SlideShare a Scribd company logo
BAB 3
SISTEM PERIODIK UNSUR
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solus atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur
4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital
untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik
unsur
INDIKATOR
1. Menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur
2. Menuliskan Sistem Periodik Modern
3. Menjelaskan sifat-sifat periodik unsur
4. Menjelaskan kecenderungan sifat-sifat periodik unsur
B. Sistem Periodik Modern
C. Sifat – sifat Periodik Unsur
A. Perkembangan Sistem
Periodik
BACK NEXT
1. Triad Dobereiner
• Tahun 1829, Johann Dobbereiner
mengelompokkan beberapa unsur yang
dikenal dengan triad Dobereiner.
• Tiga unsur dalam satu kelompok ini memiliki
sifat-sifat kimia yang sama dan sifat-sifat
fisik yang teratur.
• Contoh, kelompok Cl, Br, I dan kelompok
Ca, Sr, Ba.
• Unsur klorin, bromin, dan iodin memiliki
sifat yang mirip.
HOME
BACK NEXT
HOME
BACK NEXT
2. Hukum Oktaf
• Tahun 1864, John Newlands (1837-1898)
mengusulkan skema susunan unsur-unsur seperti
pada gambar 3.1
HOME
BACK NEXT
• Newlands mencatat bahwa jika unsur-unsur
disusun menurut kenaikan massa atom, sifat-
sifat unsur akan berulang setiap delapan
unsur.
• Newlands menamakan hubungan sifat kimia
unsur-unsur secara periodik ini sebagai hukum
oktaf.
HOME
BACK NEXT
3. Tabel Periodik Mendeleev
• Tahun 1869, Dmitri Mendeleev (1834-1907)
dari Rusia dan Lothar Meyer (1830-1895) dari
Jerman, secara terpisah mendemonstrasikan
hubungan massa atom dengan sifat-sifat
unsur yang disusun dalam tabel menurut
kenaikan massa atom.
• Mendeleev mendapat pengakuan lebih
karena ia yang pertama kali mempublikasikan
dan menunjukkan kegunaannya yang lebih
baik (1826).
HOME
BACK NEXT
HOME
BACK NEXT
• Unsur-unsur yang sifatnya mirip terletak dalam satu kolom
(Gambar 3.2).
• Contohnya, H, Li, Na, dan K terletak pada kolom yang sama
(“Gruppe I”) karena sifatnya mirip.
• Unsur-unsur ini diketahui dapat bergabung dengan F, Cl, Br,
dan I pada “Gruppe VII” membentuk senyawa HF, LiCl, NaCl,
dan KI.
• Unsur-unsur “Gruppe II” dapat membentuk senyawa BeCl2,
MgBr2, dan CaCl2.
HOME
BACK NEXT
• Kelebihan-kelebihan tabel periodik Mendeleev
adalah :
1. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki sifat
kimia dan sifat fisika yang mirip dan berubah
secara teratur.
2. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan
nomor golongannya.
3. Dapat meramalkan unsur-unsur yang belum
ditemukan, yang akan mengisi ruang-ruang
kosong yang disediakan pada tabel periodik.
HOME
BACK NEXT
• Adapun kekurangan tabel periodik mendeleev
antara lain:
1. Panjang baris tidak sama dan tidak dapat
menjelaskan mengapa demikian.
2. Ada unsur yang tidak disusun berdasarkan
kenaikan massa atom. Contoh, Te (massa atom
= 128) sebelum I (massa atom = 127).
3. Sukar meramalkan massa unsur yang belum
diketahui secara tepat karena selisih massa
kedua unsur yang berurutan tidak sama.
4. Tidak dapat menjelaskan penyimpangan
(anomali) unsur hidrogen dari unsur yang lain.
HOME
BACK NEXT
4. Hukum Periodik
Pernyataan bahwa sifat-sifat kimia dan fisik
unsur-unsur yang disusun menurut kenaikan
nomor atom akan berulang secara periodik
disebut hukum periodik.
HOME
BACK NEXT
• Tabel periodik disusun berdasarkan kenaikan
massa atom.
• Susunan unsur-unsur dalam arah mendatar
(baris) disebut periode.
• Dan yang arah vertikal (kolom) disebut
golongan.
HOME
BACK NEXT
1. Nama Baru Beberapa Unsur
• Unsur-unsur dengan nomor 110 (Uun),
111(Uuu), dan 112 (Uub) telah disetujui oleh
IUPAP (International Union of Pure and Applied
Physics) dengan nama Darmstadtium (Ds),
Roentgenium (Rg) dan Copernicium (Cn) pada
tanggal 5 November 2011 di London.
• Dua nama unsur kimia buatan yang bernomor
