SlideShare a Scribd company logo
KEBIJAKAN PENDAYAGUNAAN TENAGA
KESEHATAN WARGA NEGARA ASING
DI INDONESIA
RIAU, 1 OKTOBER 2014
LATAR BELAKANG
• Globalisasi  masuknya Tenaga Kesehatan Warga
Negara Asing
• Pelayanan kesehatan  unsur perdagangan jasa
 diatur di tingkat bilateral & regional
• Berpotensi:
1. Alih iptek & peningkatan daya saing nakes
2. “Mengurangi” peluang kerja nakes Indonesia.
3. Mengancam patient safety jika tidak sesuai standar
pelayanan
• Perlu penguatan domestic regulation termasuk
binwas yang terpadu terhadap TK WNA
ISU STRATEGIS
PENDAYAGUNAAN TK-WNA
1. Kegiatan melalui beberapa jalur perizinan:
a) Kemkumham
b) Kemnakertrans,
c) Pemerintah Daerah
d) Jalur instansi pemerintah pusat lainnya.
2. Belum terintegrasinya sistem informasi pendayagunaan
TKWNA
3. Belum maksimalnya pembinaan dan pengawasan
4. Kuatnya desakan masuknya TKWNA ke Indonesia
5. Perlunya penguatan implementasi regulasi domestik
REGULASI
Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Undang- Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No 2052 tahun 2013 tentang
Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
Peraturan Menteri Kesehatan No 67 Tahun 2013
tentang Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga
Negara Asing (TK-WNA).
Pendayagunaan TK-WNA
Permenkes No. 67
tahun 2013
PRINSIP-PRINSIP
PENDAYAGUNAAN TK WNA
Memiliki hubungan
bilateral
Melalui Pengguna atau
Penyelenggara
Pengaturan oleh Pemerintah
Pusat bekerjasama dgn
Pemda & Institusi/Lembaga
yg mengatur perizinan,
kompetensi & registrasi
TKWNA
RUANG LINGKUP PENDAYAGUNAAN TK-
WNA
Pelayanan
Kesehatan
Diklat
Kesehatan
Baksos
Bidang
Kesehatan
Penelitian
Kesehatan
MEKANISME
PERIZINAN DAN
REKOMENDASI
Tim Koordinasi Perizinan TK-WNA
 Menteri melalui Kepala Badan menugaskan Tim Koordinasi
untuk melakukan penilaian terhadap pemenuhan
persyaratan rekomendasi yang diajukan Pengguna.
 Tim terdiri atas unsur:
 Unit teknis terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan;
 KKI;
 MTKI; dan
 KFN.
 Tim Koordinasi menerbitkan rekomendasi atau surat
penolakan paling lama 45 (empat puluh lima) hari kerja
sejak berkas permohonan diterima lengkap.
 Rekomendasi selanjutnya diteruskan kepada
Kementerian/Lembaga terkait sesuai jenis kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Yankes langsung/tdk langsung pada
pasien di fasyankes pengguna
Menggunakan pendamping untuk alih
IPTEK
Kompetensi TKWNA belum dimiliki
oleh nakes Ind/dlm jmlh sedikit
1. Pelayanan Kesehatan
Kualifikasi TK-WNA
Pengguna TK-WNA
Medis : dr Sp atau drg Sp
Nakes lain : S-1 /setara
Serkom; STRA Khusus/STRS & SIP/SIK
RS kelas A & B terakreditasi
Fasyankes tertentu yg ditetapkan Menteri
Cek List Persyaratan Pendayagunaan
TK-WNA Dalam Kegiatan Pelayanan Kesehatan
No Dokumen Cheklist Keterangan
PERSYARATAN PENGGUNA
1 Akte badan hukum
2 Sertifikat akreditasi bagi rumah sakit
3 Surat izin operasional tetap rumah sakit minimal
telah berjalan 2 tahun bagi fasilitas pelayanan
kesehatan tertentu
4 Surat keterangan domisili
5 Bagan struktur organisasi
6 Surat bukti wajib lapor ketenagakerjaaan yang
masih berlaku
7 Surat keterangan memenuhi kesehatan lingkungan
sesuai peraturan perundang-undangan
LANJUTAN........
PERSYARATAN UMUM Cheklist Keterangan
1 Daftar Riwayat Hidup
2 Fotokopi ijazah yang telah dilegalisir oleh institusi pendidikan tenaga
kesehatan yang menerbitkan di negara asal
3 Fotokopi sertifikat kompetensi maupun kualifikasi tambahan lain yang telah
dilegalisir oleh organisasi profesi dan instansi atau badan hukum yang diakui
oleh pemerintah di negara asal
4 Surat Tanda Regristrasi sebagai tenaga kesehatan yang masih berlaku dari
negara asal
5 Surat keterangan pengalaman kerja dalam 5 tahun terakhir berturut-turut
sesuai dengan kompetensi di bidang keprofesiannya
6 Surat keterangan terdaftar sebagai anggota profesi dan aktif melakukan
praktik untuk dokter/dokter ggig, atau kegiatan dibidang kesehatan untuk
tenaga kesehatan lain serta mengikuti pendidikan/pelatihan profesi
berkelanjutan (CPD)
7 Letter of goodstandingdari organisasi profesi negara asal; (atau negara
tempat kerja terakhir)
8 Surat keterangan sehat fisik dan mental dari negara asal
9 Surat pernyataan yang berisi tujuan pendayagunaan TK WNA
10 Surat pernyataan besedia mematuhi peraturan perundangan-undangan,
sumpah profesi kesehatan, dan kode etik profesi kesehatan yang berlaku di
Indonesia
11 Surat pernyataan besedia melakukan alih ilmu pengetahuan teknologi dan
ilmu pengetahuan kepada tenaga pendamping
12 Fotokopi paspor calon TK WNA
