Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islamMeileni Nurhayati
Mengulas lengkap tentang kerajaan Mataram Islam. tentang awal berdiri, raja-raja, kemunduran, kehidupan politik sosial ekonomi dan budaya, serta hasil kebudayaan berupa bangunan maupun sastra
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islamMeileni Nurhayati
Mengulas lengkap tentang kerajaan Mataram Islam. tentang awal berdiri, raja-raja, kemunduran, kehidupan politik sosial ekonomi dan budaya, serta hasil kebudayaan berupa bangunan maupun sastra
1. Kerajaan singasari
Didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M
Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan di daerah Singosari, Malang, Jawa Timur
Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang terletak di kawasan Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kediri dengan bupati bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang merupakan pengawalnya.
2.PETA KEKUASAAN KERAJAAN SINGOSARI
3.Nama-Nama Raja Singasari
Ken Arok (1222–1227 M)
Anusapati (1227–1248 M)
Tohjoyo (1248 M)
Ranggawuni (1248–1268 M)
Kertanegara (1268-1292 M)
4.Sistem pemerintahan kerajaan Singasari
Politik Dalam Negri
Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll.
Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
Memperkuat angkatan perang.
5.Politik Luar Negeri
Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
Menguasai Bali.
Menguasai Jawa Barat.
Menguasai Malaka dan Kalimantan
6.Kehidupan Agama di Kerajaan Singhasari
Kertanagara memperkenalkan penyatuan agama Hindu aliran Syiwa dengan agama Budha Mahayana menjadi agama Tantrayana. Yang dipimpin oleh Dharma Dyaksa (kepala agama Buddha). Disamping itu ada pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja, dengan pangkat Sangkhadharma. Dalam Kitab Pararaton, Kertanagara sering juga disebut Bhatara Siwa Buda.
7.Kehidupan Sosial Kerajaan Singosari
Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak pemerintahan Ken Arok, dan rakyatnya terbiasa dengan kehidupan religius yang dibuktikan dengan berkembangnya ajaran baru yaitu ajaran Tantrayana
Kehidupan sosialnya terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas atas atas raja dan keluarganya, serta bangsawan lainnya. Kelas bawah yakni rakyat jelata dan masyarakat umum.
8.Kehidupan Budaya Kerajaan Singsari
Dalam bidang kebudayaan masyarakat, Singasari sudah ahli dalam membuat candi dan patung. Candi yang dibangun pada masa Singasari adalah candi Kidal, Jago , dan Singasari. Sementara itu karya berupa patung antara lain patung Ken Dedes sebagai perwujudan dari Dewi Prajnaparamita dan Patung Joko Dolok.
9.Kehidupan Ekonomi
Kehidupan masyarakat Singasari didominasi dengan bertani, berdagang dan pengrajin.Kegiatan perdagangan nya dilakukan selama lima hari pasaran yang berbeda.Pada masa itu, perdagangan antarpulau, antarwilayah, bahkan dengan negara lain sudah terselenggara dengan baik.
10.Kejayaan
Kertanegara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah kerajaan singasari, ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar jawa. Kertanegara juga mengadakan ekspedisi menaklukan Bali.
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Mulia Fathan
Kerajaan Mataram Islam didirikan pada tahun 1586 oleh Sutawijaya dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), namun kemudian mengalami kemunduran setelah kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dari Belanda. Kerajaan ini akhirnya pecah menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kesuhunan Surakarta pada tahun 1755 berdasarkan Perjanjian Giyanti.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kerajaan Mataram Islam berdiri setelah jatuhnya Kerajaan Pajang pada abad ke-16.
2. Mataram mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Agung pada abad ke-17 dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa dan sebagian Kalimantan.
3. Mataram mulai melemah setelah Sultan Agung dan terpecah akibat Perang Diponegoro pada abad ke-18 berdasarkan Perjan
Kesultanan Cirebon adalah kesultanan Islam penting di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 yang berperan sebagai pusat perdagangan antarpulau. Masyarakatnya terdiri dari golongan raja, elite, non-elite, dan budak. Ekonominya bersumber pada perdagangan laut melalui beberapa bandar dagang.
