SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batu kandung kemih (Vesikolitiasis) merupakan penyakit terbanyak yang
diderita oleh masyarakat serta menduduki peringkat ke3 setelah penyakit infeksi
saluran kemih dan penyakit kelenjar prostat. Vesikolitiasis sering terjadi pada
sesorang yang pekerjaannya kurang gerakan fisik, stress, kegemukan dan sering
menahan kencing. Batu kandung kemih (Vesikolitiasis) merupakan penyakit
terbanyak yang diderita oleh masyarakat serta menduduki peringkat ke3 setelah
penyakit infeksi saluran kemih dan penyakit kelenjar prostat. Vesikolitiasis sering
terjadi pada sesorang yang pekerjaannya kurang gerakan fisik, stress, kegemukan
dan sering menahan kencing.
Vesikolitiasis merupakan suatu kondisi terdapatnya batu di dalam kandung
kemih (Muttaqin A dan Sari K, 2011). Tanda dan gejala Vesikolitiasis aliran
kemih pancarannya tidak kuat bahkan hanya menetes dan juga terasa nyeri
(Sjamsuhidajat, 2010). Salah satu tindakan yang dapat dilakukan yaitu
pembedahan pada kandung kemih yang disebut dengan Vesikolitektomi atau
sectio alta. Tindakan ini dilakukan untuk mengangkat batu yang berada di
kandung kemih. Angka bebas batu pada tindakan ini yaitu 100%. Indikasi
dilakukannya pembedahan yaitu jika batu pada batu kandung kemih terlalu besar,
batu dan penderita kesulitan berkemih melalui uretra (Muslim, 2007).
Setelah proses pembedahan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien.
Nyeri menyebabkan rangsangan nosiseptif. Setelah proses pembedahan akan
2
terjadi proses inflamasi pada daerah sekitar operasi. Dimana terjadi pelepasan zat-
zat kimia (prostaglandin, histamine, serotonin, bradikinin, substansi P dan
lekotrein) oleh jaringan yang rusak dan sel-sel inflamasi dan nantinya
mempengaruhi proses terjadinya nyeri (Adrinata, 2007).
Nyeri adalah pengalaman sensori subyektif dan emosional yang tidak
menyenangkan mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila
seseorang pernah mengalaminya akibat kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan (Tamsuri, 2007; Suzanne CS,
Brenda GB, 2002). Setiap individu mengalami nyeri dengan tingkat yang berbeda
setiap hari. Klasifikasi berdasarkan lama nyeri dibedakan menjadi nyeri akut dan
kronis. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi dalam waktu (durasi) dari 1 detik
sampai dengan kurang dari 6 bulan umumnya terjadi pada cedera, atau pada
pembedahan dengan awitan yang cepat dan tingkat keparahan yang bervariasi
(sedang sampai berat). Nyeri jenis ini biasanya hilang dengan sendirinya dengan
atau tanpa tindakan setelah kerusakan jaringan menyembuh.Nyeri kronis adalah
nyeri yang terjadi dalam waktu lebih dari enam bulan umumnya timbul tidak
teratur, intermiten atau bahkan persisten (Tamsuri, 2007).
Prevalensi nyeri pasca operasi dalam sampel 1490 klien rawat inap bedah,
didapatkan hasil nyeri sedang atau berat dilaporkan 41% klien pada hari 0, 30%
pada hari 1 dan 19%, 16%, 14% pada hari 2,3,4 (Eur J, 2008). Kontrol nyeri yang
efektif merupakan kebutuhan dasar manusia yang penting pada post operasi
(Gupta A, 2010). Ketidaknyamanan atau nyeri bagaimanapun keadaannya harus
3
diatasi, karena kenyamanan merupakan kebutuhan dasar manusia. Seseorang yang
mengalami nyeri akan berdampak pada aktivitas sehari-hari dan istirahatnya
(Potter & Perry, 2005).
Alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan jika
mengalami gangguan kenyamanan atau nyeri. Nyeri merupakan penyebab utama
ketidakmampuan fisik dan psikologis seseorang sehingga dapat muncul berbagai
masalah. Menurut hierarki Maslow terbebas dari nyeri merupakan kebutuhan
dasar manusia secara fisiologi. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang
sangat primer dan mutlak harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup manusia
daripada kebutuhan dasar manusia yang lainnya yaitu kebutuhan keselamatan dan
keamanan, kebutuhan mencintai dan dicintai, harga diri dan kebutuhan aktualisasi
diri. Seseorang yang mengalami gangguan kenyamanan (nyeri) akan
mempengaruhi kebutuhan lain yang seharusnya dapat terpenuhi dengan sempurna
(Asmadi, 2005).
Survey awal yang dilakukan di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu didapatkan
data kejadian Vesikolitiasis pada tahun 2011 85 kasus, pada tahun 2012
meningkat menjadi 116 kasus, meningkat lagi pada tahun 2013 menjadi 130
kasus. Pada tahun 2014 periode bulan Januari-Oktober mengalami penurunan
dengan jumlah kasus sebanyak 7 kasus.Pada tahun 2014 menurun disebabkan
penetapan rujukan terstruktur akibat dikeluarkannya program Badan Jaminan
Penyelenggaraan Sosial. Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan
meningkatnya kejadian Vesikolitiasis di ruang Seruni RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu, maka penulis tertarik mengambil kasus dengan judul “Asuhan
4
keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis di
ruang Seruni RSUD dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2015”.
1.2 Ruang Lingkup Masalah
Dalam ruang lingkup ini penulis membatasi asuhan keperawatan pada
salah satu pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis yang akan
dilaksanakan dalam 5 (lima) hari perawatan di ruang Seruni RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu.
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan asuhan keperawatan ini adalah
mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri
Post Operasi Vesikolitiasis sesuai dengan penerapan proses keperawatan.
B. Tujuan Khusus
1. Mampu menjelaskan konsep teori tentang Vesikolitiasis.
2. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan masalah pasien dengan
masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis.
3. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada pasien dengan masalah
nyeri Post Operasi Vesikolitiasis.
4. Mampu membuat rencana asuhan tindakan keperawatan pada pasien
dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis.
5
5. Mampu menerapkan rencana yang telah disusun pada pasien dengan
masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis.
6. Mampu menganalisa kesenjangan teori antara konsep teori dengan asuhan
keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri Post Operasi
Vesikolitiasis.
7. Mampu menyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien
dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis.
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini
adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus.