13 Sertifikat dari Pusat Bahasa Indonesia
14 Surat pernyataan akan bekerja sesuai keahlian dan uraian penjabaran
kompetensinya
LANJUTAN.......
PERSYARATAN TAMBAHAN
Surat pernyataan kesanggupan menanggung
biaya hidup TK WNA dari Pengguna, dengan
menunjukkan bukti kemampuan menanggung
biaya hidup minimal untuk jangka waktu 2 tahun di
Indonesia
PESYARATAN TEKNIS
1 Sertifikat kompetensi
2 STRA Khusus/STR Sementara
3 SIP/SIK
2. Pendidikan & Pelatihan Kesehatan
Meliputi :
a. TK-WNA yang memberikan dan
mengikuti pendidikan formal
b. TK-WNA yang memberikan dan
mengikuti pelatihan
Pendidikan Kesehatan
Pengguna Kegiatan Pendidikan Formal
Tenaga pendidik pd satuan pendidikan formal
bidang kesehatan
Minimal dr.Sp/drg.Sp dgn kualifikasi tambahan
/setara atau nakes lain dgn gelar akademik
Magister/setara
- Pendidik Klinis  Serkom dan STRS
- Pendidik Non klinis  sesuai peraturan bidang pendidikan
Institusi pendidikan tenaga kesehatan yang
memiliki izin dan program studi yang terakreditasi
 Merupakan peserta didik pada satuan
pendidikan formal bid kes yg kontak langsung
pasien untuk memperoleh ijazah dan/atau
serkom
 Kualifikasi
 Tenaga medis : dokter/dokter gigi
 Tenaga kesehatan lain : D3 atau setara
 Sertifikat kompetensi, STR bersyarat, SIP/SIK
TKWNA yang mengikuti pendidikan
Penyelenggara :
 Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan;
 Rumah Sakit Pendidikan; Dan
 Organisasi Profesi Yang Diakui
Pemerintah
 Hanya dapat mendayagunakan TKWNA
paling lama 60 (enam puluh) hari dan
tidak dapat diperpanjang
 Harus memiliki izin penyelenggaraan
setelah memenuhi persyaratan umum
serta persyaratan tambahan
PERSYARATAN TEKNIS
1 Sertifikat Kompetensi
2 STRA Khusus/STR Sementara
3 STR Bersyarat
4 SIP/SIK
PERSYARATAN TAMBAHAN
1 Dokumen bukti pengakuan komptensi dan kualifikasi
tambahan dari kolegium bidang ilmu yang sama atau
kolegium pengampu di Indonesia
2 Daftar publikasi ilmiah yang sesuai dengan pendidikan dan
pelatihan
3 Surat pernyataan Pengguna untuk menyediakan fasilitas,
sarana dan prasarana dalam menunjang penyelenggaraan
alih ilmu pengetahuan dan teknologi
4 Izin dari kementrian yang menyelenggarakan urusan
bidang pendidikan bagi pemberi pendidikan
3. Bakti Sosial Bidang Kesehatan
• Berupa pelayanan kesehatan langsung kpd
pasien/klien
• Di bawah tanggungjawab nakes Ind yg
memiliki STR & SIP/SIK dg kompetensi yg
setara & memperoleh izin dr Kadinkes
kab/kota setempat
• Penyelenggaraan harus memiliki surat
persetujuan TK-WNA dari KKI/MTKI/KFN
dan Izin penyelenggaraan
 Tenaga medis, dokter spesialis/dokter gigi spesialis;
dan
 Tenaga kesehatan lain, minimal S1 atau yang
setara.
Kualifikasi TK-WNA Bakti Sosial:
Penyelenggara Bakti Sosial TK-WNA
a) Rumah sakit dengan minimal kelas C;
b) Organisasi profesi bidang kesehatan;
c) Institusi pendidikan bidang kesehatan; dan
d) Instansi pemerintah pusat termasuk TNI/POLRI
Penyelenggara bakti sosial harus melakukan kerja sama
dengan organisasi profesi bidang kesehatan terkait
Persyaratan Tambahan
a) Proposal kegiatan (maksud, tujuan, jenis dan
penatalaksanaannya)
b) Rekomendasi dari Kadinkes Kab/Kota dan
Dinas Kesbangpol setempat
c) Pernyataan bertanggung jawab dari fasyankes
di Ind terhadap pelaksanaan pendayagunaan
TK-WNA pasca bakti sosial;
d) Pernyataan kesediaan sbg penanggung jawab
kegiatan dr nakes Ind yg memiliki spesialisasi
atau keilmuan yang sama dengan TK-WNA;
Persyaratan Tambahan ... (2)
e) Fotokopi STR & SIP/SIK tenaga kesehatan
penanggung jawab pelayanan medis;
f) Daftar obat & alkes yg tlh teregistrasi & izin
edar di Indonesia;
g) Surat kesediaan mendanai pelaksanaan bakti
sosial hingga pasca bakti sosial;
h) Surat kesediaan bertanggung jawab secara
hukum untuk keseluruhan penyelenggaraan
i) Memiliki kamar operasi & fasilitas tindakan
medis lain sesuai dengan standar bila
diperlukan tindakan operatif.
4. Penelitian Kesehatan
• Kegiatan penelitian kesehatan harus
memiliki:
 kejelasan maksud, tujuan, objek penelitian, dan
metodologi yang dipergunakan; dan
 manfaat penelitian yang dilakukan bagi
pelayanan kesehatan di Indonesia.
• TK-WNA dilarang melakukan penelitian dengan
menggunakan metode uji klinik (clinical trial).
• Pengajuan permohonan rekomendasi dilakukan
setelah memenuhi persyaratan Pengguna disertai
kelengkapan persyaratan umum dan persyaratan
tambahan
Kualifikasi TK-WNA
Doktor, memiliki pengalaman sebagai
peneliti utama paling sedikit 2 (dua)
penelitian yang telah dipublikasikan di
internasional
Persyaratan teknis TK-WNA
 Sertifikat kompetensi dari negara asal
yang diakui kolegium;