Dokumen ini membahas sejarah Kerajaan Majapahit dari sumber-sumber sejarah, kehidupan politik para raja, ekonomi, dan budaya Majapahit. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya setelah runtuhnya Singhasari, mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, dan mulai melemah di bawah Wikrama Wardhana.
Kerajaan Majapahit dan Buleleng merupakan dua kerajaan besar di Indonesia timur. Kerajaan Majapahit didirikan pada 1293 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Hayam Wuruk di abad ke-14. Kerajaan ini mulai melemah setelah kematian Hayam Wuruk dan runtuh pada abad ke-15. Kerajaan Buleleng didirikan pada abad ke-17 di Bali utara dan mengalami masa kejayaan di bawah Gust
Kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Demak pada abad ke-15. Kemudian berkembang menjadi Pajang dan akhirnya Mataram yang berpusat di Kotagede. Mataram mencapai puncak kejayaan di bawah Sultan Agung namun kemudian mulai melemah. Akhirnya Mataram dibagi menjadi Surakarta dan Yogyakarta berdasarkan Perjanjian Giyanti tahun 1755.
Pada awalnya, Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan pada tahun 1556 M setelah berhasil membunuh Aria Penangsang. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah kepemimpinan Sultan Agung pada abad ke-17 menjadi kerajaan Islam terbesar di Jawa. Namun kemudian kekuasaannya mulai melemah akibat campur tangan Belanda dan berakhir dengan Perjanjian Giyanti dan Salatiga pada abad ke-18.
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangAndi Uli
Kerajaan Tulang Bawang dan Kota Kapur merupakan kerajaan awal di Lampung dan Bangka yang bercorak Hindu-Budha. Kerajaan Tulang Bawang didirikan pada abad ke-7 di sekitar Tulang Bawang, Lampung dan memiliki hubungan perdagangan dengan Tiongkok. Sedangkan Kota Kapur di Bangka memiliki peninggalan candi dan arca dari abad ke-5 hingga ke-7 yang menunjukkan pengaruh Hindu. Kota Kapur kemudian dikuasai
Kerajaan Banten berdiri pada abad ke-16 di Jawa Barat dan menjadi kekuatan besar di kawasan tersebut berkat lokasinya yang strategis di Selat Sunda. Kerajaan ini makmur berkat perdagangan rempah-rempah dan menganut budaya Pasundan Kawitan. Namun keruntuhannya disebabkan oleh perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji yang membuat Kerajaan Banten jatuh ke pengaruh Belanda.
1. Kerajaan singasari
Didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M
Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan di daerah Singosari, Malang, Jawa Timur
Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang terletak di kawasan Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kediri dengan bupati bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang merupakan pengawalnya.
2.PETA KEKUASAAN KERAJAAN SINGOSARI
3.Nama-Nama Raja Singasari
Ken Arok (1222–1227 M)
Anusapati (1227–1248 M)
Tohjoyo (1248 M)
Ranggawuni (1248–1268 M)
Kertanegara (1268-1292 M)
4.Sistem pemerintahan kerajaan Singasari
Politik Dalam Negri
Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll.
Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
Memperkuat angkatan perang.
5.Politik Luar Negeri
Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
Menguasai Bali.
Menguasai Jawa Barat.
Menguasai Malaka dan Kalimantan
6.Kehidupan Agama di Kerajaan Singhasari
Kertanagara memperkenalkan penyatuan agama Hindu aliran Syiwa dengan agama Budha Mahayana menjadi agama Tantrayana. Yang dipimpin oleh Dharma Dyaksa (kepala agama Buddha). Disamping itu ada pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja, dengan pangkat Sangkhadharma. Dalam Kitab Pararaton, Kertanagara sering juga disebut Bhatara Siwa Buda.
7.Kehidupan Sosial Kerajaan Singosari
Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak pemerintahan Ken Arok, dan rakyatnya terbiasa dengan kehidupan religius yang dibuktikan dengan berkembangnya ajaran baru yaitu ajaran Tantrayana
Kehidupan sosialnya terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas atas atas raja dan keluarganya, serta bangsawan lainnya. Kelas bawah yakni rakyat jelata dan masyarakat umum.
