Program Induksi Bagi Guru Pemula (PIGP)Anisa Fatimah
Â
Program Induksi bagi guru pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya. Lebih lanjut lihat Permendiknas no. 27 tahun 2010 tentang Program Induksi bagi guru pemula.
Program Induksi Bagi Guru Pemula (PIGP)Anisa Fatimah
Â
Program Induksi bagi guru pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya. Lebih lanjut lihat Permendiknas no. 27 tahun 2010 tentang Program Induksi bagi guru pemula.
Laporan ptk upaya peningkatan kompetensi guruAnwar Sari
Â
Perencanaan program berfungsi untuk memberikan arah pelaksanaan pembelajaran sehingga menjadi terarah dan efisien. Salah satu bagian dari perencanaan pembelajaran yang sangat penting dibuat oleh guru sebagai pengarah pembelajaran adalah silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Silabus memberikan arah tentang apa saja yang harus dicapai guna menggapai tujuan pembelajaran dan cara seperti apa yang akan digunakan. Selain itu silabus juga memuat teknik penilaian seperti apa untuk menguji sejauh mana keberhasilan pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah instrument perencanaan yang lebih spesifik dari silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini dibuat untuk memandu guru dalam mengajar agar tidak melebar jauh dari tujuan pembelajaran.
Dengan melihat pentingnya penyusunan perencanaan pembelajaran ini, guru semestinya tidak mengajar tanpa adanya rencana. Namun sayang perencanaan pembelajaran yang mestinya dapat diukur oleh kepala sekolah ini, tidak dapat diukur oleh kepala sekolah karena hanya direncanakan dalam pikiran sang guru saja. Akibatnya kepala sekolah sebagai pembuat kebijakan di sekolah tidak dapat mengevaluasi kinerja guru secara akademik. Kinerja yang dapat dilihat oleh kepala sekolah hanyalah kehadiran tatap muka, tanpa mengetahui apakah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sudah sesuai dengan harapan atau belum, atau sudahkah kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa terkuasai dengan benar.
Hasil pengamatan di tahun pelajaran 2015/2016 di SMAN 1 Madapangga didapatkan data sebagai berikut: (1) Hanya 60% guru yang menyusun silabus dan RPP, (2) Secara kualitas, silabus dan RPP yang baik baru mencapai angka 30% dari silabus dan RPP yang dibuat oleh guru.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti yang berkedudukan sebagai kepala sekolah di atas merencanakan untuk melakukan supervise akademik yang berkelanjutan. Dengan metode tersebut diharapkan setelah kegiatan, guru yang menyusun silabus dan RPP meningkat menjadi 90% dan kualitas silabus dan RPP yang baik menjadi 80%.
Similar to Best practices muhamad tafsir tahun 2018 (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Â
Best practices muhamad tafsir tahun 2018
1. KEGIATAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH
BERKAT “KTP” GURU BERKOMITMEN
DAN SUPERVISI AKADEMIK ASPEK
PENILAIAN BERHASIL
DISUSUN OLEH :
Muhamad Tafsir,S.Pd.,M.Pd
NIP. 196711101990031011
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
TAHUN 2018
1
PENGAWAS SMP
2. KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Best Practice Pengawas yang berjudul:
BERKAT “KTP” GURU BERKOMITMEN DAN SUPERVISI AKADEMIK ASPEK
PENILAIAN BERHASIL ini dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada:
1. Bapak H. Smum,S.Pd,SH.,M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Lombok Tengah.
2. Bapak H. Jumadi,S.Pd,M.Pd selaku Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas
Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah.
3. Bapak H. Mahrup,S.Ag. M.Ag. selaku Kepala SMPN 1 Jonggat
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa penyusunan Best Practice ini masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan penyusunan Best Practice ini.
Semoga Best Practice ini dapat dilaksanakan oleh pengawas dan guru-guru di
sekolah-sekolah serta dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Lombok Tengah, 16 April 20 18
Penyusun
Muhamad Tafsir,S.Pd.,M.Pd
ii
3. DAFTAR ISI
Halaman Judul I
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Abstrak Iv
Bab I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 5
C. Manfaat 5
Bab II Pembahasan dan Pemecahan Masalah 6
A. Perencanaan Penilaian Harian Untuk
Memperoleh Hasil Belajar Setiap Kompetensi
Dasar Pengetahuan dan Keterampilan.