 STR sementara/STRA khusus; dan
 SIP/SIK
Pengguna Dalam Kegiatan Penelitian Kesehatan
 Institusi pendidikan tenaga kesehatan
yang terakreditasi;
 Rumah sakit pendidikan;
 Institusi/badan/lembaga penelitian
kesehatan pemerintah/swasta; dan
 Lembaga penelitian kesehatan
internasional yang diakui pemerintah.
Cek List Persyaratan Pendayagunaan TK-WNA
Dalam Kegiatan Penelitian Kesehatan
PERSYARATAN TEKNIS
1 Sertifikat Kompetensi
2 STRA Khusus/STR Sementara
3 SIP/SIK sebagai peserta pelatihan
PERSYARATAN TAMBAHAN
1 Dokumen bukti kerjasama dengan organisasi profesi
terkait
2 Sertifikat kualifikasi tambahan TK WNA dari negara asal
3 Daftar publikasi ilmiah yang sesuai dengan bidang alih ilmu
pengetahuan dan teknologi
4 Izin dari kementrian yang menyelenggarakan urusan
bidang pendidikan bagi pemberi pendidikan
HAK, KEWAJIBAN, DAN
LARANGAN
HAK DAN KEWAJIBAN
PENGGUNA
Hak:
• Mendayagunakan TK WNA sesuai izin
• Memutuskan hubungan kerja dengan TK-WNA yang
tidak memenuhi tugas dan fungsinya.
Kewajiban:
• Mendayagunakan TK WNA sesuai izin
• Membuat laporan kpd Menteri melalui Kepala Badan
PPSDMK dengan tembusan KKI/MTKI/KFN dan
Kadinkes Kab/Kota
• Bertanggung jawab kepada pihak ketiga yang
dirugikan oleh TK-WNA
• Memenuhi seluruh kewajiban terkait dengan
ketentuan ketenagakerjaan dan keimigrasian.
HAK DAN KEWAJIBAN TK-WNA
Hak:
 memperoleh hak sesuai perjanjian atau kontrak
 mendapatkan perlindungan hukum
Kewajiban:
• menaati dan melaksanakan peraturan perundangan
yang berlaku di Indonesia;
• melaksanakan kegiatan sesuai izin;
• menaati standar profesi, standar pelayanan, dan etika
profesi
• membuat laporan hasil kegiatan kepada Pengguna
ditembuskan kepada Menteri melalui Kepala Badan,
KKI/MTKI/KFN & Kadinkes Kab/Kota setiap 2 bulan
sekali.
LARANGAN
• Melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
tidak sesuai dengan kompetensi, jabatan,
fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat
atau wilayah kerja yang telah ditentukan
dalam IMTA atau izin penyelenggaraan
• Melakukan praktik mandiri
• Menduduki jabatan personalia dan jabatan
tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH
• Pemberian rekomendasi untuk memperoleh pengesahan
RPTKA dan IMTA bagi pengguna;
• Pemberian izin penyelenggaraan pendayagunaan TK-WNA
dalam kegiatan pelatihan, bakti sosial dan penelitian bidang
kesehatan;
• Bersama dengan kementerian yang menyelenggakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan menentukan kuota
peserta didik; dan
• Melakukan pembinaan dan pengawasan pendayagunaan
TK-WNA skala nasional dan antar provinsi.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PROVINSI
• Melakukan pemantauan pendayagunaan TK-WNA
skala provinsi;
• Melaporkan hasil pemantauan pendayagunaan TK-
WNA kepada Menteri dengan tembusan kepada KKI,
MTKI & KFN;
• Melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat
daerah yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerj
• Menilai kelayakan fasilitas pelayanan kesehatan
pengguna
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KABUPATEN/KOTA
• Melakukan pemantauan pendayagunaan TK-WNA
skala kabupaten/kota;
• Melaporkan hasil pemantauan pendayagunaan TK-
WNA skala kabupaten/kota kepada pemerintah
daerah provinsi;
• Memberikan izin praktik atau izin kerja bagi TK-WNA
yang akan melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
• Menilai kelayakan fasilitas pelayanan kesehatan
pengguna
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
• Oleh Menteri, Pemda dgn melibatkan KKI,
KFN, MTKI, dan organisasi profesi, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
• Pelanggaran  dikenai tindakan administratif
dari Menteri dan Pemda
TUJUAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
a. Melindungi masyarakat atas tindakan yang
dilakukan TK-WNA (patient safety)
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
yang diberikan TK-WNA
c. Memberikan kepastian hukum bagi
masyarakat dan TK-WNA
d. Memantau dan mengevaluasi kegiatan
yang berkaitan dengan pendayagunaan
TK-WNA agar menjalankan fungsinya sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
TINDAKAN ADMINISTRATIF 
PELANGGARAN
TERHADAP PENGGUNA:
1. Teguran Lisan
2. Teguran Tertulis
3. Pencabutan Izin Penyelenggaraan Kegiatan
4. Pencabutan Rekomendasi Pengesahan RPTKA
dan IMTA atau
5. Pencabutan Izin Fasilitas Pelayanan Kesehatan
TINDAKAN ADMINISTRATIF 
PELANGGARAN
TERHADAP TKWNA:
1. Rekomendasi pencabutan STR
2. Rekomendasi Pencabutan Izin Persetujuan
3. Pencabutan SIP/SIK
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

SOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronikSOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronik
Harkel Marthinu
 
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdfPEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
sdmkkotasurakarta
 
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
GLC
 
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 
PPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptxPPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptx
romawaode
 
Dasar Hukum Pengurusan SKDP Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indon...
Dasar Hukum Pengurusan SKDP Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indon...Dasar Hukum Pengurusan SKDP Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indon...
Dasar Hukum Pengurusan SKDP Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indon...
riko apriadi
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
BPJS Kesehatan RI
 
Implementasi, monitoring dan evaluasi sim rs
Implementasi, monitoring dan evaluasi sim rsImplementasi, monitoring dan evaluasi sim rs
Implementasi, monitoring dan evaluasi sim rs
HILMAN FAUZAN
 
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJMitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Khalid Mustafa
 
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_danPedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
yuli anggraeni
 
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
GLC
 
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 
Monitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKNMonitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKN
Insan Adiwibowo
 
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Dokter Tekno
 
UKP DAN MUTU.doc
UKP DAN MUTU.docUKP DAN MUTU.doc
UKP DAN MUTU.doc
PuskesmasPondokAren1
 
6. PPS HPK.pptx
6. PPS HPK.pptx6. PPS HPK.pptx
6. PPS HPK.pptx
yuliadelfira
 
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kanaidi ken
 
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptxPP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
pesonabaturulin
 
