SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan IPTEK dewasa ini menuntut semua pihak untuk
meningkatkan pendidikan sehingga memacu dunia pendidikan untuk berpola pikir
cepat, cermat, tepat dan akurat sehingga diperlukan generasi penerus bangsa yang
bermutu tinggi. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Ihsan (2005:5)
bahwa :
“Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi
dan pembentukan ketrampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup
usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu
sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan,
pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan
yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang sedang
mengalami perkembangan menuju ke tingkat kedewasaannya.”
Sebagai upaya yang bukan saja membuahkan manfaat yang besar,
pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dirasa
belum memenuhi harapan. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa
Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan. Menurut Sukro Muhab, ketua
umum JSIT Indonesia (http://www.suaramerdeka.com/) adalah sebagai berikut :
“Mutu pendidikan di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Hal ini
terlihat dari menurunnya peringkat Indonesia dalam HDI (Human
Development Index) pada tahun 2011 dari peringkat ke 111 dari 182
negara ke peringkat 124 dari 187 negara. HDI mengukur peringkat suatu
negara dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan ekonomi.
Menurunnya peringkat Indonesia tersebut khususnya dalam bidang
pendidikan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sekolah-sekolah
Indonesia belum dapat bersaing dalam tataran global. Oleh karena itu,
kita selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
melalui berbagai macam kegiatan yang bertujuan memformat model
pendidikan yang berorientasi pada jaminan mutu.”
1
2
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sudah banyak dilakukan
oleh pemerintah diantaranya adalah pembaharuan kurikulum, perbaikan sarana
dan prasarana pendidikan, penggunaan metode mengajar, melaksanakan penelitian
serta meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan ajar. Namun upaya ini masih
belum memuaskan dengan melihat masih rendahnya hasil belajar matematika
siswa. Kenyataan ini dikarenakan kurangnya pencapaian pembelajaran yang
dilakukan dalam kurikulum tersebut.
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang merupakan
mata pelajaran yang sangat berguna dan banyak memberi bantuan dalam berbagai
aspek kehidupan. Matematika merupakan sarana berpikir untuk menumbuh
kembangkan pola pikir yang logis, sistematis, objektif, kritis dan rasional yang
harus dibina sejak dini.
Kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif dan bekerja sama
sangat diperlukan dalam kehidupan modern yang kompetitif ini. Kemampuan itu
dapat dikembangkan melalui belajar matematika. Nurhadi (2004:203) menyatakan
bahwa :
“Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung,
mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan
geometri, aljabar dan trigonometri. Matematika juga berfungsi
mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan
bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan
persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.”
Perkembangan pembelajaran matematika di Indonesia sangat
memprihatinkan, karena rendahnya penguasaan teknologi dan kemampuan
sumber daya manusia Indonesia untuk berkompetensi secara global. Keberhasilan
pengajaran matematika ditentukan oleh seberapa hasil belajar yang dicapai oleh
siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Sehubungan dengan hal tersebut
Cockroft (dalam Abdurrahman 2009:253) menyatakan bahwa :
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan
dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan
keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi
yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir
3
logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan
terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.”
Rendahnya pengetahuan matematika siswa senantiasa menjadi topik
pembicaraan yang hangat dalam masyarakat. Banyak siswa yang kurang
memahami tentang matematika yang mereka kerjakan. Siswa sering tidak dapat
menggunakan pengetahuan matematika yang mereka miliki dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan siswa tidak dapat menggunakan keterampilan menyelesaikan
soal apabila diberikan soal yang sedikit berbeda dari apa yang dipelajarinya. Oleh
sebab itu, guru harus membimbing dan memfasilitasi agar siswa mau dan mampu
belajar. Menurut Hasmiah Mustamin (http://www.uin-alauddin.ac.id/) adalah
sebagai berikut :
“Dalam pembelajaran matematika, guru hendaknya memilih dan
menggunakan strategi, pendekatan, metode dan teknik yang banyak
melibatkan siswa aktif dalam belajar. Kreativitas guru juga amat penting
untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang secara khusus
cocok dengan kelas yang dibinanya termasuk sarana dan
prasaranannya.”
Rendahnya hasil belajar siswa dalam matematika tentu dipengaruhi
banyak faktor. Namun secara garis besar faktor tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi persiapan siswa dalam proses belajar mengajar. Faktor eksternal meliputi
bahan ajar, strategi, model pembelajaran, media pendidikan serta situasi
lingkungan. Berdasarkan hal tersebut penggunaan model pembelajaran yang
kurang tepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga siswa dalam
memahami dan menguasai materi masih kurang dan nilai yang diperoleh siswa
cenderung rendah.
Berdasarkan hasil Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Swasta
Pembangunan Galang, kelemahan belajar matematika diantaranya adalah sebagai
berikut : (1) Masih banyak siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan
guru. (2) Masih banyak siswa kurang dalam mengerjakan latihan-latihan soal. (3)
Masih banyak siswa malu bertanya tentang materi yang belum dimengerti. (4)
Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal
4
yang diberikan guru. (5) Ketika diberikan tes mayoritas siswa memperoleh nilai
yang rendah.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 11 Mei 2013
terhadap salah seorang guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Swasta
Brigjend Katamso Medan, Bapak Drs. Yuzad mengatakan bahwa siswa tidak
menyukai pelajaran matematika disebabkan karena pengetahuan dasar siswa
masih kurang, sehingga siswa merasa matematika adalah pelajaran yang sulit.
Selain itu, Bapak Drs. Yuzad menyatakan bahwa ketidaksukaan siswa pada
pelajaran matematika biasanya disebabkan karena siswa tidak paham tentang