6
B. Kontrak Target Penilaian ( KTP ) 6
C. Langkah-Langkah Pembinaan Supervisi
Akademik
8
Bab III Simpulan dan Saran 15
A. Simpulan 15
B. Saran 15
Daftar Pustaka 16
Lampiran:
Foto-foto
Format Perencanaan Penilaian
iii
4. ABSTRAK
Best Practices bidang supervisi akademik ini ditulis berdasarkan
pengalaman saya membina guru-guru SMPN 1 Jonggat melaksanakan
penilaian harian untuk memperoleh hasil belajar setiap kompetensi dasar
pengetahuan dan kompetensi dasar keterampilan. Mereka melaksanakan
penilaian harian setiap kompetensi dasar dalam satu semester sangat
minim. Bukti fisik yang tertuang dalam buku nilai keterlaksanaan
penilaian harian tidak sesuai dengan jumlah kompetensi dasar yang
sudah diajarkan. Yang nampak pada buku nilai guru sebagian besar
hanyalah hasil Penilaian harian untuk aspek pengetahuan saja, itupun
sangat minim. Dengan ketidasesuaian jumlah pelaksanaan penilaian
harian maka kualitas penilaian yang dilakukan guru kurang.
Dengan best practices berupa KTP( Kontrak Target Penilaian)
mambantu guru memiliki komitmen untuk melaksanakan penilaian hasil
belajar setiap kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi dasar
keterampilan yang diajarkan dalam setiap semester. Guru difasilitasi
dalam merencanakan bentuk penilaian masing-masing kompetensi dasar
pengetahuan maupun kompetensi dasar keterampilan. Pemantauan atau
supervisi kepada guru melaksanakan penilaian berupa pemberian
ualngan harian kepada siswa untuk kompetensi pengetahuan dan
penilaian kompetensi keterampilan dilaksanakan secara rutin. Dengan
adanya KTP mereka memiliki komitmen yang tinggi terbukti bahawa dari
40 guru,semuanya melaksankan penilaian hasil belajar sesuai dengan
target yang direncanakan.
Kata kunci: kontrak target penilaian, komitmen, penilaian harian, hasil
belajar
iv
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saya adalah Muhamad Tafsir,S.Pd., M.Pd, pengawas sekolah tingkat
SMP Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasar
pengalaman saya, sejak diangkat menjadi pengawas tahun 2012, masih banyak
yang perlu saya pelajari dan saya tingkatkan menjadi pengawas idaman guru
dan sekolah. Apalagi seorang pengawas harus memiliki dan menguasai enam
kompetensi, lebih banyak dari kompetensi guru dan kepala sekolah. Oleh sebab
itulah keinginan saya adalah selalu berusaha mengembangkan diri agar bisa
menjadi pengawas yang profesional.
Karena profesi saya sebagai pengawas , maka sehari-harinya saya fokus
terhadap tugas melaksanakan supervisi akademik dan supervisi manjerial. Saya
mempunyai enam sekolah binaan, yaitu SMPN 1 Praya, SMPN 1 Jonggat,
SMPN 2 Satap Batukliang, SMP Islam AL Ihlasyah, dan SMP Islam Asyfiiyah.
Dengan tugas saya dalam melaksanakan supervisi akademik bagaimana cara
membantu guru-guru disekolah binaan agar mereka dapat melaksanakan
penilaian dengan baik dan berhasil sesuai dengan tuntunan pemerintah dalam
PP ataupun Permendikbud.
Menurut Glickman dalam Shulan (2013), Supervisi akademik adalah
serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya
mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, esensi dari supervisi akademik itu adalah membantu guru
mengembangkan kemampuan profesionalismenya diantaranya adalah
1
6. a. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik
pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui
mata pelajaran di sekolah.
b. Memotivasi guru untuk melaksanakan penilaian untuk mengetahui
kemajuan pembelajaran yang dilaksanakan guru dan hasil belajar siswa
pasca kompetensi pembelajaran selesai diajarkan.
Best practices yang saya buat ini terkait dengan point b dari esensi
supervisi akademik. Laporan best practices yang saya buat ini adalah
pengalaman terbaik saya di SMPN 1 Jonggat dalam melaksanakan supervisi
akademik aspek penilaian harian yang dilakukan guru kepada siswa setiap
kompetensi dasar baik pengetahuan maupun keterampilan. Bagi pengawas lain,
best practices ini mungkin hal yang biasa dan tidak menjadi pengalaman terbaik
bagi mereka. Akan tetapi bagi saya inilah kegiatan supervisi saya yang begitu
memuaskan.