114 (Uuq) dan 116 (Uuh), juga telah disetujui
oleh IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry) dengan nama Flevorium
(Fl) dan Livermorium (Lv) pada tanggal 29 Mei
2012.
HOME
BACK NEXT
2. Periode dan Golongan
• Dalam tabel periodik unsur modern, unsur-
unsur dikelompokkan dalam 7 periode
(periode 1-7) dan 18 golongan (1-18
golongan).
• Golongan IA – VIIA atau 1A – 7A: golongan
utama.
• Golongan VIIIA atau 8A: gas mulia.
• Golongan IB – VIIIB: golongan transisi
HOME
BACK NEXT
HOME
BACK NEXT
3. Blok s, p, d, dan f
• Berdasarkan subkulit yang ditempati
elektron valensi, unsur-unsur dalam tabel
periodik dikelompokan dalam 4 blok, yaitu
blok s. blok p, blok d, dan blok f.
HOME
BACK NEXT
Gambar pengelompokan unsur berdasarkan blok pada subkulit
HOME
BACK NEXT
Pembagian blok pada tabel periodik berhubungan
dengan konfigurasi elektron yang melibatkan subkulit.
a. Unsur-unsur yang terletak pada golongan A memiliki
konfigurasi elektron valensi n1, ns2 (blok s) atau ns2
np1-6 (blok p). Elektron terakhir unsur–unsur blok s
mengisi subkulit s dan yang blok p mengisi subkulit p.
b. Unsur-unsur yang terletak pada golongan transisi
dalam memiliki konfigurasi elektron terakhir (n-1)d1-
10ns1-2 dan disebut sebagai unsur blok d karena
elektron terakhirnya menempati subkulit d.
c. Unsur-unsur golongan transisi luar, konfigurasi
elektron valensinya adalah (n-2)f1-14(n-1)d0ns2 dan
digolongkan dalam kelompok unsur blok f karena
elektron terakhirnya mengisi subkulit f.
HOME
BACK NEXT
4. Logam, Metaloid, dan Nonlogam
a. Logam
• yaitu unsur-unsur yang pada umumnya berkilau
jika halus dan bersih, berwujud padat pada suhu
kamar, dan penghantar panas dan listrik yang baik.
• Unsur-unsur yang tergolong logam adalah:
• Unsur-unsur golongan IA (alkali, kecuali H)
• Semua unsur golongan IIA (alkali tanah),
• Semua unsur golongan transisi, termasuk
aktinida dan lantanida
• Unsur-unsur golongan IIIA (kecuali B),
• Sn, Pb, Bi, dan Po.
HOME
BACK NEXT
b. Nonlogam
• Yaitu unsur-unsur yang pada umumnya berwujud gas
dan zat padat yang rapuh dan terlihat kusam.
• Penghantar panas dan listrik yang buruk, bahkan ada
yang nonkonduktif.
• Unsur-unsur yag tergolong nonlogam:
• Hidrogen (IA)
• Karbon (IVA)
• Nitrogen dan fosfor (VA)
• Oksigen, belerang, dan selenium (VIA)
• Semua halogen (VIIA), dan semua gas mulia (VIIIA).
HOME
BACK NEXT
c. Metaloid / Semilogam
• Yaitu kelompok unsur yang memiliki sifat fisik dan
sifat kimia seperti logam dan nonlogam.
• Pada kondisi tertentu, unsur-unsur ini bersifat
sebagai logam dan pada kondisi yang lain sebagai
nonlogam.
• Perubahan ini bergantung pada kemudahannya
untuk melepaskan atau menerima elektron.
• Yang tergolong unsur metaloid adalah boron (IIIA),
silikon dan germanium (IVA), arsen dan stibium
(VA), dan tellurium (VIA).
• Silikon dan germanium adalah dua metaloid yang
paling penting sebagai bahan semikonduktor yang
banyak digunakan secara luas dalam chip komputer
dan sel solar.
HOME
BACK NEXT
5. Unsur-unsur Transisi
• Unsur –unsur transisi mulai ada di periode
ke-4.
• Elektron valensi atom-atom unsur transisi
adalah 2, kecuali unsur-unsur golongan IB
yang memiliki 1 elektron valensi.
HOME
BACK NEXT
1. Jari-jari atom
• Ukuran atom dapat dinyatakan berdasarkan besarnya jari-jari
atom, yaitu jarak rata-rata antara elektron pada kulit terluar
dengan inti atom.
• Jari-jari atom dapat ditentukan dengan membagi jarak antara dua
atom yang saling berikatan kimia, dengan anggapan bahwa atom-
atom yang berikatan berbentuk bulat.
• Jari-jari kovalen adalah jari-jari atom yang ditentukan pada
ikatan kovalen (melalui tumpang tindih bagian ruang atom).
• Jari-jari ionik adalah jari-jari atom yang ditentukan pada ikatan
ionik (melalui perpindahan elektron)
• Adapun jari-jari yang saling bersinggungan disebut jari-jari van
