SlideShare a Scribd company logo
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH
MANAJEMEN TANAMAN
Suherman, SP., MP.
0901067905
Agroteknologi
RPS Manajemen Tanaman | 2
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Mata Kuliah/Kode : MANAJEMEN TANAMAN (MKK 1623) Semester : VI / Genap
Program Studi : Agroteknologi Dosen Pengampu : 1. Nur Ilmi, SP., M.Si.
2. Suherman, SP., MP.
Deskripsi Mata Kuliah:
Mata kuliah membahas pengertian dan lingkup manajemen tanaman, sistem produksi tanaman, perencanaan usaha budidaya pertanian,
manajemen evaluasi dan kesesuaian lahan, pemilihan bahan tanam, pola tanam dan pola bertanam, pengelolaan lahan, pengolahan tanah,
nutrisi, irigasi, dan peningkatan produksi serta manajemen pemasaran.
Standar kompetensi:
1. Untuk mengetahui tentang faktor-faktor penting dalam pemilihan tanaman dan pola tanam, penggunaan sumber daya alam secara
bijaksana seperti tanah dan air.
2. Untuk memahami pengetahuan dasar tentang sistem penanaman dan benih.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta kesadaran tentang pengelolaan tanah, strukturnya, sifat fisik, kimia, dan
biologis serta kesuburan tanah.
4. Untuk memperkuat pengetahuan tentang pengelolaan serangga, penyakit, dan gulma yang efektif dalam tanaman melalui Pengelolaan
Hama Terpadu serta penanganan bahan kimia secara aman.
5. Untuk mengetahui dan memahami pengelolaan produksi dari peningkatan teknologi dan peluang pasar untuk meningkatkan
pendapatan, membuat rencana yang tepat dan mengadopsi produksi, serta membuat keputusan yang menguntungkan dengan
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan mengantisipasi risiko termasuk fluktuasi pasar.
6.
Kompetensi Dasar, indikator capaian, pokok bahasan dan sub pokok bahasan
Minggu
ke-
Kompetensi Dasar Indikator Capaian Pokok Bahasan Sub-Pokok Bahasan
1 Mengetahui dan memahami Faktor-
faktor penting dalam pemilihan
tanaman dan pola tanam
1. Mampu mengetahui dan
memahami faktor-faktor
penting dalam
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
2. Mengetahui secara umum
pengelolaan sumber daya
alam secara bijaksana
a. Pendahuluan
b. Pertumbuhan
dan
perkembang
an tanaman
c. Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman
d. Penanaman dan tantangan Produksi
Sayuran yang Berorientasi Pasar
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi
f. Tantangan pemenuhan kebutuhan dan
pertanian urban
RPS Manajemen Tanaman | 3
seperti tanah dan air dan
pengaruhnya terhadap
produksi
2 Mengetahui dan memahami
penggunaan sumber daya tanah dan
ketersediaan hara tanah
1. Mampu mengetahui dan
memahami nutrisi esensial
pada tanaman
2. Mampu mengetahui dan
memahami karakteristik
tanah dan keseuaian
tanaman
3. Mampu mengetahui dan
memahami kebutuhan
tanaman terhadap syarat
tumbuh
4. Mampu mengetahui dan
memahami siklus nutrisi
dan perlambatan
pertumbuhan hasil, serta
mampu memahami aplikasi
nutrisi yang berlebihan.
5. Mampu mengetahui dan
memahami pengaruh
kondisi iklim dan
pengelolaan tanah
6. Mampu mengetahui dan
memahami penurunan
kesuburan tanah serta
manajemen nutrisi terpadu
Manajemen
nutrisi tanah
a. Gizi tanaman dan pupuk tanah (hara
makro dan mikro)
b. Karaktersitik tanah dan kesesuaian
lahan
c. Beberapa masalah dalam penggunaan
nutrien tanaman dan pupuk tanah dan
aplikasinya
d. Masalah kesuburan tanah dan
pengaruh ikim terhadap produksi
e. Manajemen nutrisi terpadu
3 Mengetahui dan memahami
penggunaan sumber daya air dan
ketersediaan air tanah, serta
pengaruh air terhadap produksi
1. Dapat mengetahui dan
memahami sistem
pengelolaan irigasi efisien.
2. Mengetahui dan
memahami dampak
kehilangan air dan kontrol
air.
3. Mengetahui pengelolaan
Pengelolaan
Irigasi Tanaman
a. Profil,
tekstur, dan
struktur
tanah
b. Kedalaman
air tanah
a. Masuknya Air ke Tanah
b. Kadar Air Tanah
c. Manajemen Irigasi Tanaman
d. Kedalaman tanah
e. Evapotranspirasi
f. Sistem irigasi
RPS Manajemen Tanaman | 4
sistem irigasi dan sistem
drainase bawah permukaan
yang baik.
c. Sistem irigasi
4 Memahami prinsip-prinsip pertanian
organik sejalan dengan prinsip-
prinsip pertanian biodinamik dan
permakultur.
1. Mampu mengetahui dan
memahami Prinsip-prinsip
pertanian organik sejalan
dengan prinsip-prinsip
pertanian biodinamik dan
permakultur.
2. Mengetahui dan
memahami Persyaratan
sertifikasi pertanian
biodinamik mencakup
banyak standar organik
Manajemen
Pertanian
Organik
a. Pengembangan pertanian organik
b. Sumber penggunaan sumberdaya
dalam pertanian organik
c. Produksi buah organik
5 Memahami pemilihan benih dan
seleksi kultivar
1. Mengetahui pentingnya
benih berkualitas lebih baik
yang memiliki karakter
genetik yang sesuai
dengan lingkungan di mana
ia ditanam
2. Mengetahui kultivar yang
cocok untuk kondisi
lapangan terbuka biasanya
cocok untuk budidaya
rumah kaca.
Manajemen
Pembibitan
1. Alat dan alat
2. Tanaman cocok
3. Persyaratan manajemen pertanaman
4. Manajemen pertanaman modern
5. Peningkatan dan pengelolaan sayuran
dan tanaman
6 Mengetahui dan memahami tentang
hama tanaman,dan penyakit,
Pengelolaan Hama Terpadu, dan
penanganan bahan kimia
1. Untuk meningkatkan
pengetahuan dan
pemahaman tentang hama
tanaman,dan penyakit
2. Untuk memperkuat
pengetahuan tentang
pengelolaan serangga dan
penyakit yang efektif dalam
tanaman melalui
Pengelolaan Hama
Terpadu.
Pengelolaan
Hama dan
penyakit terpadu
1. Metode pengendalian serangga
termasuk Pengelolaan Hama Terpadu
(PHT)
2. Manajemen penyakit terintegrasi
3. Penggunaan bahan kimia secara aman
RPS Manajemen Tanaman | 5
3. Untuk meningkatkan
pemahaman tentang
penanganan bahan kimia
secara aman.
7 Mengetahui dan memahami
pengelolaan gulma terpadu, dan
penanganan bahan kimia untuk
pengendalian gulma
Mengetahui dan memahami
pengelolaan gulma terpadu,
dan penanganan bahan kimia
untuk pengendalian gulma
Pengelolaan
gulma
1. Penanganan dan pengelolaan gulma
terpadu
2. Penggunaan bahan kimia secara aman
8 Evaluasi Tengah Semester
9-10 Mengetahui dan memahami peran
faktor-faktor agronomi berdasarkan
syarat tumbuh tanaman
Mengetahui dan memahami
peran faktor-faktor agronomi
berdasarkan syarat tumbuh
tanaman
Kesesuaian
lahan
a. Faktor-faktor agronomi
b. Kesesuaian lahan budidaya dan syarat
tumbuh tanaman
11-12 Mengetahui dan memahami bentuk-
bentuk pola tanam dalam
mengoptimalkan produktivitas
Mengetahui dan memahami
bentuk-bentuk pola tanam
dalam mengoptimalkan
produktivitas
Sistem
Pertanaman
(pola tanam)
a. Pola tanam
b. Mono kultur dan tumpangsari
a. Sistem Pertanian Pekarangan
b. Sistem Pertanian Lahan Kering
c. Sistem Pertanian Pasang Surut
13-14 Mengetahui dan memahami upaya
peningkatan produksi dan
produktivitas lahan pertanian
Mengetaui dan memahami
cara meningkatkan produksi,
produktivitas, dan pendapatan
dalam pengelolaan lahan
pertanian
Usaha produksi
tanaman dan
produktivitas
lahan
a. Nilai Cropping Index (Indeks
Penanaman)
b. Area time equivalent ratio
c. Land Equivalent Ratio
d. Competitive ratio
e. Income Equivalent Ratio
15 Evaluasi Akhir Semester
Problem Based Learning
1. Tujuan pembelajaran:
Mengembangkan kemampuan (skills) mahasiswa dalam menulis, bekerjasama dalam tim serta mengembangkan kemampuan analitis
dan kritis mahasiswa. Menilai intra dan interpersonal skills dalam bekerja kelompok, serta kemampuan penulisan laporan ilmiah
berdasarkan tinjauan literatur untuk mencapai kompetensi.
2. Tujuan instruksional umum:
a. Mengantarkan mahasiswa untuk belajar dan mengenal bahan tanam, faktor tumbuh tanaman, faktor lingkungan tumbuh.
b. Memahami pola-pola dalam usaha budidaya yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman
RPS Manajemen Tanaman | 6
c. Mahasiswa dapat lebih jelas mengetahui cara menghitung usaha produksi dan produktivitas lahan.
3. Referensi:
a. Simson, S. P., & Straus, M. C. (2010). Management of Horticultural Crops. Oxford Book Company.
b. Shekara, P. C., et al. (2016). Farmer’s Handbook on Basic Agriculture. Desai Fruits & Vegetables Pvt. Ltd.
c. Joint, F. A. O. (2008). Management of agroforestry systems for enhancing resource use efficiency and crop productivity (No. IAEA-
TECDOC--1606). Joint FAO/IAEA Division of Nuclear Techniques in Food and Agriculture.
d. Gill, S., Smith-Fiola, D., Rane, K., Ristvey, A., Schuster, C., Latimer, J., ... & Brust, G. (2011). Total crop management for
