SlideShare a Scribd company logo
BAB I

                            PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

        Distribusi pendapatan merupakan permasalahan yang sangat

   rumit, hingga saat ini masih sering dijadikan bahan perdebatan

   antara ahli ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis memandang

   seorang individu dapat secara bebas mengumpulkan dan

   menghasilkan kekayaan (pendapatan) dengan menggunakan

   kemampuan yang dimiliki serta tidak ada batasan untuk

   memanfaatkan dan membagi harta yang dimiliki.

        Muhammad Baqir Ash-Sadr sebagai salah satu tokoh intelektual

   muslim kontemporer dewasa ini, hadir dengan gagasan original yang

   mencoba menawarkan gagasan sistem ekonomi Islam yang digali dari

   landasan doktrinal Islam yakni al-Qur’an dan al-Hadis. Sadr tidak sepakat

   bahwa ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang sama seperti sistem

   ekonomi sebelumnya seperti kapitalisme dan sosialisme.

        Dalam pada itu, magnum opus yang menjadi dedikasi luar biasa Sadr

   terhadap pemikiran ekonomi Islam diwujudkan dalam Iqtishaduna yang telah

   diterjemahkan kedalam beberapa bahasa sampai saat ini. Our Economic

   merupakan salah satu bentuk transformasi bahasa tersebut. Banyak tokoh

   cendikiawan muslim yang merasa bahwa melalui Iqtishaduna dapat



                                     1
ditemukan bagaimana seharusnya sistem ekonomi Islam . Syafi’I Antonio

   semisal sebagai pakar ekonomi Islam yang mashur di Indonesia, menyatakan

   karya Baqir Sadr ini merupakan karya pionir yang cukup komperhensif dalam

   literature ekonomi Islam.

         Dari paparan di atas, makalah ini bermaksud mendiskripsikan

   bagaimana sebenarnya pemikiran ekonomi Islam dalam mazhab Baqir as-

   Sadr. Terdapat beberapa fokus pembahasan dalam makalah ini terkait dengan

   pokok pikiran ekonomi Islam Baqir Sadr yang meliputi pertama, difinisi

   ekonomi Islam (usaha penemuan doktrin ekonomi Islam). Kedua,

   karakteristik ekonomi Islam. Ketiga, teori produksi. Ke-empat, teori distribusi

   kekayaan, dan kelima, Tanggung jawab pemerintah dalam bidang ekonomi,

   serta kebijakan fiskal dan juga kebijakan moneter di awal Islam.



B. Rumusan Masalah

         Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain adalah sebagai

   berikut:

     1. Bagaimana pokok pemikiran Ekonomi Islam dalam mazhab Baqir as-

         sadr?

     2. Bagaimana kebijakan fiskal di awal pemerintahan Islam?

     3. Bagaimana kebijakan moneter di awal Islam?




                                       2
BAB II

                                    PEMBAHASAN

                            MAZHAB BAQIR AS-SADR



A. Biografi Baqir as-Sadr

           Nama lengkapnya adalah asy-Syahid Muhammad Baqir as-Sadr. Lahir

     di Khadhimiyeh di sebuah daerah Baghdad pada tahun 1935. Sadr merupakan

     salah seorang keturunan dari keluarga serjana dan intelektual yang menganut

     paham syiah. Oleh karena itu sangat wajar manakala ia menjadi salah seorang

     pemikir kontemporer yang mendapatkan perhatian yang besar dari kalangan

     umat Islam dan Non-Muslim.1

           Ia amat menonjol dalam prestasi intelektualnya, sehingga pada umur 20

     tahun telah memperoleh derajat mujtahid mutlaq, dan selanjutnya meningkat

     lagi ke tingkat otoritas tertinggi marja (otoritas pembeda). Otoritas intelektual

     dan spiritual di dalam tradisi Islam tersebut juga terwujud di dalam tulisan-

     tulisan Sadr, dan di dalam karyanya Iqtishaduna (Ekonomi Kita) ia

     menunjukkan metodologi pernyataan tegas yang independen tetapi memenuhi

     syarat.2

           Meskipun Sadr berlatar belakang tradisional , Sadr tidak pernah

     dipisahkan dari isu-isu hari ini. Perhatian intelektualnya yang sangat tajam

     menginspirasinya untuk mendalami filsafat kontemporer, ekonomi, sosiologi,


1
  Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
hlm, 321.
2
  Pemikiran Muhammad Baqir as-sadr, http://rintihanqolbi.blogspot.com/2012/08/pemikiran-
muhammad-baqir-as-sadr.html, diakses tanggal 7 Desember 2012.


                                             3
sejarah dan hukum. Sama seperti Taleghani, seorang ulama yang aktif. Sadr

    terus menerus menyuarakan pandangan-pandangan tentang kondisi umat

    Muslim dan menyuarakan tentang perlunya untuk bebas, tidak hanya dari

    kolonialisme ekonomi dan politis, tetapi juga dari “ fikiran dan memikirkan

    kekuasaan” . Kementerian agama di Iraq menyarankan Beliau untuk

    mendirikan Hizb ad-Da’wah Al Islamiyyah, sebuah partai yang bersama-

    sama membawa pemimpin agama dan pemuda bangsa, yang bertujuan utama

    untuk melawan gelombang dari sosialisme Ba’ath yang mengambil kendali

    politis di tahun 1958 . Di bukunya Falsafatuna (filsafat kita) dan Iqtisaduna,

    Sadr menawarkan suatu kritik komparatif terhadap kapitalisme dan

    sosialisme, dan menawarkan suatu solusi pemikiran yang islami dan

    kerangka-kerangka dari suatu sistem ekonomi islam.3



B. Selintas Pemikiran Madzhab Baqir as-Sadr

           Mazhab Baqir as-Sadr yang dipelopori oleh Baqir as-Sadr dengan

    tokoh-tokohnya seperti Abbas Mirakhor, Baqir al-Hasani, Kadim as-Sadr,

    IrajToutounchian, Hedayati dan lainnya. Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu

    ekonomi tidak akan pernah bisa sejalan dengan Islam. Keduanya tidak pernah

    dapat disatukan karena berangkat dari filosofi yang saling kontradiktif yaitu;

    yang satu berlandaskan Islam dan satunya lagi anti dengan Islam. Sejalan

    dengan itu semua teori yang dikembangkan oleh ekonomi konvensional

    ditolak dan dibuang. Sebagai gantinya mazhab ini berusaha untuk menyusun
3
  Ekonomi Islam dalam Pandangan Baqir As-Shadr (Penulis Buku Iqtishaduna ‘Iran’),
http://hmiekonomi.wordpress.com/2010/08/03/ekonomi-islam-dalam-pandangan-baqir-as-shadr-
penulis-buku-iqtishaduna-iran/, diakses tanggal 7 Desember 2012.


                                            4
teori-teori baru dalam ekonomi yang langsung digali dan langsung dideduksi

     dari Al Quran dan As-Sunnah.4

           Madzhab ini menolak pernyataan Ilmu ekonomi yang menyebutkan

     bahwa sumber daya alam terbatas, karena menurutnya sumber daya ada

     tidaklah terbatas. Alasan yang digunakan oleh madzhab ini adalah kalimat

     Allah SWT yang menyebutkan “sungguh telah kami ciptakan segala sesuatu

     dalam ukuran yang setepat-tepatnya (Qs: al-Qamar 49). Dengan demikian,

     mereka memiliki pemikiran bahwa Allah SWT telah memberikan sumber

     daya alam yang cukup bagi umat manusia di kehidupan duniawi sehingga

     tidak alasan bagi siapapun mengatakan bahwa sumber daya yang ada

     terbatas.5

           Madzhab Baqir berpendapat bahwa permasalahan yang muncul dalam

     ekonomi bukanlah dikarenakan oleh kedua hal yang telah dipaparkan di atas

     (sumber daya yang langka maupun kepuasan tak terbatas manusia itu sendiri)

     melainkan di karenakan keserakahan manusia yang tidak terbatas dan karena

     distribusi yang tidak merata dan adil. Yang terjadi, yang kuat menindas yang

     lemah. Yang kuat memiliki akses untuk mendapatkan sumber daya sehingga

     menjadi sangat kaya dan yang lemah sebaliknya, mereka sama sekali tidak

     memiliki akses dan senantiasa selalu dalam kemiskinannya.6




4
  SekilasTentang Mazhab dalam Ekonomi Islam, http://ke-kampus.blogspot.com/2009/06/sekilas-
tentang-mahzab-dalam-ekonomi.html, diakses tanggal 7 Desember 2012.
5
  Selintas Pemikiran Madzhab Baqir as-Sadr,
http://dhiyatheadventurer.blogspot.com/2012/10/selintas-pemikiran-madzhab-baqir-as-sadr.html,
diakses tanggal 7 Desember 2012.
6
  Ibid.


