SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
STUDI KASUS DESAIN DATABASE


      Suatu database akan didesain bagi seorang sekretaris sebuah ldub bowling di
sebuah kota keeil. Sekretaris tersebut akan menyimpan semua data yang relevan
dengan klub tersebut dalam database itu. Dia juga akan akan membuat laporan
mingguan tentang klub tersebut dengan menggunakan DBMS. Laporan khusus akan
diuraikan pada akhir season. Database yang yang akan digunakan adalah dBASE III
dan R:base 5000. Uraian yang lengkap tentang data yang dikehendaki sekretaris
untuk laporan dijelaskan dalam paragrnf berikUl

5.1     DISKRIPSI MASALAH
      Yang diperlukan oleh sekretaris bowling adalah nama, nomor telepon, alamat
dari masing-masing pemain dalam ldub tersebut. Oleh karena ldub tersebut terbatas
hanya untuk penduduk setempat, rilaka nama kota dan kode pos tidak diperlukan.
Nilai peI:tandinganmingguan yang diperoleh para pemain.sena rata-i'atanya meru-
pakan hal yang akan dieari. Sekretaris memerlukan informasi tentang nama.team
dari seorang pemain, sena nama pemimpinnya. Di samping nama, sekretaris juga
mereneanakan membuat nomor khusus buat tiap-tiap team.
      Rata-rata kemampuan masing-masing bowler diperlukan karena akan dipakai
untuk menentukan bowler yang mempunyai kemajuan pesat pada akhir season sena
untuk menentukan hambatannya pada minggu penama dari season itu. Seri sena
permainan yang bermutu tinggi diperlukan untuk ditampilkan-pada ~u.~:-season.
                                                                              45
Sekretaris merencanakan untuk mencantumkan total permainan dan total
lencana tiap-tiap bowler dalam laporan mingguan. Hal ini diperlukan untuk meng-
hitung rata-rata sena hambatan akhir. Hambatan tersebut yang dipakai oleh klub
adalah 75% dari perbedaan antara 200 dan rata-rata bowler tanpa hambatan negatif.
Jika hambatan tersebut mengakibatkan adanya pecahan maka pecahan tersebut akan
dipotong. Hambatan itu akan dihitung tiap minggu.
      Penempatan jalur, yang menunjukkan jalur tiap-tiap klub untuk tiap-tiap
minggu diperlukan. Team yang mempunyai kembalian bola umum akan menjadi
lawan,sehinggainformasiini tidakperludisimpandalamdatabase.                     .

      Akhimyadatabase harus meliputi semuakebutuhan informasi untuk perhitung-
an kedudukan team. Suatu team dianggap menang dalam tiap-tiap permainan bila
team itu memperoleh lencana lebih banyak dibandingkan lawannya. Demikian juga
suatu team akan mengalami satu kekalahan untuk tiap-tiap permainan di mana team
tersebut memperoleh lebih sedikit lencana daripada lawannya. Suatu teamjuga akan
memperoleh satu kemenangan (kekalahan) yang disebabkan oleh adanya lencana
yang lebih (kurang) dibandingkan lawannya dalam tiga permainan dalam tiap-tiap
minggu. Jadi, empat nilai suatu team (baik menang maupun kalah) disimpan tiap
minggu dari season tersebut. Tiap-tiap team diberikan setengah kemenangan dan
setengah kekalahan dalam kasus seperti itu. Jika suatu team mempunyai lebih dari
dua anggota yang absen pada suatu sore, team tersebut dengan sendirinya men-
dapatkan empat nilai kekalahan, sedangkan lawannya memperoleh empat nilai
kemenangan. Team yang gagal tidak dapat memberikan lencana, bahkan jika bowler
yang akhir memperoleh kemenangan maka kemenangan tersebut hanya akan masuk
dalam record individu.


5.2      MENENTUKAN ATRIBUT RELASI YANG UNIVERSAL
      Setelah diadakan beberapa pembicaraan dengan sekretaris, atribut berikut,
sena batasannya, dianggap sebagai atribut utama untuk relasi universaL Masing-
masing atribut ditunjukkan dengan nama deskriptif yang sesuai dengan pemakaian
dalam database, sena dengan bentuk dua karakter yang dapat dipakai dalam diagram
FD. Dua versi karakter yang digunakan untuk membuat diagram FD tidak begitu
praktis, jika masih memakai bentuk mnemonic (yang membantu ingatan) di mana
atribut diambil.

     Atribut        Keterangan
Nb: Tnumb        Nomor team. Team diberi nomor secara berurutan mulai dari
                 angka 1.
Tn: Tname        Nama team. Masing-masing teamdalam sebuah klub atau perkum-
                 pulan mempunyai nama, misalnya "PinBusters." Nama team unik
                 sifatnya.


