan dan pernawaran. Sering juga penguasa moneter negara-negara tersebut melakukan campur
tangan di pasar valuta asing untuk mengurangi fluktuasi kurs yang berlebihan. Caranya apabila negara
mengalami defisit dalam neraca pembayaran, kurs valuta asing cenderung naik. Untuk mencegah hal ini
bank Central menjual valuta asing. Demikian juga apabila surplus di dalam neraca pembayaran, bank
sentral membeli valuta asing di pasar untuk mengurangi penurunan kurs. Sistem kurs demikian di sebut
“managed atau dirty” float, sebagai lawan dari “clean” floatt di mana bank Sentral sama sekali tidak
campur tangan di dalam pasar valuta asing.
Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug, Swedia, Netherlan dan Norwegia) mengadakan
pengaturan secara tersendiri. Kurs tetap berlaku di antara mereka, tetapi berubah-ubah secara
bersama-sama terhadap mata uang negara lain. Sistem kurs semacam ini (mengambang bersama-sama)
menghasilakan fluktuasi yang menyerupai ular, yang kemudian disebut “Snake like”.
Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya dengan dolar Amerika Serikat.
Dengan demikian, telah merupakan mata uang yang mengambang. Namun demikian Dolar masih
memegang peranan penting dalam lalu lintas pembayaran internasiolal. Pembayaran luar negeri,
kebijakan campur tangan dalam valuta asing oleh Bank Sentral, serta catatan-catatan statistik Dana
Moneter Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa masih menggunakan dasar mata uang Dolar.
C. Sistem Penetapan Kurs
Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok:
5. 1. Floating Exchange Rate/Kurs Mengambang
Floating exchange rate adalah sistem penetapan kurs melalui mekanisme kekuatan permintaan dan
penawaran yang terjadi di pasar valuta asing. Dapat dikatakan juga bahwa pada sistem ini, kurs mata
uang dibiarkan mengambang bebas tergantung kekuatan pasar. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kurs, misal inflasi, pertumbuhan ekonomi, inflasi akan digunakan oleh pasar dalam mengevaluasi kurs
mata uang negara yang bersangkutan. Jika variabel tersebut berubah, atau penghargaan terhadap
variabel tersebut berubah, kurs mata uang akan berubah. Sistem mengambang bebas juga disebut
sebagai clean float.
Sistem kurs mengambang memiliki dua karakteristik yang berbeda yaitu:
a. Sistem Kurs Mengambang Bebas Secara Murni/
Sistem kurs mengambang bebas secara murni, biasa disebut clean float atau freely. Dalam system ini,
kurs ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran mata uang yang ada di pasar valuta asing,
tanpa campur tangan pemerintahan. Berdasarkan system ini, kurs akan bergerak naik turun, atau
mengambang secara bebas sesuai dengan kondisi atau kekuatan pasar. Kurs berubah sesuai dengan
berita-berita relevan yang dikeluarkan oleh institusi resmi Negara
b. Sistem Kurs Mengambang Terkendali
System kurs mengambang terkendali, biasa disebut dirty float atau managed float system, yaitu
penentuan kurs di pasar valuta asing dengan intervensi atau campur tangan pemerintah. Pemerintah
mempengaruhi kekuatan pasar dengan berbagai kebijakan di bidang moneter, fiskal, dan perdagangan
luar negeri.
Beberpa bank sentral turut campur tangan dengan intervensi lansung maupun tidak untuk
mempengaruhi kekuatan pasar, sehingga kurs berada pada kisaran yang positif terhadap perekonomian
Negara. Keikutsertaan bank sentral sama seperti pelaku pasar lainnya. Artinya bank sentral tidak
mengindentifikasi dirinya sebagai bank sentral. Pada system ini tidak ada patokan atau batasan berapa
kurs yang harus berlaku. Intervesi bank sentral dilakukan hanya sementara saja.
Kelebihan dari system kurs mengambang adalah kurs akan berubah dengan cepat sesuai dengan
perubahan kondisi ekonomi. Sehingga kurs dapat mencerminkan nilai yang wajar atau sesungguhnya
dari perekonomian suatu Negara.
Kelemahan dari system ini adalah kurs akan selalu berubah secara bebas sesuai dengan kekuatan pasar
yang pada akhirnya dapat menyulitkan pemerintah maupun pelaku ekonomi yang lain dalam
menentukan, merencanakan atau menghitung suatu usaha. Perubahan kurs yang terlalu cepat ini dapat
meningkatkan ketidakpastian dalam dunia usaha.
2. Fixed Rate/Fixed Exchange Rate/Sistem Kurs Tetap
6. Sistem mengambang bebas mempunyai kerugian karena ketidakpastian kurs cukup tinggi. Sistem float
yang dikelola, yang sering disebut juga sebagai dirty float, dilakukan melalui campur tangan Bank Sentral
yang cukup aktif.
Pada sistem kurs tetap, pemerintah melalui otoritas moneter atau Bank Sentral secara resmi
menetapkan nilai kurs yang berlaku untuk negaranya. Bank Sentral secara aktif melakukan intervensi di
pasar valuta asing untuk menjaga kurs yang telah ditetapkannya. Pemerintah menjaga nilai mata uang
pada tingkat yang telah ditetapkan dengan membeli dan menjual valuta asing dalam jumlah yang tidak
terbatas.
Pada kondisi tertentu pemerintah dapat mengambil keputusan untuk melakukan devaluasi atau revalusi
mata uangnya. Langkah ini merupakan alternative terakhir yang akan diambil, yaitu pada saat transaksi
berjalan mengalami defisit atau surplus terus-menerus.
Kelebihan sistem kurs ini adalah terbatasnya ruang gerak untuk berspekulasi serta mampu memberikan
kepastian mengenai nilai tukar. Sedangkan kelemahan sistem kurs ini adalah nilai kurs tidak selalu dapat
mencerminkan nilai yang sesungguhnya dari mata uang tersebut. Pemerintah melalui otoritas moneter
akan selalu menjaga stabilitas kurs pada tingkat yang diinginkan. Kondisi ini menyebabkan nilai mata
uang tidak mencerminkan kondisi perubahan ekonomi yang sesungguhnya. Pendek kata apapun
perubahan ekonomi Negara, tidak dengan segera tercermin dari nilai tukar mata uangnya.
Ketika para pelaku pasar menilai mata uang sudah terlalu tinggi atau rendah, maka mata uang tersebut
akan mengalami tekanan jual atau beli yang sangat besar. Pemerintah akan mengalami kesulitan dalam
mempertahankan nilai tukar mata uangnya. Hal ini akan menyebabkan biaya tinggi dan menguras
cadangan devisa.
Bank Sentral kemudian akan melakukan intervensi jika kurs yang terjadi di luar batasan yang telah
ditetapkan. Beberapa bentuk intervensi:
a. Menstabilkan fluktuasi harian. Bank Sentral melakukan cara ini dengan tujuan menjaga stabilasisasi
kurs agar perubahan atau pergerakan kurs tetap teratur.
b. Menunda kurs (leaning against the wind). Melalui cara ini bank sentral melakukan intervensi dengan
tujuan mencegah atau mengurangi fluktuasi jangka pendek yang cukup tajam, yang diakibatkan oleh
kejadian yang sifatnya sementara.
c. Kurs tetap secara tidak resmi (unofficial pegging). Melalui cara ini Bank Sentral melawan kekuatan
pasar dengan menetapkan (secara resmi) kurs mata uangnya.
3. Perjanjian zona target tertentu
Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs mata uangnya secara bersama
dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas atau batas bawah, Bank Sentral negara yang
bersangkutan akan melakukan intervensi.
7. 4. Dikaitkan dengan mata uang lain
Sekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang
lainnya. Sebagian mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang negara tetangga.
5. Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain
Sekitar 21 negara mengkaitkan mata uangnya terhadap kelompok mata uang lainnya. Basket, kelompok,
atau portofolio mata uang tersebut biasanya terdiri dari mata uang partner dagang yang penting. 19
negara mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap portofolio yang mereka buat sendiri.
6. Dikaitkan dengan indikator tertentu
Dua negara, Chili dan Nikaragua, mengkaitkan mata uangnya terhadap indikator tertentu, seperti kurs
riil efektif, kurs yang telah memasukkan inflasi terhadap partner dagang mereka yang penting.
KRITIK
Sistem Moneter Internasional yang baik harus mampu memberikan:
Likuiditas: harus dapat menyediakan cadangan moneter yang cukup untuk perekonomian dunia,
sehingga perdagangan internasional dan investasi bisa bertumbuh.
Penyesuaian: harus dapat menyediakan mekanisme efektif untuk mengembalikan keseimbangan neraca
pembayaran kapan pun ketika menghadapi masa sulit.
Keyakinan: harus dapat memberikan perlindungan untuk mencegah krisis kepercayaan, dimana sering
ujung-ujungnya mengakibatkan situasi panic selling atau pemindahan alokasi aset ke aset lain atas dasar
kepanikan.
8. IMPLEMENTASI
STUDI KASUS: REZIM MONETER
Kasus IMF dalam menyelesaikan permasalahan nampak pada bagaimana IMFmemberikan pinjaman
bersyarat kepada Indonesia dalam menghadapi krisis yang terjadipada 1997-1998. Dalam hal ini,
Indonesia sebagai salah satu anggota rezim ini, dituntutuntuk berperilaku sesuai dengan persyaratan
yang diajukan IMF ketika Indonesiamendapatkan sokongan dana untuk memulihkan neraca
perekonomian yang mengalamikeruntuhan ditandai dengan fluktuatif hutang dan terjun bebasnya nilai
tukar rupiah,-terhadap dollar Amerika.Kejatuhan perekonomian Indonesia terjadi bukan karena tanpa
sebab, kala itukebijakan pembangunan dan orientasi perekonomian Indonesia yang mengadopsi
sistemke luar, menjadikan pemerintahan Soeharto memberikan pinjaman kepada pihak-pihakswasta
yang ingin memberdayakan usahanya. Namun, ketergantungan terhadap hutangnyatanya memberikan
dampak yang luar biasa terhadap kondisi ekonomi di Indonesia.Ketidaksanggupan pihak swasta
mengembalikan dana pinjaman serta income negara yangtidak mampu menjadi penyokong sementara
sebagai dana talangan, menyebabkan krisisekonomi melanda Indonesia.
SUMBER:
1. http://pratiwisitipatimah04.blogspot.com/2015/11/sistem-moneter-internasional.html (diakses
pada hari senin/20/05/2019, pukul 21:28)
2. https://www.academia.edu/34842989/Sistem_Moneter_Internasional (diakses pada hari
senin/20/05/2019, pukul 21:26)