greenhouse production with an emphasis on integrated pest management and nutrient management. University of Maryland,
Virginia Tech, North Carolina State University.
e. Connor, D. J., Loomis, R. S., & Cassman, K. G. (2011). Crop ecology: productivity and management in agricultural systems.
Cambridge University Press.
23/04/2020
1
MANAJEMEN
TANAMAN
Perencanaan
(planigng)
Pengorganisasian
(organizing)
Pelaksanaan
(actuating)
Pengendalian
(controllong)
Fungsi dasar manajemen
Perencanaan
(planigng)
Pengorganisasian
(organizing)
Pelaksanaan
(actuating)
Pengendalian
(controllong)
Manajemen  Tanaman
• Memadukan fungsi manajemen terhadap
respons, absorbsi, transformasi, akumulasi,
metabolisme, dan regulasi berbagai tingkat input
(alami dan/atau buatan) dari berbagai
sumberdaya dan kondisi SLT oleh tanaman
budidaya mendekati laju maksimum yang secara
sempurna diwujudkan dalam pertumbuhan dan
hasil tanaman.
• Melahirkan berbagai bentuk pola tanam dalam
sistem pertanian serta berupaya meningkatkan
produktivitas tanah pertanian.
23/04/2020
2
Bentuk sistem pertanian
• Sistem pertanian sawah
• Sistem pertanian ladang
• Sistem pertanian pekarangan
• Sistem pertanian lahan kering
• Sistem pertanian pasang surut
Upaya peningkatan produktivitas
• Tanam bergilir (squential cropping)
• Tanam tumpangsari (intercropping)
• Tanam campuran (mixed cropping)
• Row intercropping
• Strip intercropping
• Selay intercropping
Penggunaan input SD & SLT
•Kebutuhan air
•Unsur hara
•Sinar matahari
•Kedalaman akar
•Varietas/famili
Berbeda
Sama
23/04/2020
3
Pengukuran produksi sebagai
keberhasilan manajemen tanam
• Cropping Index atau Indeks Penanaman
• Land Equivalent Ratio atau Rasio Setara Tanah
• Income Equivalent Ratio
Pertumbuhan & perkembangan
tanaman
23/04/2020
4
Faktor eksternal
• Nutrisi
• Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi
dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan
kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan
nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air.
• Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida
diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan
langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat
diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
23/04/2020
5
• Cahaya matahari
• Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
• Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari
untuk fotosintesis.
• Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang
terdapat pada ujung batang.
• Air dan kelembaban
• Air dan kelembaban merupakan faktor penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan.
• Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa
air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
• Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-
reaksi kimia di dalam tubuh.
• Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang
dapat diserap oleh tanaman mengurangi
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi
sekali terhadap pemanjangan sel.
• Kelembaban juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.
23/04/2020
6
• Suhu
• Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
• Suhu mempengaruhi terhadap semua proses
dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti
penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan
pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh
suhu.
• Tanah
• Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
• Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan
optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai
dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara.
• Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan
lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan
derajat keasaman atau pH.
Faktor internal
• Gen
• Gen merupakan substansi pembawa sifat yang
diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya.
• Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup
dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh,
warna bunga, dan rasa buah.
• Gen juga menentukan kemampuan metabolisme
sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut.
• Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan
tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan
periodenya.
23/04/2020
7
• Hormon
• Hormon merupakan zat yang berperan dalam
mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
• Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan
pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai
proses dalam tubuh.
• Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman ada beragam
jenisnya
Auksin Gibereli
Etile Sitokinin
Asam absisat Kaolin
Asam traumalin
Pertanian Urban
• Aktivitas budidaya, pengelolaan, pemasaran,
dan pendistribusian bahan pangan, produk
kehutanan dan hortikultura yang terjadi dalam
dan sekitar perkotaan.
• Bertujuan sebagai sarana untuk
meningkatkan ketersediaan bahan pangan
dan atau pendapatan, atau juga sebagai suatu
aktivitas yang menimbulkan kesenangan dan
relaksasi bagi pelakunya.
23/04/2020
8
23/04/2020
MANAJEMEN
NUTRISI
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HASIL TANAMAN
Tanaman
Iklim
Media
tumbuh
Tanaman
Nutrisi
(hara)
Air
Terdapat 2 kunci utama untuk memulihkan
dan menjaga kesuburan tanah, yaitu menjaga
Ketersediaan Bahan Organik Tanah dan
aplikasi teknik Pemupukan Berimbang (4T).
23/04/2020
 Setiap jenis tanah memiliki tingkat kandungan hara yang berbeda - beda bagi
tanaman.
 Pupuk kimia merupakan alternatif yang diberikan apabila tanah dari lahan
budidaya terlihat tidak sehat lagi dengan kesuburan rendah, tidak gembur, dan
tanaman tidak tumbuh dengan baik meskipun sudah diberikan bahan organik.
 Dalam pemberian pupuk kimia perlu diterapkan praktik 4T (4 Tepat) agar
penggunaannya tidak berlebihan dan merusak tanah - air - lingkungan, efisien
serta diserap optimal oleh tanaman.
Tepat
Sumber
Tepat Dosis Tepat Waktu Tepat Lokasi
KONSEP PEMUPUKAN BERIMBANG
 Dalam upaya menjaga tanah agar tidak sakit maka penggunaan pupuk
kimia perlu dikurangi secara signifikan serta aplikasinya perlu dipantau
secara berkala.
 Pupuk organik juga terus dilaplikasikan secara berimbang untuk
mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan meningkatkan
kesuburan tanah dari lahan budidaya, dan menambah kandungan bahan
organik sebagai pakan bakteri, jamur dan cacing yang hidup dalam tanah.
23/04/2020
KARAKTERISTIK TANAH
Hubungan tanah dan tanaman,
 Batasan tanah dari sudut ekologi tanaman
 Komponen penyusun tanah dan perannya bagi
pertumbuhan dan produksi tanaman
 Profil tanah dan pengaruhnya terhadap vegetasi
 Faktor yang mempengaruhi sifat tanah
 Sifat fisika, kimia, biologi, hidrologi dan morfologi
tanah
23/04/2020
APLIKASI PEMUPUKAN
 Setiap pupuk dengan kandungan haranya mempunyai sifat dan
karakteristik yang berbeda-beda sehingga terdapat dampak antagonis
antara pupuk satu dan lainnya jika diaplikasikan secara bersamaan.
 Dampak antagonis ini akan menyebabkan salah pupuk tidak dapat
diserap oleh tanaman secara maksimal atau hilang bahkan ada yang
berakibat buruk bagi tanaman seperti keracunan.
 Ammonium atau Urea tidak boleh dicampur KCl atau TSP dalam satu aplikasi.
 Campuran Urea dan TSP bisa menaikkan pH sehingga bisa mematikan
mikroorganisme di tanah yang memproduksi enzim urease.
 Sedangkan Urea dan KCl yang dicampur akan membentuk gumpalan-gumpalan
yang menyulitkan penyebaran pupuk sehingga tidak merata.
 Pupuk Urea harus diaplikasikan sekitar 4 minggu sebelum aplikasi pupuk alkalis
seperti super dolomit maupun TSP.
 Interval pemupukan tidak diperlukan jika pemberian Urea dan pupuk alkalis tidak
diaplikasikan pada tempat dan waktu yang bersamaan.
23/04/2020
 KCl dan TSP bisa dicampurkan dan diberikan bersama-sama.
 Pupuk Cu tidak boleh diaplikasikan segera setelah aplikasi Urea dan Rock
Phosphate (RP).
 Urea dan RP cenderung akan menurunkan/mengurangi penyerapan Cu oleh
tanaman.
 Selang waktu aplikasi antara kedua pupuk ini adalah maksimal 4 minggu.
 Pupuk potassium MOP dan ZK tidak bisa diaplikasikan secara bersamaan
dengan pupuk magnesium seperti kieserite dan super dolomit karena
adanya pengaruh antagonis antara Kalium (K) dan Magnesium (Mg) serta
antara Kalium (K) dan Kalsium (Ca) (kalsium dalam bentuk kapur
pertanian/kaptan).
