Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) adalah alat analisis yang menggunakan prinsip serapan radiasi oleh atom bebas untuk menentukan kadar unsur logam dan metaloid dalam sampel. SSA terdiri dari lampu katoda, tabung gas, monokromator, detektor, dan sistem pengolah data untuk mengukur serapan cahaya oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel. Alat ini berfungsi untuk menganalisis kad
Dokumen tersebut membahas berbagai klasifikasi xenobiotik (bahan asing bagi tubuh) berdasarkan sumber, wujud, sifat kimia-fisika, proses terbentuknya, efek kesehatan, organ target, dan status hidup/matinya. Jenis xenobiotik yang dijelaskan meliputi racun alami, mikroba, tanaman, dan jamur yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kolera, botulisme, dan kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang katalis, yaitu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut serta dalam reaksi. Dibahas pula tentang jenis, sifat, dan mekanisme kerja katalis serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis seperti peracunan, pengerakkan, dan penggumpalan.
Distilasi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen. Distilasi memanfaatkan proses penguapan dan kondensasi untuk memisahkan komponen yang lebih mudah menguap dari yang lainnya. Distilasi sederhana hanya menggunakan satu siklus penguapan-kondensasi sehingga efisiensinya terbatas.
Maaf saya tidak bisa mengerjakan soal latihan tersebut karena saya hanyalah asisten virtual yang tidak memiliki kemampuan untuk menghitung atau menyelesaikan soal-soal. Saya hanya dapat memberikan penjelasan konsep.
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) adalah alat analisis yang menggunakan prinsip serapan radiasi oleh atom bebas untuk menentukan kadar unsur logam dan metaloid dalam sampel. SSA terdiri dari lampu katoda, tabung gas, monokromator, detektor, dan sistem pengolah data untuk mengukur serapan cahaya oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel. Alat ini berfungsi untuk menganalisis kad
Dokumen tersebut membahas berbagai klasifikasi xenobiotik (bahan asing bagi tubuh) berdasarkan sumber, wujud, sifat kimia-fisika, proses terbentuknya, efek kesehatan, organ target, dan status hidup/matinya. Jenis xenobiotik yang dijelaskan meliputi racun alami, mikroba, tanaman, dan jamur yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kolera, botulisme, dan kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang katalis, yaitu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut serta dalam reaksi. Dibahas pula tentang jenis, sifat, dan mekanisme kerja katalis serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis seperti peracunan, pengerakkan, dan penggumpalan.
Distilasi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen. Distilasi memanfaatkan proses penguapan dan kondensasi untuk memisahkan komponen yang lebih mudah menguap dari yang lainnya. Distilasi sederhana hanya menggunakan satu siklus penguapan-kondensasi sehingga efisiensinya terbatas.
Maaf saya tidak bisa mengerjakan soal latihan tersebut karena saya hanyalah asisten virtual yang tidak memiliki kemampuan untuk menghitung atau menyelesaikan soal-soal. Saya hanya dapat memberikan penjelasan konsep.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pemisahan kimia melalui distilasi, termasuk pengertian, perlengkapan, dan jenis-jenis distilasi beserta contoh aplikasinya. Distilasi dapat memisahkan campuran senyawa cair berdasarkan perbedaan titik didihnya, dan teknik ini penting untuk mencapai pemisahan maksimal.
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi umum dan lingkungan. Secara umum membahas prinsip toksikologi, pengertian dan konsep dasar toksikologi lingkungan, sejarah perkembangan toksikologi dan hubungannya dengan ilmu lain, serta aspek umum toksikologi dalam pendekatan dampak polutan terhadap sistem hidup.
Batch reactor merupakan reaktor kimia yang digunakan untuk produksi berkapasitas kecil seperti pelarutan padatan, pencampuran produk, dan reaksi kimia. Reaktor ini memiliki harga konstruksi yang rendah dan fleksibel digunakan, namun skala produksinya kecil dan biaya buruhnya tinggi.
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang simbol-simbol bahaya yang digunakan pada NFPA Diamond untuk memberikan informasi umum mengenai bahaya bahan kimia. Simbol-simbol tersebut meliputi bahaya kebakaran, kesehatan, reaktivitas, dan bahaya khusus. Diberikan pula contoh bahan kimia dan penjelasan singkat mengenai setiap jenis bahaya.