materi yang diajarkan, sehingga siswa merasa materi tersebut adalah materi yang
sulit.
Dari hasil wawancara tersebut juga diperoleh bahwa untuk pelajaran
matematika siswa pada kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan, nilai
maksimal yang diperoleh siswa dalam pembelajaran matematika mencapai nilai
95. Namun disayangkan hanya 5% atau 4 siswa yang mencapai nilai 95. Nilai
minimal dibawah 65 yaitu 30 (dibawah KKM). Ini menunjukkan bahwa nilai yang
diperoleh siswa masih rendah.
Salah satu materi pelajaran dalam matematika yaitu materi Relasi dan
Fungsi. Dalam pelajaran matematika siswa kelas VIII mengalami beberapa
kesulitan pada materi Relasi dan Fungsi. Dari wawancara terhadap guru
matematika kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan, Bapak Drs. Yuzad
terungkap bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi Relasi dan Fungsi
dikarenakan pengetahuan dasar siswa masih kurang, misalnya pada soal diketahui
fungsi f(x) = 3x2 – 5x + 3, tentukan f(-3). Dari soal tersebut siswa tidak tahu
bagaimana penerapannya dikarenakan pengetahuan dasarnya masih kurang.
Berdasarkan hasil survey peneliti di kelas VIII SMP Swasta Brigjend
Katamso Medan berupa pemberian tes pada tanggal 13 Mei 2013, ternyata banyak
siswa yang tidak mampu menjawab dengan benar tentang konsep-konsep dasar
yang berkaitan dengan materi Relasi dan Fungsi, dimana dari 40 siswa yang
diberikan tes diperoleh nilai tertinggi mencapai nilai 65 dan nilai terendah
mencapai nilai 5, dapat dikatakan bahwa hanya 5% atau 2 siswa yang
5
mendapatkan nilai 65 dan 95% atau 38 siswa lainnya mendapatkan nilai di bawah
65. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa tidak mencapai nilai KKM
matematika yaitu 65 dan kemampuan siswa terhadap materi Relasi dan Fungsi
masih rendah.
Rendahnya hasil belajar juga dapat disebabkan oleh kurangnya
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang ada dalam matematika yang
dipandang merupakan seperangkat fakta-fakta yang harus di hafal. Oleh karena itu
guru harus mencari cara yang dapat membuat siswa tertarik dalam mempelajari
matematika. Sedangkan faktor lain yang mempunyai andil yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan belajar matematika adalah pemilihan model
pembelajaran, Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan mengatasi
kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran matematika.
Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bekerja kelompok dalam memecahkan suatu masalah secara
bersama-sama. Seperti yang diungkapkan oleh Nurhadi (2004:112) bahwa :
“Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar.”
Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran matematika diantaranya adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
Think Pair Share (TPS) merupakan suatu cara yang baik untuk membuat
variasi suasana pola diskusi kelas dengan memberi siswa lebih banyak waktu
berpikir, untuk merespons dan saling membantu.. Think Pair Share (TPS) juga
merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari tiga tahapan,
yaitu thinking (berpikir), pairing (berpasangan) dan sharing (bebagi).
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu
model dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang
baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas. Student Teams
6
Achievement Division (STAD) juga merupakan suatu model pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar
kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok.
Selain dari alasan-alasan di atas, peneliti tertarik meneliti kedua model
pembelajaran kooperatif tersebut karena peneliti ingin melihat tipe model
pembelajaran kooperatif mana yang lebih baik diajarkan pada materi Relasi dan
Fungsi. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Nurbaidhi’ah (2010) yang
berjudul : “Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe TPS dan tipe STAD pada pokok bahasan Persamaan Kuadrat di
kelas X SMA Al-Washliyah 1 Medan Tahun Ajaran 2010/2011”, menyatakan
bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TPS
lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan rata-rata kelas yang menggunakan tipe TPS 68,61
dan rata-rata kelas yang menggunakan tipe STAD 63,12. Begitu juga dari
penelitian oleh Sakiben Sinaga (2009) yang berjudul : “Perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran
kooperatif tipe TPS dan tipe STAD di kelas X SMK-BM Raksana Medan T.A.
2009/2010”, menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan rata-rata kelas yang menggunakan
tipe TPS 6,878 dan rata-rata kelas yang menggunakan tipe STAD 6,144.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
dan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Materi Relasi
dan Fungsi di Kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan T.A.
2013/2014.”
7
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika masih rendah.
4. Kemampuan siswa terhadap materi Relasi dan Fungsi masih rendah.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,
maka batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan tipe Student
Teams Achievement Division (STAD).
2. Materi yang dibatasi adalah materi Relasi dan Fungsi di kelas VIII SMP
Swasta Brigjend Katamso Medan T.A. 2013/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
“Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi daripada tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi Relasi dan Fungsi di
kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan T.A. 2013/2014 ?”
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
“Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi daripada
8
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi Relasi dan Fungsi
di kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan T.A. 2013/2014.”
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan untuk dapat mempertimbangkan dan memilih
model pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Siswa
Sebagai alternatif usaha meningkatkan kemampuan siswa dan
mengaktifkan siswa serta dapat menjalin hubungan yang lebih baik
diantara siswa lainnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran matematika.
3. Bagi Pihak Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam lembaga pendidikan untuk usaha
peningkatan mutu pendidikan.
4. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model pembelajaran
yang lebih tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa
yang akan datang.
5. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan masukan dan pembanding untuk penelitian dalam
permasalahan yang sama pada masa yang akan datang.