8.Kehidupan Budaya Kerajaan Singsari
Dalam bidang kebudayaan masyarakat, Singasari sudah ahli dalam membuat candi dan patung. Candi yang dibangun pada masa Singasari adalah candi Kidal, Jago , dan Singasari. Sementara itu karya berupa patung antara lain patung Ken Dedes sebagai perwujudan dari Dewi Prajnaparamita dan Patung Joko Dolok.
9.Kehidupan Ekonomi
Kehidupan masyarakat Singasari didominasi dengan bertani, berdagang dan pengrajin.Kegiatan perdagangan nya dilakukan selama lima hari pasaran yang berbeda.Pada masa itu, perdagangan antarpulau, antarwilayah, bahkan dengan negara lain sudah terselenggara dengan baik.
10.Kejayaan
Kertanegara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah kerajaan singasari, ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar jawa. Kertanegara juga mengadakan ekspedisi menaklukan Bali.
Kelompok 5 Kerajaan Mataram Islam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam d...Mulia Fathan
Kerajaan Mataram Islam didirikan pada tahun 1586 oleh Sutawijaya dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), namun kemudian mengalami kemunduran setelah kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dari Belanda. Kerajaan ini akhirnya pecah menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kesuhunan Surakarta pada tahun 1755 berdasarkan Perjanjian Giyanti.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kerajaan Mataram Islam berdiri setelah jatuhnya Kerajaan Pajang pada abad ke-16.
2. Mataram mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Agung pada abad ke-17 dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa dan sebagian Kalimantan.
3. Mataram mulai melemah setelah Sultan Agung dan terpecah akibat Perang Diponegoro pada abad ke-18 berdasarkan Perjan
Kesultanan Cirebon adalah kesultanan Islam penting di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 yang berperan sebagai pusat perdagangan antarpulau. Masyarakatnya terdiri dari golongan raja, elite, non-elite, dan budak. Ekonominya bersumber pada perdagangan laut melalui beberapa bandar dagang.
Dokumen ini membahas sejarah Kerajaan Majapahit dari sumber-sumber sejarah, kehidupan politik para raja, ekonomi, dan budaya Majapahit. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya setelah runtuhnya Singhasari, mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, dan mulai melemah di bawah Wikrama Wardhana.
Kerajaan Majapahit dan Buleleng merupakan dua kerajaan besar di Indonesia timur. Kerajaan Majapahit didirikan pada 1293 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Hayam Wuruk di abad ke-14. Kerajaan ini mulai melemah setelah kematian Hayam Wuruk dan runtuh pada abad ke-15. Kerajaan Buleleng didirikan pada abad ke-17 di Bali utara dan mengalami masa kejayaan di bawah Gust
Kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Demak pada abad ke-15. Kemudian berkembang menjadi Pajang dan akhirnya Mataram yang berpusat di Kotagede. Mataram mencapai puncak kejayaan di bawah Sultan Agung namun kemudian mulai melemah. Akhirnya Mataram dibagi menjadi Surakarta dan Yogyakarta berdasarkan Perjanjian Giyanti tahun 1755.
Pada awalnya, Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan pada tahun 1556 M setelah berhasil membunuh Aria Penangsang. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah kepemimpinan Sultan Agung pada abad ke-17 menjadi kerajaan Islam terbesar di Jawa. Namun kemudian kekuasaannya mulai melemah akibat campur tangan Belanda dan berakhir dengan Perjanjian Giyanti dan Salatiga pada abad ke-18.