                                              5
Seperti yang telah dipaparkan pada paragraf pertama yang mana istilah

       ekonomi Islam tidak mereka setujui maka mereke menawarkan istilah baru

       yang berasal dari filosofi Islam, yakni “IQTISHAD”. Iqtishad bukan sekedar

       terjemahan dari ekonomi, ia berasal dari bahasa arab (Qasd) yang secara

       harfiah berarti “equilibrium” keadaan sama atau seimbang.7



    C. Pokok Pemikiran Ekonomi Islam Baqir as-Sadr

      1. Definisi Ekonomi Islam

               Dalam mendifinisikan ekonomi Islam, Baqir Sadr mencoba

          memberikan sebuah intepretasi baru yang bisa dikatakan original.

          Pendifinisian tersebut di mulai dari membangun kerangka dasar dengan

          membuat perbedaan yang signifikan antara ilmu ekonomi dan doktrin

          ekonomi.8

               Menurut Sadr, ilmu ekonomi merupakan ilmu yang berhubungan

          dengan penjelasan terperinci perihal kehidupan ekonomi, peristiwa-

          peristiwanya,   gejala-gejala    (fenomena-fenomena)         lahiriahnya,    serta

          hubungan antara peristiwa-peristiwa dan fenomena-fenomena tersebut

          dengan sebab-sebab dan factor-faktor umum yang memepengaruhinya. 9

               Sadr menyimpulkan bahwa ekonomi Islam merupakan sebuah

          doktrin dan bukan merupakan suatu ilmu penegetahuan, karena ia adalah

          cara yang direkomendasiakan Islam dalam mengejar kehidupan ekonomi,


7
  Ibid.
8
  Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
hlm, 322.
9
  Ibid, 322.


                                             6
bukan merupakan suatu penafsiran yang dengannya Islam menjelaskan

        peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ekonomi dan hokum-

        hukum yang berlaku didalamnya.10

     2. Karakteristik Umum dari Sistem Ekonomi Islam

              Dengan definisi ekonomi Islam menurut Baqir as-Sadr di atas,

        selanjutnya akan dijelaskan tentang beberapa karakteristik ekonomi Islam

        yang telah dirumuskan oleh Bair as-Sadr. Karakteristik yang telah

        dirumuskan Baqir as-Sadr tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

          a. Konsep Kepemilikan Multi Jenis

              Baqir as-Sadr berpandangan bahwa ekonomi Islam memiliki konsep

              kepemilikan yang dikatakan sebagai kepemilikan multi jenis. Bentuk

              kepemilikan tersebut dirumuskan dalam 2 kelompok yakni bentuk

              kepemilikan swasta (private) dan kepemilikan bersama yang terbagi

              menjadi dua bentuk kepemilikan yakni kepemilikan public dan

              kepemilikan Negara.

              Kepemilikan swasta (private) dalam pandangan Sadr hanya terbatas

              pada hak memakai dan adanya prioritas untuk menggunakan serta

              hak untuk melarang orang lain untuk menggunakan sesuatu yang

              telah menjadi miliknya. Dalam hal ini, Sadr dan seluruh pemikir

              ekonomi baik klasik maupun kontemporer sepakat bahwa yang

              dimiliki oleh manusia hanyalah sebatas kepemilikan sementara,



10
   Muhammad Hambali, Pemikiran Ekonomi Muhammad Baqir Ash-sadr,
http://marx83.wordpress.com/2009/01/12/pemikiran-ekonomi-muhammad-baqir-ash-sadr/, diakses
tanggal 7 Desember 2012.


                                            7
sedangkan kepemilikan yang mutlak hanya terdapat pada Allah

              SWT.11

              Bentuk kepemilikan kedua adalah kepemilikan bersama. Dalam hal

              ini seperti diatas telah disinggung bahwa bentuk kepemilikan

              bersama ini terbagimenjadi dua jenis yakni kepemilikan public dan

              kepemilikan     Negara.     Perbedaan     kepemilikan     public    dengan

              kepemilikan Negara adalah terletak pada tata cara pengelolaannya. 12

          b. Peran Negara dalam Perekonomian

              Negara memiliki kekuasaan sehingga mempunyai tanggung jawab

              yang besar untuk memastikan bahwasannya keadilan berlaku.

              Diantaranya ialah fungsi-fungsi sebagai berikut:

               •   Distribusi sumber daya alam kepada individu ysng berdasarkan

                   pada keinginan dan kepastian untuk bekerja.

               •   Pelaksanaan yang tepat sesuai dengan undang-undang yang sah

                   pada penggunaan sumber daya.

               •   Memastikan keseimbangan sosial.

               Jadi intinya, Negara harus memenuhi standar kehidupan masyarakat

               yang seimbang secara keseluruhan. Negara pun harus memberikan

               keamanan social serta memastikan keseimbangan social dan

               keamana secara keseluruhan. Sehingga masyarakat percaya bahwa



11
   Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
hlm, 324.
12
   Muhammad Hambali, Pemikiran Ekonomi Muhammad Baqir Ash-sadr,
http://marx83.wordpress.com/2009/01/12/pemikiran-ekonomi-muhammad-baqir-ash-sadr/, diakses
tanggal 7 Desember 2012.


                                            8
Negara yang menjalankan tugas sebgagai pengatur keseimbangan

               ekonomi masyarakat secara keseluruhan.13

          c. Larangan Riba dan Pengimplementasi Zakat

               Sebagaimana pemikiran ekonom muslim lain, Sadr juga berpendapat

               bahwa riba adalah sesuatu yang harus dijauhkan dari interaksi

               ekonomi masyarakat. Sedangkan zakat merupakan instrument

               setrategis yang dapat membantu merealisasikan kesejahteraan

               ditengah-tengah kehidupan masyarakat.14

               Perihal implementasi zakat, Sadr melihatnya sebagai suatu tugas dari

               negara. bersama-sama dengan zakat, ia juga mendiskusikan

               khums(dimana bersama-sama dengan zakat ditetapkan sebagai pajak

               tetap), fay’ dan anfal, seperti juga pajak yang lain yang dapat

               dikumpulkan dan dibelanjakan untuk tujuan-tujuan mengurangi

               kemiskinan dan untuk menciptakan keseimbangan sosial.15




     3. Pandangan Islam tentang Masalah Ekonomi
13
   Pemikiran Al-Maududi dan Baqir Al-Sadr Tentang Ekonomi Islam,
http://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/09/05/pemikiran-al-maududi-dan-baqir-al-sadr-tentang-
ekonomi-islam/, diakses tanggal 7 Desember 2012.
14
   Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
hlm, 325.
15
   Ekonomi Islam dalam Pandangan Baqir As-Shadr (Penulis Buku Iqtishaduna ‘Iran’),
http://hmiekonomi.wordpress.com/2010/08/03/ekonomi-islam-dalam-pandangan-baqir-as-shadr-
penulis-buku-iqtishaduna-iran/, diakses tanggal 7 Desember 2012.


                                              9
Menurut Sadr, masalah-masalah ekonomi lahir bukan disebabkan

        oleh kelangkaan sumber-sumber material ataupun terbatasnya kekayaan

        alam. Hal ini didukung dengan dalil Al-Qur’an surat Al-Qomar ayat 49:16




                                                  ٍ  َ‫قِ َّ  ُ  َّ ٍرَ َنْ  ٍ ٍرٍَرَ َنْ ٍرَ  ُ قِ ٍرَ ٍر‬
                                                  ‫إنها كل شيء خلقنهاه بقدر‬
        Artinya: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut

        ukuran.”

               Sadr berpendapat bahwa permasalah ekonomi muncul karena

        disebabkan oleh dua faktor yang mendasar. Pertama adalah karena

        perilaku manusia yang melakukan kezaliman dan kedua kerena

        mengingkari nikmat Allah SWT.17



     4. Teori Produksi

               Dalam aktivitas produksi Sadr, mengklasifikasi dua aspek yang

        mendasari terjadinya aktivitas produksi. Pertama adalah aspek obyektif

        atau aspek ilmiah yang berhubungan dengan sisi teknis dan ekonomis yang

        terdiri atas sarana-sarana yang digunakan, kekayaan alam yang diolah, dan

        kerja yang dicurahkan dalam aktivitas produksi.18

               Kedua adalah aspek subyaktif . Yaitu aspek yang terdiri atas motif

        psikologis, tujuan yang hendak dicapai lewat aktifitas produksi, dan

16
    Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
hlm, 325.
17
   Ibid, 326.
18
   Ibid, 327.


                                             10
evaluasi aktivitas produksi menurut berbagai konsepsi keadilan yang

        dianut. Sisi obyektif aktivitas produksi adalah subyek kajian ilmu ekonomi

        baik secara khusus maupun dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan

        lainnya guna menemukan hukum-hukum umum yang mengendalikan

        sarana-sarana produksi dan kekayaan alam supaya dalam satu kondisi

        manusia dapat menguasai hokum-hukum tersebut dan memanfaatkannya

        untuk mengorganisasi sisi obyektif produksi secara lebih baik dan lebih

        sukses.19

              Selain hal di atas, Sadr berpendapat bahwa sumber asli produksi

        dijabarkan dalam tiga kelompok yang terdiri atas alam, modal dan kerja.