Laporan praktikum pengayakan menjelaskan prosedur pengayakan batu bata merah untuk menentukan distribusi ukuran partikelnya. Sampel ditumbuk halus, diayak menggunakan serangkaian ayakan berbeda ukuran lubang, dan bobot retensi pada setiap ayakan diukur untuk menyusun kurva distribusi ukuran partikel.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Protein terdiri dari asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Terdapat 20 jenis asam amino yang membentuk protein, termasuk 8 asam amino esensial yang hanya diperoleh dari makanan. Protein memiliki berbagai fungsi seperti enzim, struktur sel, sistem kekebalan, dan penyimpanan nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian orde reaksi dan jenis-jenisnya. Orde reaksi menunjukkan pengaruh konsentrasi zat terhadap kecepatan reaksi. Jenis orde reaksi meliputi orde nol, satu, dan dua, yang ditentukan berdasarkan hubungan antara perubahan konsentrasi zat dengan perubahan kecepatan reaksi. Contoh soal menunjukkan cara menentukan orde reaksi dan konstanta laju berdas
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang menentukan struktur dan sifat suatu senyawa.
Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Gugus fungsi tersebut merupakan bagian yang paling reaktif jika senyawa tersebut bereaksi dengan senyawa lain.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik ekstraksi yang berguna untuk pemisahan zat secara cepat dan bersih. Disebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi seperti ukuran partikel, zat pelarut, temperatur, dan pengadukan fluida. Jenis-jenis ekstraksi yang dijelaskan adalah ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair beserta alat dan mekanismenya.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri UV-Vis. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk menganalisis sampel dengan mengukur serapan radiasi ultraviolet dan tampak oleh sampel tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip dasar spektroskopi UV-Vis seperti jenis transisi elektron yang terjadi pada molekul organik dan anorganik yang mengakib
Dokumen tersebut membahas tentang amina dan amida. Amina adalah turunan dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amida adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional organik dengan gugus karbonil yang berikatan dengan atom nitrogen. Kedua senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta berbagai kegunaan.
Titrasi iodometri digunakan untuk menentukan kadar asam askorbat (vitamin C) dalam sampel. Larutan standar Na2S2O3 distandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan KIO3 sebelum digunakan untuk menitrasi sampel vitamin C. Hasil analisis menunjukkan kadar asam askorbat dalam sampel tablet vitamin C adalah 61,6%.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pemisahan kimia melalui distilasi, termasuk pengertian, perlengkapan, dan jenis-jenis distilasi beserta contoh aplikasinya. Distilasi dapat memisahkan campuran senyawa cair berdasarkan perbedaan titik didihnya, dan teknik ini penting untuk mencapai pemisahan maksimal.
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi umum dan lingkungan. Secara umum membahas prinsip toksikologi, pengertian dan konsep dasar toksikologi lingkungan, sejarah perkembangan toksikologi dan hubungannya dengan ilmu lain, serta aspek umum toksikologi dalam pendekatan dampak polutan terhadap sistem hidup.
Batch reactor merupakan reaktor kimia yang digunakan untuk produksi berkapasitas kecil seperti pelarutan padatan, pencampuran produk, dan reaksi kimia. Reaktor ini memiliki harga konstruksi yang rendah dan fleksibel digunakan, namun skala produksinya kecil dan biaya buruhnya tinggi.
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang simbol-simbol bahaya yang digunakan pada NFPA Diamond untuk memberikan informasi umum mengenai bahaya bahan kimia. Simbol-simbol tersebut meliputi bahaya kebakaran, kesehatan, reaktivitas, dan bahaya khusus. Diberikan pula contoh bahan kimia dan penjelasan singkat mengenai setiap jenis bahaya.
Laporan praktikum pengayakan menjelaskan prosedur pengayakan batu bata merah untuk menentukan distribusi ukuran partikelnya. Sampel ditumbuk halus, diayak menggunakan serangkaian ayakan berbeda ukuran lubang, dan bobot retensi pada setiap ayakan diukur untuk menyusun kurva distribusi ukuran partikel.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Protein terdiri dari asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Terdapat 20 jenis asam amino yang membentuk protein, termasuk 8 asam amino esensial yang hanya diperoleh dari makanan. Protein memiliki berbagai fungsi seperti enzim, struktur sel, sistem kekebalan, dan penyimpanan nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian orde reaksi dan jenis-jenisnya. Orde reaksi menunjukkan pengaruh konsentrasi zat terhadap kecepatan reaksi. Jenis orde reaksi meliputi orde nol, satu, dan dua, yang ditentukan berdasarkan hubungan antara perubahan konsentrasi zat dengan perubahan kecepatan reaksi. Contoh soal menunjukkan cara menentukan orde reaksi dan konstanta laju berdas
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang menentukan struktur dan sifat suatu senyawa.
Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Gugus fungsi tersebut merupakan bagian yang paling reaktif jika senyawa tersebut bereaksi dengan senyawa lain.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik ekstraksi yang berguna untuk pemisahan zat secara cepat dan bersih. Disebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi seperti ukuran partikel, zat pelarut, temperatur, dan pengadukan fluida. Jenis-jenis ekstraksi yang dijelaskan adalah ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair beserta alat dan mekanismenya.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri UV-Vis. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk menganalisis sampel dengan mengukur serapan radiasi ultraviolet dan tampak oleh sampel tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip dasar spektroskopi UV-Vis seperti jenis transisi elektron yang terjadi pada molekul organik dan anorganik yang mengakib
Dokumen tersebut membahas tentang amina dan amida. Amina adalah turunan dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amida adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional organik dengan gugus karbonil yang berikatan dengan atom nitrogen. Kedua senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta berbagai kegunaan.
Titrasi iodometri digunakan untuk menentukan kadar asam askorbat (vitamin C) dalam sampel. Larutan standar Na2S2O3 distandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan KIO3 sebelum digunakan untuk menitrasi sampel vitamin C. Hasil analisis menunjukkan kadar asam askorbat dalam sampel tablet vitamin C adalah 61,6%.
NITROGEN BY KELAS XI IPA MAN 14 JAKARTA KAMPUS Bnanamulyadi
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang nitrogen sebagai unsur kimia yang penting bagi kehidupan, digunakan dalam berbagai industri dan senyawa, serta sifat-sifat dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenMuhammad Nanda
Makalah ini membahas tentang kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen di alam. Karbon, nitrogen, dan oksigen merupakan unsur-unsur paling melimpah di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Makalah ini menjelaskan keberadaan, sifat-sifat, kegunaan, dan proses pembuatan ketiga unsur tersebut secara singkat.
A.NITROGEN
1.Pengertian Nitrogen
Nitrogen adalah unsur kimia dalam table periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 % atmosfir bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat dan sianida.
2. Sifat-Sifat Nitrogen
a.Sifat Fisis Nitrogen
1) Berupa gas diatomic N2 tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan sedikit larut dalam air.
2) Bersifat non polar sehingga gaya Van Deer Waals antar molekul sangat kecil
3) Sifat fisik nitrogen yang lain
Titi didih 77,36 K
Titik lebur 63,15 K
Berat jenis relative 0,97
Berat molekul 28,013
Kalor peleburan 0,720 kJ/mol
Kalor penguapan 5,57 kJ/mo
Kapasitas kalor dalm suhu kamar 29,124 J/mol K
b. Sifat kimia
1) Molekul N2 berikatan kovalen rangkap tiga, memiliki energy ikatan yang relative besar yaitu 946 kJ/mol sehingga sangat stabil atau sukar bereaksi pada suhu tinggi (endoterm) dengan bantuan katalis.
2) Pada suhu ruangan N2 bereaksi sangat lambat dengan logam Li menghasilkan Li3N. Sedangakan dengan logam-logam lain, dapat dilakukan dengan cara mengerjakan loncatan bunga api listrik melalui gas nitrogen yang bertekanan rendah, proses ini dikatalisasi oleh adanya oksigen homo terbentuk nitrogen aktif (N2 menjadi 2N) yang dapat membentuk senyawa nitrida dengan logam-logam tertentu.
3) Nitrogen bereaksi dengan hydrogen atau aksigen pada suhu yang tinggi seperti dalam loncatan bunga api listrik, membentuk gas NH3 dan NO3 .
