SlideShare a Scribd company logo
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit infeksi paru merupakan penyakit yang paling sering
ditemukan di masyarakat maupun di rumah sakit dan masih merupakan
masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Infeksi paru dikenal dengan istilah
pneumonia. Pneumonia adalah suatu infeksi dari satu atau dua paru-paru
yang biasanya disebabkan oleh bakteri-bakteri, virus atau jamur.
Proses infeksi dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi. Jika terjadi
pada satu atau lebih lobus disebut dengan pneumonia lobaris, sedangkan
pneumonia lobularis atau bronchopneumonia menunjukkan penyebaran
daerah infeksi yang memiliki bercak dengan diameter sekitar 3 – 4 cm
mengelilingi dan mengenai bronchus. Bronchopneumonia adalah suatu
peradangan pada parenkim paru yang meluas sampai bronkhioli atau dengan
kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara penyebaran
langsung melalui saluran pernapasan atau melalui hematogen sampai ke
bronchus (Riyadi & Sukarmin, 2009, hal. 67).
Penyakit ini bukannya tidak dapat disembuhkan ataupun ditangani tetapi
kebanyakan bayi atau anak meninggal karena tidak mendapatkan pengobatan
semestinya atau terlambat dibawa ke pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan
karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit
bronchopneumonia ini.
Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian.
Penanggulangan penyakit pneumonia menjadi fokus ketiga dari program
PPISPA (Penanggulangan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Program ini mengupayakan agar pneumonia lebih dikenal masyarakat,
sehingga memudahkan kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi
tentang penanggulangan pneumonia (Donald, 2009)
WHO tahun 2006 menyebutkan bahwa, 95% pneumonia pada anak-anak
di dunia terdapat di negara-negara berkembang. Infeksi saluran napas bawah
menjadi kedua teratas penyebab kematian pada anak-anak di bawah 5 tahun,
sekitar 2,1 juta (19,6%). Di Amerika pneumonia merupakan peringkat ke-6
dari semua penyebab kematian dan peringkat pertama dari seluruh penyakit
infeksi, angka kematian akibat pneumonia mencapai 25% di Spanyol dan
12% atau 25-30 per 100.000 penduduk di Inggris dan Amerika (Mustofa,
2011).
Bronchopneumonia di Indonesia merupakan penyebab kematian ketiga
terbesar setelah penyakit kardiovaskuler (jantung dan peredaran darah) dan
tuberculosis (TBC). Dari tahun ke tahun penderita bronchopneumonia terus
meningkat. Profil kesehatan Indonesia 2010 menempatkan pneumonia
sebagai penyebab kematian tertinggi pasien rawat inap di rumah sakit yaitu
7,60%, jauh lebih tinggi daripada kematian akibat cedera. (Kompas, Senin 14
November 2011).
Cakupan penemuan pneumonia balita di provinsi Jawa Barat
Dari data rekam medik RS GUNUNG JATI CIREBON, total pasien yang
dirawat adalah. Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk mengambil
judul “Asuhan keperawatan pada klien An. H dengan gangguan system
pernafasan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
sekresi bronkus pada bronkopnemonia di ruang kemuning RSUD
Gunung jati Cirebon”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yaitu bagaimanakah penerapan asuhan keperawatan
klien An.H dengan gangguan sistem pernafasan Bersihkan jalan nafas tidak
efektif berhubungan dengan sekresi bronkus pada Bronkopnemonia di Ruang
Kemuning RSUD Gunung jati Kota Cirebon Tahun 2015.
1.3 Tujuan penulisan
adapun tujuan penulisan pada Karya Tulis Ilmiah ini adalah terdiri dari
tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memperoleh
pengalaman secara nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan
secara langsung komprehensif yang meliputi aspek Biopsikososial
spiritual pada klien An.H dengan gangguan system pernafasan
Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus
pada bronkopnemonia dengan pendekatan proses perawatan
1.3.2 Tujuan Khusus
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini diharapkan penulis dapat :
a. Melaksanakkan pengkajian pada klien An.H dengan gangguan
sistem pernafasan bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan sekresi bronkus pada bronkopnemonia
b. Menganalisa data yang diperoleh untuk menegakkan diagnose
keperawatan dan prioritas masalah
c. Menegakkan diagnosa keperawatan serta memprioritaskan masalah
keperawatan
d. Menentukkan perencanaan keperawatan yang meliputi tujuan,
kriteria, evaluasi, intervensi dan rasional.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang
telah disusun.
f. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
g. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Sasaran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adanlah : Klien
An.H dengan gangguan sistem pernafasan Bersihkan jalan nafas tidak