        Adapun sumber alam yang dipergunakan untuk aktivitas produksi Sadr

        membaginya kembali kedalam tiga kelompok, yakni tanah, substansi-

        substansi primer dan aliran air.

              Dalam      rangka     mewujutkan        pertumbuhan       produksi,      Sadr

        menawarkan      dua    strategi.   Startegi   tersebut    terdiri   atas    strategi

        doctrinal/intelektual dan strategi legislatife/hukum.20




     5. Distribusi Kekayaan




19
  Ibid, 327.
20
  Muhammad Hambali, Pemikiran Ekonomi Muhammad Baqir Ash-sadr,
http://marx83.wordpress.com/2009/01/12/pemikiran-ekonomi-muhammad-baqir-ash-sadr/, diakses
tanggal 7 Desember 2012.


                                           11
Dalam pemikiran Sadr, distribusi kekayaan berjalan pada dua

        tingkatan, yang pertama adalah distribusi sumber-sumber produksi dan

        yang kedua adalah distribusi kekayaan produktif. Pokok pikiran yang di

        maksud Sadr, sebagai sumber-sumber produktif adalah terkait dengan

        tanah, bahan-bahan mentah, alat-lat dan mesin yang dibutuhkan untuk

        memproduksi beragam barang dan komoditas.21

               Sedangkan yang termasuk dengan kekayaan produktif hasil dari

        proses pengolahan atau hasil dari aktivitas produksi melalui kombinasi

        sumber-sumber produsi yang di hasilkan manusia melaui kerja. Berkenaan

        dengan ini pula, maka prinsip-prinsip menjaga adilnya sirkulasi kekayaan

        dan keseimbangan harta ditengah-tengah kehidupan masyarakat juga

        masuk dalam konsepsi Sadr sebagaimana pemikiran ekonomi Islam

        lainnya.22



     6. Tanggung Jawab Pemerintah dalam Bidang Ekonomi

               Menurut Sadr, fungsi pemerintah dalam bidang ekonomi terdapat

        beberapa tanggung jawab. Tanggung jawab atau fungsi pemerintah dalam

        bidang ekonomi tersebut antara lain berkenaan dengan pertama,

        penyediaan akan terlaksananya Jaminan Sosial dalam masyarakat, kedua

        berkenaan dengan tercapainya keseimbaangan social dan ketiga terkait

        adannya intervensi pemerintah dalam bidang ekonomi.23


21
   Ibid.
22
   Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
hlm, 329.
23
   Ibid, 330.


                                             12
D. Kebijakan Fiskal di Awal Islam

           Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang digunakan pemerintah untuk

     mengelola perekonomian ke kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah

     penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal dapat juga

     diartikan sebagai tindakan       yang diambil oleh pemerintah dalam bidang

     anggaran belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya

     perekonomian.24

           Menarik untuk diketahui, bagaimana kira-kira bentuk kebijakan fiskal

     pada masa rasulullah yang memegang kekuasaan pemerintahan pertama

     dikota madinah. Ketika itu negara tidak mempunyai kekayaan apapun, karena

     sumber penerimaan negara hampir tidak ada.

           Segala kegiatan yang dilakukan oleh Rasulullah dalam awal masa

     pemerintahan dilakukan berdasarkan keikhlasan sebagai bagian dari kegiatan

     dakwah yang ada.25

           Instrument Kebijakan fiskal pada masa Rasulullah ada empat langkah

     yang dilakukan Rasulullah, diantaranya :

       1. Peningkatan pendapatan nasional dan tingkat dari partisipasi kerja.

           Dalam rangka meningkatkan permintaan agregat masyarakat Muslim di

           Madinah, Rasulullah melakukan kebijakan mempersaudarakan kaum

           Muhajirin dan Anshar. Hal ini menyebabkan terjadinya distribusi



24
  M. Nur Rianto Al-Arif, Teori Makroekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm, 149.
25
  Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Prenada Media Grup, 2007,
hlm, 226.


                                            13
pendapatan dari kaum Anshar ke Muhajirin yang berimplikasi pada

           peningkatan permintaan total di Madinah.

       2. Kebijakan pajak Penerapan kebijakan pajak yang dilakukan Rasulullah

           seperti Kharaj, khums, dan zakat menyebabkan teciptanya Kestabilan

           harga dan mengurangi inflasi.

       3. Anggaran Pengaturan APBN yang dilakukan Rasululah cermat, efektif,

           dan efisien menyebabkan jarang terjadinya defisit anggaran meskipun

           sering terjadi peperangan.

       4. Kebijakan fiskal khusus Rasulullah menerapkan beberapa kebijakan

           fiskal secara khusus untuk pengeluaran Negara yaitu : menerima

           bantuan kaum muslimin secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan

           pasukan muslim; meminjam peralatan dari kaum non muslim secara

           Cuma-Cuma dengan jaminan pengembalian dan ganti rugi bila terjadi

           kerusakan; meminjam uang dari orang-orang tertentu untuk diberikan

           kepada para muallaf, serta menerapkan kebijakan insentif untuk

           menjaga pengeluaran dan meningkatkan partisipasi kerja dan produksi

           kaum muslimin.26




 E. Uang dan Kebijakan Moneter di Awal Periode Islam



26
  Freedom, kebijakan fiskal pada awal pemerintahan islam,didownload dari
http://ahmadaka.blogspot.com/2011/11/kebijakan-fiskal-pada-awal-pemerintahan.html, diakses
tanggal 7 Desember 2012.


                                             14
1.   Perkembangan Perniagaan dan Uang Di Masa Islam27

               Pra berdirinya pemerintah Islam, jazirah Arab dikenal sebagai salah

          satu jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Eropa dan

          Asia. Pergerakan perdagangan yang menghubungkan benua tersebut sejak

          ribuan tahun lalu dikenal sebagai Jalur Sutera (Silk Road). Berabad-abad

          yang lalu, beberapa agama-agama di dunia bergerak dan berkembang

          seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan jalur lalu lintas

          perdagangan yang diperkuat pula oleh bertambahnya populasi manusia.

               Pada awal tahun 600 M sebelum Islam di Arab bagian selatan, hadir

          seorang pemuda yang dikenal sebagai pedagang di masa mudanya,

          sebelum diutus sebagai Nabi dan Rasul terakhir setelah Nabi Isa as, yang

          merupakan keturunan dari Nabi Ismail as, anak dari Nabi Ibrahim as. Di

          masa Islam telah jaya di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad Saw,

          menghadirkn sebuah model kepemimpinan Islam yang bernilai tinggi

          dalam aktivitas komersial yang tidak dapat dibandingkan dengan

          kebudayaan manapun di masa itu.

               Sebelum Pemerintahan Islam terbentuk di Jazirah Arab waktu itu,

          Romawi dan Persia telah menguasai dan berpengaruh banyak pada

          wilayah Arab waktu itu. Sehingga, dinar dan dirham sudah cukup dikenal

          dan dipergunakan dalam setiap transaksi perdagangan oleh pedagang-

          pedagang Arab kala itu.



27
   Uang dan Kebijakan Moneter pada awal Pemerintahan Islam,
http://syarifhidayat92mks.blogspot.com/2011/04/uang-dan-kebijakan-moneter-pada-awal.html,
diakses tanggal 7 Desember 2012.


                                            15
Koin dinar dan dirham secara fisik memiliki berat yang tetap serta

            kandungan emas dan peraknya juga tetap. Namun sempat terjadi

            perubahan setelah masa-masa pemerintahan Islam berganti oleh dinasti-

            dinasti berkuasa, seperti pada masa dinasti Umayyah dan Abbasiyah, koin

            dinar dan dirham mengalami perubahan berat dari sebelumnya.

                 Selain    menggunakan        dinar    dan    dirham,    pada     awal       masa

            pemerintahan Islam juga menggunakan metode pembayaran kredit. Pada

            masa pemerintahan Umar bin Khattab, kredit yang dituangkan dalam

            bentuk surat-surat utang diterbitkan oleh pemerintah untuk dipergunakan

            oleh negara dan masyarakat yang melakukan transaksi perdagangan

            dengan nilai yang besar dan membutuhkan jarak yang jauh, oleh

            karenanya penggunaan logam dinar dan dirham akan menyulitkan.



       2.   Instrumen Kebijakan Moneter

                 Kebijakan moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan

            perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah

            uang yang beredar. Kondisi lebih baik disini adalah dengan meningkatkan

            output keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga.28

                 Menurut mazhab Baqir as-Sadr atau Iqtishaduna, pada awal masa

            Islam dapat dikatakan bahwa tidak diperlukan suatu kebijakan moneter

            dikarenakan hampir tidak adanya sistem perbankan dan minimnya

            penggunaan uang. Jadi tidak ada alasan yang memadai untuk melakukan

            perubahan-perubahan terhadap penawaran uang (Ms) melalui kebijakan
28
     M. Nur Rianto Al-Arif, Teori Makroekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm, 130.