Berdasarkan hasil supervisi akademik aspek penilaian untuk penilaian
harian masing-masing KD yang menujukkan bahwa guru belum melaksanakan
penilaian hasil belajar sesuai dengan apa yang tertuang dalam RPP. Apakah
penyebabnya dikarenakan RPP yang digunakan bukan hasil rancangan sendiri
guru tersebut. RPP yang digunakan dalam pembelajaran merupakan RPP orang
lain hasil yang tidak dimodifikasi sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Jenis dan bentuk penilaian hasil belajar yang tertuang dalam RPP tidak
diperhatikan. Guru sekedar hanya memiliki perangkat sebagai kelengkapan
administrasi belaka.
2
7. Ketika mengecek keterlaksanaan penilaian harian untuk memperoleh
hasil belajar pada aspek pengetahuan dan aspek keterampilan dari dokumen
berupa buku nilai ternyata dalam satu semester umumnya guru masih minim
melaksanakan penilaian harian pengetahuan dan penilaian keterampilan setiap
KD. Sebagai contoh, didalam program semester yang dibuat guru akan
melaksanakan 4 pasang Kompetensi Dasar berupa kompetensi dasar
pengetahuan dan kompetensi dasar keterampilan yaitu KD 3.1dan KD 4.1, KD
3.2 dan KD 4.2, KD 3.3 dan KD 4.3, dan KD 3.4 dan KD 4.4 maka dalam satu
semester guru akan memiliki 4 dokumen hasil belajar pengetahuan (KD 3) dan
4 dokumen penilaian hasil belajar keterampilan (KD 4). Penilaian harian
untuk memperoleh hasil belajar aspek pengetahuan akan diperoleh melalui tes
tulis, tes lisan dan/atau penugasan. Hasil belajar aspek keterampilan akan
diperoleh melalui unjuk kerja/ parktik, projek, produk, dan /atau portofolio.
Dalam wawancara dengan guru menujukkan hasil yang cukup
membutuhkan perbaikan. Ketika guru ditanya pada KD 3.1 bentuk penilaian
hasil belajar yang digunakan pada KD 3.1 apakah melalui bentuk tes tulis, tes
lisan atau penugasan. Mereka sulit menjawab , bahkan benyak yang menjawab
lupa. Saya kejar dengan meminta instrumen soal yang digunakan, itupun sulit
menjawabnya, ada yang menjawab, soalnya ada di buku paket.
Dampak dari kurang direncanakan penilaian hasil belajar yang dilakukan
guru terhadap siswa kuantitas penilaian dan kualitas penilaian kurang. Guru
mengolah nilai tidak dilaksankan dengan baik karena hanya memiliki dokumen
penilaian hasil belajar sangat minim. Dalam penentuan nilai akhir KD 4 yang
berupa nilai keterampilanpun mengalami kesulitan karena minimnya bukti fisik
3
8. yang dimilki guru tentang nilai hasil penilaian kompetensi keterampilan, tidak
sesuai dengan jumlah KD 4 yang sudah diajarkan.
Terkait dengan profesi saya sebagai pengawas memandang bahwa untuk
melihat keberhasilan peserta didik dapat dilihat dengan penilaian hasil belajar oleh
guru. Penilaian ini memiliki peran antara lain untuk membantu guru mengetahui
ketercapaian pembelajaran (learning outcomes). Berdasarkan penilaian harian untuk
memperoleh hasil belajar oleh guru, guru dan peserta didik dapat memperoleh
informasi tentang kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar. Dengan
mengetahui kelemahan dan kekuatannya pendidik dan peserta didik memiliki arah yang
jelas mengenai apa yang harus diperbaiki dan dapat melakukan refleksi mengenai apa
yang dilakukannya dalam pembelajaran dan belajar. Selain itu bagi peserta didik
memungkinkan melakukan proses transfer cara belajar tadi untuk mengatasi
kelemahannya (transfer of learning).
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk menilai kompetensi siswa setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar
(KD) atau lebih. Uangan harian adalah bagian evaluasi yang merupakan suatu proses
mencakup pengukuran dan testing, berisi pengambilan keputusan tentang nilai.