 Unsur hara K jika dicampur dengan unsur hara Ca menyebabkan unsur Ca
menjadi tertekan. Unsur Ca tidak dapat diserap secara sempurna oleh
tanaman.
23/04/2020
MASALAH KESUBURAN TANAH
ASPEK KRITIS
 Mempertahankan kesuburan tanah (lapisan atas yang banyak nutrien berguba untuk
akar tanaman) mengalami kesulitan
 Tropical humid: perombakan organik cepat. Terjadi erosi kompos/humus  pemiskinan
hara pada tanah
 Kondisi ekulibrium mineral akibat usaha pertanian
a) Eksploitasi berlebihan
b) Limbah/residu pertanian tidak didaur ulang dalam tanah dan terjadi residu erosi
c) cepat/lambat mengurangi kesuburan tanah (tempores atu permanen)
 Penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap arah aliran
(strip cropping)
 Penanaman tanaman secaraberjalur sejajar garis kontur (contour strip
cropping)
 Penutupan lahan yang memiliki lereng curang dengan tanaman keras
(buffering)
 Penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi tanah dari
tiupan angin.
Upaya pengelolaan tanaman untuk menjaga kesuburan tanah
23/04/2020
MANAJEMEN NUTRISI TERPADU
INTERAKSI HARA DALAM TANAH
23/04/2020
23/04/2020
1
PENGELOLAAN IRIGASI
23/04/2020
2
23/04/2020
3
Konstanta kadar air tanah
• Manajemen irigasi adalah suatu bentuk
pengelolaan eksploitasi dan distribusi air irigasi
terutama di daerah yang kering atau yang memiliki
periode musim kelangkaan air dengan tujuan
meningkatkan produksi tanaman pertanian.
Irigasi Permukaan
(surface irrigation)
Irigasi Curah
(sprinkler irrigation)
Irigasi Mikro atau
Irigasi Tetes
Irigasi Bawah Permukaan
(Sub-surface irrigation)
23/04/2020
4
Irigasi Permukaan
(surface irrigation)
• Irigasi permukaan merupakan penerapan irigasi dengan cara
mendistribusikan air ke lahan pertanian dengan
memanfaatkan gravitasi atau membiarkan air mengalir
dengan sendirinya di lahan.
• Pemberian air bisa dilakukan dengan mengalirkan di antara
bedengan supaya lebih efektif. Pemberian air biasanya juga
dilakukan dengan menggenangi lahan dengan air sampai
ketinggian tertentu.
• Irigasi permukaan cocok digunakan pada tanah yang
bertekstur halus sampai sedang. Untuk tanah bertekstur
kasar akan sulit menerapkan sistem ini karena sebagian
besar air akan hilang pada saluran dan yang berupa
penggenangan cocok diterapkan pada daerah dengan
topografi relatif datar agar pemberian air dapat merata
pada areal pertanaman.
Irigasi Curah
(sprinkler irrigation)
• Irigasi curah merupakan cara irigasi dengan menyemprotkan
air ke udara dan kemudian air jatuh ke permukaan tanah
seperti air hujan.
• Tujuan dari cara ini adalah agar air dapat diberikan secara
merata dan efisien pada areal pertanaman, dengan jumlah
dan kecepatan penyiraman kurang atau sama dengan laju
infiltrasi.
• Sistim irigasi curah cocok pada daerah di mana kecepatan
angin tidak terlalu besar, yang menyebabkan sebagian air
yang diberikan hilang melalui evaporasi. Dengan demikian
efisiensi penggunaan air irigasi yang lebih tinggi dapat
dicapai. Jumlah air irigasi yang diaplikasikan pada sistem
irigasi curah akan bervariasi sesuai dengan tekstur tanah
dan kedalaman akar tanaman.
23/04/2020
5
Irigasi Mikro atau
Irigasi Tetes
• Irigasi tetes merupakan cara pemberian air pada tanaman
secara langsung, baik pada permukaan tanah maupun di
dalam tanah melalui tetesan secara sinambung dan
perlahan pada tanah di dekat tumbuhan.
• Alat pengeluaran air pada sistem irigasi tetes disebut emiter
atau penetes. Setelah keluar dari penetes (emiter), air
menyebar ke dalam profil tanah secara horizontal maupun
vertikal akibat gaya kapilaritas dan gravitasi.
• Irigasi tetes cocok untuk tanah yang tidak terlalu kering.
Luas daerah yang diairi tergantung pada besarnya debit
keluaran dan interval, struktur dan tekstur tanah,
kelembaban tanah, serta permeabilitas tanah. Cara ini
bertujuan untuk memanfaatkan air dalam jumlah terbatas
dalam budidaya tanaman sayur di lahan kering.
Irigasi Bawah Permukaan
(Sub-surface irrigation)
• Sistim irigasi bawah permukaan merupakan salah satu
bentuk dari irigasi mikro, namun jaringan atau alat
irigasinya diletakkan di bawah permukaan tanah.
• Sistim irigasi bawah permukaan lebih sesuai diterapkan
pada daerah dengan tekstur tanah sedang sampai
kasar, agar tidak sering terjadi penyumbatan pada
lubang-lubang tempat keluarnya air.
• Selain itu, kadar garam tanah yang rendah juga
dibutuhkan untuk jenis irigasi ini, Dengan demikian
target pengairan untuk mengairi langsung pada sasaran
akar tanaman dapat dicapai dengan efektif.
23/04/2020
KESESUAIAN LAHAN
23/04/2020
23/04/2020
No. Parameter Kriteria Baku Lahan Budidaya Tanaman Pangan
S1 S2 S3 N1 N2
1. Keadaan Lapangan …. (s)
a. Lereng (%) 0-8% 8-15 15-25 >25 --
b. Batu (%) 0 0-1 1-2 2-3 >3
c. Elevasi m/dpl < 200 200-300 >300 -- --
2. Ketrersediaan Air ……. (w)
a. Curah hujan (mm) 1500-2500 >2500 1000-1500 <1000 ---
b. Penurunan air tanah
bulan kering (Ch < 75
mm/bln).
1,5 mtr 1,5-2,0 mt 2,0-2,5 mt > 3mt ---
3. Kondisi Perakaran … ( r)
a. Drainase/porositas (%) > 45 30-45 15-30 <15 ---
b. Tektur tanah
(%) pasir (pada top soil)
>40 30-40 20-30 10-20 <10
c. Kedalam solum tanah > 85 cm 65-85 cm 55-65 cm 45-55 cm < 45 cm
23/04/2020
No. Parameter Kriteria Baku Lahan Budidaya Tanaman Pangan
S1 S2 S3 N1 N2
4. Unsur hara
a. Hara terkait …… (f) >15 12,5--15 10-12,5 7,5-10 < 7,5
1. KTK (me/100 gr) > 5,6 5,0--5,6 4,6--5,0 3,0--4,6 < 3,0
2. pH (H20) > 0,10 0,08--0,10 0,06--0,08 0,04-0,06 < 0,04
b. Hara tersedia (n) > 0,20 0,15--0,20 0,10--0,15 0,05-0,10 < 0,05
1. N total (%)
2. P total (%)
3. K total (%)
>10 8,0 -- 10,0 6,0--8,00 4,0-6,0 < 4,0
5. Kadar racun
% garam (salinitas)..(g) 0 % 0 -- 0,1% 0,1 -- 0,2% >0,21% --
6. Rezim iklim ……. (t)
a. Temperatur (oC) 25-26 26-29 29-30 >30 --
b. Kelembaban (%) >80 70--80 60--70 <60 --
c. Penyinaran (%) 60-70 50--60 40-50 < 40 --
1 Kelas S1 sangat sesuai (highly suitable), lahan tidak mempunyai pembatas berat, terhadap
bentuk-bentuk pengolahan yang diberikan, atau hanya memiliki pembatas ringan
terhadap produktivitas, dan tidak memerlukan input (masukan) yang biasa diberikan.
2 Kelas S-2 cukup sesuai (moderately suitable), lahan mempunyai pembatas agak berat, untuk
bisa dipertahankan pada tingkat pengelolaan yang harus diterapkan, dan dapat
ditingkatkan dengan masukan yang diperlukan.
3 Kelas S-3 Sesuai marginal (marginaly suitable), lahan mempunyai pembatas berat, untuk bisa
dipertahankan pada tingkat pengelolaan yang harus diterapkan, dan dapat
ditingkatkan dengan masukan lebih dari yang diperlukan.
4 Kelas N-1 tidak sesuai saat ini (currenty not suitable), lahan mempunyai pembatas lebih berat,
tetapi masih memungkinkan untuk dapat diatasi, dengan menerapan teknologi yang
lebih khusus.
5 Kelas N-2 tidak sesuai premanen (permanenly not suitable), lahan memiliki pembatas
premanen, hingga tidak memungkinkan penggunaanya secara berkelanjutan.
23/04/2020
KRITERIA PERSYARATAN JENIS BUDIDAYA
1 Zea mays
(Jagung)
Lereng 0-15%, Batu (0-0,5%), Elevasi 0-1000 mt dpl; Ch > 2500 mm/thn,
penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 1,5 mtr, drainase > 45%, Tektur tanah
top soil % pasir > 30%, Kedalaman solum tanah >65 cm, KTK >5; pH (H2O) >5;
Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur <300C; Kelembaban >70%;
Penyinaran >70%
2 Daucus carota
(Wortel)
Lereng 0-15%, Batu (0%), Elevasi > 400 mt dpl; Ch > 2500 mm/thn,
penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 1,5 mtr, drainase > 45%, Tektur tanah
top soil % pasir > 30%, Kedalaman solum tanah >100 cm, KTK >5; pH (H2O)
>4,0; Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur <250C; Kelembaban
>80%; Penyinaran >70%
3 Paseolus sp
(Kacang Tanah)
Lereng 0-15%, Batu (0%), Elevasi 0-300 mt dpl; Ch < 2000 mm/thn,
penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 1,5 mtr, drainase > 45%, Tektur tanah
top soil % pasir > 30%, Kedalaman solum tanah >60 cm, KTK >5; pH (H2O)
>4,5; Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur >270C; Kelembaban
>70%; Penyinaran >80%
23/04/2020
4 Zingiber 0ficinale
(Jahe)
Lereng 0-8%, Batu (0-0,5%), Elevasi 0-1000 mt dpl; Ch > 2000 mm/thn,
penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 2 mtr, drainase > 50%, Tektur tanah
top soil % pasir > 40%, Kedalaman solum tanah >60 cm, KTK >5; pH (H2O) >5;
Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur <300C; Kelembaban >80%;
Penyinaran >90%