46
Bn: BnaII1e     Nama bowler. Oleh karena perkumpulan ini kecil maka dianggap
                 tidak ada dua nama bowler yang sarna persis.
Av: Bavg         Rata-rata seorang bowler. Ini adalah rat.a-ratalencana/permainan
                 untuk semua permainan yang dijadwalkan. Rata-rata tersebut akan
                 dikurangi dengan angka keseluruhan.
Hk: Hndk        'Hambatan permainan 'seorangbowler. Ini merupakan nilai integer
                 yang dihitung tiap-tiap minggu.
Bg: Bgame        Angka to~alpermainan yang telah dipermainkan seorang bowler.
                 Seorang bowler biflsanyamain tiga kali dalam satu malam.
Wn: Wins         Total angka kemenangan team dalam suatu season.
Ls: Loss         Total angka kekalahan team dalam suatu season.
Tp: Tpins        Total angka lencana (pin) team dalam suatu season.
Ln: Lane         Angka lane (jalur) suatu team dalam seminggu. Angka ini juga
                 menunjukkan lawan dalam minggu tersebut. Team yang berada
                 pada lane 1 dan 2lawannya adalah team dalam lane 3 dan 4, dst.
Cp: Captn        Nama kapten suatu team. Hanya terdapat seorang kapten dalam
                 sebuah team.
Ph: Phone'       Nomor telepon dari seorang bowler. Lebih dari 'seorang bowler
                 boleh hanya menggunakan satu nomor telepon.
St: Street       Alamat jalan seorang bowler. Semua alamat berada dalam satu
                 kota. Satu orang atau lebih mungkin tinggal dalam alamat yang
                 sarna.
Bp: Bpins        Total dari semua lencana yang diperoleh seorang bowler dalam
                 satu season.
Sa: Stavg        Rata-rata yang diperoleh seorang bowler dalam permulaan suatu
                 season. Ini merupakan nilai integer.
Hg: Higam        Nilai dari sebuah permainan terbaik yang dilakukan oleh seorang
                 bowler dalam satu season.
Hs: Hiser        Nilai dari tiga seri permainan yang terbaik yang dilakukan seorang
                 bowler dalam suatu season.
Wk: Week         lumlah minggu dalam satu season. Nilai ini mulai dari 1 dan
                 bertambah I untuk tiap-tiap minggu dari suatu'season.
G 1: Game 1      Nilai permainan pertama dalam satu minggu oleh seorang pemain.
G2: Game 2       Nilai permainan kedua dalam satu minggu oleh seorang pemain.
G3: Game 3       Nilai permainan ke tiga dalam satu minggu oleh seorang pemain.
      Setelah dipertimbangkan maka diputuskan bahwa beberapa'atribut tidak akan
disimpan dalam database; Atribut yang dihilangkan adalah Bavg, Bgame, Wins,
Loss, Tpins, Bpins, Hndk, Higam, dan Hiser. Meskipun atribut ini akan dipakai
dalam laporan mingguan maupun tahunan, nilai suatu atribut dapat dihitung dari
atribut lain yang disimpan dalam database.

                                                                                47
Jika item yang kita hilangkan tersebut disimpan dalam database, maka akan
terdapat informasi yang berulang-ulang. Sebagai contoh, misalnya semua bagian
yang dihilangkantersebutbenar-benardisimpandalam database,makaakan ditemukan
dalam memasukkan nilai seorang bowler. Suatu perubahan nilai seorang pemain
akan mengakibatkan perubahan tertentu dalam Bpins dan Tpins, dengan ke-
mungkinan perubahan dalam item lain yang dihilangkan. Jika perubahan sekunder
ini tidak dibuat, maka database akan menjadi tidak konsisten. Oleh karena itu bagian
yang akan dihilangkan tersebut tidak disimpan dalam databse, namun akan dihitung
dari data dalam database jika suatu laporan diperlukan. Perhitungan ini akan dibuat
dengan menggunakan program aplikasi software yang akan ditulis dengan
menggunakan bahasa makro DBMS. Bahasa makro ini akan dibahas dalam bab 9
dan 10.
      Langkah 1dari algoritma desain yang telah direvisi terdapat dalam bagian 4.5.
Algoritma ini merupakan penentuan dari relasi universal database yang sedang
didesain. Jika daftar akhir atributdipakai dalam database sekretaris bowling dikelom-
pOkkanmenjadi satu relasi, maka relasi universal dapat ditentukan sebagai berikut:
       R(Nb~ En, Ln, Cp,Ph, St, Sa, Wk, Gl, G2, G3)
            Tn,                                                     .




5. 3     DIAGRAM KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL
      Tahap kedua dari algoritma ini adalah penentuan semua FD yang berhubungan
dengan atribut dalam relasi universal. Gambar 5.1 menunjukkan diagram ketergan-
tungan fungsional untuk relasi universal yang diambil dari masalah bowling di atas.
      Tahap ke tiga dalam algoritma ini menuntut adanya penghilangan semua FD
yang berulang-ulang dari set FD bagi relasi universal, untuk memperoleh cover
minimal. Secara diagramatis FD ini dijelaskan dalam Gambar 5.1. FD ini berisikan
beberapa ketergantungan t;ransitif. (Ketergantungan transitif lainnya dapat secara
mudah diuraikan dalam set asli FD. Ketergantungan transitif yang khusus yang
mungkinmuncul dicantumkan dalam Gambar 5.1. Ketergantungan ini tidak
meliputi diagram FD yang khusus untuk kemudahan tampilan. Ketergantungan yang
berulang-ulang ini dapat dihilangkan.)