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangAndi Uli
Kerajaan Tulang Bawang dan Kota Kapur merupakan kerajaan awal di Lampung dan Bangka yang bercorak Hindu-Budha. Kerajaan Tulang Bawang didirikan pada abad ke-7 di sekitar Tulang Bawang, Lampung dan memiliki hubungan perdagangan dengan Tiongkok. Sedangkan Kota Kapur di Bangka memiliki peninggalan candi dan arca dari abad ke-5 hingga ke-7 yang menunjukkan pengaruh Hindu. Kota Kapur kemudian dikuasai
Kerajaan Banten berdiri pada abad ke-16 di Jawa Barat dan menjadi kekuatan besar di kawasan tersebut berkat lokasinya yang strategis di Selat Sunda. Kerajaan ini makmur berkat perdagangan rempah-rempah dan menganut budaya Pasundan Kawitan. Namun keruntuhannya disebabkan oleh perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji yang membuat Kerajaan Banten jatuh ke pengaruh Belanda.
Kesultanan Cirebon_Adelaide Permata Sari Aritonang.pptxyohana00
Kesultanan Cirebon didirikan pada abad ke-15 di pesisir utara Jawa oleh Raden Walangsungsang dan menjadi pusat perdagangan penting. Di bawah kekuasaan Syarif Hidayatullah pada abad ke-16, Kesultanan ini mengalami kemajuan dalam agama, politik, dan ekonomi. Namun Kesultanan ini runtuh pada abad ke-17 akibat intrik politik dari Mataram dan Banten.
Kesultanan Cirebon didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada abad ke-15. Pada masanya, Kesultanan Cirebon mengalami kejayaan dengan perkembangan pesat di bidang ekonomi, politik, dan agama Islam. Namun, pada abad ke-18 Kesultanan Cirebon mulai runtuh akibat campur tangan Belanda dan terpecah menjadi empat kekuasaan. Saat ini, peninggalan Kesultanan Cirebon seperti keraton dan masjid masih digunakan untuk upacara
Kerajaan Islam di Jawa berdiri pada tahun 1500 dengan didirikannya Kerajaan Demak oleh Raden Fatah. Kerajaan Demak kemudian digantikan oleh Kerajaan Pajang setelah Sultan Trenggono wafat pada tahun 1546. Kerajaan Banten dan Cirebon juga berdiri pada abad ke-16, sedangkan Kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senopati pada tahun 1575 dan mencapai kejayaannya pada masa Sultan Ag
Islam diperkirakan mulai masuk ke Jawa pada abad ke-13 melalui pedagang dan pelaut yang berlayar di sepanjang pantai utara Jawa. Namun, kehadiran Islam mulai terlihat secara jelas pada abad ke-15 melalui pemukiman dan makam-makam di daerah pesisir seperti Gresik. Pada masa kemunduran Majapahit, kerajaan-kerajaan Islam seperti Demak, Pajang, dan Mataram mulai berdiri dan berkembang di Jawa.
Dokumen tersebut membahas tentang Islam masuk ke berbagai kerajaan di Kalimantan dan Sulawesi, seperti Kesultanan Banjar pada 1520, Kerajaan Gowa dan Tallo di Sulawesi Selatan, serta proses Islamisasi di kawasan tersebut yang dilakukan oleh para pendakwah seperti Datto Tallu.
Jepara awalnya adalah desa kecil yang berkembang menjadi kota perdagangan pada abad ke-15 di bawah kepemimpinan Pati Unus. Pada abad ke-16, Ratu Kalinyamat memerintah Jepara dan memimpin serangan militer melawan Portugis di Malaka, menegaskan kemerdekaan Jepara. Ia membangun Jepara menjadi pusat perdagangan dan seni ukir yang makmur.
Presentasi sejarah mataram di jawa timurAndi Rahim
Mpu Sindok mendirikan dinasti Ishana dan memindahkan ibukota Kerajaan Mataram ke Jawa Timur. Airlangga mempersatukan kembali bekas wilayah Kerajaan Mataram setelah jatuhnya pemerintahan sebelumnya. Ia membagi wilayah kekuasaannya menjadi dua yaitu Kerajaan Jenggala di Singasari dan Kerajaan Panjalu di Kediri.