Ulangan harian merupakan evaluasi perdana untuk siswa. Ulangan harian bisa dipakai
guru untuk uji kepahaman siswa dalam menguasai materi pelajaran. Ulangan harian
juga bermanfaat untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran,
memuaskan atau tidak.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian harian
untuk memperoleh hasil belajar sangat penting dilakukan oleh guru. Dari hasil
penilaian guru dapat mengetahui siswa tuntas belajar sesuai dengan Ketuntasan
Belajar Minimum (KBM), dapat mengetahui siswa yang diberi kegiatan
remedial dan pengayaan.
4
9. Untuk membuat guru maksimal melaksanakan penilaian harian
memperoleh hasil belajar setiap KD yang berhasil saya lakukan dengan inovasi
saya Berkat Kontrak Perencanaan Penilaian (KTP) dan pelaksanaan supervisi
penilaian berdampak postif terhadap guru melaksanakan penilaian harian untuk
memperoleh hasil belajar KD, baik KD 3 maupun KD 4.
B. Tujuan
Tulisan ini bertujuan agar guru dapat:
1. merancang target penilaian harian untuk memperoleh hasil belajar
setiap kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi dasar
keterampilan.
2. menyiapkan instrument dan rubrik penilaian hasil belajar setiap
kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan dengan baik.
3. memiliki dokumen hasil penilaian harian setiap kompetensi dasar
pengetahuan dan keterampilan sesuai target yang direncanakan.
C. Manfaat
1. Pengawas dapat menambah pengalamannya yang baru dalam membina
guru meningkatkan penilaian.
2. Guru dapat meningkatkan komitmen untuk melaksanakan penilaian hasil
belajar setiap kompetensi dasar.
3. Terjadinya budaya mutu disekolah.
5
10. BAB II
PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Perencanaan Penilaian Harian Untuk Memperoleh Hasil Belajar Setiap
Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan
Ini adalah suasana pengawas bersama kepala sekolah mendampingi guru
SMPN 1 Jonggat merencanakan target penilaian hasil belajar pengetahunan dan
keterampilan. Guru menganalisis RPP untuk merencanakan target penilaian
hasil belajar kompetensi dasar pengetahuan dan kmpetensi dasar keterampilam.
Kegiatan ini membangkitkan komitmen guru untuk mengatasi kekurangan
mereka dalam melaksanakan penilaian harian dengan membuat kontrak target
penilaian yang menjadi pegangan guru untuk melaksankan penilaian harian dan
memperoleh hasil belajar setiap KD yang sudah diajarkan.
B. Kontrak Target Penilain (KTP)
1. Format Kontrak Target Penilaian Harian Hasil Belajar Aspek Pengetahuan
NO KD.3 TULIS LISAN TUGAS
1 KD 3.1
2 KD 3.2
3 KD 3.3
6
11. 4 KD 3.4
5 Dst…
2. Format Kontrak Target Penilaian Harian Hasil Belajar Aspek Keterampilan
NO KD.4 Praktik PROYEK PRODUK FORTOPOLIO
1 KD 4.1
2 KD 4.2
3 KD 4.3
4 KD 4.4
5
Ini adalah format kontrak target penilaian yang diisi oleh guru untuk
merencanakan penilaian sehingga sebagai pegangan untuk dilaksanakan.
Sebagai contoh pak Nerim,S.Pd membuat kontrak target penilaian untuk KD3.1
dalam bentuk tulis dan tugas maka setelah pembelajaran dalam paket KD3.1
dan KD 4. dilaksanakan maka penilaian harian untuk memperoleh hasil belajar
untuk KD 3.1 guru memiliki dokumen nilai ulangan harian tulis dan nilai tugas.
Dibuku nilai harus dibuktikan dengan adanya nilai Tulis dan Nilai Tugas pada
KD 3.1 Berikut contoh buku bukti fisik pelaksanaan penilaian hasil belajar KD
3.1
No. Nama Siswa
KD 3.1
Tulis Lisan Tugas
1 siswa A 70 78
2 siswa B 75 75
3 dst…
Begitu juga nilai KD 4.1 yang merupakan apek keterampilan dari KD
3.1 Pak Nerim S.Pd merencanakan penilaian hasil belajar kompetensi dasar
keterampilan KD 4.1 dicontohkan bahwa menggunakan praktik maka setelah
selesai pembelajaran paket KD 3.1 dan 4.1 maka pak Nerim melaksanakan
7
12. penilaian hasil belajar kepada siswa berupa penilaian praktik. Berikut adalah
contoh dokumen buku nilai aspek keterampilan
No. Nama Siswa
KD 4.1
Praktik Proyek Produk Fortopolio
1 siswa A 80
2 siswa B 76
3 Dst….
Dengan kontrak target penilaian tersebut, guru dapat merancang penilaian hasil
belajar dan melaksanakan penilaian di dalam kelas tertarget dan terukur.