der Waals.
HOME
BACK NEXT
Besarnya ukuran atom dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu:
a. Perubahan n. Makin besar jumlah kulit atom,
makin besar jari-jari atom dan ion-ionnya.
b. Muatan efektif (Zeff) inti yaitu muatan positif
setelah elektron dilepaskan (yang “ditinggalkan”
oleh elektron). Makin besar muatan efektif inti,
makin kecil jari-jari atom.
HOME
BACK NEXT
2. Energi Ionisasi
• Energi ionisasi (EI) adalah energi minimum yang
diperlukan untuk melepas secara sempurna satu
elektron valensi pada tingkat dasar dari atom
dalam wujud gas.
• Contoh, untuk melepaskan satu elektron valensi Na
diperlukan energi sebesar 498 kJ/mol. 1 mol =
6,022 x 1023 partikel.
• Semua energi ionisasi bernilai positif karena proses
ionisasi memerlukan penyerapan energi.
HOME
BACK NEXT
3. Afinitas Elektron
• Afinitas elektron (AE) adalah perubahan energi
yang menyertai penangkapan 1 elektron oleh 1
atom atau ion dalam wujud gas.
• Afinitas elektron dapat bervariasi mulai dari
afinitas elektron pertama (AE1), kedua (AE2),
ketiga (AE3), dan seterusnya.
• Afinitas elektron pertama (AE1) mengacu pada
pembentukan 1 anion negatif monovalen
(bermuatan -1) dalam wujud gas.
HOME
BACK NEXT
Ada tiga kunci penting yang diperoleh jika
kita menelaah nilai relatif energi ionisasi dan
afinitas elektron:
1. Nonlogam reaktif. Unsur-unsur golongan VIA dan VIIA
(halogen) memiliki energi ionisasi yang tinggi dan afinitas
elektron yang sangat negatif (eksotermis). Atom unsur-
unsur ini sangat sukar melepas elektron tetapi sangat
mudah menarik elektron. Sehingga dalam senyawa ionik,
atom unsur-unsur ini membentuk ion negatif.
2. Logam reaktif. Unsur-unsur golongan IA dan IIA memiliki
energi ionisasi yang rendah dan afinitas elektron yang
sedikit negatif (eksotermis). Atom golongan ini sangat
mudah melepas elektron dan sulit menarik elektron.
Sehingga, dalam senyawa ionik, atom unsur ini membentuk
ion positif.
HOME
BACK NEXT
3. Gas mulia. Unsur-unsur golongan VIIIA memiliki energi
ionisasi yang sangat tinggi dan afinitas elektron yang
sedikit positif (endotermis). Oleh karena itu, atom
unsur-unsur ini tidak cenderung untuk melepas atau
menerima elektron. Pada kenyataannya, hanya Kr, Xe,
dan Rn yang dapat membentuk senyawa, itupun
senyawa buatan.
HOME
BACK NEXT
• Perlu diketahui bahwa afinitas elektron bukan
merupakan kebalikan dari energi ionisasi. Afinitas
elektron berkaitan dengan reaksi penangkapan satu
elektron oleh atom sebagai berikut:
• Adapun energi ionisasi berkaitan dengan kebalikan
dari reaksi penangkapan satu elektron oleh ion
positif sebagai berikut:
HOME
BACK NEXT
4. Kelektronegatifan
• Kelektronegatifan/elektronegativitas (KE) adalah
ukuran kemampuan relatif atau kecenderungan suatu
atom untuk menarik pasangan elektron ikatan pada
dirinya ketika berikatan dengan atom lain.
• Atom F memiliki keelektronegatifan paling tinggi
yaitu 4,0
• Atom Fr memiliki keelektronegatifan paling rendah
yakni 0,7.
• Nonlogam cenderung bersifat elektronegatif,
sedangkan Logam kurang elektronegatif
(elektropositif).
• Pada umumnya, makin besar jari-jari, maka makin
kecil keelektronegatifannya.
HOME
BACK NEXT
Tabel keelektronegatifan atom unsur-unsur menurut skala Pauling
Keelektronegatifan makin rendah ke arah bawah
dan makin tinggi ke arah kanan.
HOME
BACK NEXT
• Contoh Soal:
Kelektronegatifan unsur-unsur menurut skala pauling
adalah sebagai berikut:
Cl = 3,0; Al = 1,5; K = 0,8; N = 3,0 dan Br = 2,8. Unsur
apa yang paling reaktif untuk berubah menjadi ion
negatif ?
• Penyelesaian:
Unsur yang paling cenderung untuk menjadi ion negatif
adalah unsur yang paling elektronegatif. Karena Cl
memiliki nilai keelektronegatifan Pauling yang paling
besar, maka Cl paling reaktif membentuk ion negatif
HOME
BACK NEXT
BAB 3 Sistem periodik unsur.pptx