SIMRS Terintegrasi
SIMRS TerintegrasiSIMRS Terintegrasi
SIMRS Terintegrasi
Aris Widiatmoko
 

What's hot (20)

SOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronikSOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronik
 
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdfPEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
 
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
 
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
 
PPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptxPPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptx
 
Dasar Hukum Pengurusan SKDP Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indon...
Dasar Hukum Pengurusan SKDP Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indon...Dasar Hukum Pengurusan SKDP Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indon...
Dasar Hukum Pengurusan SKDP Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indon...
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
 
Implementasi, monitoring dan evaluasi sim rs
Implementasi, monitoring dan evaluasi sim rsImplementasi, monitoring dan evaluasi sim rs
Implementasi, monitoring dan evaluasi sim rs
 
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJMitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
 
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_danPedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
 
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
 
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
 
Monitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKNMonitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKN
 
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
 
HBL & MSBL RSU Kartini Mojosari
HBL & MSBL  RSU Kartini MojosariHBL & MSBL  RSU Kartini Mojosari
HBL & MSBL RSU Kartini Mojosari
 
UKP DAN MUTU.doc
UKP DAN MUTU.docUKP DAN MUTU.doc
UKP DAN MUTU.doc
 
6. PPS HPK.pptx
6. PPS HPK.pptx6. PPS HPK.pptx
6. PPS HPK.pptx
 
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
 
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptxPP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
 
SIMRS Terintegrasi
SIMRS TerintegrasiSIMRS Terintegrasi
SIMRS Terintegrasi
 

Similar to Bahan sosialisasi permenkes 67 tahun 2013 (1)

kestrad Sumenep.ppt
kestrad Sumenep.pptkestrad Sumenep.ppt
kestrad Sumenep.ppt
fitrilaila7
 
legal etik yang ada di keperawatan
legal etik yang ada di keperawatan legal etik yang ada di keperawatan
legal etik yang ada di keperawatan
endahtri2110
 
Manajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluargaManajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluarga
Rizal_mz
 
Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kerja WNA di Indonesia Menurut Permenkes No.67...
Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kerja WNA di Indonesia Menurut Permenkes No.67...Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kerja WNA di Indonesia Menurut Permenkes No.67...
Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kerja WNA di Indonesia Menurut Permenkes No.67...
mila anisa
 
WAWANCARA DIREKSI RSMH FKGkiUNSRI awa.pdf
WAWANCARA DIREKSI RSMH FKGkiUNSRI awa.pdfWAWANCARA DIREKSI RSMH FKGkiUNSRI awa.pdf
WAWANCARA DIREKSI RSMH FKGkiUNSRI awa.pdf
AchmadDodiMeidianto1
 
Sosialisasi PMK 15 th 2018 Gita (16 Feb 2021).pdf
Sosialisasi PMK 15 th 2018 Gita (16 Feb 2021).pdfSosialisasi PMK 15 th 2018 Gita (16 Feb 2021).pdf
Sosialisasi PMK 15 th 2018 Gita (16 Feb 2021).pdf
FahmiTgh
 
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptxPenyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
SilvianaHendrawati
 
Mi 5 Materi perijinan
Mi 5 Materi perijinanMi 5 Materi perijinan
Mi 5 Materi perijinan
WiandhariEsaBBPKCilo
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
puspapameswari
 
KLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxKLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptx
mursal sigli
 
kps
kpskps
STR
STR STR
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatan
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatanPmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatan
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatanYulia Wibowo
 
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
FadelFatan
 
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
yumiibeaar
 
Pedoman p2 kb re sertifikasi ortotis prostetis rev2016-1
Pedoman p2 kb re sertifikasi  ortotis prostetis rev2016-1Pedoman p2 kb re sertifikasi  ortotis prostetis rev2016-1
Pedoman p2 kb re sertifikasi ortotis prostetis rev2016-1
sisy bania
 
KEL.3_Sistem Legislasi Tenaga Kesehatan.pptx
KEL.3_Sistem Legislasi Tenaga Kesehatan.pptxKEL.3_Sistem Legislasi Tenaga Kesehatan.pptx
KEL.3_Sistem Legislasi Tenaga Kesehatan.pptx
Hijazh Pratama
 
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptxSosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
DannyTWiryawan
 
499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt
499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt
499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt
Lalu Amri Yasir
 
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
RianMunov
 

Similar to Bahan sosialisasi permenkes 67 tahun 2013 (1) (20)

kestrad Sumenep.ppt
kestrad Sumenep.pptkestrad Sumenep.ppt
kestrad Sumenep.ppt
 
legal etik yang ada di keperawatan
legal etik yang ada di keperawatan legal etik yang ada di keperawatan
legal etik yang ada di keperawatan
 
Manajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluargaManajemen dokter keluarga
Manajemen dokter keluarga
 
Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kerja WNA di Indonesia Menurut Permenkes No.67...
Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kerja WNA di Indonesia Menurut Permenkes No.67...Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kerja WNA di Indonesia Menurut Permenkes No.67...
Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kerja WNA di Indonesia Menurut Permenkes No.67...
 
WAWANCARA DIREKSI RSMH FKGkiUNSRI awa.pdf
WAWANCARA DIREKSI RSMH FKGkiUNSRI awa.pdfWAWANCARA DIREKSI RSMH FKGkiUNSRI awa.pdf
WAWANCARA DIREKSI RSMH FKGkiUNSRI awa.pdf
 
Sosialisasi PMK 15 th 2018 Gita (16 Feb 2021).pdf
Sosialisasi PMK 15 th 2018 Gita (16 Feb 2021).pdfSosialisasi PMK 15 th 2018 Gita (16 Feb 2021).pdf
Sosialisasi PMK 15 th 2018 Gita (16 Feb 2021).pdf
 
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptxPenyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
 
Mi 5 Materi perijinan
Mi 5 Materi perijinanMi 5 Materi perijinan
Mi 5 Materi perijinan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
KLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxKLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptx
 
kps
kpskps
kps
 
STR
STR STR
STR
 
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatan
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatanPmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatan
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatan
 
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
 
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
2. Materi Administrasi TTK di Rumah Sakit (RUSMIN).pptx
 
