Kebijakan Kemdikbud untuk Pendidikan Tinggi Kesehatan memberikan fokus pada penataan sistem pendidikan tinggi kesehatan, peningkatan kualitas, dan penyeimbangan jumlah program studi dengan kebutuhan tenaga kesehatan. Beberapa kebijakan kunci adalah pengembangan kerangka kualifikasi nasional, standarisasi kompetensi lulusan, dan penataan jenis serta jenjang program studi kesehatan.
Pendidikan Menengah Universal (Universal Basic Education) atau PMU merupakan Continuity Development Programe yang dari Wajar Dikdas 9 Tahun, yang bertujuan untuk meningkatkan IPM dan APK, target 2020 APK mencapai 97% Indonesia
Pendidikan Menengah Universal (Universal Basic Education) atau PMU merupakan Continuity Development Programe yang dari Wajar Dikdas 9 Tahun, yang bertujuan untuk meningkatkan IPM dan APK, target 2020 APK mencapai 97% Indonesia
Model peminatan amat berguna sebagai petunjuk, bahkan pedoman manakala sekolah harus menentukan peminatan peserta didik dalam implemntasi Kurikulum 2013.
Referensi ini semoga bermanfaat sebagai rujukan.
Model peminatan amat berguna sebagai petunjuk, bahkan pedoman manakala sekolah harus menentukan peminatan peserta didik dalam implemntasi Kurikulum 2013.
Referensi ini semoga bermanfaat sebagai rujukan.
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...Aris Suryadi
Syukur Alhamdulillah Program Beasiswa Retooling Kompetensi Vokasi Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi yang telah dilaksanakan di Politeknik Negeri Batam yang merupakan suatu program peningkatan kapasitas dan kapabilitas dosen perguruan tinggi vokasi yang merupakan salah satu implementasi dari program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi pada Ditjen Kelembagaan, Iptek, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Program ini merupakan kombinasi antara pelatihan kompetensi bersertifikasi dan magang di lembaga pendidikan atau mitra industri yang sesuai dengan kompetensi yang diikuti. Pengalaman yang diperoleh di mitra industri selama pelatihan diharapkan nantinya dapat memacu perguruan tinggi vokasi untuk mendorong pengembangan pendidikan vokasi hingga ke tingkat magister dan doktor terapan. Hal ini juga merupakan salah satu wujud implementasi dari amanat yang tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, bahwa learning outcomes untuk dosen adalah mampu mengembangkan pengetahuan dan teknologi di dalam bidang terapan.
Dengan demikian Program Beasiswa Retooling Kompetensi Vokasi Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi peningkatan kapasitas dosen yang bersangkutan, meningkatkan akreditasi institusi, serta akhirnya akan meningkatkan kemampuan lulusan perguruan tinggi untuk mampu bersaing secara global. Akhirnya saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah melakukan berbagai upaya dalam pelaksanaan program ini. Semoga program ini dapat memberi manfaat seluas- luasnya bagi masyarakat pendidikan tinggi.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi calon peserta RDN/RLN selanjutnya., amin.
Peserta Retooling 2018
Ketahanan Energi
International Installation Electrical Maintenace (IIEM)
Politeknik Negeri Batam
(2 Juli – 28 Juli 2018, Batam)
(Aris Suryadi)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) tita_chubie
PENDIDIKAN KEBIDANAN
Adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sebagai bidang yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri.
asdasdawdqdqdqdadqda ad aw aw daw aw da aw daw aw aw aw aaw a wdaw aw daad awd waaad ad ad ad aw awda a awd a wwwwwwwwwwwwdawdw w daw a awd awd aw a waw awdad a awd awd awd awd awdad awdadw ad adad waw awdawdd a a dawd aawd ad a aa wdwa dawd awdad adadaw adaw dawd awdaw dadawdada awdawd awd adadawd adaw dawdawda dad adawdada aw dawdaw dadasdasdawawda dsbda lwd wlkhasdhklhqwiha lha dliasd la shdlad shlashd lah dlashdwlha la hdwh lasd h ug fas bagi mu negeri asdaoihdowqh iah woihaw dohawo hiow dha ah dawo ahwo dawh doawd haowdh awoi hawo ahw oh aow hao wiawhd oaiwh iawd h
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Bahan menyusun skpi
1. Kebijakan Kemdikbud untuk
Pendidikan Tinggi Kesehatan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2012
H. Ridwan Roy T,
Kepala Subdit Pembelajaran
2. VISI :
untuk menghasilkan insan cerdas komprehensif
MISI :
2
KETERSEDIAAN
KETERJANGKAUAN
KUALITAS
KESETARAAN
KEPASTIAN Optimalisasi
Pemanfaatan
TIK
Resource
Sharing
Integrasi
Proses
3. FOKUS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
Tahun 2010-2014
SMP
PT
SM
Pendidikan
KARAKTER
SD
TK
PAUD
Pendidikan
AKADEMIK
PENINGKATAN AKSES DAN MUTU
PENDIDIKAN VOKASI.