Dokumen tersebut membahas tentang Kesultanan Banten secara singkat, mulai dari awal berdirinya hingga masa kejayaan dan keruntuhannya. Awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Sunda sebelum ditaklukkan oleh Kerajaan Demak pada abad ke-16. Maulana Hasanuddin mendirikan pemerintahan sendiri di Banten dan menjadikannya kesultanan yang berdiri mandiri. Pada abad ke-17, Banten mencapai
Abad ke-18 menyaksikan penubuhan empat kerajaan Melayu Baru iaitu Terengganu, Selangor, Kelantan dan Negeri Sembilan. Mereka diasaskan oleh keluarga baru dan mendapat pengiktirafan dari negeri lain walaupun prosesnya melibatkan perang saudara bagi sesetengah negeri.
The Board of the MA State 1 Bandung City school cordially invites all teachers, employees, and students to attend their 74th Indonesian Independence Day ceremony on August 17, 2019 at 7pm at Istana Merdeka in Jakarta. Formal batik dress is requested to RSVP for the event.
The document discusses the importance of wildlife conservation. It notes that many wild animals are nearly extinct due to irresponsible human activities like hunting and habitat destruction. Conservation efforts are needed to protect endangered species like rhinos, orangutans, and birds of paradise. As humans are largely the cause of wildlife declines, increasing awareness of conservation is important. The document agrees that preserving wildlife through conservation prevents their extinction, and provides examples of conservation efforts helping Komodo dragons and rhinos. With continued conservation work and greater human awareness, it is hoped that wildlife will not face extinction in the future.
Akhir masa pemerintahan khalifah ali bin abi thalibNSS Slide
Konflik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan diselesaikan melalui tahkim namun Ali kalah. Ini menyebabkan kelompok yang mendukung Ali terpecah dan muncul kelompok Khawarij yang menentang Ali dan Muawiyah. Pemerintahan Ali melemah akibat pemberontakan sementara Muawiyah semakin kuat dukungannya sehingga akhirnya memerintah Suriah.
An Indonesian netizen was sent to prison for bullying comments made on social media about an artist. Person A disagrees with Person B that the comments were just jokes, arguing that as adults the netizens should have known right from wrong and thought more before posting. Both agree the case highlights the need for more positive and thoughtful use of social media.
Lahirnya Dinasti Bani Umayyah di DamaskusNSS Slide
Dokumen ini membahas tentang silsilah keluarga Bani Umayyah dan persaingannya dengan Bani Hasyim. Terjadi permusuhan antara kedua keluarga sejak Abdu Manaf menyerahkan tanggung jawab Ka'bah kepada putranya Hasyim. Permusuhan semakin kuat ketika Abdul Muthalib menemukan sumber air zam-zam. Lahirnya Nabi Muhammad membuat Umayyah semakin membenci Hasyim. Umayyah membalas dendam dengan p
Kelompok 3 membahas dampak pembakaran bensin terhadap lingkungan, termasuk dampak logam timbal (Pb) dan kabut (fog) yang dihasilkan. Logam Pb dapat mencemari udara dan meracuni manusia. Pb ditambahkan ke bensin untuk meningkatkan oktannya meskipun berbahaya. Kabut terbentuk dari hidrokarbon yang menguap selama pembakaran bensin, mengurangi visibilitas dan mencemari udara. Kedua fen
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi ahli waris dalam hukum Islam dan bagian-bagian harta warisan yang ditentukan untuk masing-masing ahli waris. Terdapat 15 ahli waris laki-laki dan 10 ahli waris perempuan yang mendapatkan bagian warisan tertentu sesuai dengan hubungan darah dan perkawinan dengan yang meninggal dunia.
Dokumen tersebut membahas bagian penting dari struktur karya ilmiah yaitu pendahuluan, yang mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat, definisi operasional, dan sistematika penulisan.
Kedatangan dan Perkembangan Bangsa Inggris di IndonesiaNSS Slide
Dokumen tersebut membahas tentang kedatangan dan perkembangan bangsa Inggris di Indonesia, mulai dari latar belakang, tujuan kedatangan bangsa Eropa, awal pendudukan Inggris, masa kepemimpinan Thomas Stamford Raffles beserta tindakannya selama memerintah di Indonesia.