Pedoman p2 kb re sertifikasi ortotis prostetis rev2016-1
Pedoman p2 kb re sertifikasi  ortotis prostetis rev2016-1Pedoman p2 kb re sertifikasi  ortotis prostetis rev2016-1
Pedoman p2 kb re sertifikasi ortotis prostetis rev2016-1
 
KEL.3_Sistem Legislasi Tenaga Kesehatan.pptx
KEL.3_Sistem Legislasi Tenaga Kesehatan.pptxKEL.3_Sistem Legislasi Tenaga Kesehatan.pptx
KEL.3_Sistem Legislasi Tenaga Kesehatan.pptx
 
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptxSosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
 
499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt
499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt
499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt
 
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
 

Recently uploaded

Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
rtkwbc
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 

Recently uploaded (12)

Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 

Bahan sosialisasi permenkes 67 tahun 2013 (1)

  • 1. KEBIJAKAN PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN WARGA NEGARA ASING DI INDONESIA RIAU, 1 OKTOBER 2014
  • 2. LATAR BELAKANG • Globalisasi  masuknya Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing • Pelayanan kesehatan  unsur perdagangan jasa  diatur di tingkat bilateral & regional • Berpotensi: 1. Alih iptek & peningkatan daya saing nakes 2. “Mengurangi” peluang kerja nakes Indonesia. 3. Mengancam patient safety jika tidak sesuai standar pelayanan • Perlu penguatan domestic regulation termasuk binwas yang terpadu terhadap TK WNA
  • 3. ISU STRATEGIS PENDAYAGUNAAN TK-WNA 1. Kegiatan melalui beberapa jalur perizinan: a) Kemkumham b) Kemnakertrans, c) Pemerintah Daerah d) Jalur instansi pemerintah pusat lainnya. 2. Belum terintegrasinya sistem informasi pendayagunaan TKWNA 3. Belum maksimalnya pembinaan dan pengawasan 4. Kuatnya desakan masuknya TKWNA ke Indonesia 5. Perlunya penguatan implementasi regulasi domestik
  • 4. REGULASI Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Undang- Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan No 2052 tahun 2013 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran Peraturan Menteri Kesehatan No 67 Tahun 2013 tentang Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing (TK-WNA).
  • 6. PRINSIP-PRINSIP PENDAYAGUNAAN TK WNA Memiliki hubungan bilateral Melalui Pengguna atau Penyelenggara Pengaturan oleh Pemerintah Pusat bekerjasama dgn Pemda & Institusi/Lembaga yg mengatur perizinan, kompetensi & registrasi TKWNA
  • 7. RUANG LINGKUP PENDAYAGUNAAN TK- WNA Pelayanan Kesehatan Diklat Kesehatan Baksos Bidang Kesehatan Penelitian Kesehatan
  • 9. Tim Koordinasi Perizinan TK-WNA  Menteri melalui Kepala Badan menugaskan Tim Koordinasi untuk melakukan penilaian terhadap pemenuhan persyaratan rekomendasi yang diajukan Pengguna.  Tim terdiri atas unsur:  Unit teknis terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan;  KKI;  MTKI; dan  KFN.  Tim Koordinasi menerbitkan rekomendasi atau surat penolakan paling lama 45 (empat puluh lima) hari kerja sejak berkas permohonan diterima lengkap.  Rekomendasi selanjutnya diteruskan kepada Kementerian/Lembaga terkait sesuai jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
  • 10. Yankes langsung/tdk langsung pada pasien di fasyankes pengguna Menggunakan pendamping untuk alih IPTEK Kompetensi TKWNA belum dimiliki oleh nakes Ind/dlm jmlh sedikit 1. Pelayanan Kesehatan
  • 11. Kualifikasi TK-WNA Pengguna TK-WNA Medis : dr Sp atau drg Sp Nakes lain : S-1 /setara Serkom; STRA Khusus/STRS & SIP/SIK RS kelas A & B terakreditasi Fasyankes tertentu yg ditetapkan Menteri
  • 12. Cek List Persyaratan Pendayagunaan TK-WNA Dalam Kegiatan Pelayanan Kesehatan No Dokumen Cheklist Keterangan PERSYARATAN PENGGUNA 1 Akte badan hukum 2 Sertifikat akreditasi bagi rumah sakit 3 Surat izin operasional tetap rumah sakit minimal telah berjalan 2 tahun bagi fasilitas pelayanan kesehatan tertentu 4 Surat keterangan domisili 5 Bagan struktur organisasi 6 Surat bukti wajib lapor ketenagakerjaaan yang masih berlaku 7 Surat keterangan memenuhi kesehatan lingkungan sesuai peraturan perundang-undangan
  • 13. LANJUTAN........ PERSYARATAN UMUM Cheklist Keterangan 1 Daftar Riwayat Hidup 2 Fotokopi ijazah yang telah dilegalisir oleh institusi pendidikan tenaga kesehatan yang menerbitkan di negara asal 3 Fotokopi sertifikat kompetensi maupun kualifikasi tambahan lain yang telah dilegalisir oleh organisasi profesi dan instansi atau badan hukum yang diakui oleh pemerintah di negara asal 4 Surat Tanda Regristrasi sebagai tenaga kesehatan yang masih berlaku dari negara asal 5 Surat keterangan pengalaman kerja dalam 5 tahun terakhir berturut-turut sesuai dengan kompetensi di bidang keprofesiannya 6 Surat keterangan terdaftar sebagai anggota profesi dan aktif melakukan praktik untuk dokter/dokter ggig, atau kegiatan dibidang kesehatan untuk tenaga kesehatan lain serta mengikuti pendidikan/pelatihan profesi berkelanjutan (CPD) 7 Letter of goodstandingdari organisasi profesi negara asal; (atau negara tempat kerja terakhir) 8 Surat keterangan sehat fisik dan mental dari negara asal 9 Surat pernyataan yang berisi tujuan pendayagunaan TK WNA 10 Surat pernyataan besedia mematuhi peraturan perundangan-undangan, sumpah profesi kesehatan, dan kode etik profesi kesehatan yang berlaku di Indonesia 11 Surat pernyataan besedia melakukan alih ilmu pengetahuan teknologi dan ilmu pengetahuan kepada tenaga pendamping 12 Fotokopi paspor calon TK WNA 13 Sertifikat dari Pusat Bahasa Indonesia 14 Surat pernyataan akan bekerja sesuai keahlian dan uraian penjabaran kompetensinya
  • 14. LANJUTAN....... PERSYARATAN TAMBAHAN Surat pernyataan kesanggupan menanggung biaya hidup TK WNA dari Pengguna, dengan menunjukkan bukti kemampuan menanggung biaya hidup minimal untuk jangka waktu 2 tahun di Indonesia PESYARATAN TEKNIS 1 Sertifikat kompetensi 2 STRA Khusus/STR Sementara 3 SIP/SIK
  • 15. 2. Pendidikan & Pelatihan Kesehatan Meliputi : a. TK-WNA yang memberikan dan mengikuti pendidikan formal b. TK-WNA yang memberikan dan mengikuti pelatihan
  • 16. Pendidikan Kesehatan Pengguna Kegiatan Pendidikan Formal Tenaga pendidik pd satuan pendidikan formal bidang kesehatan Minimal dr.Sp/drg.Sp dgn kualifikasi tambahan /setara atau nakes lain dgn gelar akademik Magister/setara - Pendidik Klinis  Serkom dan STRS - Pendidik Non klinis  sesuai peraturan bidang pendidikan Institusi pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki izin dan program studi yang terakreditasi
  • 17.  Merupakan peserta didik pada satuan pendidikan formal bid kes yg kontak langsung pasien untuk memperoleh ijazah dan/atau serkom  Kualifikasi  Tenaga medis : dokter/dokter gigi  Tenaga kesehatan lain : D3 atau setara  Sertifikat kompetensi, STR bersyarat, SIP/SIK TKWNA yang mengikuti pendidikan
  • 18. Penyelenggara :  Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan;  Rumah Sakit Pendidikan; Dan  Organisasi Profesi Yang Diakui Pemerintah  Hanya dapat mendayagunakan TKWNA paling lama 60 (enam puluh) hari dan tidak dapat diperpanjang  Harus memiliki izin penyelenggaraan setelah memenuhi persyaratan umum serta persyaratan tambahan
