Bab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptx
1. Bab 8. Pengolahan tanah,
pengairan dan
pemupukan
PUTRI INDRASTIANINGRUM S.P, M.SI
2. Definisi pengolahan tanah
Tujuan pengolahan tanah
Macam-macam pengolahan tanah
Alat-alat pengolah tanah
Definisi pemupukan
Tujuan pemupukan
Macam-macam teknik pemupukan
3. Definisi pengolahan tanah
Mengolah tanah adalah membalik dan
menggemburkan struktur tanah agar menjadi
gembur, sehingga memudahkan perakaran untuk
masuk ke dalam tanah dan memudahkan akar
tanaman menyerap unsur hara.
4. Tujuan pengolahan tanah
Tujuan pengolahan tanah untuk :
Menciptakan kondisi fisik, khemis dan biologis tanah menjadi lebih baik
Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan
Menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yang sesuai agar
dekomposisi berjalan dengan baik.
Menurunkan laju erosi
Meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan
Mencampur dan meratakan pupuk dengan tanah
Mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainase
Menggemburkan tanah
5. Macam-macam pengolahan tanah
1. Pengolahan Tanah Minimum
Pengolahan tanah minimum (minimum tillage)
adalah pengolahan tanah yang dilakukan secara
terbatas atau seperlunya tanpa melakukan
pengolahan tanah pada seluruh areal lahan (LIPTAN,
1994).
6. Pengolahan Tanah Minimum
1. Pengolahan tanah disekitar lobang tanaman
lahan dibersihkan dari rumput-rumput selanjutnya tanah
ditutup dengan mulsa dan di sekitar lobang tanam dilakukan
olah tanah seperlunya.
2. Pengolahan tanah di sekitar tanaman
pembersihan lahan dari rumput-rumputan dan pemberian
mulsa sama dengan cara di atas sedang pengolahan tanah
dilakukan dalam jalur tempat tumbuh tanaman.
3. Tanpa pengolahan tanah (zero tillage)
dalam keadaan struktur dan porositas tanah masih baik maka
pengolahan tanah beIum diperlukan.
7. 2. Pengolahan tanah optimum (Optimum
Tillage). Pengolahan hanya dilakukan pada
tanaman saja (sistem Reynoso untuk tanaman
tebu).
3.Pengolahan tanah maksimum (Maximum
Tillage). Pengolahan yang secara intensif
seluruh areal pertanahan sehingga menjadi
gembur dan permukaan tanah rata.
12. Definisi pemupukan
Pengertian pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media
tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara
yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi
dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan
organik ataupun non-organik (mineral).
Pengertian pemupukan
Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan
unsur-unsur hara pada komplek tanah, baik langsung
maupun tak langsung yang dapat menyumbangkan
bahan makanan pada tanaman.
13. Tujuan pemupukan
1. Mengisi pembekalan zat makanan tanaman yang cukup
2. Memperbaiki atau mempelihara keutuhan kondisi tanah
dalam hal struktur.
14. Teknik Pemupukan
1. Pemupukan Melalui Akar Tanaman
a) Disebar (Broad Casting)
Pupuk yang disebarkan merata pada tanah-tanah
di sekitar pertanaman atau pada waktu
pembajakan/penggaruan terakhir
b) Ditempatkan di antara larikan/barisan
Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan
kemudian ditutup kembali dengan tanah.
c) Penugalan/ditempatkan dalam lubang
Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di samping
batang sejauh kurang lebih 10-15 cm dan ditutup
dengan tanah
15. d) Pop Up
dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman
benih atau bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki
indeks garam yang rendah agar tidak merusak benih
atau biji.
e) Fertigasi
Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada
tanaman melalui air irigasi. Lazimnya, cara ini dilakukan
untuk tanaman yang pengairannya menggunakan
sistem sprinkle
16. 2. Pemupukan Dengan Cara Disemprotkan Ke
Daun Tanaman (Spraying)
Pupuk yang dilarutkan ke dalam air dengan
konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan
langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa
(Hand Sprayer). Pada hamparan yang luas dapat
digunakan pesawat terbang
17. Guna Pupuk
Memperbaiki atau menjaga status hara dan neraca
kesuburan tanah.
Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan berupa
tanah.
Meningkatkan pendapatan dan keuntungan petani atau
usaha tani.
Meningkatkan, memperbaiki atau mempertahankan
kesuburan kimiawi tanah dengan cara menambah kadar
hara tanah yang tersedia.
Meningkatkan atau memperbaiki pertumbuhan kesehatan
dan produksi tanaman, baik dalam kuantitas maupun
kualitas produksi tanaman.