48
Original Set of                  Transitive Dependencies
       Design Fd's                       Already Eliminated

       Tn H Nb                               Bn    ~   Tn
       Tn H Cp                               Bn    ~   Cp
       Cp H Nb                           Ln, Wk    ~   Cp
       Bn ~ Nb,    St, Ph, Sa            Ln, Wk    ~   Tn
       Bn, Wk, ~   GI, G2, G3, Ln
       Ln, Wk ~    Nb
       Wk, Nb ~    Ln'


Gambar 5. 1 Diagram FD penama untuk database sekretaris bowling




                                                                  49
Situa~i ketergantungan redanden transitif mencakup "set lingkaran yang saling
mempunyai ketergantungan" antara ke tiga atribut yaitu Cp,Nb, dan Tn:.
                  Nb1(            . Cp
                  Cp
                   .              . Tn
                  Tn 1(           . Nb
      Jika salah satu dari ketiga unsur di 3t11Sihilangkan, maka dua unsur lainnya
                                               d
tidak akan redanden. Dalam kasus seperti ini maka tidak ada masalah unsur mana
yang akan dihilangkan. Hal ini disebabkan ketiga atribut Cp,Nb, dan Tn masih tetap
dapat berakhir dengan relasi yang sarna meskipun tanpa mempertimbangkan unsur
mana yang akan dihilangkan. Ketergantungan yang dihilangkan adalah
                  Cp 1(           . Tn.




R(Nb, Bn, Ln, Cp, Ph, St, Sa, Wk, GI, G2, G3)
                        FD's :   Nb.            ~Tn
                                 Nb.            ~ Cp
                                 Wk,Ln,         ~ Nb
                                 Bn, Wk         ~ GI, G2, G3.
                                 Bn             ~ Nb, St, Ph, Sa

     Gambar 5. 2 Diagram FD Cover Minimal untuk basisdata sekretaris bowling
      FD redanden kedua yang terdapat dalam Gambar 5.1 disebabkan oleh
transitivitas y~ng palsu. Karena Bn ->Nb dan Nb,Wk ->Ln, maka akan mengikuti
transitivitas palsu yaitu Bn,Wk ->Ln. Ini ber;u-tibahwaFD terakhir adalah redanden
sehingga dapat dihilangkan. Oalam Gambar 5.1. tidak terdapat redanden FD. Dia-
gram FD untuk cover minimal terdapat dalam Gambar 5.2.

50
5.4      PENGURANGAN PADA SET RELASI BCNF
      Tahap keempat dari proses desain mencakup pengurangan relasi universal ke
dalam satu set relasi BCNF. Jika atribut yang bakal dipakai (candidate keys) dan
detenninan pada R dibandingkan, maka ditemukan bahwa determinan dan kunci
tersebut tidak identik.
      Candidate keys in R                Detenninants in R
      <Bn,Wk>                            <Bn>
                                         <Bn,Wk>
                                         <Nb,Wk>
                                         <Ln,Wk>
       R1 harus dikurangi. Pada tahap ini proses dan ketelitian pengurangan harus
diambil sesuai dengan atribut Nb. Nb merupakan atribut dependen dalam R 1 yang
mempunyai dua detenninan yang berbeda. Seperti yang dibicarakan dalam sub bab
3.7,jika proyeksi salah maka kita dapat menghilangkan FD. Kenyataannya, kita tidak
dapat membuat proyeksi tanpa menghilangkan FD, yang berani bahwa selain
dekomposisi metoda desain harus dipenimbangkan.




             (a) RI(Bn, Wk, Ln, Nb, St, Ph, Sa, Gl, G2, G3)



                                                      FD's
                                                      Nb H Tn
                                                      Nb H Cp

                       (b) R2(Nb, Tn, Cp)



                    Gambar 5.3. Hasil Proyeksi R2 dari R.

                                                                              51
Carnyang benaruntuk mengurangi R1adalah dengan memproyeksikan FD Nb,
Wk ~ Ln ke dalam R3 dan R4 seperti pada Gambar 5.4. Dengan demikian maka
FD dengan Nb sebagai bagian dependen dalam database: Bn ~ Nb dalam R3, dan
Ln,Wk ~ Nb dalam R4. R4 terdapat pada BCNF, tetapi R3 tidak.
     Candidate Keys dalam R3         Determinan dalam R3
     <Bn,Wk>                         <Bn>
                                     <Bn,Wk>
      R3 dapat diuraikan dengan memproyeksikan semua FD dengan Bn sebagai
determinan. Set FD ini adalah Bn ~ Nb,St,Pn,Sa. Proyeksi ini memberikan
hubungan R5 dan R6 seperti pada Gambar 5.5 (p.56). Baik R5 maupun R6 dapat
ditunjukkan dalam BCNF. Jadi relasi desain akhir adalah R2, R4, R5 dan R6.




           Nb




                                 G
         (a) R3(!!n, Wk, Nb, St, Ph, Sa, G1, G2, G3)



                                                   FD's
                                                   Wk,Ln ~ Nb
                                                   Wk,Nb ~ Ln




                                        (b) R4iliQ, Wk, Ln)




                   Gambar 5. 4 HasHdari Proyeksi R4 dari Rl.


52
5.5     EVALUASI RELASI DESAIN BCNF
      Set relasi BCNF tersebut diuraikan dengan algoritma desain dekomposisi yang
telah direvisi, dimulai dengan relasi R dalam Oambar 5.1 adalah

      R2(Nb,   Cp,Tn)
      R4(Nb,   WK,Ln)
      R5(Bn,   Wk, 01, 02, 03)
      R6(Bn,   Nb, St, Ph, Sa)




                                                   FD's:
                                                   Bk, Wk ~ GI, G2, G3




                            (a) R5(fu!, Wk, GI, G2, G3)




                                                           FD's:
            Nb                                             Bk ~ Nb, St, Ph, Sa.