More Related Content

What's hot

2. ppt seminar hasisl tesisi
2. ppt seminar hasisl tesisi 2. ppt seminar hasisl tesisi
2. ppt seminar hasisl tesisi
HenriantoKarolusSire
 
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
HenriantoKarolusSire
 
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
Universitas Katolik Musi Charitas
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
184472913 “faktor-faktor-yang-mempengaruhi-penyembuhan-luka-pada-pasien-post-...
184472913 “faktor-faktor-yang-mempengaruhi-penyembuhan-luka-pada-pasien-post-...184472913 “faktor-faktor-yang-mempengaruhi-penyembuhan-luka-pada-pasien-post-...
184472913 “faktor-faktor-yang-mempengaruhi-penyembuhan-luka-pada-pasien-post-...Operator Warnet Vast Raha
 
The role of us examination in the management of acute abdomen
The role of us examination in the management of acute abdomenThe role of us examination in the management of acute abdomen
The role of us examination in the management of acute abdomen
Agata N
 
02 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
02 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...02 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
02 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
Bondan Palestin
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
sriyulianti19
 
Laporan modul 2
Laporan modul 2Laporan modul 2
Laporan modul 2
Mahasiswa
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
niputuyuniwulandari
 
Studi kasus pasien dengan chest pain
Studi kasus pasien dengan chest painStudi kasus pasien dengan chest pain
Studi kasus pasien dengan chest pain
Anissa Cindy
 
3. appendisitis 1
3. appendisitis 13. appendisitis 1
3. appendisitis 1
pipiaspita
 
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanAsuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
MeidaElliaPuspita
 
01 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
01 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...01 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
01 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
Bondan Palestin
 

What's hot (16)

2. ppt seminar hasisl tesisi
2. ppt seminar hasisl tesisi 2. ppt seminar hasisl tesisi
2. ppt seminar hasisl tesisi
 
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
Proses pembuatan proposal penelitian, hasil penelitian, komprehensif peneliti...
 
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Satuan acara penyuluhan rhematoid artritis
Satuan acara penyuluhan rhematoid artritisSatuan acara penyuluhan rhematoid artritis
Satuan acara penyuluhan rhematoid artritis
 
184472913 “faktor-faktor-yang-mempengaruhi-penyembuhan-luka-pada-pasien-post-...
184472913 “faktor-faktor-yang-mempengaruhi-penyembuhan-luka-pada-pasien-post-...184472913 “faktor-faktor-yang-mempengaruhi-penyembuhan-luka-pada-pasien-post-...
184472913 “faktor-faktor-yang-mempengaruhi-penyembuhan-luka-pada-pasien-post-...
 