More Related Content

Similar to BAB 3 Sistem periodik unsur.pptx

power point sistem periodik unsur kelas 10
power point sistem periodik unsur kelas 10power point sistem periodik unsur kelas 10
power point sistem periodik unsur kelas 10
FMIPAAnnissaDhiyaUlh
 
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik UnsurBab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
Sementara22
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsurfinasaragi
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsurfinasaragi
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsurEKO SUPRIYADI
 
Sistem periodikunsur
Sistem periodikunsurSistem periodikunsur
Sistem periodikunsurEko Supriyadi
 
Sistem Periodik Unsur : BIlangan Kuantum
Sistem Periodik Unsur : BIlangan KuantumSistem Periodik Unsur : BIlangan Kuantum
Sistem Periodik Unsur : BIlangan Kuantum
Novianti Astri
 
Sistem Periodik unsur
Sistem Periodik unsurSistem Periodik unsur
Sistem Periodik unsur
Risa Firsta
 
Sistem Periodik Unsur
Sistem Periodik UnsurSistem Periodik Unsur
Sistem Periodik Unsur
Anung Hastuti
 
Sistem Periodik Unsur
Sistem Periodik UnsurSistem Periodik Unsur
Sistem Periodik Unsur
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
3331180037
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsurfinasaragi
 
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
M Ikram
 
Resume spu
Resume spuResume spu
Resume spu
Dwi Andrianie
 
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Risa Firsta
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
zulham zulham
 
ppt perkembangan spu revisi.pptx
ppt perkembangan spu revisi.pptxppt perkembangan spu revisi.pptx
ppt perkembangan spu revisi.pptx
IkeNurkhomah
 
Konfigrasi elektron
Konfigrasi elektronKonfigrasi elektron
Konfigrasi elektron
Ahmad Syaputra
 
Konfigrasi elektron
Konfigrasi elektronKonfigrasi elektron
Konfigrasi elektronAhmad Syaputra
 
Tugas pembelajaran elektronik kelmpk 2 sistem periodik unsur
Tugas pembelajaran elektronik kelmpk 2 sistem periodik unsurTugas pembelajaran elektronik kelmpk 2 sistem periodik unsur
Tugas pembelajaran elektronik kelmpk 2 sistem periodik unsurdespitayuliantari
 