18. Pupuk atau Fertilizer adalah :
Zat atau bahan kimia berbentuk senyawa an organik yang
mengandung satu atau lebih hara tanaman, dapat berupa pupuk alam
atau buatan yang ditambahkan dan diberikan kedalam tanah atau
media pertumbuhan.
Rabuk atau Manure adalah :
Bahan organik dari sisa organisme dari tumbuhan atau hewan, yang
sudah mengalami dekomposisi parsial, dapat terbentuk secara alami
atau sengaja dibuat, diberikan atau telah ada di dalam tanah.
19. Guna Rabuk
Menambah atau meningkatkan kandungan bahan organik dari
dalam tanah.
Menambah sedikit kandungan beberapa jenis hara didalam
tanah.
Rabuk hijau dapat menambah kadar N dalam jumlah besar.
Meningkatkan , memperbaiki atau mempertahankan
kesuburan fisik dan biologi tanah dengan menambah bahan
organik dalam tanah.
Meningkatkan pertumbuhan kesehatan dan produksi dari
tanaman
Meningkatkan pendapatan dan keuntungan usaha tani
terutama pada tanaman hortikultura, yaitu sayuran, bunga,
tanaman hias dan buah-buahan.
20. Klasifikasi Pupuk
Proses pembentukan pupuk alam atau pupuk buatan (pabrik).
Bentuk senyawa kimia pupuk organik dan pupuk anorganik
Jenis kandungan hara Pupuk hara N, P, K, S dan Mg
Banyaknya jenis hara pupuk tunggal, pupuk majemuk, pupuk
campuran.
Kelarutan dari hara Larutan cepat (NO3), larutan sedang (ZA,
ZK, NP, NK, NPK), larut lambat (FA, DS).
Reaksi atau pH Pupuk Pupuk masam, pupuk netral dan alkalik.
Penempatan Pupuk Pupuk akar (diberikan lewat tanah, media
tumbuh) dan Pupuk daun (aplikasi melalui daun).
Sasaran atau tujuan Pupuk daun (untuk organ vegetatif) dan
Pupuk bunga, buah dan biji (untuk organ generatif).
21. Klasifikasi Rabuk
Rabuk limbah hewan
* Dari hewan ternak : berbentuk padat, cair atau campurannya, dapat
terbentuk alami atau sengaja dibuat.
* Guano segar : dari limbah kelelawar dan burung walet. Terbentuk
secara alami, lalu ditambang.
* Rabuk hewan lain : dari limbah pasar hewan atau kebun binatang.
Rabuk limbah tumbuhan Dari limbah tumbuhan, terbentuk secara
alami atau dengan sengaja dibenamkan.
Rabuk Hijau Dari limbah serta tumbuhan hidup terbentuk secara
alami atau sengaja dibuat atau dibenamkan.
Kompos Rabuk yang sengaja dibuat dengan cara khusus dari
limbah tumbuhan, bahan organik, limbah dapur dan limbah kota,
memakai sedikit rabuk dari kotoran hewan, ditambah kapur atau abu.
Nite Soil Limbah manusia yang bentuk, warna serta baunya sudah
berubah atau dapat dibuat tidak berbau.
22.
23. PENGAIRAN
upaya yang dilakukan manusia untuk
mengairi lahan pertanian.
Suatu pengaturan air pada tanah
sehingga tanah dapat mengikat air
sebagai persediaan tanah pada saat
diperlukan oleh tanaman
24. Peranan Air untuk Tanaman
Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh tanaman
Aktivator enzim
Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
Sumber H dalam fotosintesis
Penghasil O2 dalam fotosintesis
Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
Menjaga potensial sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran,
pemanjangan sel, mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan bunga (misal
epinasti)
Pemacu respirasi
Mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel
Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
Agensia penyebaran benih tanaman
Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh
25. Faktor –faktor yang Menentukan
Kebutuhan Air
Evapotranspirasi
Perkolasi
Aliran permukaan
Jenis, Bentuk dan Umur Tanaman
Lokasi dan Kondisi Sekitar Tanaman
Jenis Media Tanam
Besar Kecilnya Pot
Musim
26. Cara-cara Pemberian Air Pengairan
Pemberian air irigasi lewat permukaan tanah,
Pemberian air irigasi melalui bawah permukaan tanah,
Pemberian air irigasi dengan pancaran
Pemberian air dengan cara tetesan
27. Pengairan ( Irigasi )
Air merupakan bahan sangat vital bagi kehidupan tanah.
Irigasi yaitu pemberian air pada tanaman untuk memenuhi
kebutuhan air bagi pertumbuhannya. Kebutuhan air
tanaman sama dengan kehilangan air per satuan luas yang
diakibatkan oleh kanopi tanaman di tambah dengan
hilangnya air melalui penguapan permukaan tanah pada
luasan tertentu.