efektif berhubungan dengan sekresi bronkus
1.4.2 Tempat
Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon.
1. Waktu
Pada tanggal 16 ferbruari 2015.
1.4.3 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru
terhadap :
1. Penulis
Mendapatkan pengalaman dan meningkatkan pengetahuan dari
studi kasus dan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
2. Instansi
1. Pendidikan
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan
dalam memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca
secara keseluruhan.
2. Rumah sakit
Khususnya bagi perawat di RSUD sebagai masukan untuk lebih
memperhatikan dalam penangaanan pada anak dengan kasus
Bronkhopeunomia.
3. Profesi keperawatan
Dapat dijadikan sebagai dasar mengembangkan ilmu
pengetahuan terutama dalam memberikan informasi mengenai
Gangguan Sistem Pernafasan : Bronkhopeunomia.
1.4.4 Metode Memperolehan Data
Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif
yaitu metode yang menggambarkan hasil pengkajian sampai evaluasi
melalui pendekatan proses keperawatan.
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
sebagai berikut :
1. Wawancara
Suatu teknik pengumpulan data melalui komunikasi secara
langsung kepada klien, maupun komunikasi dengan keluarga klien
atau tim kesehatan lain.
2. Observasi
Teknik pengumpulan data melalui pengamatan yang dilakukan
untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas dan kegiatan yang
dilakukan klien selama masa-masa perawatan.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah sebuah proses dari seorang tenaga
kesehatan dalam memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda
klinis penyakit.Merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai
ujung kaki pada setiap sistem tubuh yang memberikan informasi
objektif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk membuat
penilaian klinis.
Teknik Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian
tubuh yang diperiksa melalui pengamatan.
2) Palpasi
Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba.
3) Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian
permukaan tubuh.
4) Auskultasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara
mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh.
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang
dilakukan atas indikasi medis tertentu guna memperoleh
keterangan-keterangan yang lebih lengkap. Tujuan Pemeriksaan ini
bertujuan (a) Terapeutik yaitu untuk pengobatan tertentu atau (b)
Diagnostik yaitu untuk membantu menegakan diagnosis tertentu.
5. Dokumentasi
Suatu teknik pengumpulan data dengan cara membaca atau
melihat laporan atau status keperawatan yang ada di Ruang
Kemuning RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.
6. Studi Kasus
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu
sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan
pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan
atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan
cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan,
pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya.
Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam
tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset
selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan
menguji hipotesis.
7. Kepustakaan
Suatu teknik pengumpulan data dengan cara membaca literatur-
literatur yang berkaitan dengan kasus dan masalah yang timbul
sebagai bahan acuan serta landasan dalam berfikir dan bertindak.
8. Partisipasi Aktif
Penulis ikut serta dalam memberikan asuhan keperawatan secara
langsung.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika pernulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 5 (lima) bab yang
tersusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari latar belakang masalah, tujuan
penulisan dan sistematika penulisan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, yang membahas konsep penyakit yang
terdiri dari, Pengertian, Anatomi Fisiologi, klasifikasi, Etiologi,
Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Komplikasi, Pemeriksaan
Penunjang, Penatalaksanaan Medis, dan Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan Meliputi : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan,
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
BAB III : TINJAUAN KASUS, Tinjauan kasus membahas tentang
pengkajian, analisa data, diagnosa berdasarkan prioritas,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN, Yang berisi tentang teori dan kasus mengenai
klien tentang penyakit . Bronkhopeunomia.
BAB V : PENUTUP, yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari asuhan
keperawatan pasien dengan Gangguan Sistem penafasan :
Bronkhopeunomia.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Uma To'os
 