The role of us examination in the management of acute abdomen
The role of us examination in the management of acute abdomenThe role of us examination in the management of acute abdomen
The role of us examination in the management of acute abdomen
 
02 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
02 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...02 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
02 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
 
Laporan modul 2
Laporan modul 2Laporan modul 2
Laporan modul 2
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Studi kasus pasien dengan chest pain
Studi kasus pasien dengan chest painStudi kasus pasien dengan chest pain
Studi kasus pasien dengan chest pain
 
3. appendisitis 1
3. appendisitis 13. appendisitis 1
3. appendisitis 1
 
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanAsuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
 
01 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
01 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...01 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
01 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
 
Intervensi bab iii.pdf
Intervensi bab iii.pdfIntervensi bab iii.pdf
Intervensi bab iii.pdf
 

Similar to Bab i

appendisitis
appendisitisappendisitis
appendisitis
ninno22
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ssuserf778e8
 
PPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptxPPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptx
AdheliaSya
 
Laporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitisLaporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitis
firman002
 
Laporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitisLaporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitis
firman002
 
Laporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitisLaporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitis
firman002
 
Bab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copperBab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copper
Septian Muna Barakati
 
Bab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copperBab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copper
Septian Muna Barakati
 
Asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem perkemihan inkontinensia urin...
Asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem perkemihan  inkontinensia urin...Asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem perkemihan  inkontinensia urin...
Asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem perkemihan inkontinensia urin...
Universitas Katolik Musi Charitas
 
asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihan
asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihanasuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihan
asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihan
FadlyPratama5
 
Management pasca operasi
Management pasca operasiManagement pasca operasi
Management pasca operasi
Ulfa Pradipta
 
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
vandrioojahan1
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Sulistia Rini
 
Intervensi perioperative
Intervensi perioperativeIntervensi perioperative
Intervensi perioperative
Yulinar Syam
 
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kcIlham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kcIlham Reyzer Firmansyah
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
AmelAmeliaPutriAriya
 

Similar to Bab i (20)

appendisitis
appendisitisappendisitis
appendisitis
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
PPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptxPPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptx
 
Laporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitisLaporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitis
 
Laporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitisLaporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitis
 
Laporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitisLaporan pendahuluan peritonitis
Laporan pendahuluan peritonitis
 
Bab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copperBab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copper
 
Bab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copperBab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copper
 
Asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem perkemihan inkontinensia urin...
Asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem perkemihan  inkontinensia urin...Asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem perkemihan  inkontinensia urin...
Asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem perkemihan inkontinensia urin...
 
asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihan
asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihanasuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihan
asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan sistem perkemihan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Management pasca operasi
Management pasca operasiManagement pasca operasi
Management pasca operasi
 
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
persentasi mggkgkjbkbkjgjkbjkbkjgigkb,vjgvmv,vjvmvjhvvmnbv1jhfuyruyfhjfhjfhjf...
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Dwn50bab1new 211012151154
Dwn50bab1new 211012151154Dwn50bab1new 211012151154
Dwn50bab1new 211012151154
 
Dwn50bab 1 new
Dwn50bab 1 newDwn50bab 1 new
Dwn50bab 1 new
 
Kata penganta1
Kata penganta1Kata penganta1
Kata penganta1
 
Intervensi perioperative
Intervensi perioperativeIntervensi perioperative
Intervensi perioperative
 
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kcIlham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 

Recently uploaded (7)