Similar to BAB 3 Sistem periodik unsur.pptx (20)

power point sistem periodik unsur kelas 10
power point sistem periodik unsur kelas 10power point sistem periodik unsur kelas 10
power point sistem periodik unsur kelas 10
 
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik UnsurBab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Sistem periodikunsur
Sistem periodikunsurSistem periodikunsur
Sistem periodikunsur
 
Sistem Periodik Unsur : BIlangan Kuantum
Sistem Periodik Unsur : BIlangan KuantumSistem Periodik Unsur : BIlangan Kuantum
Sistem Periodik Unsur : BIlangan Kuantum
 
Sistem Periodik unsur
Sistem Periodik unsurSistem Periodik unsur
Sistem Periodik unsur
 
Sistem Periodik Unsur
Sistem Periodik UnsurSistem Periodik Unsur
Sistem Periodik Unsur
 
Sistem Periodik Unsur
Sistem Periodik UnsurSistem Periodik Unsur
Sistem Periodik Unsur
 
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
 
Resume spu
Resume spuResume spu
Resume spu
 
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
ppt perkembangan spu revisi.pptx
ppt perkembangan spu revisi.pptxppt perkembangan spu revisi.pptx
ppt perkembangan spu revisi.pptx
 
Konfigrasi elektron
Konfigrasi elektronKonfigrasi elektron
Konfigrasi elektron
 
Konfigrasi elektron
Konfigrasi elektronKonfigrasi elektron
Konfigrasi elektron
 
Tugas pembelajaran elektronik kelmpk 2 sistem periodik unsur
Tugas pembelajaran elektronik kelmpk 2 sistem periodik unsurTugas pembelajaran elektronik kelmpk 2 sistem periodik unsur
Tugas pembelajaran elektronik kelmpk 2 sistem periodik unsur
 

More from VitaYuningsih1

BAB 2 ENERGETIKA.pptx
BAB 2 ENERGETIKA.pptxBAB 2 ENERGETIKA.pptx
BAB 2 ENERGETIKA.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptxBAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptxBAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptxBAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptxBAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
VitaYuningsih1
 
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptx
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptxBab 5 Larutan Elektrolit.pptx
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptxBAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
VitaYuningsih1
 
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptxBAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
VitaYuningsih1
 

More from VitaYuningsih1 (8)

BAB 2 ENERGETIKA.pptx
BAB 2 ENERGETIKA.pptxBAB 2 ENERGETIKA.pptx
BAB 2 ENERGETIKA.pptx
 
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptxBAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
BAB 1 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI.pptx
 
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptxBAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
BAB 1 Ruang Lingkup Kimia.pptx
 
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptxBAB 4 Ikatan Kimia.pptx
BAB 4 Ikatan Kimia.pptx
 
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptxBAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
 
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptx
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptxBab 5 Larutan Elektrolit.pptx
Bab 5 Larutan Elektrolit.pptx
 
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptxBAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
 
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptxBAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
BAB 8 hukum-hukum dasar kimia.pptx
 

Recently uploaded

EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 

Recently uploaded (20)

EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 

BAB 3 Sistem periodik unsur.pptx

  • 2. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solus atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
  • 3. KOMPETENSI DASAR 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur 4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur
  • 4. INDIKATOR 1. Menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur 2. Menuliskan Sistem Periodik Modern 3. Menjelaskan sifat-sifat periodik unsur 4. Menjelaskan kecenderungan sifat-sifat periodik unsur
  • 5. B. Sistem Periodik Modern C. Sifat – sifat Periodik Unsur A. Perkembangan Sistem Periodik BACK NEXT
  • 6. 1. Triad Dobereiner • Tahun 1829, Johann Dobbereiner mengelompokkan beberapa unsur yang dikenal dengan triad Dobereiner. • Tiga unsur dalam satu kelompok ini memiliki sifat-sifat kimia yang sama dan sifat-sifat fisik yang teratur. • Contoh, kelompok Cl, Br, I dan kelompok Ca, Sr, Ba. • Unsur klorin, bromin, dan iodin memiliki sifat yang mirip. HOME BACK NEXT
  • 8. 2. Hukum Oktaf • Tahun 1864, John Newlands (1837-1898) mengusulkan skema susunan unsur-unsur seperti pada gambar 3.1 HOME BACK NEXT
  • 9. • Newlands mencatat bahwa jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom, sifat- sifat unsur akan berulang setiap delapan unsur. • Newlands menamakan hubungan sifat kimia unsur-unsur secara periodik ini sebagai hukum oktaf. HOME BACK NEXT
  • 10. 3. Tabel Periodik Mendeleev • Tahun 1869, Dmitri Mendeleev (1834-1907) dari Rusia dan Lothar Meyer (1830-1895) dari Jerman, secara terpisah mendemonstrasikan hubungan massa atom dengan sifat-sifat unsur yang disusun dalam tabel menurut kenaikan massa atom. • Mendeleev mendapat pengakuan lebih karena ia yang pertama kali mempublikasikan dan menunjukkan kegunaannya yang lebih baik (1826). HOME BACK NEXT
  • 12. • Unsur-unsur yang sifatnya mirip terletak dalam satu kolom (Gambar 3.2). • Contohnya, H, Li, Na, dan K terletak pada kolom yang sama (“Gruppe I”) karena sifatnya mirip. • Unsur-unsur ini diketahui dapat bergabung dengan F, Cl, Br, dan I pada “Gruppe VII” membentuk senyawa HF, LiCl, NaCl, dan KI. • Unsur-unsur “Gruppe II” dapat membentuk senyawa BeCl2, MgBr2, dan CaCl2. HOME BACK NEXT
  • 13. • Kelebihan-kelebihan tabel periodik Mendeleev adalah : 1. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang mirip dan berubah secara teratur. 2. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya. 3. Dapat meramalkan unsur-unsur yang belum ditemukan, yang akan mengisi ruang-ruang kosong yang disediakan pada tabel periodik. HOME BACK NEXT
  • 14. • Adapun kekurangan tabel periodik mendeleev antara lain: 1. Panjang baris tidak sama dan tidak dapat menjelaskan mengapa demikian. 2. Ada unsur yang tidak disusun berdasarkan kenaikan massa atom. Contoh, Te (massa atom = 128) sebelum I (massa atom = 127). 3. Sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat karena selisih massa kedua unsur yang berurutan tidak sama. 4. Tidak dapat menjelaskan penyimpangan (anomali) unsur hidrogen dari unsur yang lain. HOME BACK NEXT
  • 15. 4. Hukum Periodik Pernyataan bahwa sifat-sifat kimia dan fisik unsur-unsur yang disusun menurut kenaikan nomor atom akan berulang secara periodik disebut hukum periodik. HOME BACK NEXT
  • 16. • Tabel periodik disusun berdasarkan kenaikan massa atom. • Susunan unsur-unsur dalam arah mendatar (baris) disebut periode. • Dan yang arah vertikal (kolom) disebut golongan. HOME BACK NEXT
  • 17. 1. Nama Baru Beberapa Unsur • Unsur-unsur dengan nomor 110 (Uun), 111(Uuu), dan 112 (Uub) telah disetujui oleh IUPAP (International Union of Pure and Applied Physics) dengan nama Darmstadtium (Ds), Roentgenium (Rg) dan Copernicium (Cn) pada tanggal 5 November 2011 di London. • Dua nama unsur kimia buatan yang bernomor 114 (Uuq) dan 116 (Uuh), juga telah disetujui oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dengan nama Flevorium (Fl) dan Livermorium (Lv) pada tanggal 29 Mei 2012. HOME BACK NEXT