5 Manihot esculenta
(Singkong)
Lereng 0-15%, Batu (0%), Elevasi < 200 mt dpl; Ch > 2000 mm/thn,
penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 1,5 mtr, drainase > 45%, Tektur tanah
top soil % pasir > 20%, Kedalaman solum tanah >60 cm, KTK >5; pH (H2O)
>5,0; Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur <280C; Kelembaban
>70%; Penyinaran >90%
6 Bracica olivera
(Kubis)
Lereng 0-15%, Batu (0%), Elevasi >500 mt dpl; Ch < 3000 mm/thn,
penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 3 mtr, drainase > 60 %, Tektur tanah
top soil % pasir > 40%, Kedalaman solum tanah >60 cm, KTK >5; pH (H2O) >
6; Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur >240C; Kelembaban
>78%; Penyinaran >90%
KRITERIA PERSYARATAN JENIS BUDIDAYA
23/04/2020
1
• Pola tanam adalah merupakan suatu urutan tanam
pada sebidang lahan dalam satu tahun, termasuk di
dalamnya masa pengolahan tanah.
• Pola tanam merupakan bagian ataun sub sistem dari
sistem budidaya tanaman, maka dari sistem budidaya
tanaman ini dapat dikembangkan satu atau lebih sistem
pertanian.
• Pola tanam ini diterapkan dengan tujuan
memanfaatkan sumber daya secara optimal dan untuk
menghindari resiko kegagalan.
• Persyaratan penting sebagai syarat tumbuh antara
kedua tanaman atau lebih terhadap lahan hendaklah
mendekati kesamaan.
• Pola tanam di daerah tropis, biasanya disusun
selama 1 tahun dengan memperhatikan curah
hujan, terutama pada daerah/lahan yang
sepenuhnya tergantung dari hujan.
• Pemilihan jenis/varietas yang ditanampun perlu
disesuaikann dengan keadaan air yang tersedia
ataupun curah hujan.
• Pola tanam terbagi dua yaitu Pola tanam
Monokultur dan Pola tanam Polikultur.
23/04/2020
2
MONOKULTUR
• Pertanian monokultur adalah pertanian dengan
menanam tanaman sejenis, misalnya lahan
ditanami hanya padi atau jagung saja.
• Tujuan menanam secara monokultur adalah
meningkatkan hasil pertanian.
• Penanaman monokultur menyebabkan
terbentuknya lingkungan pertanian yang tidak
stabil.
• tanaman pertanian mudah terserang hama dan
penyakit.
• Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidaya relatif
mudah karena tanaman yang ditanam maupun
yang dipelihara hanya satu jenis.
POLIKULTUR
• Polikultur berasal dari kata poli yang artinya banyak
dan kultur artinya budidaya.
• Polikultur adalah pola pertanian dengan banyak
jenis tanaman pada satu bidang lahan yang
tersusun dan terencana dengan menerapkan aspek
lingkungan yang lebih baik.
• Mengurangi serangan OPT karena tanaman yang
satu dapat mengurangi serangan OPT yang lainnya.
• Menambah kesuburan tanah.
• Siklus hidup H/P dapat terputus karena sistem ini
dibarengi dengan rotasi tanaman dapat memutus
siklus OPT.
• Memperoleh hasil panen yang beragam.
23/04/2020
3
Monokultur
Polikultur
Tumpang Sari (Intercropping)
• Tumpang sari adalah penanaman lebih dari satu
tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama
periode tanaman pada satu tempat yang sama.
• Beberapa keuntungan dari sistem Tumpang Sari
adalah; pemanfaatna lahan kosong di sela-sela
tanaman pokok, peningkatan produksi total
persatuan luas karena lebih efektif dalam
penggunaan cahaya, air serta unsur hara,
disamping dapat mengurangi resiko kegagalan
panen dan menekan pertumbuhan gulma.
23/04/2020
4
Tumpang Gilir (Multiple Cropping)
• Dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk
mendapat keuntungan maksimum.
1) Pengolahan yang bisa dilakukan dengan menghemat
tenaga kerja, biaya pengolahan tanah dapat ditekan
dan kerusakan tanah sebagai akibat terlalu sering
diolah dapat dihindari
2) Hasil panenan secara beruntun dapat memperlancar
penggunaan modal dan meningkatkan produktifitas
lahan
3) Dapat mencegah serangan H/P yang meluas
4) Kondisi lahan yang selalu tertutup tanaman sangat
membantu mencegah terjadinya erosi
5) Sisa komoditi tanaman yang diusahakan dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk hijau
Tanaman Sisipan (Relay Cropping)
• Merupakan pola tanam dengan menyisipkan satu atau
beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam
waktu tanaman yang bersamaan atau waktu yang
berbeda).
• Umumnya tipe ini dikembangkan untuk
mengintensifikasi lahan.
• Kemampuan lahan untuk menghasilkan sesuatu produk
pangan semakin tergali.
• Penentuan tanaman sisipan perlu agar waktu dan nilai
ekonominya dapat membantu dalam usaha
meningkatkan pendapatan.
23/04/2020
5
Tanaman Campuran (Mixed
Cropping)
• Merupakan penanaman terdiri dari beberapa
tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam
maupun larikanya.
• Semua tercampur jadi satu; lahan efisien, tetapi
riskan terhadap ancaman H/P.
• Contoh; jagung, kedelai, ubi kayu, dll
23/04/2020
6
Tanaman Bergiliran (Sequential
Planting)
• Merupakan penanaman dua jenis tanaman atau
lebih yang dilakukan secara bergiliran.
• Setelah tanaman yang satu dipanen kemudian baru
ditanam tanaman berikutnya pada sebidang lahan
tersebut.
23/04/2020
1
1. Tanaman Campuran (Multriple cropping)
Sistem pertanian (usaha tani) yang mengusahakan
2 atau lebih tanaman budidaya di atas lahan yang
sama dalam waktu yang bersamaan.
3. Tanaman Jalur (Strip intercropping)
Tanaman tumpangsari yang diatur secara jelas
dalam bentuk jalur-jalur, walaupun tidak beraturan.
2. Tanaman Baris (Row intercropping)
Tanaman tumpangsari yang diatur secara jelas
dalam bentuk baris-barisan.
23/04/2020
2
1. Cropping Intensity Index (CII)
L. Jt.1 X Up1 + L.Jt.2 X Up2 + ……. + L.Jt.n X Upn
CII = X 100
Lt X 12
dimana, CII = Cropping Intensity Indexs; L.Jt = luas tanah untuk
budidaya jenis (1) ; Up1 = Umur tanaman-1 (dst); angka 100
(kostanta) dan angka 12 = jumlah bulan dalam setahun
No. Lokasi
Besaran Nilai CII Berdasarkan Teknik
Budidaya
Pola-A Pola-B Pola-C
1 Terbanggi (Lampung) 66,67 66,67 66,67
2 Sindikalang (Sumut) 75,00 91,67 91,57
3 Sie Payuh (Kalbar) 83,33 83,33 100,00
4 Bagil (Bali) 100,00 100,00 91,67
5 Dompu (NTB) 91,67 91,67 91,67
6 Benuang (Kalsel) 83,33 83,33 83,33
7 Ranomete (Sulsel) 100,00 100,00 100,00
8 Kalasan (DIY) 83,33 83,33 83,33
9 Bojong (Jateng) 66,67 41,66 83,33
10 Kuala Mudik (Riau) 91,67 91,67 91,67
BESARAN NILAI CII
Sumber : Waryono, 1995
23/04/2020
3
2. Land Equivalent Ratio (LER)
n
LER = ∑ X i Yi
i=1
dimana :
Xi = hasil/produk dari pertanian
campuran
Yi = hasil/produk yang diupayakan
secara monokultur
Jenis Budidaya Tanpa Penyiangan Penyiangan
Manual
Produksi Jagung (ton/ha)
Jagung 2,6 4,1
Jagung + Kacang Merah 3,1 3,3
Produksi Kacang Merah
Kacang Merah 1,2 1,3
Kacang Merah + Jagung 0,6 0,7
Jenis Budidaya Tanpa Penyiangan Penyiangan
Manual
Total Pendapatan
Jagung 400 630
Kacang Merah 708 777
Jagung + Kacang Merah 462 500
LER 1,7 *) 1,3
3,1 0,6
LER = + = 1,7 *)
2,6 1,2
23/04/2020
4
3. Indexs Productivitas (IP)
n
P = ∑ ai Xi bi
i=1
dimana; P = Indeks Produktivitas
ai = berat tanaman ke-i
bi = tetapan/konstanta tanaman ke-i
23/04/2020
5
Uraian Satuan Padi Jagung K.
Merah
P
Indek
Produksi X Ton/ha 3,0 2,5 1,0 --
Harga (a) $/ton 160 133 667 --
Kalori (a1) 104 cal/ton 368 188 356 --
Biaya Produksi
Harga (b) $/ton 361 228 224 --
Kalori (b1) 104 cal/ha 165 133 165 --
Indeks Moneter
a1X-b $/ha 119*) 104,5 443 666,5
Cal Indexs 104 cal/ha 939**) 337 191 1.467
*)  (3 x 160) – (361) = 119
**)  (3 x 368) – (165) = 939
TANAMAN
PANGAN
SEMUSIM
Padi
padian
Rempah
rempah
Daun
Buah
Bunga
Umbi
Bumbu
dapur
Ubi-ubian
Kacang
Lain-lain
Palawija
Tn.
Semusim
Buah
Sayur
Mayur
Biji-Bijian
Umbi-umbian
Padi, Jagung, Gandum
Singkong, Talas, U.jalar
Kedele, K.tanah, K. hijau
Waluh merah, Labu
Pepaya, Pisang, Nanas
Bayam, Sawi, Kangkung
Buncis, Tomat, Terong
Kol bunga, Paprika
Kentang, Wortel, Lobak
Bawang, Cabe, Salredri
Lada, Tumbar, Cengkeh
Jahe, Kunyit, Serai
C. TANAMAN
CAMPURAN
INDONESIA
23/04/2020
6
TANAMAN
CAMPURAN
Buah
buahan
Lain
lain
Legum
Duren, Nangka, Cempedak, Rambutan,
Jambu air, J. monyet, J. Batu, J. bol,
Jeruk mipis, Blimbing manis, Belimbing
waluh, Ceremai, Apokat, Mangga, Bacang,
Kemang, Kweni, Kedondong, Gandaria,
Sirsak, Buah nona, Sirkaya, Duwet, Delima,
Kesemek, Lobi-lobi, Rukem, Manggis, Buni,
Duku, Lengkeng, Sawo, Salak, dll.
Lamtoro, Petai, Gamal, Turi, Dadap, Kelor,
Kaliandra, Kemlandingan, Jenjing, dll.
Kelapa, Kemiri, Pala, Kopi, The, Cokelat,
Sukun, Cengkeh, Panili, Tebu, Tembakau,
Kapas, Karet, Kapuk, Kelapa, Klapa sawit,
Tangkil, Kayu manis, dll.
23/04/2020
7