Dokumen fisik keterlaksanaan penilaian dapat ditunjukkan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
C. Langkah-Langkah Pembinaan dalam Supervise Akademik
1. Berkunjung ke sekolah-sekolah dan bertemu dengan guru-guru SMPN 1
Jonggat, kemudian berdialog dengan tujuan memperoleh informasi tentang
kendala-kendala yang dihadapi. Ditarik kesepakatan bersama
menyelesaikan satu masalah terkait dengan penialian harian yang
dilalaksanakan guru setelah satu paket kompetnsi dasar yang meliputi
kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi dasar keterampilan.
8
13. 2. Mengadakan supervisi PBM sebelum mengecek keterlaksanaan kontrak
target penilaian yang dilaksaakan guru.
3. Mengadakan supervisi mengecek keterlaksanaan kontrak target penilaian
yang sudah dilakukan guru
9
14. Mengadakan pertemuan kembali disamping merefleksi pembelajaran yang
dilaksanakan, juga mengecek keterlaksanaan pelaksanaan penilaian harian yang
dilakukan guiru. Beberapa hal yang didiskusikan dalam pertemuan ini sebagai
berikut:
1. Mendiskusikan beberapa temuan-temuan dalam PBM
2. Berapa jumlah penilaian harian yang sudah dilakukan setiap kompetensi
dasar
3. Apa yang masih menjadi kendala bagi guru dalam memenuhi bentuk
penilaian yang sudah direncanakan.
4. Memberikan saran untuk keterlaksanaan penilaian harian lebih baik
lagi.
Demikianlah hal-hal penting yang menjadi best practices pengawas yang telah
dilakukan.
10
15. BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM KEPENGAWASAN
Best practices yang telah dilakukan di atas merupakan pengalaman terbaik dalam
mengajak guru-guru di sekolah binaan saya, SMPN 1 Jonggat, mengatasi kekurangan-
kekurangan pelaksanaan penilaian harian untuk memperoleh hasil belajar setiap
kompetnsi dasar baik aspek pengetahuan maupun aspek keterampilan. Guru memiliki
tanggungjawab dan komitmen yang tinggi dalam melaksanakan penilaian harian setiap
kompetensi dasar. Kekurangan dalam melaksanakan penilaian hasil belajar dapat
diatasi.
Dengan dianggapnya berhasil berkat Kontrak Target Penilaian menujukkan
bahwa adanya peningkatan hasil kepengawasan yang dilakukan pengawas, terutama
saya sendiri.
Pengawas sebagai Pembina guru tentu harus lebih mampu dalam segala hal, baik
dari segi filosofi, konsep maupun aplikasi. Oleh karena itu untuk membekali diri dalam
melakukan supervisi akademik, khususnya tentang perncanaan, pelaksanaan dan
penilaian pembelajaran. Pengawas juga perlu memahami tentang strategi, metode dan
media belajar dan terus melakukan pengembangan diri.
Pengembangan diri oleh pengawas dapat dilakukan denga banyak cara, yaitu aktif
mengikuti kegiatanforum diskusi pengawas sekolah, mengikuti musyawarah kerja
pengawas sekolah, membaca buku, membuka website pendidikan dan lain sebagainya.
Terkait dengan rencana pengembangan program kepengawasan, saya selaku
pengawas akan melakukan tugas pokok dan fungsi sebagai pengawas dengan cara
melakukan pembinaan-pembinaan yang terus menerus melalui:
11
16. 1. Pengimbasan ketrampilan yang dimiliki pengawas kepada rekan pengawas sekolah
lainnya untuk melakukan hal yang sama di sekolah binaan seperti yang saya lakukan di
sekolah binaan yaitu SMPN 1 Jonggat.
2. Membina dan melatih guru di sekolah-sekolah binaan atau MGMP di tingkat
kabupaten dengan cara:
a. Supervisi administrasi
b. Supervisi kunjungan kelas
c. Supervisi penilaian yang dilakukan guru kepada siswa
d. Diskusi kelompok dengan kelompoknsecara rutin setiap sekali dalam sebulan
dengan program-program:
1) Peer Teaching.