  • 19. PERSYARATAN TEKNIS 1 Sertifikat Kompetensi 2 STRA Khusus/STR Sementara 3 STR Bersyarat 4 SIP/SIK PERSYARATAN TAMBAHAN 1 Dokumen bukti pengakuan komptensi dan kualifikasi tambahan dari kolegium bidang ilmu yang sama atau kolegium pengampu di Indonesia 2 Daftar publikasi ilmiah yang sesuai dengan pendidikan dan pelatihan 3 Surat pernyataan Pengguna untuk menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana dalam menunjang penyelenggaraan alih ilmu pengetahuan dan teknologi 4 Izin dari kementrian yang menyelenggarakan urusan bidang pendidikan bagi pemberi pendidikan
  • 20. 3. Bakti Sosial Bidang Kesehatan • Berupa pelayanan kesehatan langsung kpd pasien/klien • Di bawah tanggungjawab nakes Ind yg memiliki STR & SIP/SIK dg kompetensi yg setara & memperoleh izin dr Kadinkes kab/kota setempat • Penyelenggaraan harus memiliki surat persetujuan TK-WNA dari KKI/MTKI/KFN dan Izin penyelenggaraan
  • 21.  Tenaga medis, dokter spesialis/dokter gigi spesialis; dan  Tenaga kesehatan lain, minimal S1 atau yang setara. Kualifikasi TK-WNA Bakti Sosial: Penyelenggara Bakti Sosial TK-WNA a) Rumah sakit dengan minimal kelas C; b) Organisasi profesi bidang kesehatan; c) Institusi pendidikan bidang kesehatan; dan d) Instansi pemerintah pusat termasuk TNI/POLRI Penyelenggara bakti sosial harus melakukan kerja sama dengan organisasi profesi bidang kesehatan terkait
  • 22. Persyaratan Tambahan a) Proposal kegiatan (maksud, tujuan, jenis dan penatalaksanaannya) b) Rekomendasi dari Kadinkes Kab/Kota dan Dinas Kesbangpol setempat c) Pernyataan bertanggung jawab dari fasyankes di Ind terhadap pelaksanaan pendayagunaan TK-WNA pasca bakti sosial; d) Pernyataan kesediaan sbg penanggung jawab kegiatan dr nakes Ind yg memiliki spesialisasi atau keilmuan yang sama dengan TK-WNA;
  • 23. Persyaratan Tambahan ... (2) e) Fotokopi STR & SIP/SIK tenaga kesehatan penanggung jawab pelayanan medis; f) Daftar obat & alkes yg tlh teregistrasi & izin edar di Indonesia; g) Surat kesediaan mendanai pelaksanaan bakti sosial hingga pasca bakti sosial; h) Surat kesediaan bertanggung jawab secara hukum untuk keseluruhan penyelenggaraan i) Memiliki kamar operasi & fasilitas tindakan medis lain sesuai dengan standar bila diperlukan tindakan operatif.
  • 24. 4. Penelitian Kesehatan • Kegiatan penelitian kesehatan harus memiliki:  kejelasan maksud, tujuan, objek penelitian, dan metodologi yang dipergunakan; dan  manfaat penelitian yang dilakukan bagi pelayanan kesehatan di Indonesia. • TK-WNA dilarang melakukan penelitian dengan menggunakan metode uji klinik (clinical trial). • Pengajuan permohonan rekomendasi dilakukan setelah memenuhi persyaratan Pengguna disertai kelengkapan persyaratan umum dan persyaratan tambahan
  • 25. Kualifikasi TK-WNA Doktor, memiliki pengalaman sebagai peneliti utama paling sedikit 2 (dua) penelitian yang telah dipublikasikan di internasional Persyaratan teknis TK-WNA  Sertifikat kompetensi dari negara asal yang diakui kolegium;  STR sementara/STRA khusus; dan  SIP/SIK
  • 26. Pengguna Dalam Kegiatan Penelitian Kesehatan  Institusi pendidikan tenaga kesehatan yang terakreditasi;  Rumah sakit pendidikan;  Institusi/badan/lembaga penelitian kesehatan pemerintah/swasta; dan  Lembaga penelitian kesehatan internasional yang diakui pemerintah.
  • 27. Cek List Persyaratan Pendayagunaan TK-WNA Dalam Kegiatan Penelitian Kesehatan PERSYARATAN TEKNIS 1 Sertifikat Kompetensi 2 STRA Khusus/STR Sementara 3 SIP/SIK sebagai peserta pelatihan PERSYARATAN TAMBAHAN 1 Dokumen bukti kerjasama dengan organisasi profesi terkait 2 Sertifikat kualifikasi tambahan TK WNA dari negara asal 3 Daftar publikasi ilmiah yang sesuai dengan bidang alih ilmu pengetahuan dan teknologi 4 Izin dari kementrian yang menyelenggarakan urusan bidang pendidikan bagi pemberi pendidikan
  • 29. HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA Hak: • Mendayagunakan TK WNA sesuai izin • Memutuskan hubungan kerja dengan TK-WNA yang tidak memenuhi tugas dan fungsinya. Kewajiban: • Mendayagunakan TK WNA sesuai izin • Membuat laporan kpd Menteri melalui Kepala Badan PPSDMK dengan tembusan KKI/MTKI/KFN dan Kadinkes Kab/Kota • Bertanggung jawab kepada pihak ketiga yang dirugikan oleh TK-WNA • Memenuhi seluruh kewajiban terkait dengan ketentuan ketenagakerjaan dan keimigrasian.
  • 30. HAK DAN KEWAJIBAN TK-WNA Hak:  memperoleh hak sesuai perjanjian atau kontrak  mendapatkan perlindungan hukum Kewajiban: • menaati dan melaksanakan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia; • melaksanakan kegiatan sesuai izin; • menaati standar profesi, standar pelayanan, dan etika profesi • membuat laporan hasil kegiatan kepada Pengguna ditembuskan kepada Menteri melalui Kepala Badan, KKI/MTKI/KFN & Kadinkes Kab/Kota setiap 2 bulan sekali.
  • 31. LARANGAN • Melaksanakan tugas dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensi, jabatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat atau wilayah kerja yang telah ditentukan dalam IMTA atau izin penyelenggaraan • Melakukan praktik mandiri • Menduduki jabatan personalia dan jabatan tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 32. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH • Pemberian rekomendasi untuk memperoleh pengesahan RPTKA dan IMTA bagi pengguna; • Pemberian izin penyelenggaraan pendayagunaan TK-WNA dalam kegiatan pelatihan, bakti sosial dan penelitian bidang kesehatan; • Bersama dengan kementerian yang menyelenggakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan menentukan kuota peserta didik; dan • Melakukan pembinaan dan pengawasan pendayagunaan TK-WNA skala nasional dan antar provinsi.
  • 33. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PROVINSI • Melakukan pemantauan pendayagunaan TK-WNA skala provinsi; • Melaporkan hasil pemantauan pendayagunaan TK- WNA kepada Menteri dengan tembusan kepada KKI, MTKI & KFN; • Melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerj • Menilai kelayakan fasilitas pelayanan kesehatan pengguna
  • 34. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KABUPATEN/KOTA • Melakukan pemantauan pendayagunaan TK-WNA skala kabupaten/kota; • Melaporkan hasil pemantauan pendayagunaan TK- WNA skala kabupaten/kota kepada pemerintah daerah provinsi; • Memberikan izin praktik atau izin kerja bagi TK-WNA yang akan melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan • Menilai kelayakan fasilitas pelayanan kesehatan pengguna
  • 35. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN • Oleh Menteri, Pemda dgn melibatkan KKI, KFN, MTKI, dan organisasi profesi, sesuai dengan tugas dan fungsinya. • Pelanggaran  dikenai tindakan administratif dari Menteri dan Pemda
  • 36. TUJUAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN a. Melindungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan TK-WNA (patient safety) b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan TK-WNA c. Memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan TK-WNA d. Memantau dan mengevaluasi kegiatan yang berkaitan dengan pendayagunaan TK-WNA agar menjalankan fungsinya sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
  • 37. TINDAKAN ADMINISTRATIF  PELANGGARAN TERHADAP PENGGUNA: 1. Teguran Lisan 2. Teguran Tertulis 3. Pencabutan Izin Penyelenggaraan Kegiatan 4. Pencabutan Rekomendasi Pengesahan RPTKA dan IMTA atau 5. Pencabutan Izin Fasilitas Pelayanan Kesehatan
  • 38. TINDAKAN ADMINISTRATIF  PELANGGARAN TERHADAP TKWNA: 1. Rekomendasi pencabutan STR 2. Rekomendasi Pencabutan Izin Persetujuan 3. Pencabutan SIP/SIK