3.Pembuatan nitrogen
1. Di laboratorium dari dekomposisi termal senyawa amonium CNH4 NO2
dengan cara dipanaskan. Reaksinya seperti berikut :
CNH4 NO2(s ) → N2 + 2H2 O
2. Dalam industri, dengan cara destruksi bertingkat dan pencairan (destilasi udara cair) karena N2 mempunyai titik didih rendah daripada O2 maka ia lebih dahulu menguap sebagai fraksi pertama
3. Secara spektroskop N2 murni di buat dengan dekomposisi termal Natrium Barium Azida. Berikut reaksinya:
2NaN3 → 2Na + 3N2
4. Pemanasan NH4 NO2 melalui reaksi sebagai berikut :
NH4 NO2 → N2 + 2H2 O
5. Oksidasi NH3 melalui reaksi sebagai berikut :
2NH3 + 3CuO → N2+ 3Cu + 3H2O
6. Destilasi (penyulingan ) bertingkat dari udara cair yaitu udara bersih kita masukkan ke dalam kompresor,kemudian didinginkan dengan pendinginan. Udara dingin mengembun melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya sangat dingin sehingga udara mencair. Setelah itu, udara cair kita saring untuk memisahkan gas CO2 dan hidrokarbon, selanjutnya disuling. Udara cair masuk ke bagian puncak kolom tempat nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas. Pada pertengahan kolom, gas
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia dan halogen, meliputi sifat, keberadaan di alam, dan manfaatnya. Gas mulia memiliki sifat stabil karena elektron valensinya delapan, sementara halogen sangat reaktif karena cenderung menyerap elektron. Kedua kelompok unsur ini ditemukan dalam berbagai senyawa di alam, dengan argon sebagai gas mulia dan garam natrium klorida sebagai senyawa halogen yang paling melimpah."
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan yohanes meor
Kimia mempelajari benda, struktur, komposisi, dan perubahannya melalui interaksi atau reaksi kimia. Kimia dibagi menjadi kimia fisik, organik, dan anorganik. Kimia fisik mempelajari fenomena kimia berdasarkan prinsip fisika. Termodinamika mempelajari perubahan energi. Kinetika mempelajari laju reaksi. Kimia organik membahas senyawa karbon. Kimia anorganik membahas senyawa
Dokumen tersebut membahas penanganan bahan kimia mudah terbakar dan meledak, termasuk klasifikasi, komunikasi bahaya, penyimpanan, dan program pengendalian risiko untuk mencegah kebakaran dan ledakan."
Praktikum bertujuan untuk mempelajari spesifikasi bahan kimia, lambang bahaya, dan penggunaan yang aman. Dokumen menjelaskan kriteria spesifikasi bahan kimia berdasarkan tingkat kemurnian, serta simbol-simbol bahaya menurut beberapa organisasi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Gas hidrogen pertama kali dihasilkan secara artifisial pada abad ke-16 melalui reaksi logam dan asam, dan sejak itu berbagai metode pembuatan dan kegunaannya telah ditemukan. Dokumen ini menjelaskan sejarah penemuan hidrogen, metode produksinya seperti uap air dan elektrolisis, serta sifat dan aplikasinya dalam berbagai bidang industri dan teknolog
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimiaradian ririn
Pertolongan pertama pada kecelakaan memberikan tindakan dasar untuk menyelamatkan jiwa korban, mencegah kecacatan, dan memberikan rasa nyaman sampai pertolongan medis tiba. Ini meliputi membersihkan luka, mendinginkan luka bakar, mencuci mata, dan menolong korban keracunan udara.
Berikut adalah tugas mata pelajaran Kimia mengenai Kimia Unsur.
SMAN 1 Kota Bekasi
2020/2021
Nama Anggota:
1. Emmy Kezia
2. Fadhira Citra
3. Geraldino Hendy
4. Ilmam Farizi
5. Inaya Chairini.
2. Pengertian Api
Nyala api yang tampak pada hakekatnya
adalah masa zat yang sedang berpijar
yang dihasilkan didalam proses kimia
oksidasi yang berlansung secara cepat
dan disertai pelepasan energi/panas.
3. Pengetahuan !!!
mengapa api selalu menguncup ke atas?
Hal ini tak lain dikarenakan oleh udara panas yang
selalu mengarah ke atas. Udara panas naik inilah
yang menarik nyala api ke atas.
LEDAKAN
Apabila reaksi kimia ini berjalan begitu
tiba- tiba/sangat mendadak dan di ruangan
tertutup hal ini akan berakibat terjadinya
ledakan.