                                                16
diskresioner. Selain itu, kredit tidak memiliki peran dalam penciptaan

        uang, karena kredit hanya digunakan diantara para pedagang saja.29

               Sistem yang diterapkan oleh pemerintah yang berhubungan dengan

        konsumsi, tabungan dan investasi, serta perdagangan telah menciptakan

        instrumen otomatis untuk pelaksanaan kebijakan moneter.30




                                         BAB III
29
   Adiwarman A. Karim , Ekonomi Makro Islami, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007), hlm,
225.
30
   Ibid, 226.


                                             17
PENUTUP



A. Kesimpulan

        Mazhab Baqir as-Sadr yang dipelopori oleh Baqir as-Sadr dengan

   tokoh-tokohnya seperti Abbas Mirakhor, Baqir al-Hasani, Kadim as-Sadr,

   IrajToutounchian, Hedayati dan lainnya. Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu

   ekonomi tidak akan pernah bisa sejalan dengan Islam. Keduanya tidak pernah

   dapat disatukan karena berangkat dari filosofi yang saling kontradiktif yaitu;

   yang satu berlandaskan Islam dan satunya lagi anti dengan Islam. Sejalan

   dengan itu semua teori yang dikembangkan oleh ekonomi konvensional

   ditolak dan dibuang. Sebagai gantinya mazhab ini berusaha untuk menyusun

   teori-teori baru dalam ekonomi yang langsung digali dan langsung dideduksi

   dari Al Quran dan As-Sunnah.

        Madzhab ini menolak pernyataan Ilmu ekonomi yang menyebutkan

   bahwa sumber daya alam terbatas, karena menurutnya sumber daya ada

   tidaklah terbatas. Alasan yang digunakan oleh madzhab ini adalah kalimat

   Allah SWT yang menyebutkan “sungguh telah kami ciptakan segala sesuatu

   dalam ukuran yang setepat-tepatnya (Qs: al-Qamar 49). Dengan demikian,

   mereka memiliki pemikiran bahwa Allah SWT telah memberikan sumber

   daya alam yang cukup bagi umat manusia di kehidupan duniawi sehingga

   tidak alasan bagi siapapun mengatakan bahwa sumber daya yang ada terbatas.

        Serta, pendapat bahwa keinginan manusia tidak terbatas juga ditolak

   oleh madzhab Baqir ini, sebagai contoh: bahwa manusia akan berhenti minum



                                      18
jika dahaganya telah terpuaskan. Yang mana sejalan dengan teori LDMU

   (law diminishing marginal utility) yang mana jika keinginannya terpuaskan

   lalu tetap ditambah lagi yang ada bukannya menjadikan dia semakin

   terpuaskan, malah semakin bosan yang akhirnya tidak menggunakannya sama

   sekali.

           Madzhab Baqir berpendapat bahwa permasalahan yang muncul dalam

   ekonomi bukanlah dikarenakan oleh kedua hal yang telah dipaparkan di atas

   (sumber daya yang langka maupun kepuasan tak terbatas manusia itu sendiri)

   melainkan di karenakan keserakahan manusia yang tidak terbatas dan karena

   distribusi yang tidak merata dan adil. Yang terjadi, yang kuat menindas yang

   lemah. Yang kuat memiliki akses untuk mendapatkan sumber daya sehingga

   menjadi sangat kaya dan yang lemah sebaliknya, mereka sama sekali tidak

   memiliki akses dan senantiasa selalu dalam kemiskinannya.



B. Saran

           Demikianlah makalah yang kami susun, dalam penulisan makalah ini

   kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan

   saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam penulisan makalah

   yang selanjutnya bisa lebih baik lagi.




                             DAFTAR PUSTAKA




                                       19
Al-Arif, M. Nur Rianto. (2010). Teori Makroekonomi Islam. Bandung: Alfabeta.


Chamid, Nur. (2010). Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.


Ekonomi Islam dalam Pandangan Baqir As-Shadr (Penulis Buku

Iqtishaduna ‘Iran’), http://hmiekonomi.wordpress.com/2010/08/03/ekonomi-

islam-dalam-pandangan-baqir-as-shadr-penulis-buku-iqtishaduna-iran/, diakses

tanggal 7 Desember 2012.


Freedom, kebijakan fiskal pada awal pemerintahan islam,didownload dari

http://ahmadaka.blogspot.com/2011/11/kebijakan-fiskal-pada-awal-

pemerintahan.html, diakses tanggal 7 Desember 2012.


Karim, Adiwarman A.. (2007). Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.


M. Nur Rianto Al-Arif, Teori Makroekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2010),

hlm, 130.


Muhammad Hambali, Pemikiran Ekonomi Muhammad Baqir Ash-sadr,

http://marx83.wordpress.com/2009/01/12/pemikiran-ekonomi-muhammad-baqir-

ash-sadr/, diakses tanggal 7 Desember 2012.


Nasution, Mustafa Edwin, dkk. (2007). Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam.

Prenada Media Grup.




                                      20
Pemikiran Al-Maududi dan Baqir Al-Sadr Tentang Ekonomi Islam,

http://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/09/05/pemikiran-al-maududi-dan-baqir-

al-sadr-tentang-ekonomi-islam/, diakses tanggal 7 Desember 2012.


Pemikiran Muhammad Baqir as-sadr,

http://rintihanqolbi.blogspot.com/2012/08/pemikiran-muhammad-baqir-as-

sadr.html, diakses tanggal 7 Desember 2012.


SekilasTentang Mazhab dalam Ekonomi Islam, http://ke-

kampus.blogspot.com/2009/06/sekilas-tentang-mahzab-dalam-ekonomi.html,

diakses tanggal 7 Desember 2012.


Selintas Pemikiran Madzhab Baqir as-Sadr,

http://dhiyatheadventurer.blogspot.com/2012/10/selintas-pemikiran-madzhab-

baqir-as-sadr.html, diakses tanggal 7 Desember 2012.


Uang dan Kebijakan Moneter pada awal Pemerintahan Islam,

http://syarifhidayat92mks.blogspot.com/2011/04/uang-dan-kebijakan-moneter-

pada-awal.html, diakses tanggal 7 Desember 2012.




                                      21

More Related Content

What's hot

Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Nisa Ell
 
Periodisasi Ekonomi Islam dan Konvensional
Periodisasi Ekonomi Islam dan KonvensionalPeriodisasi Ekonomi Islam dan Konvensional
Periodisasi Ekonomi Islam dan Konvensional
Amelia Awandi
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
Nurdin Al-Azies
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamZein Yusuf
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamSejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Gus Alwy Muhammad
 
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoEkonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Resensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul Mannan
Resensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul MannanResensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul Mannan
Resensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul Mannan
Early Ridho Kismawadi
 
1. sejarah pemikiran ekonomi islam
1. sejarah pemikiran ekonomi islam1. sejarah pemikiran ekonomi islam
1. sejarah pemikiran ekonomi islam
Muhammad Jamhuri
 
Sebuah pengantar membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Sebuah pengantar  membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensionalSebuah pengantar  membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Sebuah pengantar membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensionalIAIN Sunan Ampel Surabaya
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUMPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
juju juhariyah
 
Bab 8 kontribusi pemikiran asy syaibani (132-189 h)
Bab 8 kontribusi pemikiran asy syaibani  (132-189 h)Bab 8 kontribusi pemikiran asy syaibani  (132-189 h)
Bab 8 kontribusi pemikiran asy syaibani (132-189 h)
Muhammad Fathan Ali Husaini
 
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi IslamKilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
Muhammad Jamhuri
 
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Hasan Basri Ar-Rowy
 
Ekonomi islam
Ekonomi islamEkonomi islam
Ekonomi islam
Riske Aryani
 
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoMenyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Periodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islamPeriodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islam
Indriyani Setiawan
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
Abida Muttaqiena
 

What's hot (19)

Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Periodisasi Ekonomi Islam dan Konvensional
Periodisasi Ekonomi Islam dan KonvensionalPeriodisasi Ekonomi Islam dan Konvensional
Periodisasi Ekonomi Islam dan Konvensional
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islam
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamSejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
 
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoEkonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
 
Resensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul Mannan
Resensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul MannanResensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul Mannan
Resensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul Mannan
 
1. sejarah pemikiran ekonomi islam
1. sejarah pemikiran ekonomi islam1. sejarah pemikiran ekonomi islam
1. sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Sebuah pengantar membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Sebuah pengantar  membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensionalSebuah pengantar  membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Sebuah pengantar membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUMPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
 
Bab 8 kontribusi pemikiran asy syaibani (132-189 h)
Bab 8 kontribusi pemikiran asy syaibani  (132-189 h)Bab 8 kontribusi pemikiran asy syaibani  (132-189 h)
Bab 8 kontribusi pemikiran asy syaibani (132-189 h)
 
Teori kepimpinan
Teori kepimpinan Teori kepimpinan
Teori kepimpinan
 
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi IslamKilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
 
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
 
Ekonomi islam
Ekonomi islamEkonomi islam
Ekonomi islam
 
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoMenyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
 
Periodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islamPeriodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islam
 