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 

Bab i

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batu kandung kemih (Vesikolitiasis) merupakan penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat serta menduduki peringkat ke3 setelah penyakit infeksi saluran kemih dan penyakit kelenjar prostat. Vesikolitiasis sering terjadi pada sesorang yang pekerjaannya kurang gerakan fisik, stress, kegemukan dan sering menahan kencing. Batu kandung kemih (Vesikolitiasis) merupakan penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat serta menduduki peringkat ke3 setelah penyakit infeksi saluran kemih dan penyakit kelenjar prostat. Vesikolitiasis sering terjadi pada sesorang yang pekerjaannya kurang gerakan fisik, stress, kegemukan dan sering menahan kencing. Vesikolitiasis merupakan suatu kondisi terdapatnya batu di dalam kandung kemih (Muttaqin A dan Sari K, 2011). Tanda dan gejala Vesikolitiasis aliran kemih pancarannya tidak kuat bahkan hanya menetes dan juga terasa nyeri (Sjamsuhidajat, 2010). Salah satu tindakan yang dapat dilakukan yaitu pembedahan pada kandung kemih yang disebut dengan Vesikolitektomi atau sectio alta. Tindakan ini dilakukan untuk mengangkat batu yang berada di kandung kemih. Angka bebas batu pada tindakan ini yaitu 100%. Indikasi dilakukannya pembedahan yaitu jika batu pada batu kandung kemih terlalu besar, batu dan penderita kesulitan berkemih melalui uretra (Muslim, 2007). Setelah proses pembedahan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien. Nyeri menyebabkan rangsangan nosiseptif. Setelah proses pembedahan akan
  • 2. 2 terjadi proses inflamasi pada daerah sekitar operasi. Dimana terjadi pelepasan zat- zat kimia (prostaglandin, histamine, serotonin, bradikinin, substansi P dan lekotrein) oleh jaringan yang rusak dan sel-sel inflamasi dan nantinya mempengaruhi proses terjadinya nyeri (Adrinata, 2007). Nyeri adalah pengalaman sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan (Tamsuri, 2007; Suzanne CS, Brenda GB, 2002). Setiap individu mengalami nyeri dengan tingkat yang berbeda setiap hari. Klasifikasi berdasarkan lama nyeri dibedakan menjadi nyeri akut dan kronis. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi dalam waktu (durasi) dari 1 detik sampai dengan kurang dari 6 bulan umumnya terjadi pada cedera, atau pada pembedahan dengan awitan yang cepat dan tingkat keparahan yang bervariasi (sedang sampai berat). Nyeri jenis ini biasanya hilang dengan sendirinya dengan atau tanpa tindakan setelah kerusakan jaringan menyembuh.Nyeri kronis adalah nyeri yang terjadi dalam waktu lebih dari enam bulan umumnya timbul tidak teratur, intermiten atau bahkan persisten (Tamsuri, 2007). Prevalensi nyeri pasca operasi dalam sampel 1490 klien rawat inap bedah, didapatkan hasil nyeri sedang atau berat dilaporkan 41% klien pada hari 0, 30% pada hari 1 dan 19%, 16%, 14% pada hari 2,3,4 (Eur J, 2008). Kontrol nyeri yang efektif merupakan kebutuhan dasar manusia yang penting pada post operasi (Gupta A, 2010). Ketidaknyamanan atau nyeri bagaimanapun keadaannya harus
  • 3. 3 diatasi, karena kenyamanan merupakan kebutuhan dasar manusia. Seseorang yang mengalami nyeri akan berdampak pada aktivitas sehari-hari dan istirahatnya (Potter & Perry, 2005). Alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan jika mengalami gangguan kenyamanan atau nyeri. Nyeri merupakan penyebab utama ketidakmampuan fisik dan psikologis seseorang sehingga dapat muncul berbagai masalah. Menurut hierarki Maslow terbebas dari nyeri merupakan kebutuhan dasar manusia secara fisiologi. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang sangat primer dan mutlak harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup manusia daripada kebutuhan dasar manusia yang lainnya yaitu kebutuhan keselamatan dan keamanan, kebutuhan mencintai dan dicintai, harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Seseorang yang mengalami gangguan kenyamanan (nyeri) akan mempengaruhi kebutuhan lain yang seharusnya dapat terpenuhi dengan sempurna (Asmadi, 2005). Survey awal yang dilakukan di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu didapatkan data kejadian Vesikolitiasis pada tahun 2011 85 kasus, pada tahun 2012 meningkat menjadi 116 kasus, meningkat lagi pada tahun 2013 menjadi 130 kasus. Pada tahun 2014 periode bulan Januari-Oktober mengalami penurunan dengan jumlah kasus sebanyak 7 kasus.Pada tahun 2014 menurun disebabkan penetapan rujukan terstruktur akibat dikeluarkannya program Badan Jaminan Penyelenggaraan Sosial. Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan meningkatnya kejadian Vesikolitiasis di ruang Seruni RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, maka penulis tertarik mengambil kasus dengan judul “Asuhan
  • 4. 4 keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis di ruang Seruni RSUD dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2015”. 1.2 Ruang Lingkup Masalah Dalam ruang lingkup ini penulis membatasi asuhan keperawatan pada salah satu pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis yang akan dilaksanakan dalam 5 (lima) hari perawatan di ruang Seruni RSUD dr. M. Yunus Bengkulu. 1.3 Tujuan A. Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari penulisan asuhan keperawatan ini adalah mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis sesuai dengan penerapan proses keperawatan. B. Tujuan Khusus 1. Mampu menjelaskan konsep teori tentang Vesikolitiasis. 2. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan masalah pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis. 3. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis. 4. Mampu membuat rencana asuhan tindakan keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis.
  • 5. 5 5. Mampu menerapkan rencana yang telah disusun pada pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis. 6. Mampu menganalisa kesenjangan teori antara konsep teori dengan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis. 7. Mampu menyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah nyeri Post Operasi Vesikolitiasis. 1.4 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus.