Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dipentaskan oleh aktor. Drama telah ada sejak abad ke-5 SM di Yunani. Ciri drama adalah berbentuk dialog, memiliki para pelaku, dan dipentaskan kepada penonton. Ada delapan jenis drama, termasuk tragedi, komedi, dan opera. Unsur intrinsik drama meliputi tema, tokoh, alur, dialog, dan amanat.
3. Pengertian Drama
Secara Bahasa
berasal dari kata Yunani, yaitu draomai yang
berarti berbuat, bertindak, bereaksi, dan
sebagainya. Jadi, kata drama dapat diartikan
sebagai perbuatan atau tindakan.
Secara umum drama adalah karya sastra yang ditulis dalam
bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan
oleh aktor
Drama
Drama adalah karangan yang menggambarkan
kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah
laku yang dipentaskan dalam beberapa babak
4. Sejarah Drama
-drama sudah ada sejak abad kelima SM.
-Hal ini didasarkan temuan naskah drama
kuno di Yunani.
-Penulisnya Aeschylus yang hidup antara
tahun 525-456 SM.
-Isi lakonnya berupa persembahan untuk
memohon kepada dewa-dewa.
-Sejarah lahirnya drama di Indonesia tidak
jauh berbeda dengan kelahiran drama di
Yunani. Keberadaan drama di negara kita
diawali dengan adanya upacara
keagamaan yang diselenggarakan oleh
para pemuka agama
5. Ciri – Ciri Drama
Berbentuk Dialog
Ada para pelaku
Di pentaskan / di pertontonkan
Ada penonton
6. Jenis – Jenis Drama
Dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
1.) Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
2.) Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
3.) Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
4.) Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi
musik.
5.) Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi
melodi/musik.
6.) Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak
sepenuhnya dagelan.
7.) Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya
tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-
gerakan.
8.) Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari
7. Unsur - unsur drama
intrinsik Unsur yang membentuk atau yang
terdapat di dalam drama
Tema
tokoh
Alur
Dialog Bahasa
Amanat
Alur
Lattar
8. ekstrinsik
unsur yang datang dari luar namun
mempengaruhi sebuah cerita yang
disajikan
- Faktor ekonomi,
- Faktor politik
- Faktor sosial- budaya
- Faktor pendidikan
- Faktor kesehatan
- Faktor psikologis pemain dan kru
- Kebijakan pemerintah, dan lain
sebagainya.
9. Contoh Naskah
Drama
1. Tema Drama : Pendidikan
2. Ritma Cerita Drama:
I) Exposisi Andi Susi Yanto Rini Agus
II) Permasalahan
Agus ingin berhenti sekolah karena orang tuanya tidak punya biaya .
III) Komplikasi
Andi merayu Agus agar tetap bersekolah bersama mereka.
IV) Catatan I
Rini yang tidak begitu suka dengan Agus merasa ia tidak peduli
dengan apa yang akan Agus lakukan.
V) Catatan II
Andi mengajak Rini untuk bersama-sama membantu Agus agar ia bisa
terus bersekolah
10. VI) Kesimpulan
Agus akhirnya mencari tambahan uang dengan bekerja dan
mengusulkan keringanan biaya pada sekolah.
3. Karakter
a. Protagonis (baik) : Andi
b. Antagonis (jahat) : Rini
c. Tritagonis : Yanto
d. Figuran : Susi
4. Latar
a. Tempat
Di dalam ruang kelas XI IPA 1
b. Waktu/kejadian
siang hari
c. Sosial
11. Agus ingin sekali mengenyam pendidikan di sekolah, namun ia tidak ingin
merepotkan orang tua yang sudah kesulitan biaya.
Naskah Drama
Di jam istirahat siang ini, Agus terlihat berbeda dari biasanya. Jika lonceng
berbunyi tanda istirahat telah dimulai, biasanya Agus langsung mengajak
Andi dan Yanto untuk keluar kelas. Tapi tidak dengan hari ini, sehingga hal
ini membuat Andi dan Yanto heran dan menghampiri Agus yang sedang
tertunduk lesu.
Andi : hei Gus. Apa kamu ngga laper? Ayo ke kantin.
Agus : nggak usah deh, aku di kelas aja
Andi : kamu kenapa? Biasanya kamu paling senang kalo diajak ke kantin.
Agus : Aku sedang memikirkan sesuatu ndi.
Yanto : mikir apa sih? Serius amat. Sini cerita sama kita.
Agus : nggak ah ndi, aku malu sama kalian.
Andi : Ya ampun, ngapain sih pake malu segala. Kita kan udah berteman
lama, sekelas juga udah sejak SMP. Masa masih malu juga.
12. Agus : hhhhhmmm. Sepertinya aku mau berhenti sekolah aja deh.
Yanto : Kamu ini ngomong apa Guuus. Kenapa harus berhenti sekolah begitu?
Agus : Aku kasihan melihat orang tuaku, tiap hari bekerja dari pagi hingga
malam untuk mendapatkan sesuap nasi untukku dan adikku.
Andi : Bukannya kamu juga sudah membantu dengan berjualan koran tiap
pagi?
Agus : Iya. Tapi masih belum cukup lah ndi. Kamu kan tahu sendiri adikku
ada lima, perempuan semua. Otomatis uangku hanya cukup untuk sedikit
menambah uang jajan kami.
Yanto : Iya ya. Mana mulai bulan ini uang sekolah kita naik kan.
Agus : Nah, makanya itu aku jadi tambah bingung sekarang ini.
Andi : Gimana kalo kamu cari tambahan kerja Ndi? Setahuku di toko Susi lagi
butuh karyawan buat jaga siang.
Agus : yang benar? Coba kamu tanyakan ndi. Kamu kan lumayan dekat
dengan Susi.
Yanto : Sini aku saja yang tanyakan.
Agus : Boleh deh
13. Yanto : Hei Sus, denger-denger tokomu butuh karyawan ya? (Yanto
menghampiri bangku Susi)
Susi : Iya nih. Ibu aku kecapekan kalo harus jaga toko dari pagi sampe malam.
Yanto : Naaah. Kebetulan banget nih Sus, gimana kalo Agus bantu-bantu di
toko kamu aja?
Rini : iiiih jangan mau Sus, Agus kan anak orang susah, nanti barang kamu
abis diambilin sama dia.
Susi : Gitu ya Rin?
Yanto : jangan percaya Rini, Agus itu orangnya baik banget Sus. Agamanya
juga kuat, jadi kalo kamu tuduh dia seperti itu, aku sebagai temannya jelas
tidak terima.
Rini : aku bener kok. Orang susah itu pasti melakukan segala cara untuk
mendapatkan uang. Jadi ya jangan kaget kalo nanti Agus malah bikin toko
kamu bangkrut.
14. Mendengar hal itu, Andi juga ikut menghampiri meja Susi dan Rini.
Andi : Hei Rini, kamu tidak boleh berprasangka buruk seperti itu. Kamu
sudah kenal lama dengan Agus kan. Kalo dia emang punya niat seperti itu,
pasti sudah dia lakukan dari dulu. Apa selama ini barang yang kamu bawa
pernah hilang? Enggak kan.
Rini : Ya emang ngga pernah sih
Yanto : Naaah. Makanya jangan asal ngomong doong.
Rini : iya iya, maaf. Tadi Cuma bercanda aja kok.
Andi : Becandaan kamu bisa bikin orang sakit hati lho Rin. Kamu harusnya
minta maaf sama Agus.
Rini : haduuh. Iya iyaa. Aku minta maaf ya Gus.
Agus : iya santai aja Rin. Udah banyak kok yang ngomonga kayak gitu. Aku
udah terbiasa. Tapi kalian tahu kan aku bukan orang yang seperti itu.
Susi : Udah Gus, gini aja. Nanti aku tanyakan ibuku dulu, apa masih butuh
karyawan baru. Kalo emang masih butuh, nanti aku kabari kamu
Agus : iya makasih banyak ya Sus.
Rini : Emang kamu ngapain sih Gus, kok pake jadi karyawan segala?
15. Agus : hehe uang orang tuaku ngga cukup buat bayar sekolah Rin. Jadi aku
harus cari tambahan sendiri biar bisa lanjut.
Susi : Oiya rin, ibu kamu kan guru di sini, gimana kalo kamu nanya ke ibu
kamu. Apa ada bantuan untuk murid yang kurang mampu gitu.
Rini : ah males banget nanya-nanya begituan. Buat Agus pula.
Andi : Ya ampun Rinii. Kenapa masih segitunya sama Agus sih. Agus kan Ngga
salah apa-apa sama kamu.
Rini : aku ngga suka bergaul sama orang susah macam Agus ini ya. Apalagi
sampe ikut campur urusannya.
Andi : seharusnya kamu ngga perlu malu punya teman seperti Agus. Dan
harusnya kamu ikut bangga. Di tengah keterbatasan yang Agus punya, dia
masih punya tekad yang kuat untuk belajar.
Rini : …..
Yanto : Jadi gimana Rin?
16. Rini : Gini ya, kemaren aku dengar ibu aku bilang emang ada bantuan buat
murid yang kurang mampu. Kalo ngga salah sih ada potongan gitu, besarnya
tergantung pada kondisi murid.
Agus : Aku boleh minta tolong ngga Rin? Kasih tau gimana caranya dapetin
itu.
Rini : ya udah, nanti aku anter ke ibu aku deh. Biar ibuku yang bantu kamu.
Agus : Makasih Riiin. Makasih banyak.
Akhirnya Agus diajak ke kantor guru bersama Rini saat itu juga dan akhirnya
berhasil mendapatkan keringanan biaya sekolah dengan mudah.
SEKIAN