                            (b) R6(fu!, Nb, St, Ph, Sa)


                   Oambar 5.5 HasiI dari Proyeksi R6 dari R3.
di mana kunci utama dari tiap relasi diberi garis bawah. (R2 dan R4 mempunyai lebih
dari satu kunci kandidat) Set ini akan dicek untuk masalah-masalah yang mungkin.
      Jika FD ditemukan dalam diagram FD untuk tiap-tiap relasi individu maka
daftar yang diperoleh sebagai berikut:

                                                                                  53
Relasi           Gambar No                FD

      R2               5.3                      Tn H     Nb
                                                Cp H     Nb

      R4               5.4                      Wk, Ln        Nb
                                                Wk, Nb        Ln

      R5               5.5                      Bn, Wk      G I ,G2,G3
      R6               5.5                      Bn     Nb, St, Ph, Sa

       Dua hal yang perlu diperhatikan: 1) tidak ada FD yang muncullebih dari satu
kali; dan 2) set FD sarna dengan set FD yang dijumpai dalam cover minimal pada
Gambar 5.2
      Jika empat relasi dianalisis, maka tidak ada relasi yang dapat ditemukan di
mana semua atributnya muncul sebagai cut set dari atribut dalam relasi lainnya. Perlu
diperhatikan bahwa tidak terdapat cara lain untuk menggabungkan ketiga relasi
desain yang dapat menguraikan semua atribut dalam relasi keempat. Jadi dalam relasi
keempat tersebut tidak ada yang redanden.

      Jika nama-nama atribut yang lebih panjang digunakan dalam tempat model
karakter dua yang lebih pendek maka relasinya adalah sebagai berikut :
            R2(Tnumb, Captn, Tname)
            R4(Tnumb, Week, Lane)
            R5(Bname, Week, Gamel, Game2, Game3)
            R6(Bname, Tnumb, Phone, Stret,S tavg)
      Dengan melihat atribut yang terdapat pada masing-masing relasi, dapat kita
ketahui bahwa masing-masing relasi menyajikan sebuah set data yang padu, yaitu:
      R2 :. Informasi tentang team
      R4 : ladwal season
      R5 : Informasi penilaian bowler individu
      R6 : Informasi personal bowler
      Dilihat dari sudut kepraktisan, maka relasi tersebut sangat masuk akal.

      Meskipun masalah di atas tidak nampak dalam contoh ini, namun dalam proses
desain, kita sering mengelompokkan atribut-atribut ke dalam relasi-relasi yang agak
kita buat-buat. Desain akhir harus selalu diperiksa agar tidak terjadi hal yang


54
demikian. Masalah ini yang paling sering muncul jika singkatan yang dipakai sangat
pendek sehingga kita (desiner) tidak tahu lagi kepanjangan suatu singkatan. Seorang
desainer yang baik tentu akan memperhatikan atribut tersebut serta berusaha
memvisuali sasikan nya.
      Database sekretaris yang dipakai adalah dBASEIII, dalam bab 9, dan R:base
5000 dalam bab 10. Modul program sampel digunakan untuk menguraikan laporan
yang diperlukan oleh sekretaris tersebut.


5. 6     TUGAS UNTUK BAB 5

1. Desain kembali database sekretaris bowling dengan asumsi bahwa atribut yang
   akan disimpan dalam database adalah Bavg, Bgame, Losses, Tpins, Bpins, Hndk,
   Higam, dan Hiser!

2.   Jika database pada nomor satu di atas dilaksanakan, bagaimana caranya agar
     sekretaris tidak membuat kesalahan atribut yang telah dihitung dalam memasuk-
     kan data?




                                                                                55

More Related Content

More from prominor

Bab11 refleksi dan-pertimbangan_lebih_lanjut
Bab11 refleksi dan-pertimbangan_lebih_lanjutBab11 refleksi dan-pertimbangan_lebih_lanjut
Bab11 refleksi dan-pertimbangan_lebih_lanjutprominor
 
Bab10 database sekretaris-bowling_dengan_rbase5000
Bab10 database sekretaris-bowling_dengan_rbase5000Bab10 database sekretaris-bowling_dengan_rbase5000
Bab10 database sekretaris-bowling_dengan_rbase5000prominor
 
Bab9 pelaksanaan landas-data_sekretaris_bowling_menggunakan_dbase3
Bab9 pelaksanaan landas-data_sekretaris_bowling_menggunakan_dbase3Bab9 pelaksanaan landas-data_sekretaris_bowling_menggunakan_dbase3
Bab9 pelaksanaan landas-data_sekretaris_bowling_menggunakan_dbase3prominor
 
Bab8 tambahan konstruksi-metode_er
Bab8 tambahan konstruksi-metode_erBab8 tambahan konstruksi-metode_er
Bab8 tambahan konstruksi-metode_erprominor
 
Bab7 pengembangan relasi-relasi-dari_diagram_tipe_er
Bab7 pengembangan relasi-relasi-dari_diagram_tipe_erBab7 pengembangan relasi-relasi-dari_diagram_tipe_er
Bab7 pengembangan relasi-relasi-dari_diagram_tipe_erprominor
 
Bab6 pola pendekatan-yang_berbeda
Bab6 pola pendekatan-yang_berbedaBab6 pola pendekatan-yang_berbeda
Bab6 pola pendekatan-yang_berbedaprominor
 
Bab4 beberapa bentuk-modifikasi_algoritma
Bab4 beberapa bentuk-modifikasi_algoritmaBab4 beberapa bentuk-modifikasi_algoritma
Bab4 beberapa bentuk-modifikasi_algoritmaprominor
 