Kebutuhan air tanaman ditentukan dnegan menghitung
besarnya penguapan (evaporasi) permukaan tanah dan
penguapan melalui tajuk tanaman (transpirasi).
28. Kegiatan Irigasi
Kegiatan irigasi menyangkut :
Penampungan air
Penyaluran air ke lahan
Pembuangan kelebihan air serta usaha menjaga kontinuitas air.
Prinsip dari pemberian air irigasi yang ditambahkan adalah untuk
menutupi kekurangan air tanah yang telah ada pada saat yang
diperlukan dalam jumlah cukup.
Kegunaan air irigasi adalah :
Mempermudah pengolahan tanah
Mengatur suhu tanah dan iklim mikro
Membersihkan tanah dari kotoran kadar unsur-unsur racun, garam
dan asam yang berlebihan
Menekan pertumbuhan gulma, hama dan penyakit tanaman.
29. Pemberian air irigasi, digolongkan
atas 3 cara :
1. Pemberian air pada permukaan tanah, dilakukan dg :
Penggenangan (flooding), yg berbentuk :
* Penggenangan bebas (free method)
* Penggenangan tepi (border method)
* Penggenangan dengan memakai galengan (chechk method)
Pemberian air dlm selokan-selokan (furrow irrigation)
Pemberian air diantara baris tanaman (currigation irrigation)
2. Pemberian air dibawah permukaan atau didalam profil tanah (sub
surface irrigation). Air diberikan melalui semacam pipa saluran
yang dibenamkan di bawah permukaan tanah.
3. Pemberian air dengan cara siraman (springkle irrigation) yang
berupa Oscillation springkle (umum diberi nama metode skinner)
dan Rotary springkle.
30. Dilakukan sesuai dengan kebutuhan
tanaman dan banyaknya curah hujan
yang turun. Yang terpenting perlu
dijaga adalah tanaman jangan
sampai layu karena kekurangan air,
karena hal ini akan berakibat fatal
bagi hasilnya. Cara penyiramannya
juga disesuaikan dengan jenis,
umur,dan sifat tanaman tersebut.
Berdasarkan Kebutuhan Air Tanaman
Golongan hidrofit
Golongan mesofit
Golongan xerofit
•Penyiraman
31. Dalam pemberian air, perlu diperhatikan kebutuhan air dari setiap
tanaman
(Misal tanaman padi pun, tidak selalu harus digenangi air terus
menerus ; pada saat tertentu, menjelang pembungaan, sawah perlu
dikeringkan. Penggenangan harus teratur dan diawasi, sehingga
tidak akan terjadi suatu perioda kekeringan yang cukup lama hingga
terjadi merajalelanya gulma).
32. Pengelolaan air
Dalam hubungan dengan produksi tanaman, air harus dikelola
secara baik dan ekonomi dengan cara :
1.irigasi, yaitu penambahan suplemen air
2. drainase, yaitu pembuangan kelebihan air
3. konservasi, yaitu perlindungan sumber-sumber air.
1. Irigasi permukaan
2. irigasi penyiraman
3. subirigasi
33. Macam Air Tanah
Air gravitasi: berada di pori makro tanah, diikat sangat
lemah oleh partikel tanah, dengan cepat turun ke lapisan
yang lebih dalam, tidak dapat dimanfaatkan tanaman
Air kapiler: terdapat di pori mikro tanah, melapisi butiran
tanah, diikat longgar oleh partikel tanah, dapat
dilepaskan oleh perakaran, dapat diserap akar
Air higroskopis: air yang menempati posisi sangat dekat
dengan partikel tanah, diikat sangat kuat, akar tidak
mampu memutus ikatan, tidak dapat diserap akar
34. • Hidrofita, kelopok tumbuhan yang hidupu dalam air atau pada tanah yang
tergenag secara permanen.
• Halofita, kelompok tumbuhan yang terkhususkan tumbuh pada
lingkungan berkadar garam tinggi (kekeringan fisiologi).
• Xerofita, kelompok tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup di daerah
kering.
• Mesofita, kelompok tumbuhan yang bertoleransi pada kondisi tanah yang
moderat (tidak dalam keadaan ekstrim).
Penggolongan Tanaman Berdasarkan
Penggunaan Air
35.
36. PEMUPUKAN
Suatu usaha pemberian unsur
atau pupuk ke dalam tanah
agar fisik ,kimia, dan biologi
tanah sesuai dengan
kebutuhan tanaman untuk
tumbuh dengan baik
37. Tujuan Pemupukan
Menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung
pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen
Mempercepat & menyeragamkan pertumbuhan tanaman.