Secara bergilir dari masing-masing sekolah anggota MGMP menyajikan metode,
strategi atau pengalaman baru di depan anggota yang lain. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk membagi pengalaman sehingga guru memiliki tambahan wawasan.
Disamping itu, kesempatan ini bisa dipakai untuk saling memberikan saran atau koreksi
terhadap langkah-langkah pembelajaran.
2) IHT Penilaian.
Melalui IHT ini guru diberikan penyegaran dan pendalaman terkait dengan leilaian
yang dilakukan guru kepada siswa. Guru membuat perncanaan penilaian harian setiap
kompetensi dasar yang diajarkan baik kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi
dasar kleterampilan.
3) Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas.
Kita ketahui bersama bahwa tidak ada guru yang tidak mempunyai masalah
pembelajaran dalam kelas. Sehingga masalah yang ada harus dapat diselesaikan agar
12
17. tujuan pembelajaran dapat dicapai. Hal inilah yang mendasari perlu adanya pelatihan
PTK.
Sebagaian besar guru belum memiliki pengalaman bagaimana menyusun PTK.
Diperlukan sebuah strategi agar guru mau dan dapat mencoba melakukan penelitian
tindakan kelas.
1. Melakukan Supervisi Klinis Kolaboratif
Supervisi Klinis Kolaboratif yang dimaksud disini adalah kegiatan supervisi pengawas
untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru dengan melibatkan
kepala sekolah, guru mata pelajaran yang serumpun atau guru lain yang memiliki minat
untuk meningkatkan kinerja mereka.
Pengawas tentunya menyiapkan instrument-instrumen yang dibutuhkan dalam supervisi
klinis dan melakukan tahapan-tahapan sesuai dengan prosedur misalnya ada pertemuan
sebelum observasi dilakukan (Pra observasi) kemudian dilanjutkan dengan tahap
observasi dan terakhir adalah tahap refleksi (pasca observasi).
Pada tahap observasi, guru yang mengajar pada kelas tersebut diamati oleh pengawas
dan guru lain sebagai observer. Tugasnya adalah mencatat segala hal yang terjadi
dalam proses pembelajaran tersebut dari sisi guru maupun siswa, dari awal mengajar
sampai akhir dengan menggunakan lembar observasi
2. Melakukan Penelitian Tindakan Sekolah
Setiap pengawas mengetahui bahwa selalu ada permasalahan yang dihadapi guru di
sekolah dan tidak semua cara yang dilakukannya selalu berhasil. Oleh karena itulah
Peneltian Tidakan Sekolah (PTS) dilakukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
pada saat pelaksanaan pembinaan guru dengan menggunakan metode atau teknik
kepengawasan tertentu.
13
18. Demikianlah pokok-pokok pikiran yang akan dilakukan agar program
pengawasan bisa berjalan dan berhasil mendongkrak meningkatkan profesionalisme
guru.
14
19. BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Dengan Kontrak Target Penilaian guru dapat merencanakan penilaian harian
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan masing-masing
kompetensi dasar yang direncanakan..
2. Guru dapat melaksanakan penilaian harian setiap kompetnsi dasar dengan
rencana yang matang.
3. Guru lebih objektif menentukan nilai akhir unkarena memiliki bdokumen nilai
untuk masing-masing kompetensi dasar baik pengolahan nilai akhir
pengetahuan maupun keterampilan.
B. Saran
1. Bagi guru-guru diharapkan merencanakan dengan baik penilaian harian yang
akan dilaksanakan untuk setiap kompetensi dasar
2. Bagi kepala sekolah diharapkan agar memfasilitasi guru menyusun rencana
target penilaian setiap KD melalui IHT pada setiap semester.
3. Bagi pengawas diharapkan dapat membimbing guru-guru dan memberikan
motivasi untuk selalu memperhatikan kegiatan penilaian harian setelah paket
kompetensi dasar yang mencakup pengetahuan dan keterampilan selesai
diajarkan.
15
20. DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud, 2018. Permendikbud No. 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Sekolah dan Pemerintah.
Kemendibud, 2016. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
Kemendikbud, 2015. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Sulhan, 2013. Teori dan Praktek Pengembangan SDM Guru. Surabaya: PT Achima
Publising
………., 2010. Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik. Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen
Pendidikan Nasional.
……….., 2011. Buku kerja Pengawas Sekolah, Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikandan
Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional.
16