Konsep Epidemiologi
Konsep EpidemiologiKonsep Epidemiologi
Konsep Epidemiologi
pjj_kemenkes
 
Presentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptifPresentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptif
Nurindah Laili Maghfirati
 
Desain studi i
Desain studi iDesain studi i
Desain studi i
anwar marzuki
 
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...Operator Warnet Vast Raha
 
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
BidangTFBBPKCiloto
 
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...Operator Warnet Vast Raha
 
Peran perawat pada anak pneumonia
Peran perawat pada anak pneumoniaPeran perawat pada anak pneumonia
Peran perawat pada anak pneumonia
Sulistia Rini
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1
Qarin Erni
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi
Syahrum Syuib
 
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian communityEvaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
Doel Hadji Fadly
 
Faktor faktor empisema
Faktor faktor empisemaFaktor faktor empisema
Faktor faktor empisema
ssuser4c22ca
 
Kejadian infeksi nosokomial
Kejadian infeksi nosokomialKejadian infeksi nosokomial
Kejadian infeksi nosokomialMuhammad Badar
 
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabahPendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Anggita Dewi
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
NajMah Usman
 

What's hot (20)

Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2
 
Konsep Epidemiologi
Konsep EpidemiologiKonsep Epidemiologi
Konsep Epidemiologi
 
Presentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptifPresentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptif
 
Mi. 7 epid ahli
Mi. 7 epid ahliMi. 7 epid ahli
Mi. 7 epid ahli
 
Desain studi i
Desain studi iDesain studi i
Desain studi i
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...
Hubungan pendekatan strategi dots (direcly observed treatment shortcorse) den...
 
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
 
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
 
Peran perawat pada anak pneumonia
Peran perawat pada anak pneumoniaPeran perawat pada anak pneumonia
Peran perawat pada anak pneumonia
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi
 
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian communityEvaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
 
Faktor faktor empisema
Faktor faktor empisemaFaktor faktor empisema
Faktor faktor empisema
 
Vap
VapVap
Vap
 
Kejadian infeksi nosokomial
Kejadian infeksi nosokomialKejadian infeksi nosokomial
Kejadian infeksi nosokomial
 
Seminar hasil
Seminar  hasilSeminar  hasil
Seminar hasil
 
Jurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirmanJurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirman
 
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabahPendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
 

Similar to Bab i

PPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptx
PPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptxPPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptx
PPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptx
AnisaUswatun1
 
Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2Uma To'os
 
Bab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copperBab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copper
Septian Muna Barakati
 
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptxppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
EncepIzmal2
 
Karya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanKarya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanRiana Apriliia
 
Pneumonia.pptx
Pneumonia.pptxPneumonia.pptx
Pneumonia.pptx
Farhana100091
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
AuliaDwiJuanita
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnDwi Ap
 
Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat.pptx
Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat.pptxEpidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat.pptx
Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat.pptx
SilviRani1
 
Epidemiologi
Epidemiologi Epidemiologi
Epidemiologi
BobiHandoko2
 
Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
 Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er... Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
Universitas Katolik Musi Charitas
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
Rai Syifa
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnVic Scremo
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
pjj_kemenkes
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
pjj_kemenkes
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologi
Yusuf Budiman
 
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
OktafianiVinividivic
 

Similar to Bab i (20)

Bab i..
Bab i..Bab i..
Bab i..
 