Menjaga kesehatan tanaman
Mempertahankan tingkat kesuburan tanah.
Mengurangi bahaya erosi
38. Manfaat Pemupukan N
Mempertinggi pertumbuhan vegetatif dan warna daun lebih hijau
Mempertinggi kandungan protein
Merangsang pertunasan
Mengaktifkan pertumbuhan mikroba
Menambah tinggi tanaman
Mempertinggi kekmampuan tanaman untuk menyerap unsur yang lain
seperti kallium, fosfor dan lainnya
39. Manfaat Pemupukan P
Mempertinggi pembentukan sel-sel, lemak dan albumin
Memperbaiki pembungaan, pembuahan dan pembentukan benih
Mempercepat pemasakan buah
Memperbaiki perkembangan perakaran khususnya akar-akar lateral dan
sekunder
Mengurangi kerontokan buah
40. Manfaat Pemupukan K
Memperkuat tanaman
Lebih tahan terhadap penyakit
Perakaran lebih baik
Penting dalam pembentukan klorofil
Penting dalam pembentukan umbi (misal pada kentang)
42. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk organik yang terbuat dari
sisa tanaman atau sisa panen yang membusuk dengan
bantuan bakteri secara alami.
Manfaat pupuk hijau antara lain untuk meningkatkan
kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam
tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan
biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada
peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah
terhadap erosi,selain itu pupuk hijau juga lebih murah,
dan kitapun bisa membuatnya
43. Pupuk Kandang
Pupuk kandang ialah zat organik yang digunakan sebagai pupuk organik
dalam pertanian
Pupuk kandang berperan dalam kesuburan tanah dengan menambahkan
zat dan nutrien, seperti nitrogen yang ditangkap bakteri dalam tanah.
Organisme yang lebih tinggi kemudian hidup dari jamur dan bakteri dalam
rantai kehidupan yang membantu jaring makanan tanah.
44. Kompos
Kompos ialah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran
bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh
populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang
hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik
Jenis kompos
Kompos cacing
Kompos bagase
Kompos bokashi
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan
kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan
kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.
45. 5 Tepat Pemupukan
1. Tepat Jenis Jenis pupuk disesuaikan dengan
unsur hara yg dibutuhkan tanaman.
2. Tepat Dosis Pemberian pupuk harus tepat
takarannya, disesuaikan dgn jumlah unsur hara yg
dibutuhkan tanaman pada setiap fase
pertumbuhan tanaman.
3. Tepat Waktu Harus sesuai dgn masa kebutuhan
hara pd setiap fase/umur tanaman, dan kondisi
iklim/cuaca (misal : (a) pemupukan yg baik jika
ilakukan di awal musim penghujan atau akhir
musim kemarau, (b) pengaplikasian PPC sebaiknya
dilakukan pada pagi hari sebelum jam 11 siang)
46. 4. Tepat Cara Cara pengaplikasian pupuk
disesuaikan dengan bentuk fisik pupuk, pola tanam,
kondisi lahan dan sifat2 fisik , kimia tanah & biologi
tanah.
5. Tepat Sasaran Pemupukan harus tepat pada
sasaran yg ingin dipupuk, misal;
(1) Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka
pemberian pupuk harus berada didalam radius daerah
perakaran tanaman, dan sebelum dilakukan pemupukan
maka areal pertanaman harus bersih dari gulma-gulma
pengganggu.
(2) Jika pemupukan ditujukan untuk tanah, maka
aplikasinya dilakukan pada saat pengolahan tanah,
dan berdasarkan pada hasil analisa kondisi fisik &
kimia tanah.
47. Klasifikasi Pupuk
Proses pembentukan pupuk alam atau pupuk buatan (pabrik).
Bentuk senyawa kimia pupuk organik dan pupuk anorganik
Jenis kandungan hara Pupuk hara N, P, K, S dan Mg
Banyaknya jenis hara pupuk tunggal, pupuk majemuk, pupuk
campuran.
Kelarutan dari hara Larutan cepat (NO3), larutan sedang (ZA,
ZK, NP, NK, NPK), larut lambat (FA, DS).
Reaksi atau pH Pupuk Pupuk masam, pupuk netral dan alkalik.
Penempatan Pupuk Pupuk akar (diberikan lewat tanah, media
tumbuh) dan Pupuk daun (aplikasi melalui daun).
Sasaran atau tujuan Pupuk daun (untuk organ vegetatif) dan
Pupuk bunga, buah dan biji (untuk organ generatif).