More Related Content

What's hot

Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learningPengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
AmalinaAzizah
 
Skripx grace
Skripx graceSkripx grace
Skripx grace
Marna_Nna
 
139 article text-230-1-10-20191229
139 article text-230-1-10-20191229139 article text-230-1-10-20191229
139 article text-230-1-10-20191229
Jurnal As-Salam
 
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah di tingkat seko...
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah di tingkat seko...Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah di tingkat seko...
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah di tingkat seko...
AmalinaAzizah
 
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS MatematikaStudi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
liya luthfatun
 
Tugasan 4 - Pendapat individu
Tugasan 4 - Pendapat individuTugasan 4 - Pendapat individu
Tugasan 4 - Pendapat individu
SYAZWANI IBRAHIM
 
Jurnal Pendidikan Khas
Jurnal Pendidikan KhasJurnal Pendidikan Khas
Jurnal Pendidikan Khas
Anjini Anjni
 
Math anxiety 3
Math anxiety 3Math anxiety 3
Math anxiety 3
Amie Joan Juanis
 
Kepercayaan Guru Terhadap Kurikulum, Sifat, Pengajaran dan Pembelajaran Matem...
Kepercayaan Guru Terhadap Kurikulum, Sifat, Pengajaran dan Pembelajaran Matem...Kepercayaan Guru Terhadap Kurikulum, Sifat, Pengajaran dan Pembelajaran Matem...
Kepercayaan Guru Terhadap Kurikulum, Sifat, Pengajaran dan Pembelajaran Matem...
ikhwankmk92
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikan
Dwi Halimasari
 
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
Muhammad Nazri Abdul Halim
 
Skripsi yang benar
Skripsi yang benarSkripsi yang benar
Skripsi yang benar
warnie Tumorang Pande
 