PERCEPATAN PENINGKATAN
KUALIFIKASI AKADEMIK GURU KE
S1/D4, SERTIFIKASI, DAN RINTISAN
PENDIDIKAN PROFESI GURU
PERCEPATAN PENINGKATAN
JUMLAH DOSEN S3 DAN DAYA
SAING PT
PENINGKATAN AKSES & MUTU
PAUD
PENUNTASAN PENDIDIKAN DASAR
SEMBILAN TAHUN.
4
5
3
2
1
5 PRIORITAS PROGRAM
...pembangunan pendidikan diarahkan untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas dan
kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi,
kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan...
3
5. Tantangan dan Kebijakan saat ini (1)
Tantangan
• Kemiskinan : banyak
keluarga tidak mampu
untuk melanjutkan ke
Perguruan Tinggi, padahal
mampu secara akademik
Kebijakan
• Menyediakan beasiswa yang
memadai (spt. BIDIKMISI)
• Memberikan kesempatan
kepada PT untuk
menyelenggarakan model
pembelajaran yang non-
konvensional (pembelajaran
dengan menggunakan TIK;
community college)
• Memberi pengakuan
terhadap pembelajaran
lampau (menerapkan RPL)
5
6. Tantangan dan Kebijakan saat ini (2)
Tantangan
• Tuntutan penyelenggaraan
pendidikan tinggi yang lebih
efisien dan efektif guna
mempertahankan/meningk
atkan kualitas dan
keterjangkauan oleh semua
yang berhak mendapatkan
pendidikan tinggi
Kebijakan
6
BERBAGI
SUMBER
DAYA
TIK
INTEGRASI
PROSES
Kepemimpinan
Yang kokoh
7. Tantangan dan Kebijakan saat ini (3)
Tantangan
• Pembangunan Ekonomi
Indonesia yang memerlukan
dukungan sumberdaya
manusia yang handal,
kompetensi yang relevan
dengan dunia kerja
• Pembangunan karakter
insan Indonesia yang
berakhlaq mulia, peduli,
dan bertanggungjawab,
serta penuh semangat juang
yang tinggi
Kebijakan
• Kurikulum dibangun secara
otonomi oleh PT dengan
memperhatikan pendidikan
karakter, kewirausahaan, EfSD
(education for sustainable
development), sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan
dan menerapkan Sistem
Penjaminan Mutu Internal,
sesuai dengan fokus PT
(keunggulan, jenjang
pendidikan yang
dikembangkan)
7
8. Tantangan dan Kebijakan saat ini (4)
Tantangan
• Hasil penelitian program
pascasarjana belum dapat
menjawab inovasi yang
dibutuhkan oleh
pembangunan ekonomi dan
karakter Indonesia,
sehingga belum terlihat
keunggulan masing-masing
PT yang berbasis pada riset
(publikasi ilmiah nasional,
internasional masih rendah)
Kebijakan
• Menyediakan beasiswa
dalam dan luar negeri
• Menyediakan kesempatan
untuk meningkatkan
kapasitas jejaring dan
kolaborasi riset melalui
Program Academic
Recharging
• Menyediakan dana untuk
presentasi ke luar negeri.