Editor's Notes

  1. Latar belakang: Salah satu tantangan di era globalisasi adalah adanya kecenderungan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing (TK-WNA) yang terlibat dalam berbagai kegiatan di bidang kesehatan di Indonesia. Pelayanan kesehatan dalam perdagangan Internasional merupakan salah satu unsur dari perdagangan jasa yang saat ini masih dijajaki dan diatur di tingkat bilateral dan regional (ASEAN). TK-WNA memberikan peluang untuk terjadinya alih IPTEK di bidang kesehatan, dan berpotensi meningkatkan daya saing terhadap Tenaga Kesehatan Lokal. TK-WNA juga berpotensi mengurangi peluang kerja bagi tenaga kesehatan lokal dan dapat mengancam keselamatan masyarakat, jika keberadaannya tidak diatur dengan baik. Pendayagunaan TK-WNA perlu diatur secara baik dan terintegrasi melalui penguatan regulasi domestik, kewaspadaan dan strategi yang efektif melalui pembinaan dan pengawaan yang ketat terhadap TK-WNA
  2. Beberapa issue strategis pendayagunaan TK WNA: Kegiatan melalui beberapa jalur perizinan: Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Daerah, Jalur instansi pemerintah pusat lainnya. Berakibat pada Tidak diketahui secara pasti mengenai jumlah, jenis, kualifikasi dan kompetensi TK-WNA yang melakukan kegiatan di Indonesia (data TK-WNA di Indonesia) Belum maksimalnya proses pembinaan dan pengawasan terhadap TK-WNA yang terintegrasi oleh lintas Kementerian/Lembaga/Institusi Kuatnya desakan masuknya TKWNA ke Indonesia terutama menjelang diberlakukannya AEC tahun 2015, bahkan terakhir, KADIN juga meminta agar dibuka akses dokter spesialis untuk masuk ke Indonesia. Perlunya penguatan implementasi regulasi domestik yang mengatur TK-WNA yang terdapat dalam peraturan perundangan di bidang kesehatan
  3. beberapa regulasi terkait pendayagunaan tenaga kesehatan adalah : Undang-Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. pasal 29 : Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. pasal 21 : Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan Undang- Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Pasal 14 menyatakan bahwa RS dapat mempekerjakan tenaga kesehatan asing sesuai dengan kebutuhan pelayanan yg hanya dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan alih iptek serta ketersediaan Nakes setempat, dan memiliki STR serta SIP d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan pasal 27 : Tenaga kesehatan warga negara asing hanya dapat melakukan upaya kesehatan atas dasar ijin dari Menteri e. Peraturan Menteri Kesehatan No 67 Tahun 2013 tentang Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing (TK-WNA). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052 Tahun 2013 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran Pasal 17 : Dokter dan Dokter Gigi warga negara asing dapat diberikan SIP sepanjang memenuhi persyaratan
  4. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing diatur dalam Permenkes nomor 67 tahun 2013
  5. Prinsip-prinsip pendayagunaan TK WNA: TK-WNA yang akan didayagunakan di Indonesia harus berasal dari negara yang memiliki hubungan bilateral/diplomatik dengan Indonesia. Pendayagunaan TK-WNA hanya dapat dilakukan melalui Pengguna atau Penyelenggara, tidak boleh datang sendiri. Pengaturan masuknya TK-WNA dilakukan oleh Pemerintah Pusat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Institusi/Lembaga yang mengatur perizinan, kompetensi dan registrasi TK-WNA
  6. Permenkes nomor 67 Tahun 2013 mengatur 4 jenis kegiatan TK-WNA di Indonesia yaitu : Pelayanan Kesehatan Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Bakti Sosial Bidang Kesehatan Penelitian Kesehatan
  7. Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2574 Tahun 2011 tentang Tim Koordinasi Perizinan Pendayagunaan TK-WNA di Indonesia Tim Koordinasi Perizinan Pendayagunaan TK-WNA memiliki tugas : Melakukan verifikasi kelayakan institusi pemohon dan provider. Melakukan verifikasi kebutuhan TK-WNA di Indonesia. Melakukan verifikasi kompetensi TK-WNA di Indonesia. Melakukan evaluasi dokumen akademik TK-WNA di Indonesia. Melakukan monitoring dan evaluasi keberadaan TK-WNA di Indonesia.
  8. Pada pelayanan kesehatan terdapat beberapa ketentunan yang harus dipenuhi: Pendayagunaan TK-WNA pada kegaiatn pelayanan kesehatan merupakan pemberian pelayanan kesehatan langsung atau tidak langsung kepada pasien/klien di fasilitas pelayanan kesehatan Pengguna. Harus dilakukan dengan menggunakan Pendamping yang mampu menerima dan memanfaatkan alih iptek melalui pemberian kualifikasi tambahan. Hanya dapat dilakukan apabila kompetensi yang dimiliki oleh TK-WNA belum dimiliki oleh tenaga kesehatan Indonesia dan/atau telah dimiliki oleh tenaga kesehatan Indonesia dalam jumlah yang sedikit.
  9. Pada slide ditunjukkan kualifikasi TK WNA maupun penggunanya. Sebagai upaya penapisan terhadap masuknya TK WNA,
  10. Pendayagunaan TK-WNA harus memenuhi persyaratan yang terdiri dari : persyaratan pengguna, persyaratan umum, persyaratan tambahan, persyaratan teknis bidang kesehatan dan persyaratan ketenaga kerjaan
  11. Persyaratan umum ini berlaku untuk semua kegiatan yang akan dilakukan TK-WNA (pelayanan, Diklat, Penelitian dan Baksos)
  12. PENGATURAN TERKAIT REGISTRASI SEMENTARA DAN REGISTRASI BERSYARAT BAGI DOKTER DAN DOKTER GIGI WARGA NEGARA ASING DIATUR DALAM PERKONSIL NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI SEMENTARA DAN REGISTRASI BERSYARAT BAGI DOKTER DAN DOKTER GIGI WARGA NEGARA ASING .
  13. Pendayagunaan TK-WNA dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan kesehatan meliputi : TK-WNA yang memberikan dan mengikuti pendidikan formal; TK-WNA yang memberikan dan mengikuti pelatihan.
  14. Pengguna kegiatan pendidikan formal harus merupakan Institusi pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki izin dan program studi yang terakreditasi. TK-WNA yang memberikan pendidikan formal merupakan tenaga pendidik pada satuan pendidikan formal bidang kesehatan. Kualifikasi kompetensinya masih sama dengan pelayanan kesehatan Dan harus memenuhi persyaratan umum, ketenagakerjaan dan persyaratan teknis bidang kesehatan dimana apabila pendidik di bidang klinis maka harus mempunyai Serkom dan STR Sementara. Apabila non klinis maka harus memenuhi peraturan perundangan bidang pendidikan.
  15. Persyaratan umum sesuai dengan slide nomor 13
  16. Pendayagunaan TK-WNA dalam Baksos Pendayagunaan TK-WNA dalam bakti sosial dapat berupa pelayanan kesehatan langsung kepada pasien/klien Baksos yang dilakukan oleh TK-WNA harus berada dibawah tanggung jawab tenaga kesehatan Indonesia yang memiliki STR dan SIP/SIK di Indonesia dengan kompetensi yang setara, dan memperoleh izin dari Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota setempat. Penyelenggaraan bakti harus memiliki surat persetujuan TK-WNA dari KKI/MTKI/KFN dan izin penyelenggaraan