Sistem empiema
Sistem empiemaSistem empiema
Sistem empiema
 
PPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptx
PPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptxPPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptx
PPT PROPOSAL ANISA USWATUN.pptx
 
Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2
 
Bab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copperBab i ikhsan copper
Bab i ikhsan copper
 
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptxppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
 
Karya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanKarya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatan
 
Pneumonia.pptx
Pneumonia.pptxPneumonia.pptx
Pneumonia.pptx
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tn
 
Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat.pptx
Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat.pptxEpidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat.pptx
Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat.pptx
 
Epidemiologi
Epidemiologi Epidemiologi
Epidemiologi
 
Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
 Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er... Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan sistem respirasi (pneumonia) di er...
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradanganAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat peradangan
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologi
 
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
 

Recently uploaded

tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 

Recently uploaded (20)

tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 

Bab i

  • 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi paru merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di masyarakat maupun di rumah sakit dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Infeksi paru dikenal dengan istilah pneumonia. Pneumonia adalah suatu infeksi dari satu atau dua paru-paru yang biasanya disebabkan oleh bakteri-bakteri, virus atau jamur. Proses infeksi dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi. Jika terjadi pada satu atau lebih lobus disebut dengan pneumonia lobaris, sedangkan pneumonia lobularis atau bronchopneumonia menunjukkan penyebaran daerah infeksi yang memiliki bercak dengan diameter sekitar 3 – 4 cm mengelilingi dan mengenai bronchus. Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada parenkim paru yang meluas sampai bronkhioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran pernapasan atau melalui hematogen sampai ke bronchus (Riyadi & Sukarmin, 2009, hal. 67). Penyakit ini bukannya tidak dapat disembuhkan ataupun ditangani tetapi kebanyakan bayi atau anak meninggal karena tidak mendapatkan pengobatan semestinya atau terlambat dibawa ke pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit bronchopneumonia ini.
  • 2. Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian. Penanggulangan penyakit pneumonia menjadi fokus ketiga dari program PPISPA (Penanggulangan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Program ini mengupayakan agar pneumonia lebih dikenal masyarakat, sehingga memudahkan kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang penanggulangan pneumonia (Donald, 2009) WHO tahun 2006 menyebutkan bahwa, 95% pneumonia pada anak-anak di dunia terdapat di negara-negara berkembang. Infeksi saluran napas bawah menjadi kedua teratas penyebab kematian pada anak-anak di bawah 5 tahun, sekitar 2,1 juta (19,6%). Di Amerika pneumonia merupakan peringkat ke-6 dari semua penyebab kematian dan peringkat pertama dari seluruh penyakit infeksi, angka kematian akibat pneumonia mencapai 25% di Spanyol dan 12% atau 25-30 per 100.000 penduduk di Inggris dan Amerika (Mustofa, 2011). Bronchopneumonia di Indonesia merupakan penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler (jantung dan peredaran darah) dan tuberculosis (TBC). Dari tahun ke tahun penderita bronchopneumonia terus meningkat. Profil kesehatan Indonesia 2010 menempatkan pneumonia sebagai penyebab kematian tertinggi pasien rawat inap di rumah sakit yaitu 7,60%, jauh lebih tinggi daripada kematian akibat cedera. (Kompas, Senin 14 November 2011). Cakupan penemuan pneumonia balita di provinsi Jawa Barat
  • 3. Dari data rekam medik RS GUNUNG JATI CIREBON, total pasien yang dirawat adalah. Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan keperawatan pada klien An. H dengan gangguan system pernafasan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus pada bronkopnemonia di ruang kemuning RSUD Gunung jati Cirebon”. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yaitu bagaimanakah penerapan asuhan keperawatan klien An.H dengan gangguan sistem pernafasan Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus pada Bronkopnemonia di Ruang Kemuning RSUD Gunung jati Kota Cirebon Tahun 2015. 1.3 Tujuan penulisan adapun tujuan penulisan pada Karya Tulis Ilmiah ini adalah terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memperoleh pengalaman secara nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung komprehensif yang meliputi aspek Biopsikososial spiritual pada klien An.H dengan gangguan system pernafasan Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus pada bronkopnemonia dengan pendekatan proses perawatan