Makalah mikro islam
Makalah mikro islamMakalah mikro islam
Makalah mikro islam
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 

Similar to Bab ii

Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Baqir Ash – Sadr & Implementasi Di Zaman Sek...
Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Baqir Ash – Sadr & Implementasi Di Zaman Sek...Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Baqir Ash – Sadr & Implementasi Di Zaman Sek...
Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Baqir Ash – Sadr & Implementasi Di Zaman Sek...
Muhammad199
 
Mazhab baqir as sadr atau iqtisha Kel 1_FEI.pptx
Mazhab baqir as sadr atau iqtisha Kel 1_FEI.pptxMazhab baqir as sadr atau iqtisha Kel 1_FEI.pptx
Mazhab baqir as sadr atau iqtisha Kel 1_FEI.pptx
OjaanX1
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Herna Ferari
 
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptxEko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
KhoirunnisaNst
 
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
PT. TERSERAH ANDA
 
ISLAMIC_ECONOMICS.pdf
ISLAMIC_ECONOMICS.pdfISLAMIC_ECONOMICS.pdf
ISLAMIC_ECONOMICS.pdf
YurikoAlfathy
 
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy SyatibiPemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
Indika Farhatunnada
 
Hadist tentang nilai dasar, tujuan, dan motivasi ekonomi
Hadist tentang nilai dasar, tujuan, dan motivasi ekonomiHadist tentang nilai dasar, tujuan, dan motivasi ekonomi
Hadist tentang nilai dasar, tujuan, dan motivasi ekonomi
ShafiraNur5
 
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dSejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Annur D Chani
 
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
Nurdin Al-Azies
 
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatisSistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis
An Nisbah
 
Norma ekonomi syariah
Norma ekonomi syariahNorma ekonomi syariah
Norma ekonomi syariah
puanglatenrilawa
 
perkembangan ekonomi islam
perkembangan ekonomi islamperkembangan ekonomi islam
perkembangan ekonomi islam
Linda Dinata
 
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoUrgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
Ridwan Munir
 
Layout Diktat (Hamdani, Jumadiah) final
Layout Diktat  (Hamdani, Jumadiah) finalLayout Diktat  (Hamdani, Jumadiah) final
Layout Diktat (Hamdani, Jumadiah) finaljuamdiah -
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABU UBAID.docx
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABU UBAID.docxSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABU UBAID.docx
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABU UBAID.docx
JayatiaraDewiRizqiya
 
kuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.ppt
kuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.pptkuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.ppt
kuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.ppt
anwarkhmansion
 
3 EKONOMI ISLAM CRITICAL JOURNAL REVIEW KELOMPOK 4.pdf
3 EKONOMI ISLAM CRITICAL JOURNAL REVIEW KELOMPOK 4.pdf3 EKONOMI ISLAM CRITICAL JOURNAL REVIEW KELOMPOK 4.pdf
3 EKONOMI ISLAM CRITICAL JOURNAL REVIEW KELOMPOK 4.pdf
AdilaArdissa
 
Ekonomi Islam
Ekonomi IslamEkonomi Islam
Ekonomi Islam
Sayyidah Poetrii
 

Similar to Bab ii (20)

Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Baqir Ash – Sadr & Implementasi Di Zaman Sek...
Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Baqir Ash – Sadr & Implementasi Di Zaman Sek...Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Baqir Ash – Sadr & Implementasi Di Zaman Sek...
Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Baqir Ash – Sadr & Implementasi Di Zaman Sek...
 
Mazhab baqir as sadr atau iqtisha Kel 1_FEI.pptx
Mazhab baqir as sadr atau iqtisha Kel 1_FEI.pptxMazhab baqir as sadr atau iqtisha Kel 1_FEI.pptx
Mazhab baqir as sadr atau iqtisha Kel 1_FEI.pptx
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islam
 
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptxEko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
 
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
 
ISLAMIC_ECONOMICS.pdf
ISLAMIC_ECONOMICS.pdfISLAMIC_ECONOMICS.pdf
ISLAMIC_ECONOMICS.pdf
 
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy SyatibiPemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
 
Hadist tentang nilai dasar, tujuan, dan motivasi ekonomi
Hadist tentang nilai dasar, tujuan, dan motivasi ekonomiHadist tentang nilai dasar, tujuan, dan motivasi ekonomi
Hadist tentang nilai dasar, tujuan, dan motivasi ekonomi
 
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dSejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
 
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
 
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatisSistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis
 
Norma ekonomi syariah
Norma ekonomi syariahNorma ekonomi syariah
Norma ekonomi syariah
 
perkembangan ekonomi islam
perkembangan ekonomi islamperkembangan ekonomi islam
perkembangan ekonomi islam
 
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoUrgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
 
Layout Diktat (Hamdani, Jumadiah) final
Layout Diktat  (Hamdani, Jumadiah) finalLayout Diktat  (Hamdani, Jumadiah) final
Layout Diktat (Hamdani, Jumadiah) final
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABU UBAID.docx
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABU UBAID.docxSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABU UBAID.docx
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABU UBAID.docx
 
kuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.ppt
kuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.pptkuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.ppt
kuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.ppt
 
3 EKONOMI ISLAM CRITICAL JOURNAL REVIEW KELOMPOK 4.pdf
3 EKONOMI ISLAM CRITICAL JOURNAL REVIEW KELOMPOK 4.pdf3 EKONOMI ISLAM CRITICAL JOURNAL REVIEW KELOMPOK 4.pdf
3 EKONOMI ISLAM CRITICAL JOURNAL REVIEW KELOMPOK 4.pdf
 