Kelompok 2 terlibat dalam kegiatan mabuk-mabukan dengan mengkonsumsi minuman keras dan narkoba serta mencuri. Dokumen menjelaskan hukum larangan atas ketiga perbuatan tersebut beserta efek negatifnya bagi kesehatan dan masyarakat. Cara menghindarinya adalah dengan meninggalkan minuman keras, narkoba, dan mencuri karena bertentangan dengan ajaran agama.
1. Kesultanan Cirebon adalah sebuah kerajaan islam yang ternama di Jawa Barat.
Kerajaan ini berkuasa pada abad ke 15 hingga abad ke 16 M. Letak kesultanan
cirebon adalah di pantai utara pulau Jjawa. Lokasinya yang berada pada
perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat membuat Kesultanan Cirebon
menjadi “jembatan” antara kebudayaan Jawa dan Sunda. Sehingga, di Cirebon
tercipta suatu bauran kebudayaan yang khas, yaitu Kebudayaan Cirebon yang
tidak didominasi oleh kebudayaan Jawa maupun kebudayaan Sunda.
Pada awalnya, Cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki
Gedeng Tapa. Demikian dikatakan oleh serat Sulendraningrat, yang
mendasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda. Lama-kelamaan Cirebon
berkembang menjadi sebuah desa yang ramaiyang diberi nama Caruban.
Diberi nama demikian karena di sana bercampur para pendatang dari beraneka
bangsa, agama, bahasa, dan adat istiadat.
KeratonKanoman
Karena sejak awal mata pecaharian sebagian besar masyarakatadalah nelayan,
maka berkembanglah pekerjaan nenangkap ikan dan rebon (udang kecil) di
sepanjang pantai, serta pembuatan terasi, petis dan garam. Dari istilah air
bekas pembuatan terasi (belendrang) dariudang rebon ini berkembang
sebutan cai-rebon (bahasa sunda : air rebon), yang kemudian menjadi cirebon.
Dengan dukungan pelabuhan yang ramai dan sumber daya Alam dari
pedalaman, cirebon menjadi salah satu pelabuhan penting di pesisir utara
jawa. Daripelaburan cirebon, kegiatan pelayaran dan perniagaan berlangsung
antar-kepulauan nusantara maupun dengan bagian dunia lainnya. Selain itu,
tidak kalah dengan kota-kota pesisir lainnya Cirebon juga tumbuh menjadi
pusatpenyebaran islam di jawa barat.
SultanSepuh XIV PRA Arief Natadiningrat
Al kisah, hiduplah Ki Gedeng Tapa, seorang saudagar kaya dipelabuhan
Muarajati. Ia mulai membuka hutan, membangun sebuah gubuk pada tanggal
1 Sura 1358 (tahun jawa), bertepatan dengan tahun 1445 M. Sejak saat itu,
2. mulailah para pendatang menetap dan membentuk masyarakatbaru didesa
caruban. Kuwu atau kepala desa pertama yang diangkat oleh masyarakatbaru
itu adalah Ki Gedeng Alang-alang. Sebagai pangraksabumiatau wakilnya,
diangkatlah raden Walangsungsang. Walangsungsang adalah putra prabu
Siliwangi dan Nyi Mas Subanglarang atau Subangkranjang, putriKiGedeng
Tapa. Setelah ki Gedeng Alang-alang meninggal Walangsungsang bergelar Ki
Cakrabumidiangkatsebagai Kuwu pengganti ki Gedeng Alang-alang dengan
gelar Pangeran Cakrabuana.
Ketika kakek ki Gedeng Tapa meninggal, pangeran cakrabuana tidak
meneruskannya, melainkan mendirikan istana Pakungwati, dan membentuk
pemerintahan cirebon. Dengan demikian yang dianggap sebagai pendiri
pertama kesultanan Cirebon adalah pangeran Cakrabuana (…. – 1479). Seusai
menunaikan ibadah haji, Cakrabuana disebutHajiAbdullah Iman, dan tampil
sebagai raja Cirebon pertama yang memerintah istana pakungwati, serta aktif
menyebarkan Islam.
Pada tahun 1479 M, kedudukan Cakrabuana digantikan oleh keponakannya.
Keponakan Cakrabuana tersebutmerupakan buah perkawinan antara adik
cakrabuana, yakniNyaiRarasantang, dengan Syarif Abdullah dariMesir.
Keponakan Cakrabuana itulah yang bernama Syarif Hidayatullah (1448 –1568
M). Setelah wafat, Syarif Hidayatullah dikenal dengan nama sunan Gunung Jati,
atau juga bergelar ingkang Sinuhun Kanjeng Jati Purba Penetep Panatagama
Awlya Allah Kutubid Jaman Khalifatura Rasulullah.
Pertumbuhan dan perkembangan kesultanan Cirebon yang pesat dimulai oleh
syarif Hidayatullah. Ia kemudian diyakini sebagaipendiri dinastikesultanan
cirebon dan banten, serta menyebar islam di majalengka, Kuningan, kawali
Galuh, Sunda Kelapa, dan Banten. Setelah Syarif Hidayatullah wafatpada tahun
1568, terjadilah kekosongan jabatan pimpinan tertinggi kerajaan Islam cirebon.
Pada mulanya, calon kuatpenggantinya adlah pangeran Dipati Carbon, Putra
3. Pengeran Pasarean, cucu syarif hidayatullah. Namun, Pangeran dipati carbon
meninggal lebuh dahulu pada tahun 1565.
Kosongnya kekuasaan itu kemudian diisi dengan mengukuhkan pejabatistana
yang memegang kenali pemerintahan selama syarif Hidayatullah atau Sunan
Gunung Jati melaksanakan Dakwah. Pejabattersebutadalah Fatahillah
atauFadillah Khan. Fatahillah kemudian naik tahta, secara resmi menjadi sultan
cirebon sejak tahun 1568.
Naiknya Fatihillah dapat terjadi karena dua kemungkinan pertama, para sultan
Gunung Jati, yaitu Pangeran Pasarean, pangeran Jayakelana, dan pangeran
Bratakelana, meninggal lebih dahulu, sedangkan putra yang masih hidup, yaitu
sultan Hasanuddin (pangeran Sabakingkin), memerintah diBanten berdiri
sendiri sejak tahun 1552 M. Kedua, Fatahillah adalah menantu Sunan Gunung
Jati (Fatahillah menikah dengan Ratu Ayu, putrisunan Gunung Jati), dan telah
menunjukkan kemampuannya dalam memerintah Cirebon (1546 – 1568)
mewakili Sunan Gunug Jati. Sayang, hanya dua tahun Fatahillah menduduki
tahta Cirebon, karena ia meninggal pada 1570.
Sepeninggal Fatahillah, tahta jatuh kepada cucu Sunan Gunung Jati, yaitu
pangeran Emas. Pangeran emas kemudian bergelar panembahan ratu I, dan
memerintah cirebon selama kurang lebih 79 tahun. Setelah panembahan ratu I
meninggal pada tahun 1649, pemerintahan kesultanan Cirebon dilanjutkan
oleh cucunya yang bernama pangeran Karim, karena ayahnya yaitu
panembahan Adiningkusumah meninggaldunia terlebih dahulu. Selanjutnya,
pangeran karim dikenal dengan sebutan Panembahan Ratu II atau
panembahan Girilaya.
Pada masa pemerintahan Panembahan Girilaya, Cirebon terjepit di antara dua
kekuatan, yaitu kekuatan Banten dan kekuatan mataram. Banten curiga, sebab
cirebot dianggap mendekat ke mataram. Di lain pihak, mataram pun menuduh
4. cirebon tidak lagi sungguh-suingguh mendekatkan diri, karena panembahan
Girilaya dan Sultan Ageng dari banten adalah sama-sama keturunan pajajaran.
Kondisipanas ini memuncak dengan meninggalnya panembahan Girilaya saat
berkunjung keKartasura. Ia lalu dimakamkan di bukit Girilaya, Gogyakarta,
dengan posisisejajar dengan makam sultan Agung di Imogiri. Perlu diketahui,
panembahan Girilaya adalah juga menantu Sultan Agung Hanyakrakusuma.