  • 18. 2. Periode dan Golongan • Dalam tabel periodik unsur modern, unsur- unsur dikelompokkan dalam 7 periode (periode 1-7) dan 18 golongan (1-18 golongan). • Golongan IA – VIIA atau 1A – 7A: golongan utama. • Golongan VIIIA atau 8A: gas mulia. • Golongan IB – VIIIB: golongan transisi HOME BACK NEXT
  • 20. 3. Blok s, p, d, dan f • Berdasarkan subkulit yang ditempati elektron valensi, unsur-unsur dalam tabel periodik dikelompokan dalam 4 blok, yaitu blok s. blok p, blok d, dan blok f. HOME BACK NEXT
  • 21. Gambar pengelompokan unsur berdasarkan blok pada subkulit HOME BACK NEXT
  • 22. Pembagian blok pada tabel periodik berhubungan dengan konfigurasi elektron yang melibatkan subkulit. a. Unsur-unsur yang terletak pada golongan A memiliki konfigurasi elektron valensi n1, ns2 (blok s) atau ns2 np1-6 (blok p). Elektron terakhir unsur–unsur blok s mengisi subkulit s dan yang blok p mengisi subkulit p. b. Unsur-unsur yang terletak pada golongan transisi dalam memiliki konfigurasi elektron terakhir (n-1)d1- 10ns1-2 dan disebut sebagai unsur blok d karena elektron terakhirnya menempati subkulit d. c. Unsur-unsur golongan transisi luar, konfigurasi elektron valensinya adalah (n-2)f1-14(n-1)d0ns2 dan digolongkan dalam kelompok unsur blok f karena elektron terakhirnya mengisi subkulit f. HOME BACK NEXT
  • 23. 4. Logam, Metaloid, dan Nonlogam a. Logam • yaitu unsur-unsur yang pada umumnya berkilau jika halus dan bersih, berwujud padat pada suhu kamar, dan penghantar panas dan listrik yang baik. • Unsur-unsur yang tergolong logam adalah: • Unsur-unsur golongan IA (alkali, kecuali H) • Semua unsur golongan IIA (alkali tanah), • Semua unsur golongan transisi, termasuk aktinida dan lantanida • Unsur-unsur golongan IIIA (kecuali B), • Sn, Pb, Bi, dan Po. HOME BACK NEXT
  • 24. b. Nonlogam • Yaitu unsur-unsur yang pada umumnya berwujud gas dan zat padat yang rapuh dan terlihat kusam. • Penghantar panas dan listrik yang buruk, bahkan ada yang nonkonduktif. • Unsur-unsur yag tergolong nonlogam: • Hidrogen (IA) • Karbon (IVA) • Nitrogen dan fosfor (VA) • Oksigen, belerang, dan selenium (VIA) • Semua halogen (VIIA), dan semua gas mulia (VIIIA). HOME BACK NEXT
  • 25. c. Metaloid / Semilogam • Yaitu kelompok unsur yang memiliki sifat fisik dan sifat kimia seperti logam dan nonlogam. • Pada kondisi tertentu, unsur-unsur ini bersifat sebagai logam dan pada kondisi yang lain sebagai nonlogam. • Perubahan ini bergantung pada kemudahannya untuk melepaskan atau menerima elektron. • Yang tergolong unsur metaloid adalah boron (IIIA), silikon dan germanium (IVA), arsen dan stibium (VA), dan tellurium (VIA). • Silikon dan germanium adalah dua metaloid yang paling penting sebagai bahan semikonduktor yang banyak digunakan secara luas dalam chip komputer dan sel solar. HOME BACK NEXT
  • 26. 5. Unsur-unsur Transisi • Unsur –unsur transisi mulai ada di periode ke-4. • Elektron valensi atom-atom unsur transisi adalah 2, kecuali unsur-unsur golongan IB yang memiliki 1 elektron valensi. HOME BACK NEXT
  • 27. 1. Jari-jari atom • Ukuran atom dapat dinyatakan berdasarkan besarnya jari-jari atom, yaitu jarak rata-rata antara elektron pada kulit terluar dengan inti atom. • Jari-jari atom dapat ditentukan dengan membagi jarak antara dua atom yang saling berikatan kimia, dengan anggapan bahwa atom- atom yang berikatan berbentuk bulat. • Jari-jari kovalen adalah jari-jari atom yang ditentukan pada ikatan kovalen (melalui tumpang tindih bagian ruang atom). • Jari-jari ionik adalah jari-jari atom yang ditentukan pada ikatan ionik (melalui perpindahan elektron) • Adapun jari-jari yang saling bersinggungan disebut jari-jari van der Waals. HOME BACK NEXT