Bab3 ketergantungan fungsional
Bab3 ketergantungan fungsionalBab3 ketergantungan fungsional
Bab3 ketergantungan fungsionalprominor
 
Bab2 kebutuhan perencanaan-database
Bab2 kebutuhan perencanaan-databaseBab2 kebutuhan perencanaan-database
Bab2 kebutuhan perencanaan-databaseprominor
 
Bab1 database relasi-dan_database_relasional
Bab1 database relasi-dan_database_relasionalBab1 database relasi-dan_database_relasional
Bab1 database relasi-dan_database_relasionalprominor
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isiprominor
 

More from prominor (11)

Bab11 refleksi dan-pertimbangan_lebih_lanjut
Bab11 refleksi dan-pertimbangan_lebih_lanjutBab11 refleksi dan-pertimbangan_lebih_lanjut
Bab11 refleksi dan-pertimbangan_lebih_lanjut
 
Bab10 database sekretaris-bowling_dengan_rbase5000
Bab10 database sekretaris-bowling_dengan_rbase5000Bab10 database sekretaris-bowling_dengan_rbase5000
Bab10 database sekretaris-bowling_dengan_rbase5000
 
Bab9 pelaksanaan landas-data_sekretaris_bowling_menggunakan_dbase3
Bab9 pelaksanaan landas-data_sekretaris_bowling_menggunakan_dbase3Bab9 pelaksanaan landas-data_sekretaris_bowling_menggunakan_dbase3
Bab9 pelaksanaan landas-data_sekretaris_bowling_menggunakan_dbase3
 
Bab8 tambahan konstruksi-metode_er
Bab8 tambahan konstruksi-metode_erBab8 tambahan konstruksi-metode_er
Bab8 tambahan konstruksi-metode_er
 
Bab7 pengembangan relasi-relasi-dari_diagram_tipe_er
Bab7 pengembangan relasi-relasi-dari_diagram_tipe_erBab7 pengembangan relasi-relasi-dari_diagram_tipe_er
Bab7 pengembangan relasi-relasi-dari_diagram_tipe_er
 
Bab6 pola pendekatan-yang_berbeda
Bab6 pola pendekatan-yang_berbedaBab6 pola pendekatan-yang_berbeda
Bab6 pola pendekatan-yang_berbeda
 
Bab4 beberapa bentuk-modifikasi_algoritma
Bab4 beberapa bentuk-modifikasi_algoritmaBab4 beberapa bentuk-modifikasi_algoritma
Bab4 beberapa bentuk-modifikasi_algoritma
 
Bab3 ketergantungan fungsional
Bab3 ketergantungan fungsionalBab3 ketergantungan fungsional
Bab3 ketergantungan fungsional
 
Bab2 kebutuhan perencanaan-database
Bab2 kebutuhan perencanaan-databaseBab2 kebutuhan perencanaan-database
Bab2 kebutuhan perencanaan-database
 
Bab1 database relasi-dan_database_relasional
Bab1 database relasi-dan_database_relasionalBab1 database relasi-dan_database_relasional
Bab1 database relasi-dan_database_relasional
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