Ekonomi Islam
Ekonomi IslamEkonomi Islam
Ekonomi Islam
 

Bab ii

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Distribusi pendapatan merupakan permasalahan yang sangat rumit, hingga saat ini masih sering dijadikan bahan perdebatan antara ahli ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis memandang seorang individu dapat secara bebas mengumpulkan dan menghasilkan kekayaan (pendapatan) dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki serta tidak ada batasan untuk memanfaatkan dan membagi harta yang dimiliki. Muhammad Baqir Ash-Sadr sebagai salah satu tokoh intelektual muslim kontemporer dewasa ini, hadir dengan gagasan original yang mencoba menawarkan gagasan sistem ekonomi Islam yang digali dari landasan doktrinal Islam yakni al-Qur’an dan al-Hadis. Sadr tidak sepakat bahwa ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang sama seperti sistem ekonomi sebelumnya seperti kapitalisme dan sosialisme. Dalam pada itu, magnum opus yang menjadi dedikasi luar biasa Sadr terhadap pemikiran ekonomi Islam diwujudkan dalam Iqtishaduna yang telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa sampai saat ini. Our Economic merupakan salah satu bentuk transformasi bahasa tersebut. Banyak tokoh cendikiawan muslim yang merasa bahwa melalui Iqtishaduna dapat 1
  • 2. ditemukan bagaimana seharusnya sistem ekonomi Islam . Syafi’I Antonio semisal sebagai pakar ekonomi Islam yang mashur di Indonesia, menyatakan karya Baqir Sadr ini merupakan karya pionir yang cukup komperhensif dalam literature ekonomi Islam. Dari paparan di atas, makalah ini bermaksud mendiskripsikan bagaimana sebenarnya pemikiran ekonomi Islam dalam mazhab Baqir as- Sadr. Terdapat beberapa fokus pembahasan dalam makalah ini terkait dengan pokok pikiran ekonomi Islam Baqir Sadr yang meliputi pertama, difinisi ekonomi Islam (usaha penemuan doktrin ekonomi Islam). Kedua, karakteristik ekonomi Islam. Ketiga, teori produksi. Ke-empat, teori distribusi kekayaan, dan kelima, Tanggung jawab pemerintah dalam bidang ekonomi, serta kebijakan fiskal dan juga kebijakan moneter di awal Islam. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pokok pemikiran Ekonomi Islam dalam mazhab Baqir as- sadr? 2. Bagaimana kebijakan fiskal di awal pemerintahan Islam? 3. Bagaimana kebijakan moneter di awal Islam? 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN MAZHAB BAQIR AS-SADR A. Biografi Baqir as-Sadr Nama lengkapnya adalah asy-Syahid Muhammad Baqir as-Sadr. Lahir di Khadhimiyeh di sebuah daerah Baghdad pada tahun 1935. Sadr merupakan salah seorang keturunan dari keluarga serjana dan intelektual yang menganut paham syiah. Oleh karena itu sangat wajar manakala ia menjadi salah seorang pemikir kontemporer yang mendapatkan perhatian yang besar dari kalangan umat Islam dan Non-Muslim.1 Ia amat menonjol dalam prestasi intelektualnya, sehingga pada umur 20 tahun telah memperoleh derajat mujtahid mutlaq, dan selanjutnya meningkat lagi ke tingkat otoritas tertinggi marja (otoritas pembeda). Otoritas intelektual dan spiritual di dalam tradisi Islam tersebut juga terwujud di dalam tulisan- tulisan Sadr, dan di dalam karyanya Iqtishaduna (Ekonomi Kita) ia menunjukkan metodologi pernyataan tegas yang independen tetapi memenuhi syarat.2 Meskipun Sadr berlatar belakang tradisional , Sadr tidak pernah dipisahkan dari isu-isu hari ini. Perhatian intelektualnya yang sangat tajam menginspirasinya untuk mendalami filsafat kontemporer, ekonomi, sosiologi, 1 Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm, 321. 2 Pemikiran Muhammad Baqir as-sadr, http://rintihanqolbi.blogspot.com/2012/08/pemikiran- muhammad-baqir-as-sadr.html, diakses tanggal 7 Desember 2012. 3
  • 4. sejarah dan hukum. Sama seperti Taleghani, seorang ulama yang aktif. Sadr terus menerus menyuarakan pandangan-pandangan tentang kondisi umat Muslim dan menyuarakan tentang perlunya untuk bebas, tidak hanya dari kolonialisme ekonomi dan politis, tetapi juga dari “ fikiran dan memikirkan kekuasaan” . Kementerian agama di Iraq menyarankan Beliau untuk mendirikan Hizb ad-Da’wah Al Islamiyyah, sebuah partai yang bersama- sama membawa pemimpin agama dan pemuda bangsa, yang bertujuan utama untuk melawan gelombang dari sosialisme Ba’ath yang mengambil kendali politis di tahun 1958 . Di bukunya Falsafatuna (filsafat kita) dan Iqtisaduna, Sadr menawarkan suatu kritik komparatif terhadap kapitalisme dan sosialisme, dan menawarkan suatu solusi pemikiran yang islami dan kerangka-kerangka dari suatu sistem ekonomi islam.3 B. Selintas Pemikiran Madzhab Baqir as-Sadr Mazhab Baqir as-Sadr yang dipelopori oleh Baqir as-Sadr dengan tokoh-tokohnya seperti Abbas Mirakhor, Baqir al-Hasani, Kadim as-Sadr, IrajToutounchian, Hedayati dan lainnya. Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu ekonomi tidak akan pernah bisa sejalan dengan Islam. Keduanya tidak pernah dapat disatukan karena berangkat dari filosofi yang saling kontradiktif yaitu; yang satu berlandaskan Islam dan satunya lagi anti dengan Islam. Sejalan dengan itu semua teori yang dikembangkan oleh ekonomi konvensional ditolak dan dibuang. Sebagai gantinya mazhab ini berusaha untuk menyusun 3 Ekonomi Islam dalam Pandangan Baqir As-Shadr (Penulis Buku Iqtishaduna ‘Iran’), http://hmiekonomi.wordpress.com/2010/08/03/ekonomi-islam-dalam-pandangan-baqir-as-shadr- penulis-buku-iqtishaduna-iran/, diakses tanggal 7 Desember 2012. 4
  • 5. teori-teori baru dalam ekonomi yang langsung digali dan langsung dideduksi dari Al Quran dan As-Sunnah.4 Madzhab ini menolak pernyataan Ilmu ekonomi yang menyebutkan bahwa sumber daya alam terbatas, karena menurutnya sumber daya ada tidaklah terbatas. Alasan yang digunakan oleh madzhab ini adalah kalimat Allah SWT yang menyebutkan “sungguh telah kami ciptakan segala sesuatu dalam ukuran yang setepat-tepatnya (Qs: al-Qamar 49). Dengan demikian, mereka memiliki pemikiran bahwa Allah SWT telah memberikan sumber daya alam yang cukup bagi umat manusia di kehidupan duniawi sehingga tidak alasan bagi siapapun mengatakan bahwa sumber daya yang ada terbatas.5 Madzhab Baqir berpendapat bahwa permasalahan yang muncul dalam ekonomi bukanlah dikarenakan oleh kedua hal yang telah dipaparkan di atas (sumber daya yang langka maupun kepuasan tak terbatas manusia itu sendiri) melainkan di karenakan keserakahan manusia yang tidak terbatas dan karena distribusi yang tidak merata dan adil. Yang terjadi, yang kuat menindas yang lemah. Yang kuat memiliki akses untuk mendapatkan sumber daya sehingga menjadi sangat kaya dan yang lemah sebaliknya, mereka sama sekali tidak memiliki akses dan senantiasa selalu dalam kemiskinannya.6 4 SekilasTentang Mazhab dalam Ekonomi Islam, http://ke-kampus.blogspot.com/2009/06/sekilas- tentang-mahzab-dalam-ekonomi.html, diakses tanggal 7 Desember 2012. 5 Selintas Pemikiran Madzhab Baqir as-Sadr, http://dhiyatheadventurer.blogspot.com/2012/10/selintas-pemikiran-madzhab-baqir-as-sadr.html, diakses tanggal 7 Desember 2012. 6 Ibid. 5
  • 6. Seperti yang telah dipaparkan pada paragraf pertama yang mana istilah ekonomi Islam tidak mereka setujui maka mereke menawarkan istilah baru yang berasal dari filosofi Islam, yakni “IQTISHAD”. Iqtishad bukan sekedar terjemahan dari ekonomi, ia berasal dari bahasa arab (Qasd) yang secara harfiah berarti “equilibrium” keadaan sama atau seimbang.7 C. Pokok Pemikiran Ekonomi Islam Baqir as-Sadr 1. Definisi Ekonomi Islam Dalam mendifinisikan ekonomi Islam, Baqir Sadr mencoba memberikan sebuah intepretasi baru yang bisa dikatakan original. Pendifinisian tersebut di mulai dari membangun kerangka dasar dengan membuat perbedaan yang signifikan antara ilmu ekonomi dan doktrin ekonomi.8 Menurut Sadr, ilmu ekonomi merupakan ilmu yang berhubungan dengan penjelasan terperinci perihal kehidupan ekonomi, peristiwa- peristiwanya, gejala-gejala (fenomena-fenomena) lahiriahnya, serta hubungan antara peristiwa-peristiwa dan fenomena-fenomena tersebut dengan sebab-sebab dan factor-faktor umum yang memepengaruhinya. 9 Sadr menyimpulkan bahwa ekonomi Islam merupakan sebuah doktrin dan bukan merupakan suatu ilmu penegetahuan, karena ia adalah cara yang direkomendasiakan Islam dalam mengejar kehidupan ekonomi, 7 Ibid. 8 Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm, 322. 9 Ibid, 322. 6