4. Terjadinya api
Api atau pembakaran dapat terjadi karena adanya
pertemuan unsur-unsur dalam perbandingan yang
baik yaitu
Bahan bakar.
Oksigen/zat pembakar.
Panas/sumber nyala yang cukup.
5. Padamnya api
Api akan padam apabila :
Semua bahan telah habis terbakar.
Konsentrasi oksigen tidak cukup untuk berlansungnya
pembakaran.
Temperatur material berada di bawah suhu penyalaan.
Reaksi berantai terputus.
6. kebakaran ?
Kebakaran adalah terjadinya api yang tidak
dikehendaki.
Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi
eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari
suatu bahan bakar yang disertai dengan
timbulnya api/penyalaan.
7. Sifat-sifat Kebakaran
Terjadinya secara tidak terduga.
Tidak akan padam apabila tidak dipadamkan.
Kebakaran akan padam dengan sendirinya apabila
konsentrasi keseimbangan hubungan 3 unsur segitiga
api tidak terpenuhi lagi.
8. Bahan kimia mudah terbakar ?
Bahan kimia yang mudah
bereaksi dengan oksigen dan
dapat menimbulkan kebakaran
9. ZAT PADAT MUDAH TERBAKAR
ZAT CAIR MUDAH TERBAKAR
GAS MUDAH TERBAKAR
10. ZAT PADAT MUDAH TERBAKAR
Pada umumnya zat
padat lebih sukar
terbakar daripada
dalam benTuk cair.
Meski demikian zat
padat berbentuk serbuk
halus sangat mudah
terbakar.
Zat padat mudah
terbakar dalam industri
adalah belerang(sulfur),
fosfor, kertas/rayon,
hidrida logam, dan
kapas.
11. ZAT CAIR MUDAH TERBAKAR
Kelompok ini adalah
yang paling banyak
ditemui dala industri
yang dikenal sebagai
pelarut organik.
Contohnya adalh eter,
alkohol, aseton,
benzena, heksan, dan
lain-lain.
Pelarut-pelarut tersebut
pada suhu kamar
menghasilkan uap yang
dalam perbandingan
tertentu dapat terbakar
oleh adanya api terbuka
atau loncatan listrik
12. GAS MUDAH TERBAKAR
Gas-gass tersebut
amat cepat terbakar
sehingga sering
menimbulkan ledakan
Gas mudah terbakar
dalam industri
misalnya adalah gas
alam, hidrogen,
asetilen, etilen, oksida.
13.
14. SIFAT FISIK
Padatan mudah terbakar
Pada temperatur dan tekanan standar (25oC
dan 760 mmHg) menunjukkan titik nyala
kurang dari 40oC
15. zat Cairan mudah terbakar
Cairan mudah terbakar
Titik nyala: 21-55oC pada tekanan 1 atm
Cairan sangat mudah terbakar
Titik nyala: <21oC , dan titik didih >20 oC pada tekanan
1 atm
17. SIFAT KIMIA
1) Zat Padat Mudah Terbakar
a. Peka terhadap peledakan (akan meledak jika direaksikan
dengan air).
b. Bahan reaktif termal yang tidak stabil dan dapat
mengalami dekomposisi sangat eksotermik (panas-
berkembang) bahkan tanpa partisipasi oksigen (udara).
c. Padatan yang siap terbakar, contohnya padatan yang
menyebabkan kebakaran melalui gesekan, misalnya
korek api. Bahan piroforik, yaitu bahan yang dapat
terbakar tanpa sumber api luar selama lima menit setelah
melakukan kontak dengan air.
18. 2) Zat Cair Mudah Terbakar
Mudah menguap atau volatik.
Uap cairan dapat terbakar (menimbulkan api) dalam kondisi normal.
Uap cairan lebih mudah menimbulkan api atau ledakan jika
dibandingkan dengan cairannya.
Kecepatan penguapan bervariasi dari satu cairan ke cairan lainnya
sebanding dengan naiknya suhu.
Uap dari cairan yang mudah terbakar tidak dapat dilihat sehingga sulit
untuk mendeteksinya kecuali digunakan indikator gas yang mudah
terbakar.
Sebagian besar uap lebih berat daripada udara sehingga cenderung ada
di permukaan lantai.