DatabaseBowling

  • 1. STUDI KASUS DESAIN DATABASE Suatu database akan didesain bagi seorang sekretaris sebuah ldub bowling di sebuah kota keeil. Sekretaris tersebut akan menyimpan semua data yang relevan dengan klub tersebut dalam database itu. Dia juga akan akan membuat laporan mingguan tentang klub tersebut dengan menggunakan DBMS. Laporan khusus akan diuraikan pada akhir season. Database yang yang akan digunakan adalah dBASE III dan R:base 5000. Uraian yang lengkap tentang data yang dikehendaki sekretaris untuk laporan dijelaskan dalam paragrnf berikUl 5.1 DISKRIPSI MASALAH Yang diperlukan oleh sekretaris bowling adalah nama, nomor telepon, alamat dari masing-masing pemain dalam ldub tersebut. Oleh karena ldub tersebut terbatas hanya untuk penduduk setempat, rilaka nama kota dan kode pos tidak diperlukan. Nilai peI:tandinganmingguan yang diperoleh para pemain.sena rata-i'atanya meru- pakan hal yang akan dieari. Sekretaris memerlukan informasi tentang nama.team dari seorang pemain, sena nama pemimpinnya. Di samping nama, sekretaris juga mereneanakan membuat nomor khusus buat tiap-tiap team. Rata-rata kemampuan masing-masing bowler diperlukan karena akan dipakai untuk menentukan bowler yang mempunyai kemajuan pesat pada akhir season sena untuk menentukan hambatannya pada minggu penama dari season itu. Seri sena permainan yang bermutu tinggi diperlukan untuk ditampilkan-pada ~u.~:-season. 45
  • 2. Sekretaris merencanakan untuk mencantumkan total permainan dan total lencana tiap-tiap bowler dalam laporan mingguan. Hal ini diperlukan untuk meng- hitung rata-rata sena hambatan akhir. Hambatan tersebut yang dipakai oleh klub adalah 75% dari perbedaan antara 200 dan rata-rata bowler tanpa hambatan negatif. Jika hambatan tersebut mengakibatkan adanya pecahan maka pecahan tersebut akan dipotong. Hambatan itu akan dihitung tiap minggu. Penempatan jalur, yang menunjukkan jalur tiap-tiap klub untuk tiap-tiap minggu diperlukan. Team yang mempunyai kembalian bola umum akan menjadi lawan,sehinggainformasiini tidakperludisimpandalamdatabase. . Akhimyadatabase harus meliputi semuakebutuhan informasi untuk perhitung- an kedudukan team. Suatu team dianggap menang dalam tiap-tiap permainan bila team itu memperoleh lencana lebih banyak dibandingkan lawannya. Demikian juga suatu team akan mengalami satu kekalahan untuk tiap-tiap permainan di mana team tersebut memperoleh lebih sedikit lencana daripada lawannya. Suatu teamjuga akan memperoleh satu kemenangan (kekalahan) yang disebabkan oleh adanya lencana yang lebih (kurang) dibandingkan lawannya dalam tiga permainan dalam tiap-tiap minggu. Jadi, empat nilai suatu team (baik menang maupun kalah) disimpan tiap minggu dari season tersebut. Tiap-tiap team diberikan setengah kemenangan dan setengah kekalahan dalam kasus seperti itu. Jika suatu team mempunyai lebih dari dua anggota yang absen pada suatu sore, team tersebut dengan sendirinya men- dapatkan empat nilai kekalahan, sedangkan lawannya memperoleh empat nilai kemenangan. Team yang gagal tidak dapat memberikan lencana, bahkan jika bowler yang akhir memperoleh kemenangan maka kemenangan tersebut hanya akan masuk dalam record individu. 5.2 MENENTUKAN ATRIBUT RELASI YANG UNIVERSAL Setelah diadakan beberapa pembicaraan dengan sekretaris, atribut berikut, sena batasannya, dianggap sebagai atribut utama untuk relasi universaL Masing- masing atribut ditunjukkan dengan nama deskriptif yang sesuai dengan pemakaian dalam database, sena dengan bentuk dua karakter yang dapat dipakai dalam diagram FD. Dua versi karakter yang digunakan untuk membuat diagram FD tidak begitu praktis, jika masih memakai bentuk mnemonic (yang membantu ingatan) di mana atribut diambil. Atribut Keterangan Nb: Tnumb Nomor team. Team diberi nomor secara berurutan mulai dari angka 1. Tn: Tname Nama team. Masing-masing teamdalam sebuah klub atau perkum- pulan mempunyai nama, misalnya "PinBusters." Nama team unik sifatnya. 46
  • 3. Bn: BnaII1e Nama bowler. Oleh karena perkumpulan ini kecil maka dianggap tidak ada dua nama bowler yang sarna persis. Av: Bavg Rata-rata seorang bowler. Ini adalah rat.a-ratalencana/permainan untuk semua permainan yang dijadwalkan. Rata-rata tersebut akan dikurangi dengan angka keseluruhan. Hk: Hndk 'Hambatan permainan 'seorangbowler. Ini merupakan nilai integer yang dihitung tiap-tiap minggu. Bg: Bgame Angka to~alpermainan yang telah dipermainkan seorang bowler. Seorang bowler biflsanyamain tiga kali dalam satu malam. Wn: Wins Total angka kemenangan team dalam suatu season. Ls: Loss Total angka kekalahan team dalam suatu season. Tp: Tpins Total angka lencana (pin) team dalam suatu season. Ln: Lane Angka lane (jalur) suatu team dalam seminggu. Angka ini juga menunjukkan lawan dalam minggu tersebut. Team yang berada pada lane 1 dan 2lawannya adalah team dalam lane 3 dan 4, dst. Cp: Captn Nama