Sme6044 k3 t1_isu 11___edited
Sme6044 k3 t1_isu 11___editedSme6044 k3 t1_isu 11___edited
Sme6044 k3 t1_isu 11___edited
Amie Joan Juanis
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
eryeryey
 
Sme6044 tugasan 2 timss
Sme6044 tugasan 2 timssSme6044 tugasan 2 timss
Sme6044 tugasan 2 timss
Ling Leh
 
Proposal bab 1 baru
Proposal bab 1  baruProposal bab 1  baru
Proposal bab 1 baru
Ayieda Eryna
 
Kajian faizal
Kajian faizalKajian faizal
Kajian faizalyunging84
 

What's hot (18)

Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learningPengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Skripx grace
Skripx graceSkripx grace
Skripx grace
 
139 article text-230-1-10-20191229
139 article text-230-1-10-20191229139 article text-230-1-10-20191229
139 article text-230-1-10-20191229
 
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah di tingkat seko...
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah di tingkat seko...Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah di tingkat seko...
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah di tingkat seko...
 
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS MatematikaStudi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
 
Tugasan 4 - Pendapat individu
Tugasan 4 - Pendapat individuTugasan 4 - Pendapat individu
Tugasan 4 - Pendapat individu
 
Jurnal Pendidikan Khas
Jurnal Pendidikan KhasJurnal Pendidikan Khas
Jurnal Pendidikan Khas
 
Math anxiety 3
Math anxiety 3Math anxiety 3
Math anxiety 3
 
Kepercayaan Guru Terhadap Kurikulum, Sifat, Pengajaran dan Pembelajaran Matem...
Kepercayaan Guru Terhadap Kurikulum, Sifat, Pengajaran dan Pembelajaran Matem...Kepercayaan Guru Terhadap Kurikulum, Sifat, Pengajaran dan Pembelajaran Matem...
Kepercayaan Guru Terhadap Kurikulum, Sifat, Pengajaran dan Pembelajaran Matem...
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikan
 
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
 
Skripsi yang benar
Skripsi yang benarSkripsi yang benar
Skripsi yang benar
 
Sme6044 k3 t1_isu 11___edited
Sme6044 k3 t1_isu 11___editedSme6044 k3 t1_isu 11___edited
Sme6044 k3 t1_isu 11___edited
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
 
Sme6044 tugasan 2 timss
Sme6044 tugasan 2 timssSme6044 tugasan 2 timss
Sme6044 tugasan 2 timss
 
Proposal bab 1 baru
Proposal bab 1  baruProposal bab 1  baru
Proposal bab 1 baru
 
Kajian faizal
Kajian faizalKajian faizal
Kajian faizal
 

Viewers also liked

Yuci avt presentation paper 2015
Yuci avt presentation paper 2015Yuci avt presentation paper 2015
Yuci avt presentation paper 2015
Yuci-Ltd
 
TRABAJO
TRABAJOTRABAJO
TRABAJO
florjesenia
 
Western Division Newsletter - Issue 002
Western Division Newsletter - Issue 002Western Division Newsletter - Issue 002
Western Division Newsletter - Issue 002
Jamie Slaughter
 
Novela lgp
Novela lgpNovela lgp
Novela lgp
Pedro Guzmán
 
Fotos del ies la albuera
Fotos del ies la albueraFotos del ies la albuera
Fotos del ies la albuera
ies segovia
 
Agenda de competitividad chimborazo colta
Agenda de competitividad chimborazo coltaAgenda de competitividad chimborazo colta
Agenda de competitividad chimborazo colta
Programa Chimborazo Agrocompetitivo
 
Cosas para hacer en internet
Cosas para hacer en internetCosas para hacer en internet
Cosas para hacer en internet
giovannihernandezfc
 
10 consejos para la gestión de RSE en PYMES
10 consejos para la gestión de RSE en PYMES10 consejos para la gestión de RSE en PYMES
10 consejos para la gestión de RSE en PYMES
Perú 2021
 
Td wp0711
Td wp0711Td wp0711
Td wp0711
Tomas Cascante
 
Componentes básicos de una computadora
Componentes básicos de una computadoraComponentes básicos de una computadora
Componentes básicos de una computadora
nticxjb
 
Doan_duy_khiem
Doan_duy_khiemDoan_duy_khiem
Doan_duy_khiemrenlue
 
Docket Times Realty India 2010 Kuwait
Docket Times Realty India 2010 KuwaitDocket Times Realty India 2010 Kuwait
Docket Times Realty India 2010 Kuwait
Mindspace Events & Exhibitions
 
