Dokumen ini memberikan kesimpulan dan saran dari penelitian tentang pembuatan puding semanggi. Kesimpulannya adalah proses pembuatan puding semanggi mudah dan sama dengan puding pada umumnya, puding semanggi memiliki manfaat kesehatan seperti meningkatkan kecerdasan dan mencegah osteoporosis, dan uji coba ketiga puding semanggi paling disukai karena cita rasa dan warnanya. Saran dari penelitian ini adalah untuk lebih k
1. BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses pembuatan puding semanggi tergolong mudah, karena proses
pembuatan puding semanggi sama dengan pembuatan puding pada
umumnya. Pembedanya hanya pada bahan dasarnya saja. Proses
pembuatan puding dimulai dari mencampur agar-agar, susu, air dan
guladalam panci. Masak hingga mendidih sambil aduk hingga agar-agar
dan gula larut. Masukkan sari semanggi, aduk rata. Tuangkan pada cetakan
dan sajikan setelah puding dingin dan mengeras.
2. Berdasarkan kandungan nutrisi yang ada dalam puding semanggi, puding
semanggi memiliki beberapa manfaat bagi tubuh manusia. Berikut manfaat
puding semangg bagi manusia :
a. Meningkatkan kecerdasan, utamanya pada anak-anak.
b. Anti penuaan
c. Mencegah tumbuhnya jerawat.
d. Sebagai antioksidan (mencegah penuaan dini).
e. Mencegah osteoporosis.
3. Berdasarkan tingkat kesukaan, hasil olahan puding yang banyak disukai
oleh penikmat puding adalah hasil olahan puding pada uji coba ketiga.
Olahan puding pada uji coba ketiga menghasilkan puding yang memiliki
cita rasa enak, berbentuk menarik, berasa unik dan berwarna unik khas
puding semanggi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah persentase
tanggapan positif dari responden sebesar 96 % dan tanggapan negatif
dari responden sebesar 4 %
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti menyarankan
kepada masyarakat secara umum untuk :
1. Lebih kreatif dan inovatif dalam mengolah sumber daya alam lokal
sehingga dapat dijadikan sumber makanan baru yang beraneka ragam dan
bernilai gizi tinggi.
22
2. 2. Terus melakukan uji diversifikasi puding yang memiliki nilai gizi dan
gengsi tinggi dengan tidak merubah pola konsumtif masyarakat terhadap
puding .
3. Mensosialisasikan pengolahan makanan yang memanfaatkan sumber daya
alam lokal agar dapat dan terus diminati oleh masyarakat.
23