kapten suatu team. Hanya terdapat seorang kapten dalam sebuah team. Ph: Phone' Nomor telepon dari seorang bowler. Lebih dari 'seorang bowler boleh hanya menggunakan satu nomor telepon. St: Street Alamat jalan seorang bowler. Semua alamat berada dalam satu kota. Satu orang atau lebih mungkin tinggal dalam alamat yang sarna. Bp: Bpins Total dari semua lencana yang diperoleh seorang bowler dalam satu season. Sa: Stavg Rata-rata yang diperoleh seorang bowler dalam permulaan suatu season. Ini merupakan nilai integer. Hg: Higam Nilai dari sebuah permainan terbaik yang dilakukan oleh seorang bowler dalam satu season. Hs: Hiser Nilai dari tiga seri permainan yang terbaik yang dilakukan seorang bowler dalam suatu season. Wk: Week lumlah minggu dalam satu season. Nilai ini mulai dari 1 dan bertambah I untuk tiap-tiap minggu dari suatu'season. G 1: Game 1 Nilai permainan pertama dalam satu minggu oleh seorang pemain. G2: Game 2 Nilai permainan kedua dalam satu minggu oleh seorang pemain. G3: Game 3 Nilai permainan ke tiga dalam satu minggu oleh seorang pemain. Setelah dipertimbangkan maka diputuskan bahwa beberapa'atribut tidak akan disimpan dalam database; Atribut yang dihilangkan adalah Bavg, Bgame, Wins, Loss, Tpins, Bpins, Hndk, Higam, dan Hiser. Meskipun atribut ini akan dipakai dalam laporan mingguan maupun tahunan, nilai suatu atribut dapat dihitung dari atribut lain yang disimpan dalam database. 47
  • 4. Jika item yang kita hilangkan tersebut disimpan dalam database, maka akan terdapat informasi yang berulang-ulang. Sebagai contoh, misalnya semua bagian yang dihilangkantersebutbenar-benardisimpandalam database,makaakan ditemukan dalam memasukkan nilai seorang bowler. Suatu perubahan nilai seorang pemain akan mengakibatkan perubahan tertentu dalam Bpins dan Tpins, dengan ke- mungkinan perubahan dalam item lain yang dihilangkan. Jika perubahan sekunder ini tidak dibuat, maka database akan menjadi tidak konsisten. Oleh karena itu bagian yang akan dihilangkan tersebut tidak disimpan dalam databse, namun akan dihitung dari data dalam database jika suatu laporan diperlukan. Perhitungan ini akan dibuat dengan menggunakan program aplikasi software yang akan ditulis dengan menggunakan bahasa makro DBMS. Bahasa makro ini akan dibahas dalam bab 9 dan 10. Langkah 1dari algoritma desain yang telah direvisi terdapat dalam bagian 4.5. Algoritma ini merupakan penentuan dari relasi universal database yang sedang didesain. Jika daftar akhir atributdipakai dalam database sekretaris bowling dikelom- pOkkanmenjadi satu relasi, maka relasi universal dapat ditentukan sebagai berikut: R(Nb~ En, Ln, Cp,Ph, St, Sa, Wk, Gl, G2, G3) Tn, . 5. 3 DIAGRAM KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL Tahap kedua dari algoritma ini adalah penentuan semua FD yang berhubungan dengan atribut dalam relasi universal. Gambar 5.1 menunjukkan diagram ketergan- tungan fungsional untuk relasi universal yang diambil dari masalah bowling di atas. Tahap ke tiga dalam algoritma ini menuntut adanya penghilangan semua FD yang berulang-ulang dari set FD bagi relasi universal, untuk memperoleh cover minimal. Secara diagramatis FD ini dijelaskan dalam Gambar 5.1. FD ini berisikan beberapa ketergantungan t;ransitif. (Ketergantungan transitif lainnya dapat secara mudah diuraikan dalam set asli FD. Ketergantungan transitif yang khusus yang mungkinmuncul dicantumkan dalam Gambar 5.1. Ketergantungan ini tidak meliputi diagram FD yang khusus untuk kemudahan tampilan. Ketergantungan yang berulang-ulang ini dapat dihilangkan.) 48
  • 5. Original Set of Transitive Dependencies Design Fd's Already Eliminated Tn H Nb Bn ~ Tn Tn H Cp Bn ~ Cp Cp H Nb Ln, Wk ~ Cp Bn ~ Nb, St, Ph, Sa Ln, Wk ~ Tn Bn, Wk, ~ GI, G2, G3, Ln Ln, Wk ~ Nb Wk, Nb ~ Ln' Gambar 5. 1 Diagram FD penama untuk database sekretaris bowling 49
  • 6. Situa~i ketergantungan redanden transitif mencakup "set lingkaran yang saling mempunyai ketergantungan" antara ke tiga atribut yaitu Cp,Nb, dan Tn:. Nb1( . Cp Cp . . Tn Tn 1( . Nb Jika salah satu dari ketiga unsur di 3t11Sihilangkan, maka dua unsur lainnya d tidak akan redanden. Dalam kasus seperti ini maka tidak ada masalah unsur mana yang akan dihilangkan. Hal ini disebabkan ketiga atribut Cp,Nb, dan Tn masih tetap dapat berakhir dengan relasi yang sarna meskipun tanpa mempertimbangkan unsur mana yang akan dihilangkan. Ketergantungan yang dihilangkan adalah Cp 1( . Tn. R(Nb, Bn, Ln, Cp, Ph, St, Sa, Wk, GI, G2, G3) FD's : Nb. ~Tn Nb. ~ Cp Wk,Ln, ~ Nb Bn, Wk ~ GI, G2, G3. Bn ~ Nb, St, Ph, Sa Gambar 5. 2 Diagram FD Cover Minimal untuk basisdata sekretaris bowling FD redanden kedua yang terdapat dalam Gambar 5.1 disebabkan oleh transitivitas y~ng palsu. Karena Bn ->Nb dan Nb,Wk ->Ln, maka akan mengikuti transitivitas palsu yaitu Bn,Wk ->Ln. Ini ber;u-tibahwaFD terakhir adalah redanden sehingga dapat dihilangkan. Oalam Gambar 5.1. tidak terdapat redanden FD. Dia- gram FD untuk cover minimal terdapat dalam Gambar 5.2. 50