  • 7. bukan merupakan suatu penafsiran yang dengannya Islam menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ekonomi dan hokum- hukum yang berlaku didalamnya.10 2. Karakteristik Umum dari Sistem Ekonomi Islam Dengan definisi ekonomi Islam menurut Baqir as-Sadr di atas, selanjutnya akan dijelaskan tentang beberapa karakteristik ekonomi Islam yang telah dirumuskan oleh Bair as-Sadr. Karakteristik yang telah dirumuskan Baqir as-Sadr tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a. Konsep Kepemilikan Multi Jenis Baqir as-Sadr berpandangan bahwa ekonomi Islam memiliki konsep kepemilikan yang dikatakan sebagai kepemilikan multi jenis. Bentuk kepemilikan tersebut dirumuskan dalam 2 kelompok yakni bentuk kepemilikan swasta (private) dan kepemilikan bersama yang terbagi menjadi dua bentuk kepemilikan yakni kepemilikan public dan kepemilikan Negara. Kepemilikan swasta (private) dalam pandangan Sadr hanya terbatas pada hak memakai dan adanya prioritas untuk menggunakan serta hak untuk melarang orang lain untuk menggunakan sesuatu yang telah menjadi miliknya. Dalam hal ini, Sadr dan seluruh pemikir ekonomi baik klasik maupun kontemporer sepakat bahwa yang dimiliki oleh manusia hanyalah sebatas kepemilikan sementara, 10 Muhammad Hambali, Pemikiran Ekonomi Muhammad Baqir Ash-sadr, http://marx83.wordpress.com/2009/01/12/pemikiran-ekonomi-muhammad-baqir-ash-sadr/, diakses tanggal 7 Desember 2012. 7
  • 8. sedangkan kepemilikan yang mutlak hanya terdapat pada Allah SWT.11 Bentuk kepemilikan kedua adalah kepemilikan bersama. Dalam hal ini seperti diatas telah disinggung bahwa bentuk kepemilikan bersama ini terbagimenjadi dua jenis yakni kepemilikan public dan kepemilikan Negara. Perbedaan kepemilikan public dengan kepemilikan Negara adalah terletak pada tata cara pengelolaannya. 12 b. Peran Negara dalam Perekonomian Negara memiliki kekuasaan sehingga mempunyai tanggung jawab yang besar untuk memastikan bahwasannya keadilan berlaku. Diantaranya ialah fungsi-fungsi sebagai berikut: • Distribusi sumber daya alam kepada individu ysng berdasarkan pada keinginan dan kepastian untuk bekerja. • Pelaksanaan yang tepat sesuai dengan undang-undang yang sah pada penggunaan sumber daya. • Memastikan keseimbangan sosial. Jadi intinya, Negara harus memenuhi standar kehidupan masyarakat yang seimbang secara keseluruhan. Negara pun harus memberikan keamanan social serta memastikan keseimbangan social dan keamana secara keseluruhan. Sehingga masyarakat percaya bahwa 11 Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm, 324. 12 Muhammad Hambali, Pemikiran Ekonomi Muhammad Baqir Ash-sadr, http://marx83.wordpress.com/2009/01/12/pemikiran-ekonomi-muhammad-baqir-ash-sadr/, diakses tanggal 7 Desember 2012. 8
  • 9. Negara yang menjalankan tugas sebgagai pengatur keseimbangan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.13 c. Larangan Riba dan Pengimplementasi Zakat Sebagaimana pemikiran ekonom muslim lain, Sadr juga berpendapat bahwa riba adalah sesuatu yang harus dijauhkan dari interaksi ekonomi masyarakat. Sedangkan zakat merupakan instrument setrategis yang dapat membantu merealisasikan kesejahteraan ditengah-tengah kehidupan masyarakat.14 Perihal implementasi zakat, Sadr melihatnya sebagai suatu tugas dari negara. bersama-sama dengan zakat, ia juga mendiskusikan khums(dimana bersama-sama dengan zakat ditetapkan sebagai pajak tetap), fay’ dan anfal, seperti juga pajak yang lain yang dapat dikumpulkan dan dibelanjakan untuk tujuan-tujuan mengurangi kemiskinan dan untuk menciptakan keseimbangan sosial.15 3. Pandangan Islam tentang Masalah Ekonomi 13 Pemikiran Al-Maududi dan Baqir Al-Sadr Tentang Ekonomi Islam, http://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/09/05/pemikiran-al-maududi-dan-baqir-al-sadr-tentang- ekonomi-islam/, diakses tanggal 7 Desember 2012. 14 Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm, 325. 15 Ekonomi Islam dalam Pandangan Baqir As-Shadr (Penulis Buku Iqtishaduna ‘Iran’), http://hmiekonomi.wordpress.com/2010/08/03/ekonomi-islam-dalam-pandangan-baqir-as-shadr- penulis-buku-iqtishaduna-iran/, diakses tanggal 7 Desember 2012. 9
  • 10. Menurut Sadr, masalah-masalah ekonomi lahir bukan disebabkan oleh kelangkaan sumber-sumber material ataupun terbatasnya kekayaan alam. Hal ini didukung dengan dalil Al-Qur’an surat Al-Qomar ayat 49:16 ٍ َ‫قِ َّ ُ َّ ٍرَ َنْ ٍ ٍرٍَرَ َنْ ٍرَ ُ قِ ٍرَ ٍر‬ ‫إنها كل شيء خلقنهاه بقدر‬ Artinya: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” Sadr berpendapat bahwa permasalah ekonomi muncul karena disebabkan oleh dua faktor yang mendasar. Pertama adalah karena perilaku manusia yang melakukan kezaliman dan kedua kerena mengingkari nikmat Allah SWT.17 4. Teori Produksi Dalam aktivitas produksi Sadr, mengklasifikasi dua aspek yang mendasari terjadinya aktivitas produksi. Pertama adalah aspek obyektif atau aspek ilmiah yang berhubungan dengan sisi teknis dan ekonomis yang terdiri atas sarana-sarana yang digunakan, kekayaan alam yang diolah, dan kerja yang dicurahkan dalam aktivitas produksi.18 Kedua adalah aspek subyaktif . Yaitu aspek yang terdiri atas motif psikologis, tujuan yang hendak dicapai lewat aktifitas produksi, dan 16 Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm, 325. 17 Ibid, 326. 18 Ibid, 327. 10
  • 11. evaluasi aktivitas produksi menurut berbagai konsepsi keadilan yang dianut. Sisi obyektif aktivitas produksi adalah subyek kajian ilmu ekonomi baik secara khusus maupun dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan lainnya guna menemukan hukum-hukum umum yang mengendalikan sarana-sarana produksi dan kekayaan alam supaya dalam satu kondisi manusia dapat menguasai hokum-hukum tersebut dan memanfaatkannya untuk mengorganisasi sisi obyektif produksi secara lebih baik dan lebih sukses.19 Selain hal di atas, Sadr berpendapat bahwa sumber asli produksi dijabarkan dalam tiga kelompok yang terdiri atas alam, modal dan kerja. Adapun sumber alam yang dipergunakan untuk aktivitas produksi Sadr membaginya kembali kedalam tiga kelompok, yakni tanah, substansi- substansi primer dan aliran air. Dalam rangka mewujutkan pertumbuhan produksi, Sadr menawarkan dua strategi. Startegi tersebut terdiri atas strategi doctrinal/intelektual dan strategi legislatife/hukum.20 5. Distribusi Kekayaan 19 Ibid, 327. 20 Muhammad Hambali, Pemikiran Ekonomi Muhammad Baqir Ash-sadr, http://marx83.wordpress.com/2009/01/12/pemikiran-ekonomi-muhammad-baqir-ash-sadr/, diakses tanggal 7 Desember 2012. 11
  • 12. Dalam pemikiran Sadr, distribusi kekayaan berjalan pada dua tingkatan, yang pertama adalah distribusi sumber-sumber produksi dan yang kedua adalah distribusi kekayaan produktif. Pokok pikiran yang di maksud Sadr, sebagai sumber-sumber produktif adalah terkait dengan tanah, bahan-bahan mentah, alat-lat dan mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi beragam barang dan komoditas.21 Sedangkan yang termasuk dengan kekayaan produktif hasil dari proses pengolahan atau hasil dari aktivitas produksi melalui kombinasi sumber-sumber produsi yang di hasilkan manusia melaui kerja. Berkenaan dengan ini pula, maka prinsip-prinsip menjaga adilnya sirkulasi kekayaan dan keseimbangan harta ditengah-tengah kehidupan masyarakat juga masuk dalam konsepsi Sadr sebagaimana pemikiran ekonomi Islam lainnya.22 6. Tanggung Jawab Pemerintah dalam Bidang Ekonomi Menurut Sadr, fungsi pemerintah dalam bidang ekonomi terdapat beberapa tanggung jawab. Tanggung jawab atau fungsi pemerintah dalam bidang ekonomi tersebut antara lain berkenaan dengan pertama, penyediaan akan terlaksananya Jaminan Sosial dalam masyarakat, kedua berkenaan dengan tercapainya keseimbaangan social dan ketiga terkait adannya intervensi pemerintah dalam bidang ekonomi.23 21 Ibid. 22 Nur Chamid, Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm, 329. 23 Ibid, 330. 12
  • 13. D. Kebijakan Fiskal di Awal Islam Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang digunakan pemerintah untuk mengelola perekonomian ke kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal dapat juga diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.24 Menarik untuk diketahui, bagaimana kira-kira bentuk kebijakan fiskal pada masa rasulullah yang memegang kekuasaan pemerintahan pertama dikota madinah. Ketika itu negara tidak mempunyai kekayaan apapun, karena sumber penerimaan negara hampir tidak ada. Segala kegiatan yang dilakukan oleh Rasulullah dalam awal masa pemerintahan dilakukan berdasarkan keikhlasan sebagai bagian dari kegiatan dakwah yang ada.25 Instrument Kebijakan fiskal pada masa Rasulullah ada empat langkah yang dilakukan Rasulullah, diantaranya : 1. Peningkatan pendapatan nasional dan tingkat dari partisipasi kerja. Dalam rangka meningkatkan permintaan agregat masyarakat Muslim di Madinah, Rasulullah melakukan kebijakan mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Hal ini menyebabkan terjadinya distribusi 24 M. Nur Rianto Al-Arif, Teori Makroekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm, 149. 25 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Prenada Media Grup, 2007, hlm, 226. 13