More Related Content

Similar to Bahan Ajar Manajemen Pertanaman_compressed - 15-16.pdf

Bagan konsep pla
Bagan konsep plaBagan konsep pla
Bagan konsep pla
Andrew Hutabarat
 
Rpkps klimatologi dasar edit
Rpkps klimatologi dasar  editRpkps klimatologi dasar  edit
Rpkps klimatologi dasar edit
Suryati Purba
 
Rpkps pengelolaan tanah 2013
Rpkps pengelolaan tanah 2013Rpkps pengelolaan tanah 2013
Rpkps pengelolaan tanah 2013
Andrew Hutabarat
 
Minggu 1 Ii
Minggu 1 IiMinggu 1 Ii
Minggu 1 Iisudiono
 
Minggu 1 Ii
Minggu 1 IiMinggu 1 Ii
Minggu 1 Ii
sudiono
 
Laporan pipkmk
Laporan pipkmkLaporan pipkmk
Laporan pipkmkWinda Lita
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
roni09071995
 
2013-1-54211-613409084-bab1-31072013054800.pdf
2013-1-54211-613409084-bab1-31072013054800.pdf2013-1-54211-613409084-bab1-31072013054800.pdf
2013-1-54211-613409084-bab1-31072013054800.pdf
MasiverDor
 
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptxPPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
supianur2
 
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
ferdibahtiar
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Alfian Nopara Saifudin
 
Modul siri 2
Modul siri 2Modul siri 2
Modul siri 2
Maizatul Akmal
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutfahmiganteng
 
Georafi Pertanian
Georafi PertanianGeorafi Pertanian
Georafi Pertanian
bagask_25
 

Similar to Bahan Ajar Manajemen Pertanaman_compressed - 15-16.pdf (20)

Bagan konsep pla
Bagan konsep plaBagan konsep pla
Bagan konsep pla
 
Rpkps klimatologi dasar edit
Rpkps klimatologi dasar  editRpkps klimatologi dasar  edit
Rpkps klimatologi dasar edit
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Rpkps pengelolaan tanah 2013
Rpkps pengelolaan tanah 2013Rpkps pengelolaan tanah 2013
Rpkps pengelolaan tanah 2013
 
Minggu 1 Ii
Minggu 1 IiMinggu 1 Ii
Minggu 1 Ii
 
Minggu 1 Ii
Minggu 1 IiMinggu 1 Ii
Minggu 1 Ii
 
Laporan pipkmk
Laporan pipkmkLaporan pipkmk
Laporan pipkmk
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
 
2013-1-54211-613409084-bab1-31072013054800.pdf
2013-1-54211-613409084-bab1-31072013054800.pdf2013-1-54211-613409084-bab1-31072013054800.pdf
2013-1-54211-613409084-bab1-31072013054800.pdf
 
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptxPPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
 
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversi
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
PESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudangPESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudang
 
Acara vii
Acara viiAcara vii
Acara vii
 
Ptpt
PtptPtpt
Ptpt
 
Modul siri 2
Modul siri 2Modul siri 2
Modul siri 2
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 
Slide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultutaSlide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultuta
 
Georafi Pertanian
Georafi PertanianGeorafi Pertanian
Georafi Pertanian
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
naqarin2
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
LabibAqilFawaizElB
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
NaufalKhawariz
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Fathan Emran
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