• Menyediakan dana riset
8
10. Tantangan Pendidikan Tinggi Kesehatan
Indonesia
1. Penataan kerangka pendidikan :
a) Roadmap jenis & jenjang pendidikan
b) Standar kompetensi
c) Standar pendidikan
d) KKNI
e) Standar dan lingkup pelayanan
(Kemenkes)
2. Peningkatan Akses & Pemerataan :
a) Distribusi program studi
b) Perijinan program studi baru
c) Tracer study & need assessment
3. Peningkatan Kualitas Penelitian bidang
Kesehatan
a) Kualitas penelitian
b) Kualitas publikasi
c) Koordinasi penelitian, pendidikan
dan pelayanan
4. Penataan Aset :
a) SDM :
- Jumlah dosen
- Kualifikasi dosen
b) Sarana & Prasarana :
- Sarana institusi
- Sarana pembelajaran
- Wahana pendidikan
5. Sistem Penjaminan Mutu :
a) Kualitas Calon Mahasiswa
b) Kualitas Lulusan
c) Kualitas Dosen
d) Kualitas Pengelolaan Institusi
6. Interprofessional Collaboration
a) Teamwork
b) Resource sharing
11. Besarnya masalah kesehatan di Indonesia dengan
disparitas maupun kekhususan yang ada di wilayah,
perkotaan, pedesaan, kepulauan, maupun DTPK yang
memerlukan jenjang kompetensi lulusan dan jenis
fasilitas pelayanan kesehatan yang berbeda-beda
Permasalahan Khusus :
Tuntutan Kompetensi sesuai Kekhususan
Wilayah Indonesia
12. Pertumbuhan,
Jenis dan Jenjang Prodi Kesehatan :
• Perlu penyeimbangan kuantitas terhadap kualitas
• Perlu harmonisasi perkembangan jenis dan jenjang dengan kebutuhan
pelayanan dan perkembangan keilmuan & teknologi
• Perlu sinkronisasi jumlah lulusan dengan distribusi lulusan
13. Fakta Saat Ini : Proporsi Jumlah Prodi di Indonesia
berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2008/2009
Sumber : Perspektif Pendidikan Tinggi di Indonesia, Dikti, 2010
4113 prodi
8957 prodi
Total = 15.364 prodi (PTN =3.963 prodi, PTS = 11401 prodi
14. FAKTA SAAT INI : PERKEMBANGAN JUMLAH ROGRAM STUDI
2004-2009 BERDASARKAN BIDANG ILMU
14
Sumber : Perspektif Pendidikan Tinggi di Indonesia, Dikti, 2010
16. 2
4
1
3
1 2 2 3
6
4 5 4
26
37
25
34
12
33
29
31
52
27
34 33
0
10
20
30
40
50
60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Wilayah
Jumlah PT Jumlah Prodi
STATUS AKREDITASI PRODI POLTEKES KEMKES
Hasil Sinkronisasi Data Dikti-Pusdiklatnakes, 19 Juni 2012
JUMLAH TOTAL INSTITUSI : 37
JUMALAH TOTAL PRODI : 373
17. STATUS JUMLAH MAHASISWA
PRODI POLTEKKES
5645
6830
5200
4920
1930
5985
6675
5670
7665
0
5490
4882
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Wilayah
Belum
ada data
Data Mahasiswa Tingkat I – III TA 2012
Data Pusdiklatnakes, 19 Juni 2012
18. STATUS AKREDITASI PRODI POLTEKES KEMKES
PROGRAM D3
98 (37.12%)
136 (51.52%)
5 (1.89%)
25 (9.47%)
0
20
40
60
80
100
120
140
160
A B C BL
Jumlahprodi
Akreditasi Prodi
Jumlah Prodi D3=264
Hasil Sinkronisasi Data Dikti-Pusdiklatnakes, 19 Juni 2012
19. STATUS AKREDITASI PRODI POLTEKES KEMKES
PROGRAM D4
57 (52.29%)
44 (40.37%)
0
8 (7.34%)
0
10
20
30
40
50
60
A B C BL
JumlahProdi
Akreditasi Prodi
Jumlah Prodi D4=109
Hasil Sinkronisasi Data Dikti-Pusdiklatnakes, 19 Juni 2012
20. STATUS AKREDITASI PRODI POLTEKES KEMKES
A, 155
(41.6%)
B, 180
(48.3%)
C, 5 (1.3%)
BL, 33 (8.8%)
Hasil Sinkronisasi Data Dikti-Pusdiklatnakes, 19 Juni 2012
Jumlah Prodi Total = 373
21. No Bentuk
Perguruan Tinggi
Jenis Pendidikan
Tinggi
Strata
Pendidikan Tinggi
1.
Universitas/
Institut
Akademik Sarjana, Magister, Doktor
Profesi Profesi, Spesialis
Vokasi* Diploma Tiga, Sarjana Terapan, Magister Terapan,
dan Doktor Terapan
2. Sekolah Tinggi Akademik Sarjana, Magister, Doktor
3. Politeknik Vokasi Diploma Satu, Diploma Dua, Diploma Tiga, Sarjana
Terapan, Magister Terapan, Doktor Terapan**
4. Akademi Vokasi Diploma Satu, Diploma Dua, Diploma Tiga
Rancangan Bentuk Perguruan Tinggi,
Jenis dan Strata Pendidikan Tinggi (RUU Pendidikan Tinggi)
* Diselenggarakan oleh unit terpisah setingkat fakultas
** Penyelenggaraan strata magister terapan dan doktor terapan harus bekerjasama
dengan penyelenggara pendidikan akademik.