Partes del computador
Partes del computadorPartes del computador
Partes del computador
ivanchuchuuuu
 
Công ty tổ chức sự kiện chuyên nghiệp tại hcm
Công ty tổ chức sự kiện chuyên nghiệp tại hcm Công ty tổ chức sự kiện chuyên nghiệp tại hcm
Công ty tổ chức sự kiện chuyên nghiệp tại hcm
SEO LÊN TOP
 
ALASAN - HARGA PRODUK MAHAL
ALASAN - HARGA PRODUK MAHALALASAN - HARGA PRODUK MAHAL
ALASAN - HARGA PRODUK MAHAL
Ary Praptono
 
The Egg Is Very Big.
The Egg Is Very Big.The Egg Is Very Big.
The Egg Is Very Big.rhondavoo
 
Análisis de malware en Android -.Bsides Chile 2014
Análisis de malware en Android -.Bsides Chile 2014Análisis de malware en Android -.Bsides Chile 2014
Análisis de malware en Android -.Bsides Chile 2014
Julian Maximiliano Zarate
 

Viewers also liked (20)

Yuci avt presentation paper 2015
Yuci avt presentation paper 2015Yuci avt presentation paper 2015
Yuci avt presentation paper 2015
 
TRABAJO
TRABAJOTRABAJO
TRABAJO
 
Western Division Newsletter - Issue 002
Western Division Newsletter - Issue 002Western Division Newsletter - Issue 002
Western Division Newsletter - Issue 002
 
Novela lgp
Novela lgpNovela lgp
Novela lgp
 
Fotos del ies la albuera
Fotos del ies la albueraFotos del ies la albuera
Fotos del ies la albuera
 
Agenda de competitividad chimborazo colta
Agenda de competitividad chimborazo coltaAgenda de competitividad chimborazo colta
Agenda de competitividad chimborazo colta
 
Cosas para hacer en internet
Cosas para hacer en internetCosas para hacer en internet
Cosas para hacer en internet
 
03 11 07 sitas musikales shalom aleichem www.gftaognosticaespiritual.org
03 11 07 sitas musikales shalom aleichem  www.gftaognosticaespiritual.org03 11 07 sitas musikales shalom aleichem  www.gftaognosticaespiritual.org
03 11 07 sitas musikales shalom aleichem www.gftaognosticaespiritual.org
 
10 consejos para la gestión de RSE en PYMES
10 consejos para la gestión de RSE en PYMES10 consejos para la gestión de RSE en PYMES
10 consejos para la gestión de RSE en PYMES
 
Xarxes d àrea local
Xarxes d àrea localXarxes d àrea local
Xarxes d àrea local
 
Td wp0711
Td wp0711Td wp0711
Td wp0711
 
Componentes básicos de una computadora
Componentes básicos de una computadoraComponentes básicos de una computadora
Componentes básicos de una computadora
 
Doan_duy_khiem
Doan_duy_khiemDoan_duy_khiem
Doan_duy_khiem
 
Docket Times Realty India 2010 Kuwait
Docket Times Realty India 2010 KuwaitDocket Times Realty India 2010 Kuwait
Docket Times Realty India 2010 Kuwait
 
Partes del computador
Partes del computadorPartes del computador
Partes del computador
 
Master team
Master teamMaster team
Master team
 
Công ty tổ chức sự kiện chuyên nghiệp tại hcm
Công ty tổ chức sự kiện chuyên nghiệp tại hcm Công ty tổ chức sự kiện chuyên nghiệp tại hcm
Công ty tổ chức sự kiện chuyên nghiệp tại hcm
 
ALASAN - HARGA PRODUK MAHAL
ALASAN - HARGA PRODUK MAHALALASAN - HARGA PRODUK MAHAL
ALASAN - HARGA PRODUK MAHAL
 
The Egg Is Very Big.
The Egg Is Very Big.The Egg Is Very Big.
The Egg Is Very Big.
 