  • 14. pendapatan dari kaum Anshar ke Muhajirin yang berimplikasi pada peningkatan permintaan total di Madinah. 2. Kebijakan pajak Penerapan kebijakan pajak yang dilakukan Rasulullah seperti Kharaj, khums, dan zakat menyebabkan teciptanya Kestabilan harga dan mengurangi inflasi. 3. Anggaran Pengaturan APBN yang dilakukan Rasululah cermat, efektif, dan efisien menyebabkan jarang terjadinya defisit anggaran meskipun sering terjadi peperangan. 4. Kebijakan fiskal khusus Rasulullah menerapkan beberapa kebijakan fiskal secara khusus untuk pengeluaran Negara yaitu : menerima bantuan kaum muslimin secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan pasukan muslim; meminjam peralatan dari kaum non muslim secara Cuma-Cuma dengan jaminan pengembalian dan ganti rugi bila terjadi kerusakan; meminjam uang dari orang-orang tertentu untuk diberikan kepada para muallaf, serta menerapkan kebijakan insentif untuk menjaga pengeluaran dan meningkatkan partisipasi kerja dan produksi kaum muslimin.26 E. Uang dan Kebijakan Moneter di Awal Periode Islam 26 Freedom, kebijakan fiskal pada awal pemerintahan islam,didownload dari http://ahmadaka.blogspot.com/2011/11/kebijakan-fiskal-pada-awal-pemerintahan.html, diakses tanggal 7 Desember 2012. 14
  • 15. 1. Perkembangan Perniagaan dan Uang Di Masa Islam27 Pra berdirinya pemerintah Islam, jazirah Arab dikenal sebagai salah satu jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Eropa dan Asia. Pergerakan perdagangan yang menghubungkan benua tersebut sejak ribuan tahun lalu dikenal sebagai Jalur Sutera (Silk Road). Berabad-abad yang lalu, beberapa agama-agama di dunia bergerak dan berkembang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan jalur lalu lintas perdagangan yang diperkuat pula oleh bertambahnya populasi manusia. Pada awal tahun 600 M sebelum Islam di Arab bagian selatan, hadir seorang pemuda yang dikenal sebagai pedagang di masa mudanya, sebelum diutus sebagai Nabi dan Rasul terakhir setelah Nabi Isa as, yang merupakan keturunan dari Nabi Ismail as, anak dari Nabi Ibrahim as. Di masa Islam telah jaya di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad Saw, menghadirkn sebuah model kepemimpinan Islam yang bernilai tinggi dalam aktivitas komersial yang tidak dapat dibandingkan dengan kebudayaan manapun di masa itu. Sebelum Pemerintahan Islam terbentuk di Jazirah Arab waktu itu, Romawi dan Persia telah menguasai dan berpengaruh banyak pada wilayah Arab waktu itu. Sehingga, dinar dan dirham sudah cukup dikenal dan dipergunakan dalam setiap transaksi perdagangan oleh pedagang- pedagang Arab kala itu. 27 Uang dan Kebijakan Moneter pada awal Pemerintahan Islam, http://syarifhidayat92mks.blogspot.com/2011/04/uang-dan-kebijakan-moneter-pada-awal.html, diakses tanggal 7 Desember 2012. 15
  • 16. Koin dinar dan dirham secara fisik memiliki berat yang tetap serta kandungan emas dan peraknya juga tetap. Namun sempat terjadi perubahan setelah masa-masa pemerintahan Islam berganti oleh dinasti- dinasti berkuasa, seperti pada masa dinasti Umayyah dan Abbasiyah, koin dinar dan dirham mengalami perubahan berat dari sebelumnya. Selain menggunakan dinar dan dirham, pada awal masa pemerintahan Islam juga menggunakan metode pembayaran kredit. Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, kredit yang dituangkan dalam bentuk surat-surat utang diterbitkan oleh pemerintah untuk dipergunakan oleh negara dan masyarakat yang melakukan transaksi perdagangan dengan nilai yang besar dan membutuhkan jarak yang jauh, oleh karenanya penggunaan logam dinar dan dirham akan menyulitkan. 2. Instrumen Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Kondisi lebih baik disini adalah dengan meningkatkan output keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga.28 Menurut mazhab Baqir as-Sadr atau Iqtishaduna, pada awal masa Islam dapat dikatakan bahwa tidak diperlukan suatu kebijakan moneter dikarenakan hampir tidak adanya sistem perbankan dan minimnya penggunaan uang. Jadi tidak ada alasan yang memadai untuk melakukan perubahan-perubahan terhadap penawaran uang (Ms) melalui kebijakan 28 M. Nur Rianto Al-Arif, Teori Makroekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm, 130. 16
  • 17. diskresioner. Selain itu, kredit tidak memiliki peran dalam penciptaan uang, karena kredit hanya digunakan diantara para pedagang saja.29 Sistem yang diterapkan oleh pemerintah yang berhubungan dengan konsumsi, tabungan dan investasi, serta perdagangan telah menciptakan instrumen otomatis untuk pelaksanaan kebijakan moneter.30 BAB III 29 Adiwarman A. Karim , Ekonomi Makro Islami, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007), hlm, 225. 30 Ibid, 226. 17
  • 18. PENUTUP A. Kesimpulan Mazhab Baqir as-Sadr yang dipelopori oleh Baqir as-Sadr dengan tokoh-tokohnya seperti Abbas Mirakhor, Baqir al-Hasani, Kadim as-Sadr, IrajToutounchian, Hedayati dan lainnya. Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu ekonomi tidak akan pernah bisa sejalan dengan Islam. Keduanya tidak pernah dapat disatukan karena berangkat dari filosofi yang saling kontradiktif yaitu; yang satu berlandaskan Islam dan satunya lagi anti dengan Islam. Sejalan dengan itu semua teori yang dikembangkan oleh ekonomi konvensional ditolak dan dibuang. Sebagai gantinya mazhab ini berusaha untuk menyusun teori-teori baru dalam ekonomi yang langsung digali dan langsung dideduksi dari Al Quran dan As-Sunnah. Madzhab ini menolak pernyataan Ilmu ekonomi yang menyebutkan bahwa sumber daya alam terbatas, karena menurutnya sumber daya ada tidaklah terbatas. Alasan yang digunakan oleh madzhab ini adalah kalimat Allah SWT yang menyebutkan “sungguh telah kami ciptakan segala sesuatu dalam ukuran yang setepat-tepatnya (Qs: al-Qamar 49). Dengan demikian, mereka memiliki pemikiran bahwa Allah SWT telah memberikan sumber daya alam yang cukup bagi umat manusia di kehidupan duniawi sehingga tidak alasan bagi siapapun mengatakan bahwa sumber daya yang ada terbatas. Serta, pendapat bahwa keinginan manusia tidak terbatas juga ditolak oleh madzhab Baqir ini, sebagai contoh: bahwa manusia akan berhenti minum 18
  • 19. jika dahaganya telah terpuaskan. Yang mana sejalan dengan teori LDMU (law diminishing marginal utility) yang mana jika keinginannya terpuaskan lalu tetap ditambah lagi yang ada bukannya menjadikan dia semakin terpuaskan, malah semakin bosan yang akhirnya tidak menggunakannya sama sekali. Madzhab Baqir berpendapat bahwa permasalahan yang muncul dalam ekonomi bukanlah dikarenakan oleh kedua hal yang telah dipaparkan di atas (sumber daya yang langka maupun kepuasan tak terbatas manusia itu sendiri) melainkan di karenakan keserakahan manusia yang tidak terbatas dan karena distribusi yang tidak merata dan adil. Yang terjadi, yang kuat menindas yang lemah. Yang kuat memiliki akses untuk mendapatkan sumber daya sehingga menjadi sangat kaya dan yang lemah sebaliknya, mereka sama sekali tidak memiliki akses dan senantiasa selalu dalam kemiskinannya. B. Saran Demikianlah makalah yang kami susun, dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam penulisan makalah yang selanjutnya bisa lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA 19
  • 20. Al-Arif, M. Nur Rianto. (2010). Teori Makroekonomi Islam. Bandung: Alfabeta. Chamid, Nur. (2010). Jejak Langkah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ekonomi Islam dalam Pandangan Baqir As-Shadr (Penulis Buku Iqtishaduna ‘Iran’), http://hmiekonomi.wordpress.com/2010/08/03/ekonomi- islam-dalam-pandangan-baqir-as-shadr-penulis-buku-iqtishaduna-iran/, diakses tanggal 7 Desember 2012. Freedom, kebijakan fiskal pada awal pemerintahan islam,didownload dari http://ahmadaka.blogspot.com/2011/11/kebijakan-fiskal-pada-awal- pemerintahan.html, diakses tanggal 7 Desember 2012. Karim, Adiwarman A.. (2007). Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. M. Nur Rianto Al-Arif, Teori Makroekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm, 130. Muhammad Hambali, Pemikiran Ekonomi Muhammad Baqir Ash-sadr, http://marx83.wordpress.com/2009/01/12/pemikiran-ekonomi-muhammad-baqir- ash-sadr/, diakses tanggal 7 Desember 2012. Nasution, Mustafa Edwin, dkk. (2007). Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Prenada Media Grup. 20
  • 21. Pemikiran Al-Maududi dan Baqir Al-Sadr Tentang Ekonomi Islam, http://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/09/05/pemikiran-al-maududi-dan-baqir- al-sadr-tentang-ekonomi-islam/, diakses tanggal 7 Desember 2012. Pemikiran Muhammad Baqir as-sadr, http://rintihanqolbi.blogspot.com/2012/08/pemikiran-muhammad-baqir-as- sadr.html, diakses tanggal 7 Desember 2012. SekilasTentang Mazhab dalam Ekonomi Islam, http://ke- kampus.blogspot.com/2009/06/sekilas-tentang-mahzab-dalam-ekonomi.html, diakses tanggal 7 Desember 2012. Selintas Pemikiran Madzhab Baqir as-Sadr, http://dhiyatheadventurer.blogspot.com/2012/10/selintas-pemikiran-madzhab- baqir-as-sadr.html, diakses tanggal 7 Desember 2012. Uang dan Kebijakan Moneter pada awal Pemerintahan Islam, http://syarifhidayat92mks.blogspot.com/2011/04/uang-dan-kebijakan-moneter- pada-awal.html, diakses tanggal 7 Desember 2012. 21