Bahan yang dapat terbakar sendiri, yaitu bahan yang dapat
menunjukkan pembakaran spontan atau pemanasan sendiri pada
temperatur 200°C dalam 24 jam masa uji (disebut pembakaran
spontan).
19. 3) Gas Mudah Terbakar
Tidak berwarna.
Tidak berasa.
Tidak berbau. (TAPI ada gas yang memiliki bau yang
mencolok, yaitu Asetilen.)
20. REAKSI KIMIA
Bereaksi dengan oksigen, disertai dengan produksi
panas yang kadang disertai cahaya dalam bentuk
pendar atau api, misalnya :
CH4 + 2O2 ---> CO2 + 2 H2O + panas
CH2S + 6F2 ---> CF4 + 2HF + SF6 + panas
2H2 + O2 ---> 2H2O + panas (digunakan dalam
mesin roket)
22. 1) Zat Padat Mudah Terbakar
a. Belerang (sulfur) : untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.
b. Fosfor : digunakan pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu
pendar.
c. Hidrida logam : untuk pereduksi, baik untuk pereduksi senyawa anorganik
maupun senyawa organik.
d. Logam alumunium : sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan
e. Logam magnesium : digunakan di fotografi, memproduksi grafit dalam cast
iron, dan sebagai bahan tambahan conventional propellants.
f. Logam zinc (seng) : membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain
(contoh : kuningan, perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan
solder aluminium).
g. Logam K (Kalium) : digunakan dalam sel foto listrik.
h. Logam Na (Natrium) : digunakan untuk memperbaiki struktur beberapa
campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair.
23. 2) Zat Cair Mudah Terbakar
a. Eter : Sebagai pelarut dan obat bius (anestesi)
pada operasi.
b. Benzena : sebagai pelarut dan sebagai bahan
baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik
lainnya yang merupakan senyawa turunan
benzena.
c. Aseton : sebagai pelarut, khususnya untuk zat-
zat non polar dan kurang polar. Digunakan juga
untuk membersihkan pewarna kuku (kuteks).
d. Spiritus / metanol : sebagai bahan pembuat
bahan kimia lainnya (40% metanol diubah
menjadi formaldehyde, lalu dijadikan produk
seperti plastik, plywood, cat, dan tekstil) .
24. Ester : sebagai essens (penambah aroma) pada
makanan.
Karbon disulfida : bahan baku atau bahan kimia
yang dibutuhkan dalam pembuatan rayon, tekstil,
selofan, karbon tetra klorida, aselerator, vulkanisasi
karet, bahan aktif, fungisida, viskos, produksi cat
mobil, serta bahan aditif dalam produksi ban mobil.
Asetaldehid : zat antara dalam produksi asam
asetat, beberapa ester, dan zat-zat kimia lainnya.
Asam asetat : Pengatur keasaman pada industri
makanan, digunakan dalam produksi polimer,
bahan baku Vinil asetat, Selulosa asetat, Asetat
Anhidrit, Ester Asetat, dan Garam Asetat.
Petroleum eter : digunakan sebagai pelarut dalam
industri.
25. 3) Gas Mudah Terbakar
a. Gas Alam : sebagai bahan bakar.
b. Asetilen : pemotongan besi, pengelasan dan juga
untuk mempercepat matangnya buah-buahan.
c. Hidrogen : mengikat nitrogen dengan unsur lain
dalam proses Haber (memproduksi amonia) dan
untuk proses hidrogenasi lemak dan minyak, bahan
bakar roket, memproduksi asam hidroklorida,
mereduksi bijih-bijih besi dan sebagai gas pengisi
balon.
d. Etilen Oksida : sebagai bahan pensteril.
e. Metana : sebagai bahan bakar.
f. Karbon monoksida : digunakan pada proses
pemurnian nikel.
g. Butana : sebagai bahan bakar.
27. 1) Bahan tidak boleh dipanaskan langsung. Gunakan penangas uap atau penangas
air.
2) Di laboratorium, sediakan dalam jumlah yang minimum. Pelarut yang tidak
digunakan lagi dikembalikan ke botol pelarut.
3) Sediakan alat pemadam kebakaran. Bila terjadi kebakaran dengan api kecil
gunakan kain basal atau pasir, tapi bila api besar gunakan alat pemadam.
4) Jangan membuang cairan yang mudah terbakar ke dalam bak cuci.