Bahan Ajar Manajemen Pertanaman_compressed - 15-16.pdf

  • 1. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN TANAMAN Suherman, SP., MP. 0901067905 Agroteknologi
  • 2. RPS Manajemen Tanaman | 2 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah/Kode : MANAJEMEN TANAMAN (MKK 1623) Semester : VI / Genap Program Studi : Agroteknologi Dosen Pengampu : 1. Nur Ilmi, SP., M.Si. 2. Suherman, SP., MP. Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah membahas pengertian dan lingkup manajemen tanaman, sistem produksi tanaman, perencanaan usaha budidaya pertanian, manajemen evaluasi dan kesesuaian lahan, pemilihan bahan tanam, pola tanam dan pola bertanam, pengelolaan lahan, pengolahan tanah, nutrisi, irigasi, dan peningkatan produksi serta manajemen pemasaran. Standar kompetensi: 1. Untuk mengetahui tentang faktor-faktor penting dalam pemilihan tanaman dan pola tanam, penggunaan sumber daya alam secara bijaksana seperti tanah dan air. 2. Untuk memahami pengetahuan dasar tentang sistem penanaman dan benih. 3. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta kesadaran tentang pengelolaan tanah, strukturnya, sifat fisik, kimia, dan biologis serta kesuburan tanah. 4. Untuk memperkuat pengetahuan tentang pengelolaan serangga, penyakit, dan gulma yang efektif dalam tanaman melalui Pengelolaan Hama Terpadu serta penanganan bahan kimia secara aman. 5. Untuk mengetahui dan memahami pengelolaan produksi dari peningkatan teknologi dan peluang pasar untuk meningkatkan pendapatan, membuat rencana yang tepat dan mengadopsi produksi, serta membuat keputusan yang menguntungkan dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan mengantisipasi risiko termasuk fluktuasi pasar. 6. Kompetensi Dasar, indikator capaian, pokok bahasan dan sub pokok bahasan Minggu ke- Kompetensi Dasar Indikator Capaian Pokok Bahasan Sub-Pokok Bahasan 1 Mengetahui dan memahami Faktor- faktor penting dalam pemilihan tanaman dan pola tanam 1. Mampu mengetahui dan memahami faktor-faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman 2. Mengetahui secara umum pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana a. Pendahuluan b. Pertumbuhan dan perkembang an tanaman c. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman d. Penanaman dan tantangan Produksi Sayuran yang Berorientasi Pasar e. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi f. Tantangan pemenuhan kebutuhan dan pertanian urban
  • 3. RPS Manajemen Tanaman | 3 seperti tanah dan air dan pengaruhnya terhadap produksi 2 Mengetahui dan memahami penggunaan sumber daya tanah dan ketersediaan hara tanah 1. Mampu mengetahui dan memahami nutrisi esensial pada tanaman 2. Mampu mengetahui dan memahami karakteristik tanah dan keseuaian tanaman 3. Mampu mengetahui dan memahami kebutuhan tanaman terhadap syarat tumbuh 4. Mampu mengetahui dan memahami siklus nutrisi dan perlambatan pertumbuhan hasil, serta mampu memahami aplikasi nutrisi yang berlebihan. 5. Mampu mengetahui dan memahami pengaruh kondisi iklim dan pengelolaan tanah 6. Mampu mengetahui dan memahami penurunan kesuburan tanah serta manajemen nutrisi terpadu Manajemen nutrisi tanah a. Gizi tanaman dan pupuk tanah (hara makro dan mikro) b. Karaktersitik tanah dan kesesuaian lahan c. Beberapa masalah dalam penggunaan nutrien tanaman dan pupuk tanah dan aplikasinya d. Masalah kesuburan tanah dan pengaruh ikim terhadap produksi e. Manajemen nutrisi terpadu 3 Mengetahui dan memahami penggunaan sumber daya air dan ketersediaan air tanah, serta pengaruh air terhadap produksi 1. Dapat mengetahui dan memahami sistem pengelolaan irigasi efisien. 2. Mengetahui dan memahami dampak kehilangan air dan kontrol air. 3. Mengetahui pengelolaan Pengelolaan Irigasi Tanaman a. Profil, tekstur, dan struktur tanah b. Kedalaman air tanah a. Masuknya Air ke Tanah b. Kadar Air Tanah c. Manajemen Irigasi Tanaman d. Kedalaman tanah e. Evapotranspirasi f. Sistem irigasi
  • 4. RPS Manajemen Tanaman | 4 sistem irigasi dan sistem drainase bawah permukaan yang baik. c. Sistem irigasi 4 Memahami prinsip-prinsip pertanian organik sejalan dengan prinsip- prinsip pertanian biodinamik dan permakultur. 1. Mampu mengetahui dan memahami Prinsip-prinsip pertanian organik sejalan dengan prinsip-prinsip pertanian biodinamik dan permakultur. 2. Mengetahui dan memahami Persyaratan sertifikasi pertanian biodinamik mencakup banyak standar organik Manajemen Pertanian Organik a. Pengembangan pertanian organik b. Sumber penggunaan sumberdaya dalam pertanian organik c. Produksi buah organik 5 Memahami pemilihan benih dan seleksi kultivar 1. Mengetahui pentingnya benih berkualitas lebih baik yang memiliki karakter genetik yang sesuai dengan lingkungan di mana ia ditanam 2. Mengetahui kultivar yang cocok untuk kondisi lapangan terbuka biasanya cocok untuk budidaya rumah kaca. Manajemen Pembibitan 1. Alat dan alat 2. Tanaman cocok 3. Persyaratan manajemen pertanaman 4. Manajemen pertanaman modern 5. Peningkatan dan pengelolaan sayuran dan tanaman 6 Mengetahui dan memahami tentang hama tanaman,dan penyakit, Pengelolaan Hama Terpadu, dan penanganan bahan kimia 1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang hama tanaman,dan penyakit 2. Untuk memperkuat pengetahuan tentang pengelolaan serangga dan penyakit yang efektif dalam tanaman melalui Pengelolaan Hama Terpadu. Pengelolaan Hama dan penyakit terpadu 1. Metode pengendalian serangga termasuk Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) 2. Manajemen penyakit terintegrasi 3. Penggunaan bahan kimia secara aman
  • 5. RPS Manajemen Tanaman | 5 3. Untuk meningkatkan pemahaman tentang penanganan bahan kimia secara aman. 7 Mengetahui dan memahami pengelolaan gulma terpadu, dan penanganan bahan kimia untuk pengendalian gulma Mengetahui dan memahami pengelolaan gulma terpadu, dan penanganan bahan kimia untuk pengendalian gulma Pengelolaan gulma 1. Penanganan dan pengelolaan gulma terpadu 2. Penggunaan bahan kimia secara aman 8 Evaluasi Tengah Semester 9-10 Mengetahui dan memahami peran faktor-faktor agronomi berdasarkan syarat tumbuh tanaman Mengetahui dan memahami peran faktor-faktor agronomi berdasarkan syarat tumbuh tanaman Kesesuaian lahan a. Faktor-faktor agronomi b. Kesesuaian lahan budidaya dan syarat tumbuh tanaman 11-12 Mengetahui dan memahami bentuk- bentuk pola tanam dalam mengoptimalkan produktivitas Mengetahui dan memahami bentuk-bentuk pola tanam dalam mengoptimalkan produktivitas Sistem Pertanaman (pola tanam) a. Pola tanam b. Mono kultur dan tumpangsari a. Sistem Pertanian Pekarangan b. Sistem Pertanian Lahan Kering c. Sistem Pertanian Pasang Surut 13-14 Mengetahui dan memahami upaya peningkatan produksi dan produktivitas lahan pertanian Mengetaui dan memahami cara meningkatkan produksi, produktivitas, dan pendapatan dalam pengelolaan lahan pertanian Usaha produksi tanaman dan produktivitas lahan a. Nilai Cropping Index (Indeks Penanaman) b. Area time equivalent ratio c. Land Equivalent Ratio d. Competitive ratio e. Income Equivalent Ratio 15 Evaluasi Akhir Semester Problem Based Learning 1. Tujuan pembelajaran: Mengembangkan kemampuan (skills) mahasiswa dalam menulis, bekerjasama dalam tim serta mengembangkan kemampuan analitis dan kritis mahasiswa. Menilai intra dan interpersonal skills dalam bekerja kelompok, serta kemampuan penulisan laporan ilmiah berdasarkan tinjauan literatur untuk mencapai kompetensi. 2. Tujuan instruksional umum: a. Mengantarkan mahasiswa untuk belajar dan mengenal bahan tanam, faktor tumbuh tanaman, faktor lingkungan tumbuh. b. Memahami pola-pola dalam usaha budidaya yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman
  • 6. RPS Manajemen Tanaman | 6 c. Mahasiswa dapat lebih jelas mengetahui cara menghitung usaha produksi dan produktivitas lahan. 3. Referensi: a. Simson, S. P., & Straus, M. C. (2010). Management of Horticultural Crops. Oxford Book Company. b. Shekara, P. C., et al. (2016). Farmer’s Handbook on Basic Agriculture. Desai Fruits & Vegetables Pvt. Ltd. c. Joint, F. A. O. (2008). Management of agroforestry systems for enhancing resource use efficiency and crop productivity (No. IAEA- TECDOC--1606). Joint FAO/IAEA Division of Nuclear Techniques in Food and Agriculture. d. Gill, S., Smith-Fiola, D., Rane, K., Ristvey, A., Schuster, C., Latimer, J., ... & Brust, G. (2011). Total crop management for greenhouse production with an emphasis on integrated pest management and nutrient management. University of Maryland, Virginia Tech, North Carolina State University. e. Connor, D. J., Loomis, R. S., & Cassman, K. G. (2011). Crop ecology: productivity and management in agricultural systems. Cambridge University Press.
  • 7. 23/04/2020 1 MANAJEMEN TANAMAN Perencanaan (planigng) Pengorganisasian (organizing) Pelaksanaan (actuating) Pengendalian (controllong) Fungsi dasar manajemen Perencanaan (planigng) Pengorganisasian (organizing) Pelaksanaan (actuating) Pengendalian (controllong) Manajemen  Tanaman • Memadukan fungsi manajemen terhadap respons, absorbsi, transformasi, akumulasi, metabolisme, dan regulasi berbagai tingkat input (alami dan/atau buatan) dari berbagai sumberdaya dan kondisi SLT oleh tanaman budidaya mendekati laju maksimum yang secara sempurna diwujudkan dalam pertumbuhan dan hasil tanaman. • Melahirkan berbagai bentuk pola tanam dalam sistem pertanian serta berupaya meningkatkan produktivitas tanah pertanian.
  • 8. 23/04/2020 2 Bentuk sistem pertanian • Sistem pertanian sawah • Sistem pertanian ladang • Sistem pertanian pekarangan • Sistem pertanian lahan kering • Sistem pertanian pasang surut Upaya peningkatan produktivitas • Tanam bergilir (squential cropping) • Tanam tumpangsari (intercropping) • Tanam campuran (mixed cropping) • Row intercropping • Strip intercropping • Selay intercropping Penggunaan input SD & SLT •Kebutuhan air •Unsur hara •Sinar matahari •Kedalaman akar •Varietas/famili Berbeda Sama
  • 9. 23/04/2020 3 Pengukuran produksi sebagai keberhasilan manajemen tanam • Cropping Index atau Indeks Penanaman • Land Equivalent Ratio atau Rasio Setara Tanah • Income Equivalent Ratio Pertumbuhan & perkembangan tanaman
  • 10. 23/04/2020 4 Faktor eksternal • Nutrisi • Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. • Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