Análisis de malware en Android -.Bsides Chile 2014
Análisis de malware en Android -.Bsides Chile 2014Análisis de malware en Android -.Bsides Chile 2014
Análisis de malware en Android -.Bsides Chile 2014
 

Similar to Bab i

25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt
siskaryane
 
matematik
matematikmatematik
matematik
Cikgu Marzuqi
 
JURNAL IBNU.docx
JURNAL IBNU.docxJURNAL IBNU.docx
JURNAL IBNU.docx
syamsahfitri1
 
TUGAS RISET PRNEMBANGAN IRNA NAZIRA.docx
TUGAS RISET  PRNEMBANGAN IRNA NAZIRA.docxTUGAS RISET  PRNEMBANGAN IRNA NAZIRA.docx
TUGAS RISET PRNEMBANGAN IRNA NAZIRA.docx
Irnanzy
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdfMeningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
NiaFauziah2
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
MyData19
 
Bab I
Bab IBab I
Thesis zamatun 2
Thesis zamatun 2Thesis zamatun 2
Thesis zamatun 2
Teacher Nasrah
 
Metode problen solving
Metode problen solvingMetode problen solving
Metode problen solving
kaffah
 
TUGASAN 5
TUGASAN 5 TUGASAN 5
TUGASAN 5
SYAZWANI IBRAHIM
 
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
Edah Rossansen
 
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...
Rosida Marasabessy
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi Kurnia
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematikaguestf6b63af
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bib
Habibah Abdullah
 
Isu isu-120520002036-phpapp01
Isu isu-120520002036-phpapp01Isu isu-120520002036-phpapp01
Isu isu-120520002036-phpapp01
Habibah Abdullah
 
Makalah Penuh untuk Prosiding dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika UN...
Makalah Penuh untuk Prosiding dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika UN...Makalah Penuh untuk Prosiding dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika UN...
Makalah Penuh untuk Prosiding dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika UN...
State University of Medan
 
Tugas ptk HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
Tugas ptk  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinciTugas ptk  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinci
Tugas ptk HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 

Similar to Bab i (20)

25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt
 
matematik
matematikmatematik
matematik
 
JURNAL IBNU.docx
JURNAL IBNU.docxJURNAL IBNU.docx
JURNAL IBNU.docx
 
TUGAS RISET PRNEMBANGAN IRNA NAZIRA.docx
TUGAS RISET  PRNEMBANGAN IRNA NAZIRA.docxTUGAS RISET  PRNEMBANGAN IRNA NAZIRA.docx
TUGAS RISET PRNEMBANGAN IRNA NAZIRA.docx
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdfMeningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Thesis zamatun 2
Thesis zamatun 2Thesis zamatun 2
Thesis zamatun 2
 
Metode problen solving
Metode problen solvingMetode problen solving
Metode problen solving
 
TUGASAN 5
TUGASAN 5 TUGASAN 5
TUGASAN 5
 
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
 
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bib
 
Isu isu-120520002036-phpapp01
Isu isu-120520002036-phpapp01Isu isu-120520002036-phpapp01
Isu isu-120520002036-phpapp01
 
Makalah Penuh untuk Prosiding dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika UN...
Makalah Penuh untuk Prosiding dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika UN...Makalah Penuh untuk Prosiding dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika UN...
Makalah Penuh untuk Prosiding dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika UN...
 
Tugas ptk HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
Tugas ptk  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinciTugas ptk  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinci
Tugas ptk HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 