5) Pada saat memanaskan jangan mengisi gelas kimia dengan cairan mudah
terbakar melebihi ½ kapasitasnya. Gunakan batu didih guna menghindarkan
ledakan/letupan.
6) Botol penyimpanan bahan mudah terbakar jangan diisi sampai penuh, sediakan
1/8 isinya untuk udara. Gunakan botol yang tidak mudah terbakar dan jauhkan
dan sumber perapian.
7) Kontrol semua bahan secara periodik.
8) Menggunakan pelindung diri.
9) Memasang detektor kebocoran gas.
10) Cairan yang mudah terbakar hanya boleh dikeluarkan dengan bantuan gas inert
28.
29. 1. Bahan padat mudah terbakar disimpan di tempat sejuk, dijauhkan dari sumber panas, bahan lembab
dan air, bahan pengoksidasi atau asam.
2. Jangan menyimpan cairan mudah terbakar dekat dengan bahan pengoksidasi atau bahan korosif
3. Tempat penyimpanan harus cukup sejuk, dengan tujuan mencegah nyala jika uapnya tercampur udara.
4. Daerah penyimpanan harus terletak jauh dari sumber panas dan terhindar dari bahaya kebakaran.
5. Bahan padat mudah terbakar disimpan di tempat sejuk, dijauhkan dari sumber panas, bahan lembab
dan air, bahan pengoksidasi atau asam.
6. Jangan menyimpan cairan mudah terbakar dekat dengan bahan pengoksidasi atau bahan korosif.
7. Tempat penyimpanan harus cukup sejuk, dengan tujuan mencegah nyala jika uapnya tercampur udara.
8. Daerah penyimpanan harus terletak jauh dari sumber panas dan terhindar dari bahaya kebakaran.
9. Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan oksidator kuat, bahan yang mudah menjadi panas
dengan sendirinya, atau bahan yang bereaksi dengan udara atau uap air yang lambat laun menjadi
panas.
10. Di tempat penyimpanan tersedia alat-alat pemadam api dan mudah dijangkau.
11. Menyingkirkan semua sumber api dari tempat penyimpanan.
12. Pada daerah penyimpanan dipasang sambungan tanah/arde serta dilengkapi alat deteksi asap atau api
otomatis dan diperiksa secara periodik.
13. Di daerah penyimpanan dipasang tanda dilarang merokok.
14. Fosfor kuning akan terbakar bila berhubungan dengan udara. Simpan dalam air dan kontrol selalu
permukaan airnya karena permukaan air akan menurun akibat penguapan.
15. Logam K dan Na akan terbakar jika kontak dengan air, simpan didalam minyak paraffin.
30.
31.
32. 1. Menghilangkan bahan yang dapat terbakar.
2. Membuang panas.
3. Mencegah masuknya oksigen ke dalam bahan yang terbakar.
4. Jika apinya kecil, maka lakukan pemadaman dengan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR).
5. Mematikan sumber listrik.
6. Melokalisasi api agar tidak merembet.
7. Menghubungi PBK (Pertolongan Bahaya Kebakaran) jika api membesar.
8. Bersikap tenang dalam menangani kebakaran, dan jangan mengambil
tidakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
9. Membawa korban keracunan gas ke tempat terbuka, dan segera dibawa ke
rumah sakit.
10. Bila terjadi kebakaran logam Alumunium, Magnesium, dan Zink (seng) dalam
keadaan murni, jangan gunakan pemadam berisi air tetapi gunakanlah
serbuk pemadam.
36. Sumber
Fauzi, Amad. 2012.Bahan mudah terbakar dan meledak.
http://qhsecorner.blogspot.com/2012/11/bahaya-bahan-mudah-terbakar-meledak.
(01 Maret 2013)
Himaki.2011.Bahan kimia mudah terbakar.E-Magz | Majalah Online HIMAKI.
http://jukrihimaki.blogspot.com/2011/04/bahan-kimia-mudah-terbakar. (28
februari 2013)
Kahfi, Muhammad.2012. Bahan kimia berbahaya
http://kahfiteplan.blogspot.com/2012/04/bahan-kimia-berbahaya (26 Februari
2013)
Padmaningrum, regina tutik dan susila kristianingrum.2007. Manajemen
laboratorium. UNY. Yogyakarta
Sumardjo, Damin. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran.EGC
http://id.wikipedia.org/wiki/Api