  • 11. 23/04/2020 5 • Cahaya matahari • Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. • Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. • Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. • Air dan kelembaban • Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. • Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. • Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi- reaksi kimia di dalam tubuh. • Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. • Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
  • 12. 23/04/2020 6 • Suhu • Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. • Suhu mempengaruhi terhadap semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu. • Tanah • Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. • Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. • Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH. Faktor internal • Gen • Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. • Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. • Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. • Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
  • 13. 23/04/2020 7 • Hormon • Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. • Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. • Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya Auksin Gibereli Etile Sitokinin Asam absisat Kaolin Asam traumalin Pertanian Urban • Aktivitas budidaya, pengelolaan, pemasaran, dan pendistribusian bahan pangan, produk kehutanan dan hortikultura yang terjadi dalam dan sekitar perkotaan. • Bertujuan sebagai sarana untuk meningkatkan ketersediaan bahan pangan dan atau pendapatan, atau juga sebagai suatu aktivitas yang menimbulkan kesenangan dan relaksasi bagi pelakunya.
  • 15. 23/04/2020 MANAJEMEN NUTRISI FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HASIL TANAMAN Tanaman Iklim Media tumbuh Tanaman Nutrisi (hara) Air Terdapat 2 kunci utama untuk memulihkan dan menjaga kesuburan tanah, yaitu menjaga Ketersediaan Bahan Organik Tanah dan aplikasi teknik Pemupukan Berimbang (4T).
  • 16. 23/04/2020  Setiap jenis tanah memiliki tingkat kandungan hara yang berbeda - beda bagi tanaman.  Pupuk kimia merupakan alternatif yang diberikan apabila tanah dari lahan budidaya terlihat tidak sehat lagi dengan kesuburan rendah, tidak gembur, dan tanaman tidak tumbuh dengan baik meskipun sudah diberikan bahan organik.  Dalam pemberian pupuk kimia perlu diterapkan praktik 4T (4 Tepat) agar penggunaannya tidak berlebihan dan merusak tanah - air - lingkungan, efisien serta diserap optimal oleh tanaman. Tepat Sumber Tepat Dosis Tepat Waktu Tepat Lokasi KONSEP PEMUPUKAN BERIMBANG  Dalam upaya menjaga tanah agar tidak sakit maka penggunaan pupuk kimia perlu dikurangi secara signifikan serta aplikasinya perlu dipantau secara berkala.  Pupuk organik juga terus dilaplikasikan secara berimbang untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan meningkatkan kesuburan tanah dari lahan budidaya, dan menambah kandungan bahan organik sebagai pakan bakteri, jamur dan cacing yang hidup dalam tanah.
  • 17. 23/04/2020 KARAKTERISTIK TANAH Hubungan tanah dan tanaman,  Batasan tanah dari sudut ekologi tanaman  Komponen penyusun tanah dan perannya bagi pertumbuhan dan produksi tanaman  Profil tanah dan pengaruhnya terhadap vegetasi  Faktor yang mempengaruhi sifat tanah  Sifat fisika, kimia, biologi, hidrologi dan morfologi tanah
  • 18. 23/04/2020 APLIKASI PEMUPUKAN  Setiap pupuk dengan kandungan haranya mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga terdapat dampak antagonis antara pupuk satu dan lainnya jika diaplikasikan secara bersamaan.  Dampak antagonis ini akan menyebabkan salah pupuk tidak dapat diserap oleh tanaman secara maksimal atau hilang bahkan ada yang berakibat buruk bagi tanaman seperti keracunan.  Ammonium atau Urea tidak boleh dicampur KCl atau TSP dalam satu aplikasi.  Campuran Urea dan TSP bisa menaikkan pH sehingga bisa mematikan mikroorganisme di tanah yang memproduksi enzim urease.  Sedangkan Urea dan KCl yang dicampur akan membentuk gumpalan-gumpalan yang menyulitkan penyebaran pupuk sehingga tidak merata.  Pupuk Urea harus diaplikasikan sekitar 4 minggu sebelum aplikasi pupuk alkalis seperti super dolomit maupun TSP.  Interval pemupukan tidak diperlukan jika pemberian Urea dan pupuk alkalis tidak diaplikasikan pada tempat dan waktu yang bersamaan.
  • 19. 23/04/2020  KCl dan TSP bisa dicampurkan dan diberikan bersama-sama.  Pupuk Cu tidak boleh diaplikasikan segera setelah aplikasi Urea dan Rock Phosphate (RP).  Urea dan RP cenderung akan menurunkan/mengurangi penyerapan Cu oleh tanaman.  Selang waktu aplikasi antara kedua pupuk ini adalah maksimal 4 minggu.  Pupuk potassium MOP dan ZK tidak bisa diaplikasikan secara bersamaan dengan pupuk magnesium seperti kieserite dan super dolomit karena adanya pengaruh antagonis antara Kalium (K) dan Magnesium (Mg) serta antara Kalium (K) dan Kalsium (Ca) (kalsium dalam bentuk kapur pertanian/kaptan).  Unsur hara K jika dicampur dengan unsur hara Ca menyebabkan unsur Ca menjadi tertekan. Unsur Ca tidak dapat diserap secara sempurna oleh tanaman.
  • 20. 23/04/2020 MASALAH KESUBURAN TANAH ASPEK KRITIS  Mempertahankan kesuburan tanah (lapisan atas yang banyak nutrien berguba untuk akar tanaman) mengalami kesulitan  Tropical humid: perombakan organik cepat. Terjadi erosi kompos/humus  pemiskinan hara pada tanah  Kondisi ekulibrium mineral akibat usaha pertanian a) Eksploitasi berlebihan b) Limbah/residu pertanian tidak didaur ulang dalam tanah dan terjadi residu erosi c) cepat/lambat mengurangi kesuburan tanah (tempores atu permanen)  Penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap arah aliran (strip cropping)  Penanaman tanaman secaraberjalur sejajar garis kontur (contour strip cropping)  Penutupan lahan yang memiliki lereng curang dengan tanaman keras (buffering)  Penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin. Upaya pengelolaan tanaman untuk menjaga kesuburan tanah
  • 25. 23/04/2020 3 Konstanta kadar air tanah • Manajemen irigasi adalah suatu bentuk pengelolaan eksploitasi dan distribusi air irigasi terutama di daerah yang kering atau yang memiliki periode musim kelangkaan air dengan tujuan meningkatkan produksi tanaman pertanian. Irigasi Permukaan (surface irrigation) Irigasi Curah (sprinkler irrigation) Irigasi Mikro atau Irigasi Tetes Irigasi Bawah Permukaan (Sub-surface irrigation)
  • 26. 23/04/2020 4 Irigasi Permukaan (surface irrigation) • Irigasi permukaan merupakan penerapan irigasi dengan cara mendistribusikan air ke lahan pertanian dengan memanfaatkan gravitasi atau membiarkan air mengalir dengan sendirinya di lahan. • Pemberian air bisa dilakukan dengan mengalirkan di antara bedengan supaya lebih efektif. Pemberian air biasanya juga dilakukan dengan menggenangi lahan dengan air sampai ketinggian tertentu. • Irigasi permukaan cocok digunakan pada tanah yang bertekstur halus sampai sedang. Untuk tanah bertekstur kasar akan sulit menerapkan sistem ini karena sebagian besar air akan hilang pada saluran dan yang berupa penggenangan cocok diterapkan pada daerah dengan topografi relatif datar agar pemberian air dapat merata pada areal pertanaman. Irigasi Curah (sprinkler irrigation) • Irigasi curah merupakan cara irigasi dengan menyemprotkan air ke udara dan kemudian air jatuh ke permukaan tanah seperti air hujan. • Tujuan dari cara ini adalah agar air dapat diberikan secara merata dan efisien pada areal pertanaman, dengan jumlah dan kecepatan penyiraman kurang atau sama dengan laju infiltrasi. • Sistim irigasi curah cocok pada daerah di mana kecepatan angin tidak terlalu besar, yang menyebabkan sebagian air yang diberikan hilang melalui evaporasi. Dengan demikian efisiensi penggunaan air irigasi yang lebih tinggi dapat dicapai. Jumlah air irigasi yang diaplikasikan pada sistem irigasi curah akan bervariasi sesuai dengan tekstur tanah dan kedalaman akar tanaman.
  • 27. 23/04/2020 5 Irigasi Mikro atau Irigasi Tetes • Irigasi tetes merupakan cara pemberian air pada tanaman secara langsung, baik pada permukaan tanah maupun di dalam tanah melalui tetesan secara sinambung dan perlahan pada tanah di dekat tumbuhan. • Alat pengeluaran air pada sistem irigasi tetes disebut emiter atau penetes. Setelah keluar dari penetes (emiter), air menyebar ke dalam profil tanah secara horizontal maupun vertikal akibat gaya kapilaritas dan gravitasi. • Irigasi tetes cocok untuk tanah yang tidak terlalu kering. Luas daerah yang diairi tergantung pada besarnya debit keluaran dan interval, struktur dan tekstur tanah, kelembaban tanah, serta permeabilitas tanah. Cara ini bertujuan untuk memanfaatkan air dalam jumlah terbatas dalam budidaya tanaman sayur di lahan kering. Irigasi Bawah Permukaan (Sub-surface irrigation) • Sistim irigasi bawah permukaan merupakan salah satu bentuk dari irigasi mikro, namun jaringan atau alat irigasinya diletakkan di bawah permukaan tanah. • Sistim irigasi bawah permukaan lebih sesuai diterapkan pada daerah dengan tekstur tanah sedang sampai kasar, agar tidak sering terjadi penyumbatan pada lubang-lubang tempat keluarnya air. • Selain itu, kadar garam tanah yang rendah juga dibutuhkan untuk jenis irigasi ini, Dengan demikian target pengairan untuk mengairi langsung pada sasaran akar tanaman dapat dicapai dengan efektif.
  • 30. 23/04/2020 No. Parameter Kriteria Baku Lahan Budidaya Tanaman Pangan S1 S2 S3 N1 N2 1. Keadaan Lapangan …. (s) a. Lereng (%) 0-8% 8-15 15-25 >25 -- b. Batu (%) 0 0-1 1-2 2-3 >3 c. Elevasi m/dpl < 200 200-300 >300 -- -- 2. Ketrersediaan Air ……. (w) a. Curah hujan (mm) 1500-2500 >2500 1000-1500 <1000 --- b. Penurunan air tanah bulan kering (Ch < 75 mm/bln). 1,5 mtr 1,5-2,0 mt 2,0-2,5 mt > 3mt --- 3. Kondisi Perakaran … ( r) a. Drainase/porositas (%) > 45 30-45 15-30 <15 --- b. Tektur tanah (%) pasir (pada top soil) >40 30-40 20-30 10-20 <10 c. Kedalam solum tanah > 85 cm 65-85 cm 55-65 cm 45-55 cm < 45 cm