Bab i

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK dewasa ini menuntut semua pihak untuk meningkatkan pendidikan sehingga memacu dunia pendidikan untuk berpola pikir cepat, cermat, tepat dan akurat sehingga diperlukan generasi penerus bangsa yang bermutu tinggi. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Ihsan (2005:5) bahwa : “Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan ketrampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ke tingkat kedewasaannya.” Sebagai upaya yang bukan saja membuahkan manfaat yang besar, pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dirasa belum memenuhi harapan. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan. Menurut Sukro Muhab, ketua umum JSIT Indonesia (http://www.suaramerdeka.com/) adalah sebagai berikut : “Mutu pendidikan di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Hal ini terlihat dari menurunnya peringkat Indonesia dalam HDI (Human Development Index) pada tahun 2011 dari peringkat ke 111 dari 182 negara ke peringkat 124 dari 187 negara. HDI mengukur peringkat suatu negara dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan ekonomi. Menurunnya peringkat Indonesia tersebut khususnya dalam bidang pendidikan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sekolah-sekolah Indonesia belum dapat bersaing dalam tataran global. Oleh karena itu, kita selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui berbagai macam kegiatan yang bertujuan memformat model pendidikan yang berorientasi pada jaminan mutu.” 1
  • 2. 2 Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sudah banyak dilakukan oleh pemerintah diantaranya adalah pembaharuan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, penggunaan metode mengajar, melaksanakan penelitian serta meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan ajar. Namun upaya ini masih belum memuaskan dengan melihat masih rendahnya hasil belajar matematika siswa. Kenyataan ini dikarenakan kurangnya pencapaian pembelajaran yang dilakukan dalam kurikulum tersebut. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang merupakan mata pelajaran yang sangat berguna dan banyak memberi bantuan dalam berbagai aspek kehidupan. Matematika merupakan sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan pola pikir yang logis, sistematis, objektif, kritis dan rasional yang harus dibina sejak dini. Kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif dan bekerja sama sangat diperlukan dalam kehidupan modern yang kompetitif ini. Kemampuan itu dapat dikembangkan melalui belajar matematika. Nurhadi (2004:203) menyatakan bahwa : “Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.” Perkembangan pembelajaran matematika di Indonesia sangat memprihatinkan, karena rendahnya penguasaan teknologi dan kemampuan sumber daya manusia Indonesia untuk berkompetensi secara global. Keberhasilan pengajaran matematika ditentukan oleh seberapa hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Sehubungan dengan hal tersebut Cockroft (dalam Abdurrahman 2009:253) menyatakan bahwa : “Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir
  • 3. 3 logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.” Rendahnya pengetahuan matematika siswa senantiasa menjadi topik pembicaraan yang hangat dalam masyarakat. Banyak siswa yang kurang memahami tentang matematika yang mereka kerjakan. Siswa sering tidak dapat menggunakan pengetahuan matematika yang mereka miliki dalam kehidupan sehari-hari, bahkan siswa tidak dapat menggunakan keterampilan menyelesaikan soal apabila diberikan soal yang sedikit berbeda dari apa yang dipelajarinya. Oleh sebab itu, guru harus membimbing dan memfasilitasi agar siswa mau dan mampu belajar. Menurut Hasmiah Mustamin (http://www.uin-alauddin.ac.id/) adalah sebagai berikut : “Dalam pembelajaran matematika, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode dan teknik yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar. Kreativitas guru juga amat penting untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang secara khusus cocok dengan kelas yang dibinanya termasuk sarana dan prasaranannya.” Rendahnya hasil belajar siswa dalam matematika tentu dipengaruhi banyak faktor. Namun secara garis besar faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi persiapan siswa dalam proses belajar mengajar. Faktor eksternal meliputi bahan ajar, strategi, model pembelajaran, media pendidikan serta situasi lingkungan. Berdasarkan hal tersebut penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga siswa dalam memahami dan menguasai materi masih kurang dan nilai yang diperoleh siswa cenderung rendah. Berdasarkan hasil Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Swasta Pembangunan Galang, kelemahan belajar matematika diantaranya adalah sebagai berikut : (1) Masih banyak siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan guru. (2) Masih banyak siswa kurang dalam mengerjakan latihan-latihan soal. (3) Masih banyak siswa malu bertanya tentang materi yang belum dimengerti. (4) Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal
  • 4. 4 yang diberikan guru. (5) Ketika diberikan tes mayoritas siswa memperoleh nilai yang rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 11 Mei 2013 terhadap salah seorang guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan, Bapak Drs. Yuzad mengatakan bahwa siswa tidak menyukai pelajaran matematika disebabkan karena pengetahuan dasar siswa masih kurang, sehingga siswa merasa matematika adalah pelajaran yang sulit. Selain itu, Bapak Drs. Yuzad menyatakan bahwa ketidaksukaan siswa pada pelajaran matematika biasanya disebabkan karena siswa tidak paham tentang materi yang diajarkan, sehingga siswa merasa materi tersebut adalah materi yang sulit. Dari hasil wawancara tersebut juga diperoleh bahwa untuk pelajaran matematika siswa pada kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan, nilai maksimal yang diperoleh siswa dalam pembelajaran matematika mencapai nilai 95. Namun disayangkan hanya 5% atau 4 siswa yang mencapai nilai 95. Nilai minimal dibawah 65 yaitu 30 (dibawah KKM). Ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa masih rendah. Salah satu materi pelajaran dalam matematika yaitu materi Relasi dan Fungsi. Dalam pelajaran matematika siswa kelas VIII mengalami beberapa kesulitan pada materi Relasi dan Fungsi. Dari wawancara terhadap guru matematika kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan, Bapak Drs. Yuzad terungkap bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi Relasi dan Fungsi dikarenakan pengetahuan dasar siswa masih kurang, misalnya pada soal diketahui fungsi f(x) = 3x2 – 5x + 3, tentukan f(-3). Dari soal tersebut siswa tidak tahu bagaimana penerapannya dikarenakan pengetahuan dasarnya masih kurang. Berdasarkan hasil survey peneliti di kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan berupa pemberian tes pada tanggal 13 Mei 2013, ternyata banyak siswa yang tidak mampu menjawab dengan benar tentang konsep-konsep dasar yang berkaitan dengan materi Relasi dan Fungsi, dimana dari 40 siswa yang diberikan tes diperoleh nilai tertinggi mencapai nilai 65 dan nilai terendah mencapai nilai 5, dapat dikatakan bahwa hanya 5% atau 2 siswa yang
  • 5. 5 mendapatkan nilai 65 dan 95% atau 38 siswa lainnya mendapatkan nilai di bawah 65. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa tidak mencapai nilai KKM matematika yaitu 65 dan kemampuan siswa terhadap materi Relasi dan Fungsi masih rendah. Rendahnya hasil belajar juga dapat disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang ada dalam matematika yang dipandang merupakan seperangkat fakta-fakta yang harus di hafal. Oleh karena itu guru harus mencari cara yang dapat membuat siswa tertarik dalam mempelajari matematika. Sedangkan faktor lain yang mempunyai andil yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar matematika adalah pemilihan model pembelajaran, Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran matematika. Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja kelompok dalam memecahkan suatu masalah secara bersama-sama. Seperti yang diungkapkan oleh Nurhadi (2004:112) bahwa : “Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.” Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Think Pair Share (TPS) merupakan suatu cara yang baik untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas dengan memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespons dan saling membantu.. Think Pair Share (TPS) juga merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu thinking (berpikir), pairing (berpasangan) dan sharing (bebagi). Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu model dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas. Student Teams
  • 6. 6 Achievement Division (STAD) juga merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain dari alasan-alasan di atas, peneliti tertarik meneliti kedua model pembelajaran kooperatif tersebut karena peneliti ingin melihat tipe model pembelajaran kooperatif mana yang lebih baik diajarkan pada materi Relasi dan Fungsi. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Nurbaidhi’ah (2010) yang berjudul : “Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TPS dan tipe STAD pada pokok bahasan Persamaan Kuadrat di kelas X SMA Al-Washliyah 1 Medan Tahun Ajaran 2010/2011”, menyatakan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan rata-rata kelas yang menggunakan tipe TPS 68,61 dan rata-rata kelas yang menggunakan tipe STAD 63,12. Begitu juga dari penelitian oleh Sakiben Sinaga (2009) yang berjudul : “Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS dan tipe STAD di kelas X SMK-BM Raksana Medan T.A. 2009/2010”, menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan rata-rata kelas yang menggunakan tipe TPS 6,878 dan rata-rata kelas yang menggunakan tipe STAD 6,144. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Materi Relasi dan Fungsi di Kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan T.A. 2013/2014.”
  • 7. 7 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit. 2. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. 3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika masih rendah. 4. Kemampuan siswa terhadap materi Relasi dan Fungsi masih rendah. 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan tipe Student Teams Achievement Division (STAD). 2. Materi yang dibatasi adalah materi Relasi dan Fungsi di kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan T.A. 2013/2014. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi daripada tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi Relasi dan Fungsi di kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan T.A. 2013/2014 ?” 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi daripada
  • 8. 8 tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi Relasi dan Fungsi di kelas VIII SMP Swasta Brigjend Katamso Medan T.A. 2013/2014.” 1.6. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Guru Sebagai bahan masukan untuk dapat mempertimbangkan dan memilih model pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi Siswa Sebagai alternatif usaha meningkatkan kemampuan siswa dan mengaktifkan siswa serta dapat menjalin hubungan yang lebih baik diantara siswa lainnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran matematika. 3. Bagi Pihak Sekolah Sebagai bahan masukan dalam lembaga pendidikan untuk usaha peningkatan mutu pendidikan. 4. Bagi Peneliti Sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang lebih tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa yang akan datang. 5. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan masukan dan pembanding untuk penelitian dalam permasalahan yang sama pada masa yang akan datang.