Arah Kebijakan Kemdikbud dalam
Peningkatan Kualitas
Pendidikan Tinggi Kesehatan
22. Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(UU PT 12/2012)
Rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi terdiri
atas:
1. rumpun ilmu agama;
2. rumpun ilmu humaniora;
3. rumpun ilmu sosial;
4. rumpun ilmu alam;
5. rumpun ilmu formal;
6. rumpun ilmu terapan.
23. Kelompok Tenaga Kesehatan
menurut RUU Tenaga Kesehatan
a) tenaga medis (klinis);
b) tenaga keperawatan;
c) tenaga kefarmasian;
d) tenaga kesehatan masyarakat;
e) tenaga kesehatan lingkungan;
f) tenaga gizi ;
g) tenaga keterapian fisik;
h) tenaga keteknisian medis;
i) tenaga kesehatan lainnya
27. Kebutuhan Tenaga Kesehatan
dibandingkan dengan Prodi Kesehatan Saat Ini
1. Psikologi Klinik
2. Perawat Gigi
3. Perawat Anestesi
4. Tenaga Teknis Kefarmasian
5. Sanitarian
6. Entromolog Kesehatan
7. Mikrobiolog Kesehatan
8. Dietisien
9. Radio Grafer
10. Teknisi Elektromedis
11. Refraksionis Optisien
12. Ortotik Prostetik
13. Fisikawan Medis
14. Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan
Daftar Tenaga Kesehatan yang belum tercantum dalam
Nomenklatur SK Dirjen Dikti No 163 Th 2007
(masih perlu klarifikasi):
28. Tahap 1
• Naskah
akademik
sistem
pendidikan
• KKNI tiap
bidang
Tahap 2
• Standar
kompetensi
• Standar
pendidikan
• (Standar
Pelayanan)
Program HPEQ untuk Penataan Sistem
Pendidikan Tinggi Kesehatan
Aliansi
Strategis
29. Program ‘Strategi Penyelamatan’
Akreditasi : Uji Petik Prodi Kemkes
• Uji Petik dilaksanakan oleh surveyor
BAN PT dan Kemenkes dengan
menggunakan borang akreditasi BAN
PT dan Kemenkes
• Saat ini sedang dilakukan pemetaan
borang akreditasi BAN PT-Kemenkes
(berdasarkan hasil evaluasi uji petik)
untuk disinkronkan menjadi borang
akreditasi baru yang akan digunakan
oleh BAN PT untuk mengakreditasi
institusi alih bina dari Kemenkes
• Kesimpulan Sementara :
Instrumen Kemkes 2010 lebih
mendekati instrumen BAN PT jika
dibandingkan dengan instrumen
Kemkes th 2006
Hasil Uji Petik Akreditasi, Agustus 2011
31. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
• Penghargaan terhadap capaian pembelajaran
• Standardisasi capaian pembelajaran dengan rekognisi dari dunia
kerja
32. • Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,
yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi
yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
• KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri
Bangsa Indonesia terkait dengan sistem
pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki
Indonesia1
2
3
4
5
7
8
9
6
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
33. S2
S3
1
2
3
4
5
7
8
9
6
D I
D III
D II
D IV
S2 (Terapan)
S3 (Terapan)
AHLI
TEKNISI /
ANALIS
OPERATOR
PENGEMBANGAN
KARIER
Spesialis
Profesi
Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah Dasar
SMKSMA
S1
34. Capaian Pembelajaran (learning outcomes)
adalah internasilisasi dan akumulasi ilmu
pengetahuan (science), pengetahuan
(knowledge), pengetahuan praktis (know
how), ketrampilan (skills), afeksi, dan
kompetensi yang dicapai melalui proses
pendidikan yang terstruktur dan mencakup
suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau
melalui pengalaman kerja.
Deskripsi Kualifikasi pada KKNI
merefleksikan capaian pembelajaran yang
diperoleh seseorang melalui jalur
• pendidikan;
• pelatihan;
• pengalaman kerja; dan/atau
• pembelajaran mandiri.
Kompetensi
Capaian pembelajaran
36. LEVEL 5
• Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitas yang terukur.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
• Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif.
• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
37. LEVEL 6
• Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.
• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
38. Sistem penjaminan mutu internal dan eksternal untuk mencapai
kualifikasi capaian pembelajaran
BSNP menyusun Standar Nasional
Pendidikan untuk tercapainya
kualifikasi pada KKNI
Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal
Menyusun
capaian
pembelajaran
Program Studi
berbasis KKNI
Sistem Penjaminan Mutu Berbasis KKNI
Implementasi
kurikulum
Tercapainya
Kualifikasi lulusan
sesuai deskriptor
Sistem Penjaminan Mutu Internal