  • 4. 1.3.2 Tujuan Khusus Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini diharapkan penulis dapat : a. Melaksanakkan pengkajian pada klien An.H dengan gangguan sistem pernafasan bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus pada bronkopnemonia b. Menganalisa data yang diperoleh untuk menegakkan diagnose keperawatan dan prioritas masalah c. Menegakkan diagnosa keperawatan serta memprioritaskan masalah keperawatan d. Menentukkan perencanaan keperawatan yang meliputi tujuan, kriteria, evaluasi, intervensi dan rasional. e. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun. f. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan g. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan 1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Sasaran Sasaran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adanlah : Klien An.H dengan gangguan sistem pernafasan Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus 1.4.2 Tempat
  • 5. Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon. 1. Waktu Pada tanggal 16 ferbruari 2015. 1.4.3 Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru terhadap : 1. Penulis Mendapatkan pengalaman dan meningkatkan pengetahuan dari studi kasus dan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. 2. Instansi 1. Pendidikan Hasil studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara keseluruhan. 2. Rumah sakit Khususnya bagi perawat di RSUD sebagai masukan untuk lebih memperhatikan dalam penangaanan pada anak dengan kasus Bronkhopeunomia. 3. Profesi keperawatan Dapat dijadikan sebagai dasar mengembangkan ilmu pengetahuan terutama dalam memberikan informasi mengenai Gangguan Sistem Pernafasan : Bronkhopeunomia.
  • 6. 1.4.4 Metode Memperolehan Data Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan hasil pengkajian sampai evaluasi melalui pendekatan proses keperawatan. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Suatu teknik pengumpulan data melalui komunikasi secara langsung kepada klien, maupun komunikasi dengan keluarga klien atau tim kesehatan lain. 2. Observasi Teknik pengumpulan data melalui pengamatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas dan kegiatan yang dilakukan klien selama masa-masa perawatan. 3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik adalah sebuah proses dari seorang tenaga kesehatan dalam memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit.Merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada setiap sistem tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk membuat penilaian klinis. Teknik Pemeriksaan Fisik 1) Inspeksi
  • 7. Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. 2) Palpasi Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba. 3) Perkusi Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh. 4) Auskultasi Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. 4. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi medis tertentu guna memperoleh keterangan-keterangan yang lebih lengkap. Tujuan Pemeriksaan ini bertujuan (a) Terapeutik yaitu untuk pengobatan tertentu atau (b) Diagnostik yaitu untuk membantu menegakan diagnosis tertentu. 5. Dokumentasi Suatu teknik pengumpulan data dengan cara membaca atau melihat laporan atau status keperawatan yang ada di Ruang Kemuning RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. 6. Studi Kasus Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan
  • 8. pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis. 7. Kepustakaan Suatu teknik pengumpulan data dengan cara membaca literatur- literatur yang berkaitan dengan kasus dan masalah yang timbul sebagai bahan acuan serta landasan dalam berfikir dan bertindak. 8. Partisipasi Aktif Penulis ikut serta dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika pernulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 5 (lima) bab yang tersusun sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, yang membahas konsep penyakit yang terdiri dari, Pengertian, Anatomi Fisiologi, klasifikasi, Etiologi,
  • 9. Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Komplikasi, Pemeriksaan Penunjang, Penatalaksanaan Medis, dan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Meliputi : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi. BAB III : TINJAUAN KASUS, Tinjauan kasus membahas tentang pengkajian, analisa data, diagnosa berdasarkan prioritas, intervensi, implementasi dan evaluasi. BAB IV : PEMBAHASAN, Yang berisi tentang teori dan kasus mengenai klien tentang penyakit . Bronkhopeunomia. BAB V : PENUTUP, yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari asuhan keperawatan pasien dengan Gangguan Sistem penafasan : Bronkhopeunomia. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN