Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan silase dari jerami padi. Tujuan utama pembuatan silase adalah untuk mengawetkan hijauan agar dapat dimanfaatkan di masa mendatang. Kualitas dan nilai gizi silase dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis tanaman, fase pertumbuhan, kadar air, dan mikroorganisme yang terlibat. Dokumen ini menjelaskan proses pembuatan silase dari jerami padi dengan men
pupuk bokashi merupakan pupuk kompos yang dibantu EM-4 untuk menguraikan unsur hara yang ada pada kompos.
EM-4 mengandung bakteri, ragi, jamur dan pengurai selulosa. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi kompos lebih cepat sekitar 7-14 hari.
pupuk bokashi merupakan pupuk kompos yang dibantu EM-4 untuk menguraikan unsur hara yang ada pada kompos.
EM-4 mengandung bakteri, ragi, jamur dan pengurai selulosa. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi kompos lebih cepat sekitar 7-14 hari.
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...dewi inne kumalasari
1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pakan di Indonesia?
2. Dengan melihat potensi di daerah masing-masing, bagaimana cara yang bisa dilakukan para peternak untuk membuat persediaan hijauan disamping ketersediaannya yang semakin terbatas?
Pembuatan pupuk organik diperkaya mikroba dengan bioaktivator PROMI produksi dari Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.
informasi lebih lanjut kunjungi http://ibriec.org http://isroi.wordpress.com/?=promi
2. Pendahuluan
Tujuan utama pembuatan silase adalah untuk
mengawetkan dan mengurangi kehilangan zat
makanan suatu hijauan untuk dimanfaatkan pada masa
mendatang. Silase dibuat jika produksi hijauan
dalam jumlah yang banyak atau pada fase
pertumbuhan hijauan dengan kandungan zat makanan
optimum. Dibandingkan pengawetan dengan
pembuatan hay, pembuatan silase lebih mempunyai
keunggulan karena kurang tergantung pada kondisi
cuaca harian.
Lanjutan...
Bioteknologi
3. Lanjutan...
Kualitas dan nilai nutrisi silase dipengaruhi
sejumlah faktor seperti spesies tanaman yang
dibuat silase, fase pertumbuhan dan kandungan
bahan kering saat panen, mikroorganisme yang
terlibat dalam proses dan penggunaan bahan
tambahan.
Selama ini penggunaan jerami padi hanyalah
diberikan langsung kepada ternak saja. Jika
dilihat dari nilai nutrisinya, jerami padi ini
mempunyai kandungan protein 4,5 – 5,5%, lemak 1,4
- 1,7 %, serat kasar 31,5 – 46,5%, abu 19,9 –
22,9%, kalsium 0,19%, fosfor 0,1% dan BETN 27,8 –
39,9%. Dengan demikian karakteristik jerami padi
sebagai pakan ternak tergolong hijauan bermutu
rendah.
Lanjutan...
Bioteknologi
4. Lanjutan...
Selain kandungan nutrisinya yang rendah, jerami
padi juga termasuk pakan hijauan yang sulit dicerna
karena kandungan serat kasarnya tinggi sekali. Daya
cerna yang rendah itu terutama disebabkan oleh
struktur jaringan jerami yang sudah tua.
Tujuan dan Manfaat
1. Meningkatkan kualitas pakan.
2. Menghilangkan bakteri phatogen dan meningkatkan bakteri yang
menguntungkan.
3. Pengawetan pakan yang berlimpah.
4. Penghematan biaya tenaga kerja, pengangkutan rumput.
5. Pakan berupa rumput dapat tersedia dalam kuantitas dan
kualitas yang cukup.
Bioteknologi
5. Alat dan Bahan
1. Jerami padi/Rumput atau serasah tanaman/rumput
gajah/jagung dll.
2. Air.
3. Plastik penutup
.
4. Dedak atau bahan lain yang mengandung protein.
5. Molase/tetes/gula-gulaan (bila ingin ideal dan sangat
cepat).
6. Stimulan cattle pedaging.
Bioteknologi
7. Jerami/rumput atau serasah sebagai bahan
baku utama disusun dengan lebar 1.5 – 2 meter
dan panjang sesuai kebutuhan.
Jerami disusun dengan ketebalan 15-20
cm, kemudian ditaburi dedak atau bahan lain
yang mengandung protein sebagai bahan
pengganti. Tumpukan jerami yang telah
ditaburi dedak disiram dengan larutan
bakteri hingga lembab (kadar air 30-40%).
Lanjutan...
Bioteknologi
8. Lanjutan...
Teknis pembuatan tersebut terus dilakukan hingga
bahan baku habis dengan ketinggian 2-3 meter atau
sesuai kebutuhan. Pada akhir pembuatan, tumpukan
jerami ditutup plastic dan diadaptasikan minimal 3
hari kemudian siap digunakan. Silase dapat bertahan
lebih dari 6 bulan.
Bioteknologi
9. PRINSIP
PENGGUNAAN
SILASE
1. Untuk mensiasati persediaan makanan ternak
pada musim kemarau.
2. Untuk menampung kelebihan HMT pada musim
penghujan agar bisa dimanfaatkan secara
optimal.
3. Untuk mendayagunakan limbah hasil ikutan dari
pertanian /perkebunan seperti jerami padi
/jagung.
4. Nilai gisi silase setara dengan hijauan dan
bahkan bisa lebih dengan adanya bahan
tambahan.
5. Disukai oleh ternak dan nilai kecernaannyan
meningkat.
6. Ketersediaannya tidak dipengaruhi oleh musim.
Bioteknologi