Bersamaan dengan meninggalnya panembahan Girilaya, Pangeran Martawijaya
dan Pangeran Kartawijaya, yaknipara putra panembahan Girilaya di tahan di
mataram.
Dengan kematian panembahan Girilaya, terjadi kekosongan penguasa. Sultan
ageng tirtayasa segera dinobatkan pangeran Wangsakerta sebagaipengganti
panembahan Girilaya, atas tanggung jawab pihak Banten. Sultan ageng
tirtayasa pun kemudian mengirimkan pasukan dan kapalperang untuk
membantu trunajaya, yang pada saat itu sedang memerangi AmangkuratI dari
mataram. Dengan bantuan Trunajaya, maka kedua putra penembahan Girilaya
yang ditahan akhirnya dapat dibebaskan, dan dibawa kembali ke Cirebon.
Bersama satu lagi putra panembahan Girilaya, mereka kemudian dinobatkan
sebagai penguasa kesultanan Cirebon.
Panembahan Girilaya memiliki tiga putra, yaitu pangeran murtawijaya,
pangeran Kartawijaya, dan pangeran wangsakerta. Pada penobatan ketiganya
di tahun 1677, kesultanan cirebon terpecah menjadi tiga. Ketiga bagian itu
dipimpin oleh tiga anak panembahan Girilaya, yakni :
1. Pangeran Martawijaya atau sultan Kraton Kasepuhan, dengan gelar Sepuh
Abi Makarimi Muhammad Samsudin (1677 –1703)
2. Pangeran Kartawijaya atau Sultan Kanoman, dengan gelar Sultan Anom Abil
Makarimi Muhammad Badrudin (1677 – 1723)
3. 1 Pangeran Wangsakerta atau Panembahan Cirebon, dengan gelar pangeran
Abdul Kamil Muhammad Nasarudin atau Panembahan Tohpati (1677 –1713)
5. Perubahan gelar dari “panembahan” menjadi“sultan” bagi dua putra tertua
pangeran girilaya dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Sebab, keduanya
dilantik menjadi sultan Cirebon di Ibukota banten. Sebagai sultan, mereka
mempunyaiwilayah kekuasaan penuh, rakyat, dan keraton masing-masing.
Adapun pangeran wangsakerta tidak diangkat sebagaiSultan, melainkan hanya
panembahan. Ia tidak memiliki wilayah kekuasaan atau keraton sendiri, akan
tetapi berdiri sebagaikaprabonan (paguron), yaitu tempat belajar para
ilmuwan keraton.
Pergantian kepemimpinan para sultan di cirebon selanjutnya berjalan lancar,
sampaipada masa pemerintahan Sultan Anom IV (1798 –1803). Saatitu
terjadilah pepecahan karena salah seorang putranya, yaitu pangeran raja
kanoman, ingin memisahkan diri membangun kesultanan sendiri dengan nama
kesultanan Kacirebonan.
Kehendak raja kanoman didukung oleh pemerintah belanda yang
mengangkatnya menjadiSultan Cirebon pada tahun 1807. namun belanda
mengajukan satu syarat, yaitu agar putra dan para pengganti raja Kanoman
tidak berhak atas gelar sultan. Cukup dengan gelar pangeran saja. Sejak saat
itu, di Kesultanan Cirebon bertambah satu penguasa lagi, yaitu kesultanan
Kacirebonan. Sementara tahta sultan Kanoman V jatuh pada putra Sultan
Anom IV lain bernama Sultan Anom Abusoleh Imamuddin (1803 –1811).
Sesudah kejadian tersebut, pemerintah kolonial belanda pun semakin ikut
campur dalam mengatur Cirebon, sehingga peranan istana-istana kesultanan
Cirebon di wilayah-wilayah kekuasaannya semakin surut. Puncaknya terjadi
pada tahun-tahun 1906 dan 1926, ketika kekuasaan pemerintahan kesultanan
Cirebon secara resmidihapuskan dengan pengesahan berdirinya Kota Cirebon,