  • 31. 23/04/2020 No. Parameter Kriteria Baku Lahan Budidaya Tanaman Pangan S1 S2 S3 N1 N2 4. Unsur hara a. Hara terkait …… (f) >15 12,5--15 10-12,5 7,5-10 < 7,5 1. KTK (me/100 gr) > 5,6 5,0--5,6 4,6--5,0 3,0--4,6 < 3,0 2. pH (H20) > 0,10 0,08--0,10 0,06--0,08 0,04-0,06 < 0,04 b. Hara tersedia (n) > 0,20 0,15--0,20 0,10--0,15 0,05-0,10 < 0,05 1. N total (%) 2. P total (%) 3. K total (%) >10 8,0 -- 10,0 6,0--8,00 4,0-6,0 < 4,0 5. Kadar racun % garam (salinitas)..(g) 0 % 0 -- 0,1% 0,1 -- 0,2% >0,21% -- 6. Rezim iklim ……. (t) a. Temperatur (oC) 25-26 26-29 29-30 >30 -- b. Kelembaban (%) >80 70--80 60--70 <60 -- c. Penyinaran (%) 60-70 50--60 40-50 < 40 -- 1 Kelas S1 sangat sesuai (highly suitable), lahan tidak mempunyai pembatas berat, terhadap bentuk-bentuk pengolahan yang diberikan, atau hanya memiliki pembatas ringan terhadap produktivitas, dan tidak memerlukan input (masukan) yang biasa diberikan. 2 Kelas S-2 cukup sesuai (moderately suitable), lahan mempunyai pembatas agak berat, untuk bisa dipertahankan pada tingkat pengelolaan yang harus diterapkan, dan dapat ditingkatkan dengan masukan yang diperlukan. 3 Kelas S-3 Sesuai marginal (marginaly suitable), lahan mempunyai pembatas berat, untuk bisa dipertahankan pada tingkat pengelolaan yang harus diterapkan, dan dapat ditingkatkan dengan masukan lebih dari yang diperlukan. 4 Kelas N-1 tidak sesuai saat ini (currenty not suitable), lahan mempunyai pembatas lebih berat, tetapi masih memungkinkan untuk dapat diatasi, dengan menerapan teknologi yang lebih khusus. 5 Kelas N-2 tidak sesuai premanen (permanenly not suitable), lahan memiliki pembatas premanen, hingga tidak memungkinkan penggunaanya secara berkelanjutan.
  • 32. 23/04/2020 KRITERIA PERSYARATAN JENIS BUDIDAYA 1 Zea mays (Jagung) Lereng 0-15%, Batu (0-0,5%), Elevasi 0-1000 mt dpl; Ch > 2500 mm/thn, penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 1,5 mtr, drainase > 45%, Tektur tanah top soil % pasir > 30%, Kedalaman solum tanah >65 cm, KTK >5; pH (H2O) >5; Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur <300C; Kelembaban >70%; Penyinaran >70% 2 Daucus carota (Wortel) Lereng 0-15%, Batu (0%), Elevasi > 400 mt dpl; Ch > 2500 mm/thn, penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 1,5 mtr, drainase > 45%, Tektur tanah top soil % pasir > 30%, Kedalaman solum tanah >100 cm, KTK >5; pH (H2O) >4,0; Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur <250C; Kelembaban >80%; Penyinaran >70% 3 Paseolus sp (Kacang Tanah) Lereng 0-15%, Batu (0%), Elevasi 0-300 mt dpl; Ch < 2000 mm/thn, penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 1,5 mtr, drainase > 45%, Tektur tanah top soil % pasir > 30%, Kedalaman solum tanah >60 cm, KTK >5; pH (H2O) >4,5; Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur >270C; Kelembaban >70%; Penyinaran >80%
  • 33. 23/04/2020 4 Zingiber 0ficinale (Jahe) Lereng 0-8%, Batu (0-0,5%), Elevasi 0-1000 mt dpl; Ch > 2000 mm/thn, penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 2 mtr, drainase > 50%, Tektur tanah top soil % pasir > 40%, Kedalaman solum tanah >60 cm, KTK >5; pH (H2O) >5; Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur <300C; Kelembaban >80%; Penyinaran >90% 5 Manihot esculenta (Singkong) Lereng 0-15%, Batu (0%), Elevasi < 200 mt dpl; Ch > 2000 mm/thn, penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 1,5 mtr, drainase > 45%, Tektur tanah top soil % pasir > 20%, Kedalaman solum tanah >60 cm, KTK >5; pH (H2O) >5,0; Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur <280C; Kelembaban >70%; Penyinaran >90% 6 Bracica olivera (Kubis) Lereng 0-15%, Batu (0%), Elevasi >500 mt dpl; Ch < 3000 mm/thn, penurunan air tanah Ch <75 mm/thn 3 mtr, drainase > 60 %, Tektur tanah top soil % pasir > 40%, Kedalaman solum tanah >60 cm, KTK >5; pH (H2O) > 6; Hara tersedia >10%; Kadar garam (0); temperatur >240C; Kelembaban >78%; Penyinaran >90% KRITERIA PERSYARATAN JENIS BUDIDAYA
  • 34. 23/04/2020 1 • Pola tanam adalah merupakan suatu urutan tanam pada sebidang lahan dalam satu tahun, termasuk di dalamnya masa pengolahan tanah. • Pola tanam merupakan bagian ataun sub sistem dari sistem budidaya tanaman, maka dari sistem budidaya tanaman ini dapat dikembangkan satu atau lebih sistem pertanian. • Pola tanam ini diterapkan dengan tujuan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan untuk menghindari resiko kegagalan. • Persyaratan penting sebagai syarat tumbuh antara kedua tanaman atau lebih terhadap lahan hendaklah mendekati kesamaan. • Pola tanam di daerah tropis, biasanya disusun selama 1 tahun dengan memperhatikan curah hujan, terutama pada daerah/lahan yang sepenuhnya tergantung dari hujan. • Pemilihan jenis/varietas yang ditanampun perlu disesuaikann dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan. • Pola tanam terbagi dua yaitu Pola tanam Monokultur dan Pola tanam Polikultur.
  • 35. 23/04/2020 2 MONOKULTUR • Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis, misalnya lahan ditanami hanya padi atau jagung saja. • Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. • Penanaman monokultur menyebabkan terbentuknya lingkungan pertanian yang tidak stabil. • tanaman pertanian mudah terserang hama dan penyakit. • Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidaya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. POLIKULTUR • Polikultur berasal dari kata poli yang artinya banyak dan kultur artinya budidaya. • Polikultur adalah pola pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang tersusun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik. • Mengurangi serangan OPT karena tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT yang lainnya. • Menambah kesuburan tanah. • Siklus hidup H/P dapat terputus karena sistem ini dibarengi dengan rotasi tanaman dapat memutus siklus OPT. • Memperoleh hasil panen yang beragam.
  • 36. 23/04/2020 3 Monokultur Polikultur Tumpang Sari (Intercropping) • Tumpang sari adalah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode tanaman pada satu tempat yang sama. • Beberapa keuntungan dari sistem Tumpang Sari adalah; pemanfaatna lahan kosong di sela-sela tanaman pokok, peningkatan produksi total persatuan luas karena lebih efektif dalam penggunaan cahaya, air serta unsur hara, disamping dapat mengurangi resiko kegagalan panen dan menekan pertumbuhan gulma.
  • 37. 23/04/2020 4 Tumpang Gilir (Multiple Cropping) • Dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. 1) Pengolahan yang bisa dilakukan dengan menghemat tenaga kerja, biaya pengolahan tanah dapat ditekan dan kerusakan tanah sebagai akibat terlalu sering diolah dapat dihindari 2) Hasil panenan secara beruntun dapat memperlancar penggunaan modal dan meningkatkan produktifitas lahan 3) Dapat mencegah serangan H/P yang meluas 4) Kondisi lahan yang selalu tertutup tanaman sangat membantu mencegah terjadinya erosi 5) Sisa komoditi tanaman yang diusahakan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau Tanaman Sisipan (Relay Cropping) • Merupakan pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanaman yang bersamaan atau waktu yang berbeda). • Umumnya tipe ini dikembangkan untuk mengintensifikasi lahan. • Kemampuan lahan untuk menghasilkan sesuatu produk pangan semakin tergali. • Penentuan tanaman sisipan perlu agar waktu dan nilai ekonominya dapat membantu dalam usaha meningkatkan pendapatan.
  • 38. 23/04/2020 5 Tanaman Campuran (Mixed Cropping) • Merupakan penanaman terdiri dari beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikanya. • Semua tercampur jadi satu; lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman H/P. • Contoh; jagung, kedelai, ubi kayu, dll
  • 39. 23/04/2020 6 Tanaman Bergiliran (Sequential Planting) • Merupakan penanaman dua jenis tanaman atau lebih yang dilakukan secara bergiliran. • Setelah tanaman yang satu dipanen kemudian baru ditanam tanaman berikutnya pada sebidang lahan tersebut.
  • 40. 23/04/2020 1 1. Tanaman Campuran (Multriple cropping) Sistem pertanian (usaha tani) yang mengusahakan 2 atau lebih tanaman budidaya di atas lahan yang sama dalam waktu yang bersamaan. 3. Tanaman Jalur (Strip intercropping) Tanaman tumpangsari yang diatur secara jelas dalam bentuk jalur-jalur, walaupun tidak beraturan. 2. Tanaman Baris (Row intercropping) Tanaman tumpangsari yang diatur secara jelas dalam bentuk baris-barisan.
  • 41. 23/04/2020 2 1. Cropping Intensity Index (CII) L. Jt.1 X Up1 + L.Jt.2 X Up2 + ……. + L.Jt.n X Upn CII = X 100 Lt X 12 dimana, CII = Cropping Intensity Indexs; L.Jt = luas tanah untuk budidaya jenis (1) ; Up1 = Umur tanaman-1 (dst); angka 100 (kostanta) dan angka 12 = jumlah bulan dalam setahun No. Lokasi Besaran Nilai CII Berdasarkan Teknik Budidaya Pola-A Pola-B Pola-C 1 Terbanggi (Lampung) 66,67 66,67 66,67 2 Sindikalang (Sumut) 75,00 91,67 91,57 3 Sie Payuh (Kalbar) 83,33 83,33 100,00 4 Bagil (Bali) 100,00 100,00 91,67 5 Dompu (NTB) 91,67 91,67 91,67 6 Benuang (Kalsel) 83,33 83,33 83,33 7 Ranomete (Sulsel) 100,00 100,00 100,00 8 Kalasan (DIY) 83,33 83,33 83,33 9 Bojong (Jateng) 66,67 41,66 83,33 10 Kuala Mudik (Riau) 91,67 91,67 91,67 BESARAN NILAI CII Sumber : Waryono, 1995
  • 42. 23/04/2020 3 2. Land Equivalent Ratio (LER) n LER = ∑ X i Yi i=1 dimana : Xi = hasil/produk dari pertanian campuran Yi = hasil/produk yang diupayakan secara monokultur Jenis Budidaya Tanpa Penyiangan Penyiangan Manual Produksi Jagung (ton/ha) Jagung 2,6 4,1 Jagung + Kacang Merah 3,1 3,3 Produksi Kacang Merah Kacang Merah 1,2 1,3 Kacang Merah + Jagung 0,6 0,7 Jenis Budidaya Tanpa Penyiangan Penyiangan Manual Total Pendapatan Jagung 400 630 Kacang Merah 708 777 Jagung + Kacang Merah 462 500 LER 1,7 *) 1,3 3,1 0,6 LER = + = 1,7 *) 2,6 1,2
  • 43. 23/04/2020 4 3. Indexs Productivitas (IP) n P = ∑ ai Xi bi i=1 dimana; P = Indeks Produktivitas ai = berat tanaman ke-i bi = tetapan/konstanta tanaman ke-i
  • 44. 23/04/2020 5 Uraian Satuan Padi Jagung K. Merah P Indek Produksi X Ton/ha 3,0 2,5 1,0 -- Harga (a) $/ton 160 133 667 -- Kalori (a1) 104 cal/ton 368 188 356 -- Biaya Produksi Harga (b) $/ton 361 228 224 -- Kalori (b1) 104 cal/ha 165 133 165 -- Indeks Moneter a1X-b $/ha 119*) 104,5 443 666,5 Cal Indexs 104 cal/ha 939**) 337 191 1.467 *)  (3 x 160) – (361) = 119 **)  (3 x 368) – (165) = 939 TANAMAN PANGAN SEMUSIM Padi padian Rempah rempah Daun Buah Bunga Umbi Bumbu dapur Ubi-ubian Kacang Lain-lain Palawija Tn. Semusim Buah Sayur Mayur Biji-Bijian Umbi-umbian Padi, Jagung, Gandum Singkong, Talas, U.jalar Kedele, K.tanah, K. hijau Waluh merah, Labu Pepaya, Pisang, Nanas Bayam, Sawi, Kangkung Buncis, Tomat, Terong Kol bunga, Paprika Kentang, Wortel, Lobak Bawang, Cabe, Salredri Lada, Tumbar, Cengkeh Jahe, Kunyit, Serai C. TANAMAN CAMPURAN INDONESIA
  • 45. 23/04/2020 6 TANAMAN CAMPURAN Buah buahan Lain lain Legum Duren, Nangka, Cempedak, Rambutan, Jambu air, J. monyet, J. Batu, J. bol, Jeruk mipis, Blimbing manis, Belimbing waluh, Ceremai, Apokat, Mangga, Bacang, Kemang, Kweni, Kedondong, Gandaria, Sirsak, Buah nona, Sirkaya, Duwet, Delima, Kesemek, Lobi-lobi, Rukem, Manggis, Buni, Duku, Lengkeng, Sawo, Salak, dll. Lamtoro, Petai, Gamal, Turi, Dadap, Kelor, Kaliandra, Kemlandingan, Jenjing, dll. Kelapa, Kemiri, Pala, Kopi, The, Cokelat, Sukun, Cengkeh, Panili, Tebu, Tembakau, Kapas, Karet, Kapuk, Kelapa, Klapa sawit, Tangkil, Kayu manis, dll.