  • 7. 5.4 PENGURANGAN PADA SET RELASI BCNF Tahap keempat dari proses desain mencakup pengurangan relasi universal ke dalam satu set relasi BCNF. Jika atribut yang bakal dipakai (candidate keys) dan detenninan pada R dibandingkan, maka ditemukan bahwa determinan dan kunci tersebut tidak identik. Candidate keys in R Detenninants in R <Bn,Wk> <Bn> <Bn,Wk> <Nb,Wk> <Ln,Wk> R1 harus dikurangi. Pada tahap ini proses dan ketelitian pengurangan harus diambil sesuai dengan atribut Nb. Nb merupakan atribut dependen dalam R 1 yang mempunyai dua detenninan yang berbeda. Seperti yang dibicarakan dalam sub bab 3.7,jika proyeksi salah maka kita dapat menghilangkan FD. Kenyataannya, kita tidak dapat membuat proyeksi tanpa menghilangkan FD, yang berani bahwa selain dekomposisi metoda desain harus dipenimbangkan. (a) RI(Bn, Wk, Ln, Nb, St, Ph, Sa, Gl, G2, G3) FD's Nb H Tn Nb H Cp (b) R2(Nb, Tn, Cp) Gambar 5.3. Hasil Proyeksi R2 dari R. 51
  • 8. Carnyang benaruntuk mengurangi R1adalah dengan memproyeksikan FD Nb, Wk ~ Ln ke dalam R3 dan R4 seperti pada Gambar 5.4. Dengan demikian maka FD dengan Nb sebagai bagian dependen dalam database: Bn ~ Nb dalam R3, dan Ln,Wk ~ Nb dalam R4. R4 terdapat pada BCNF, tetapi R3 tidak. Candidate Keys dalam R3 Determinan dalam R3 <Bn,Wk> <Bn> <Bn,Wk> R3 dapat diuraikan dengan memproyeksikan semua FD dengan Bn sebagai determinan. Set FD ini adalah Bn ~ Nb,St,Pn,Sa. Proyeksi ini memberikan hubungan R5 dan R6 seperti pada Gambar 5.5 (p.56). Baik R5 maupun R6 dapat ditunjukkan dalam BCNF. Jadi relasi desain akhir adalah R2, R4, R5 dan R6. Nb G (a) R3(!!n, Wk, Nb, St, Ph, Sa, G1, G2, G3) FD's Wk,Ln ~ Nb Wk,Nb ~ Ln (b) R4iliQ, Wk, Ln) Gambar 5. 4 HasHdari Proyeksi R4 dari Rl. 52
  • 9. 5.5 EVALUASI RELASI DESAIN BCNF Set relasi BCNF tersebut diuraikan dengan algoritma desain dekomposisi yang telah direvisi, dimulai dengan relasi R dalam Oambar 5.1 adalah R2(Nb, Cp,Tn) R4(Nb, WK,Ln) R5(Bn, Wk, 01, 02, 03) R6(Bn, Nb, St, Ph, Sa) FD's: Bk, Wk ~ GI, G2, G3 (a) R5(fu!, Wk, GI, G2, G3) FD's: Nb Bk ~ Nb, St, Ph, Sa. (b) R6(fu!, Nb, St, Ph, Sa) Oambar 5.5 HasiI dari Proyeksi R6 dari R3. di mana kunci utama dari tiap relasi diberi garis bawah. (R2 dan R4 mempunyai lebih dari satu kunci kandidat) Set ini akan dicek untuk masalah-masalah yang mungkin. Jika FD ditemukan dalam diagram FD untuk tiap-tiap relasi individu maka daftar yang diperoleh sebagai berikut: 53
  • 10. Relasi Gambar No FD R2 5.3 Tn H Nb Cp H Nb R4 5.4 Wk, Ln Nb Wk, Nb Ln R5 5.5 Bn, Wk G I ,G2,G3 R6 5.5 Bn Nb, St, Ph, Sa Dua hal yang perlu diperhatikan: 1) tidak ada FD yang muncullebih dari satu kali; dan 2) set FD sarna dengan set FD yang dijumpai dalam cover minimal pada Gambar 5.2 Jika empat relasi dianalisis, maka tidak ada relasi yang dapat ditemukan di mana semua atributnya muncul sebagai cut set dari atribut dalam relasi lainnya. Perlu diperhatikan bahwa tidak terdapat cara lain untuk menggabungkan ketiga relasi desain yang dapat menguraikan semua atribut dalam relasi keempat. Jadi dalam relasi keempat tersebut tidak ada yang redanden. Jika nama-nama atribut yang lebih panjang digunakan dalam tempat model karakter dua yang lebih pendek maka relasinya adalah sebagai berikut : R2(Tnumb, Captn, Tname) R4(Tnumb, Week, Lane) R5(Bname, Week, Gamel, Game2, Game3) R6(Bname, Tnumb, Phone, Stret,S tavg) Dengan melihat atribut yang terdapat pada masing-masing relasi, dapat kita ketahui bahwa masing-masing relasi menyajikan sebuah set data yang padu, yaitu: R2 :. Informasi tentang team R4 : ladwal season R5 : Informasi penilaian bowler individu R6 : Informasi personal bowler Dilihat dari sudut kepraktisan, maka relasi tersebut sangat masuk akal. Meskipun masalah di atas tidak nampak dalam contoh ini, namun dalam proses desain, kita sering mengelompokkan atribut-atribut ke dalam relasi-relasi yang agak kita buat-buat. Desain akhir harus selalu diperiksa agar tidak terjadi hal yang 54
  • 11. demikian. Masalah ini yang paling sering muncul jika singkatan yang dipakai sangat pendek sehingga kita (desiner) tidak tahu lagi kepanjangan suatu singkatan. Seorang desainer yang baik tentu akan memperhatikan atribut tersebut serta berusaha memvisuali sasikan nya. Database sekretaris yang dipakai adalah dBASEIII, dalam bab 9, dan R:base 5000 dalam bab 10. Modul program sampel digunakan untuk menguraikan laporan yang diperlukan oleh sekretaris tersebut. 5. 6 TUGAS UNTUK BAB 5 1. Desain kembali database sekretaris bowling dengan asumsi bahwa atribut yang akan disimpan dalam database adalah Bavg, Bgame, Losses, Tpins, Bpins, Hndk, Higam, dan Hiser! 2. Jika database pada nomor satu di atas dilaksanakan, bagaimana caranya agar sekretaris tidak membuat kesalahan atribut yang telah dihitung dalam memasuk- kan data? 55