  • 28. Besarnya ukuran atom dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: a. Perubahan n. Makin besar jumlah kulit atom, makin besar jari-jari atom dan ion-ionnya. b. Muatan efektif (Zeff) inti yaitu muatan positif setelah elektron dilepaskan (yang “ditinggalkan” oleh elektron). Makin besar muatan efektif inti, makin kecil jari-jari atom. HOME BACK NEXT
  • 29. 2. Energi Ionisasi • Energi ionisasi (EI) adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepas secara sempurna satu elektron valensi pada tingkat dasar dari atom dalam wujud gas. • Contoh, untuk melepaskan satu elektron valensi Na diperlukan energi sebesar 498 kJ/mol. 1 mol = 6,022 x 1023 partikel. • Semua energi ionisasi bernilai positif karena proses ionisasi memerlukan penyerapan energi. HOME BACK NEXT
  • 30. 3. Afinitas Elektron • Afinitas elektron (AE) adalah perubahan energi yang menyertai penangkapan 1 elektron oleh 1 atom atau ion dalam wujud gas. • Afinitas elektron dapat bervariasi mulai dari afinitas elektron pertama (AE1), kedua (AE2), ketiga (AE3), dan seterusnya. • Afinitas elektron pertama (AE1) mengacu pada pembentukan 1 anion negatif monovalen (bermuatan -1) dalam wujud gas. HOME BACK NEXT
  • 31. Ada tiga kunci penting yang diperoleh jika kita menelaah nilai relatif energi ionisasi dan afinitas elektron: 1. Nonlogam reaktif. Unsur-unsur golongan VIA dan VIIA (halogen) memiliki energi ionisasi yang tinggi dan afinitas elektron yang sangat negatif (eksotermis). Atom unsur- unsur ini sangat sukar melepas elektron tetapi sangat mudah menarik elektron. Sehingga dalam senyawa ionik, atom unsur-unsur ini membentuk ion negatif. 2. Logam reaktif. Unsur-unsur golongan IA dan IIA memiliki energi ionisasi yang rendah dan afinitas elektron yang sedikit negatif (eksotermis). Atom golongan ini sangat mudah melepas elektron dan sulit menarik elektron. Sehingga, dalam senyawa ionik, atom unsur ini membentuk ion positif. HOME BACK NEXT
  • 32. 3. Gas mulia. Unsur-unsur golongan VIIIA memiliki energi ionisasi yang sangat tinggi dan afinitas elektron yang sedikit positif (endotermis). Oleh karena itu, atom unsur-unsur ini tidak cenderung untuk melepas atau menerima elektron. Pada kenyataannya, hanya Kr, Xe, dan Rn yang dapat membentuk senyawa, itupun senyawa buatan. HOME BACK NEXT
  • 33. • Perlu diketahui bahwa afinitas elektron bukan merupakan kebalikan dari energi ionisasi. Afinitas elektron berkaitan dengan reaksi penangkapan satu elektron oleh atom sebagai berikut: • Adapun energi ionisasi berkaitan dengan kebalikan dari reaksi penangkapan satu elektron oleh ion positif sebagai berikut: HOME BACK NEXT
  • 34. 4. Kelektronegatifan • Kelektronegatifan/elektronegativitas (KE) adalah ukuran kemampuan relatif atau kecenderungan suatu atom untuk menarik pasangan elektron ikatan pada dirinya ketika berikatan dengan atom lain. • Atom F memiliki keelektronegatifan paling tinggi yaitu 4,0 • Atom Fr memiliki keelektronegatifan paling rendah yakni 0,7. • Nonlogam cenderung bersifat elektronegatif, sedangkan Logam kurang elektronegatif (elektropositif). • Pada umumnya, makin besar jari-jari, maka makin kecil keelektronegatifannya. HOME BACK NEXT
  • 35. Tabel keelektronegatifan atom unsur-unsur menurut skala Pauling Keelektronegatifan makin rendah ke arah bawah dan makin tinggi ke arah kanan. HOME BACK NEXT
  • 36. • Contoh Soal: Kelektronegatifan unsur-unsur menurut skala pauling adalah sebagai berikut: Cl = 3,0; Al = 1,5; K = 0,8; N = 3,0 dan Br = 2,8. Unsur apa yang paling reaktif untuk berubah menjadi ion negatif ? • Penyelesaian: Unsur yang paling cenderung untuk menjadi ion negatif adalah unsur yang paling elektronegatif. Karena Cl memiliki nilai keelektronegatifan Pauling yang paling besar, maka Cl paling reaktif membentuk ion negatif HOME BACK NEXT